Jenis Media: Otomotif

  • Harga Honda PCX 160 dan Yamaha Nmax Turbo Oktober 2025

    Harga Honda PCX 160 dan Yamaha Nmax Turbo Oktober 2025

    Jakarta

    Lagi cari skutik bongsor buat harian? Dua nama ini pasti langsung muncul di kepala: Honda PCX 160 dan Yamaha Nmax Turbo. Keduanya masih jadi idola di jalanan Indonesia berkat desain keren, posisi duduk nyaman, dan fitur modern. Nah, memasuki Oktober 2025, bagaimana kabar harga keduanya, ada kenaikan atau masih stabil?

    Dari pantauan detikOto, harga Honda PCX 160 bulan ini masih sama seperti sebelumnya. Skutik elegan ini hadir dalam tiga varian: CBS, ABS, dan ABS RoadSync. Versi paling atas sudah dibekali fitur konektivitas RoadSync yang bisa menampilkan navigasi digital langsung di panel instrumen, bikin perjalanan makin praktis dan kekinian.

    Berikut harga Honda PCX 160 Oktober 2025 OTR Jakarta

    1. PCX 160 CBS: Rp 34.350.000

    2. PCX 160 ABS: Rp 37.951.000

    3. PCX 160 ABS RoadSync: Rp 40.951.000

    Sementara itu, Yamaha Nmax Turbo masih unggul di sisi performa dan karakter sporty. Versi terbarunya sudah pakai teknologi YECVT (CVT elektrik), pilihan mode berkendara, serta sistem navigasi Garmin di varian tertinggi. Yamaha juga masih menjual New Nmax di samping model baru seperti Nmax Neo hingga Nmax Turbo Tech Max Ultimate yang dilengkapi dengan performance damper dan cover knalpot agresif.

    Berikut harga Yamaha Nmax 155 Oktober 2025 OTR Jakarta

    1. New Nmax Standard: Rp 32.175.000

    2. New Nmax S Version: Rp 33.175.000

    3. New Nmax Connected/ABS: Rp 36.300.000

    4. All New Nmax Neo: Rp 33.415.000

    5. All New Nmax Neo S: Rp 34.405.000

    6. All New Nmax Turbo: Rp 38.615.000

    7. All New Nmax Turbo Tech Max: Rp 44.115.000

    8. All New Nmax Turbo Tech Max Ultimate: Rp 46.095.000

    Honda PCX dikenal nyaman dan elegan, sementara Yamaha Nmax unggul di performa sporty serta pilihan varian yang melimpah. Harga OTR tentunya bisa beda-beda di tiap daerah, jadi pastikan kamu cek langsung ke dealer resmi sebelum menentukan pilihan.

    (lua/dry)

  • Tiap Tahun Lahir Juara Baru, Ini 4 Pemenang MotoGP Mandalika

    Tiap Tahun Lahir Juara Baru, Ini 4 Pemenang MotoGP Mandalika

    Jakarta

    MotoGP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) melahirkan juara baru setiap tahunnya. Tahun ini, giliran rider Gresini Racing, Fermin Aldeguer, yang menjadi juara MotoGP Mandalika.

    Sirkuit Pertamina Mandlika memiliki karakter tersendiri. Pemenang di lintasan balap yang ada di pinggir pantai itu tak terprediksi.

    “Sirkuit Mandalika ini sulit ditaklukkan pembalap, dan ajang MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika ini menghasilkan juara baru,” kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandi Satria seperti dikutip Antara.

    Menurutnya, prediksi juara di Sirkuit Mandalika selalu meleset atau sulit ditebak. Bahkan, pebalap yang pernah menang di Mandalika justru tidak bisa menang.

    “Seperti pembalap A diprediksi bisa juara, saat race ternyata tidak. Justru balapan di Sirkuit Mandalika ini melahirkan juara baru,” katanya.

    Sirkuit Pertamina Mandalika pertama kali menggelar MotoGP pada tahun 2022. Ketika itu, balapan digelar dalam kondisi lintasan basah. Miguel Oliveira yang masih menjadi rider KTM menang di balapan basah tersebut.

    Setahun kemudian, giliran Francesco Bagnaia yang menjadi pemenang MotoGP Mandalika 2023. Ketika itu, Bagnaia sedang berebut gelar juara dunia bersama Jorge Martin. Nahas, Martin yang sedang memimpin balapan justru terjatuh. Bagnaia akhirnya menjadi juara di MotoGP Mandalika 2023.

    Lalu di tahun 2024, giliran Jorge Martin yang balas dendam. Jorge Martin menjadi juara saat bersama Tim Pramac Ducati.

    Tahun ini, MotoGP Mandalika 2025 melahirkan juara baru. Rookie MotoGP yang masih sangat muda tersebut meraih kemenangan pertamanya di kelas primer di Mandalika. Aldeguer naik podium tertinggi, diikuti pebalap KTM Pedro Acosta di urutan kedua dan Alex Marquez di tempat ketiga.

    (rgr/dry)

  • Heboh Pengujian RON BBM Pakai Alat Portabel, Pertamina Bilang Begini

    Heboh Pengujian RON BBM Pakai Alat Portabel, Pertamina Bilang Begini

    Jakarta

    Di media sosial ramai pengujian Research Octane Number (RON) bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Mereka menggunakan alat portabel untuk menguji RON pada BBM tersebut. Apakah akurat?

    Pertamina Patra Niaga buka suara terkait dengan pengujian RON BBM menggunakan alat portabel. Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengimbau masyarakat agar jeli dan teliti terhadap berbagai bentuk disinformasi yang sering beredar.

    “Masyarakat perlu mewaspadai hoaks lainnya seperti adanya hoaks seperti pembatasan pembelian BBM akhir-akhir ini dan juga informasi seperti pengujian-pengujian yang tidak dilakukan oleh ahlinya serta informasi-informasi hoaks lainnya seperti rekrutmen fiktif yang mengatasnamakan Pertamina,” ujar Roberth dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (6/10/2025).

    Terkait dengan hasil pengujian RON BBM menggunakan alat portabel, Pertamina Patra Niaga menyebut metode tersebut tidak bisa dijadikan dasar pengujian resmi untuk menentukan angka oktan suatu BBM.

    “Secara teknis, pengujian RON memiliki standar baku internasional yang hanya dapat dilakukan menggunakan mesin CFR (Cooperative Fuel Research Engine) sesuai metode ASTM D2699 untuk RON. Mesin CFR merupakan satu-satunya alat yang disertifikasi secara global untuk mengukur ketahanan bahan bakar terhadap detonasi yang menimbulkan knocking melalui proses pembakaran nyata dengan parameter suhu, tekanan, dan rasio kompresi yang dikontrol ketat,” demikian dikutip dari siaran pers Pertamina Patra Niaga.

    Menurutnya, pengujian yang dilakukan dengan alat portabel Oktis-2 terhadap berbagai jenis BBM seluruh operator BBM menunjukkan hasil yang bervariasi, ada yang lebih rendah maupun lebih tinggi dari standar sebenarnya. Hal itu membuktikan bahwa alat tersebut tidak memiliki akurasi dan kepresisian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

    “Di dalam alat ini juga terdapat pilihan sistem pengukuran USA dan RUS (Eropa), di mana di Eropa menggunakan standar RON, sementara USA menggunakan AKI (Anti Knocking Index atau setengah dari penjumlahan RON dan MON). Secara konversi, RON 98 (Eropa) setara dengan AKI 91-92 (USA), sehingga di Amerika Serikat memang tidak dikenal istilah RON 98. Alat Oktis-2 hanya mengukur sifat dielektrik (penghantaran listrik) dari bahan bakar bukan mengukur RON dan tidak ada hubungan antara sifat dielektrik dengan RON,” sebutnya.

    (rgr/dry)

  • Aspira Apresiasi Kemenangan Ganda Gresini Racing di MotoGP Mandalika 2025

    Aspira Apresiasi Kemenangan Ganda Gresini Racing di MotoGP Mandalika 2025

    Jakarta

    Aspira, merek komponen otomotif milik PT Astra Otoparts Tbk, mengapresiasi kemenangan tim Gresini Racing MotoGP pada gelaran MotoGP Mandalika 2025. Pada ajang balap ini, Fermin Aldeguer dan Alex Márquez berhasil menorehkan kemenangan ganda bagi tim.

    Fermin tampil dominan sepanjang balapan dan meraih kemenangan Grand Prix perdananya, dengan keunggulan hampir tujuh detik atas Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing). Sementara Alex Márquez finis di posisi ketiga, menghadirkan podium ganda bagi Gresini Racing MotoGP.

    Kemenangan ini tak lepas dari sinergi antara performa pembalap, strategi tim, dan dukungan Aspira yang terus mendampingi Gresini Racing di ajang balap dunia. Sejak 2013, Aspira telah menjadi mitra tim Gresini Racing sebagai bentuk dukungan di dunia balap sekaligus memperkuat posisi produk otomotif karya anak bangsa di kancah internasional.

    “Selamat atas kemenangan perdana Fermin di tahun debutnya di MotoGP, serta untuk Alex yang berhasil meraih podium ketiga di Mandalika. Dukungan dari Aspira dan penggemar di Indonesia menjadi motivasi besar bagi tim Gresini memberikan yang terbaik di seri ini,” ujar Direktur Astra Otoparts Martogi Siahaan dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

    Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan tim Gresini Racing, tetapi juga menjadi momen penting bagi penggemar MotoGP di Indonesia. Pasalnya,. keberhasilan ini turut memperkuat citra Indonesia sebagai bagian penting dari ekosistem balap global.

    Kedepan, Aspira terus mendorong kemajuan industri otomotif nasional melalui inovasi dan kolaborasi di dunia balap. Kemenangan ini menjadi bukti sinergi antara merek lokal dan talenta global mampu menghasilkan prestasi membanggakan.

    (ega/ega)

  • Servis Mobil, Baiknya Ikuti Panduan Kilometer atau Lama Waktu Pemakaian?

    Servis Mobil, Baiknya Ikuti Panduan Kilometer atau Lama Waktu Pemakaian?

    Jakarta

    Mobil harus diservis secara berkala supaya performanya selalu prima. Tapi kadang pemilik mobil dibingungkan, apakah harus servis berdasar waktu pemakaian (time-based) atau jarak tempuh (mileage-based)?

    “Servis berkala secara rutin dapat menjaga performa mobil agar selalu prima dalam mendukung mobilitas. Kondisi mobil yang selalu sehat dapat mengurangi kemungkinan masalah seperti mogok atau kecelakaan. Performa yang terjaga juga membuat mobil dapat bekerja lebih efisien sehingga lebih irit bahan bakar dan yang tak kalah penting daya tahan komponen mobil jadi lebih terjaga,” jelas Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, dalam keterangannya, Senin (06/10/2025).

    Waktu Pemakaian atau Jarak Tempuh?

    Banyak yang mengira situasi jalan yang kerap macet khususnya di kota besar seperti Jakarta, bikin perhitungan servis berkala berdasarkan waktu pemakaian (time-based) menjadi paling relevan. Alasannya secara teori, jarak tempuh 10.000 km bisa diselesaikan kurang dari 6 bulan.

    Faktanya, macet panjang di kota besar membuat target tersebut sulit tercapai. Padahal di situasi macet mesin mobil tetap bekerja, bahkan lebih berat akibat tak mendapat pendinginan yang memadai. Paling buruk, idle berkepanjangan membuat campuran bensin dan udara tidak ideal sehingga memicu pembakaran tidak sempurna.

    Dampak dari Pembakaran yang Tidak Sempurna

    Tumpukan karbon akibat pembakaran tak sempurna akan menempel di ruang bakar dan komponen bergerak sehingga membuat performa mesin menurun. Efek negatifnya, tenaga mesin turun dan konsumsi bensin meningkat. Efek buruk berikutnya adalah berkurangnya daya tahan komponen mesin yang saling bergesekan.

    Selain itu, sisa pembakaran tak sempurna dapat menyusup ke dalam sistem sirkulasi oli mesin, merusak senyawa kimia oli, sehingga tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Ditambah pemaksaan mesin bekerja ekstra akibat performa turun, tinggal menunggu waktu sebelum akhirnya mesin mobil rontok.

    Di waktu bersamaan, komponen lain juga bekerja keras melebihi batas normal. Seperti komponen rem, transmisi berikut oli transmisi, ban, cairan mobil, serta aki. Padahal jarak tempuh praktis tidak bertambah banyak.

    Rekomendasi Interval Servis Berkala

    Menimbang kondisi itu, Auto2000 merekomendasikan penggunaan waktu (time-based) untuk menghitung interval servis berkala, yaitu setiap 6 bulan sekali, khususnya buat mobilitas perkotaan. Tapi kalau ternyata jarak tempuh mobil sudah melewati 10.000 km padahal belum 6 bulan, sebaiknya segera servis berkala.

    Ingat, jangan tunggu mencapai 6 bulan jika mobil mobil Anda masuk dalam kategori ‘high usage’. Banyak komponen kendaraan wajib dicek ulang untuk memastikan tak ada potensi rusak. Oli juga harus diganti secara berkala supaya tak kehilangan kemampuannya dalam melindungi mesin, termasuk cairan lain seperti radiator coolant dan brake fluid.

    (lua/dry)

  • Shell Belum Putuskan Beli BBM Pertamina, Masih Tunggu Restu Pusat

    Shell Belum Putuskan Beli BBM Pertamina, Masih Tunggu Restu Pusat

    Jakarta

    Shell Indonesia dan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia belum memutuskan pembelian base fuel atau bahan bakar minyak (BBM) murni dari Pertamina. Bahkan, sejauh ini, negosiasinya belum berlanjut.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengungkap alasan Shell Indonesia belum memutuskan pembelian base fuel dari Pertamina. Menurutnya, mereka masih menunggu ‘restu’ dari kantor pusat soal pemenuhan compliance vendor.

    “Dan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November karena masih memiliki stok BBM,” ujar Roberth MV kepada detikcom, dikutip Selasa (7/10).

    SPBU Shell masih kosong. Foto: Grandyos Zafna

    Meski demikian, Roberth mengklaim, SPBU swasta lain seperti VIVO dan APR-AKR telah setuju untuk melanjutkan pembahasan teknis terkait pembelian base fuel dari Pertamina. APR merupakan perusahaan patungan antara BP dan PT AKR Corporindo Tbk.

    Dia menegaskan, jika seluruh prosesnya lancar dan tanpa hambatan berarti, maka pengiriman kargo base fuel kemungkinan besar akan dilakukan mulai akhir bulan ini.

    “VIVO, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dan tindak lanjut tahap selanjutnya,” kata dia.

    Pembahasan Lanjutan

    Disitat dari detikFinance, Roberth menjelaskan pembahasan lanjutan tersebut berupa adanya dokumen pernyataan kepatuhan terhadap prinsip tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance, termasuk pernyataan anti monopoli, anti pencucian uang, dan anti suap.

    Setelah itu, VIVO dan BP menyampaikan kebutuhan komoditi yang dibutuhkan dan melakukan pembahasan kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, dan general terms and conditions.

    Di saat bersamaan, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi requirement semua BU dan key term termasuk join surveyor untuk dikonfirmasi oleh BU swasta terkait.

    ⁠”Apabila BU Swasta setuju, maka akan dilaksanakan proses pengadaan komoditi tersebut. ⁠Selanjutnya pemenang pengadaan akan disampaikan kepada BU Swasta dalam lingkup penyedia kargo, best price dan volume kargo,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Stiker Vinyl A3+ Bisa Digunakan Buat Modif Mobil

    Stiker Vinyl A3+ Bisa Digunakan Buat Modif Mobil

    Jakarta

    Modifikasi kendaraan tak melulu soal desain ekstrem. Penggunaan stiker yang keren dan tahan lama dengan desain sesuai keinginan juga termasuk modifikasi.

    Hal tersebut jelas terlihat pada ajang 4-5 Oktober 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta mengusung tema “MADCHINIST”. Stiker MaxDecal, yang memperlihatkan jenis stiker Vinyl A3+ pada mobil iconic dibalut stiker 9600 Putih Metalic dicetak dengan grafis KUSTOMFEST 2025. Selain itu MaxDecal juga merilis kolaborasi KUSTOMFEST Official Sticker Pack menggunakan jenis stiker Vinyl A3+.

    Project Director dan R&D MaxDecal Nofian Hendra, mengungkapkan kebanggaannya atas kolaborasi MaxDecal dengan KUSTOMFEST.

    “Para builder dan kustom culture enthusiast dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, selalu menantikan sebuah hajatan besar ini. Tentu kami sangat bangga dan bersyukur bisa ikut terlibat serta berkolaborasi,” ujar Nofian dalam siaran pers yang diterima detikOto.

    MaxDecal merupakan brand lokal yang dikenal luas dengan produk wrapping dan PPF (Paint Protection Film) kendaraan berkualitas tinggi. Kolaborasi MaxDecal dengan KUSTOMFEST 2025 menjadi wadah strategis untuk mengenalkan dan mengaplikasikan produk stiker unggulan di dunia kustom kultur.

    Tidak berhenti sampan di situ, panggung utama KUSTOMFEST juga menjadi lebih memukau menggunakan Stiker Hologram Print (APH80) dari MaxDecal, memberikan tampilan visual yang dinamis. Di booth MaxDecal, pengunjung juga dapat melihat langsung aplikasi produk unggulan di Custom Bike motor Harley-Davidson dengan striping menggunakan stiker jenis VPF100.

    Nofian juga mengatakan, penggunaan stiker pada custom bike masih terus berkembang dan MaxDecal bertekad untuk terus mengenalkannya secara bertahap, dimulai dari aplikasi striping.

    “Perkembangan custom bike di Indonesia sangat baik, dan karya builder di KUSTOMFEST sangat luar biasa, berbeda dengan event kustom roda dua lainnya,” imbuhnya.

    MaxDecal merilis kolaborasi KUSTOMFEST Official Sticker Pack menggunakan jenis stiker Vinyl A3+ Foto: dok. Kustomfest 2025

    Selama KUSTOMFEST 2025 berlangsung, MaxDecal juga akan mengadakan kegiatan di booth mereka, termasuk pembagian Free Sticker Special KUSTOMFEST untuk pengunjung yang hadir.

    Sementara itu Direktur KUSTOMFEST Lulut Wahyudi, menyambut baik kehadiran MaxDecal. “Kami sangat mengapresiasi semua karya yang hadir di dalam kegiatan besar ini. Kehadiran MaxDecal menambah nilai karya semakin kuat. Para builder, custom builder jadi memiliki banyak pilihan untuk berkarya lebih kreatif dengan produk terbaik MaxDecal,” ungkap Lulut.

    Ia menambahkan, kegiatan KUSTOMFEST 2025 dengan tema MADCHINIST ini adalah sebuah ruang besar di mana para pekarya, orang-orang yang mengoperasikan mesin, bekerja dengan mesin kemudian membuat inovasi, melahirkan karya baru. Ajang ini juga memberikan ruang bagi brand-brand Intellectual Property (IP) lokal untuk berkolaborasi dengan IP internasional.

    “Kehadiran MaxDecal sangat berarti bagi pelaku kustom. Terima kasih untuk atas segala supportnya,” tambahnya.

    KUSTOMFEST 2025 menampilkan konten utama Hot Rod & Kustom Car Show dan Kustom Bike Show, dinilai oleh juri dan tamu internasional dari berbagai negara. Berbagai program unggulan lain hadir, seperti Indonesia Attack, Harley-Davidson Custom Kings Asia Indonesia x KUSTOMFEST, Flat Track Race, Kustomart Exhibition, dan panggung musik yang menampilkan band ternama seperti Burgerkill dan Navicula.

    (lth/dry)

  • Rapor Pertamina Enduro VR46 Racing Team di Mandalika, Amankan Posisi 10 Besar

    Rapor Pertamina Enduro VR46 Racing Team di Mandalika, Amankan Posisi 10 Besar

    Lombok Tengah

    Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 digelar akhir pekan lalu. Rookie dari tim Gresini Racing, Fermin Aldeguer, sukses keluar sebagai juara. Lalu gimana dengan Pertamina Enduro VR46 Racing Team.

    Dua pebalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio, masing-masing mengamankan posisi delapan dan sembilan. Hasil itu dianggap sebagai hasil balapan maksimal yang bisa diraih di tengah kondisi balapan yang berjalan cukup sulit.

    Mulai dari baris kelima, Morbidelli langsung bergabung dalam perebutan posisi 10 besar, menunjukkan kecepatan yang kuat terutama di lap-lap terakhir. Franco naik beberapa posisi selama 27 lap dan menyelesaikan balapan di Mandalika di posisi kedelapan. Ia kini berada di posisi keenam klasemen sementara MotoGP 2025 dengan 207 poin.

    Pertamina Enduro VR46 Racing Team Foto: Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team

    Sementara Di Giannantonio memulai dari baris keempat dan dengan cepat memasuki grup untuk memperebutkan posisi 10 besar. Meski balapan yang sulit karena suhu tinggi, Fabio berhasil mengamankan posisi kesembilan. Ia saat ini berada di posisi ketujuh klasemen sementara MotoGP 2025 dengan 191 poin.

    “Balapan ini sulit. Kami memiliki motor yang bagus, tetapi mulai dari belakang, masalah suhu tinggi ban depan menjadi lebih besar. Saya harus berkendara bukan dengan cara alami saya, tetapi kami terus berupaya meningkatkan performa motor bahkan dalam kondisi sulit ini. Tentu saja, kami selalu memulai akhir pekan dengan target maksimal. Kami akan menganalisis mengapa kami tak dapat tampil seperti yang kami harapkan. Kami belajar lebih banyak untuk balapan berikutnya dan kami akan berusaha buat kembali memimpin di Australia. Terima kasih kepada Indonesia karena telah menyambut kami minggu ini seperti di rumah sendiri, istimewa,” ungkap Diggia.

    Sementara itu Morbidelli juga cukup puas dengan hasil yang didapatkan. “Terlepas dari kesulitan yang ada, kami berhasil mengamankan dua posisi 10 besar dan itu positif. Tim kembali melakukan pekerjaan sangat baik. Di awal balapan, saya mengambil risiko besar di tikungan 13, dan saya senang karena tidak terjatuh. Momen itu membuat saya kehilangan waktu, dan menjelang akhir balapan saya lebih cepat dari rombongan saya, tetapi menyalip itu sulit. Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar di Indonesia yang datang untuk mendukung kami – mereka sangat bersemangat, dan senang melihat betapa mereka mencintai balapan,” timpal Morbidelli.

    Team Manager Pertamina Enduro VR46 Racing Team Pablo Nieto mengatakan, akhir pekan ini merupakan momen istimewa bagi timnya. Pablo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina dan Pertamina Lubricants atas dukungannya. Pablo dan timnya juga merasa seperti di rumah sendiri.

    “Kami juga ingin berterima kasih kepada seluruh penggemar kami di Indonesia yang telah mendukung dan datang untuk menyaksikan kami di sini. Berbicara tentang balapan, kami puas karena kedua pebalap kami finis di 10 besar, tetapi tentu saja, kami selalu mengincar hasil yang lebih baik. Selama jeda ini, kami akan melakukan analisis dan mencoba meningkatkan performa menjelang balapan berikutnya di Australia,” ungkap Pablo.

    (lua/dry)

  • Tampang Rival Suzuki Jimny yang Harganya Cuma Rp 180 Jutaan

    Tampang Rival Suzuki Jimny yang Harganya Cuma Rp 180 Jutaan

    FotoOto

    Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Senin, 06 Okt 2025 19:36 WIB

    Jakarta – Produsen mobil asal India, Mahindra merilis Mahindra Thar terbaru untuk konsumen domestik. Kendaraan yang menjadi rival Suzuki Jimny itu dijual Rp 180 jutaan.

  • From Hero to Zero, Misteri Melempemnya Pecco Bagnaia di Mandalika

    From Hero to Zero, Misteri Melempemnya Pecco Bagnaia di Mandalika

    Jakarta

    Performa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia di MotoGP Mandalika akhir pekan kemarin berbanding terbalik dengan MotoGP Jepang sepekan sebelumnya.

    Di Jepang, Bagnaia menyapu bersih sesi sprint dan race dengan menjadi juara di kedua balap tersebut. Tapi di Mandalika, rider Ducati itu justru melempem. Dia finis di paling belakang saat sprint race dan di balapan utama pun mengalami kecelakaan.

    Dikutip Crash, performa Bagnaia di Jepang sempat membuktikan kembalinya performa terbaik Bagnaia. Dia dilaporkan menggunakan suku cadang 2024 pada motornya saat melakoni balapan di Jepang.

    Namun, sepanjang akhir pekan di Mandalika, Bagnaia mengalami kesulitan. Pebalap Italia itu terpisah hampir 30 detik dari pemenang sprint race dan menempati posisi paling belakang. Bagnaia juga berada di posisi terakhir balapan utama ketika ia mengalami kecelakaan di lap kedelapan. Pada saat itu, Bagnaia mencatatkan lap dua detik lebih lambat dari pemenang Fermin Aldeguer.

    Melempemnya performa motor Ducati tunggangan Bagnaia di MotoGP Mandalika masih menjadi misteri. Bagnaia juga tidak tahu akar masalahnya.

    “Akhir pekan yang sangat mengecewakan, setelah apa yang terjadi minggu lalu, posisi terdepan dan memenangkan kedua balapan. Saya berharap bisa tiba di sini dan… trek ini tidak pernah mudah bagi saya, tetapi saya selalu mendapatkan hasil yang baik. Tahun lalu saya juga memenangkan sprint race dan finis ketiga. Tahun ini, tiba setelah GP Motegi, saya tidak merasakan hal yang sama seperti di Motegi,” kata Bagnaia dikutip Crash.

    “Saya tidak bisa merasakan hal yang sama seperti di Motegi. Saya hanya kesulitan. Kami tidak punya jawaban atas apa yang terjadi akhir pekan ini. Jadi, kami hanya memeriksa data, dan berharap para teknisi akan menemukan solusi untuk GP berikutnya dan mencoba untuk memperebutkan posisi tiga besar di kejuaraan,” sebutnya.

    “Saya ingin meminta maaf kepada tim atas kecelakaan itu. Saya sedang memacu, meskipun saya lebih lambat 1,5 detik, saya minta maaf karena saya ingin memperkecil jarak dengan pembalap kedua terakhir, tetapi saya malah terjatuh,” pungkas Pecco.

    Rekan setimnya, Marc Marquez juga gagal mencuri poin di balapan Mandalika. Marquez kecelakaan setelah ditabrak Marco Bezzecchi dan mengalami cedera tulang selangka.

    (rgr/dry)