Jenis Media: Nasional

  • KPK Dalami Dugaan Korupsi LPEI di Tiga Sektor, Kerugian Negara Hampir Rp12 Triliun

    KPK Dalami Dugaan Korupsi LPEI di Tiga Sektor, Kerugian Negara Hampir Rp12 Triliun

    “Untuk sementara kami tidak bisa menyebutkan karena masih dalam proses pendalaman, namun terkait sektornya kurang lebih adalah di sektor macam-macam ya. Ada di sektor perkebunan, kemudian di shipping, ada juga kemudian di industri terkait dengan energi. Jadi di tiga sektor itu,” kata Budi.

    KPK pada Senin (3/3), mengumumkan telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit dengan dana yang bersumber dari APBN di lingkungan LPEI.

    “Lima orang tersangka ini terdiri atas dua orang, yaitu direktur dari LPEI dan tiga orang dari PT Petro Energy atau PT PE,” kata Budi Sokmo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, para tersangka tersebut adalah Direktur Pelaksana 1 LPEI Wahyudi dan Direktur Pelaksana 4 LPEI Arif Setiawan.

    Selain mereka yang menjadi tersangka, Presiden Direktur PT Caturkarsa Megatunggal/Komisaris Utama PT Petro Energy Jimmy Masrin, Direktur Utama PT Petro Energy Newin Nugroho, dan Direktur Keuangan PT Petro Energy Susi Mira Dewi Sugiarta.

    Budi menerangkan perkara tersebut berawal pada tahun 2015, atau saat itu PT PE menerima kredit dari LPEI sebesar kurang lebih 60 juta dolar AS atau sekitar Rp988,5 miliar.

    Kredit tersebut diterima dalam tiga termin, yakni termin pertama pada tanggal 2 Oktober 2015 sekitar Rp297 miliar rupiah, kemudian pada tanggal 19 Februari 2016 sebesar Rp400 miliar rupiah, dan pada tanggal 14 September 2017 sebesar Rp200 miliar.

    Para direksi dari LPEI ini, kata dia, mengetahui bahwa current ratio PT PE ini di bawah 1 atau tepatnya 0,86, yang artinya pengeluaran perusahaan lebih besar dari pendapatan yang berpotensi membuat PT PE kesulitan melakukan pembayaran terhadap kredit yang diberikan oleh PT LPEI.

  • Situasi Tanggap Bencana, BMKG dan BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Situasi Tanggap Bencana, BMKG dan BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal melakukan modifikasi cuaca di tengah situasi tanggap bencana, menyusul curah hujan tinggi yang berisiko memicu banjir di berbagai wilayah.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa BMKG bersama dengan BNPB akan saling berkoordinasi dalam penanganan bencana, termasuk dalam menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) yang akan mulai dilakukan besok.  

    “Saat ini sudah fase tanggap darurat bencana. Sehingga yang mengkoordinasi penanganan adalah BNPB. Modifikasi cuaca untuk tanggap darurat akan dilaksanakan oleh BNPB,” ujar Dwikorita dalam keterangannya.

    Dwikorita menegaksan BMKG tetap terlibat dalam mendukung operasi tersebut, terutama dalam aspek teknologi dan prediksi cuaca.

    “Akan tetapi BMKG terlibat untuk mendukung, terutama dari sisi teknologinya. Yakni penetapan lokasi modifikasi cuaca berdasarkan masukan dari BMKG,” tambahnya.

    BMKG memprediksi bahwa curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret mendatang. Oleh karena itu, BNPB bersama BMKG akan segera menjalankan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi dampak banjir di daerah rawan.

    “Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang bergerak ke daerah yang. Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat,” jelas Dwikorita.

    Untuk operasi pada Rabu (5/3/2025), kawasan Jawa Barat menjadi prioritas utama karena kondisi geografisnya yang rentan terhadap peningkatan debit air dari kawasan pegunungan ke wilayah hilir.

    “Terutama di daerah pegunungan, di Puncak, karena itu bisa jadi sumber banjir ke hilir. Tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga mengalir ke utara, termasuk Jakarta,” paparnya.

    Dwikorita menegaskan bahwa beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa hari ke depan.

    Wilayah yang diperkirakan terdampak curah hujan tinggi antara lain, Jawa Barat, terutama daerah pegunungan dan hilir sungai, kemudian Banten, DKI Jakarta, Lampung, Sebagian Sumatra Selatan (Palembang), dan Bengkulu dengan dampak ringan.

    BMKG berharap bahwa operasi modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan di wilayah-wilayah kritis.

    “Kami prediksi sampai 11 Maret masih perlu waspada atau bahkan siaga,” pungkas Dwikorita.  

  • Kasus Korupsi Pertamina Tanggung Jawab Direksi hingga Menteri BUMN

    Kasus Korupsi Pertamina Tanggung Jawab Direksi hingga Menteri BUMN

    loading…

    Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menjadi narasumber dalam Rakyat Bersuara bertajuk Korupsi Pertamina Seret Ahok, Janggal atau Wajar?, Selasa (4/3/2025). Foto: iNews

    JAKARTA – Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menuturkan kasus dugaan korupsi Pertamina Patra Niaga terkait tata kelola minyak mentah yang merugikan negara sebesar Rp193,7 triliun merupakan tanggung jawab direksi hingga Menteri BUMN.

    “Nah siapa yang bertanggung jawab di dalam kepengurusan? Para direksi. Nah apakah di Patra Niaga pengurus yang bermasalah ini sudah menjalankan tanggung jawabnya atau menyimpangkan tanggung jawabnya. Siapa yang berperan dalam pengawasan sekali lagi berdasarkan undang-undang ini komisaris perusahaan Patra Niaga,” ujar Feri dalam Rakyat Bersuara bertajuk Korupsi Pertamina Seret Ahok, Janggal atau Wajar?, Selasa (4/3/2025).

    Terkait keterlibatan mantan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kasus tersebut, Feri menyebut bisa saja.

    “Apakah bisa dikaitkan dengan Ahok? Bisa karena dia perusahaan induk. Tapi yang bertanggung jawab penuh adalah pengurus, pasal 5-nya,” kata Feri.

    Pihak yang juga turut bertanggung jawab pada dugaan korupsi tersebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir. “Pasal 14 UU BUMN yang lama karena konteks kasus ini lama yang paling bertanggung jawab pengelolaan ini semua adalah Menteri BUMN. Kebetulan Menteri BUMN sekarang dan Menteri BUMN yang dulu orang yang sama,” ungkapnya.

    Feri menekankan Menteri BUMN harus mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban hukum dan moral.

    “Dalam konteks pertanggung jawaban pemberantasan korupsi nih orang jangankan diminta pertanggung jawaban hukumnya, pertanggung jawaban moralnya harus ada harus mundur. Tapi dia sama sekali tidak menunjukkan konsep pertanggung jawaban pejabat negara dalam konteks ini,” ujarnya.

    (jon)

  • Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Jadi Tersangka Kasus Korupsi Sawit

    Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Jadi Tersangka Kasus Korupsi Sawit

    Palembang, Beritasatu.com – Penyidik pidana khusus Kejati Sumsel menetapkan mantan Gubernur Bengkulu dan mantan Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada sektor sumber daya alam khususnya perkebunan sawit.

    Selain menetapkan Ridwan Mukti sebagai tersangka, penyidik juga menetapkan empat orang tersangka berinisial ES selaku direktur PT DAM 2010, SAI selaku kepala BPMPTP Musi Rawas 2013, AM selaku skretaris BPMPTP 2011 dan BA selaku kepala Desa Mulyoharjo 2016.

    Penyidik Kejati Sumsel juga menerima pengembalian sejumlah uang Rp 61 miliar lebih dari PT DAM.

    “Sebelumnya tersangka RM, ES, SAI dan AM telah diperiksa sebagai saksi dan berdasarkan hasil pemeriksaan disimpulkan telah cukup bukti bahwa bersangkutan terlibat dalam dugaan perkara dimaksud, sehingga tim penyidik meningkatkan status dari saksi menjadi tersangka,” tutur Aspidsus Kejati Sumsel Umaryadi, Selasa (4/3/2025).

    Sedangkan untuk tersangka BA telah dilakukan pemanggilan tiga kali tetapi tidak hadir tanpa alasan yang sah.

    Adapun perbuatan para tersangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor: 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana.

    Selain itu juga penyidik melakukan penyitaan berupa lahan sawit seluas 5.974,90 hektare di Kabupaten Musi Rawas, uang senilai Rp 61.350.717.500 dari PT DAM yang secara proaktif menyerahkan secara sukarela ke penyidik.

  • Guru Besar AI Prof Suyanto Ingin Perkuat Kualitas Akademik dan Penelitian

    Guru Besar AI Prof Suyanto Ingin Perkuat Kualitas Akademik dan Penelitian

    loading…

    Rektor Tel-U 2025-2030 Prof Dr Suyanto akan memperkuat kualitas akademik, inovasi, penelitian, serta hadirnya lingkungan kampus inklusif berdaya saing global. Foto: Ist

    JAKARTA – Prof Dr Suyanto telah dilantik sebagai Rektor Tel-U 2025-2030. Akademisi yang masuk dalam daftar 2% ilmuwan dunia paling berpengaruh versi Stanford University dan Elsevier BV ini bertekad membawa Tel-U menjadi National Excellence Entrepreneurial University pada 2028.

    Untuk mencapai target tersebut, Suyanto akan memperkuat kualitas akademik, inovasi, penelitian, serta hadirnya lingkungan kampus inklusif berdaya saing global.

    “Ini bukan tugas ringan, tetapi dengan kerja sama dan dukungan dari seluruh sivitas akademika Telkom University, kita dapat menghadapi tantangan serta mewujudkan visi Tel-U. Saya mohon doa dan dukungan dari semua pihak dalam menjalankan amanah ini. Semoga kita dapat terus berkontribusi bagi dunia pendidikan dan mencetak generasi berdaya saing tinggi,” ujarnya, Selasa (4/3/3025).

    Guru Besar Artificial Intelligence (AI) ini mengajak seluruh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun Tel-U menjadi lebih maju dan unggul.

    Diketahui, Suyanto dilantik menjadi Rektor Tel-U di Gedung Bangkit Tel-U, Jumat, 28 Februari 2025. Pelantikan dihadiri Rektor Tel-U Periode 2019-2024 Prof Dr Adiwijaya yang juga merupakan Rektor transisi masa jabatan 2024-2025.

    Adiwijaya mengapresiasi seluruh jajaran pimpinan, termasuk wakil rektor, dekan, dan direktur yang telah berkontribusi dalam berbagai capaian Tel-U.

    “Seluruh pencapaian yang telah diraih adalah hasil kolaborasi seluruh sivitas akademika. Semoga di bawah kepemimpinan Prof Suyanto, Tel-U semakin berjaya dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa dan negara. Semoga Allah memberkahi dan meridhai kita semua,” ungkapnya.

    Suyanto dikukuhkan Guru Besar bidang Kecerdasan Buatan di Telkom University per 10 Desember 2021. Dalam orasi ilmiahnya, dia memperkenalkan Komodo Mlipir Algorithm (KMA), sebuah metode optimasi metaheuristik berbasis Swarm Intelligence yang dikembangkan bersama timnya di Fakultas Informatika.

    Terinspirasi dari perilaku Komodo dan konsep “mlipir” dalam bahasa Jawa, KMA dirancang untuk menyelesaikan masalah optimasi berdimensi tinggi dengan efisiensi komputasi yang lebih baik.

    Sebagai akademisi yang aktif dalam penelitian Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Evolutionary Computation, Prof Suyanto telah menghasilkan 94 publikasi internasional terindeks Scopus, memiliki h-index 14, mendaftarkan 8 paten, memperoleh 22 hak cipta, dan menerbitkan lebih dari 10 buku ajar.

    Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dodi Irawan turut menyampaikan harapan kepada kepemimpinan baru Tel-U di antaranya memperkuat kolaborasi antara Tel-U dan industri, khususnya Telkom Group dalam pengembangan teknologi dan inovasi.

    (jon)

  • Kekuatan Hamas Sudah Kembali ke 30 Ribu Petempur, Israel Siapkan 400 Ribu Prajurit Cadangan

    Kekuatan Hamas Sudah Kembali ke 30 Ribu Petempur, Israel Siapkan 400 Ribu Prajurit Cadangan

  • Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Bisnis.com, JAKARTA —  Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan bahwa tidak ada tanggul air yang jebol sehingga menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Jabodetabek hari ini, Selasa (4/3/2025).

    Informasi ini disampaikan Diana menyusul pengamatan Kementerian Pekerjaan Umum pada sejumlah area yang hari ini digenangi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (3/3/2025) malam. 

    “Berdasarkan pengamatan kami, itu tidak ada tanggul yang jebol, tetapi volume intensitas hujan itu memang sangat tinggi sekali. Jadi ini meluap, makanya kalau kami harus pompa, airnya mau ditaruh di mana,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025)

    Diana menyebut kementeriannya akan segera mengaktifkan mesin pompa air ketika genangan banjir mulai surut. Sejauh ini, Kementerian PUt telah terjun ke lapangan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir dengan mengirim perahu karet. 

    Dia mengatakan Kementerian PU akan segera melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah kali dan sungai. Akan tetapi, tindakan ini dia sebut  tidak akan dilakukan sekarang.

    “Nanti untuk penanganannya kita akan keruk sedimentasi di sungai itu yang utama harus dilakukan bersama,” ujar mantan Dirjen Cipta Karya itu.

    Pemantauan banjir sendiri telah dilakukan Kementerian PU sejak Senin. Dia memberi contoh banjir di Cisarua yang membutuhkan respons dan penanganan berupa penataan kembali rumah-rumah serta izin bangunan di bantaran kali. 

    Di sisi lain, Diana turut mengamini perlunya normalisasi sungai setelah banjir menggenangi sejumlah area di Jabodetabek hari ini. 

    “Kami harus bicara dengan pemerintah daerah, dan saya juga sudah bicara sama pak Ara [Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, red] mungkin nanti bisa bantu juga bantu untuk rumah-rumah [di bantaran kali] direlokasi itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan,” tuturnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari belakangan memicu terjadinya banjir di sejumlah kabupaten/kota di Jakarta maupun Jawa Barat. 

  • BPOM Masih Temukan Penjual Takjil Pakai Bahan Berbahaya, Ini Daftarnya – Halaman all

    BPOM Masih Temukan Penjual Takjil Pakai Bahan Berbahaya, Ini Daftarnya – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM RI Dra. Dwiana Andayani, Apt. menuturkan, pihaknya masih menemukan penjual takjil yang menggunakan bahan-bahan berbahaya.

    Hal itu diungkap dia dalam kegiatan temu media di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Adapun bahan-bahan berbahaya yang dicampurkan ke panganan dan minuman berupa pewarna buatan, formalin, borax maupun pemanis buatan yang melebihi ambang batas.

    Bahan-bahan yang tidak seharusnya untuk makanan itu ditemukan pada pemilik usaha kecil dan menengah.

    “Sampai saat ini masih banyak yang menggunakan pewarna untuk pacar china agar menarik diberi warna merah terang. Pengawet supaya tahan lama serta pemanis buatan,” kata Dwiana.

    Penjual takjil kata dia, sering menggunakan pewarna tekstil untuk panganan kerupuk dan mi berupa metanil yellow, rhodamin b serta boraks.

    “Kami mendorong untuk para pedagang menggunakn bahan yang alami,” tutur dia.

    Pihaknya sudah melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 1446 H/Tahun 2025.

    Intensifikasi pengawasan ini dilakukan untuk mencegah peningkatan peredaran produk pangan yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas.

    Intensifikasi pengawasan pangan saat hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Idulfitri sangat penting mengingat tingginya permintaan akan pangan di masyarakat pada waktu tersebut.

     Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perdagangan (2024), terjadi peningkatan konsumsi pangan sekitar 20 persen-30% selama Ramadan tahun lalu.

  • KPI Imbau Lembaga Penyiaran Utamakan Pemulihan dalam Peliputan Bencana

    KPI Imbau Lembaga Penyiaran Utamakan Pemulihan dalam Peliputan Bencana

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah mengimbau stasiun televisi dan radio untuk lebih mengutamakan aspek pemulihan korban dalam peliputan bencana banjir.  Imbauan ini disampaikan Ubaidillah menyikapi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek.

    “Saya mengapresiasi peran televisi dan radio yang telah berupaya memberikan informasi kepada masyarakat terkait banjir yang terjadi belakangan ini,” ujarnya di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Menurutnya dalam menyampaikan informasi kepada publik, lembaga penyiaran perlu tetap berpegang pada regulasi yang berlaku agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat. Selain itu, peliputan juga diharapkan dapat mendorong upaya pemulihan bagi warga terdampak.

    Lebih lanjut, Ubaidillah yang akrab disapa Gus Ubaid, mengingatkan agar media yang meliput di lokasi bencana tidak mengganggu proses evakuasi yang sedang dilakukan oleh tim tanggap darurat dan relawan.

    “Jangan sampai keberadaan media justru menghambat kerja tim tanggap darurat, karena yang terpenting adalah kelancaran evakuasi agar pemulihan bagi warga terdampak dapat segera dilakukan,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya peliputan yang mengedepankan empati serta menghindari eksploitasi visual yang dapat memicu trauma bagi para korban.

    “Media dilarang mewawancarai anak di bawah umur sebagai narasumber dalam peliputan bencana, serta tidak diperbolehkan menampilkan gambar luka berat maupun korban secara detail dengan teknik close up,” tambahnya.

    Dengan pemberitaan yang lebih bijak dan mengutamakan kepentingan publik, Gus Ubaid berharap proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat.

    “Harapan kita semua, banjir segera surut sehingga warga terdampak bisa kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa,” pungkasnya.

  • Skandal Korupsi Pertamina, Komisi XII DPR Minta Informasi Publik Sesuai Fakta Hukum

    Skandal Korupsi Pertamina, Komisi XII DPR Minta Informasi Publik Sesuai Fakta Hukum

    Bisnis.com, JAKARTA – Mega skandal korupsi di lingkungan Pertamina yang diungkap oleh Kejaksaan Agung menyentak perhatian publik. Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin pun angkat bicara mengenai masalah ini. Dia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung penegakan hukum dan transparansi dalam kasus ini.

    “Pengawasan terhadap Pertamina dan sektor energi akan diperkuat untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan,” ucap Mukhtarudin dalam keterangannya, Senin (3 Maret 2025).

    Mukhtarudin pun mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) dengan membentuk tim untuk mendalami kasus tersebut.

    Legislator dari Dapil Kalimantan Tengah ini pun menambahkan, pihaknya telah melakukan inspeksi dadakan (sidak) dan uji sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya RON 90, RON 92, RON 95, RON 98 di sejumlah SPBU bersama Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas) dari Kementerian ESDM untuk memastikan bahwa produk yang diberikan ke masyarakat benar-benar berkualitas dan sesuai spek yang ditentukan.

    Mukhtarudin pun meminta PT Pertamina Patra Niaga untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dan sosialisasi yang masif terkait isu pengoplosan BBM dengan kualitas RON 92 atau Pertamax. Terutama yang akhir-akhir ini sangat meresahkan agar masyarakat bisa memahami fakta yang sebenarnya.

    “Jangan sampai publik dibuat bingung dengan kasus ini dan terpengaruh dari berita-berita yang tidak benar yang beredar di masyarakat. Pertamina perlu melakukan upaya-upaya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Pertamina agar masyarakat tidak berpaling ke SPBU swasta karena kasus ini. Ujung-ujung nya Pertamina dan negara merugi. Ini harus kita antisipasi,” tuturnya.

    Tak hanya itu, Mukhtarudin juga menyayangkan soal narasi di publik yang kurang tepat dalam kasus ini. Dalam perkembangannya, sejumlah pihak justru menyeret nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam pusaran mega korupsi tersebut. Padahal Bahlil menjabat sebagai Menteri ESDM pada Agustus 2024, sementara kasus korupsi terjadi pada medio 2018-2023.

    Justru, sambung dia, saat ini Menteri Bahlil tengah melakukan pembersihan dan pembenahan terkait tata kelola niaga impor BBM.

    “Komisi energi akan memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik bersumber dari fakta yang akurat dan tidak digunakan untuk kepentingan politik tertentu,” tegas Mukhtarudin.

    Dia pun menekankan terbongkarnya skandal korupsi ini harus menjadi momentum penting bagi Pertamina dan anak perusahaan lainnya untuk melakukan reformasi tata kelola niaga. 

    “Momentum perbaikan ini untuk mengembalikan ruh arah pengelolaan kekayaan alam negara yang sejalan dengan mandat konstitusi,” ucapnya.