Jenis Media: Otomotif

  • Mobil Listrik Murah Bisa Bikin Pasar Otomotif Bergairah?

    Mobil Listrik Murah Bisa Bikin Pasar Otomotif Bergairah?

    Jakarta

    Pasar mobil baru di Indonesia sedang mengalami tantangan. Faktor-faktor seperti kenaikan pajak, suku bunga tinggi, dan ketidakpastian ekonomi telah membuat penjualan mobil konvensional menurun. Fakta uniknya, di tengah kondisi yang lesu, mobil listrik justru tumbuh pesat. Apakah lantaran munculnya mobil listrik murah?

    Laporan Gaikindo menunjukkan pasar mobil listrik di Indonesia semakin berkembang. Selama delapan bulan pertama tahun 2025, penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) mobil listrik mencapai 51.191 unit dari total 500.951 unit mobil yang terjual. Angka ini setara dengan 10,14% dari pangsa pasar mobil nasional.

    Bandingkan pada 2021, pasar mobil listrik di Indonesia cuma 0,5 persen. Lalu melesat hampir 5 persen pada tahun 2024 yang terus berkembang mencapai lebih dari 10 persen pada kuartal tiga tahun 2025.

    BYD ambil bagian mendominasi pasar mobil listrik nasional dengan penjualan 18.989 unit pada 2025. Angka ini bukan sesuatu yang mengejutkan lagi, sebab BYD pernah memegang rekor sebagai penguasa pasar lebih dari 50 persen pada enam bulan pertama.

    Salah satu kunci keberhasilan melesatnya pertumbuhan mobil listrik di Indonesia ialah kehadiran model dengan harga lebih kompetitif. Contohnya BYD Atto 1 di segmen city car dan BYD M6 di kelas Multi Purpose Vehicles (MPV) dinilai bisa menjadi angin segar.

    Secara umum, harga mobil listrik yang lebih terjangkau memang berpotensi besar untuk meningkatkan pasar yang lesu. Selain harga di awal yang mulai terjangkau, biaya operasional dan perawatan mobil listrik juga lebih rendah dibanding mobil berbahan bakar konvensional. Ambil contoh dari Atto 1.

    Sebagai gambaran, misalnya city car bermesin bensin di segmen yang sama, harus menghabiskan biaya sekitar Rp 7.200.000 per tahun hanya untuk bahan bakar. Ditambah pajaknya sekitar Rp 3.000.000 dan biaya servisnya Rp 2.000.000. Jadi, total uang yang harus dikeluarkan setiap tahunnya mencapai Rp 12.200.000.

    Sementara itu, mobil listrik BYD Atto 1, jika menggunakan sistem pengecasan di SPKLU dengan tarif Rp 2.630 kWh, maka setiap tahunnya butuh Rp 4.455.529 hanya untuk biaya ngecas. Ditambah biaya pajak Rp 150.000 dan biaya servis Rp 1.000.000, totalnya jadi Rp 5.605.529.

    Biaya listrik BYD Atto 1 bakal lebih murah lagi jika menggunakan sumber listrik di rumah (home charging) yang punya tarif sekitar Rp 1.447 per kWh. Jadi setiap tahun hanya perlu keluar kocek Rp 2.451.388 untuk biaya ngecas. Ditambah biaya pajak Rp 150.000 dan biaya servis Rp 1.000.000, sehingga totalnya jadi Rp 3.601.388.

    Kehadiran mobil listrik yang terjangkau juga diamini pengamat otomotif Yannes untuk menyuntikkan gairah baru.

    “Harga yang kompetitif tersebut secara nyata meningkatkan aksesibilitas bagi konsumen kelas menengah, terutama kalangan milenial dan Gen Z yang tinggal di kawasan kota tier 1, di aktivitas harian mereka,” ungkap Yannes, akademisi dari Institut Teknologi Bandung, kepada detikoto, Kamis (18/9/2025).

    Yannes menambahkan, kelompok usia ini sangat responsif terhadap teknologi baru, nilai produk, dan kepraktisan.

    “Nilai-nilai ini menjadi pertimbangan utama bagi mereka dalam membeli produk,” jelasnya.

    Dengan harga yang lebih ‘ramah di kantong’, EV bisa menjadi alternatif menarik bagi mereka yang selama ini mungkin ragu untuk beralih dari mobil konvensional.
    Namun, Yannes juga memberikan perspektif lain. Meskipun pertumbuhan EV sangat pesat, kontribusinya terhadap total pasar otomotif secara keseluruhan masih terbatas.
    “Baru menyumbang di bawah 10% dari total pasar yang secara keseluruhan justru turun,” ujarnya.

    “Ini menunjukkan bahwa dampak kebangkitan EV saat ini masih bersifat niche dan belum cukup untuk sepenuhnya mengangkat pasar yang lesu. Faktor-faktor makroekonomi seperti kenaikan pajak dan suku bunga tinggi masih menjadi tantangan utama yang harus dihadapi industri ini,” ujar Yannes.

    Melihat data sebelumnya, mobil listrik kini bukan lagi sekadar tren, melainkan sudah menunjukkan daya tarik nyata di mata konsumen. Harga yang makin kompetitif, biaya perawatan yang lebih rendah, hingga dukungan infrastruktur membuat EV semakin dilihat sebagai pilihan rasional, bukan hanya gaya hidup.

    Lima tahun ke belakang, mobil listrik mungkin dianggap sebagai mainan mahal untuk para pencinta teknologi atau simbol status bagi kaum elite. Namun, sekarang, mobil listrik telah berkembang pesat dan menjadi kekuatan pasar yang tak bisa diabaikan. Mobil listrik mulai menancapkan dominasinya, menawarkan solusi yang efisien, ramah lingkungan, dan secara ekonomi semakin masuk akal bagi masyarakat luas.

    (riar/rgr)

  • Gravel di Sirkuit Mandalika Dikritik Pebalap, Disebut Bikin Marquez Cedera

    Gravel di Sirkuit Mandalika Dikritik Pebalap, Disebut Bikin Marquez Cedera

    Jakarta

    Keberadaan gravel di Sirkuit Mandalika di tempat Marquez dan Bezzecchi terjatuh menjadi sorotan rider MotoGP. Bahkan gravel itu disebut-sebut bikin cedera Marquez jadi parah.

    Marco Bezzecchi gagal menyempurnakan kemenangannya di MotoGP Mandalika. Setelah menjadi yang tercepat saat sesi Sprint Race pada hari Sabtu, Bezzecchi justru gagal finis pada balapan utama hari Minggu.

    Bez menyundul Marc Marquez saat balapan putaran pertama belum rampung. Insiden itu terjadi di tikungan tujuh pada lap pembuka. Kala itu Bezzecchi mencoba masuk ke dalam tikungan tujuh, namun saat bermanuver justru dia menabrak bagian belakang motor Ducati nomor 93.

    Marquez langsung ndelosor dan terseret ke gravel. Begitu pun Bezzecchi juga ikut terseret ke gravel, kehilangan kendali, dan pada akhirnya terjatuh. Usai insiden, keduanya sama-sama berdiri. Namun Marquez terlihat sedikit kesulitan sembari memegang lengan kanan dan memutar bahunya. Dia juga terlihat meminta tolong bantuan marshal untuk membuka helm lantaran tangan kanannya kesakitan. Bezzecchi pun langsung mendatangi Marquez untuk meminta maaf atas insiden tersebut.

    Adapun insiden yang melibatkan Bezzecchi dan Marquez itu membuat gravel di Sirkuit Mandalika jadi sorotan. Sebab ada perbedaan permukaan antara aspal dan gravel. Rider Honda Joan Mir bahkan menyebut, perbedaan permukaan antara aspal dan gravel itu yang membuat Marquez yang terpelanting. Kalau diperhatikan dalam tayangan ulang, memang ada permukaan aspal yang kemudian diikuti batu kerikil.

    “Saya tepat berada di belakang Marco dan Marc ketika insiden tersebut terjadi. Tidak ada yang terjatuh pada titik itu akhir pekan ini, kecuali mereka yang mengalami high side. Situasinya berbeda bagi mereka. Menurut saya titik itu berbahaya,” ujar Mir dilansir Motosan.

    “Saya khawatir dengan Marc karena saya melihat betapa kerasnya dia jatuh dan menyadari harusnya ada sesuatu yang bisa dilakukan, tapi saya lebih khawatir dengan Bezzecchi. Saat dia keluar dari lintasan, dia menabrak step (beda permukaan aspal dan gravel) di pinggir lintasan dan masuk ke kerikil dengan kecepatan tinggi. Saya tidak mengerti kenapa ada kerikil di sana, jika hanya ada aspal, itu akan lebih aman bagi kami,” sambung Mir.

    Mir menyayangkan insiden tersebut. Namun dia mengamini bahwa tak ada pebalap yang menginginkan insiden serupa terjadi dan itu sangat-sangat berbahaya.

    “Mungkin Marco tak menyangka kecepatan Marc dan menabraknya. Kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi, tapi yang kali ini sangat berbahaya,” tutur Mir.

    Kritikan soal gravel juga dilontarkan oleh rider Honda lainnya yaitu Luca Marini. Marini menyoroti adanya perbedaan permukaan antara aspal dan gravel. Adik Valentino Rossi itu juga menduga, perbedaan permukaan itu justru memperparah kondisi Marquez.

    “Saya kira ya itu seperti kecelakaan biasa, tapi kemudian Marc dan Bezzecchi terjatuh dengan keras dan berguling-guling karena kerikilnya ditempatkan dengan buruk,” ujar Marini.

    “Saya pikir cedera Marc disebabkan oleh benturan dengan kerikil. Kita harus sangat berhati-hati, ini bukan hanya masalah di Mandalika, hal serupa juga terjadi di sirkuit lain. Untuk tahun depan, kita harus melakukan perubahan, tapi masalahnya sudah terlambat untuk Marc. Selalu menyedihkan ketika seorang pebalap mengalami cedera,” lanjut Marini.

    Alex Marquez juga melontarkan pendapatnya soal kondisi gravel tersebut. Perbedaan permukaan itu menurutnya sangat membahayakan para pebalap.

    “Saya panik karena sedang membalap tepat di belakangnya dan melihatnya terjatuh. Anda lihat kerikilnya? Itu seperti bencana. Ada tanjakan, selalu sama. Sampai terjadi sesuatu yang serius, mereka tidak memperbaikinya. Kalau Anda menabrak permukaan itu, tidak ada cara untuk lolos tanpa cedera,” urai Alex dilansir Motorcyclesport.

    (dry/rgr)

  • Tampang SUV Gagah Eropa Seharga Rp 150 Jutaan yang Sudah Ada di Dealer

    Tampang SUV Gagah Eropa Seharga Rp 150 Jutaan yang Sudah Ada di Dealer

    FotoOto

    Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Senin, 06 Okt 2025 12:32 WIB

    Jakarta – Produsen mobil Eropa, Citroen, meluncurkan SUV mewah terbaru untuk konsumen di India. Kendaraan itu bernama Citroen Aircross X dan dibanderol Rp 150 jutaan.

  • Skema Cicilan Suzuki Access, Bayar Segini Tiap Bulan

    Skema Cicilan Suzuki Access, Bayar Segini Tiap Bulan

    Jakarta

    Mau beli Suzuki Access dengan skema kredit? Berikut ini besar cicilannya tiap bulan.

    Suzuki Access jadi opsi baru buat kamu yang mau beli skuter matic bergaya retro. Tampilannya klasik dengan desain lampu dan bingkai aksen krom membuat Suzuki Access jadi mirip skutik retro khas Eropa. Buat kamu yang tertarik, Suzuki Access bisa dibawa pulang dengan mahar Rp 25,5 juta. Kalau beli dengan skema kredit, berapa cicilannya tiap bulan?

    Dikutip detikOto dari laman salah satu lembaga pembiayaan, cicilan Suzuki Access ini mulai Rp 1 jutaan. Jika menginginkan cicilannya lebih rendah, maka opsinya uang muka harus besar. Adapun cicilan Suzuki Access Rp 1 jutaan itu berlaku bila uang muka yang dibayarkan sebesar 20 persen dari keseluruhan harga. Berikut ini rinciannya.

    Skema Cicilan Suzuki Access

    DP 20 persen: Rp 5,1 juta

    Tenor: 11 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 5,1 juta
    Cicilan per bulan: Rp 2,432 jutaTenor: 23 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 5,1 juta
    Cicilan per bulan: Rp 1,38 jutaTenor: 29 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 5,1 juta
    Cicilan per bulan: Rp 1,206 jutaTenor: 35 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 5,1 juta
    Cicilan per bulan: Rp 1,067 juta

    DP 30 persen: Rp 7,65 juta

    Tenor: 11 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 7,65 juta
    Cicilan per bulan: Rp 2,149 jutaTenor: 23 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 7,65 juta
    Cicilan per bulan: Rp 1,22 jutaTenor: 29 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 7,65 juta
    Cicilan per bulan: Rp 1,07 jutaTenor: 35 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 7,65 juta
    Cicilan per bulan: Rp 947 ribu

    Nah itu tadi skema cicilan Suzuki Access untuk DP sebesar 20 persen dan 30 persen. Kalau mau yang cicilannya Rp 400 ribuan juga bisa, asalkan uang mukanya 70 persen. Skema di atas tidak mengikat. Untuk mengetahui pastinya, kamu bisa datang langsung ke dealer motor Suzuki terdekat.

    Spesifikasi Suzuki Access

    Sebagai informasi tambahan, Suzuki Access tak sendiri menghuni segmen skutik bergaya retro di Tanah Air. Pabrikan Jepang lain seperti Yamaha dan Honda juga punya amunisi serupa. Untuk bertarung di pasar skutik dalam negeri, Suzuki membekali Access 125 dengan desain yang elegan nan premium. Karakter kuatnya terlihat dari lekuk bodi membulat dipadu garis tegas beserta aksen krom.

    Motor ini dilengkapi lampu depan LED untuk memberi pencahayaan optimal. Bentuk U menyajikan identitas unik dan khas. Fitur ini juga meningkatkan visibilitas di jalan gelap. Dari sisi dimensi, Suzuki Access punya panjang 1.835 mm, lebar 690 mm, tinggi 1.155 mm, dan jarak sumbu roda 1.260 mm. Jarak pijak ke tanah alias ground clearance 160 mm. Tinggi joknya 770 mm.

    Skuter ini didukung oleh mesin SOHC 124 cc berteknologi Suzuki Eco Performance(SEP) yang andal dan mudah dirawat. Mesin ini dirancang untuk memberikan akselerasi cepat dan torsi kuat pada putaran rendah hingga menengah, ideal untuk menghadapi lalu lintas perkotaan yang padat. Dengan tenaga maksimum 6,2 kW dan torsi 10,2 Nm, Access 125 menjanjikan performa gesit yang memuaskan sekaligus ramah lingkungan dengan emisi rendah.

    Konsumsi BBM-nya juga lumayan irit. Di atas kertas skutik retro ini diklaim hemat dengan catatan konsumsi BBM 57,3 km/liter. Kapasitas tangkinya 5,3 liter. Maka, ketika diisi full tank, Suzuki Access bisa menjelajah sejauh 303,69 km.

    (dry/rgr)

  • Helm Bertanda Tangan Valentino Rossi Dilelang, Laku Rp 15 Juta

    Helm Bertanda Tangan Valentino Rossi Dilelang, Laku Rp 15 Juta

    Lombok Tengah

    Helm AGV bertanda tangan Valentino Rossi dilelang dan laku di angka Rp 15 juta. Selain helm bertanda tangan Valentino Rossi, juga ada helm Marc Marquez dan pernak-pernik lainnya yang dilelang di sela-sela perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, akhir pekan kemarin.

    Pertamina Lubricants melalui brand Pertamina Enduro kembali memeriahkan ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 dengan menghadirkan Enduro Mandalika Experience 2025. Salah satu agendanya adalah, melelang helm bertanda tangan Valentino Rossi.

    Untuk memanjakan penonton Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Pertamina menghadirkan Pertamina Lounge & Turbo Ultimate Box, di Festival Area, Grandstand A. Area ini dirancang sebagai pusat aktivitas interaktif yang menyatukan hiburan, edukasi, dan kebanggaan bagi seluruh pengunjung Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025.

    Fasilitas yang tersedia meliputi Official Merchandise MotoGP, Photo Booth Eksklusif, Games Interaktif, dan Simulator Turbo Ultimate Box. Pengunjung bisa menikmati semua ini secara gratis.

    Bagi tamu undangan kelas VIP Deluxe, Pertamina menggelar lelang helm bertanda tangan Valentino Rossi. Helm ini merupakan hasil desain pemenang Kompetisi Internasional Helmet Design Battle to Mandalika dan diproduksi langsung oleh AGV dari Italia, melambangkan kreativitas dan ikatan emosional antara Pertamina Enduro dan penggemar.

    Proses lelang ini sudah diselenggarakan di sela-sela gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Minggu (6/10/2025). Ini hasilnya.

    Hasil Lelang Enduro Mandalika Experience 2025

    1. Topi Marquez : Rp 3 juta
    2. Jersey Fabio Di Giannantonio: Rp 1,8 juta
    3. Topi Bagnaia: Rp 3 juta
    4. Topi Rossi: Rp 3,6 juta
    5. T-Shirt Rossi: Rp 3 juta
    6. T-Shirt Rossi Special Mugello: Rp 3,1 juta
    7. Helm Marquez: Rp 15 juta
    8. Jersey Marquez: Rp 8 juta
    9. Vest Ducati Marquez: Rp 7,5 juta
    10. Helm tanda tangan Rossi: Rp 15 juta.

    (lua/rgr)

  • Melihat Aksi Balap Seru MotoGP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika

    Melihat Aksi Balap Seru MotoGP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika

    Melihat Aksi Balap Seru MotoGP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika

  • Lihat Lebih Dekat Fasilitas Tiket VIP Deluxe MotoGP Mandalika Seharga Rp 15 Juta

    Lihat Lebih Dekat Fasilitas Tiket VIP Deluxe MotoGP Mandalika Seharga Rp 15 Juta

    Lihat Lebih Dekat Fasilitas Tiket VIP Deluxe MotoGP Mandalika Seharga Rp 15 Juta

  • Pebalap Indonesia Petik Poin di Mandalika

    Pebalap Indonesia Petik Poin di Mandalika

    Mandalika

    Pebalap muda Indonesia binaan PT Astra Honda Motor (AHM) menuntaskan putaran kelima Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2025 di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok.

    Balapan di Mandalika menjadi momen spesial bagi kelima pebalap muda binaan AHM lulusan Astra Honda Racing School (AHRS), yakni Davino Britani, Muhammad Badly Ayatullah, Alvaro Mahendra, Nelson Cairoli Ardheniansyah, dan Bintang Pranata Sukma yang tampil sebagai wildcard.

    Nelson Cairoli berhasil meraih poin dalam ajang IATC seri Mandalika. Ia sukses finis di peringkat ke-10 pada Race 2 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika pada Minggu (5/10/2025). Hasil ini merupakan raihan terbaik pemuda 16 tahun tersebut dalam delapan balapan terakhir.

    “Saya lumayan merasa puas karena ada progres dari seri-seri sebelumnya,” ujar Nelson dalam wawancara di Sirkuit Mandalika.

    “Pada seri-seri sebelumnya, saya tidak mendapatkan poin. Pada kali ini, saya bisa mendapatkan poin yang lumayan,” tambah dia.

    Nasib kurang berpihak pada sebagian pebalap ARS di balapan kedua. Davino dan Alvaro gagal finis setelah terlibat tabrakan. Alhasil, Nelson Cairoli menjadi pebalap binaan ARS dengan torehan terbaik di posisi ke-10, disusul oleh Bintang Pranata di posisi ke-12.

    Finis ke-10 ini membuat Nelson, yang berasal dari Magelang, berhasil mendulang enam poin. Ia kini telah mengumpulkan total 31 poin dan naik satu peringkat ke urutan 14 di klasemen.

    Dia mengakui peran besar Honda Racing School dalam perjalanannya hingga bisa berlaga di jenjang Asia.

    “Perannya sangat besar karena bisa menuntut saya di Asian Talent Cup. Akhirnya bisa berlaga di jenjang Asia,” jelasnya.

    Pebalap Indonesia nyaris podium tampil dalam IATC Race Pertama

    Davino Britani tampil impresif. Start dari posisi ke-10, ia mampu bersaing di kelompok depan sepanjang balapan dan finis di posisi keempat, hanya terpaut kurang dari setengah detik dari pemenang. Hasil ini menjadi capaian terbaik Davino sepanjang musim.

    Sementara itu, Alvaro menunjukkan peningkatan signifikan dengan finis di posisi ke-10 setelah memulai dari grid ke-18.

    Nelson Cairoli tampil solid dan menuntaskan lomba di posisi ke-12, hasil terbaiknya sejak seri pembuka di Thailand.

    Bintang Pranata (pebalap wild card) menunjukkan adaptasi cepat dengan menyelesaikan lomba pertamanya di posisi ke-17 (setelah menjalani long lap penalty).

    Badly Ayatullah, yang tampil konsisten pada seri-seri sebelumnya, terpaksa absen karena kondisi tidak fit setelah terjatuh saat kualifikasi.

    “Masih ada 50 poin yang dapat diperebutkan di seri terakhir Sepang nanti. Saya akan berjuang maksimal untuk mendapatkan top 3 klasemen,” ujar Badly.

    (pur/riar)

  • Tantangan Pebalap Indonesia Arbi Aditama Berlaga di Moto3 Mandalika

    Tantangan Pebalap Indonesia Arbi Aditama Berlaga di Moto3 Mandalika

    Mandalika

    Pebalap Indonesia, Arbi Aditama, mengaku adaptasi menjadi tantangan utamanya saat tampil di kelas Moto3 GP Mandalika 2025. Sebelumnya, Arbi lebih sering membalap dengan motor produksi massal di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC).

    Balapan Moto3 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Minggu (5/10/2025), harus dihentikan dua lap sebelum finis akibat insiden yang melibatkan beberapa pebalap. Jose Rueda keluar sebagai pemenang, diikuti Luca Lunetta di posisi kedua dan Guido Pini di tempat ketiga. Kemenangan ini sekaligus memastikan Rueda menjadi juara dunia Moto3 2025.

    Sementara itu, Arbi yang tampil sebagai pebalap pengganti Tatchakorn Buasri di Honda Team Asia, finis di posisi ke-19 atau terakhir. Meski hasilnya belum maksimal, Arbi bersyukur mendapat kesempatan kembali menjajal motor prototype Moto3.

    “Jangka waktu Arbi naik motor prototype Moto3 ini lumayan jauh. Tahun ini balap di Asia Road Racing. Alhamdulillah dikasih kesempatan untuk mencoba Moto3 lagi,” ujar Arbi dalam wawancara di Mandalika.

    Arbi Aditama, pebalap Moto3 asal Indonesia Foto: Dok. Putra Rusdi

    Arbi menjelaskan, perbedaan karakter motor menjadi salah satu penyebab sulitnya adaptasi.

    “Adaptasinya cukup sulit karena Arbi di AP250 pakai motor produksi massal, CBR250, yang notabene motor harian, bukan motor balap. Jadi dari respons motor, rangka, dan rasanya juga berbeda. Loncatan kompetisinya juga lumayan jauh dari Asia Road Racing ke World Championship,” jelasnya.

    Meski demikian, Arbi mengaku mendapat banyak bantuan dari tim Honda untuk menyesuaikan diri.

    “Tentunya tim selalu membantu Arbi dari data logger dan cara berkendara. Tapi untuk set-up khusus Arbi tidak ada, karena motor prototype balap itu memang pebalapnya sendiri yang harus menemukan cara agar bisa cepat,” tambahnya.

    Arbi tidak menargetkan hasil besar di Moto3 kali ini. Ia hanya ingin menambah pengalaman dan memberikan yang terbaik pada kesempatan yang ada.

    Kejuaraan Moto3 terbilang tak asing bagi Arbi. Ia melakoni debut balap Grand Prix sebagai wildcard di Mandalika pada 2023 dan mengemas finis ke-17. Sementara sepanjang musim 2024, pembalap bernomor #93 ini mencatatkan tiga penampilan wildcard Moto3 di GP Catalunya, GP Aragon, dan GP Indonesia.

    Pebalap asal Purworejo ini memulai debut GP Austria pada musim 2025.

    (pur/riar)

  • Jajal Yaris Cross Hybrid, BBM Tembus 43 Km/Liter

    Jajal Yaris Cross Hybrid, BBM Tembus 43 Km/Liter

    Jakarta

    Toyota Yaris Club Indonesia merayakan hari jadi yang ke-19. Rangkaian kegiatan makin seru, mereka mengadakan lomba adu irit dengan unit tes Yaris Cross Hybrid Electric Vehicles (HEV).

    TYCI melakukan kegiatan bersama di Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, Sukabumi pada 27 September 2025. Perayaan ini diikuti oleh sekitar 150 anggota TYCI dengan 60 unit mobil Yaris berbagai generasi.

    Sesampainya di Sukabumi, acara dilanjutkan oleh penghijauan wilayah sekitar hotel dengan penanaman 19 pohon secara simbolis.

    Kegiatan selanjutnya lomba adu irit menggunakan Toyota Yaris Cross Hybrid EV yang diikuti oleh beberapa peserta. Titik start lomba dimulai di lobi Hotel Grand Inna hingga pantai Karanghawu sejauh 15 kilometer.

    TYCI adu irit Yaris Cross Hybrid Foto: Dok. TYCI

    Dari lomba tersebut, catatan efisiensi peserta lomba yang disampaikan TYCI terbilang oke. Berikut ini hasilnya:

    – Juara pertama mendapatkan 1 liter bahan bakar untuk 43 kilometer (1:43)
    – Juara kedua mendapatkan hasil 1:42
    – Juara ketiga mendapatkan hasil 1:38

    Joshua Sihombing, Ketua Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI), menyampaikan ucapan selamat dan harapannya untuk komunitas.

    “Secara personal, saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-19 untuk TYCI. Semoga kedepannya komunitas kami bisa lebih solid dan bermanfaat bagi sesama,” kata Joshua Sihombing selaku ketua Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI).

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap seluruh member dan implementasi dari semangat Beyond Zero. Tingginya antusiasme anggota terhadap teknologi Hybrid mendorong TYCI untuk mengadakan lomba adu irit.

    “Banyak di antara member tertarik pada teknologi Hybrid karena keunggulan efisiensi bahan bakarnya, dan hal ini kami buktikan melalui adu irit Yaris Cross Hybrid yang hasilnya nyata menunjukkan efisiensi bahan bakar kendaraan tersebut. Ke depan, kami optimistis semakin banyak member yang akan beralih ke kendaraan Hybrid,” tambah dia.

    (riar/riar)