Jenis Media: Nasional

  • Ngaku Beraksi di 9 Lokasi, 2 Jambret Surabaya Dihajar Warga

    Ngaku Beraksi di 9 Lokasi, 2 Jambret Surabaya Dihajar Warga

    Surabaya (beritajatim.com)- 2 pelaku jambret yang diamankan warga di perempatan Tanjungsari, Sukomanunggal Kamis (06/03/2025) kemarin ternyata sudah beraksi di 9 lokasi. Kedua pelaku berinisial RPW (19) dan AMS (19) asal Menganti  itu sudah beraksi di Surabaya dan Gresik.

    Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal Ipda Eko Yudha menerangkan, dari hasil pengakuan kedua pelaku, mereka sudah beraksi di 9 lokasi. 5 di Surabaya dan 4 lokasi di Gresik.

    “Di Surabaya itu mereka sudah beraksi di Kupang Jaya, Tanjungsari, 3 lokasi di Citraland. Sementara yang di Gresik 2 kali di Kota Baru Driyorejo, 1 di Legundi dan 1 kali di Wringinanom,” kata Eko, Senin (10/03/2025).

    Kedua pelaku biasanya beroperasi sekitar pukul 00.00 WIB dan menentukan sasaran pengendara roda dua yang membawa tas selempang. Namun, kebanyakan korbannya adalah perempuan.

    “Para pelaku sejak awal menjalankan aksi kejahatannya berdua. Mereka beraksi mulai pukul 00.00 WIB malam hingga menjelang pagi,” terangnya.

    Bila mendapat ponsel dari tindak kejahatan tersebut, dua karyawan pabrik itu kemudian melakukan penjualan dan uangnya digunakan memenuhi gaya hidupnya.

    “Hasil kejahatan oleh pelaku digunakan untuk mabuk, membeli makan, rokok, dan ngopi,” pungkasnya.

    Sebelumnya, 2 Jambret tas di Surabaya remuk dihajar warga, Kamis (06/03/2025) kemarin. Kedua pelaku jambret itu adalah RPW (19) dan AMS (19). Saat ini kedua pelaku sudah diproses di Polsek Sukomanunggal.

    Kapolsek Sukomanunggal Kompol Zainur Rofik mengatakan, kedua pelaku melakukan aksinya kepada korban berinisial IF yang saat itu sedang membeli sahur bersama temannya RD di daerah Manukan. Saat melintasi di sekitar perempatan Jalan Tanjungsari, mereka dipepet oleh dua orang pelaku yang langsung merampas tas IF.

    “Korban spontan berteriak meminta pertolongan. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi,” kata Zainur, Minggu (09/03/2025).

    Pengejaran terhenti di Jalan Tanjungsari. Korban nekat menabrakan motor yang dikendarai ke kendaraan pelaku. Satu pelaku sempat berusaha lari setelah terjatuh. Namun pelariannya digagalkan oleh pengendara dan warga sekitar. Keduanya pun remuk dimassa warga.

    “Kami mengapresiasi keberanian korban dan warga yang membantu menangkap pelaku. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat berada di jalan, terutama pada malam hari,” lanjutnya. [ang/aje]

  • Urgensi Fleksibilitas Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Urgensi Fleksibilitas Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Urgensi Fleksibilitas Pengangkatan CPNS dan PPPK
    Dosen, Penulis dan Peneliti Universitas Dharma Andalas, Padang
    KEPUTUSAN
    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang menetapkan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara serentak menuai kritik dari Komisi II DPR RI.
    Wakil Ketua Komisi II DPR, Zulfikar Arse menilai bahwa pengangkatan tidak perlu dilakukan secara serentak karena dapat menimbulkan kendala administratif dan berpotensi merugikan calon aparatur sipil negara (ASN).
    Dalam hemat saya, jika dikajii dalam perspektif hukum administrasi negara, keputusan yang menyangkut kebijakan publik, terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia di sektor pemerintahan, harus mencerminkan prinsip efektivitas, efisiensi, dan kepastian hukum.
    Surat Edaran Kemenpan-RB Nomor B/1043/M.SM.01.00/2025 yang mengatur pengangkatan serentak CPNS pada 1 Oktober 2025 dan PPPK pada 1 Maret 2026, memang secara normatif memiliki landasan dalam upaya standardisasi dan koordinasi nasional.
    Namun, kebijakan ini perlu dikaji ulang karena dapat menghambat proses kerja instansi yang membutuhkan tenaga baru lebih cepat.
    Dalam prinsip
    good governance
    , kebijakan administrasi publik harus mempertimbangkan asas fleksibilitas agar tetap responsif terhadap kondisi yang berkembang.
    Dalam konteks pengangkatan ASN, setiap instansi memiliki kebutuhan berbeda, baik dari segi jumlah pegawai yang dibutuhkan maupun urgensi penempatan mereka.
    Dengan adanya pengangkatan serentak, instansi yang memerlukan segera tenaga baru harus menunggu jadwal nasional, yang dapat berdampak pada layanan publik dan efektivitas birokrasi.
    Selain itu, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara memberikan mandat bahwa pengangkatan CPNS dan PPPK harus berorientasi pada kebutuhan organisasi dan ketersediaan anggaran.
    Jika suatu instansi telah mengalokasikan anggaran dan memiliki kebutuhan mendesak, tidak ada alasan kuat untuk menunda pengangkatan hanya demi menyesuaikan jadwal serentak yang ditetapkan pusat.
    Dari sisi kepastian hukum, penundaan pengangkatan juga menimbulkan ketidakjelasan bagi individu yang telah dinyatakan lulus seleksi.
    Para CPNS dan PPPK memiliki hak untuk segera diangkat setelah memenuhi seluruh tahapan seleksi.
    Menunda pengangkatan mereka tanpa alasan yang berbasis kebutuhan riil justru bertentangan dengan asas kepastian hukum dalam administrasi negara.
    Ketidakpastian ini juga berpotensi menimbulkan dampak sosial, terutama bagi peserta yang sudah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya dengan asumsi mereka akan segera diangkat.
    Jika kebijakan ini tidak dikaji ulang, maka negara secara tidak langsung menciptakan ketidakadilan administratif bagi individu yang telah memenuhi syarat sebagai ASN.
    Dalam hal ini saya sepakat dengan pernyataan yang disampaikan oleh Zulfikar. Komisi II DPR RI telah menyuarakan pentingnya revisi kebijakan ini.
    Untuk itu, seharusnya Kemenpan-RB segera merespons dengan melakukan evaluasi berbasis kebutuhan instansi.
    Salah satu solusi yang dapat diambil adalah menerapkan mekanisme pengangkatan bertahap, dengan mempertimbangkan kesiapan masing-masing instansi.
    Pemerintah juga perlu memastikan bahwa kebijakan ini tidak bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik (AUPB), terutama asas kemanfaatan dan kepastian hukum.
    Dengan mengakomodasi fleksibilitas dalam pengangkatan CPNS dan PPPK, negara dapat memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar berpihak pada efektivitas birokrasi dan kesejahteraan calon ASN.
    Jika Kemenpan-RB tetap mempertahankan kebijakan pengangkatan serentak tanpa pengecualian, maka akan ada konsekuensi hukum dan administratif yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut, termasuk potensi gugatan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.
    Oleh karena itu, revisi kebijakan dengan mempertimbangkan kebutuhan riil di lapangan adalah langkah yang lebih rasional dan berkeadilan. Jangan sampai publik menilai kepastian hukum itu tergantung selera kekuasaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Minyakita Diluncurkan di Era Mendag Zulkifli Hasan, Kini Jadi Kontroversi, Isinya Tak Sesuai Takaran – Halaman all

    Minyakita Diluncurkan di Era Mendag Zulkifli Hasan, Kini Jadi Kontroversi, Isinya Tak Sesuai Takaran – Halaman all

    TRIBUNEWS.COM, JAKARTA – Minyak goreng kemasan dengan merek Minyakita menjadi sorotan usai Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan sidak ke Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025).

    Dalam sidak tersebut, Mentan Amran Sulaiman menemukan minyak goreng Minyakita yang dalam kemasannya tertera keterangan 1 liter, ternyata isinya kurang dari itu.

    Amran diketahui membeli satu lusin Minyakita dengan kemasan satu liter dan satu kotak Minyakita dengan kemasan dua liter.

    Amran kemudian meminta agar Minyakita kemasan satu liter yang ia beli tersebut dituangkan ke gelas ukur untuk dicek isinya.

    Tak Sesuai Takaran

    Ternyata, ada Minyakita yang kemasan seliter hanya terisi 750-800 mililiter.

    Selain volumenya yang tak sesuai, harganya juga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter. Amran mengatakan, harganya mencapai Rp 18 ribu per liter.

    “Kami temukan Ini Minyakita dijual Rp 18 ribu. Kemudian isinya tidak 1 liter, hanya 750 sampai 800 mililiter,” kata Amran ketika diwawancara di lokasi.

    Amran meminta agar produsen Minyakita yang tak sesuai ini diproses.

    Salah satu produsen Minyakita tersebut adalah PT Artha Eka Global Asia. Amran meminta agar mereka dan jika terbukti, ia ingin perusahaannya ditutup.

    “Ada PT-nya ini, PT Artha Eka Global Asia, kami minta diproses. Kalau terbukti, ditutup. Kami minta diproses. Bila terbukti, [perusahaannya] disegel, ditutup,” ujar Amran.

    “Ini merugikan rakyat Indonesia, merugikan masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa,” ucapnya.

    Amran pun langsung meminta perwakilan dari Satgas Pangan Polri untuk langsung memeriksa pabrik dari perusahaan tersebut.

    Amran meminta agar tidak ada kompromi. Bila terbukti salah, harus dipidanakan.

    “Ini ada tim dari Satgas Pangan langsung turun cek sampai ke pabriknya. Kami minta diperiksa dan kalau betul, ditutup, tidak boleh kompromi. Dipidanakan kalau betul salah,” kata Amran.

    Namun, Amran berpesan kepada Satgas Pangan Polri agar yang ditindak adalah produsen tersebut, bukan para pengecer di pasar.

    Menurut dia, para pengecer ini tidak paham bahwa Minyakita yang mereka jual ke konsumen ini ternyata kurang dari seliter.

    “Mereka tidak paham. Saudara kita itu mencari rezeki juga. Tidak paham. Namun, otaknya siapa, pabriknya di mana, kami minta ditutup, disegel,” kata Amran secara tegas.

    PELUNCURAN MINYAKITA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat peluncuran Minyakita di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (6/7/2022). Zulkifli Hasan mengatakan pelucuran MinyaKita ini sebagai percepatan menanggulangi polemik minyak goreng di Indonesia.(Dennis Destriyawan/Tribunnews.com)

    Diluncurkan di Era Mendag Zulkifli Hasan

    Minyakita merupakan produk minyak goreng kemasan yang dijual murah yakni Rp14 ribu per liter.

    Menteri Perdagangan saat itu Zulkifli Hasan mengatakan pelucuran MinyaKita ini sebagai percepatan menanggulangi polemik minyak goreng di Indonesia.

    “Sudah ketemu benang merahnya (persoalan minyak goreng saat ini),” ujarnya, dalam acara peluncuran MinyaKita, di Kantor Kemendag, Rabu (6/7/2022).

    Pihaknya pun juga mengatakan rantai distribusi minyak goreng pun saat ini sudah diperbaiki.

    “Sudah terdaftar, dan sudah ada izin edar untuk dipasarkan di berbagai tempat, dapat digunakan perusahaan-perusahaan,” ujarnya.

    “Minyak Rp 14 ribu Alhamdulillah 2 minggu ini sudah berhasil sudah ada di mana-mana, tidak ada antrian dan keluhan,” ujarnya saat itu.

    Selain itu Kemendag RI akan membatasi agar tak mengalir di penggunaan yang tak sesuai di masyarakat.

     

  • MinyaKita Sudah Dijual di Atas HET Malah Takaran Kurang, Ketua MUI: Ya Allah, Semua Lini Dikorupsi dan Ditipu

    MinyaKita Sudah Dijual di Atas HET Malah Takaran Kurang, Ketua MUI: Ya Allah, Semua Lini Dikorupsi dan Ditipu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Produk MinyaKita tidak sesuai dengan aturan. Salah satu temuan yang mencolok adalah ketidaksesuaian volume minyak goreng kemasan.

    Hal itu menuai sorotan oleh publik. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyebut hal itu menunjukkan semua hal dikorupsi dan ditipu di Indonesia.

    “Ya Allah. Semua lini dikorupsi dan ditipu,” kata Cholil dikutip dari unggahannya di X, Senin (10/3/2025).

    Cholil pun berdoa. Semoga Indonesia dilindungi dari orang jahat.

    “Mudah-mudahan negeri ini Allah lindungi dari tipu daya orang-orang jahat,” ujar Cholil.

    Sebelumnya, temuan Minyakita itu berasal dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/3/2025) kemarin.

    Seharusnya, setiap kemasan MinyaKita berisi 1 liter, tetapi faktanya hanya berisi sekitar 750-800 mililiter. Selain itu, harga jualnya melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    Di pasaran, MinyaKita dijual seharga Rp 18.000 per liter, padahal dalam kemasannya tertera harga Rp 15.700 per liter.

    “Kami turun langsung ke pasar untuk memastikan pasokan dan kualitas pangan, salah satunya minyak goreng bagi masyarakat, tetapi justru menemukan pelanggaran,” ujar Amran dalam keterangannya, dikutip Minggu (9/3/2025).

    Produk MinyaKita yang melanggar ketentuan tersebut diketahui berasal dari tiga produsen, yakni PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari.
    (Arya/Fajar)

  • 7 Pati TNI Angkatan Udara Pensiun, 3 di Antaranya Marsekal Pertama

    7 Pati TNI Angkatan Udara Pensiun, 3 di Antaranya Marsekal Pertama

    loading…

    Sebanyak tujuh Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Udara (AU) pensiun pada Februari 2025. Foto/Instagram @militer.udara

    JAKARTA – Sebanyak tujuh Perwira Tinggi ( Pati ) TNI Angkatan Udara (AU) pensiun pada Februari 2025. Tiga orang di antaranya berpangkat Marsekal Pertama (Marsma) atau Bintang 1.

    Sedangkan empat orang lainnya berpangkat Marsekal Muda (Marsda) atau Bintang 2. Purnatugas tujuh orang tersebut diumumkan di Instagram TNI AU .

    “Terima Kasih atas Pengabdiannya kepada TNI Angkatan Udara,” bunyi postingan @militer.udara dikutip pada Minggu (9/3/2025).

    Foto tujuh Pati TNI AU tersebut dipajang dalam unggahan @militer.udara. “Selamat Melanjutkan Pengabdian pada bangsa dan negara di bidang lain. Semoga tetap sehat, tetap semangat dan sukses selalu. TNI Angkatan Udara – Jauh di Langit Dekat di Hati. DISPENAU@2025,” tuturnya.

    Berikut nama-nama tujuh Pati TNI AU purnatugas pada Februari 2025:

    1. Marsda TNI (Purn) M. Fadjar Sumarijadji, M.Sc.

    2. Marsda TNI (Purn) Oki Yanuar, S.T.

    3. Marsda TNI (Purn) Sugiharto Prapto W., S.Sos., CRGP., CFIP

    4. Marsda TNI (Purn) Yudi Bustami, S.Sos.

    5. Marsma TNI (Purn) Dwi Dedy Gunawan

    6. Marsma TNI (Purn) Hidayat Januardi

    7. Marsma TNI (Purn) Iwan Agung Djumaeri, S.I.P.

    (rca)

  • BKN Minta Penetapan NIP CPNS Selesai Sebelum Pengangkatan 1 Oktober 2025

    BKN Minta Penetapan NIP CPNS Selesai Sebelum Pengangkatan 1 Oktober 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Kepegawaian Negara (BKN) menargetkan usul penetapan nomor induk pegawai (NIP) calon aparatur sipil negara (CASN) 2024 dapat selesai sebelum pengangkatan berlangsung.

    Kepala BKN Zudan Arif mengusulkan agar penetapan NIP calon pegawai negeri sipil (CPNS) selesai sebelum pengangkatan pada 1 Oktober 2025, sedangkan bagi calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sebelum 1 Maret 2026.

    “BKN menargetkan usul penetapan NIP CASN 2024 akan selesai paling lambat 30 Juni 2025 bagi CPNS dan 30 November 2025 bagi calon PPPK,” kata Zudan dikutip dari Antara, Minggu (9/3/2025). 

    Sementara itu, dia mengatakan target tersebut telah disampaikan kepada seluruh instansi melalui Surat Kepala BKN Nomor 2793/B-KS.04.01/SD/K/2025 pada 8 Maret 2025 tentang Penyesuaian Jadwal Seleksi Calon ASN Kebutuhan Tahun 2024.

    Melalui surat tersebut, kata dia, diatur proses pengangkatan CPNS dan PPPK hasil seleksi tahun anggaran 2024 yang belum ditetapkan NIP-nya akan tetap dilanjutkan hingga keputusan pengangkatan diterbitkan.

    Adapun, dia menjelaskan bahwa proses penetapan NIP bagi CASN Tahun Anggaran 2024 dilaksanakan sesuai dengan penyesuaian jadwal yang telah ditetapkan dalam Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor B/1043/M.SM.01.00/2025 pada 7 Maret 2025.

    “Penyesuaian jadwal ini dilakukan karena banyak instansi yang mengajukan permohonan penundaan atau pengunduran terhitung mulai tanggal (TMT) pengangkatan CPNS dan/atau PPPK,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan sebelum pengangkatan pada 1 Oktober 2025 bagi CPNS, akan ada penyerahan keputusan pengangkatan CPNS paling lambat 1 September 2025.

    Sementara itu, kata dia, untuk PPPK akan ada penyerahan keputusan pengangkatan paling lambat 1 Februari 2026. Pemerintah telah menyelenggarakan seleksi CASN pada 2024 dengan formasi 248.970 untuk CPNS dan 1.017.111 untuk PPPK.

    Seleksi CPNS telah dilakukan mulai Agustus 2024. Kemudian, PPPK tahap I mulai September 2024 dan PPPK tahap II pada Januari 2025.

  • 3 Perwira Menengah Polri Peraih Adhi Makayasa yang Bertugas di Polda Metro Jaya

    3 Perwira Menengah Polri Peraih Adhi Makayasa yang Bertugas di Polda Metro Jaya

    loading…

    Sebanyak 3 Perwira Menengah (Pamen) Polri yang meraih Adhi Makayasa saat ini bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Salah satunya AKBP James Hasudungan Hutajulu. Foto: Polda Lampung

    JAKARTA – Sebanyak 3 Perwira Menengah (Pamen) Polri yang meraih Adhi Makayasa saat ini bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya . Ketiganya yakni AKBP James Hasudungan Hutajulu, AKBP Riyanto, dan Kompol Reza Pahlevi.

    Mereka peraih Adhi Makayasa tahun 2004, 2009, dan 2010. Diketahui, Adhi Makayasa merupakan penghargaan tahunan bagi lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Polri. Matra Darat dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, Matra Laut dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, Matra Udara dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, dan Matra Kepolisian dari Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

    Penerima penghargaan ini adalah mereka yang menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek yakni akademis, jasmani, dan kepribadian (mental). Penganugerahan Adhi Makayasa secara langsung diberikan Presiden Republik Indonesia.

    3 Pamen Polri Peraih Adhi Makayasa Berdinas di Polda Metro Jaya

    1. AKBP James Hasudungan Hutajulu

    James merupakan Pamen Polri yang meraih Adhi Makayasa tahun 2004. Dia saat ini menjabat Wakapolres Metro Jakarta Utara.

    Dia pernah menjadi Kapolres Labuhanbatu pada 2023. Sebelumnya, James menduduki posisi Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara dan Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

    2. AKBP Riyanto

    Riyanto adalah Pamen Polri yang meraih Adhi Makayasa tahun 2009. Lulusan Akpol 2009 disebut juga Dharma Ksatria 42.

    Riyanto saat ini menjabat Kapolsek Metro Taman Sari. Dia sebelumnya menjabat Kasubbag Mutjab Babgbinkar RO SDM Polda Metro Jaya.

    Dia dimutasi melalui Surat Telegram Kapolda ST/367/X/KEP./2024 tertanggal 25 Oktober 2024.

    3. Kompol Reza Pahlevi

    Reza merupakan Pamen Polri yang meraih Adhi Makayasa tahun 2010. Nama lain angkatan 43 Akpol 2010 yakni Rinaksa Sakala Mandala.

    Saat ini, dia menjabat Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Sebelumnya, dia menjabat Kanit 1 Subdit 3 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    (jon)

  • Polres Sumenep Sita Ratusan Botol Minuman Keras

    Polres Sumenep Sita Ratusan Botol Minuman Keras

    Sumenep (beritajatim.com) – Anggota Satuan Samapta Polres Sumenep menyita ratusan botol minuman keras (miras) dari DA (23) warga Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.

    “Ada 271 botol miras jenis Arak Bali merk Barong yang kami sita dari DA. Dia ini menjual miras tanpa ijin,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Senin (10/03/2025).

    Pengungkapan penjualan miras tanpa ijin itu berawal dari laporan masyarakat. Unit Patroli Kota (Patko) Sat Samapta pun langsung menuju lokasi dan melakukan penyelidikan.

    “Saat tiba di tempat kejadian, anggota mendapati DA sedang menyimpan ratusan botol miras jenis Arak Bali. Anggota pun langsung mengamankan DA tanpa perlawanan, dan dibawa ke Polres Sumenep berikut barang buktinya untuk proses lebih lanjut,” terang Widiarti.

    Ia menambahkan, operasi tersebut merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam memberantas peredaran minuman beralkohol ilegal di wilayah Sumenep.

    Pelaku diduga melanggar Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep nomor 15 tahun 2013 tentang Minuman Beralkohol.

    “Kami berharap dukungan masyarakat dengan cara berperan aktif dalam memberikan informasi terkait peredaran miras ilegal, di menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sumenep,” tegasnya. (tem/ted)

  • Gelar Silaturahmi Ramadan, Cak Imin Bersyukur PKB Istikamah dan Solid – Halaman all

    Gelar Silaturahmi Ramadan, Cak Imin Bersyukur PKB Istikamah dan Solid – Halaman all

    Gelar Silaturahmi Ramadan, Cak Imin Bersyukur PKB Istikamah dan Solid

    Chaerul Umam/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Ketua DPW PKB se Indonesia, serta Anggota DPR RI Fraksi PKB bertemu dalam acara Silaturrahmi Ramadan Keluarga Besar PKB, Minggu (9/3/2025).

    Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam sambutannya menyatakan, acara tersebut selain menjadi ajang silaturahmi, juga menjadi ajang memperkuat soliditas antar pengurus dan kader PKB.

    “Bersyukur bisa kumpul di hari kesembilan Ramadan, ini kenikmatan untuk kita semua. Bahagia karena Ramadan kali ini spesial. Suasana batin kita ini tenang, semua solid baik-baik saja, pemerintahan stabil, keadaan relatif tenang, alhamdulillah,” kata Cak Imin di Widya Chandra IV, Jakarta Selatan.

    Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat itu tak menampik jika bangsa Indonesia juga tengah diancam berbagai badai bencana, seperti banjir bandang yang minggu lalu menerjang wilayah Jabodetabek.

    Ia bersyukur seluruh stakeholder PKB tidak berpangku tangan atas ragam bencana tersebut.

    Sebaliknya mereka hadir dan terus bergerak membantu korban bencana alam.

    “Terimakasih kepada yang telah bergerak cepat membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana, terimakasih telah bergerak cepat membantu,” ujarnya.

    “Di tengah soliditas ini, kita harus cepat merespon perkembangan terutama yang terkait kemanusiaan kita, termasuk kemanusiaan yang sedang kena bencana. Insyaallah pak Mardas sebagai Ketua DPP PKB bidang Penanggulangan Bencana makin disolidkan timnya pak,” imbuhnya.

    Lantas Cak Imin mengurai tiga pesan penting untuk seluruh pengurus dan kader PKB.

    Pertama, ia meminta seluruh pengurus dan kader PKB istikamah atau konsisten. 

    “Istikamah ini harus dijaga betul, meskipun sulit, meskipun pahit,” katanya.

    Kedua, lanjut Cak Imin, pengurus dan kader PKB harus peduli, hadir dan menyapa masyarakat di semua event dan keadaan. 

    “Dan yang ketiga, saya minta kita semua memaksimalkan network yang kita punya, kita jaga sebaik mungkin. Soliditas ini kita syukuri, kita kelola, kita jaga agar partai ini terus profuktif,” ucapnya.

    “Selamat beribadah puasa Ramadan. Semoga kita istikamah di jalan Allah, moga apa yang kita perjuangkan bisa dimudahkan oleh Allah,” tandasmya.

    Selain dihadiri jajaran pengurus dan anggota DPR RI, momentum Silaturahim Ramadan itu juga dihadiri Ketua Dewan Syura DPP PKB, KH. Ma’ruf Amin, mantan Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab, Sekretaris Dewan Syura DPP PKB KH. Saifullah Maksum, serta Anggota Dewan Syura DPP PKB KH. Manarul Hidayah.

  • Simak, 5 Tips Meredam Stres saat Berpuasa

    Simak, 5 Tips Meredam Stres saat Berpuasa

    Jakarta: Puasa di bulan Ramadan tak hanya menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim. Puasa juga momen meningkatkan ibadah dan pembentukan disiplin diri. 

    Meski begitu, potensi stres bagi mereka yang berpuasa kerap menjadi tantangan. Perubahan pola makan, gangguan tidur, serta penurunan kadar gula darah dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, dapat memicu stres.

    Tak hanya itu, faktor lain seperti beban pekerjaan, hingga banyaknya pekerjaan rumah ditambah kewajiban mengurus anak di rumah juga dapat memicu stres.

    Meski begitu, stres saat berpuasa dapat diredam dengan pola hidup sehat dan manajemen emosi yang tepat. Puasa justru bisa menjadi sarana untuk melatih ketenangan batin serta meningkatkan ketahanan diri dalam menghadapi tekanan sehari-hari.

    Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini tips meredam stres saat berpuasa:
    1. Konsumsi makanan sehat

    Mengonsumsi makanan berat ketika sahur juga berdampak pada suasana hati dan stres ketika puasa. Makan berat dengan jumlah banyak memang membuat kamu kenyang, tetapi tak berarti kamu tak merasa lapar pada tengah hari nanti. Rasa lapar bisa membuat seseorang cepat emosi dan stres.

    Jadi, tidak hanya kuantitas, kualitas makanan juga perlu diperhatikan. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi dan bernutrisi setiap sahur dan berbuka. Hindari makanan tinggi lemak dan kafein karena akan membuat pencernaan bekerja lebih keras sehingga perut terasa kembung.
     

     

    2. Isi waktu dengan hal-hal yang disukai

    Menjalankan hobi juga menjadi cara paling baik untuk membantu meredakan stres selama puasa. Misalnya seperti seperti memasak, bermain gim, mendengarkan musik, membaca, menulis, atau hal-hal lain yang menjadi hobi kamu. Ini adalah cara paling mudah dan efektif untuk mengisi waktu dan mengusir jenuh.

    Melakukan hal yang menyenangkan dapat mengalihkan pikiran kita dari perasaan jengkel, lelah, dan stres serta mampu membuat perasaan menjadi lebih tenang.
    3. Berbagi dengan orang lain

    Berbagi dengan sesama juga dapat meredam stres. Tak harus dengan uang, berbagi di bulan Ramadan bisa dilakukan dengan memberikan takjil, menyumbangkan pakaian, atau menyumbang waktu dan tenaga untuk hal-hal kebaikan. 
    4. Beristirahat sejenak

    Pekerjaan yang menumpuk di kantor bisa memicu stres, apalagi saat berpuasa. Karena itu, usahakan untuk beristirahat atau rehat sejenak. Ini akan membantu tubuh terasa lebih segar, sehingga Anda kembali produktif.
    5. Olahraga ringan

    Meski sedang puasa, tetapi jangan jadi alasan untuk kamu malas berolahraga. Justru, olahraga ringan membantu memperbaiki suasana hati dan membuat stres menjadi lebih terkendali.

    Jakarta: Puasa di bulan Ramadan tak hanya menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim. Puasa juga momen meningkatkan ibadah dan pembentukan disiplin diri. 
     
    Meski begitu, potensi stres bagi mereka yang berpuasa kerap menjadi tantangan. Perubahan pola makan, gangguan tidur, serta penurunan kadar gula darah dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, dapat memicu stres.
     
    Tak hanya itu, faktor lain seperti beban pekerjaan, hingga banyaknya pekerjaan rumah ditambah kewajiban mengurus anak di rumah juga dapat memicu stres.

    Meski begitu, stres saat berpuasa dapat diredam dengan pola hidup sehat dan manajemen emosi yang tepat. Puasa justru bisa menjadi sarana untuk melatih ketenangan batin serta meningkatkan ketahanan diri dalam menghadapi tekanan sehari-hari.
     
    Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini tips meredam stres saat berpuasa:

    1. Konsumsi makanan sehat

    Mengonsumsi makanan berat ketika sahur juga berdampak pada suasana hati dan stres ketika puasa. Makan berat dengan jumlah banyak memang membuat kamu kenyang, tetapi tak berarti kamu tak merasa lapar pada tengah hari nanti. Rasa lapar bisa membuat seseorang cepat emosi dan stres.
     
    Jadi, tidak hanya kuantitas, kualitas makanan juga perlu diperhatikan. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi dan bernutrisi setiap sahur dan berbuka. Hindari makanan tinggi lemak dan kafein karena akan membuat pencernaan bekerja lebih keras sehingga perut terasa kembung.
     

     

    2. Isi waktu dengan hal-hal yang disukai

    Menjalankan hobi juga menjadi cara paling baik untuk membantu meredakan stres selama puasa. Misalnya seperti seperti memasak, bermain gim, mendengarkan musik, membaca, menulis, atau hal-hal lain yang menjadi hobi kamu. Ini adalah cara paling mudah dan efektif untuk mengisi waktu dan mengusir jenuh.
     
    Melakukan hal yang menyenangkan dapat mengalihkan pikiran kita dari perasaan jengkel, lelah, dan stres serta mampu membuat perasaan menjadi lebih tenang.

    3. Berbagi dengan orang lain

    Berbagi dengan sesama juga dapat meredam stres. Tak harus dengan uang, berbagi di bulan Ramadan bisa dilakukan dengan memberikan takjil, menyumbangkan pakaian, atau menyumbang waktu dan tenaga untuk hal-hal kebaikan. 

    4. Beristirahat sejenak

    Pekerjaan yang menumpuk di kantor bisa memicu stres, apalagi saat berpuasa. Karena itu, usahakan untuk beristirahat atau rehat sejenak. Ini akan membantu tubuh terasa lebih segar, sehingga Anda kembali produktif.

    5. Olahraga ringan

    Meski sedang puasa, tetapi jangan jadi alasan untuk kamu malas berolahraga. Justru, olahraga ringan membantu memperbaiki suasana hati dan membuat stres menjadi lebih terkendali.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)