Jenis Media: Otomotif

  • Belajar Tertib dari Penyeberang Jalan di Jepang

    Belajar Tertib dari Penyeberang Jalan di Jepang

    Jakarta

    Ketika berkunjung ke negara maju seperti Jepang, ada satu kesamaan yang kerap kali kami temui: ketertiban. Bahkan, hal itu bisa tergambar melalui kebiasaan warganya saat hendak menyeberang jalan.

    Selayaknya negara maju lain, penyeberangan jalan di Jepang umumnya menggunakan teknologi pelican crossing. Jadi, kita hanya bisa melintas di zebra cross ketika lampu ‘pejalan kaki’ menyala hijau.

    Menariknya, ketika kami berkunjung ke Tokyo dan kawasan lain di sekitarnya, warga setempat tetap menunggu lampu penyeberangan ‘hijau’, meski situasi jalan raya sedang kosong melompong. Padahal, mereka bisa saja melintas ketika lampu dalam kondisi ‘merah’.

    Pejalan kaki di Jepang. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Kekaguman kami makin menjadi-jadi ketika berkeliling ke Ikebukuro di jam 06.00 pagi. Ketika itu, langit belum sepenuhnya terang dan jalan raya belum banyak dilintasi kendaraan. Namun, warga setempat yang sedang jogging atau jalan kaki, tetap berhenti ketika lampu pelican crossing merah.

    Mereka tetap bisa patuh meski tak ada petugas atau kamera yang memantau. Sebab, budaya tertib dan sabar memang telah mengakar dalam hidup orang-orang Jepang.

    “Orang Jepang memang sangat tertib. Kalau kamu ke sini, kamu harus mengikuti budaya (tertib) yang seperti itu. Kebiasaan mereka antre, menunggu, mereka terbiasa begitu,” ujar Gwan-San selaku tour guide asal Malaysia yang sudah belasan tahun menetap di Jepang.

    Disitat dari laman Japanese Law, Senin (3/11), aturan tentang menyeberang jalan di Jepang tertulis dengan jelas di Road Traffic Act. Pada pasal 12 dan 13 tertulis, pelanggar bisa dikenakan penal provions atau ketentuan pidana.

    Bahkan, sejumlah artikel berbahasa Jepang mengatakan, pelanggar yang sampai membahayakan orang lain, bisa dikenakan hukuman penjara maksimal tiga bulan dan denda maksimum 50 ribu yen atau sekira Rp 5 juta.

    (sfn/rgr)

  • Harga Jaecoo J5 Bisa Rp 200 Jutaan, Bukan Perang Harga tapi…

    Harga Jaecoo J5 Bisa Rp 200 Jutaan, Bukan Perang Harga tapi…

    Jakarta

    Kehadiran Jaecoo J5 memanaskan persaingan pasar otomotif dalam negeri. SUV listrik ini harganya nggak sampai Rp 300 juta.

    Harga Jaecoo J5 ini seolah tak masuk akal, sub brand premium dari Chery Group ini memasang banderol lebih murah dari pre-book yang diumumkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

    Dalam beberapa tahun terakhir, pasar mobil listrik memang diwarnai tren price war atau perang harga. Mereka berlomba menekan harga agar produk mereka lebih cepat diterima pasar.

    Persaingan ketat membuat banyak pabrikan rela memangkas harga demi menarik perhatian konsumen. Di satu sisi, konsumen diuntungkan karena harga mobil listrik jadi lebih terjangkau.

    Misalnya, BYD yang menawarkan mobil listrik Atto 1 mulai dari Rp 190 jutaan. Sebelum kemunculan BYD Atto 1, beberapa pabrikan setempat juga ramai-ramai memangkas harga kendaraan di Indonesia. Misalnya seperti Chery, MG Motors, BAIC dan masih banyak lagi. Bahkan, penurunan angkanya tembus Rp 100 jutaan.

    President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo menampik Jaecoo sedang melakukan perang harga.

    “Saya lihat ini tidak ada perang harga, kita ada position sendiri,” kata President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo di Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).

    Zeng Shuo menambahkan sebagai brand baru di Indonesia, Jaecoo perlu menarik perhatian konsumen Indonesia.

    “Karena kita mau kasih produk paling cocok untuk Indonesia market, juga dari Jaecoo, karena kita merek baru. Kita mau trust dulu, kita kasih harga yang paling kita usahakan (harga terbarik) kita kasih,” kata Zeng Shuo.

    “Itu kembali ke konsumen, mereka kalau sudah test drive, lihat quality, mereka bisa langsung merasa quality produk seperti apa.”

    “Kita percaya diri setelah harga bagus, mereka coba mobilnya, benar-benar aware ekspektasi, sehingga akan menarik konsumen yang beli,” tambahnya lagi.

    Willy Winawan, Head of Sales Jaecoo Indonesia mempertegas posisi Jaecoo J5. Mobil ini menjadi pilihan baru di segmen B-SUV dengan harga yang sangat kompetitif, di tengah para kompetitornya yang memiliki kisaran harga Rp 450 – 500 jutaan.

    Jaecoo J5 EV merupakan SUV listrik yang masuk dalam kategori B Class EV SUV.

    “Kita lihat siapa saja yang bermain dengan J5 EV, sudah ada dua pemain besar yang sama-sama bersaing dengan J5 EV, kita lihat ada satu harganya Rp 520 juta, satu lagi Rp 505 juta,” kata Willy.

    Jika melirik daftar harga mobil listrik saat ini, Jaecoo J5 EV berhadapan dengan BYD Atto 3. Harga BYD Atto 3 di Indonesia mulai dari Rp 390 juta untuk varian Advanced dan Rp 520 juta untuk varian Superior (Extended Range). Merek lain yang juga berkompetisi pada model yang sama ialah Geely EX5 yang meluncur pada IIMS 2025, Geely menawarkan harga spesial yakni dengan banderolan Rp 465 juta untuk tipe Pro dan Rp 505 juta pada tipe Max.

    Harga Jaecoo J5 diklaim lebih murah dari kompetitor. Harga Jaecoo J5 EV Premium dijual Rp 299,9 juta, sementara Jaecoo J5 EV varian Standar adalah Rp 249,9 juta. Harga tersebut untuk 1.000 orang pembeli pertama on the road Jakarta.

    (riar/rgr)

  • BYD Luncurkan Kei Car Listrik, Mobil Jepang di Pasar Domestik Terancam?

    BYD Luncurkan Kei Car Listrik, Mobil Jepang di Pasar Domestik Terancam?

    Jakarta

    BYD mencoba peruntungan dengan meluncurkan jenis mobil paling populer di Jepang, yaitu mobil kei car. Di Japan Mobility Show (JMS) 2025, BYD meluncurkan kei car bertenaga listrik BYD Racco. Mobil ini akan memasuki pasar Jepang pada musim panas mendatang.

    BYD menjadi produsen mobil non-Jepang yang ikut menjual kei car. Untuk diketahui, kei car merupakan mobil mungil dengan spesifikasi dan ukuran tertentu dan hanya dijual di Negeri Sakura. Pembuatnya sudah pasti produsen Jepang. Tapi BYD justru bikin kejutan dengan menghadirkan kei car bernama Racco.

    Racco kabarnya bakal dijual mulai 2,6 juta yen atau kalau dirupiahkan setara dengan Rp 280 jutaan. Saat nanti diluncurkan resmi, Racco merupakan model kelima BYD yang dijual di Jepang setelah Atto 3, Dolphin, Seal, dan Sealion 7.

    BYD Racco mengadopsi kei car tradisional Jepang yang berbentuk kotak dengan empat pintu. Di bagian belakang mengusung pintu geser. Secara dimensi, BYD Racco punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm. Di dalamnya bisa memuat empat orang, dua di depan, dua di belakang. Dimensinya itu tak jauh berbeda dari Nissan Sakura. Sakura punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.655 mm.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    BYD Racco juga disebut akan menggendong baterai LFP 20 kWh dengan jarak tempuh 180 km. Mobil mungil ini juga didukung pengecasan cepat DC 100 kW.

    Kehadiran BYD Racco di pasar Jepang bisa menjadi ancaman baru bagi produsen otomotif domestik negara itu. Kompetisi kei car di Jepang semakin menantang.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    “Ada banyak standar untuk mobil kecil di dunia, dan BYD telah memilih standar Jepang untuk kendaraan ringan. Saya sangat senang. Kompetisi baru akan segera dimulai, dan saya harap kita dapat saling belajar dan berjuang maju. Ambang batas konsumen Jepang untuk membeli produk China semakin menurun. Saya yakin (BYD) merupakan ancaman besar,” kata Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, seperti dikutip media lokal China, IT-Home.

    BYD baru resmi memasuki pasar kendaraan penumpang di Jepang pada Juli 2022. Hingga saat ini, BYD telah meluncurkan beberapa model kendaraan listrik murni di negara tersebut, termasuk Yuan PLUS, Dolphin, Seal, dan Sealion 7. Di Jepang, BYD mencatatkan total penjualan kendaraan penumpang sebanyak 7.123 unit.

    (rgr/din)

  • Perbandingan Harga Jaecoo J5 EV Vs BYD Atto 3 dan Geely EX5

    Perbandingan Harga Jaecoo J5 EV Vs BYD Atto 3 dan Geely EX5

    Jakarta

    Harga Jaecoo J5 EV di Indonesia resmi diumumkan. SUV kompak ramah lingkungan buatan China ini dibanderol dengan harga perkenalan yang sangat terjangkau, mulai Rp 249,9 juta. Seperti apa perbandingan harga Jaecoo J5 EV dengan para kompetitornya?

    Sebagai informasi, Jaecoo J5 EV dipasarkan dalam dua varian, yakni premium dan standar. Tidak ada perbedaan spek performa, hanya saja tipe standar tidak memiliki fitur panoramic sunroof, material kulit jok yang berbeda, hingga perbedaan jumlah fitur Advanced Driving Assistance System (ADAS).

    Jaecoo J5 EV dipasarkan dalam dua varian, pertama ada varian Premium seharga Rp 299,9 juta. Kedua, varian Standar seharga Rp 249,9 juta. Sayangnya, harga tersebut berlaku sementara, tepatnya buat 1.000 orang pembeli pertama.

    BYD Atto 3 Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Secara performa, Jaecoo J5 EV dibekali motor listrik bertenaga 155 kW (210 PS) dengan torsi puncak 288 Nm. Baterainya berkapasitas 60,9 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 461 km dalam sekali isi daya (berdasarkan standar NEDC).

    Sementara itu pesaingnya, BYD Atto 3, punya harga Rp 390 juta untuk varian Advanced-STD (410 km) dan Rp 520 juta untuk varian Superior (480 km). Kedua varian itu memiliki output tenaga dan torsi yang sama, 150 kW dan 310 Nm.

    Geely EX5 Foto: Agung Pambudhy

    Lanjut untuk model Geely EX5, ada dua varian dan harga, tipe EX5 Pro Rp 465 juta dan tipe EX5 Max Rp 505 juta. Soal performa, Geely EX5 bisa menjangkau jarak sampai 495 km sekali ngecas.

    Jika dibandingkan dengan para kompetitornya, harga Jaecoo J5 EV tentunya jauh lebih murah. Namun yang menjadi catatan, harga Jaecoo J5 EV tersebut adalah harga buat 1.000 pembeli pertama. Setelah kuota habis, tentunya harga J5 EV akan disesuaikan lagi.

    (lua/din)

  • Spesifikasi Jaecoo J5 yang Harganya Mulai dari Rp 249,9 Juta

    Spesifikasi Jaecoo J5 yang Harganya Mulai dari Rp 249,9 Juta

    Jakarta

    Jaecoo J5 EV resmi mengaspal dengan harga mulai dari Rp 249,9 juta. Simak rangkuman spesifikasinya, yuk!

    SUV listrik berkapasitas 5 penumpang itu dibekali ragam teknologi anyar buat membetot perhatian orang Indonesia. Ada dua tipe yang ditawarkan, yakni standar dengan harga Rp 249,9 juta dan premium dibanderol Rp 299,9 juta.

    “(Varian standar) tidak ada panoramic sunroof, material kursi sedikit berbeda, kemudian jumlah ADAS juga berbeda, head unit juga berbeda, tapi secara fungsi dan range cukup untuk menghadapi perkotaan Jakarta,” kata Willy Winawan, Head of Sales Jaecoo Indonesia.

    Jaecoo mengumumkan harga J5. Untuk seribu pembeli pertama, varian paling rendah dihargai Rp 249.900.000. Foto: Ridwan Arifin/detikoto

    Berikut ini ulasan singkat spesifikasi Jaecoo J5 EV

    Desain

    Dari segi tampilan dia bilang tidak ada yang berbeda secara signifikan. Model kendaraan listrik pertama Jaecoo tersebut mengusung slogan “The Real SUV” dengan ciri khas iconic dan classic SUV design.

    Garis bodi membentang dari panel depan hingga belakang, dipadukan dengan grille berteknologi Active Grille Shutter (AGS) yang secara otomatis menyesuaikan aliran udara untuk meningkatkan efisiensi aerodinamika dan memperpanjang jarak tempuh. Lampu depan LED tipis dengan desain horizontal memperkuat kesan modern tanpa meninggalkan nuansa klasik SUV.

    Secara dimensi, J5 EV memiliki panjang 4.380 mm, lebar 1.860 mm, dan tinggi 1.650 mm, menghadirkan postur SUV yang mantap dan seimbang. Ground clearance 200 mm serta sudut approach 20° dan departure 29,8° memperkuat kemampuan jelajah di berbagai kondisi jalan, sementara velg 18 inci berdesain solid menambah kesan gagah dan stabil.

    Fitur pembeda dari varian standar dan premium

    Bagian belakang tampil minimalis dengan bar lampu LED horizontal yang memanjang di antara kedua sisi, menciptakan kesan visual yang lebar dan modern. Sementara itu, kamera 540° panoramic view memudahkan pengendara bermanuver di jalan sempit atau permukaan tidak rata.

    Masuk kedalam kabin, JAECOO J5 EV menghadirkan kenyamanan sejak pandangan pertama. Konsep Grand Space Cabin menawarkan ruang kepala dan kaki yang lega untuk lima penumpang, dengan elbow room hingga 1.492 mm, salah satu yang terbaik di kelasnya. Desain dashboard yang intuitif dan penggunaan Electronic Column Shifter memberi ruang kabin terasa lapang dan rapi.

    Interior Jaecoo J5 EV Premium Foto: Dok. Jaecoo Indonesia

    Khusus tipe tertinggi, mobil ini memiliki Panoramic Roof dengan Power Sunshade serta Power Tailgate*dan Power Folding Mirror.

    Lebih lanjut fitur varian tertinggi, ada beberapa kelebihan lain yang tidak terpasang pada Jaecoo J5 standar:

    Synthetic LeatherVentilated SeatsPengaturan jok elektrik 6-way untuk pengemudi serta 4-way untuk penumpang depan.Fast Wireless Charging 50W17 Advanced Driver Assistance Systems (ADAS)6 buah airbagsKamera 540° HD panoramic view8 buah speaker dipadukan ambient light 64 warna

    Kaca depan samping kanan dan kiri sudah dilengkapi Double-Layer Soundproof untuk memastikan kabin tetap senyap, sementara layar 9 inci dengan sistem audio dua speaker hadir untuk memberikan hiburan di sepanjang perjalanan. port USB A dan C di setiap baris, serta Dual-Zone Climate Control.

    SUV ini juga menawarkan fleksibilitas tinggi dengan bagasi 480 liter yang bisa diperluas menjadi 1.180 liter ketika kursi belakang dilipat, serta 35 kompartemen penyimpanan di seluruh kabin untuk barang kecil. Tambahan front trunk 35 liter yang tahan panas dan mudah dibersihkan juga memberi ruang ekstra bagi perlengkapan outdoor.

    Spek dan performa

    Jaecoo J5 EV ditenagai motor listrik 155 kW (210 PS) dengan torsi puncak 288 Nm, JAECOO J5 EV menawarkan akselerasi instan yang responsif. Baterai 60,9 kWh memberikan jarak tempuh hingga 461 km dalam sekali pengisian daya (berdasarkan standar NEDC). Kemampuan fast charging 130 kW memungkinkan pengisian 30-80% hanya dalam 28 menit.

    Teknologi regenerative braking cerdas mengubah energi pengereman menjadi daya tambahan, sedangkan vehicle pre-conditioning menjaga suhu baterai dan kabin tetap ideal sebelum digunakan. Tersedia tiga mode berkendara, yakni Eco, Normal, dan Sport untuk menyesuaikan gaya mengemudi sesuai kebutuhan pengguna.

    Kepraktisan

    SUV ini juga menawarkan fleksibilitas tinggi dengan bagasi 480 liter yang bisa diperluas menjadi 1.180 liter ketika kursi belakang dilipat, serta 35 kompartemen penyimpanan di seluruh kabin untuk barang kecil. Tambahan front trunk 35 liter yang tahan panas dan mudah dibersihkan juga memberi ruang ekstra bagi perlengkapan outdoor.

    Front trunk Jaecoo J5 EV Foto: Dok. Jaecoo Indonesia

    Untuk menunjang kepraktisan, JAECOO J5 EV dilengkapi Vehicle-to-Load (V2L) hingga 3,3 kW, yang memungkinkan pengguna menyalakan berbagai perangkat listrik seperti lampu tenda, kompor portable, hingga rice cooker saat beraktivitas di luar ruangan. Melalui aplikasi smartphone, pengguna dapat mengatur suhu kabin, membuka jendela, hingga menjadwalkan pengisian daya otomatis dari jarak jauh, mendukung gaya hidup outdoor yang modern dan praktis.

    Harga

    Harga Jaecoo J5 diklaim lebih murah dari kompetitor:

    – Premium: Rp 299,9 juta
    – Standar: Rp 249,9 juta

    Harga tersebut untuk 1.000 orang pembeli pertama on the road Jakarta.

    Sementara untuk pilihan warnanya tersedia dalam opsi: Forest Green, Jet Black, Pristine White dan Ivory Gray.

    Garansi

    Jaecoo menawarkan program purna jual, meliputi:

    Vehicle Warranty selama 6 tahun / 150.000 kmHigh Voltage Component Warranty selama 8 tahun / 160.000 kmFree Labor Service selama 4 tahun / 60.000 kmFree Roadside Assistance selama 1 tahunFree Pick Up Service selama 2 tahunFree Internet on Vehicle selama 1 tahun

    (riar/din)

  • Intip Garasi Gubernur Riau Abdul Wahid yang Kena OTT KPK

    Intip Garasi Gubernur Riau Abdul Wahid yang Kena OTT KPK

    Jakarta

    Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Riau pada Senin, 3 November 2025. Abdul Wahid diketahui punya harta kekayaan senilai Rp 4,8 miliar dan beberapa mobil.

    Dalam OTT ini, KPK menciduk 10 orang. Selain Abdul Wahid, sembilan orang di antaranya merupakan penyelenggara negara. Dari operasi senyap tersebut, KPK turut menyita uang. OTT ini berkaitan dengan proyek di Dinas PUPR.

    “Dari 10 orang tersebut, pihak-pihak yang diamankan dari pihak-pihak penyelenggara negara. Jadi, nanti kami akan update juga siapa saja yang diamankan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Kantornya, Jakarta, Senin (3/11).

    Dilansir dari laman e-LHKPN KPK, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Abdul Wahid punya harta kekayaan senilai Rp 4,8 miliar. Data tersebut ia sampaikan ke KPK pada 31 Maret 2024, saat menjadi anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Abdul Wahid mempunyai aset 12 bidang tanah dan bangunan yang merupakan hasil sendiri senilai Rp 4.905.000.000. Abdul Wahid tercatat punya kas dan setara kas sebanyak Rp 621.046.622, serta utang sebesar Rp 1.500.000.000.

    Dia juga mencantumkan kepemilikan kendaraan senilai Rp 780.000.000. Terdiri dari Mobil Toyota Fortuner Jeep Tahun 2016 hasil sendiri, Rp 400.000.000 dan Mobil Mitsubishi Pajero Tahun 2017 hasil sendiri, Rp 380.000.000.

    “Total harta kekayaan Rp 4.806.046.622,” demikian dilansir dari laman e-LHKPN KPK, Selasa (4/11).

    Terdapat peningkatan sejumlah Rp 750.000.000 dari laporan tahun sebelumnya. Pada 14 April 2023, Abdul Wahid melaporkan harta kekayaan ke KPK senilai Rp 4.056.046.622.

    Setelah terjaring OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid rencananya akan diboyong KPK ke Jakarta hari ini.

    “Jadi rencana tim akan membawa (Abdul Wahid dkk) ke gedung KPK Merah Putih, kemungkinan dijadwalkan besok (hari ini),” kata Budi.

    (lua/din)

  • Toyota Kembangkan Teknologi Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Kendaraan

    Toyota Kembangkan Teknologi Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Kendaraan

    Jakarta

    Toyota terus mengembangkan beragam pilihan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Masih gencar dengan skema Multi Pathway, pabrikan raksasa asal Jepang itu bersama beberapa produsen lain mengembangkan bioetanol dari bahan nonpangan, termasuk sampah/limbah pertanian.

    detikOto menyaksikan langsung fasilitas riset bioetanol ini saat mengikuti rangkaian kunjungan Japan Mobility Show 2025, pekan lalu. Berlokasi di Fukushima, fasilitas ini merupakan hasil kerjasama Toyota dengan di antaranya Subaru Daihatsu, Subaru, Suzuki, Mazda, Eneos, dan Toyota Tsusho. Disebutkan juga proyek ini dapat dukungan dari beberapa jenama lain.

    Secara resmi, fasilitas yang baru dibuka pada tahun 2024 ini, diberi nama raBit (Research Association of Biomass Innovation for Next Generation Automobile Fuel). Sesuai namanya, ini diinisiasi untuk menciptakan bahan bakar karbon netral generasi baru — yang tidak lagi bersumber pada material pangan.

    Pertamina Uji Coba Bioetanol 100 Persen di Mobil Toyota Foto: Pool

    Sebagaimana diketahui, pengembangan etanol yang banyak dilakukan di seluruh dunia saat ini masih bersandar pada tanaman-tanaman pangan. Semisal jagung, tebu, atau bahkan singkong. Hal ini dianggap beberapa kalangan kurang etis, lantaran terjadi tarik ulur antara ketahanan pangan dan kebutuhan energi.

    Sedangkan di raBit telah dilakukan pengembangan bahan bakar menggunakan sampah atau limbah sisa pertanian. Misalnya jerami padi hingga sisa pengolahan tebu.

    Yasunobu Seki, Chairperson of Steering Committee raBit, menyebut apa yang mereka kembangkan merupakan etanol generasi kedua.

    Karena merupakan sebuah terobosan baru, etanol dari bahan nonpangan ini masih dalam proses pengembangan intensif. Apalagi rangkaian proses pembuatan etanol generasi kedua ini lebih rumit dibanding generasi pertama.

    Dari pengembangan yang terus dilakukan raBit saat ini, didapati hasil satu ton sampah/limbah sisa pertanian bisa dihasilkan 300 liter bioetanol.

    Pengembangan bioetanol berbasis tanaman nonpangan menekankan kembali pendekatan yang ditempuh Toyota yakni Mobility for All dan Multi Pathway.

    Toyota dalam banyak kesempatan menyatakan betapa mereka memahami kalau setiap negara memiliki kekayaan alam dan modal ketahanan energi yang berbeda. Karena itulah mereka bukan hanya menawarkan satu solusi pilihan kendaraan ramah lingkungan (BEV), tapi juga bagaimana mengembangkan industri tanpa meninggalkan ‘kearifan energi lokal’.

    Pakar Proses Konversi Biomassa Institut Teknologi Bandung (ITB) Ronny Purwadi menjelaskan kendaraan berbahan bakar bioetanol menjadi salah satu pilihan untuk membantu mengurangi emisi gas buang. Foto: Arsip foto TMMIN

    “Bicara secara global, penggunaan bahan pangan untuk produksi bahan bakar kendaraan masih memunculkan perdebatan, apakah hal itu etis. Karena itulah penting untuk terus mengembangkan riset etanol berbasis komoditas nonpangan,” kata Wakil Presiden Eksekutif sekaligus Kepala Teknologi (Chief Technology Officer/CTO) TMC, Hiroki Nakajima, pada kesempatan berbeda, di Jepang.

    Mobil-mobil Toyota Siap Tenggak Etanol

    Etanol menjadi salah satu energi alternatif ramah lingkungan yang pemanfaatannya terus dikembangkan Toyota. Presiden Pusat Pengembangan Rekayasa Mesin Netral Karbon TMC, KeijiKaita,mengingatkan bahwa saat ini sebagian besar mesin bertenaga bensin kendaraan Toyota sudah siap menggunakan bahan bakar tercampur etanol berbagai level.

    “Artinya setiap negara dapat menyesuaikan penerapannya dengan mempertimbangkan kondisi iklim, infrastruktur, maupun kebijakan energi masing-masing,” kata Kaita di Jepang.

    Di Indonesia, ini sejalan dengan strategi yang sudah dicanangkan pemerintah. Pemerintah Indonesia baru-baru ini menyatakan rencana untuk menerapkan peraturan kewajiban penggunaan bensin dengan campuran etanol 10 persen (B10) yang bakal mulai berlaku pada 2027.

    Toyota punya line up kendaraan yang bisa menggunakan etanol, bahkan sampai pada kadar 100% (E100). Komitmen yang kian ditegaskan Toyota dengan rencana mempertimbangkan membangun pabrik etanol di Indonesia bekerjasama dengan Pertamina.

    (din/rgr)

  • Kei Car di Jepang Lucu-lucu, Aman Nggak Diimpor ke Indonesia?

    Kei Car di Jepang Lucu-lucu, Aman Nggak Diimpor ke Indonesia?

    Hamamatsu

    Jepang punya mobil yang menjadi favorit masyarakatnya. Mobil itu adalah jenis kei car, mobil kecil dengan mesin compact nan irit.

    Dengan dimensi yang kecil, bentuk kei car di Jepang lucu-lucu. Pilihan warnanya pun unik-unik. Tak jarang orang Indonesia yang tertarik memiliki mobil jenis kei car itu. Tapi, apakah aman menggunakan kei car di Indonesia?

    Menurut Arif Rahman Malis sebagai Assist to Section Head of Development Quality Assurance PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), yang baru saja menyelesaikan training selama 2 tahun di Suzuki Motor Corporation (SMC) Jepang, mobil yang dijual di Jepang tidak serta-merta aman digunakan di Indonesia. Soalnya, ada perbedaan kondisi dan iklim di antara kedua negara tersebut.

    “Contoh yang paling beda dari sisi material ya. Jadi kondisi Indonesia itu kan bikin lebih cepat korosif. Mobil yang dijual di Indonesia materialnya di-upgrade supaya lebih tahan korosi dibanding mobil yang dijual di Jepang. Jadi kalau ditanya mobil di Jepang itu bagus ya karena iklimnya lebih bagus, tapi kalau dari segi material lebih murah di Jepang,” kata Malis saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.

    “Jadi kalau teman-teman tanya kei car dijual ke Indonesia, bisa lebih cepat korosinya. Karena materialnya tidak dirancang untuk tahan korosi,” sebut Malis.

    Malis mencontohkan kei car seperti Suzuki Alto Lapin di Jepang. Di sana, harganya sekitar Rp 150-170 jutaan. Tapi, ketika dijual di Indonesia (bukan dijual resmi oleh Suzuki), harganya mencapai Rp 300 jutaan. Dengan harga yang lebih mahal, sayangnya material kei car tidak dirancang untuk kondisi lingkungan Indonesia.

    “Maka dari itu biasanya kei car tidak dijual di luar Jepang karena standarnya standar Jepang. Tapi kalau dari segi performance nggak ada masalah. Jepang itu jalanannya lebih mendaki-daki,” katanya.

    Sementara itu, Malis menegaskan mobil-mobil Suzuki pengujiannya dilakukan dengan standar yang sama. Termasuk mobil Suzuki di Indonesia, standar pengujiannya sama secara global.

    “Kalau dari pengujian standarnya sama. Yang dipakai itu standar global Suzuki Jepang. Bedanya adalah habit pemakaian orang Indonesia dan Jepang itu beda. Kalau gaya pakainya berbeda, pasti efeknya berbeda. Ini jadi acuan standar mereka apakah menjadi standar baru atau sudah diwakili standar yang sudah ada,” katanya.

    (rgr/din)

  • Dituding Lambat Kembangkan Mobil Listrik, Honda Bilang Begini

    Dituding Lambat Kembangkan Mobil Listrik, Honda Bilang Begini

    Tokyo

    Chief Executive Officer (CEO) Honda Motor Company (HMC), Toshihiro Mibe merespons tudingan yang menyebut pihaknya tertinggal dalam pengembangan mobil listrik. Dia memastikan, anggapan tersebut tak benar.

    Mibe menegaskan, Honda belakangan memang fokus menggarap mobil hybrid untuk pasar global. Namun, kata dia, bukan berarti pengembangan mobil listrik diperlambat. Buktinya, kata dia, pihaknya mengenalkan Honda 0-series sebagai line up EV masa depan di Japan Mobility Show 2025.

    “Pada Mei 2024, Honda menyesuaikan komposisi penjualan jangka menengah dengan memperbesar porsi HEV hingga 2030, menyesuaikan dengan melambatnya pertumbuhan pasar EV global,” ujar Toshihiro Mibe di Toranomon, Tokyo.

    “Namun, pengembangan EV justru terus dipercepat karena teknologi ini tetap menjadi pilar utama dalam upaya Honda menuju carbon neutrality,” tambahnya.

    CEO Honda, Toshihiro Mibe. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Bagi Honda, apapun jenis mesinnya, tujuan utamanya adalah mengurangi emisi karbon. Mibe mengklaim, pihaknya berusaha menyeimbangkan antara proporsi mobil listrik dan hybrid.

    “Fokus utama Honda adalah mengurangi emisi karbon, bukan hanya menjual EV. Dengan pangsa pasar HEV yang kuat di Jepang, kami akan menjaga keseimbangan antara HEV saat ini dan EV di masa depan, sambil mempercepat pengembangan teknologi baru untuk memastikan daya saing tetap tinggi,” tuturnya.

    Pada pameran JMS 2025, Honda mengenalkan banyak sekali mobil listrik. Selain tiga produk Zero series, perusahaan yang bermarkas di Minato, Tokyo itu juga membawa Honda Super One yang akan meluncur tahun depan.

    “Fokus kami di pameran tersebut adalah menampilkan kemajuan teknologi EV, karena elektrifikasi tetap menjadi bagian inti dari strategi jangka menengah dan panjang Honda menuju carbon neutrality,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Kei Car di Jepang Lucu-lucu, Aman Nggak Diimpor ke Indonesia?

    Seukuran Karimun Wagon R, Mobil Listrik Baru Suzuki Bakal Masuk Indonesia?

    Tokyo/Hamamatsu

    Suzuki Motor Corporation baru saja meluncurkan konsep mobil listrik Suzuki Vision e Sky. Mobil ini berukuran kecil seperti Karimun Wagon R, tapi sudah berbekal tenaga listrik sepenuhnya.

    Suzuki berencana meluncurkan mobil listrik Vision e Sky pada tahun fiskal 2026. Apakah mobil listrik ini akan dijual juga di Indonesia seperti Suzuki e Vitoria?

    Sayangnya, Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), tak mau bicara kemungkinan itu. Dia bilang, Suzuki menampilkan konsep mobil listrik itu untuk menjadi bukti bahwa Suzuki siap masuk ke elektrifikasi.

    “Saya tidak bisa memberi tahu Anda. Sebenarnya mobil-mobil yang kami tampilkan itu adalah bukti bahwa kami siap. Mobil listrik jenis apa pun akan siap. Pertama e Vitara, di mana kami kuat di 4×4. Kedua adalah minicar compact yang juga kami kuat di segmen itu. Dua segmen yang kami kuat di dalamnya, kami siap menyediakan mobil listrik,” kata Harano saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang.

    BEV Product Planning Department, Kei-A Planning Group, Suzuki Motor Corporation (SMC) Takako Minowa mengatakan, saat ini Vision e Sky baru sekadar konsep. Suzuki Vision e Sky dikembangkan secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan pasar di segmen kendaraan kei car.

    “Untuk tahap awal perkenalan konsep saat ini, kami akan memprioritaskan Vision e Sky untuk pasar domestik terlebih dahulu,” katanya saat ditemui di Tokyo, Jepang.

    Minowa mengatakan, dari segi dimensi dan ukuran, Vision e-Sky dapat dikatakan memiliki kemiripan dengan model populer Suzuki Wagon R. Namun, ini bukan sebagai pengganti Wagon R.

    “Tidak. Vision e-Sky hadir sebagai model yang baru dan tidak bertujuan untuk menggantikan posisi dari Suzuki Wagon R,” tegasnya.

    Spesifikasi detail dari Suzuki Vision e Sky belum dirilis. Namun Suzuki mengungkapkan, Vision e-Sky dibuat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang rutin menggunakan mobil mini sebagai alat transportasi sehari-hari, seperti untuk bepergian, berbelanja, dan perjalanan singkat saat liburan. Berdasarkan tema “Unik, Cerdas, Positif”, mobil ini mengekspresikan desain unik Suzuki yang membuat orang merasa positif dan ceria.

    Mobil listrik ini punya panjang keseluruhan 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.625 mm. Sekali cas sampai penuh, mobil listrik ini bisa melaju lebih dari 270 km.

    “Ya, bentuknya kei car wagon bertenaga listrik. Setelah kami meluncurkan konsep eWX (konsep mobil listrik Suzuki yang sempat dipamerkan di Indonesia International Motor Show 2025, ada banyak feedback dari masyarakat. Jadi kami sudah menyesuaikan dengan feedback tersebut,” kata Takako Minowa.

    (rgr/din)