Pohon Tumbang di Jalan Muchtar Sawangan Depok, Lalin Tersendat
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Sebuah pohon tumbang di Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Kota Depok, Rabu (3/12/2025) sore.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK)
Depok
menerima laporan sekitar pukul 15.14 WIB dan langsung mengerahkan enam personel untuk penanganan.
Pohon berdiameter satu meter itu sempat menghalangi lalu lintas kendaraan dan membuat macet.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, diameter batang yang besar membuat lalu lintas tersendat,” ujar Kepala DLHK Depok Abdul Rahman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Abdul mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap potensi pohon rawan tumbang dan rutin melapor jika ada kondisi pohon yang mengkhawatirkan.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, proses penanganan
pohon tumbang
baru selesai sekitar pukul 17.15 WIB.
Satu mobil kuning berlabel DLHK Depok membereskan jejak pohon tumbang untuk dibawa ke tepi jalan. Bekas pohon yang ditebang juga masih terlihat dan bersandar di untaian kabel listrik.
Sementara itu, lalu lintas kendaraan sempat diberlakukan satu jalur selama kurang lebih dua jam.
Akibatnya, kemacetan terjadi di Simpang Parung Bingung hingga Simpang Tugu Batu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/12/03/693011611c8c1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Pria Todongkan Benda Diduga Senpi Saat Dikejar Warga di Ciputat Megapolitan 3 Desember 2025
Viral Pria Todongkan Benda Diduga Senpi Saat Dikejar Warga di Ciputat
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria tak dikenal menodongkan sebuah benda yang diduga senjata api (senpi) saat dikejar warga di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (2/12/2025), beredar di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram
@
officialtangerangupdatecom, Rabu (3/12/2025), terlihat dua pria terlibat kejar-kejaran di sepanjang jalan.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Official Tangerang Update (@officialtangerangupdatecom)
Pria berkemeja hitam tampak mengejar seorang pria berbaju pink yang mengenakan helm. Di tengah aksi kejar-kejaran itu, pria berbaju pink mengeluarkan sebuah benda mirip senpi dan menodongkannya ke arah pengejarnya.
Peristiwa tersebut dibenarkan Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq.
Ia menjelaskan, sebelum terjadi kejar-kejaran, pria berbaju pink diduga mencuri sepeda motor milik P (73).
Kejadian tersebut berawal saat P tengan bermain ke rumah R (18) di kawasan Kompleks Kejaksaan, Ciputat, Tangsel pada pukul 11.00 WIB.
Ia datang ke rumah R dengan menggunakan sepeda motor Vario warna merah hitam. Namun, pada pukul 11.57 WIB, P mendengar suara mesin motornya hidup.
“Saat mengecek, korban melihat motor sudah dibawa oleh pelaku,” kata Bambang saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Rabu.
Korban bersama R kemudian mengejar pelaku hingga ke kawasan Jalan RE Martadinata, tepatnya di depan Pool Bus Transjakarta.
Sesampainya di lokasi, korban melihat motornya sedang dikendarai pelaku.
“Korban menendang pelaku hingga motor dan pelaku terjatuh,” kata Bambang.
Aksi tersebut memicu perkelahian singkat di pinggir jalan. Korban dan pelaku sempat bergumul sebelum pelaku berhasil melepaskan diri.
Ketika korban hendak kembali mengejar, pelaku mengeluarkan benda yang diduga senpi.
“Pelaku menodongkan sesuatu yang diduga senjata api ke arah korban. Karena takut, korban mundur dan pelaku melarikan diri,” jelas dia.
Motor milik korban ditinggalkan di lokasi. Korban kemudian membawa kembali kendaraannya ke rumah R sebelum melaporkan kejadian itu ke Polsek Ciputat Timur.
Usai menerima laporan, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa sejumlah saksi, serta mengecek rekaman CCTV di sekitar lokasi.
“Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami berupaya mengungkap identitas pelaku dan menangkapnya,” ucap dia.
Atas kejadian itu, polisi mengimbau warga untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan jika menemukan peristiwa yang serupa.
Tidak hanya itu, warga diminta segera melapor bila melihat tindakan mencurigakan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/03/693015061ff61.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Restu, Driver Ojol yang Mendadak “Dikejar”, lalu “Ditembak” Beasiswa Kuliah di Untar Megapolitan 3 Desember 2025
Kisah Restu, Driver Ojol yang Mendadak “Dikejar”, lalu “Ditembak” Beasiswa Kuliah di Untar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Momen ketika mengantar seorang mahasiswi ke
Universitas Tarumanagara
(Untar) pada suatu pagi di akhir September 2025 menjadi titik balik kehidupan
Restu Anbia Putra
(23).
Tak pernah terlintas dalam pikirannya, video singkat yang ia buat usai mengantar penumpang itu justru membawanya pada kesempatan besar meraih
beasiswa kuliah
.
Restu, pekerja pabrik di Cengkareng, Jakarta Barat, yang juga mencari penghasilan tambahan sebagai pengemudi ojek daring, awalnya hanya ingin membuat konten sederhana. Namun, unggahan spontan tersebut mengubah jalan hidupnya.
Restu lulus SMK pada 2021, tepat ketika kondisi ekonomi keluarganya terpukul akibat pandemi. Sebagai anak pertama, ia memilih langsung bekerja ketimbang melanjutkan pendidikan, meski sempat ada tawaran potongan biaya kuliah.
“Sempat ada tawaran potongan beasiswa waktu itu, tapi ekonomi lagi susah banget. Jadi aku pilih kerja,” ujar Restu.
Sejak 2024, ia menjalani ritme kerja
shift
di pabrik sambil mengojek setiap ada waktu luang.
“Saya bekerja di suatu pabrik, sampingannya ngojek. Tiap hari itu saya ngojek juga sambil ngonten kadang. Seketemu ide di jalan bagaimana,” katanya kepada
Kompas.com,
Rabu (3/12/2025).
Pada Kamis (25/9/2025), sebelum masuk
shift
, Restu mendapat order dari Citra 6 menuju kampus Untar. Melihat keramaian mahasiswa di bawah jembatan Trisakti, ia mengaku tiba-tiba terharu.
“Kayak iri melihat teman-teman sepantaran sekolah aku itu sudah pada kuliah. Kepikiran aku gimana, gitu kan,” tuturnya.
Sesampainya di tujuan, ia merekam video pendek dan mengunggahnya saat jam istirahat pukul 18.00 WIB. Ketika pulang kerja, jumlah penayangan videonya melonjak.
“Aku pulang kerja aku lihat, lho kok nge-
boom
? Banyak banget yang nonton,” katanya.
Respons publik pun mengalir. Banyak warganet, termasuk mahasiswa, mengirim pesan kepadanya, termasuk pesan dari mahasiswa yang mengaku kembali semangat mengerjakan skripsi setelah menonton videonya.
“Jadi banyak banget yang nge-DM kayak, ‘Mas, makasih banget ya, tadinya gue malas-malasan mau kuliah, tapi ternyata enggak banyak yang bisa duduk di bangku ini,’ gitu,” ungkap Restu.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Restu Anbia Putra (@rstu_ap)
Beberapa hari kemudian, Restu menerima pesan dari mahasiswa Untar bahwa dirinya sedang dicari Ketua Yayasan Tarumanagara, Profesor Ariawan Gunadi.
“Ternyata Pak Prof nyariin aku lewat Story Instagram. ‘Bagi yang kenal ojol ini, tolong
tag
saya’,” ujar Restu.
Ia lalu mengikuti akun tersebut dan mendapat balasan. Pihak yayasan mengundangnya untuk bertemu Humas Untar dan kemudian Profesor Ariawan. Dalam sesi
podcast
yang direkam tanpa persiapan, Prof Ariawan langsung menawarinya beasiswa.
“Benar-benar enggak di-
setting
, itu benar-benar natural. Aku ditembak, “Kamu mau beasiswa?” Aku kaget juga, kata aku ini beneran? Kayak mimpi,” ucap Restu.
Beasiswa itu resmi diberikan pada Sabtu, 4 Oktober 2025, bertepatan dengan Dies Natalis Untar.
Restu diberi keleluasaan memilih program studi dan menjatuhkan pilihan pada Ilmu Komunikasi. Alasannya, ia ingin memperdalam dunia konten yang selama ini menjadi minatnya.
“Biar konten aku bahasanya enggak asal-asalan gitu,” ujarnya.
Ia sudah mendaftar sebagai mahasiswa baru dan akan mulai kuliah pada Agustus 2026. Sembari kuliah, ia berencana tetap mengojek dan membuat konten.
“Aku milih sambil ngojek. Aku milih ngojek sambil ngonten doang. Karena kerja yang hanya pulang kuliah itu hanya sedikit,” kata Restu.
Di balik kisah viralnya, Restu menitipkan satu pesan yang ia harap dapat menggugah mahasiswa yang kini duduk di bangku kuliah.
“Banyak di luar sana yang mau gantikan tempat duduk kalian,” ujarnya.
Pesan sederhana, namun datang dari seseorang yang selama empat tahun menunda impian, hingga akhirnya kesempatan itu benar-benar tiba.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/03/69300306b7619.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mertua dan Adik Ipar Uya Kuya Mengungsi Usai Lihat Berita Rumah Sahroni Dijarah Megapolitan 3 Desember 2025
Mertua dan Adik Ipar Uya Kuya Mengungsi Usai Lihat Berita Rumah Sahroni Dijarah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Rumah politikus PAN Surya Utama atau Uya Kuya yang dijarah pada Agustus 2025 dihuni oleh mertua dan adik iparnya, Riziansyah.
Sebelum penjarahan terjadi, ia dan keluarga sudah mengungsi ke tempat aman setelah melihat pemberitaan di media sosial.
“Karena kami sudah lihat di media sosial, sudah ramai sekali, dan kami melihat rumahnya Pak Ahmad Sahroni sudah didatangi massa. Dan di media sosial itu sudah di-
mention
rumah kami, alamat jelasnya. Jadi kami sekeluarga meninggalkan rumah jam 16.30 WIB,” jelas Riziansyah dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025).
“Jadi siapa yang tinggal di situ pada waktu jam 23.00 WIB itu (saat kejadian). Apakah tidak ada lagi orang yang tinggal di situ?” tanya Hakim Immanuel.
Riziansyah menyebut, rumah tersebut kosong saat kejadian.
Meski tak ada di dalam rumah tersebut, ia bersama sejumlah penjaga rumah
Uya Kuya
masih berada di sekitar lokasi.
“Saya pun sebenarnya di sana yang mulia, tapi saya tidak ada di rumah, tapi saya ada di sekitar rumah saja,” jawab Riziansyah.
Riziansyah mengaku berkoordinasi dengan Uya Kuya terkait keadaan rumah usai penjarahan.
“Lalu kapan ada kesepakatan kalian untuk melaporkan hal ini kepada yang berwajib, kepada pihak kepolisian?” tanya Hakim.
“Langsung di hari Minggunya (melapor Polisi) itu Pak Hakim,” kata Riziansyah.
Dalam kasus penjarahan
rumah Uya Kuya
, ada empat terdakwa yakni Reval Ahmad, Anisa Safitri, Warda Wahdatullah, dan Dimas Dwiki Rhamadani.
Rumah mertua Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur, mengalami kerusakan setelah digeruduk massa pada Sabtu (30/8/2025) sore.
Awalnya, pada 30 Agustus 2025 sekitar pukul 21.50 WIB, Anisa dihubungi Warda dan diajak ke rumah Uya Kuya yang saat itu dipenuhi kerumunan warga yang mengambil barang berharga.
Sesampainya di lokasi, keduanya melihat Reval keluar dari rumah sambil membawa sebuah televisi 60 inci.
Reval meminta bantuan untuk mengangkat barang tersebut dan membawa ke bengkel miliknya di kawasan BKT, Jakarta Timur, dengan tujuan dijual.
Mereka kemudian ditangkap pada 8 September 2025 oleh Satreskrim Polres Jakarta Timur.
Atas perbuatannya, mereka didakwa melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan ke-4 KUHP tentang pencurian yang dilakukan pada malam hari, di rumah atau pekarangan tertutup, serta secara bersama-sama.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

DKI susun revisi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang menyusun revisi peraturan daerah (Perda) soal perlindungan perempuan dan anak untuk mencegah kekerasan di Jakarta.
“Kita sedang menyusun revisi perda itu. Perda 8/2011 akan menjadi dua Perda, yaitu Perda Perlindungan Perempuan dan Perda Penyelenggaraan Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA),” kata Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta Iin Mutmainnah di Jakarta Selatan, Rabu.
Iin menjelaskan, revisi ini juga bagian dari menjawab keprihatinan terhadap kasus penculikan dan pembunuhan anak laki-laki di Jakarta Selatan, bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) oleh tersangka Alex Iskandar (49).
Dia menambahkan revisi itu akan masuk dalam pembahasan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) pada 2026.
“Substansi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) juga sudah kami masukkan di dalam revisi perda tersebut,” ucapnya.
Kemudian di luar dua perda itu, pihaknya juga sedang menyusun dua perda lainnya sebagai langkah untuk optimalisasi ataupun penguatan dari sisi keluarga, yaitu Perda Pembangunan Keluarga dan Perda Perlindungan Penduduk.
“Jadi, total ada empat perda yang akan kami bahas di Bapemperda pada 2026,” ucapnya.
Maka itu, revisi perda ini sebagai langkah regulasi untuk payung hukum dalam memberikan perlindungan perempuan dan anak di DKI Jakarta.
Kemudian, pihaknya juga sedang menyusun Instruksi Gubernur (Ingub) mengenai satuan tugas (Satgas) PPA berbasis masyarakat. Salah satunya menghadirkan relawan pendamping korban kekerasan.
“Itu, adalah salah satu langkah kami bekerja sama dengan semua pihak, termasuk komponen masyarakat dan nanti akan masuk dalam komponen Satgas PPA berbasis masyarakat tersebut,” ucapnya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, Dinas PPAPP DKI mencatat telah menangani sebanyak 2.104 kasus kekerasan perempuan dan anak hingga awal Desember 2025.
Angka itu menunjukkan kenaikan 10 persen dari kasus 2024, namun sisi positifnya terungkap bahwa masyarakat saat ini mulai berani melapor jika melihat maupun mengalami kekerasan.
Diimbau juga kepada masyarakat untuk segera melaporkan dugaan ke Jakarta Siaga 112 serta Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak 081317617622.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Pemkot Jakbar masih data penghuni lahan di Pegadungan Kalideres
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat masih mendata dan validasi warga penghuni lahan 31,5 hektare di Pegadungan, Kalideres.
“Masih dilakukan pendataan oleh Kelurahan Pegadungan,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusuma saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Adapun proses pendataan dan validasi warga berlangsung di RT 005/08 dan RT 006/04 Pegadungan, Kecamatan Kalideres.
Lurah Pegadungan, Anugerah Sholiha Susilo menyebut, hasil pendataan sementara menunjukkan terdapat 121 kepala keluarga yang mengokupasi lahan tersebut.
“Jadi, 36 KK ber-KTP DKI, kemudian 85 KK tidak ber-KTP DKI Jakarta,” ujar Anugerah saat dikonfirmasi terpisah.
Adapun warga ber-KTP DKI akan ditawarkan untuk pindah ke rumah susun (rusun) yang ada di Jakarta.
“Untuk yang ber-KTP DKI Jakarta, akan direlokasi ke rumah susun (rusun),” ujar dia.
Anugerah tak merinci tak merinci tindakan apa yang akan diberikan kepada mereka yang tak ber-KTP DKI Jakarta.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto membenarkan bahwa adanya pemilik lain, selain Pemprov DKI Jakarta atas lahan di Kelurahan Kamal dan Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres yang bakal dijadikan sebagai tempat pemakaman umum (TPU) baru.
“Ada sebagian yang punya pemprov, ada yang punya pribadi,” kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Rabu (26/11).
Hal itu disampaikan Uus menyusul adanya penghuni lahan, warga Kampung Bilik, yang mempersoalkan dualisme kepemilikan lahan tempat mereka tinggal.
Uus mengatakan penggusuran untuk pembuatan TPU baru hanya akan dilakukan pada lahan milik Pemprov DKI.
“Yang penting kita amankan yang punya kita saja. Lahan milik orang lain, tidak akan kita apa-apain,” kata Uus.
Adapun bukti serta batas-batas kepemilikan Pemprov DKI atas lahan itu tertuang dalam Sertifikat Hak Pakai (SHP) Nomor 484 tahun 1991.
“Kita sesuai dengan SHP-nya. Kan ada SHP-nya,” kata Uus.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kesiapan pompa dinilai jadi perhatian utama hadapi banjir rob
Jakarta (ANTARA) –
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai kesiapan pompa menjadi perhatian utama dalam menghadapi prediksi banjir rob di pesisir utara Jakarta pada 4-6 Desember 2025.
“Pemerintah telah menyiagakan berbagai pompa portabel dan membangun pompa sub polder di tiga lokasi, yaitu Koyo Cabe –Jalan Lodan Raya, Jalan RE Martadinata dan Jalan Gunung Sahari,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, di Jakarta, Rabu
Selain itu, lanjutnya sebanyak 16 pompa portabel lengkap dengan operatornya ditempatkan di wilayah rawan genangan, termasuk penyediaan 5.000 karung pasir sebagai kebutuhan tanggap darurat.
Sementara itu, lanjutnya, dari sisi sumber daya manusia, sekitar 500 personel satgas dikerahkan untuk penanganan genangan akibat pasang tinggi, dilengkapi pompa apung dan peralatan pendukung lainnya.
“Seluruh tim disiagakan bekerja cepat selama potensi rob berlangsung,” kata dia.
Pemerintah juga terus menyelesaikan pembangunan tanggul mitigasi di Muara Angke, menata tanggul mitigasi kawasan docking kapal Mandala Bahari beserta tanggul darurat dermaganya.
Kemudian, melanjutkan pembangunan tanggul Dermaga Mandala Bahari, peninggian tanggul Kali Sunter di Jalan Cipeucang juga berlangsung bersamaan dengan peninggian tanggul Pelabuhan Sunda Kelapa oleh IPC.
“Sementara pembangunan Tanggul NCICD di Muara Karang dan Ancol dilakukan Dinas SDA,” kata dia.
Selain itu, Kementerian PUPR menutup kebocoran dinding penahan (sheet pile) Kali Ancol dan menambah dinding penahan di sisi utara sebagai langkah penguatan.
Menurut dia, optimalisasi sistem air juga dipercepat, mulai dari pengerukan Waduk Muara Angke, penambahan pompa portabel, pembuatan sodetan serta pengurasan saluran di kawasan Muara Angke.
“Selanjutnya pembangunan saluran penghubung dari Jl. Pluit Karang Ayu menuju Pompa PLTU Muara Karang agar aliran air lebih cepat tertangani,” kata dia.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mengimbau masyarakat di kawasan pesisir untuk tetap waspada.
Warga diminta rutin memantau informasi resmi mengenai pasang laut, mengamankan barang-barang yang berada di area rendah, menghindari aktivitas di daerah pesisir saat puncak pasang, serta segera melaporkan jika terjadi genangan melalui kanal layanan pemerintah.
“Kami memastikan seluruh perangkat wilayah, operator pompa, hingga tim satgas siap bekerja 24 jam untuk menjaga keselamatan warga dan menekan dampak rob semaksimal mungkin,” kata dia.
Sebelumnya, banjir rob atau banjir pesisir merendam Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu pagi.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/12/03/693012d8eb464.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/03/693009c9bbcc5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/03/17/67d7c135e1cb2.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)