Jenis Media: Nasional

  • Fenomena dan Filosofi Takjil Biji Salak dan Timun Suri sebagai Keberkahan Ramadan

    Fenomena dan Filosofi Takjil Biji Salak dan Timun Suri sebagai Keberkahan Ramadan

    Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan bulan yang dinanti-nantikan oleh kaum muslimin untuk menunaikan ibadah puasa. Hal ini sebagaimana Nabi  Muhammad SAW bersabda : 

    Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Telah datang kepada kalian  Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1.000 bulan. Siapa yang  dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (Hadis sahih, dan diriwayatkan  oleh An –Nasa’i) 

    Dari statement di atas bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang diberkahi dan di mana ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan setara dengan mengerjakan kebaikan selama 83 tahun. 

    Bulan Ramadan juga memiliki fenomena menarik yang sudah diketahui publik, yakni kolak “biji  salak”. Awalnya biji salak sesuai dengan konotasinya biji  salak secara diksi dan logika, tetapi alangkah mengejutkannya ia adalah konsumsi makanan yang disediakan untuk ta’jil ifthor atau makanan sekedar untuk membatalkan puasa.

    Ada yang mengejutkan, banyak para ahli memfilosofikan kolak biji salak adalah kejadian histori tentang pengerjaran Nabi Musa oleh Fir’aun dan tentaranya.  Ada yang memfilosofikan dengan kata kolak itu ada khola’ yang berarti kosong, yang  mengindikasikan kekosongan jiwa dari kotoran-kotoran batiniah, seperti iri, dengki, riya, sum’ah dan sombong. Jadi puasa menjadi sarana untuk membersihkan hati dari kotoran-kotoran batin. 

    Buah salak adalah buah yang sulit untuk dibuka. Demi memakannya, duri-duri di sekitar buah salak harus dikupas agar mendapatkan daging buah yang segar dan manis. Kadang jari tangan sedikit terluka oleh keras kulit dan duri yang melekat di pohon dan buah.

    Ada juga yang mencocoklogikan kata “kolak” dengan kata Kholik yang berarti Sang Pencipta, yang berarti hubungan puasa adalah hubungan manusia dan hubungan Sang Pencipta (Allah Swt). Pahalanya yang diperoleh dalam puasa adalah prerogatif milik Allah Swt. 

    Jadi fenomena kolak “biji salak” adalah hidangan yang merajalela saat takjil untuk iftar atau buka puasa merupakan suatu keberkahan yang didapati umat muslimin Pulau Jawa khususnya, dan umumnya di Indonesia. Kolak “biji salak” mempunyai rasa yang  manis dan ada santan sebagai kuah yang cukup menggugah saat berbuka puasa. 

    Santan itu memiliki beberapa filosofi yang berasal dari kata “Nganpunten” yang berarti memaafkan. Dalam hal ini berarti ada saat memaafkan dan membersihkan diri dari dosa yang dibuat sendiri dan dari orang lain, sehingga harus segera memaafkan dan meminta maaf. Hal ini biasa dilakukan di saat bulan ruwah atau  sebelum puasa atau sesudah puasa, dengan melakukan silaturahmi menjelang hari raya Idulfitri. 

    Jadi dapat disimpulkan bahwa fenomena dan filosofi kolak “biji salak” adalah hidangan puasa dan persiapan puasa dan setelah puasa sebagai makna harus melakukan pembersihan diri sebelum puasa dan tidak mengotori lagi setelah menjalani puasa. Saling memaafkan dan kesabaran ada dalam filosofi “bijik salak”. 

    Selanjutnya adalah fenomena “timun suri” yang banyak dijual pada saat Ramadan dan menjadi keberkahan umat Islam dalam menjalani puasa. Biasa dihidangkan dengan dipotong dadu, disiram sirup cap pisang Ambon yang membuat hidangan buka puasa semakin menggugah selera. 

    Timbul dibenak kita semua, apa yang menjadikan “timun suri” menjadi ikon minuman yang ada saat buka puasa khususnya di Jakarta? Padahal tidak ada rasa, hanya harum sekali apabila sudah matang. Apa filosofi yang terkandung dalam minuman timun suri? Kenapa timun suri hanya ada pada saat Ramadan?

    Mari kita bahas sesuai dengan asumsi dan hipotesa yang akan kita jelaskan. Itulah salah satu keberkahan Ramadan, seperti yang ditemukan pada saat puasa, salah satunya kolak biji salak. 

    Filosofi timun suri adalah, buah yang tidak menyebutkan asal pohonnya, sama seperti melon, blewah, dan lainnya. Itu semua tidak mencantumkan asal pohonnya. 

    Filosofi selanjutnya adalah, timun suri merupakan buah yang jujur dan tidak bisa bohong, kenapa? Karena pada saat matang, buah ini memiliki ciri khusus yaitu retak dan mengeluarkan aroma harum dan wangi khas. 

    Saking berkahnya bulan Ramadan, Allah Swt berikan minuman timun suri adalah minuman yang menyegarkan dan menyehatkan kepada umat Islam. Salah satunya adalah sebagai obat pencegahan radang dan panas dalam khususnya bagi orang puasa Ramadan. Alhamdulillah. 

    Takjil es timun suri dengan sirup manis, walaupun terlihat sederhana tapi bisa menghilangkan dahaga yang meradang sejak siang hari. Sederhana dan manis, tetapi mengugah selera dan dapat menghilangkan dahaga para shoimin. 

    Anehnya para pedagang yang menjajakan timun suri paling banyak pada saat menjelang Ramadan. Hampir di lokasi Jakarta dan Sekitarnya  menjajahkan dagangan buah tersebut. 

    Aroma mulut orang yang berpuasa, menurut Allah Swt, lebih harum daripada bau misik. Filosofi timun suri, semakin matang dan semakin masak, buah tersebut merekah dan mengeluarkan aroma wangi semerbak. Hal ini dikaitkan  dengan mulut orang berpuasa yang harumnya lebih harum dari misik. 

    Pahala yang diberikan Allah Swt kepada orang yang berpuasa, adalah karena kesabarannya melawan dahaga dan lapar saat siang hari. Berpuasa juga untuk merasakan fakir miskin dan papa yang tidak menemukan makanan setiap harinya. Hal ini ada kaitannya dengan filosofi timun suri yang berarti di balik kesederhaan buah dan banyak yang tidak diminati, tetapi harum dan wanginya menggoda semua orang. 

    Pada bulan puasa ada satu malam yang sebanding dengan 1.000 malam atau sebanding dengan mengerjakan ibadah kurang lebih 83 tahun. Dalam bulan Ramadan ini ada beberapa hadis mengatakan, pahala orang yang berpuasa di bulan ini akan dilipatgandakan. 

    Ini juga bisa dikaitkan dengan filosofi buah timun suri, di mana buah yang memiliki biji yang banyak sekali, yang berarti setelah dimakan buahnya, biji-biji yang  di dalamnya dapat dimanfaatkan oleh petani untuk ditanam kembali.

    *Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Dipanggil ke Istana, Tomy Winata Sebut Prabowo Minta Pengusaha Buka Lapangan Pekerjaan

    Dipanggil ke Istana, Tomy Winata Sebut Prabowo Minta Pengusaha Buka Lapangan Pekerjaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerat pemilik grup Artha Graha, Tomy Winata memenuhi undangan pertemuan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto selama dua hari berturut-turut, Kamis (6/3/2025) dan Jumat (7/3/2025). 

    Usai menghadiri pertemuan sore ini, Tomy menyebut Prabowo berpesan kepada pengusaha untuk membantu soal penciptaan lapangan pekerjaan.

    “Semua untuk membangun, menciptakan lapangan pekerjaan. Pokoknya penciptaan lapangan pekerjaan supaya masyarakat bisa lebih baik hidupnya, lebih makmur,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

    Pria yang akrab disapa TW itu enggan memerinci lebih lanjut soal pesan Kepala Negara yang dimaksud olehnya. Namun, dia menyebut penciptaan lapangan pekerjaan yang diamanatkan Prabowo itu menyasar ke segala bidang.

    Tomy mengaku bahwa pesan Prabowo soal penciptaan lapangan kerja itu menyusul sejumlah fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai tempat.

    “Iya itu termasuk supaya PHK selesai,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Tomy turut menyatakan optimismenya terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. Sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia itu diketahui menjadi topik pembicaraan pada dua pertemuan yang dihadiri olehnya di Istana Kepresidenan.

    “Danantara harus hebat. Maju,” ucapnya singkat.

    Adapun Tomy menjadi satu dari delapan taipan yang diundang Prabowo ke Istana, Kamis (6/3/2025). Pertemuan itu lalu dilanjutkan dengan pertemun bersama dengan investor asal AS, Ray Dalio siang ini, Jumat (7/3/2025).

    Beberapa konglomerat RI yang hadir pada pertemuan tersebut di Istana selain Tomy yakni Anthony Salim (Salim Group), Sugianto Kusuma alias Aguan (Agung Sedayu Group), Prajogo Pangestu (PT Barito Pacific Tbk.) dan Garibaldi Thohir atau Boy Thohir (Adaro).

    Kemudian, Franky Widjaja (Sinar Mas Group), Dato Sri Tahir (Mayapada Group), James Riady (Lippo Group) serta Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam (Jhonlin Group), Chairul Tanjung (Trans Corp), Dato Sri Tahir (Mayapada) serta Hilmi Panigoro (Medco).

    Di sisi lain, beberapa menteri yang turut hadir di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga Menteri Investasi dan CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.

    Pada sambutannya sore ini, Prabowo memperkenalkan Ray Dalio yang turut hadir di pertemuan tersebut sebagai investor yang terkenal di kawasan Asia hingga Timur Tengah. Dia menyebut banyak berdiskusi dengan Chief Investment Officer dari lembaga dana lindung nilai (hedge fund) terbesar dunia, Bridgewater Associates itu.

    Kepala Negara lalu memperkenalkan sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia kepada Ray, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.

    “Danantara Indoensia ini merupakan konsolidasi kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh pemerintah indonesia. Yaitu BUMN, perusahaan-perusahaan negara,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jumat (7/3/2025).

  • Eks Staf Serahkan 95 Nama Senator yang Diduga Terlibat Suap Pemilihan Ketua DPD RI ke KPK – Halaman all

    Eks Staf Serahkan 95 Nama Senator yang Diduga Terlibat Suap Pemilihan Ketua DPD RI ke KPK – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang mantan staf anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bernama Muhammad Fithrat Irfan mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (7/3/2025).

    Tujuan Irfan kembali ke KPK adalah memberikan data tambahan ihwal laporan yang sebelumnya dia adukan, yakni terkait adanya dugaan praktik suap dalam proses pemilihan ketua DPD dan wakil ketua Majelis Pemasyarakatan Rakyat (MPR) unsur DPD.

    “Hari ini 7 Maret 2025, saya mendatangi kembali di Gedung KPK RI untuk melengkapi data-data yang diduga 95 orang yang terlibat dalam suatu pemilihan pimpinan ketua DPD RI dan wakil ketua MPR RI unsur DPD,” kata Irfan kepada wartawan di Gedung KPK, Jumat (7/3/2025).

    “Nama-namanya itu yang diduga yang terlibat disinyalir dananya mengalir ke mereka itu, saya sudah serahkan ke bagian Dumas (Pengaduan Masyarakat) KPK,” tambahnya.

    Irfan menyebut menyerahkan bukti tambahan karena diminta orang KPK.

    “Saya janjian sih sama orang KPK. Iya sudah janjian. Iya [diminta menyerahkan] buktinya nama-nama itu yang diduga terlibat,” katanya.

    Satu di antara nama yang dilaporkan Irfan yaitu wakil ketua MPR dari unsur DPD yang diduga menjadi pihak pemberi suap. 

    Diketahui, wakil ketua MPR dari unsur DPD periode 2024–2029 dijabat oleh Abcandra Muhammad Akbar Supratman, anak Menteri Hukum (Menkum) RI Supratman Andi Agtas. 

    “Iya saya lampirkan (data Akbar juga). Yang bersangkutan jadi dari ketua, wakil ketua sama yang wakil ketua MPR itu. Nanti kita tunggu dari KPK karena sudah menyerahkan datanya ke KPK,” ujar Irfan.

    Selain menyerahkan daftar nama terduga penerima dan pemberi suap, kata Irfan, ia juga menyerahkan bukti percakapan dalam grup WhatsApp yang menunjukkan adanya dugaan praktik suap tersebut. 

    Termasuk, juga melaporkan mantan Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali, yang diduga sebagai penyedia uang suap untuk pemilihan Abcandra Muhammad Akbar Supratman, sehingga bisa duduk di posisi Wakil Ketua MPR. 

    “Kalau untuk petinggi parpol itu saya sebutkan namanya eks Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali. Dia ada hubungannya terkait penyedia diduga penyedia aliran dana untuk wakil ketua MPR RI,” sebut Irfan. 

    Menurut Irfan, alasan Ahmad Ali menyediakan dana itu lantaran elite Nasdem tersebut berasal dari daerah yang sama dengan Abcandra Akbar dan Supratman Andi Agtas yakni Sulawesi Tengah. 

    “Mungkin ada kepentingan-kepentingan lain di luar sana yang mereka ingin dari daerah hingga pusat itu ada orang-orang dari Sulawesi tengah yang bisa dapat posisi yang krusial yang strategis di pemerintahan,” ujar Irfan.

    Irfan melaporkan dugaan praktik suap untuk pemilihan ketua DPD dan wakil ketua MPR pada Selasa, 18 Februari 2025.

    Dia menjelaskan, uang suap tersebut diberikan diduga untuk menukar dengan hak suara dalam pemilihan pimpinan DPD dan MPR itu.

    Ia mengungkapkan uang suap yang diterima oleh anggota DPD tersebut beragam. 

    Untuk pemilihan ketua DPD, per orang menerima uang suap sebesar 5 ribu dolar Amerika Serikat (AS). Sementara untuk pemilihan wakil ketua MPR unsur DPD, uang suap yang diberikan untuk satu suara adalah 8 ribu dolar AS.

    Dalam laporan itu, Irfan melaporkan mantan bosnya di DPD diduga menerima suap total 13 ribu dolar AS. Uang itu diduga berasal dari pihak yang ingin memenangkan pemilihan ketua DPD.

    Sejumlah barang bukti juga telah dilampirkannya ke KPK pada beberapa waktu lalu. Barang bukti tersebut diduga berkaitan dalam penerimaan suap oleh anggota DPD.

    Barang bukti itu di antaranya foto uang dolar Amerika Serikat yang dikonversi ke rupiah, foto struk penukaran uang USD ke rupiah dari money changer, foto struk setoran ke rekening bank anggota DPD, dan beberapa bukti tangkapan layar percakapan WhatsApp.

    “[Proses transaksinya] door to door ke kamar-kamar hotel. Lokasinya di Ritz-Carlton Mega Kuningan,” kata Irfan.

    Belum ada keterangan yang disampaikan pihak DPD terkait laporan tersebut.

    Terkait laporan ini, Ketua KPK Setyo Budiyanto menyatakan pihaknya melalui Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) sedang memverifikasi aduan dimaksud.

    “DPD ya? DPD sekarang tahapannya sedang diverifikasi dan divalidasi oleh Tim PLPM. Harapannya proses itu bisa ditentukan apakah jadi kewenangan KPK. Kemudian apakah menyangkut penyelenggara negara, (hasil verifikasi) itu kemudian dipresentasikan apakah bisa ditingkatkan ke tahap selanjutnya,” kata Setyo kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

    Dalam laporan yang masuk ke KPK, disebut bahwa 95 senator diduga terlibat proses suap pemilihan ketua DPD RI. Aliran uang disinyalir masuk ke kantong mereka.

    Kata Setyo, KPK membuka peluang untuk mengklarifikasi 95 senator tersebut.

    “Iya nanti kan mengarah seperti itu [klarifikasi], yang mengetahui atau bahkan mengalami secara langsung, mendengar, nah itu pasti dibutuhkan oleh para tim penyelidik dan dumas,” katanya.

    Setyo menegaskan pihaknya tidak pandang bulu. Kendati ditengarai melibatkan 95 senator, KPK memastikan setiap orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

    “Kami menempatkan semua perkara tentunya sama. Kalau misalnya tahapan verifikasi dan validasi itu yg dilakukan dumas akurat, ya kami juga memastikan bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” ujar Setyo.

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, proses telaah dan verifikasi suatu laporan membutuhkan waktu 1,5 hingga 2 bulan.

    “Secara umum bila ada laporan yang masuk ke Direktorat PLPM maka apabila lengkap bukti permulaannya itu kurang lebih memakan waktu antara 1,5 sampai 2 bulan. Untuk proses baik itu verifikasi, penelaahan, sampai dengan pengumpulan bahan keterangan atau yang jamak kita sebut pulbaket,” kata Tessa dalam pernyataannya, Jumat (28/2/2025).

  • KPK Periksa Politikus Nasdem Ahmad Ali di Polresta Banyumas

    KPK Periksa Politikus Nasdem Ahmad Ali di Polresta Banyumas

    KPK Periksa Politikus Nasdem Ahmad Ali di Polresta Banyumas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) memeriksa Politikus Partai
    Nasdem

    Ahmad Ali
    (AA) sebagai saksi di Polresta Banyumas, Jawa Tengah pada Jumat (7/3/2025).
    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pemeriksaan tersebut merupakan penjadwalan ulang karena Ahmad Ali tidak memenuhi pemeriksaan pada Kamis, 27 Februari 2025.
    Pemeriksaan Ahmad Ali bertujuan untuk melengkapi berkas kasus dugaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari (RW).
    “Diinfokan bahwa Saudara AA hari ini dilakukan pemeriksaan sebagai saksi di Polres Banyumas untuk perkara Penyidikan Metrik Ton Batu Bara tersangka RW (Rita Widyasari),” kata Tessa Mahardhika dalam keterangannya, Jumat.
    Tessa mengatakan, Ahmad Ali diperiksa di Polresta Banyumas lantaran akan melaksanakan ibadah umrah.
    “Penyidiknya sedang melakukan pemeriksaan di luar kota. Yang bersangkutan terinfo mau melaksanakan ibadah umrah minggu depan sehingga bersedia untuk diperiksa dan mendatangi di mana penyidik berada hari ini,” ujarnya.
    Sebelumnya, KPK melakukan penggeledahan di rumah Ahmad Ali pada Selasa, 4 Februari 2025.
    “Lokasi penggeledahan adalah rumah Ahmad Ali,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya, Selasa.
    Tessa mengatakan, penggeledahan rumah Ahmad Ali tersebut terkait kasus korupsi yang menjerat mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari.
    Dari penggeledahan tersebut, KPK menyita uang senilai Rp 3,49 miliar, dokumen, barang bukti elektronik, tas, dan jam tangan.
    “Saudara AA (Ahmad Ali) di perumahan Interkon, ini di daerah kembangan Jakarta Barat. Dari lokasi tersebut, penyidik menyita uang dalam bentuk rupiah dan valas senilai Rp 3,49 miliar, dokumen, barang bukti elektronik, dan juga ada tas dan jam tangan branded,” kata Tessa pada 6 Februari 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Al-Qur’an Berumur 400 Tahun di Gowa Ditulis dengan Biji Mangga

    Al-Qur’an Berumur 400 Tahun di Gowa Ditulis dengan Biji Mangga

    Gowa, Beritasatu.com – Kitab suci Al-Qur’an berusia 400 lebih, ditulis dengan tinta yang terbuat dari biji mangga yang dicampur dengan tanah liat, merupakan bukti sejarah penyebaran agama Islam di Kerajaan Gowa. 

    Kini, kitab tersebut tersimpan dengan baik di Museum Balla Lompoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Al-Qur’an peninggalan Raja Gowa ini ditulis pada 1625 dan terus dijaga serta dilestarikan, meskipun sebagian kertasnya telah rusak akibat usia yang panjang.

    “Al-Qur’an ini tersimpan utuh sebagai warisan yang pernah dimiliki oleh raja-raja yang memerintah di Kerajaan Gowa,” ujar ahli sejarah, budaya, dan keagamaan museum Istana Balla Lompoa Andi Jufri Tenri Bali pada Kamis (6/3/2025).

    Al-Qur’an berusia 400 lebih ditulis dengan tinta yang terbuat dari biji mangga menjadi bukti penyebaran Islam di Gowa. – (Beritasatu.com/Irfandi)

    Al-Qur’an yang tergolong besar dan unik ini menjadi bukti sejarah penyebaran agama Islam di masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, I Manga’rangi Daeng Manrabia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna.

    Penulisan Al-Qur’an berusia 400 ini menggunakan kertas khusus dan tinta yang terbuat dari biji mangga yang dihancurkan dan dicampur dengan tanah liat, dipelopori oleh ulama Syekh Abdullah Asufi sekitar tahun 1625 Masehi. Kemudian, teknik penulisan ini dikembangkan oleh para ahli penulis Al-Qur’an di masa pemerintahan Raja Gowa ke-14.

    “Pada 1625, seorang syekh mempelopori penulisan Al-Qur’an yang kemudian dikembangkan sebagai pegangan kerajaan. Kertas yang digunakan dipilih secara selektif, sementara tinta dibuat dari biji mangga yang dihancurkan dan dicampur dengan tanah liat serta air. Setelah beberapa waktu, campuran tersebut disaring untuk menghasilkan tinta,” jelas Andi Jufri.

    Sejarah awal masuknya agama Islam ke Kerajaan Gowa dimulai pada 1603. Meskipun pada saat itu Raja Gowa yang baru memeluk Islam belum memiliki Al-Qur’an sebagai pedoman, penulisan Al-Qur’an dimulai dan dikumpulkan oleh raja hingga mencapai 30 juz.

    Al-Qur’an tersebut menjadi pedoman utama bagi kerajaan dalam menyebarkan ajaran Islam ke seluruh wilayah kekuasaan Raja Gowa.

    Andi Jufri menambahkan, meski pada 1603 Gowa belum sepenuhnya menerima Islam, Raja Gowa sudah menunjukkan toleransi terhadap tamu-tamu kerajaan yang mayoritas beragama Islam. Sebuah masjid dibangun di kawasan Istana Balla Lompoa. 

    Al-Qur’an berusia 400 lebih ditulis dengan tinta yang terbuat dari biji mangga menjadi bukti penyebaran Islam di Gowa. – (Beritasatu.com/Irfandi)

    Selanjutnya, pada 1605 Raja Gowa dan Raja Tallo ke-6 akhirnya menerima Islam. Oleh karena itu, Al-Qur’an ini menjadi bukti cepatnya penyebaran Islam di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Sebagai peninggalan sejarah yang penting untuk edukasi generasi bangsa, Al-Qur’an ini akan segera dikirim kepada pihak yang berwenang untuk pelestariannya.

    “Saat ini, ada tiga salinan Al-Qur’an berusia 400 yang kami kumpulkan. Beberapa salinan lainnya ada yang disimpan di Jakarta untuk pelestarian. Yang ada di sini akan digilir untuk dilakukan penyelamatan dan pelestariannya,” tandas Andi Jufri.

  • Dipanggil ke Istana 2 Hari, Prajogo Pangestu Ungkap Hasil Pertemuan Pengusaha dengan Prabowo

    Dipanggil ke Istana 2 Hari, Prajogo Pangestu Ungkap Hasil Pertemuan Pengusaha dengan Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerat Prajogo Pangestu mengungkap hasil pertemuan pengusaha dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/3/2025) serta Jumat (7/3/2025).

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Prajogo merupakan satu dari delapan taipan yang diundang Prabowo ke Istana, Kamis (6/3/2025) malam. Pertemuan itu membahas berbagai isu mulai dari industri hingga Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.

    Kemudian, Jumat (7/3/2025), Prajogo ikut menghadiri pertemuan di Istana Kepresidenan dengan investor kakap asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio. Pada pertemuan itu, Prabowo meminta nasihat Ray untuk Danantara.

    Usai pertemuan yang berlangsung siang hingga sore hari itu, Prajogo menyatakan pesan optimistis Prabowo kepada para pengusaha.

    “Semua [pesannya] bagus. Indonesia corporated,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).

    Prajogo juga mengatakan bahwa Prabowo meminta agar semua pihak, termasuk pengusaha, untuk bekerja sama.

    Saat ditanya mengenai dukungannya untuk program pemerintah, pemilik saham di PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) itu tak memberikan jawaban spesifik. Namun, dia menegaskan bahwa kerja sama seluruh pihak harus terus ada ke depannya.

    “Semua ke depan harus kerja sama. Bersama-sama,” katanya.

    Adapun beberapa konglomerat RI yang hadir pada pertemuan tersebut di Istana selain Prajogo yakni Anthony Salim (Salim Group), Sugianto Kusuma alias Aguan (Agung Sedayu Group) serta Garibaldi Thohir atau Boy Thohir (Adaro).

    Kemudian, Franky Widjaja (Sinar Mas Group), Dato Sri Tahir (Mayapada Group), James Riady (Lippo Group) serta Tomy Winata (Artha Graha Group).

    Lalu, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam (Jhonlin Group), Chairul Tanjung (Trans Corp) serta Hilmi Panigoro (Medco).

    Di sisi lain, beberapa menteri yang turut hadir di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga Menteri Investasi dan CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.

    BERTEMU RAY DALIO

    Pada sambutannya, Prabowo memperkenalkan Ray Dalio yang turut hadir di pertemuan tersebut sebagai investor yang terkenal di kawasan Asia hingga Timur Tengah. Dia menyebut banyak berdiskusi dengan Chief Investment Officer dari lembaga dana lindung nilai (hedge fund) terbesar dunia, Bridgewater Associates itu.

    Kepala Negara lalu memperkenalkan sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia kepada Ray, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.

    “Danantara Indoensia ini merupakan konsolidasi kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh pemerintah indonesia. Yaitu BUMN, perusahaan-perusahaan negara,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jumat (7/3/2025).

    Kepada Ray, Prabowo menyebut Danantara difokuskan untuk meningkatkan dan memperbaikin kinerja aset-aset negara. Dia pun menyebut akan mengundang berbagai tokoh untuk ikut memberikan pandangannya soal investasi maupun SWF guna keberhasilan Danantara.

    “Pemerintah mengundang semua pihak yang bisa memberi kepada kita suatu pandangan-pandangan yang kritis, pengalaman mereka, bagaimana mereka melakukan investasi,” ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

  • Ramadan dan Para Pencari Tuhan di Era Modern

    Ramadan dan Para Pencari Tuhan di Era Modern

    Ramadan selalu menjadi waktu yang istimewa, terutama di era digital yang serbacepat seperti sekarang. Banyak orang menjadikannya sebagai momen yang tepat untuk lebih dekat dengan Tuhan. Namun, di sisi lain, dunia modern sering kali membuat kita lupa diri. Bagaimana tidak? Sehari-hari kita disibukkan oleh media sosial, pekerjaan, atau hal-hal lain yang menyita waktu hingga kita jarang merenung. Tetapi Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah: 183)

    Meskipun dunia terus bergerak cepat, Ramadan tetap menjadi momen untuk kembali fokus mencari takwa kepada Tuhan.  Namun, teknologi juga memiliki sisi positif dalam membantu kita mendekatkan diri kepada-Nya. Kini, banyak aplikasi Al-Qur’an yang dapat diakses di ponsel, serta kajian online yang bisa diikuti kapan saja. Artinya, teknologi bisa dimanfaatkan untuk memperkuat ibadah kita. Allah juga mengingatkan dalam Al-Qur’an:

    ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

    Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (aolat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain)”. (QS Al Ankabut: 45)  

    Dengan teknologi, akses terhadap bacaan dan tafLisir Al-Qur’an menjadi lebih mudah. Walaupun begitu, pencarian Tuhan tetaplah soal hati. Di tengah kesibukan zaman ini, Ramadhan seharusnya menjadi momen untuk berhenti sejenak, introspeksi, dan mengingat kembali tujuan hidup kita.

    Dulu, orang mungkin lebih mudah untuk fokus beribadah karena minimnya gangguan. Sekarang, banyak yang merasa kesulitan menjaga konsentrasi dalam ibadah karena terlalu banyak distraksi. Justru di bulan Ramadan ini, kita belajar menahan diri, bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang dapat mengalihkan kita dari tujuan utama: takwa dan kedekatan dengan Allah.

    Di era modern ini, banyak cara baru untuk beribadah. Tidak selalu harus mengikuti pola yang sudah ada, karena kini banyak orang yang memilih berdoa secara lebih personal dan intim, tanpa harus terikat pada seremonial umum. Ini sebenarnya hal yang baik, karena mengingatkan kita bahwa ibadah adalah perjalanan pribadi yang tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. Allah berfirman:

    وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۭ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِي وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

    Artinya: “Allah dekat dengan hamba-Nya dan mengabulkan permohonan orang yang berdoa”.(QS. Al-Baqarah: 186)

    Namun, ada sisi lain dari pencarian Tuhan di era digital yang perlu diwaspadai. Kadang, orang lebih sibuk memamerkan ibadah mereka di media sosial daripada benar-benar menjalankannya dengan niat tulus. Misalnya, membagikan foto tarawih atau buka puasa bukan karena ingin berbagi keberkahan, tetapi lebih kepada mencari pengakuan. Memang ada konsep dakwah digital yang bisa memberikan inspirasi kebaikan, tetapi niat tetaplah hal utama. Jangan sampai kita terjebak dalam pencitraan sehingga melupakan esensi ibadah yang sebenarnya.

    Di bulan Ramadan ini, penting bagi kita untuk kembali mengingat tujuan ibadah. Bukan sekadar menjalankan kewajiban, tetapi juga memperdalam spiritualitas. Ramadhan harus menjadi momen refleksi diri dan pencarian makna hidup yang lebih dalam. Dengan begitu, meskipun dunia modern terus berubah, kita tetap bisa menemukan kedamaian dan ketenangan sejati. Ramadan akan selalu menjadi waktu yang istimewa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

  • Konsumen Diperkirakan Rugi Rp 47 Miliar per Hari gara-gara Pertamax Oplosan

    Konsumen Diperkirakan Rugi Rp 47 Miliar per Hari gara-gara Pertamax Oplosan

    Konsumen Diperkirakan Rugi Rp 47 Miliar per Hari gara-gara Pertamax Oplosan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyebut, masyarakat yang mengkonsumsi
    Pertamax oplosan
    Pertamina menanggung kerugian hingga Rp 47 miliar per hari.
    Direktur
    LBH Jakarta
    , Fadhil Alfathan, mengatakan, perhitungan kerugian ini ditemukan oleh non-government organization (NGO) Centre of Economic and Law Studies (
    Celios
    ).
    “Teman-teman Celios punya temuan menarik. Per hari Rp 47 miliar kerugian konsumennya (Pertamax oplosan). Satu tahun itu bisa dihitung silakan,” kata Fadhil dalam program 
    Gaspol! Kompas.com
    , Kamis (7/3/2025).
    Fadhil mengatakan, kerugian yang ditanggung konsumen ini berdampak pada hilangnya produk domestik bruto (PDB).
    Ia menjelaskan, ketika seseorang membeli Pertamax dengan harga yang lebih tinggi dibanding jenis bahan bakar minyak (BBM) lainnya, namun justru mendapatkan BBM dengan RON di bawah standar, menimbulkan adanya selisih harga yang hilang.
    Sementara, ketika mereka menggunakan uang tersebut untuk membeli BBM di bawah Pertamax, mereka bisa menggunakan uang sisanya untuk keperluan lain seperti tabungan maupun pengembangan ekonomi.
    “Bisa dia pakai untuk proyeksi kegiatan ekonomi yang lain,” ujar Fadhil.
    Menyadari masyarakat yang mengkonsumsi Pertamax oplosan menanggung kerugian, LBH Jakarta dan Celios membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang menjadi korban mulai 26 Februari lalu.
    Menurut Fadhil, hingga Selasa (4/3/2025) lalu, sudah ada 590 orang yang mengadu.
    Beberapa di antara mereka mengalami kerusakan kendaraan bermotor akibat menggunakan Pertamax oplosan.
    “Dari tanggal 26 (Februari) kemarin sampai hari ini kami sudah terima 590 orang yang mengadu atau pengaduan yang masuk dalam pos itu,” kata Fadhil.
    Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menyebut
    tempus delicti
    atau waktu terjadinya tindak pidana di Pertamina terjadi pada 2018-2023.
    Berdasarkan perhitungan sementara, kerugian di tahun 2023 saja tercatat mencapai Rp 193,7 triliun.
    Sehingga jika dihitung secara kasar, jumlah kerugian sejak 2018-2023 bisa mencapai Rp 968,5 triliun.
    “Jadi, coba dibayangkan, ini kan tempus-nya 2018-2023. Kalau sekiranya dirata-rata di angka itu setiap tahun, bisa kita bayangkan sebesar kerugian negara,” kata Harli dalam program Sapa Indonesia Malam di
    YouTube Kompas TV
    , Rabu (26/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Abdel Ungkap Alasan Temon jadi Mualaf: Tapi Nggak Tahu ya Hatinya…

    Abdel Ungkap Alasan Temon jadi Mualaf: Tapi Nggak Tahu ya Hatinya…

  • Penggerebekan Kos Hafara Jombang: Bisnis Gelap di Balik Pintu Tertutup

    Penggerebekan Kos Hafara Jombang: Bisnis Gelap di Balik Pintu Tertutup

    Jombang (beritajatim.com) – Malam itu, Kamis 6 Maret 2025 — suasana di sebuah rumah kos di Jalan Gatot Subroto, Desa Mojongapit, tampak lengang seperti biasa. Namun, di balik pintu-pintu kamar yang tertutup rapat, sebuah praktik gelap tengah berlangsung. Tidak banyak yang menyangka bahwa tempat yang seharusnya menjadi hunian sementara ini justru dijadikan lokasi transaksi bisnis haram.

    Kapolsek Jombang AKP Soesilo menjelaskan bahwa penggerebekan itu berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas mencurigakan di rumah kos Hafara, Unit Reskrim Polsek Jombang segera melakukan penyelidikan. Hingga akhirnya, pada Kamis malam sekitar pukul 22.30 WIB, tim bergerak untuk melakukan penggerebekan.

    Ketika petugas memasuki area kos, beberapa penghuni tampak panik. Beberapa orang mencoba menghindari petugas, tetapi usaha mereka sia-sia. Dalam operasi ini, tiga orang yang diduga sebagai mucikari berhasil diamankan. “Tiga orang kita amankan,” kata Soesilo, Jumat (7/3/2025).

    Mereka adalah Sujarwo (57), Alfian Noor (51), dan Teguh Dwi Prasetyo (25). Selain itu, beberapa pasangan bukan suami istri juga ditemukan tengah menyewa kamar dengan tarif Rp30.000 per jam.

    Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai dengan pecahan berbeda, dua buah ponsel, tisu bekas, serta alat kontrasepsi yang telah digunakan. Temuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa rumah kos tersebut telah lama digunakan sebagai tempat praktik prostitusi terselubung.

    Dua saksi yang ikut dalam penyelidikan, Tegar Febriyanto dan Siti Fania, mengungkap bahwa aktivitas mencurigakan di kos Hafara bukan hal baru. Warga sekitar sering melihat orang keluar-masuk dengan waktu singkat, namun mereka tidak memiliki bukti kuat untuk melaporkannya hingga akhirnya aparat turun tangan.

    Kini, ketiga tersangka harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya. “Mereka dijerat dengan Pasal 296 KUHP yang mengatur tentang praktik mucikari. Kami terus melakukan pendalaman kasus guna mengungkap kemungkinan jaringan yang lebih luas,” tambah Soesilo.

    Para pelaku saat berada di Polsek Jombang

    Kasus ini menjadi pengingat bahwa bisnis prostitusi terselubung bisa berkembang di mana saja, bahkan di lingkungan yang tampak biasa. Kesadaran masyarakat serta keberanian untuk melapor kepada pihak berwenang sangat diperlukan demi menjaga ketertiban dan moralitas lingkungan.

    Polisi mengimbau warga agar tidak ragu melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar mereka. Hanya dengan kerja sama antara masyarakat dan aparat, praktik-praktik semacam ini bisa diberantas hingga ke akarnya. [suf]