Jenis Media: Nasional

  • Komjen Pol. Purn. Drs. Setyo Wasisto, S.H. – Halaman all

    Komjen Pol. Purn. Drs. Setyo Wasisto, S.H. – Halaman all

    Berikut profil pensiunan polisi jenderal bintang tiga Komjen Pol. Purn. Drs. Setyo Wasisto, S.H. yang pernah menjabat sebagai Pati SSDM Polri.

    Tayang: Minggu, 2 Maret 2025 16:32 WIB

    Tribunnews.com/Vincentius Jyestha Candraditya

    PROFIL PENSIUNAN POLISI – Setyo Wasisto saat menjabat sebagai Kadiv Humas Polri dan berpangkat Irjen saat di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (1/7/2018). Berikut profil Komjen Pol. Purn Setyo Wasisto lengkap dengan riwayat jabatannya. 

    TRIBUNNEWS.COM – Komisaris Jenderal atau Komjen Pol. Purn. Drs. Setyo Wasisto, S.H. adalah Purnawirawan Polisi kelahiran Semarang, 19 November 1961.

    Jabatan terakhir Komjen Setyo Wasisto yaitu sebagai Pati SSDM Polri.

    Komjen Pol. Purn. Setyo Wasisto dulunya juga merupakan Irjen Kemenperin.

    Komjen Setyo Wasisto adalah lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1984.

    Jenderal Bintang Tiga ini berpengalaman dalam bidang Intel.

    Pendidikan

    Komjen Pol. Purn. Setyo Wasisto diketahui pernah menjalan beberapa pendidikan.

    Pendidikan-pendidikan tersebut mulai dari pendidikan umum, pendidikan polri, dan pendidikan kejuruan.

    Berikut daftar pendidikan yang pernah dijalani oleh Komjen Pol. Purn. Setyo Wasisto, dilansir Wikipedia :

    Pendidikan Umum

    SMP (1976)
    SMA (1980)
    S–1 (1995)

    POST GRADUATE CERTIFICATE IN CRIMINAL JUSTICE & POLICE MaNaGeMen (1999)

    Pendidikan Polri

    AKABRI (1984)
    PTIK (1988)
    SESPIM (1998)
    LEMHANNAS I (2010)

    Pendidikan Kejuruan

    IPP (1990)
    BHS INGGRIS (1992)
    SUSGATI BINTAL ABRI (1996)
    INTERNATIONAL COMMANDERS PROGRAM (1999)
    SUSJAB KAPOLRES IV (2000)
    ASSESSMENT PATI POLRI (2012)

    Karier

    PA Staf Ptik (1984)
    PA Mahasiswa Ptik Jakarta (1986)
    Pama Pada Sulutteng (1988)
    Wakasat Bimmas Polresta Manado (1988)
    Kapolsek Tomohon Polres Minahasa (1988)
    Kapolsek Bitung Tengah Polres Minahasa Polda Sulutteng (1989)
    Kasat Intelpam Polres Minahasa (1991)
    Kasat Intelpam Polresta Manado (1993)
    Ps Kabag Pamasbang Dit Intelpam Polda Sulutteng (1994)
    Kanit Bag Pammasbang Dit Intelpam Polda Sulutteng (1994)
    Kabag Pammasbang Dit Intelpam Polda Sulutteng (1994)
    Kabag Pammasbang Dit Intelpam Polda Sulut (1995)
    Waka Polresta Manado Polda Sulut (1995)
    Pasis Sespim Polri Lembang Bandung (1997)
    Kabag Binops Subdit Intelkrim Dit Intelpam Polri (1998)
    Kasat Intelpam Poltabes Bandung Polda Jabar (1999 )
    Kapolres Indramayu Polwil Cirebon Polda Jabar (2000)
    Kapolresta Bogor Polresta Bogor Polda Jabar (2001)
    Wadir Intelkam Polda Jabar (2003)
    Analis Utama Bid Pkan (Tncc) Bareskrim Polri (2004)
    Lo Kawasan Set Ncb Interpol (Malaysia) (2006)
    Dir Intelkam Polda Metro Jaya (2008)
    Pamen Polda Metro Jaya (Dlm Rangka Dik Lemhanas) (2010)
    Wadirpolitik Baintelkam Polri (2010)
    Kasubdit Iii Ditsosbud Baintelkam Polri (2011)
    Dirkamneg Baintelkam Polri (2012)
    Ses Ncb Interpol Indonesia Divhubinter Polri (2013)
    Pati Ssdm Polri (Penugasan Pd Lemhannas Ri) (2015)
    Kadivkum Polri (2016)
    Wakabaintelkam Polri (2016)
    Kadivhumas Polri (2017)
    Pati Ssdm Polri (Penugasan Sbg Irjen Kemenperin) (2018)
    Irjen Kemenperin*(2018)
    Pati Ssdm Polri (Dlm Rangka Pensiun) (2019)

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • DPR: PHK Karyawan Sritex Jelang Ramadan-Lebaran Tidak Tepat

    DPR: PHK Karyawan Sritex Jelang Ramadan-Lebaran Tidak Tepat

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi IX DPR menilai keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PT Sri Rejeki Isman atau Sritex menjelang Ramadan dan sebelum Hari Rata IdulFitri tidak tepat.

    Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengatakan bahwa keputusan PHK Sritex di momen jelang Ramadan dan IdulFitri dapat menambah beban bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan. 

    Pasalnya, berdasarkan Permenaker No 6 Tahun 2016 Pasal 7 ayat 3, pekerja yang hubungan kerjanya berakhir lebih dari 30 hari sebelum hari raya maka tidak berhak atas Tunjangan Hari Raya (THR). 

    “Oleh karena itu, pekerja yang terkena PHK kemungkinan besar tidak akan menerima THR kecuali ada kebijakan khusus dari perusahaan atau intervensi dari pemerintah,” jelasnya, Minggu (2/3/2025). 

    Sebab demikian, Nihayatul meminta agar Sritex harus memastikan PHK dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dia juga meminta agar perusahaan menjelaskan secara transparan alasan penghentian operasional tersebut. 

    “Kami akan memastikan bahwa pekerja yang terkena PHK mendapatkan hak mereka termasuk pesangon, jaminan sosial dan kompensasi lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya. 

    Sebagai informasi, PT Sritex resmi berhenti beroperasi pada Sabtu (1/3/2025) dengan asas keberlangsungan usaha atau going concern dalam penyelesaian kasus kepailitan. 

    Keputusan tersebut dibacakan dalam rapat kreditor yang digelar di Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (28/2/2025. Akibatnya, sekitar 12.000 karyawan mengalami PHK. 

  • Fahira Idris Sarankan 4 Langkah Cegah Lonjakan Harga Bahan Pokok Selama Ramadhan

    Fahira Idris Sarankan 4 Langkah Cegah Lonjakan Harga Bahan Pokok Selama Ramadhan

    Fahira Idris Sarankan 4 Langkah Cegah Lonjakan Harga Bahan Pokok Selama Ramadhan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –

    Kenaikan harga
    bahan pokok menjelang
    Ramadhan
    sering kali membebani daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.
    Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Jakarta,
    Fahira Idris
    , mengatakan bahwa tindakan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan para menteri untuk mencegah lonjakan harga selama bulan suci pun layak mendapat apresiasi.
    Kebijakan itu menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
    Fahira
    melanjutkan, perintah Presiden Prabowo kepada para menteri untuk menanggulangi lonjakan
    harga bahan pokok
    adalah langkah proaktif.
    Kebijakan itu tidak hanya mencerminkan pemantauan pasif, tetapi juga mengambil tindakan eksekutif dan efektif untuk memastikan kestabilan harga.
    “Perintah Presiden ini patut diapresiasi karena mencerminkan pemahaman yang mendalam terhadap dinamika ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Artinya, semua menteri terkait harus bekerja keras untuk menjamin ketersediaan bahan makanan serta mencegah spekulasi harga yang merugikan masyarakat,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/3/2025). 
    Ia melanjutkan, ada empat langkah penting untuk mencegah lonjakan harga bahan pokok selama Ramadhan. 
    Pertama
    , penguatan sistem pengawasan harga yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah. Fahira mengatakan, pemerintah, termasuk pemerintah daerah (pemda), perlu memperkuat sistem pemantauan harga bahan pokok dengan memanfaatkan teknologi digital.
    Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memantau harga pasar secara
    real-time
    dan mengidentifikasi
    kenaikan harga
    yang tidak wajar.
    Selain itu, pemda juga harus berperan aktif dalam melakukan inspeksi rutin di pasar-pasar tradisional dan modern harus dilakukan untuk memastikan harga tetap stabil.
    Kedua
    , dalam situasi tertentu, intervensi pasar dapat menjadi solusi untuk menjaga kestabilan harga. Pemerintah bisa melaksanakan operasi pasar murah yang melibatkan Bulog dan distributor utama guna menyediakan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
    Operasi pasar, kata Fahira, sebaiknya dilakukan di pasar-pasar tradisional, daerah padat penduduk, serta wilayah yang rawan mengalami lonjakan harga.
    Ketiga,
    pemberdayaan petani dan produsen lokal. Langkah ini penting untuk menjaga kestabilan pasokan bahan pokok.
    Oleh karena itu, selama Ramadhan, pemerintah perlu melaksanakan kebijakan yang mendukung petani dan produsen lokal, seperti subsidi pupuk, bantuan alat pertanian, dan akses pasar yang lebih luas. Upaya ini akan meningkatkan produktivitas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor dan harga bahan pokok lebih terkendali..
    Keempat
    , penegakan hukum terhadap spekulan. Praktik spekulasi oleh oknum yang mencari keuntungan berlebihan dapat menyebabkan kenaikan harga bahan pokok.
    Maka dari itu, pemerintah harus menindak tegas para pelaku penimbunan dengan memberikan sanksi yang berat. Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat penegak hukum juga diperlukan untuk memastikan kebijakan ini dapat berjalan dengan efektif.
    “Sekali lagi, instruksi Presiden Prabowo untuk mencegah lonjakan harga bahan pokok selama Ramadan merupakan kebijakan yang sangat positif. Oleh karena itu, agar kebijakan ini dapat diterapkan secara optimal, diperlukan sinergi dan konkret antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat,” kata Fahira.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak Kapolda Kalsel Pamer Kemewahan, DPR Desak Kapolri Beri Teguran

    Anak Kapolda Kalsel Pamer Kemewahan, DPR Desak Kapolri Beri Teguran

    Anak Kapolda Kalsel Pamer Kemewahan, DPR Desak Kapolri Beri Teguran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah, mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan teguran kepada Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Polisi Rosyanto Yudha Hermawa.
    Permintaan ini muncul setelah anak
    Kapolda Kalsel
    ,
    Ghazyendha Aditya Pratama
    , viral di media sosial karena memamerkan
    gaya hidup mewah
    .
    “Anak pejabat polisi tidak pantas memamerkan gaya hidup mewah, itu tindakan yang memalukan,” kata Abdullah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/3/2025).
    Viralnya aksi pamer kemewahan tersebut berawal dari unggahan foto-foto perayaan ulang tahun Kapolda Kalsel yang diunggah di akun media sosial milik Ghazyendha.
    Perayaan yang berlangsung mewah itu langsung menuai kritik, sindiran, dan hujatan dari netizen.
    Selain itu, gaya hidup mewah Ghazyendha juga menjadi sorotan publik, yang terlihat dari berbagai unggahan dirinya yang menunjukkan aktivitas naik jet pribadi, mengenakan barang-barang mewah, dan belanja dengan total mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
    Abdullah menegaskan, seorang pejabat polisi seharusnya bisa mengatur keluarganya agar tidak memperlihatkan gaya hidup mewah di ruang publik.
    “Keluarga pejabat negara tidak pantas membangga-banggakan kekayaan,” tegasnya.
    Ia menambahkan, pejabat polisi dan keluarganya harus menunjukkan hidup sederhana, terutama di tengah masyarakat yang sedang menghadapi efisiensi anggaran.
    “Apalagi di tengah kondisi negara sedang melakukan efisiensi anggaran. Maka tidak pantas keluarga pejabat polisi pamer kemewahan,” imbuh Abdullah.
    Politikus PKB ini juga menilai wajar jika masyarakat merasa marah ketika melihat anak polisi yang memamerkan kehidupan mewah.
    Hal ini memunculkan berbagai dugaan dan pertanyaan mengenai sumber kekayaan tersebut, termasuk berapa gaji pejabat polisi dan bagaimana anak tersebut bisa memiliki begitu banyak uang.
    “Akhirnya sang ayah yang menjadi sasaran kekesalan dan kemarahan masyarakat,” kata Abdullah.
    Sebagai respons terhadap insiden ini, Abdullah meminta Kapolri untuk memberikan teguran keras kepada Kapolda Kalsel terkait perilaku anaknya yang telah memamerkan gaya hidup mewah.
    “Ini juga menjadi pelajaran bagi pejabat polisi yang lain agar tidak suka
    flexing
    karena itu akan merusak citra polisi,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Rekomendasi Sofa Bed Minimalis 2 Jutaan, Nyaman Ngga Bikin Dompet Jebol

    5 Rekomendasi Sofa Bed Minimalis 2 Jutaan, Nyaman Ngga Bikin Dompet Jebol

    PIKIRAN RAKYAT – Mencari sofa bed berkualitas dengan harga terjangkau bisa menjadi tantangan, terutama jika kita ingin menemukan produk yang tidak hanya nyaman, tetapi juga memiliki desain yang menarik.

    Sofa bed menjadi pilihan yang tepat bagi kita yang membutuhkan furnitur multifungsi, terutama di ruang dengan keterbatasan space.

    Dalam kisaran harga Rp2 jutaan, berikut ini rekomendasi lima sofa bed yang menawarkan kenyamanan maksimal, desain modern, dan bahan berkualitas:

    1. Dekoruma Daito Sofabed Minimalis

    DEKORUMA Daito Sofabed hadir sebagai pilihan terbaik untuk memperindah ruang di rumah kita, cocok ditempatkan di ruang tamu, ruang keluarga, atau ruang entertainment. Sofabed ini memiliki fitur senderan tangan yang nyaman digunakan untuk menaruh minuman saat menikmati film.

    Dengan gaya Japandi (Japanese Scandinavian) dan warna abu-abu/biru, sofa ini dapat menyesuaikan dengan berbagai warna furniture di ruangan kita, baik yang sempit maupun luas. Produk ini menggunakan material kain woven, busa, dan kayu. Ukuran produk adalah 178cm x 82cm x 78cm, dengan berat 34kg. Adapun Stool dijual terpisah.

    Harga: Rp2.228.000

    2. Sofa bed – Slim Adele (Kaki Retro)

    Sofa Premium ini dirancang dengan ketelitian tinggi, menggunakan bahan berkualitas seperti rangka kayu solid dan busa premium untuk kenyamanan dan daya tahan maksimal. Desain elegan dan modern cocok untuk berbagai gaya interior, memberikan kenyamanan dan mendukung postur tubuh dengan ergonomi terbaik.

    Tersedia dalam ukuran 2 seater (140 cm), 3 seater (170 cm), dan 4 seater (200 cm), yang bisa digelar menjadi bed dengan lebar 110 cm. Semua varian memiliki tinggi dudukan 45 cm dan tinggi total 85 cm, dilengkapi dengan puff kotak selonjoran L (80 cm x 60 cm x 45 cm).

    Harga: Rp2.300.000

    3. EORDE Sofa Bed/Futon Sleeper Minimalis

    EORDE adalah sofa bed dengan dimensi keseluruhan 180cm x 80cm x 72cm dan area tidur 180cm x 153cm x 21cm. Menggunakan upholstery VIENNA Linen 100% polyester, cushion Super Premium Yellow 32, dan frame dari solid meranti bersertifikat serta plywood.

    Kaki sofa terbuat dari solid acacia wood, dengan finishing matte doff dan coating melamine. Proses pembuatan menggunakan handcrafted woodworking dan standar upholstery prosedur, dengan desain modern contemporary.

    EORDE menawarkan kualitas ekspor, desain inovatif dan elegan, menggunakan bahan material terpilih, serta dipantau dengan kontrol kualitas profesional. Produk ini tahan lama dan dirancang untuk penggunaan jangka panjang.

    Harga: Rp2.795.100

    4. Selma Greesa Sofa Bed

    Sofa ini memiliki kualitas dudukan yang empuk dan nyaman, dengan sandaran yang dapat direbahkan menjadi posisi bed. Kaki sofa yang stabil serta rangka yang kuat dan kokoh memberikan kenyamanan tambahan di ruangan. Sofa ini cocok diletakkan di ruang tamu, ruang keluarga, maupun kamar tidur. Memiliki kapasitas untuk 3 dudukan dan penjualan termasuk 2 pcs bantal sofa.

    Dimensi sofa adalah panjang 180 cm, tinggi 79 cm, lebar 91 cm, dengan panjang posisi terbuka 179 cm dan tinggi posisi terbuka 40 cm. Material cover dudukan dan sandaran terbuat dari PU leather, sedangkan kaki sofa terbuat dari metal. Lebar sofa saat posisi terbuka adalah 105 cm.

    Harga: Rp2.799.000

    5. Sofa Bed KUMO HANABI

    Comfortable Sofabed dirancang untuk kenyamanan dengan sistem 5-positions Reclining, memungkinkan kita menyesuaikan posisi duduk atau berbaring. Terbuat dari kain Exclusive Suede Fabric yang lembut dan Microfiber Bouncy Support untuk keempukan ekstra, sofabed ini cocok untuk ruang tamu, kamar tidur, atau ruang keluarga.

    Ukurannya 200 x 58 x 58 cm untuk posisi duduk dan 200 x 116 x 25 cm untuk posisi rebah. Multifungsi, cocok untuk ruang minimalis, dan bisa diubah menjadi kasur ekstra untuk tamu.

    Harga: Rp2.810.000

    Demikian rekomendasi Sofa Bed yang sudah Pikira-Rakyat.com rangkumkan untuk Sobat PR. Pilihlah dengan saksama untuk kenyamanan keluarga tercinta di rumah! ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pembuktian Pejabat Prabowo, Janji Wamenaker Pilih Mundur Jika Sritex Tutup Kini Ditagih

    Pembuktian Pejabat Prabowo, Janji Wamenaker Pilih Mundur Jika Sritex Tutup Kini Ditagih

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Janji Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (Wamenaker) banyak ditagih di media sosial.

    Hal tersebut usai cuplikan mengenai kampanye lama Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka viral ditengah kabar PHK ribuan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.

    Sebelulnya, Pemutusan Hak Kerja (PHK) massal diumumkan oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

    Salah satu perusahaan tekstil dan garmen terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara ini resmi mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ribuan karyawannya.

    Sritex merupakan perusahaan tekstil dan garmen terintegrasi yang berbasis di Sukoharjo, Jawa Tengah. 

    Diketahui, ada sekitar 8.400 karyawan Sritex resmi terkena PHK dengan menerima formulir resmi Pemutusan Hubungan Kerja di akhir Februari 2025. 

    Terbaru, Sritex mengumumkan PHK massal kepada 10.665 karyawan pada akhir Februari 2025. Ini dilakukan setelah perusahaan tersebut resmi dinyatakan pailit.

    Kemudian muncul video kampanye lawas Gibran yang ditemani mantan relawan Jokowi viral di X.

    Di video tersebut, netizen menagih janji Wamenaker RI yang berani taruhan jabatan.

    “Saya lebih baik kehilangan jabatan saya dari pada saya melihat saudara-saudara saya harus di PHK. Dan saya tidak pernah ikhlas selalu tetap digaris terdepan perjuangan nasib (buruh),” kata Immanuel di hadapan ribuan karyawan Sritex dalam acara Istigasah Akbar Lapangan Sandang Sejahtera kompleks pabrik PT Sritex pada Jumat 15 November 2024 lalu.

    Perlu diketahui, ribuan karyawan Sritex pernah mengungkap dukungan mereka ke Gibran Rakabuming Raka yang saat itu menjadi cawapres.

  • 10 Alasan Mengapa Kurma Baik untuk Kesehatan Anda – Halaman all

    10 Alasan Mengapa Kurma Baik untuk Kesehatan Anda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kurma adalah buah yang kerap dijumpai selama bulan Ramadhan dan Lebaran.

    Selain menjadi tradisi berbuka puasa, kurma juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tak terhingga.

    Artikel ini akan menjelaskan sepuluh manfaat utama dari mengonsumsi kurma, yang bisa menjadi pertimbangan Anda saat berbuka puasa.

    Mengapa Kurma Populer Saat Buka Puasa?

    Kurma menjadi pilihan utama untuk berbuka puasa karena kaya akan kandungan gizi.

    Buah ini merupakan sumber serat, gula alami, serta banyak vitamin dan mineral penting.

    Dalam tradisi, mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil saat berbuka puasa dianjurkan, mengikuti sunah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan kurma.

    Dalam sebuah hadis, Anas bin Malik menyebutkan, “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab kurma basah. Jika tidak ada ruthab, beliau berbuka dengan tamr (kurma kering) dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.” Ini menunjukkan pentingnya kurma dalam tradisi berbuka puasa.

    Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Kurma Setiap Hari?

    Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, berikut adalah sepuluh manfaat mengonsumsi kurma setiap hari:

    1. Bagaimana Kurma Membantu Mengganti Elektrolit Tubuh?

    Kurma memiliki kandungan kalium yang tinggi, yang merupakan salah satu unsur elektrolit penting bagi tubuh.

    Saat berpuasa, mengonsumsi kurma dapat membantu mengganti elektrolit yang hilang.

    2. Mengapa Kurma Efektif Melancarkan Sistem Pencernaan?

    Dalam 35 ons (0,99 kg) kurma, terkandung serat sebanyak 7 gram.

    Serat ini berperan penting dalam mencegah konstipasi dan menjaga gerakan usus besar tetap teratur, sehingga baik untuk pencernaan.

    3. Bagaimana Kurma Bisa Jadi Menu Tambahan yang Menarik?

    Kurma dapat dimakan langsung atau dipadukan dengan makanan sehat lainnya seperti kacang almond, keju, smoothies, atau oatmeal.

    Ini menjadikannya pilihan yang fleksibel dan kaya rasa.

    4. Apakah Kurma Baik Sebagai Pengganti Gula?

    Dengan rasa manis alami, kurma merupakan alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula putih.

    Ini bisa membantu menstabilkan gula darah, terutama bagi penderita diabetes.

    5. Mengapa Kurma Menjadi Sumber Nutrisi yang Baik?

    Kadar kalori dalam kurma termasuk tinggi karena sebagian besar kalori berasal dari karbohidrat, sedangkan sisanya berasal dari protein.

    Ini membuat kurma efektif dalam mencukupi kebutuhan gizi dan kalori harian.

    6. Apa Hubungan Antara Kurma dan Perlindungan Tubuh dari Peradangan?

    Kurma kaya akan polifenol, jenis antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari berbagai radang.

    Mengonsumsi kurma secara rutin dapat meningkatkan asupan antioksidan yang diperlukan.

    7. Bagaimana Kurma Dapat Mencegah Penyakit Kronis?

    Tingginya kadar antioksidan dalam kurma membantu melindungi tubuh dari penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, dan Alzheimer.

    Ini menjadikan kurma sebagai tambahan penting dalam diet sehari-hari.

    8. Apakah Kurma Berperan dalam Proses Persalinan?

    Mengonsumsi kurma setiap hari menjelang persalinan dapat membantu melancarkan proses persalinan normal.

    Kurma berfungsi untuk melebarkan leher rahim, sehingga mengurangi kebutuhan akan induksi.

    9. Bagaimana Kurma Meningkatkan Kesuburan?

    Kandungan asam amino dan seng yang ada dalam kurma dapat meningkatkan kesuburan baik pada wanita maupun pria.

    Ini bisa menjadi pilihan bagi pasangan yang merencanakan kehamilan.

    10. Apakah Kurma Bisa Mencegah Anemia?

    Dengan mengonsumsi kurma secara teratur, kandungan zat besi dalam kurma dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga efektif untuk mencegah anemia.

    Kesimpulan

    Mengonsumsi kurma tidak hanya menjadi tradisi yang baik saat berbuka puasa, tetapi juga membawa banyak manfaat kesehatan.

    Dari mengganti elektrolit yang hilang hingga mendukung proses persalinan dan meningkatkan kesuburan, kurma adalah buah yang layak dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari.

    Mari kita manfaatkan khasiat kurma untuk kesehatan yang lebih baik!

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • PDI-P Sebut Ada Upaya Penggiringan Opini soal Keterlibatan Ahok dalam Korupsi Pertamina

    PDI-P Sebut Ada Upaya Penggiringan Opini soal Keterlibatan Ahok dalam Korupsi Pertamina

    PDI-P Sebut Ada Upaya Penggiringan Opini soal Keterlibatan Ahok dalam Korupsi Pertamina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Juru Bicara PDI Perjuangan, Chico Hakim, mengatakan ada upaya penggiringan opini yang menyudutkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina untuk periode 2018-2023.
    Ahok sendiri pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina dari 22 November 2019 hingga mundur pada 2 Februari 2024.
    “Upaya penggiringan opini untuk menyudutkan PDI Perjuangan memang sedang marak terjadi. Salah satunya melalui kasus tata kelola minyak oleh anak perusahaan Pertamina, Patra Niaga,” ujar Chico saat dihubungi pada Minggu (2/3/2025).
    Kendati demikian, Chico menambahkan, masyarakat tidak akan terpengaruh oleh isu yang mengaitkan Ahok dengan praktik korupsi di perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut.
    Ia menilai Ahok sangat antusias untuk memenuhi panggilan penyidik Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung jika keterangannya dibutuhkan.
    “Justru Pak Ahok sangat bersemangat untuk hadir apabila memang ada panggilan dari Kejaksaan,” tuturnya.
    Chico juga mengkritik kredibilitas, integritas, dan moral pihak-pihak yang menggiring opini negatif terhadap Ahok terkait kasus korupsi di Pertamina.
    Ia menegaskan, PDI-P menjunjung tinggi supremasi hukum, dengan penegakan yang tidak tebang pilih, transparan, dan tidak mengada-ada.
    Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengumumkan akan memanggil siapa pun yang dianggap dapat memberikan keterangan terkait dugaan korupsi di Pertamina.
    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menyebutkan tempus delicti atau waktu terjadinya tindak pidana di Pertamina berlangsung antara 2018-2023.
    Berdasarkan perhitungan sementara, kerugian yang tercatat pada 2023 saja mencapai Rp 193,7 triliun.
    Jika dihitung secara keseluruhan, kerugian sejak 2018 hingga 2023 diperkirakan mencapai Rp 968,5 triliun.
    “Jadi, coba dibayangkan, ini kan tempus-nya 2018-2023. Kalau sekiranya dirata-rata di angka itu setiap tahun, bisa kita bayangkan sebesar kerugian negara,” kata Harli dalam program Sapa Indonesia Malam di YouTube
    Kompas TV
    pada Rabu (26/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengendalikan Syahwat dan Meningkatkan Derajat: Peran Puasa dalam Kehidupan Spiritual

    Mengendalikan Syahwat dan Meningkatkan Derajat: Peran Puasa dalam Kehidupan Spiritual

    Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan cara untuk membersihkan jiwa dan mengendalikan nafsu. 

    Dalam ajaran Islam, nafsu atau syahwat dianggap sebagai pintu masuknya setan, dan dengan menahan nafsu selama bulan puasa, umat Muslim diharapkan dapat mencapai derajat yang lebih tinggi, baik di dunia maupun di akhirat.

    Nafsu dan Peranannya dalam Kehidupan Manusia

    Secara alami, manusia dilahirkan dengan berbagai kecenderungan atau syahwat. Syahwat ini bisa berupa keinginan untuk makan, minum, berhubungan seksual, hingga keinginan-keinginan lain yang bersifat duniawi. Namun, tanpa kendali yang baik, syahwat ini bisa berujung pada tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan bisa mengarah pada kerusakan moral.

    Dalam ajaran Islam, syahwat dianggap sebagai sesuatu yang perlu dikendalikan, bukan dihilangkan. Setiap manusia memiliki hawa nafsu yang bisa memalingkannya dari jalan ketaatan. Namun, jika manusia berhasil mengendalikan hawa nafsunya, maka dia akan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan malaikat, yang tidak memiliki hawa nafsu.

    Hadis Nabi dan Hubungannya dengan Puasa

    Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. 

    إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ ، فَضَيِّقُوا مَجَارِيَهُ بِالْجُوع 

    Artinya: “Sesungguhnya setan itu menyusup dalam aliran darah anak Adam, maka persempitlah jalan masuknya dengan lapar (puasa).”

    Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya puasa sebagai sarana untuk mengurangi pengaruh setan yang berusaha masuk ke dalam diri manusia melalui hawa nafsu.

    Puasa, menurut hadis ini, tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai cara untuk menahan godaan setan yang sering kali muncul melalui dorongan-dorongan nafsu dalam diri manusia. Dalam kondisi lapar dan haus, seseorang menjadi lebih tenang dan lebih mudah untuk mengendalikan dirinya. Oleh karena itu, bulan Ramadan menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan memperbaiki diri dengan mengekang hawa nafsu.

    Puasa sebagai Penyucian Jiwa

    Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin menyebutkan bahwa tujuan puasa adalah untuk menyucikan jiwa dari hawa nafsu (syahwat). Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengendalikan diri agar terhindar dari keinginan-keinginan yang bisa merusak akhlak dan moral seseorang. 

    Dalam hal ini, puasa berfungsi sebagai latihan spiritual yang membantu seseorang untuk lebih mengenal dirinya dan mengendalikan berbagai dorongan yang dapat membawa kerugian.

    Al-Ghazali mengatakan dalam kitab Ihya’ Ulumiddin:

    أن المقصود من الصوم التخلق بخلق من أخلاق الله عز وجل وهو الصمدية، والاقتداء بالملائكة في الكف عن الشهوات بحسب الإمكان فإنهم منزهون عن الشهوات. والإنسان رتبته فوق رتبة البهائم لقدرته بنور العقل على كسر شهوته ودون رتبة الملائكة لاستيلاء الشهوات عليه وكونه مبتلى بمجاهدتها، فكلما انهمك في الشهوات انحط إلى أسفل السافلين والتحق بغمار البهائم، وكلما قمع الشهوات ارتفع إلى أعلى عليين والتحق بأفق الملائكة.

    Artinya: “Tujuan berpuasa adalah supaya bisa berakhlak sebagaimana sifat as-Shamad bagi Allah, juga agar manusia bisa mengikuti sifat-sifat malaikat, yaitu mengekang syahwat sebisa mungkin. Malaikat adalah makhluk yang terbebas dari syahwat. Level manusia sendiri berada di atas hewan karena dengan cahaya akal yang dimilikinya mampu menaklukkan syahwat. Akan tetapi di bawah level malaikat karena memiliki syahwat dan diuji untuk menaklukannya. Jika ia terbuai oleh syahwatnya, levelnya akan turun setara dengan hewan. Sebaliknya, jika mampu menghancurkan syahwatnya, makan levelnya akan naik setinggi-tingginya bersama golongan para malaikat.”

    Kutipan ini menegaskan bahwa tujuan puasa adalah untuk mengekang syahwat, mengikuti sifat malaikat, dan mendekatkan diri kepada Allah. Bagi manusia, dengan akal yang dimilikinya, ada kemampuan untuk menaklukkan syahwat. Namun, manusia tetap diuji oleh Allah untuk mengendalikan nafsunya. Jika berhasil menahan dan mengendalikan syahwatnya, maka derajatnya akan naik lebih tinggi dari malaikat.

    Menjaga Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat

    Di dalam Islam, dunia dan akhirat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kedua-duanya memiliki peran dan fungsi masing-masing, dan umat Muslim diharapkan untuk selalu menjaga keseimbangan antara keduanya. Puasa Ramadan menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk merenung dan menyadari betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi.

    Meskipun puasa mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari syahwat dan keinginan duniawi, bukan berarti umat Muslim dianjurkan untuk menanggalkan kehidupan dunia sama sekali. Sebaliknya, puasa justru menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan menahan diri, seseorang dapat lebih fokus pada ibadah dan refleksi diri, serta lebih mampu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

    Mengembangkan Toleransi dan Empati

    Puasa juga mengajarkan umat Muslim untuk lebih mengembangkan rasa toleransi dan empati terhadap sesama. Dengan merasakan rasa lapar dan haus, seseorang akan lebih memahami kondisi orang lain yang kurang beruntung. Hal ini juga mengajarkan nilai-nilai sosial yang sangat penting, seperti berbagi dengan orang lain dan memberikan perhatian kepada mereka yang membutuhkan.

    Dalam bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk banyak bersedekah dan memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, sebagai bentuk empati dan solidaritas. Dengan cara ini, puasa tidak hanya menjadi ibadah pribadi, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antara sesama.

    Menjadi Lebih Baik dengan Puasa

    Ramadan adalah bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan. Bagi umat Muslim, bulan ini merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

    Melalui puasa, seseorang diajarkan untuk lebih sabar, disiplin, dan memiliki kontrol diri yang lebih baik. Puasa juga membantu seseorang untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, serta lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah. Oleh karena itu, puasa Ramadan bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual untuk mencapai kedamaian hati dan jiwa.

    Refleksi

    Puasa Ramadan lebih dari sekadar menahan lapar dan haus. Ibadah ini merupakan sarana untuk membersihkan jiwa, mengendalikan hawa nafsu, dan mencapai derajat yang lebih tinggi di hadapan Allah SWT. Dalam bulan suci ini, umat Muslim diajak untuk tidak hanya menahan diri dari syahwat, tetapi juga untuk memperbaiki akhlak dan meningkatkan kualitas kehidupan spiritual. 

    Dengan demikian, puasa Ramadan menjadi momen yang penuh makna, yang bukan hanya membawa kedamaian dalam diri pribadi, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan memperdalam rasa empati terhadap sesama. Semoga puasa kita tahun ini membawa keberkahan dan menjadi ladang pahala yang berlipat.

  • Kronologi Dua Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz: Ada Badai, Kena Hipotermina

    Kronologi Dua Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz: Ada Badai, Kena Hipotermina

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua pendaki perempuan, yang bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia saat mendaki puncak Carstensz di Papua. Simak kronologi lengkapnya dari sudut pandang pendaki Indira Alaika.

    Indira Alaika mengonfirmasi bahwa dirinya merupakan salah satu dari pihak ikut dalam dalam rombongan untuk mendaki puncak Carstensz bersama almarhum Lilie dan Elsa. 

    Dikutip melalui instagram pribadi @indiraalaika, Indira membagikan unggahan melalui instastorynya untuk menjelaskan kronologi dapat selamat dari cuaca ekstrem yang melanda Puncak Carstensz.

    “Sebanyak 3 Pendaki selamat dan 2 pendaki meninggal dunia akibat cuaca yang sangat buruk hujan salju, hujan deras dan angin kencang sehingga menyebabkan hipotermia,” ujarnya melalui unggahan Instagram Story yang dikutip Minggu (2/3/2025).

    Dia melanjutkan bahwa dua Pendaki meninggal dunia Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono bertempat di teras 2. Pada saat perjalanan turun dari Puncak Carstensz, keduanya menghembuskan nafas terakhir akibat hipotermia atau kedinginan akut akibat cuaca buruk.  

    Sementara itu, tiga pendaki yang selamat terjebak terpaksa bermalam di area Summit Ridge dekat puncak hingga tim rescue datang, yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana. dan Saroni.

    Detik-detik Dua Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz

    Indira menceritakan bahwa Insiden ini bermula pada pukul 04.00 WIT atau ketika rombongan pendaki berangkat menuju Puncak Carstensz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia.

    Rombongan yang terdiri dari 20 orang, termasuk lima orang pemandu, tujuh pendaki WNI, enam pendaki WNA, dan dua pendaki dari Taman Nasional Lorentz, memulai perjalanan mereka dari Basecamp Yellow Valley.

    Sebelumnya, mereka telah melakukan aklimatisasi dan latihan teknis selama dua hari di basecamp untuk mempersiapkan pendakian menuju puncak. 

    Namun, perjalanan tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Sekitar pukul 20.45 WIT, seorang pemandu lokal bernama Nurhuda, tiba di basecamp dalam kondisi hipotermia dan meminta bantuan untuk menyelamatkan rekan-rekannya yang terjebak di atas. Tim basecamp pun segera melakukan briefing untuk mencari solusi terbaik guna memberikan pertolongan. 

    Upaya penyelamatan dilakukan oleh beberapa pemandu. Yustinus Sondegau, salah satu guide lokal, mencoba naik untuk mencapai para korban yang berada di summit ridge, tetapi terkendala oleh cuaca buruk di teras besar.

    Selanjutnya, guide asal Nepal Dawa Gyalje Sherpa juga berusaha memberikan bantuan di teras dua. Sayangnya, langkah mereka terhenti saat menemui dua pendaki, yaitu Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    Poxy dan Damar, dua guide lainnya, kembali naik untuk memberikan pertolongan di teras dua dan menghubungi basecamp untuk melaporkan kondisi para korban. Kedua korban Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia. 

    Tim penyelamat kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Tim pertama, yang terdiri dari tiga guide internasional, Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones, berhasil mencapai tiga pendaki yang masih hidup, yaitu Indira, Alvin Reggy, dan Saroni, yang berada di summit ridge.

    Ketiganya dalam kondisi kritis, dan tim memberikan pertolongan pertama dengan mengganti pakaian, memberi isotonik, makanan, dan obat-obatan. 

    Setelah memberikan pertolongan, tim penyelamat bersama dengan para survivor akhirnya berhasil turun ke basecamp Yellow Valley. Pada akhirnya, seluruh tim penyelamat dan tiga pendaki yang selamat tiba kembali di basecamp dalam keadaan selamat, meski mengalami masa-masa kritis yang penuh tantangan. 

    Keberhasilan penyelamatan menjadi momen duka lantaran tidak bisa menyelamatkan nyawa Lilie dan Elsa. Namun, semua pihak tetap mengapresiasi dedikasi tim penyelamat. 

    Sementara itu, pegiat jurnalisme sastrawi Andreas Harsono mengamini bahwa dua pendaki Puncak Jaya atau Carstensz di Papua meninggal dunia lantaran disebabkan oleh hipotermia atau kedinginan akut. 

    Saat dihubungi oleh Bisnis, Andreas Harsono, seorang jurnalis dan juga merupakan teman SMA dari Lilie mengonfirmasi bahwa dua pendaki yang meninggal itu adalah Lilie Wijati Poegiono dan Elsa Laksono.

    “Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di di Puncak Carstensz, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984,” katanya kepada Bisnis melalui pesan teks, Minggu, (2/3/2025).

    Di sisi lain, penyanyi Fiersa Besari turut mengunggah emoji patah hati tak lama setelah beredar kabar dua korban meninggal di pendakian ke Puncak Carstenz yang menewaskan dua orang pendaki.

    Berdasarkan akun X @Jateng_Twit, Fiersa pun menjadi salah satu pihak yang tergabung dalam tim pendakian ke Puncak Carstenz yang menelan korban. Kendati demikian, Fiersa Besari belum memberi pernyataan apa pun terkait dengan kejadian ini.

    Pria kelahiran 3 Maret 1984 itu hanya membagi cerita di Instagram @fiersabesari melalui unggahan Instastory berlatar hitam dengan emotikon ‘broken heart’ atau patah hati yang menyisipkan lagu Now At Last dari Fesit sebagai backsound.

    Kronologi Pendakian Puncak Carstensz hingga Lilie dan Elsa Meninggal Dunia

    1. Rombongan berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju basecamp Yellow Valley Carstensz Pyramid menggunakan helikopter.

    2. Setelah sampai di basecamp Yellow Valley Carstensz Pyramid, rombongan melakukan aklimatisasi selama 2 hari.

    3. Rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi dan latihan teknis hingga Teras 1 (Teknik ascending dan descending).

    4. Rombongan pendaki yang berjumlah 20 orang berangkat untuk melakukan summit dari basecamp Yellow Valley menuju Puncak Carstensz pukul 04.00 WIT (5 orang guide, 7 WNI pendaki, 6 WNA pendaki, dan 2 pendaki Taman Nasional Lorentz).

    5. Tim BC melakukan briefing untuk mengupayakan pertolongan terhadap korban dan sekitar pukul 20.45 WIT Nurhuda (Guide WNI) tiba di basecamp sendirian dengan gejala hipotermia, selanjutnya meminta bantuan kepada Tim BC. Beliau istirahat sebentar untuk kemudian naik membantu pendaki yang ada di atas.

    6. Yustinus Sondegau (Guide lokal) berusaha naik untuk mencapai titik lokasi survivor yang berada di summit ridge korban atas nama Indira, Alvin Reggy, dan Saroni, dengan membawa bantuan emergency (sleeping bag), flysheet, air panas, dan radio. Tetapi upaya tersebut terhenti di teras besar karena cuaca semakin memburuk dan pada perjalanan turun, Yustinus bertemu dengan Luddy dan mendampingi Luddy hingga ke basecamp. Seluruh peralatan yang dibawa ditinggal di teras besar.

    7. Guide Nepal Dawa Gyalje Sherpa naik untuk memberikan pertolongan, tetapi terhenti di teras dua untuk memberikan pertolongan terhadap kedua korban, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono yang kemudian meninggal dunia. 

    8. Poxy (guide lokal) dan Damar (Guide) kembali mencoba naik ke teras dua untuk memberikan bantuan kepada korban, menghubungi basecamp dan melaporkan sudah memberikan pertolongan kepada kedua korban, namun korban Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia.

    9. Octerus (Guide) yang berkomunikasi dengan Poxy dan Dawa menginformasikan dari basecamp bahwa dua pendaki WNI atas nama Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia.

    10. Huda (Guide) naik untuk mencoba menolong Indira, Alvin, dan Saroni yang berada di summit ridge.

    11. Huda mengabarkan bahwa mereka tiba di basecamp dan tidak sanggup lagi meneruskan ke titik posisi Indira, Alvin, dan Saroni. (Barang untuk melaksanakan emergency sudah disimpan di bawah summit ridge). 

    12. Dibagi dua tim penyelamat, tim 1 terdiri atas tiga guide Internasional. Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones kembali mendaki untuk menyelamatkan Indira, Alvin, dan Saroni di Summit Ridge, dan tim 2 yaitu Dokter Adnan dan Meidi bergerak menuju korban di teras dua. 

    13. Tashi, Garret, dan Ben bertemu dengan tiga pendaki (Indira, Alvin, dan Saroni), menginformasikan ke basecamp bahwa semuanya masih hidup dan dalam kondisi kritis. Tim rescue memberikan pertolongan pertama dan menormalisasi dengan mengganti pakaian, memberikan isotonik, makanan, obat-obatan.

    14. Tim rescue dan survivor melakukan perjalanan turun ke basecamp Yellow Valley.

    15. Tim rescue dan survivor dari Summit Ridge tiba di basecamp Yellow Valley.