Jenis Media: Nasional

  • Pejabat Kumpul di Hambalang untuk Hadiri Pertemuan KIM Plus

    Pejabat Kumpul di Hambalang untuk Hadiri Pertemuan KIM Plus

    Bisnis.com, HAMBALANG – Sejumlah pejabat mulai berdatangan untuk menghadiri acara Silaturahmi partai politik Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang digelar di Padepokan Garuda Yaksa, Sentul, Jawa Barat, pada Jumat (14/2/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, arus lalu lintas terpantau padat menuju kediaman Presiden Prabowo Subianto, di mana acara tersebut berlangsung.

    Dalam acara tersebut, beberapa pejabat penting turut hadir, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) serta Ketua Majelis Penasehat PAN Hatta Rajasa.

    Keduanya menarik perhatian karena menaiki motor berjenis bebek matic menuju lokasi acara. Zulhas menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo yang baru saja terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.

    “Ini Silaturahmi KIM, saya mengucapkan selamat kepada Pak Prabowo yang sudah terpilih menjadi ketua umum kembali,” ujar Zulhas kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).

    Selain Zulhas dan Hatta, beberapa pejabat lainnya juga terlihat hadir dengan menaiki motor, di antaranya Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji.

    Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa sejumlah mobil dengan pelat dinas telah memasuki kawasan Padepokan Garuda Yaksa, yang berada di kediaman Prabowo.

    Di sepanjang jalan menuju lokasi acara, spanduk bertuliskan “Gerindra” serta “Silaturahmi Koalisi Indonesia Maju” sudah mulai terpasang.

    Salah satu kendaraan yang menarik perhatian adalah mobil berpelat dinas RI 16 2, yang ditumpangi oleh Wakil Menteri Luar Negeri sekaligus Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta.

    Anis menyapa wartawan di depan Padepokan Garuda Yaksa sebelum memasuki kawasan kediaman Prabowo.

    Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengundang seluruh pimpinan partai politik dan anggota DPR pendukungnya untuk hadir di kediamannya pada acara tersebut.

    Willy mengungkapkan bahwa pertemuan ini juga akan dijadikan sebagai ajang konsolidasi antara partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.

    Dia menambahkan bahwa acara ini juga bertujuan untuk mempererat komunikasi antarpartai. Willy menegaskan bahwa tidak akan ada pembicaraan khusus dalam pertemuan tersebut.

    “Hari ini fraksi dan beberapa anggota dewan pertimbangan datang ke sini untuk silahturahmi saja. Silahturami koalisi. Ada kepala daerah, dan Pak Prabowo akan memberikan mengenai efisiensi,” pungkas Willy.

  • Mematut Wartawan Indonesia

    Mematut Wartawan Indonesia

    loading…

    Jamalul Insan, Anggota Dewan Pers 2019-2022. Foto/Dok

    Jamalul Insan
    Anggota Dewan Pers 2019-2022

    DI SEJUMLAH grup perbincangan WhatsApp komunitas wartawan dan pers beberapa hari lalu ramai mengomentasi sebuah flyer iklan penawaran untuk bergabung menjadi wartawan. Lengkapnya berbunyi, “Mari bergabung bagi yang berminat menjadi wartawan resmi di https://……. dapat mendaftar dengan syarat foto KTP, pas foto, bayar iuran Rp100.000 setahun sekali.

    Fasilitas yang diperoleh berupa kartu pers, surat tugas, nama tercantum di boks redaksi, dan mendapat akun penulis di situs tersebut. Mengomentari iklan ini, umumnya mempertanyakan “koq sebegitu mudahnya untuk menjadi wartawan – profesi yang konon dianggap memikul beban mendidik publik.

    Membandingkan pengalaman para wartawan senior di media cetak dan elektronik, bagaimana sulitnya untuk meraih sebutan reporter – setelah lulus menjalani calon reporter (carep), apalagi nama masuk dalam boks redaksi. Begitupun reporter di televisi untuk dapat menyebutkan namanya sebagai pereportase di akhir berita, harus menempuh beberapa tahun. Tidak ada yang ujug-ujug muncul dengan mudah tanpa proses yang harus dilalui.

    Tidak dapat disangkal, penawaran dalam iklan tersebut menambah deretan cerita panjang kawan-kawan wartawan di sejumlah daerah. Bahwa dalam beberapa tahun terakhir makin banyak “wartawan tiban” yang muncul tiba-tiba dan sekonyong-konyong tanpa jejak yang jelas.

    Mulai dari seorang bekas penambal ban, pemilik toko kelontong, penjaga parkir, loper koran, kenek angkutan umum tiba-tiba mengaku jadi wartawan, bahkan tidak tanggung-tanggung menjabat pemimpin redaksi. Ini realitas yang terjadi.

    Pembajak Kemerdekaan Pers
    Saat ini banyak orang dan kelompok yang hanya mau mengambil ‘berkah’ reformasi – yakni kemudahan membuat media tanpa harus memiliki SIUP (surat izin usaha penerbitan pers), namun tanpa mau menjalankan kewajiban yang menyertainya. Banyak ditemukan media dibuat oleh orang-orang yang jauh dari kompetensinya, sehingga dalam kerjanya sama sekali tidak mencerminkan sebagai sebuah kerja jurnalistik.

    Sistem Pers Indonesia dibangun di atas sistem yang kuat dengan adanya Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang memberikan kewenangan terhadap masyarakat pers untuk mengurus dirinya sendiri, tanpa intervensi. Sayangnya, kebebasan yang diberikan terhadap pers cenderung dipergunakan oleh para pelaku jurnalisme kepentingan.

    Sejak reformasi, pertumbuhan media yang bak jamur di musim penghujan tidak berbanding lurus dengan kualitas pers yang baik dan kuat. Banyak media yang mengklaim sebagai media pers hanya menjamu kepentingan kelompok tertentu atau hanya sekadar menjadi penampung rilis-rilis lembaga atau instansi pemerintah, bahkan digunakan untuk menyerang dan menekan pihak tertentu.

    Dengan demikian, media kita tumbuh tanpa memiliki kultur skeptis dan kritis. Padahal, wartawan memegang peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang terinformasi dan kritis. Sayangnya, tidak sedikit individu yang mengaku sebagai wartawan tetapi tidak menjalankan tugas sesuai Kode Etik Jurnalistik, sehingga menimbulkan berbagai persoalan, mulai dari penyebaran informasi yang tidak akurat hingga pelanggaran hukum.

  • AHY Tak Ikut Silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang, Kenapa?

    AHY Tak Ikut Silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang, Kenapa?

    Bisnis.com, HAMBALANG – Partai Demokrat mengonfirmasi bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak dapat hadir dalam acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju yang diadakan di Hambalang, Jawa Barat, Jumat (14/2/2025).

    Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf M Effendi memberikan penjelasan terkait ketidakhadiran AHY di Hambalang. 

    Menurut Dede, awalnya AHY berencana ikut serta dalam pertemuan tersebut. Namun, setelah mendapat kabar duka, AHY memutuskan untuk melayat.

    “Infonya masih belum fix, tetapi yang jelas, karena ini adalah Bendahara Umum, tentunya kita harus melakukan takziah. Jadi kemungkinan besar Mas AHY akan datang ke sana karena harus dimakamkan hari ini,” ujarnya kepada wartawan di Hambalang, Jumat (14/2/2025).

    Lebih lanjut, Dede meminta dukungan doa untuk bendahara umum tersebut, mengingat situasi yang sedang dihadapi.

    Terkait dengan kehadiran Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dede mengonfirmasi bahwa beliau sudah hadir di acara tersebut. “Pak SBY sudah masuk di dalam,” katanya.

    Untuk kehadiran elite Demokrat lainnya, Dede menyebutkan bahwa informasi lengkap mengenai siapa saja yang melayat belum diterima.

    “Kami belum mendapat info, tapi yang jelas tadi di grup mengatakan kalau Ketum (Ketua Umum) mungkin akan langsung ke sana,” pungkas Dede.

    Sekadar informasi, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio dikabarkan meninggal dunia, Jumat (14/2/2025).

    Kabar duka itu menyebar dari pesan WhatsApp. Salah satunya yang didapat dari Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

    “Iya benar. Telah meninggal dunia, Bang Renville Antonio, Bendum Demokrat,” tulis Herzaky, Jumat (14/2/2025).

  • Apa itu Kabur Aja Dulu? Ide Merantau yang Didukung Anies Baswedan tapi Ada Syaratnya

    Apa itu Kabur Aja Dulu? Ide Merantau yang Didukung Anies Baswedan tapi Ada Syaratnya

    PIKIRAN RAKYAT – Tren kabur aja dulu sedang ramai diperbincangkan warganet di media sosial X (Twitter) sampai Instagram. Tren itu muncul belakangan ini menyikapi kondisi negara dan pemerintahan yang dianggap tidak adil.

    Politisi Anies Baswedan menanggapi tren tersebut dengan menyatakan penolakan dan penerimaannya dengan syarat tertentu. Eks Mendikbud dan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut hal yang wajar jika masyarakat sempat ingin mengadu nasib ke luar negeri.

    Apa itu kabur aja dulu?

    Tren kabur aja dulu atau #kaburajadulu adalah tren ingin mengadu nasib ke luar negeri, bisa dengan bekerja atau kuliah S1, S2, maupun S3. Beberapa warganet menyerukan hal itu karena menganggap pemerintahan Indonesia tidak baik-baik saja.

    “Jgn mau digaslight Bahlil soal #KaburAjaDulu. Bekerja di LN adalah bentuk nasionalisme, menyumbang devisa sangat besar bagi negara. Untuk apa di sini bertahan dlm penderitaan, sementara pejabat bergelimang kemewahan. Berangkatlah, berkarirlah di luar, harumkan nama Indonesia,” kata akun X @ber***

    “Ril #kaburajadulu,” ujar akun X @angg*** sambil mengunggah tangkapan layer berita Kepala Desa di Ciamis yang mundur demi kerja lagi ke Jepang.

    “#KaburAjaDulu ? Udah kabur wleee sejak 2018 aku lulus SMA ngelamar kerja ke PT astra, denso, omron gak ada yg nerima. Mau kuliah gak ada duit. Yaudah aku kerja ke Malaysia ketrima di pt epson KL. 4 tahun sudah. 2023 aku pulang, bukan buat kerja di indo dong, hehe,” tulis akun @ziz***

    Anies Baswedan menerima tren kabur aja dulu dengan syarat ini

    Anies menerima tren kabur aja dulu yang viral di media sosial tersebut dengan syarat harus tetap bisa berkontribusi pada negara. Ia menekankan agar masyarakat tidak menyerah dengan kondisi negara yang tidak adil. Ia menganggap wajar karena kecintaan pada Indonesia.

    “Cinta Indonesia itu bukan sekadar bangga saat negara sedang baik-baik saja. Justru cinta itu diuji ketika negara sedang menghadapi banyak tantangan, sedang butuh perubahan. Tapi amat wajar jika terkadang kita merasa lelah,” katanya.

    Menurut Anies Baswedan, orang-orang yang lelah dengan kondisi negara bisa beristirahat, tapi jangan menyerah. Alasannya adalah kita bisa kembali mencintai negara dengan energi yang lebih baik, bukan dengan meninggalkan negara.

    “Cinta Indonesia butuh kesabaran, butuh ketabahan, seperti generasi 1908, 1928, sebagian dari mereka tidak sempat melihat Indonesia merdeka. Tapi mereka tetap bergerak maju meski dianggap, pada masa itu, mimpi tinggi,” ucapnya.

    Tentang mencintai Indonesia dan tentang #KaburAjaDulu… 🙂 https://t.co/0D233clizd pic.twitter.com/tC3wpElwfJ— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) February 13, 2025

    Belajar dari para pahlawan, kata Anies, mereka mencintai negara secara maraton dan bergantian, tapi tetap melangkah ke depan. Sedangkan cinta Indonesia itu tidak ada hubungannya dengan lokasi karena banyak tokoh bangsa dulu yang lama hidup di luar negeri, tapi tetap berkontribusi untuk Indonesia.

    “Nasionalisme itu bukan soal dimana kita tinggal, tapi nasionalisme itu memberi manfaat bagi negeri ini sekecil apapun. Bagi yang memutuskan ke luar negeri untuk alasan kebutuhan diri, keluarga, itu sah saja, asalkan gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Tetap usahakan berkontribusi dari manapun juga,” katanya.

    Mantan Capres 2024 ini menyebut bagi yang tidak bisa ke luar negeri, hendaknya saling mendukung dan saling menjaga satu sama lain. Segala tantangan hidup di Indonesia bisa dihadapi bersama.

    Demikian penjelasan apa itu kabur aja dulu dan tanggapannya dari Anies Baswedan. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut tidak masalah jika ingin ke luar negeri asalkan bisa tetap berkontribusi bagi Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kronologi Bendum Demokrat Meninggal Dunia usai Kecelakaan saat Touring Moge di Situbondo

    Kronologi Bendum Demokrat Meninggal Dunia usai Kecelakaan saat Touring Moge di Situbondo

    loading…

    Bendum Partai Demokrat Renville Antonio meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di Jalan Pantura Asembagus, Kabupaten Situbondo. Foto/X@jansen_jsp

    Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat Renville Antonio mengalami kecelakaan di Jalan Pantura Asembagus, Kabupaten Situbondo. Renville Antonio yang saat itu tengah mengendarai sepeda motor gede (moge), meninggal dunia seketika di lokasi kejadian.

    Dari informasi yang dihimpun, diduga Renville Antonio bersenggolan dengan mobil pikap berwarna hitam di ruas Jalan Raya Pantura, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.

    Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Andy Bakhtera Indra Jaya membenarkan informasi pengemudi itu diduga bersenggolan dengan kendaraan lain.

    “Benar, kejadiannya karena motor korban bersenggolan dengan mobil pikap di depannya yang melaju searah, tiba-tiba berbelok,” kata AKP Andy Bakhtera Indra Jaya, Jumat (14/2/2025).

    Hal ini menepis anggapan jika kecelakaan yang dialami oleh Renville Antonio karena kontur jalan yang bergelombang dan berlubang. “Jalan di sekitar TKP itu mulus,” kata Andy.

    Karena melaju dalam kecepatan tinggi, korban diduga tak sempat menguasai laju kendaraannya, hingga menyenggol mobil pikap yang berbelok mendadak. “Mobil pikap itu tiba-tiba belok, korban diduga tak menguasai laju kendaraannya,” tukasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Bendum DPP Partai Demokrat Renville Antonio mengalami kecelakaan maut di ruas Jalan Raya Pantura Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, pada Jumat pagi (14/2/2025).

    Diduga korban yang melaju bersama beberapa rombongan moge lainnya hendak menuju Bali, melintasi jalan raya yang menghubungkan antara Surabaya ke Banyuwangi.

    (cip)

  • Puncak HUT Gerindra Digelar Besok, Jokowi dan Megawati Bakal Hadir?

    Puncak HUT Gerindra Digelar Besok, Jokowi dan Megawati Bakal Hadir?

    Bisnis.com, JAKARTA – Partai Gerindra akan menggelar puncak acara HUT ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor pada Sabtu (15/2). Beberapa ketua umum partai politik akan hadir dalam perayaan tersebut. 

    Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Gerindra Prasetyo menuturkan bahwa beberapa ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dikonfirmasi akan hadir. 

    “Sebagian bisa hadir, InsyaAllah bisa hadir, sebagian konfirmasinya akan hadir di besok, di SICC, besok pagi,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2025). 

    Adapun, kala ditanya apakah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tutur hadir, ia masih belum bisa memastikan. Namun, Jokowi sudah diundang oleh Gerindra. 

    “Belum, belum dapat konfirmasi. Nanti kami cek,” tutur Prasetyo. 

    Kemudian, sama seperti Jokowi, Ketua Umum Partai PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri juga masih belum dapat dipastikan kehadirannya. 

    “Sepertinya belum, karena informasinya kan beliau masih ada di luar negeri,” jelasnya. 

    Adapun, pada Jumat hari ini (14/2) partai-partai yang masuk dalam KIM Plus tengah melakukan silaturahmi di Kediaman di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. 

    Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan bahwa pertemuan di Hambalang dilakukan dalam rangka ulang tahun Partai Gerindra dan ini juga menjadi bagian dari konsolidasi, karena bisa saling berkomunikasi.

    Kendati demikian, dia enggan membeberkan topik apa yang besok akan dibahas dalam pertemuan itu. Namun yang pasti silaturahmi menjadi agenda utama, sehingga tak membahas hal yang berkaitan pemerintahan.

    Willy berpandangan dengan pertemuan yang semakin sering dilakukan, bisa menjadi modal yang kokoh agar pemerintahan berjalan.

    “Ya kalau semakin sering kita ketemu, tentu ini menjadi modal besar, modal dasar yang cukup kokoh untuk pemerintahan bisa berjalan,” tukasnya.

    Di lain sisi, dia pun enggan menyebutkan hadiah yang dipersiapkan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Dia hanya mengatakan lihat saja esok hari.

    “Kalau disampaikan di sini nanti nggak suprise lagi. InsyaAllah [ada kado], kita tunggu saja besok,” pungkas Willy.

  • Kades Kohod Bantah Palsukan Surat Izin Pagar Laut, Sebut Ada Pihak Ketiga yang Terlibat, Inisial S

    Kades Kohod Bantah Palsukan Surat Izin Pagar Laut, Sebut Ada Pihak Ketiga yang Terlibat, Inisial S

    GELORA.CO –  Kepala Desa Kohod, Arsin membantah tuduhan yang menyebut dirinya terlibat dalam proses pemalsuan surat izin berupa hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) pagar laut Tangerang.

    Hal ini diungkapkan Arsin melalui Kuasa Hukumnya, Yunihar.

    Menurut pengakuan Arsin kepada Yunihar, stempel dan tanda tangan yang ditunjukkan warga selama ini palsu.

    Karena Arsin tidak merasa pernah menandatangani surat tersebut.

    Tak hanya itu, Arsin juga mengungkap adanya pihak ketiga yang terlibat dalam proses pemalsuan surat izin pagar laut Tangerang ini.

    “Stempel dan tanda tangan yang ditunjukkan di warga itu palsu dan Arsin tidak pernah menandatangani.”

    “Dan, semua itu (proses pemalsuan) dilakukan oleh pihak ketiga,” kata Yunihar, dilansir Kompas.com, Jumat (13/2/2025).

    Lebih lanjut Yunihar juga mengungkap pengakuan Arsin yang menyebut bahwa pembuatan surat izin di Desa Kohod dilakukan oleh pihak ketiga berinisial ‘S.’

    Pihak ketiga itu juga sudah melakukan pembuatan surat izin sejak tahun 2021 lalu.

    Yunihar menyebut, sosok ‘S’ ini bukanlah orang asing, karena namanya bisa ditelusuri melalui dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).

    “Ya, kalau teman-teman telusuri siapa yang kemudian mengajukan ke PKKPR itu, di situ jelas ada kop suratnya,” ungkap Yunihar.

    Kuasa Hukum Arsin itu menambahkan, S ini datang ke Desa Kohod pada tahun 2021, bertepatan saat Arsin baru menjabat sebagai Kades.

    Saat datang ke Desa Kohod, S menawarkan jasa sekaligus memberikan harapan bagi Arsin yang baru duduk di jabatannya.

    “Ya, pihak ketiga datang ke desa menawarkan jasa dengan memberikan harapan-harapan. Saya kira di mana beliau waktunya menjabat Kepala Desa ya sah-sah saja gitu kan (menerima bantuan pihak ketiga),” terang Yunihar.

    Ditambah lagi, S ini dinilai sebagai orang yang berpendidikan dan mengerti hukum.

    Arsin pun menjadi tak ragu untuk menggunakan jasa S ini.

    Bersamaan dengan datangnya S, permintaan warga untuk membuat surat izin membludak karena desas-desus masuknya pengembang di wilayah Kohod.

    “Karena tidak ada keraguan maka tawaran itu difasilitasi ketika ada warga seirama juga ada permintaan tawaran ya dipenuhi, jadilah itu,” kata Yunihar lagi.

  • Prabowo Boyong KIM Plus ke Hambalang, PDIP Ikut?

    Prabowo Boyong KIM Plus ke Hambalang, PDIP Ikut?

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Partai PDI-Perjuangan (PDIP) tidak turut diundang dalam pertemuan partai pendukung pemerintah di Hambalang, Bogor, Jawa Barat

    Prasetyo menuturkan bahwa pada hari Ini, Jumat (14/2/2025) seluruh partai KIM Plus melakukan silaturahmi. Adapun, PDIP tak diundang karena bukan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

    “Ah, kan bukan, [PDIP] belum bagian dari KIM, belum, belum,” jelasnya ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/2). 

    Adapun, kala ditanya apakah Megawati akan turut hadir dalam acara puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor pada Sabtu (15/2), Dia masih tidak dapat memastikan. 

    “Sepertinya belum karena informasinya kan beliau masih ada di luar negeri,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan menggelar pertemuan dengan para Ketua Umum Partai Politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus. 

    Pertemuan ini direncanakan berlangsung hari ini, Jumat (14/2//2025) di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. 

    “Iya diundang ke Hambalang besok setelah Jumatan,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

    Kendati demikian, dia enggan membeberkan topik apa yang besok akan dibahas dalam pertemuan itu. Namun yang pasti silaturahmi menjadi agenda utama, sehingga tak membahas hal yang berkaitan pemerintahan. 

    “Saya pikir cuma selebrasi, silaturahmi itu yang menjadi agenda utama. Nggak ada rapat apa-apa karena dari sekian banyak, ya DPR juga diundang, semua partai juga diundang, semua sahabat-sahabat organisasi juga semua diundang,” jelasnya.

    Seperti diketahui, KIM plus terdiri dari 17 partai politik. Pada tahap awal, koalisi ini terdiri dari 10 partai politik yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), dan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). 

    Selanjutnya setelah pemilihan presiden memperoleh pemenang dalam satu putaran, koalisi bertambah dengan bergabungnya Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Buruh, dan Partai Ummat.

  • Iris Leher Gue kalau Arsin Ketangkap!

    Iris Leher Gue kalau Arsin Ketangkap!

    GELORA.CO – Sosok Arsin bin Asip masih menjadi sorotan karena tiba-tiba menghilang setelah kasus Pagar Laut memulai penyelidikan.

    Dugaan paling jelas yang menyeret Arsin adalah melakukan pemalsuan sertifikat lahan pagar laut di perairan Tangerang tersebut.

    Namun hingga kini Arsin belum juga menampakkan batang hidungnya.

    Sosok para pasukan pengaman desa (paspamdes) yang disebut warga menjaga rumah Arsin pun ikut jadi perbincangan.

    Pasalnya seorang Kepala Desa namun memiliki sosok ‘bodyguard’ adalah hal yang tak lazim.

    Penasihat hukum warga korban pagar laut, Henri Kusuma menerangkan betapa angkuhnya Arsin dan para pengikutnya.

    Arsin dan para anteknya nyatanya pernah menemui Henri dan bersuara tak akan ada yang bisa memenjarakan Kades Kohod tersebut.

    “Dia bilang sambil tangan sambil menepuk dada kiri, ‘Enggak ada yang bisa penjarain gue, sekalipun presiden.’ Itu yang dia katakan,” ujar Henri menirukan ucapan Arsin.

    Seruan keangkuhan ditirukan pengawal Arsin.

    Secara angkuh bodyguard Arsin menyebut rela diiris lehernya jika Kades Kohod tersebut ditangkap.

    “Bodyguard-nya bilang begitu juga, ‘Iris kuping gue kalau Arsin (bisa) ketangkap. Eh, jangan kuping deh, tapi leher aja, kalau kuping gue belum mati’. Itu kata paspamdesnya tuh,” kata Henri sembari menirukan ucapan anak buah Arsin.

    Sosok Arsin memang dikenal sangat arogan. Terlebih setelah menjabat sebagai Kepala Desa pada 2021 silam.

    Jika tidak diikuti, Arsin tak segan mengerahkan preman hingga tukang pukul.

    “Di mata warga Kohod, Arsin seperti monster. Apa pun yang dia bilang harus diikuti warga. Arogan,” terang Henri Kusuma.

    Henri menyebut Arsin bak memandang rendah warga Desa Kohod.

    “Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa.”

    “Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya,” kata Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod.

    Senada dengan Henri, Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal juga menyebut Arsin adalah sosok yang arogan.

    Tak hanya arogan, Aman menyebut Arsin suka pamer.

    “Arsin setahu saya dia terkenal orang yang arogan. Arogan yang selalu pamer apabila dia memberi,” terang Aman Rizal kepada Tribunnews.com, di Desa Kohod, Tangerang, Banten, Rabu (12/2/2025).

    Secara eksklusif Tribunnews masih mencari keberadaan Arsin di Desa Kohod untuk melakukan konfirmasi keterangan Aman Rizal dan Henri.

    Namun, keberadaannya belum diketahui meski telah mendatangi Kantor Desa Kohod di Jalan Kohod Kalibaru Km 2 hingga rumah pribadinya yang berjarak sekitar 1 Kilometer dari kantor desa itu.

    Kuasa hukum Arsin, Yunihar, pun telah dihubungi dan dikirimkan pesan singkat.

    Namun, hingga berita ini ditayangkan, Yunihar tak kunjung memberikan respons.

    Sebelumnya Yunihar menyebut Arsin masih berada di Indonesia.

    Saat penggeledahan dilakukan, kata Yunihar, Arsin tidak ada di rumah karena sedang menghadiri agenda di luar kota.

    “Kemungkinan sih beliau sedang ada agenda di luar kota,” ujar Yunihar kepada wartawan di Kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (11/2/2025).

    Sedangkan menurut  Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, Arsin sudah melakukan pemeriksaan.

    “Sudah, sudah diperiksa sebagai saksi sesuai haknya kita akan tetap mengedepankan praduga tak bersalah, kita sudah memeriksa Kepala Desa,” kata Djuhandani,  Senin (10/2/2025).

    Selain Arsin, istri dan kerabatnya diketahui juga menjalani pemeriksaan.

    Dari pemeriksaan tersebut, Djuhandani mengatakan pihaknya mendapatkan informasi soal modus operasi Arsin dan kawan-kawannya dalam membuat dan menggunakan surat palsu untuk melakukan permohonan pengukuran dan permohonan pengajuan ke kantor pertanahan Kabupaten Tangerang.

    “Kemudian selanjutnya ada peran-peran yang membantu yang tentu saja dari peran-peran pembantu dan lain sebagainya, ini akan kita lengkapi alat buktinya lebih lanjut,” ucapnya.

    Setelah pemeriksaan Arsin itu, Djuhandani enggan menerka-nerka apakah hasilnya nanti akan menaikkan status sang kades sebagai tersangka atau tidak.

    Menurut Djuhandani, hal tersebut akan terjawab setelah Bareskrim selesai menggelar pemeriksaan dan melengkapi alat bukti yang cukup.

    Lalu, setelah pemeriksaan saksi dan pengumpulan bukti selesai, nantinya akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka kasus yang sudah naik ke penyidikan tersebut.

    “Selanjutnya nanti kalau alat bukti ataupun pemeriksaan-pemeriksaan sudah selesai kami akan segera menggelarkan, apakah ini patut ditingkatkan sebagai tersangka atau keterlibatan-keterlibatan lainnya untuk dikembangkan dalam proses penyidikan lebih lanjut,” kata dia. (*)

  • BYD Terjual 15.000 Unit Tahun Lalu, Bukti Mobil China makin Gandrung

    BYD Terjual 15.000 Unit Tahun Lalu, Bukti Mobil China makin Gandrung

    GELORA.CO – Build Your Dreams (BYD) berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa di pasar kendaraan listrik Indonesia sepanjang 2024.

    Secara keseluruhan, di tengah tantangan penurunan pasar otomotif yang terjadi pada tahun lalu, BYD justru berhasil menjual lebih dari 15.000 unit mobil listrik sepanjang tahun 2024.

    Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan bahwa pencapaian tahun lalu merupakan bukti komitmen BYD untuk menjawab kebutuhan pasar di Indonesia. “Sejak awal kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk-produk inovatif yang dirancang guna menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ujar Eagle di IIMS 2025, Kamis (13/2/2025).

    “Konsumen yang menginginkan kendaraan listrik dengan nilai tambah yang nyata, baik dari segi desain, fitur, teknologi, maupun pengalaman berkendara secara keseluruhan dalam mendukung mobilitas ramah lingkungan,” katanya.

    Mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik nasional pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023.

    Tahun lalu, penjualan mobil listrik secara nasional tercatat mencapai 43.188 unit atau sekitar 5 persen dari total penjualan mobil yang mencapai 889.680 unit (penjualan ritel dari diler ke konsumen).

    Artinya, dari 43.188 unit mobil listrik yang terjual tahun lalu, BYD berhasil menguasai pangsa pasar sebesar 36 persen di segmen elektrifikasi.

    Tahun lalu, BYD M6 yang baru diluncurkan di GIIAS 2024 pada Juli, tercatat berhasil terjual sebanyak 6.124 unit.

    Disusul BYD Seal dengan 4.828 unit dan Atto 3 dengan 3.291 unit.

    Pada awal 2025, BYD kembali menggebrak dengan meluncurkan Sealion 7 di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

    Mobil ini merupakan versi crossover listrik dari sedan BYD Seal.