Jenis Media: Otomotif

  • Pajak Mobil Polytron Tahun 2025, Bayarnya Segini

    Pajak Mobil Polytron Tahun 2025, Bayarnya Segini

    Jakarta

    Pajak mobil Polytron ternyata hanya Rp 143 ribu. Pajaknya sama seperti mobil listrik lain yang mendapat insentif dari pemerintah.

    Pajak mobil Polytron tak sampai Rp 150 ribu. Ditelusuri detikOto, untuk mobil Polytron keluaran tahun 2025 dan bukan kepemilikan pertama pajaknya Rp 143 ribu. Pajaknya itu hanya membayar SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan). Sedangkan PKB Pokok maupun opsennya dinolkan.

    Sebenarnya ini tak hanya berlaku untuk mobil Polytron. Mobil listrik lain di Indonesia juga pajaknya murah. Bukan tanpa alasan, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024 pasal 10, mobil listrik memang dibebaskan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ataupun bea balik nama.

    “Pengenaan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) KBL Berbasis Baterai untuk orang, barang, angkutan umum orang, dan angkutan umum barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB dan BBNKB,” demikian penjelasan dalam aturan tersebut.

    Tanpa insentif, pajaknya tentu tembus jutaan. Untuk diketahui, mobil Polytron berdasarkan Permendagri nomor 7 tahun 2025 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2025, punya nilai jual Rp 274 juta untuk varian terendah dan Rp 306 juta untuk varian tertinggi. Bila kendaraan itu terdaftar di Jakarta, maka dikenakan tarif 2 persen untuk kepemilikan pertama.

    Simulasi Hitungan Pajak Mobil Polytron tanpa Insentif

    Pajak mobil Polytron dengan tarif 2 persen

    DP PKB Polytron G3: Rp 287,7 juta
    PKB: Rp 5,754 juta
    SWDKLLJ: Rp 143 ribu
    Total: Rp 5,897 jutaDP PKB Polytron G3+: Rp 321,3 juta
    PKB: Rp 6,246 juta
    SWDKLLJ: Rp 143 ribu
    Total: Rp 6,569 juta

    Nah itu tadi simulasi hitungan pajak mobil Polytron bila tak dikenai insentif. Perbedaannya cukup signifikan berkat adanya insentif.

    Sebagai informasi tambahan, Mobil listrik Polytron ini merupakan buah kerja sama dengan produk Skyworth K EV. Soal harga, Polytron menawarkan dua opsi kepemilikan mobil listrik G3 dan G3+. Kamu bisa memilih opsi berlangganan atau opsi beli baterai. Kalau berlangganan, harganya jadi lebih murah ketimbang opsi beli baterai. Opsi berlangganan lebih murah karena mobil bisa dimiliki mulai Rp 299 jutaan. Tapi kalau memilih opsi beli baterai, harga termurahnya Rp 419 juta. Lengkapnya berikut ini.

    Daftar harga mobil Polytron terbaru per November 2025

    Opsi berlangganan

    Polytron G3 Rp 299 JutaPolytron G3+ Rp 339 jutaBiaya langganan: Rp 1,2 juta.

    Opsi termasuk beli baterai:

    Polytron G3 Rp 419 jutaPolytron G3+ Rp 459 juta

    Perlu digarisbawahi, harga tersebut berlaku khusus untuk wilayah Jakarta. Harga bisa jadi berbeda di wilayah lainnya. Dengan banderol segitu, Polytron memberikan garansi lima tahun untuk kendaraan. Garansi baterai diberikan seumur hidup dengan opsi pembelian berlangganan. Sedangkan bila pembelian dengan opsi beli baterai, garansi yang diberikan selama delapan tahun.

    (dry/rgr)

  • Tesla Pamerkan Cybercab di China International Import Expo 2025 Shanghai

    Tesla Pamerkan Cybercab di China International Import Expo 2025 Shanghai

    Foto Oto

    Rengga Sancaya – detikOto

    Jumat, 07 Nov 2025 10:00 WIB

    Shanghai – Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, kembali menarik perhatian publik pada China International Import Expo ke-8 yang digelar di Shanghai.

  • Honda Super One Bakal Pakai Nama ‘Brio EV’ di Indonesia?

    Honda Super One Bakal Pakai Nama ‘Brio EV’ di Indonesia?

    Utsunomiya

    Honda Super One akan meluncur di Indonesia tahun depan. Kendaraan berdimensi kompak tersebut akan diposisikan sebagai hatchback listrik. Lantas, ketika masuk Tanah Air, akankah unitnya dinamakan Brio EV?

    Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor (HPM), Shugo Watanabe menegaskan, sejauh ini belum ada satu pun negara di dunia yang menentukan nama final untuk Super One, termasuk Indonesia.

    “Tidak ada satu pun negara yang telah menentukan nama final untuk Super One. Itu hanya untuk keperluan di pameran Japan Mobility Show saja,” ujar Shugo Watanabe saat dikonfirmasi, dikutip Jumat (7/11).

    Honda Super One Foto: Septian Farhan

    Shugo menjelaskan, Brio merupakan produk yang memang dibuat khusus untuk konsumen di Indonesia. Sementara, kata dia, Super One berstatus sebagai produk global yang dipasarkan di banyak negara.

    “Saya pikir ini bukan HPM yang menentukan (Namanya). Brio merupakan mobil yang memang dibuat untuk Indonesia. Jadi HPM bisa mendiskusikan kalau oke itu (Namanya) Brio atau bukan. Tapi, itu (Super One) merupakan global dan Asian strategic model,” tuturnya.

    Meski demikian, Shugo tak menutup kemungkinan, Honda Super One akan menyandang nama berbeda di tiap-tiap negara. Namun, apakah itu Brio EV atau bukan, dia belum bisa mengungkapnya.

    “Super One sudah mulai dipakai di Jepang. Tapi sangat mungkin Jepang dan Asia akan berbeda nama. Namun, rasanya sangat buruk kalau tiap-tiap negara namanya berbeda,” kata dia.

    Honda Super One Foto: Dok. Septian Farhan

    Sebagai catatan, Honda Motor Company (HMC) belum mengumumkan spesifikasi maupun fitur Honda Super One. Sebab, secara global memang baru meluncur tahun depan.

    Namun, intinya, Honda Super One dibangun dengan konsep e: Dash Booster yang mengutamakan joy of driving. Menurut informasi yang kami terima, mobil tersebut akan punya fitur active sound control dan boost mode.

    Menariknya, meski ukurannya mungil, namun Super One tak dikategorikan sebagai kei car, melainkan hatchback seperti Honda Brio.

    “Ini bukan kei car. Secara ukuran, ini lebih besar (dibandingkan kei car) dan lebih sporty dibandingkan kei car di Jepang,” kata Large Project Leader Honda Super One, Hidetomo Horita.

    (sfn/rgr)

  • Biayanya Dihapus, Balik Nama Mobil Bekas Nggak Berarti Gratis

    Biayanya Dihapus, Balik Nama Mobil Bekas Nggak Berarti Gratis

    Jakarta

    Biaya balik nama mobil bekas sudah dihapus. Namun penghapusan itu tak serta merta bikin biaya balik nama jadi gratis. Kamu tetap harus membayar komponen pajak lainnya.

    Biaya balik nama mobil bekas di seluruh Indonesia dihapuskan. Penghapusan biaya balik nama mobil bekas itu merupakan amanat Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Tertulis pada Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 2022, Objek BBNKB adalah penyerahan pertama atas Kendaraan Bermotor. Artinya, yang kena BBNKB adalah kendaraan baru, tidak termasuk kendaraan bekas.

    “BBNKB hanya dikenakan atas penyerahan pertama Kendaraan Bermotor, sedangkan untuk penyerahan kedua dan seterusnya atas Kendaraan Bermotor tersebut (kendaraan bekas) bukan merupakan objek BBNKB,” demikian dikutip dari penjelasan Pasal 12 Ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 2022.

    Biaya Balik Nama Mobil Bekas Dihapus, tapi Nggak Bikin Gratis

    Meski dihapus, jangan salah kaprah biayanya jadi gratis ya. Sebab, saat melakukan balik nama mobil bekas, biayanya bukan hanya balik nama itu sendiri. Setidaknya ada enam komponen pajak lain yang dikenakan saat balik nama seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), opsen PKB, SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan), biaya administrasi STNK, dan biaya administrasi TNKB. Ada juga biaya mutasi bila mobil terdaftar di wilayah berbeda.

    Untuk PKB dan opsen PKB biaya tergantung dari jenis kendaraannya. Kemudian SWDKLLJ untuk mobil biasanya dikenakan tarif Rp 143 ribu. Selanjutnya biaya administrasi STNK tarifnya Rp 200 ribu. Ada juga penerbitan TNKB dengan tarif Rp 100 ribu. Kemudian ada biaya penerbitan BPKB mobil dengan tarif Rp 375 ribu. Untuk mutasi, kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp 250 ribu.

    Kendati demikian, walaupun nggak bikin gratis, penghapusan biaya balik nama ini tetap bikin untung. Untuk diketahui, besaran biaya bea balik nama kendaraan akan tergantung pada tipe dan juga mereknya. Biaya balik nama itu sekitar 1 persen dari harga beli. Contoh untuk mobil Rp 200 juta, maka biaya BBNKB sebesar sekitar Rp 2 juta. Artinya mobil dengan harga beli Rp 200 juta, penghematan biaya balik namanya sebesar Rp 2 juta. Biaya ini akan berbeda bila harga belinya lebih tinggi. Makin tinggi harga beli, tentu biayanya akan lebih besar.

    (dry/rgr)

  • Wuling Darion Dikembangkan Pakai Platform Baru, Ini Keunggulannya

    Wuling Darion Dikembangkan Pakai Platform Baru, Ini Keunggulannya

    Jakarta

    Wuling Motors baru saja meluncurkan MPV 7-seater terbaru, Darion, di Indonesia. Sejumlah inovasi baru yang tersemat di Wuling Darion merupakan hasil pengembangan global Wuling yang mencakup platform, sistem tenaga, baterai, konektivitas, sampai fitur keselamatan canggih. Platform baru ini memberikan efisiensi tinggi, kenyamanan optimal, dan pengalaman berkendara yang aman dan modern bagi konsumen.

    “Darion menjadi produk pertama yang mengaplikasikan Wonder Flexible Modular System atau WFMS, platform global terbaru dari Wuling ini dikembangkan buat mendukung berbagai mesin penggerak. Teknologi ini menjadi pondasi penting dalam menghadirkan kendaraan yang efisien, bertenaga, dan nyaman dikendarai. Penerapannya pada Darion menandai langkah besar Wuling dalam menghadirkan mobilitas masa depan yang berkelanjutan,” jelas Danang Wiratmoko, Product Communication Manager of Wuling Motors.

    Wuling Darion dikembangkan dengan platform baru Foto: Dok. Wuling Motors

    WFMS atau Wonder Flexible Modular System merupakan platform terbaru hasil pengembangan para ahli otomotif Wuling secara global. Sistem ini dirancang dengan fleksibilitas tinggi untuk bisa digunakan pada berbagai jenis mesin penggerak, termasuk Internal Combustion Engine (ICE), Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Electric Vehicle (EV). WFMS ini berfokus pada peningkatan jarak tempuh, pengalaman berkendara, pengisian daya cepat, standar keamanan tinggi, dan kualitas andal.

    Sebagai bentuk penerapan teknologi elektrifikasi, Darion PHEV dibekali sistem penggerak canggih LING Power. Teknologi ini memadukan beberapa komponen utama dengan teknologi terdepan berupa mesin khusus hybrid dengan klaim efisiensi hingga 43,2%, motor listrik yang diadaptasi dari teknologi kereta cepat dengan efisiensi hingga 96,8%, dukungan Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang responsif dan telah diuji pengoperasiannya sebanyak 1 juta kali, hingga baterai aman dan telah teruji dalam berbagai kondisi. Hasilnya, pengguna dapat merasakan sensasi berkendara dengan performa dan efisiensi yang optimal pada lini Darion PHEV.

    Dalam rangka mendukung performa elektrifikasi, seluruh varian Darion EV dan PHEV dibekali MAGIC Battery Pro, pengembangan terbaru dari teknologi baterai Wuling yang telah terbukti handal di Indonesia sejak 2024. Baterai ini kini dirancang dengan tingkat keamanan dan ketahanan yang lebih tinggi, juga telah didukung oleh berbagai inovasi dari sisi struktural, sel, dan baterai management system, sehingga membuatnya memiliki performa keselamatan yang melebihi standar industri. Dengan mengacu pada konsep Five Zero Safety, MAGIC Battery Pro menjamin ketahanan optimal terhadap risiko api, kebakaran, air, intrusi, sebaran termal, dan kebocoran.

    (lua/rgr)

  • Apakah Pertalite Mengandung Etanol?

    Apakah Pertalite Mengandung Etanol?

    Jakarta

    Apakah Pertalite mengandung etanol? Begini penjelasan Pertamina.

    Pertanyaan itu banyak bermunculan usai adanya fenomena motor brebet di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Soalnya, banyak motor dikeluhkan ngadat usai diisi Pertalite. Bengkel-bengkel di Jawa Timur pun kebanjiran motor yang brebet akibat mengisi Pertalite.

    Tidak sedikit yang mencurigai memburuknya performa motor usai isi Pertalite lantaran BBM RON 90 Pertamina itu terdapat kandungan etanol. Benarkah Pertalite mengandung etanol? Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra memastikan bahwa tidak ada campuran etanol pada Pertalite.

    “Apakah Pertalite saat ini mengandung etanol? Tidak mengandung etanol,” kata Ega dikutip detikJatim saat konferensi pers pekan lalu.

    Ega kembali menegaskan bahwa BBM jenis Pertalite yang dibeli konsumen tidak ada campuran etanol. Masyarakat pun tak perlu khawatir akan kandungan etanol pada BBM RON 90 Pertamina tersebut.

    “Jadi Pertalite saat ini tidak mengandung etanol,” tegasnya.

    Pertamina juga memastikan tak ada kandungan air pada Pertalite. Sebelumnya ada yang menyebut bahwa kandungan air pada BBM Pertalite itu yang menyebabkan ratusan motor di Jawa Timur jadi brebet. Pertamina menyebut pihaknya sudah melakukan serangkaian pengujian terkait adanya kandungan air. Namun sama sekali tak ditemukan pada Pertalite.

    “Kami juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kejernihan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut. Sejauh ini kita tidak menemukan indikasi hal tersebut,” tutur Ega.

    Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo mengungkap bahwa Lemigas telah melakukan pengambilan sampel Pertalite dari sejumlah SPBU di Jawa Timur untuk diuji di laboratorium. Ia menegaskan bahwa Lemigas bersama Ditjen Migas akan terus melakukan analisis lanjutan, termasuk jika ditemukan laporan serupa di daerah lain.

    “Kemudian bisa kami sampaikan, pemantauan langsung yang bersama-sama dan dilanjutkan dengan contoh atau sampel yang dikirimkan ke Lemigas. Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya, adalah on spesifikasi, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK Dirjen Migas Nomor 486 Tahun 2017,” terang Cahyo.

    Spesifikasi Pertalite

    Sebagai informasi tambahan, Pertalite merupakan salah satu jenis BBM yang mendapat subsidi sejak ditetapkan menjadi JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan). Soal spesifikasi, dalam lampiran Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017, standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis bensin 90 yang dipasarkan di dalam negeri, Pertalite memiliki angka oktan 90, stabilitas oksidasi dengan batasan minimal 360 menit.

    Kandungan sulfur maksimal 0,05%m/m (setara dengan 500 ppm), sulfur merkaptan 0,002%m/m (setara dengan 20 ppm), dan tidak memiliki kandungan timbal. Pertalite memiliki warna hijau dengan visual jernih dan terang. Dengan spesifikasi tersebut, Pertalite menjanjikan jarak tempuh yang lebih jauh. Ini karena pembakaran yang dihasilkan lebih baik.

    Perlu diketahui, tidak semua kendaraan cocok menggunakan Pertalite. Laman resmi Pertamina menyebut, Pertalite cocok untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.

    (dry/rgr)

  • Darion Jadi Serangan Balik Wuling ke Kompetitor?

    Darion Jadi Serangan Balik Wuling ke Kompetitor?

    Jakarta

    Wuling menggebrak pasar kendaraan elektrifikasi dengan meluncurkan mobil MPV pintu geser terbaru bermesin EV dan PHEV. Menariknya lagi, Wuling memberi harga promo untuk 1.500 pelanggan pertama. Apakah artinya Wuling melakukan strategi perang harga untuk melawan para kompetitor senegaranya?

    Sebagai informasi, Wuling Darion EV dipasarkan dengan harga mulai Rp 356 juta, sementara Wuling Darion PHEV dijual mulai Rp Rp 439 juta. Harga itu berstatus on the road Jakarta dan khusus buat 1.500 pembeli pertama.

    Strategi harga promo untuk konsumen pertama itu mirip-mirip dengan strategi yang dilakukan Chery Group di Indonesia dengan lini produk Chery dan Jaecoo. Apakah artinya Wuling mencoba memberikan jawaban atas strategi ‘perang harga’ tersebut?

    Marketing Operation Director Wuling Motors Ricky Christian menjelaskan, Wuling berusaha memberikan harga yang terbaik buat konsumen Indonesia. Jika dilihat dari berbagai aspek, kata Ricky, konsumen Indonesia tak selalu mempertimbangkan harga kendaraan, tapi juga secara keseluruhan.

    “Setiap konsumen pasti bisa memilih produk sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Sama juga, tidak hanya faktor harga ya, mereka pasti melihat produk juga secara keseluruhan,” sambung Ricky.

    “Yang pasti kita membawa Darion ini produk terbaru. Harapannya juga harga dan produknya bisa diterima dengan baik di pasar Indonesia,” tambah Ricky.

    Sebagai informasi, Darion PHEV menggunakan mesin 1.500 cc dedicated hybrid dengan motor drive bertenaga 150 kW. Motor listrik di mobil ini bisa menempuh jarak hingga 125 km (CLTC) dan kombinasi mesin bensin + baterainya bisa tempuh jarak hingga lebih dari 1.000 km. Terus, karena ini mobil PHEV, maka baterainya bisa dicas independen dengan DC Charging CCS2, di mana 30%-80% bisa diisi hanya dalam 30 menit.

    Sementara untuk varian listrik full baterai alias EV, Darion ditenagai drive motor 150 kW yang bisa menempuh jarak hingga 540 km (CLTC). Baterai Darion varian ini bisa dicas 30%-80% dalam waktu 30 menit.

    (lua/rgr)

  • Perbandingan Harga BYD M6 vs Wuling Darion EV, Pilih Mana Nih?

    Perbandingan Harga BYD M6 vs Wuling Darion EV, Pilih Mana Nih?

    Jakarta

    BYD M6 kedatangan rival baru dari sesama produsen China Wuling Darion EV. Berikut perbandingan harga kedua MPV listrik tersebut dan spesifikasinya.

    Wuling menambah panjang daftar mobil listriknya yang dijual di Indonesia. Terbaru, Wuling meluncurkan MPV listrik bernama Darion EV. Di segmen MPV listrik, Wuling Darion EV bakal berhadapan langsung dengan BYD M6.

    Buat kamu yang tengah mempertimbangkan membeli MPV listrik, maka Wuling Darion EV atau BYD M6 bisa jadi opsinya. Tapi kalau bingung pilih yang mana, berikut ini perbandingan spesifikasi serta harga Wuling Darion EV vs BYD M6.

    Dimensi BYD M6 vs Wuling Darion EVWuling Darion EV Foto: Lutfi Anshori/detikotoBYD M6 Foto: Dina Rayanti/detikoto

    Secara dimensi, Wuling Darion EV sedikit lebih panjang dan tinggi ketimbang BYD M6. Wuling Darion EV punya dimensi panjang 4.910 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.770 mm, dan serta wheelbase 2.910 mm, yang menghasilkan kabin lapang untuk 7 penumpang dengan konfigurasi 2+2+3.

    Sementara itu BYD M6 memiliki panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm, tinggi 1.690 mm, dan jarak sumbu roda 2.800 mm. BYD menawarkan opsi konfigurasi tempat duduk 6-seater dan 7-seater pada M6. Versi 6-seaternya menggunakan jok captain seat.

    Baterai BYD M6 vs Wuling Darion EVInterior BYD M6 Foto: Muhammad Hafizh GemilangInterior Wuling Darion Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan ke roda depan melalui transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC) dalam sekali pengisian.

    BYD M6 menggunakan motor listrik bertenaga 120 kW untuk versi Standard, sementara varian Superior Captain dan Superior mengusung motor listrik 150 kW. Torsi maksimalnya 310 Nm. BYD M6 menggunakan Blade Battery milik BYD. Ada dua opsi baterai yang ditawarkan BYD M6. Untuk versi standard menggendong baterai berkapasitas 55,4 kWh. Berkat baterai itu, mobil bisa menempuh jarak sejauh 420 km.

    Selanjutnya ada baterai berkapasitas 71,8 kWh yang tersemat pada varian Superior Captain dan Superior. Baterai yang diusung Superior Captain dan Superior ini bisa menempuh jarak sejauh 530 km.

    Fitur BYD M6 vs Wuling Darion EV

    Wuling Darion EV dibekali dengan 6 airbag untuk varian tertingginya sementara varian terendahnya disematkan 4 airbag untuk menunjang keselamatan. Selanjutnya ada ABS, EBD, electric parking brake with auto-hold, hill hold control, pedestrian warning sound moudle, hingga tire pressure monitoring system. Wuling Darion EV juga sudah memiliki fitur ADAS dengan berbagai fungsi di antaranya adaptive cruise, intelligent driving assist with lane keeping function, front collision warning, automatic emergency braking, lane departure warning, blind spot detection, lane change assist, door open warning, hingga intelligent high beam assist.

    BYD M6 dilengkapi dengan 6 airbag untuk seluruh varian. Kemudian fitur tyre pressure monitoring system, isofix, ABS, electric parking brake, electronic stability control, traction control system, electronic brake-force distribution, vehicle dynamic control system, hill hold control, brake disc wiping system, coordinated regenerative braking system, roll movement intervention, brake override system, around vie monitor, rear 4 radars, auto hold juga tersedia di seluruh varian M6.

    Di varian Superior Captain dan Superior juga tersemat fitur adaptive cruise control, autonomous emergency braking, door open warning, intelligent cruise control, predictive collision warning, rear collision warning, blind spot detection, rear cross traffic alert, dan rear cross traffic brake.

    Harga BYD M6 vs Wuling Darion EV

    BYD M6 ditawarkan dalam tiga varian dengan harga mulai Rp 370 jutaan. Sementara Darion EV hanya punya dua varian. Berikut harga masing-masing varian kedua model tersebut.

    Harga BYD M6

    BYD M6 Standard : Rp 379.000.000BYD M6 Superior Captain : Rp 429.000.000BYD M6 Superior : Rp 419.000.000

    Harga Wuling Darion EV

    Darion EV CE: Rp 356.000.000Darion EV EX: Rp 416.000.000

    Perlu dicatat, harga Wuling Darion EV itu hanya berlaku untuk 1.500 konsumen pertama.

    (dry/rgr)

  • Mobil Pakai BBG dari Kotoran Sapi, Diklaim 28 Kali Lebih Baik Tekan Gas Rumah Kaca

    Mobil Pakai BBG dari Kotoran Sapi, Diklaim 28 Kali Lebih Baik Tekan Gas Rumah Kaca

    Jakarta

    Suzuki menggarap berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan. Tak cuma mobil listrik, Suzuki juga menggarap mobil yang bisa menggunakan bahan bakar gas dari kotoran sapi.

    Di pameran Japan Mobility Show (JMS) 2025, Suzuki memajang SUV Suzuki Victoris berbahan bakar CBG atau compressed biomethane gas (gas biometana terkompresi). Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), mengatakan bahan bakar gas CBG bahkan bisa lebih baik untuk mencapai netralitas karbon.

    “Kami memiliki (kendaraan berbahan bakar gas) biometana. Ini juga potensial. Jika bicara soal netralitas karbon, targetnya bukan menambah jumlah mobil listrik, tapi mencoba menurunkan gas rumah kaca. Dari sudut pandang itu, biometana lebih masuk akal. Biometana 28 kali lebih efektif untuk netralitas karbon,” kata Harano saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.

    Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.

    Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.

    Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.

    Dikutip dari situs resmi Suzuki India, penggunaan gas biometana ini dapat mengatasi masalah emisi dari kotoran sapi di negeri itu. Penekanan emisi metana atmosfer melalui pengumpulan dan pemurnian kotoran sapi.

    “Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi biogas, yang berasal dari kotoran sapi yang kaya metana, untuk menciptakan masyarakat yang netral karbon dan berkelanjutan,” demikian dikutip dari situs resmi Suzuki India terkait proyek biogas di negara itu.

    (rgr/dry)

  • Perbedaan Wuling Darion EV dan PHEV

    Perbedaan Wuling Darion EV dan PHEV

    Jakarta

    Wuling meluncurkan Cortez Darion dalam dua varian sekaligus, versi full listrik alias EV dan versi plug-in hybrid atau PHEV. Selain harga dan desain eksterior, apa saja yang membedakan keduanya?

    Perbedaan Wuling Darion PHEV dan EV

    Secara harga, Darion EV jauh lebih murah dari Darion PHEV. Darion EV CE dijual Rp 356.000.0002 dan Darion EV EX dipasarkan Rp 416.000.000. Sementara Darion PHEV CE dijual Rp 439.000.000 dan Darion PHEV EX dijual Rp 489.000.000. Harga itu berstatus OTR Jakarta dan untuk 1.500 pembeli pertama.

    Dari sisi desain, sebenarnya antara varian EV dan PHEV hampir mirip. Hanya ada perbedaan di bagian grille di mana varian PHEV menggunakan desain diamond cut grille, sementara pada varian EV tidak dibekali grille selayaknya mobil listrik pada umumnya.

    Perbedaan lain tentunya terletak pada powertrain-nya. Varian Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan melalui roda depan dengan transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC).

    Sementara Darion PHEV menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga puncak 105 dk dan torsi 130 Nm. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 dk) dan torsi 230 Nm.

    Darion PHEV pakai Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan baterai 20,5 kWh memberi jarak jelajah 125 km dalam mode EV. Sementara tangki bensin 52 liter menjaga efisiensi jarak jauh hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian bahan bakar.

    “Darion merupakan gabungan frasa ‘Dari Indonesia’ yang mengusung semangat Evolving Family Moments. Produk ini merupakan MPV pertama di Indonesia yang hadir dalam varian EV dan PHEV, sehingga membawa cerita baru bagi keluarga. Wuling Darion memadukan desain, kenyamanan, teknologi, dan efisiensi sehingga dapat menghadirkan momen berkesan dalam perjalanan bersama keluarga. Mobil ini jadi sebuah MPV yang tak hanya diproduksi di Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai dan kebutuhan keluarga Indonesia,” jelas Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors.

    (lua/dry)