Jenis Media: Nasional

  • Al-Qur’an Sahabat Terbaik pada Bulan Ramadan

    Al-Qur’an Sahabat Terbaik pada Bulan Ramadan

    Jakarta, Beritasatu.com – Salah satu bentuk rahmat Allah kepada umat Islam adalah diciptakannya bulan yang penuh  berkah, yaitu Bulan Ramadan. Ramadan disebut bulan yang penuh berkah karena banyaknya  kebaikan yang mudah diperoleh kaum muslimin pada bulan tersebut. 

    Pada bulan tersebut, segala  kebaikan yang dilakukan kaum muslim dilipat gandakan. Bahkan tidur pada bulan Ramadan  dinilai Ibadah. Hal tersebut menunjukkan betapa berkahnya bulan Ramadan dibandingkan bulan-bulan lainnya. 

    Allah juga menciptakan dua bulan haram sebelum datangnya bulan Ramadan, yaitu Rajab  dan Syakban. Pada dua bulan ini, Allah juga menganjurkan umat muslim untuk banyak beribadah.  Dua bulan ini seakan-akan menjadi bulan pembuka masuknya Bulan Ramadan. Allah  menyiapkan dua bulan pembuka untuk bulan Ramadan ini menunjukkan betapa agungnya berkah  yang ada pada bulan Ramadan. Begitu juga Allah mengajarkan suatu doa agar dipenuhi dengan  kebaikan pada Rajab dan Syakban dan disampaikan pada bulan penuh berkah, bulan Ramadan.

    اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

    Selain itu, dua bulan ini seakan menjadi waktu bagi umat muslim untuk mempersiapkan  diri menyambut datangnya bulan Ramadan. Hal ini sesuai dengan dua tahap seseorang sebelum  mencapai keistiqomahan. Pertama, Al-Iqomah yaitu fase di mana umat muslim mengawali langkah  di bulan Rajab untuk mempelajari dan melaksanakan ibadah yang ingin diistiqomahkan pada  bulan Ramadan. 

    Kedua, Al-Taqwim yaitu berusaha untuk mempertahankan ibadah yang sudah  dilakukan. Ketika telah melaksanakan dua fase ini pada bulan Rajab dan Sya’ban, maka umat  muslim akan lebih mudah istiqomah dalam beribadah pada Bulan Ramadan. 

    Para Ulama berlomba-lomba memperbanyak pahala pada Bulan Ramadan. Mayoritas ulama berlomba memperbanyak pahala dengan membaca Al-Qur’an. Mereka menjadikan Al Qur’an sebagai wirid mereka baik siang maupun malam, baik di dalam sholat maupun di luar  sholat. Hal tersebut disebabkan mereka paham dengan keutamaan-keutamaan Al-Qur’an, di antaranya: Sebaik-baik manusia adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an, keutamaan  Kalam Allah dari kalam yang lain seperti keutamaan Allah dari makhluknya, dan keutamaan Al Qur’an yang diriwayatkan oleh Imam Al-Turmudzi:

    قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ : ( مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا, لَا أَقَوْلُ أَلم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامُ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ )

    Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka akan  mendapatkan kebaikan. Kebaikan itu berlipat sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam  Mim satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.”

    Menurut Sayyidina Ali- Karromallahu Wajhah – sepuluh kebaikan dari membaca satu  huruf Al-Qur’an ini diperoleh jika membacanya dalam keadaan tidak bersuci. Adapun jika dibaca  dalam keadaan bersuci di luar sholat, maka akan mendapatkan dua puluh lima kebaikan. Jika  dibaca di dalam sholat, maka akan mendapatkan seratus kebaikan (Al-Arba’in Fi Ushuliddin Lil  Imam Ghazali-2003). 

    Dalam hadis dari Sayyidina Ibni Abbas mengatakan bahwa Rasulullah SAW Mudarosah (saling membaca Al-Qur’an) dengan Malaikat Jibril pada malam hari. Hal tersebut menunjukkan  bahwa lebih diutamakan membaca Al-Qur’an pada malam hari, karena malam hari merupakan  waktu di mana lisan dan hati menyatu untuk mentadaburi makna Al-Qur’an. (Bughyatul Insan Fi  Wadhoif Ramadhan). Pahala yang berlipat ganda ini merupakan hadiah yang akan didapatkan  oleh pembaca Al-Qur’an di luar Ramadan. 

    Adapun jika membaca dengan keadaan tersebut pada bulan Ramadan, maka akan lebih  dilipatgandakan lebih banyak lagi. Imam Al-Nakho’I mengatakan bahwa satu rakaat pada bulan  Ramadan lebih utama dari seribu rakaat di selain bulan Ramadan (Bughyatul Insan Fi Wadhoif  Ramadan- ). Pahala tersebut akan lebih berkali-kali lipat jika seorang muslim membaca Al 

    Qur’an dengan keadaan tersebut, dan mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadr, yang mana  disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa malam Lailatul Qadr lebih baik dari seribu bulan. 

    Jadi, sudah jelas alasan para ulama berlomba-lomba membaca Al-Qur’an pada Bulan  Ramadan, yaitu meraih pahala yang sangat besar. Sebagian ulama berbeda-beda dalam hal waktu  mengkhatamkan Al-Qur’an. Imam Qotadah istiqomah mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam  seminggu, dan pada bulan Ramadan mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam tiga hari, dan pada  sepuluh akhir bulan Ramadan khatam Al-Qur’an sekali dalam sehari. Begitu juga Imam Syafi’I  mengkhatamkan Al-Qur’an di luar salat 60 kali pada bulan Ramadan. 

    Bahkan para ulama mengosongkan waktu pada bulan Ramadan untuk fokus  memperbanyak membaca Al-Qur’an. Imam Malik meliburkan majlis hadisnya untuk  memperbanyak membaca Al-Qur’an, dan beberapa ulama lainnya. Hal itu disebabkan karena  banyaknya pahala yang Allah berikan bagi pembaca Al-Qur’an di bulan Ramadan. Allah jadikan  Al-Qur’an turun dalam bulan Ramadan, sehingga membaca Al-Qur’an merupakan kesibukan  terbaik yang dapat dilakukan di bulan Ramadan.

    Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia seperti QS Al-Baqarah: 185

    شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ‏ ١٨٥

    Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu mendapati bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

    Sehingga semakin banyak membaca Al-Qur’an, maka akan semakin banyak petunjuk yang  didapatkan. Allah jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman manusia, sehingga Al-Qur’an adalah  sebaik-baik sahabat untuk mencari ridho Allah terutama di bulan Ramadan. Imam Syathibi mengatakan,

    وَخَيْرُ جَلِيْسٍ لَا يُمَلُّ حَدِيثُهُ # وَيَرْدَادُهُ يَزْدَادُ فِيْهِ تَجَمَلا

    “(Al-Qur’an) adalah sebaik-baik teman duduk yang berbicara dengannya tidak menjadikan  bosan, dan mengulang-ngulangnya justru menambah keindahannya” 

    Jadi, jika seseorang bosan membaca Al-Qur’an, apalagi di bulan Ramadan yang penuh  berkah dan berlipat pahala, maka ingatlah perbuatan apa saja yang telah diperbuat, sehingga  menjadikan penghalang antara dirinya dengan keindahan Al-Qur’an. kemudian bertobatlah. Ini  adalah pesan dan nasehat penulis untuk dirinya sendiri khususnya, dan untuk pembaca secara  umum. 

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Riwayat Kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis, Jenderal Kopassus Jago Tembak Kini Jadi Pangdam II/Sriwijaya

    Riwayat Kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis, Jenderal Kopassus Jago Tembak Kini Jadi Pangdam II/Sriwijaya

    loading…

    Riwayat kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis menarik diketahui. Ia adalah jenderal Kopassus yang kini menjabat Pangdam II/Sriwijaya. Foto/Instagram Penerangan Kodam Sriwijaya

    JAKARTA – Riwayat kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis menarik diketahui. Ia adalah Jenderal Kopassus (Komando Pasukan Khusus) yang kini menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya.

    Ujang Darwis lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 Mei 1971. Ia diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993 dari kecabangan Infanteri atau (Kopassus).

    Pada kemampuannya, Ujang sendiri dikenal jago tembak. Hal ini terungkap saat Presiden Prabowo Subianto bertemu Ujang yang waktu itu masih menjabat Kasdam IV/Diponegoro.

    “Ini jago tembak ini, ya Jang, masih jago tembak kau?” ujar Prabowo sambil menepuk bahu Ujang ketika itu dan menyalaminya. Saat itu juga, Ujang langsung menjawab “masih’.

    Riwayat Kepangkatan Mayjen TNI Ujang Darwis
    Mayjen TNI Ujang Darwis memiliki karier moncer di militer. Sejak lulus dari Akmil 1993, ia telah membangun kariernya secara perlahan hingga sampai ke titik sekarang sebagai jenderal bintang dua atau Mayor Jenderal.

    Melansir Kodam II/Sriwijaya, Ujang di awal kariernya pernah menjadi Pama Pussenif (1993), Pamakopassus (1995), Danunit-2 Den-1 Yon-21 Grup-2 (1996, Danton1/1/21 Kopassus (1997) hingga Danki-3/21 Grup 2 Kopassus (1998). Lalu, ada juga Palat Denma Grup-2 Kopassus (1999), Ps.Kasiops Grup-2/Parako (2002), Kasiops Grup-2/Parako(2003), Dandenma Grup-2 Kopassus (2005) hingga Danyon 23/Grup 2 Kopassus (2010).

    Seiring waktu, kariernya terus beranjak naik. Tak hanya kepercayaan mengisi posisi strategis, hal ini dibuktikan dengan pangkatnya yang juga berangsur naik.

    Ujang lalu menjadi Dansecata/Gumil Juang Rindam IX/Udayana (2011), Dandim 0735/Ska Kodam IV/Diponegoro (2012), Pabandya-1/Mindik Spaban-Ii/Bindik Spersad (2013), serta Aspers Kasdam IV/Diponegoro (2015). Kemudian, ia beralih menjadi Paban Pers Sdirum Kodiklatad (2017), Dikseskotni (2018), Dirbinlem Akmil (2019), Paban III/Bintemanspresad (2020), dan Pamen Denma Mabesad (2021).

  • Mantan Dubes RI Cerita Beda Kondisi Kehidupan Islam di Selandia Baru dan Indonesia – Halaman all

    Mantan Dubes RI Cerita Beda Kondisi Kehidupan Islam di Selandia Baru dan Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eks Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menceritakan perbedaan kehidupan umat Islam di tanah air dan Selandia Baru. 

    Ia menjelaskan, meski warga Selandia Baru banyak menganut agnostik atau meragukan kebenaran Tuhan, tapi baik mereka maupun para pemeluk agama Islam, sama – sama konsisten menjalankan nilai keislaman dalam keseharian.

    Bahkan, nilai Pancasila juga mereka praktikkan yang dicerminkan dengan nihilnya perbuatan korupsi.

    “Di sana zero corruption,” kata Tantowi saat menghadiri kegiatan diskusi Mubarok Institut, di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Minggu (9/3/2025).

    Menurut Tantowi, kondisi di Indonesia justru berkebalikan dengan Selandia Baru. Sementara Indonesia yang memiliki mayoritas muslim dan berpedoman pada Pancasila, tapi pada praktik kehidupan, acap kali ditemukan pelanggaran aturan beragama, termasuk perilaku yang korup.

    “Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan agama yang sangat kaya, tetapi masih belum mampu mengelola dengan baik untuk mencapai keharmonisan dan keamanan yang lebih baik,” ucap dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Chairman of Mubarok Institut, Fadil Mubarok menganalogikan perilaku korup seperti ulat bulu. Mereka kerap berpindah – pindah karena gatal mendapat untung lewat cara curang. Ia berharap para koruptor bisa segera tersadar atas perbuatannya yang melanggar hukum.

    “Hiruk-pikuk yang kita lihat di medsos yang Pertamina sekian triliun dan sebagainya itu bagaimana ulat bulu,” ujar dia.

    “Harusnya mereka insaf,” kata dia. 

    Sekjen Mubarok Institut, Herry Purnomo, mengharapkan kegiatan diskusi yang dilangsungkan ini bisa memantik kerja sama untuk membangun kehidupan bernegara yang lebih baik.

    “Mubarok Institut berkomitmen untuk terus berkontribusi pada kemajuan masyarakat dan memperkuat ukhuwah serta kebersamaan di kalangan masyarakat,” ucap dia.

    Dalam acara ini turut hadir anak pertama Ma’ruf Amin, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin; Anggota BRIN Tri Wahyu Widodo dan Tri Mumpuni; Anggota KPPU RI Budi Joyo Santoso, Anggota DPD RI Abdul Kholik; serta Brigjen TNI Asyik Rudianto, dan tokoh militer senior Letjen TNI Suaidi Marasabessy. Kegiatan ini sekaligus meresmikan kantor baru Mubarok Institut di Jalan Barito II, Kebayoran, Jakarta Selatan.  

     

     

     

  • Resmi Dibuka! Mudik Gratis 2025 dari Kemenhub, Ini Jadwal, Cara, dan Link Pendaftarannya

    Resmi Dibuka! Mudik Gratis 2025 dari Kemenhub, Ini Jadwal, Cara, dan Link Pendaftarannya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang mudik lebaran 2025 Kemenhub (Kementerian Perhubungan) mengadakan program mudik gratis, pendaftarannya mulai dibuka Senin, 10 Maret 2025 pukul 16.00 WIB sampai dengan hari Minggu, 23 Maret 2025.

    Kemenhub juga telah menyiapkan akomodasi untuk program mudik gratis 2025 mencangkup perjalanan mudik melalui jalur darat, laut, dan kereta api. 

    Program mudik gratis 2025 merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang akan mudik dengan memberikan fasilitas yang nyaman dan aman.

    Program mudik lebaran 2025 juga sebagai langkah untuk mengatasi lonjakan mudik menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor yang menjadi penyebab utama kemacetan dan risiko kecelakaan. Bagi masyarakat yang ingin mendaftar, simak penjelasannya!

    Cara Daftar Mudik Lebaran Gratis 2025

    Peserta program mudik lebaran 2025 ditargetkan 21.536 orang, yang terdiri dari 15.640 arus mudik dan 5.896 arus balik.

    Kemenhub juga menyiapkan armada bus sebanyak 386 untuk arus mudik dan 134 bus arus balik. Berikut link pendaftarannya:

    1. Buka link https://nusantara.kemenhub.go.id/ untuk pendaftaran mudik menggunakan moda transportasi kereta api atau kapal laut.

    2. Sedangkan untuk moda transportasi bus, pendaftaran melalui aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh di Google Play Store.

    3. Pilih menu daftar.

    4. Isi data diri dengan benar seperti daerah asal, tujuan mudik, dan data pendukung lainnya.

    5. Selanjutnya akan muncul info mengenai tiket.

    6. Kemudian peserta mudik diminta untuk verifikasi data berdasarkan informasi yang diberikan.

    Kuota Mudik Lebaran Gratis Kemenhub 2025

    Berikut kuota mudik lebaran gratis Kemenhub 2025 yang disediakan:

    1. Bus

    · Kuota: 21.536 orang.

    · Jumlah bus: 520 unit.

    · Jumlah rute: 31 kota tujuan diantaranya, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    2. Kapal Laut

    · Kuota: 47.816 orang.

    · Jumlah rute: 153 ruas.

    3. Kereta Api

    · Kuota: 16.960 orang.

    · Kuota kendaraan: 7.424 unit sepeda motor.

    Rute Mudik Lebaran Gratis Kemenhub 2025

    Berikut ini rute mudik lebaran gratis Kemenhub 2025, di antaranya:

    · Jawa Barat: Garut, Tasik, dan Cirebon.

    · Jawa Tengah: Yogyakarta, Semarang, Wonogiri, Solo, Cilacap, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, Demak, Boyolali, Klaten, Pati, Blora, Wonosobo, Kebumen, Magelang, Jepara, Sragen, dan Wonosari.

    · Jawa Timur: Surabaya, Tuban, Malang, Tulungagung, dan Madiun.

    · Sumatera: Padang., Palembang, Bengkulu, dan Lampung.

    Jadwal Keberangkatan Mudik Gratis Kemenhub 2025

    · Pendaftaran dan validasi: 9-23 Maret 2025.

    · Keberangkatan mudik: 26-28 Maret 2025.

    · Keberangkatan balik: 4-5 April 2025.

    Pemerintah mengharapkan agar masyarakat dapat mudik menggunakan angkutan umum dengan memanfaatkan program mudik gratis lebaran Kemenhub 2025 dengan aman dan nyaman.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Isi Kemasan MinyaKita Diduga Disunat, Penjualan Produk PT Tunasagro Indolestari Langsung Turun – Halaman all

    Isi Kemasan MinyaKita Diduga Disunat, Penjualan Produk PT Tunasagro Indolestari Langsung Turun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Temuan isi kemasan minyak goreng MinyaKita yang diduga “disunat” atau tidak sesuai dengan label kemasan telah mengguncang pasar dan berimbas pada penurunan penjualan produk tersebut.

    Temuan ini terungkap setelah Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/3/2025), dan menemukan produk MinyaKita kemasan 1 liter yang hanya berisi 750 hingga 800 mililiter.

    PT Tunasagro Indolestari, pabrik yang memproduksi MinyaKita dan berlokasi di Sepatan, Kabupaten Tangerang, menjadi salah satu yang disebut-sebut terlibat dalam dugaan pengurangan volume ini.

    Meski pabrik tersebut membantah tuduhan tersebut, dampaknya terhadap penjualan sangat terasa. 

    Kepala Pabrik PT Tunasagro Indolestari, Julianto, mengungkapkan bahwa pemberitaan negatif tersebut telah menyebabkan banyak konsumen ragu dan menurunkan penjualan produk mereka.

    “Dampaknya pasti ada, penjualan menurun. Banyak konsumen yang bertanya-tanya tentang kebenaran isu ini, dan itu mempengaruhi kepercayaan mereka pada produk kami,” ujar Julianto saat ditemui di pabrik PT Tunasagro Indolestari, Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (10/3/2025). 

     

     

    Tidak hanya MinyaKita, lanjut Julianto, produk minyak goreng lainnya yang diproduksi PT Tunasagro Indolestari, seperti merek Fetta dan Bulan Sabit, juga mengalami penurunan permintaan.

    Penurunan ini terlihat jelas dengan berkurangnya aktivitas distribusi di pabrik.

    “Untuk hari ini sedikit (truk yang memuat produk untuk didistribusikan), biasanya ada beberapa,” kata seorang pegawai berinisial S.

    “Hari ini, hanya sedikit truk yang membawa produk untuk didistribusikan, biasanya ada banyak,” kata seorang pegawai  berinisial S.

     

     

     

    Julianto menyesalkan dampak pemberitaan yang beredar dan berharap dapat membantu pihak kepolisian untuk menyelesaikan masalah ini. Ia menyatakan pihaknya siap kooperatif dengan pihak berwajib untuk penyelidikan kasus ini.

    Sementara itu, meski PT Tunasagro Indolestari membantah tuduhan tentang pengurangan volume minyak goreng, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan terhadap perusahaan tersebut.

    Tim Satgas Pangan Polri sebelumnya telah menyita sejumlah sampel produk MinyaKita yang diduga tidak sesuai dengan label kemasan, termasuk dari PT Tunasargo Indolestari di Tangerang.

    Bareskrim Polri Telisik Pabrik MinyaKita Diduga “Nakal”

    Tim Satgas Pangan Polri menyita sejumlah minyak goreng kemasan bermerk MinyaKita yang isinya diduga ‘disunat’ atau dikurangi volumenya yang tidak sesuai dengan labelnya. 

    Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf mengatakan penyitaan ini dilakukan penyelidikan dari tiga produsen berbeda. 

    “Ukurannya tidak sesuai dengan yang tercantum didalam label kemasan (hasil pengukuran sementara dalam label tercantum 1 liter ternyata hanya berisikan 700-900 ml)” ucap Helfi dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025). 

    Adapun barang bukti itu disita dari tiga produsen tersebut yakni PT Artha Eka Global Asia di Depok dengan kemasan 1 liter. 

     

    MINYAKITA TAK SESUAI – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan sidak ke Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025). Ia menemukan minyak goreng Minyakita kemasan seliter ternyata hanya terisi 750-800 ml. (Endrapta Pramudhiaz)

     

     

    Kemudian, Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara di Kudus, Jawa Tengah dengan ukuran 1 liter dan PT Tunas Agro Indolestari di Kabupaten Tangerang yakni dengan ukuran 2 liter. 

     

    Saat ini, kata Helfi yang juga Ketua Satgas Pangan Polri ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan guna membuat terang dugaan praktik kecurangan tersebut. 

     

    “Atas temuan dugaan ketidaksesuaian antara label kemasan dan isi tersebut telah dilakukan langkah-langkah berupa penyitaan Barang Bukti serta proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ungkap Helfi.

     

  • Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Pembiayaan & Produk Berkelanjutan

    Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Pembiayaan & Produk Berkelanjutan


    PIKIRAN RAKYAT –
     Bank Mandiri memperkuat komitmen terhadap aspek keberlanjutan yang terkait pembiayaan dan produk perbankan dengan menerapkan dua inisiatif strategis dalam bentuk Sustainable Finance Framework (SFF) dan Transition Finance Framework (TFF). Bahkan, bank bersandi BMRI ini menjadi bank pertama nasional yang menerapkan SFF di tanah air.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyatakan kedua kebijakan ini merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan Bank Mandiri. Kedua kerangka bisnis ini tidak hanya memastikan proses bisnis di Bank Mandiri telah memenuhi standar global, namun juga sejalan dengan regulasi nasional terkait keuangan berkelanjutan.

    “Harapannya, implementasi kedua kebijakan ini dapat mempertajam dan memperkuat kualitas proses bisnis berkelanjutan kami dengan pendekatan yang semakin diakui dan diterima pasar. Tak hanya itu, kehadiran SFF dan TFF juga akan mendukung langkah-langkah transformatif di Indonesia menuju terciptanya ekonomi rendah karbon,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi pada Senin (10/3).

    Lanjutnya, SFF dirancang sebagai panduan kebijakan strategis untuk mendukung pembiayaan pada aktivitas hijau dan sosial, sejalan dengan agenda keberlanjutan nasional dan global, seperti pengembangan energi terbarukan, infrastruktur ramah lingkungan, dan program pemberdayaan sosial. Selain itu, SFF memungkinkan Bank Mandiri untuk meluncurkan berbagai produk dan layanan keuangan inovatif, termasuk Social Loan, Green Bonds, Sustainability-linked Loan, serta instrumen finansial lainnya yang mendukung agenda keberlanjutan.

    Melalui SFF, Bank Mandiri telah merumuskan kriteria yang komprehensif untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan. Kriteria ini mencakup aspek klasifikasi, pemantauan, serta pelaporan aktivitas keuangan berkelanjutan secara transparan dan akuntabel.

    Berdasarkan penilaian S&P Global Ratings sebagai penyedia opini independen dalam pemaparan Second Party Opinion (SPO) -nya, SFF yang diterapkan Bank Mandiri telah selaras dengan standar dan prinsip keberlanjutan global terkait Green Loan Principles dan Social Loan Principles yang diterbitkan oleh Loan Market Association (LMA), serta Green Bond Principles, Social Bond Principles, dan Sustainability Bond Guidelines yang diterbitkan oleh International Capital Market Association (ICMA).

    Sementara itu, TFF dirancang untuk memperluas cakupan pembiayaan pada aktivitas terkait transisi, dengan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang saat ini belum sepenuhnya ramah lingkungan, namun memiliki rencana dan komitmen konkret untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan dalam jangka pendek hingga menengah.

    TFF dibuat untuk mempercepat proses transisi menuju ekonomi rendah karbon dengan memastikan bahwa proses ini inklusif dan berkeadilan (just transition). Dengan framework ini, Bank Mandiri memberikan peluang bagi sektor tradisional untuk berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi nasional namun tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui Corporate-in-Transition Financing.

    Dalam proses penyusunan framework tersebut, Bank Mandiri berkolaborasi bersama Deloitte sebagai konsultan strategis penyusunan agar relevan dengan perkembangan bisnis. Simon Tong, Lead Partner Financial Services Deloitte Consulting South East Asia menyatakan Bank Mandiri telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam memastikan framework ini dirancang dengan pendekatan yang komprehensif.

    “Prosesnya tidak hanya memperhatikan regulasi nasional seperti Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia, tetapi juga memenuhi standar global seperti ICMA dan LMA. Hal ini mencerminkan dedikasi Bank Mandiri untuk menjadi pemimpin dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia,” jelasnya.

    Darmawan menambahkan keberadaan SFF dan TFF mencerminkan langkah nyata Bank Mandiri dalam memimpin transformasi keuangan berkelanjutan di Indonesia. Ia menyebutkan perseroan berkomitmen untuk memberikan dampak yang signifikan bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Melalui SFF dan TFF, Bank Mandiri juga menegaskan komitmen mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnisnya, menciptakan dampak positif yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi Indonesia. Kedua kerangka ini tidak hanya menjadi wujud nyata dari visi keberlanjutan Bank Mandiri, yaitu “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future”, tetapi juga mempertegas peran aktifnya dalam mendukung target nasional untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

    Selain itu, Bank Mandiri mengapresiasi dan mendukung penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menyusun dan mengembangkan Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI), yang akan menjadi standar secara nasional. Taksonomi ini diharapkan menjadi standar nasional yang dapat mempercepat implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia, khususnya dalam mendukung pencapaian Enhanced National Determined (ENDC) di sektor prioritas. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Panglima: TNI Menduduki Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun Dini

    Panglima: TNI Menduduki Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun Dini

    Jakarta, Beritasatu.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan setiap prajurit yang menduduki jabatan sipil harus mengundurkan diri atau pensiun dini dari kedinasan militer. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

    “TNI aktif yang berdinas di kementerian atau lembaga lain, harus mengundurkan diri atau pensiun dini dari dinas aktif,” kata Panglima TNI di STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

    Hal ini disampaikan panglima untuk memberikan penjelasan kepada publik mengenai proses pengalihan status prajurit TNI ke jabatan sipil di luar struktur TNI.

    Pasal 47 ayat (2) Undang-Undang TNI mengatur prajurit aktif dapat menduduki jabatan pada kantor yang membidangi koordinator bidang politik dan keamanan negara, serta jabatan tertentu lainnya yang diatur dengan keputusan panglima TNI. 

    Agus menegaskan bagi prajurit yang berdinas di luar ketetapan sebagaimana disebutkan dalam ketentuan pasal tersebut, maka harus pensiun dini atau mengundurkan diri.

    Menurutnya prajurit TNI yang menduduki jabatan sipil di luar struktur TNI harus mengundurkan diri atau mengajukan pensiun dini dari dinas militer. Hal ini menjadi syarat mutlak agar tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan yang mengatur kedudukan dan peran prajurit TNI. 

    Prajurit yang mengajukan pengunduran diri akan menjalani proses administrasi yang seluruhnya berada di bawah kewenangan pimpinan TNI. 

    Setelah proses pengunduran diri disetujui, maka yang bersangkutan secara resmi berstatus sebagai warga sipil dan tidak lagi memiliki keterikatan dengan tugas, kewajiban, maupun aturan yang berlaku di lingkungan militer.

    Panglima berharap dengan penjelasan itu maka tidak ada lagi keraguan atau kesalahpahaman dalam memahami ketentuan hukum yang mengatur transisi prajurit TNI menduduki jabatan sipil. Prinsip utama yang harus dijunjung tinggi adalah kepatuhan terhadap aturan, profesionalisme, dan integritas institusi TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara.

  • Motif Asmara Pembacokan di Cungking Banyuwangi

    Motif Asmara Pembacokan di Cungking Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Usai melakukan pendalaman kejadian, Polisi akhirnya mengungkap motif di balik pembacokan brutal yang terjadi di Lingkungan Cungking, Kecamatan Giri, Banyuwangi.

    Aksi mengerikan pembacokan brutal tersebut diakui, dipicu oleh dugaan perselingkuhan sang istr yang membuat otak pelaku, FPC (35), warga Muncar gelap mata.

    Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra mengungkapkan, bahwa FPC merasa istrinya berselingkuh dengan salah satu korban berinisial DM (35), warga Cungking.

    “FPC mencurigai istrinya berselingkuh dengan DM setelah menemukan bukti di ponsel, termasuk video dari aplikasi TikTok. Ia kemudian mengonfirmasi kepada istrinya, dan istrinya mengakui pernah bertemu dengan DM di salah satu hotel,” ungkap Rama, Senin (10/3/2025).

    Dengan kemarahan yang tak terbendung, FPC pun mencurahkan isi hatinya kepada MF (24), yang masih memiliki hubungan keluarga dengannya.

    Dari cerita tersebut, tersusunlah rencana pembacokan akhirnya dirancang. MF kemudian merekrut dua pelaku lainnya, BS (51) dan AZ (36), warga Muncar, untuk melaksanakan aksi tersebut.

    Mereka memilih lokasi di Jalan Gandrung, Cungking, karena mengetahui korban sering berada di sana untuk mengikuti lomba kicau burung. MF bertugas untuk memastikan keberadaan korban di tempat kejadian dan mengarahkan eksekusi.

    Menurut Rama, dalam aksi tersebut korban utama seharusnya hanya satu orang yakni DM. Namun, saat kejadian, dua korban lainnya, HS (45) dan I (55), mencoba melerai namun justru ikut menjadi sasaran pelaku.

    “Pelaku menyerang dengan brutal menggunakan dua bilah karambit yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Karena aksi mereka membabi buta, akhirnya tidak hanya DM yang terluka, tetapi juga dua korban lain,” tambah Kapolresta.

    Saat ini, korban HS dan I masih dirawat inap, sementara DM dalam kondisi kritis akibat luka parah di kepala. Polisi juga menemukan indikasi bahwa beberapa pelaku berada dalam pengaruh alkohol saat kejadian, meski masih didalami dari mana mereka mendapatkan minuman keras tersebut.

    “Kalau dari pemeriksaan semalam tercium bau alkohol, tetapi masih kami dalami dia minum dimana dan beli minuman keras dimana,” pungkasnya. (ted)

  • Cara Hitung THR Pegawai Swasta dan BUMN,  Cair Paling Lambat H-7 Lebaran – Halaman all

    Cara Hitung THR Pegawai Swasta dan BUMN,  Cair Paling Lambat H-7 Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut informasi seputar pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pegawai swasta hingga BUMN 2025.

    Tunjangan Hari Raya (THR) adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu saat Ramadhan.

    Khusus di Indonesia, pemberian THR diatur dalam regulasi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya (THR).

    Oleh karenanya setiap perusahaan diwajibkan untuk menyalurkan THR kepada karyawannya termasuk para pegawai yang bekerja di perusahaan swasta dan BUMN.

    Dalam siaran pers di Youtube Kesekretariatan Negara, Presiden Prabowo Subianto menyatakan, THR pegawai swasta dan BUMN di tahun ini akan diberikan paling lambat seminggu sebelum Lebaran.

    “Tak terasa kita sudah berada di hari 10 bulan ramadan dan sebentar lagi akan menghadapi hari raya Idul Fitri. Saudara sekalian saya pada siang hari ini dapat laporan dari Menteri Kabinet Merah Putih, mereka telah melaksanakan pertemuan dan akhirnya kita telah memutuskan beberapa kebijakan tentang pemberian THR untuk swasta, BUMN dan BUMD,” ungkap Prabowo di Istana, Senin (10/3/2025).

    Dengan ketentuan itu, artinya, THR karyawan swasta diharapkan cair maksimal tanggal 24-25 Maret 2025.

    Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 1017 Tahun 2024 yang mana Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada 31 Maret hingga 1 April 2025.

    Jika terjadi keterlambatan atau tidak dibayarkan, pekerja berhak melaporkannya ke Dinas Ketenagakerjaan setempat.

    Akan tetapi, penyaluran THR bagi karyawan swasta tetap bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.

    Bagi perusahaan yang tidak memenuhi kewajiban tersebut akan dikenai sanksi berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi, serta pembekuan kegiatan usaha.

    Hal ini untuk memastikan kesejahteraan pekerja dan mendorong kepatuhan pengusaha terhadap aturan ketenagakerjaan.

    Cara Hitung Besaran THR Pegawai Swasta-BUMN

    Perlu dicatat, pemberian THR tergantung dari masa kerja karyawan di dalam sebuah perusahaan.

    Bagi pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 bulan upah.

    Upah satu bulan yang dimaksud terdiri dari Upah tanpa tunjangan, yaitu upah bersih (clean wages), atau upah pokok beserta tunjangan tetap.

    Karyawan swasta yang bekerja minimal 1 bulan secara terus-menerus juga berhak menerima THR. 

    Ketentuan ini berlaku bagi semua pekerja baik yang memiliki Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), maupun pekerja harian lepas. 

    Sementara itu, karyawan dengan masa kerja kurang dari 12 bulan akan menerima THR secara proporsional.

    Rumusnya adalah: (masa kerja / 12 bulan) x gaji satu bulan.

    Contohnya, jika seorang karyawan telah bekerja selama 6 bulan dengan gaji Rp 5.000.000.

    Maka THR yang diterima adalah (6/12) x Rp 5.000.000 = Rp 2.500.000.

    (Tribunnews.com/Namira)

  • Harga Minyakita Naik, BAM Minta Pemerintah Perketat Pengawasan

    Harga Minyakita Naik, BAM Minta Pemerintah Perketat Pengawasan


    PIKIRAN RAKYAT –
    Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, menemukan adanya kenaikan harga Minyakita saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Rau, Serang, Banten, pada Kamis (6/3/2025).

    Agun mendapati minyak goreng bersubsidi tersebut dijual dengan harga bervariasi antara Rp18.000 hingga Rp19.000 per liter, padahal harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp15.700 per liter.  

    “Saya cek sendiri di beberapa tempat, ada yang menjual Rp19.000, ada yang Rp18.000. Setelah saya tanyakan, ternyata mereka membelinya dari agen seharga Rp17.000. Ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian harga di tingkat distribusi,” ujarnya usai kunjungan spesifik di Pasar Induk Rau.  

    Agun menilai kenaikan harga ini bukan disebabkan oleh kelangkaan stok, melainkan karena kurangnya pengawasan dalam rantai distribusi. Ia menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan dan dinas terkait harus segera bertindak untuk memastikan harga tetap sesuai dengan kebijakan subsidi yang telah ditetapkan pemerintah.  

    Selain itu, Agun menilai bahwa operasi pasar saja tidak cukup untuk menekan harga jika distribusinya tidak tertata dengan baik.

    “Kalau distribusi dari produsen ke pengecer tidak diawasi dengan ketat, harga akan terus bergejolak. Pemerintah harus memastikan sistem distribusi berjalan dengan transparan dan sesuai aturan,” tegasnya.  

    Dengan kondisi ini, pemerintah diminta segera mengambil langkah konkret untuk menertibkan distribusi dan penjualan Minyakita.

    Langkah ini dinilai penting agar masyarakat tetap bisa mendapatkan minyak goreng bersubsidi dengan harga yang telah ditentukan dan tidak terbebani oleh kenaikan harga yang tidak wajar.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News