Lowongan 1.000 Petugas Damkar di Jakarta, Ini Kuota Per Wilayah
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka rekrutmen besar-besaran untuk 1.000 posisi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) sebagai petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tahun 2025.
Kuota rekrutmen Damkar DKI Jakarta 2025 dibagi secara spesifik untuk lima wilayah Kota Administrasi.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa seleksi Damkar memiliki standar lebih tinggi dibandingkan satuan kerja lain seperti PPSU, mengingat risiko dan tanggung jawab pekerjaan yang besar.
“Kami mempersiapkan untuk damkar ini betul-betul orang yang mau bekerja dengan baik,” ujarnya di Balai Kota, Jumat (8/8/2025).
Adapun kuota rekrutmen Damkar DKI Jakarta 2025, yakni sebagai berikut:
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Bayu Meghantara menegaskan, rekrutmen ini gratis dan masyarakat diminta waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan instansi.
Pendaftaran dilakukan secara
online
melalui link resmi berikut:
Proses seleksi sepenuhnya dikelola Dinas Gulkarmat dan calon pelamar diminta memantau kanal resmi demi menghindari informasi palsu.
Pada Maret 2025, Kepala Dinas Gulkarmat saat itu Satriadi Gunawan mengumumkan kenaikan gaji PJLP Damkar lebih dari Rp 1 juta per bulan:
“Semua petugas PJLP, pemadam kebakaran, kenaikan gaji berlaku,” kata Satriadi (24/3/2025).
Dengan demikian, peserta yang nantinya lolos rekrutmen Damkar DKI Jakarta 2025 akan mendapatkan gaji sesuai dengan gaji baru tersebut.
Dinas Gulkarmat menegaskan komitmen pada transparansi dan akuntabilitas di setiap tahap rekrutmen.
Warga yang berminat diminta menyiapkan dokumen dan fisik sejak dini, serta hanya mengakses informasi dari sumber resmi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/08/11/6899917d4f3ed.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lowongan 1.000 Petugas Damkar di Jakarta, Ini Kuota Per Wilayah Megapolitan 11 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/03/24/67e0cbf42d822.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Link Pendaftaran Rekrutmen Petugas Damkar DKI Jakarta Megapolitan 11 Agustus 2025
Link Pendaftaran Rekrutmen Petugas Damkar DKI Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) membuka rekrutmen Calon Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) untuk formasi Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tahun Anggaran 2025 mulai Selasa (12/8/2025) hingga Kamis (14/8/2025).
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Bayu Meghantara, mengatakan terdapat 1.000 formasi yang dibuka, dengan persyaratan utama Warga Negara Indonesia berusia 18–35 tahun, dan diutamakan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.
“Proses seleksi dipastikan berlangsung terbuka, transparan, dan gratis sesuai peraturan yang berlaku. Masyarakat diminta untuk mewaspadai segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta,” ujar Bayu dalam keterangan tertulisnya Senin (11/8/2025).
Formasi akan ditempatkan di lima Suku Dinas Gulkarmat, yakni Jakarta Barat 202 formasi, Jakarta Pusat 187 formasi, Jakarta Selatan 211 formasi, Jakarta Timur 219 formasi, dan Jakarta Utara 181 formasi.
JP : https://linktr.ee/pjlpdamkarjp2025
JU : https://linktr.ee/pjlpdamkarju2025
JB : https://linktr.ee/pjlpdamkarjb2025
JS : https://linktr.ee/pjlpdamkarjs2025
JT : https://linktr.ee/pjlpdamkarjt2025
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/11/6899b43edbe3c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria di Depok 4 Hari Hilang, Terakhir Pamit Kerja Pakai Baju Badut Megapolitan 11 Agustus 2025
Pria di Depok 4 Hari Hilang, Terakhir Pamit Kerja Pakai Baju Badut
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Seorang pria bernama Rahman (37), menghilang sejak Kamis (7/8/2025).
Dia terakhir pamit dari rumahnya di kawasan Cilodong, Depok, dengan menggunakan pakaian badut.
Hal itu diceritakan langsung oleh istri Rahman bernama Dewi (30). Menurut Dewi, terkahir berangkat kerja pada Kamis sekitar pukul 07.30 WIB tanpa gelagat aneh.
“Pergi kerja hari Kamis (7/8/2025) pagi, tanpa ada pertengkaran. Saat pamit juga baik-baik seperti biasanya,” ucap Dewi saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Biasanya, Rahman setiap hari berangkat kerja dan baru pulang ke rumah pukul 22.00 WIB.
Namun, hingga hari ini Rahman belum pulang atau sekedar menghubungi istri dan anaknya.
“Dia kerjanya jadi badut, memang biasa keliling di daerah Cilodong,” ujar Dewi.
Dewi mengatakan, salah satu ciri suaminya berkulit sawo matang.
“Suami saya kayak yang di foto, tapi itu foto lama. Sekarang rambutnya agak tebal, kalau untuk tinggi badan saya kurang yakin berapanya,” ucap Dewi.
Dewi meminta orang yang menemukan segera menghubunginya ke nomor telepon 0895707070011.
Setelah suaminya menghilang, kondisi perekonomian keluarga Dewi memprihatinkan.
“Karena ayahnya enggak pulang, jadi susu anak enggak kebeli dan karena diare jadi butuh popok yang banyak,” lanjut dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/11/6899726430336.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Singgih Adu Ketangkasan dengan Sesama Petugas Damkar, Andalkan Pengalaman dan Stamina Megapolitan 11 Agustus 2025
Cerita Singgih Adu Ketangkasan dengan Sesama Petugas Damkar, Andalkan Pengalaman dan Stamina
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta beradu ketangkasan dan kemampuan dalam ajang Jakarta Fire Fighter Challenge (JFFC) 2025 yang digelar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta, Jalan Raya Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (11/8/2025).
Salah satu peserta dari Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara, SInggih, mengaku telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk mengikuti kompetisi tersebut.
“Selama ini kami, selama mengikuti pelatihan itu yang jelas tidak cuma satu hari atau satu minggu. Yang jelas kita berlatih itu dari jauh-jauh hari,” ujarnya kepada
Kompas.com
, Senin.
Singgih sendiri akan berlaga di kategori Braveheart Challenge (Tantangan Keberanian).
Dia mengaku sudah melakukan persiapan sejak beberapa bulan sebelumnya, dibimbing oleh senior dan pelatih berpengalaman, termasuk mereka yang pernah mengikuti ajang Singapore Challenge.
“
Prepare
itu dari bulan-bulan sebelumnya. Nah dari situ kita dilatih sama para senior dan para pelatih-pelatih yang, istilahnya dia sudah memberi materi yang sangat luar biasa dan para senior kami ini sudah mengikuti
skill
yang diajang Singapore Challenge,” kata dia.
“Nah itu kita dibagi pengalaman-pengalaman dari beliau yang kita ikuti sampai di sini,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa materi latihan mencakup peningkatan fisik, teknik melewati rintangan (
obstacle
), hingga strategi menjaga kecepatan.
“Yang jelas fisik. Fisik, ya materi tentang
obstacle
-nya, terus cara kecepatan kita per
obstacle
-nya,” katanya.
Meski demikian, Singgih mengaku tidak merasa terbebani karena pola latihan yang dijalani mirip dengan situasi di lapangan.
“Kalau saya bilang kesulitannya ya, enggak ada sih. Yang penting kita jalaninnya
happy
aja sih. Dalam latihan enggak juga beda jauh (dengan situasi lapangan),” ucapnya.
Namun, ia menyadari bahwa pada hari perlombaan nanti, tekanan waktu akan menjadi tantangan tersendiri. Untuk kategori Braveheart, ia memprioritaskan menjaga stamina dan kesehatan.
Sementara itu, Sinaga, pendamping peserta, mengatakan pembinaan yang diberikan tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga pada pengetahuan teknis yang berkaitan erat dengan tugas sehari-hari pemadam kebakaran.
“Sebagai pelatih memang tanggung jawab kita untuk membina mereka, baik
knowledge
maupun keterampilan mereka. Karena ini kan sangat menunjang atau berkaitan dengan pekerjaan damkar sehari-hari. Jadi ajang kompetisi ini salah satunya untuk meningkatkan
skill
mereka dalam menghadapi tugas mereka sehari-hari,” ujar dia.
Menurut Sinaga, kategori Braveheart membutuhkan fisik di atas rata-rata dan ketahanan mental yang kuat.
“Enggak hanya fisik, bahkan daya pikir dia juga harus kuat pada saat melakukan pekerjaan dalam fisik yang benar-benar keras,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/11/6899a52a57ecf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penyebab Kapal Dorolonda Terbakar Diduga akibat Aktivitas Pengelasan Megapolitan 11 Agustus 2025
Penyebab Kapal Dorolonda Terbakar Diduga akibat Aktivitas Pengelasan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penyebab kebakaran Kapal Motor (KM) Dorolonda di Galangan I, Pengedokan Kapal, Jalan Penambangan, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, diduga akibat aktivitas pengelasan.
Pasalnya, kapal tersebut sedang dalam masa perbaikan untuk persiapan beroperasi pada Minggu (17/8/2025).
“Kemungkinan dari orang lagi ngelas, karena asap itu kan sumbernya dari api, di situ kan yang main api cuma tukang las karena lagi diperbaiki juga kan kapalnya,” ucap salah satu pekerja kapal bernama Dayat (bukan nama sebemarnya) (42) saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Senin (11/8/2025).
Pekerjaan las tersebut, kata Dayat, dilakukan di ruang penumpang yang terdapat banyak barang yang mudah terbakar, di antaranya kasur.
Setelah kebakaran terjadi, asap hitam membumbung tinggi ke langit dan membuat ratusan pekerja panik dan berhamburan keluar kapal.
“Jadi, awalnya ada asap, terus orang-orang pada teriak ‘turun, turun, turun’ saya mikirin teman saya berdua,” tutur Dayat.
Saat turun dari kapal, Dayat baru sadar dompet dan perlengkapan kerjanya tertinggal di dalam kapal.
Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali masuk ke dalam kapal, tetapi dicegah oleh petugas pemadam kebakaran.
“Jadi, saya sempat mau masuk lagi, tahu enggak suhunya berapa 150 derajat, dicek di dalam sama pemadam,” ucap Dayat.
Pekerja yang terjebak di bagian atas kapal akhirnya dievakuasi secara bergantian menggunakan crane karena tangga sudah tak bisa digunakan akibat tebalnya asap dan suhu panas yang ekstrem.
Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Seluruh pekerja berhasil dievakuasi.
“Kita di sana ada dua jam, karena kami kelaparan akhirnya turun, sampai di sana enggak ada berita korban,” ucap Dayat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/11/68998e871602d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Peninggian Pagar Stasiun Cikini Baru 10 Meter, Penumpang Masih Nekat Melompat Megapolitan 11 Agustus 2025
Peninggian Pagar Stasiun Cikini Baru 10 Meter, Penumpang Masih Nekat Melompat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Peninggian pagar pembatas jalur pedestrian di depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, terus dikerjakan oleh pihak terkait.
Pantauan K
ompas.com
pada Senin (11/8/2025) pukul 15.00 WIB menunjukkan sejumlah pekerja masih memasang batang besi tambahan di bagian atas pagar lama, melakukan pengecatan ulang, hingga pengelasan di lokasi.
Pagar yang berada di Jalan Pengangsaan Timur ini ditinggikan untuk mencegah kebiasaan penumpang KRL dan pejalan kaki yang kerap menyeberang sembarangan atau melompati pagar pembatas.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pekerja tampak sibuk mengelas besi tambahan langsung di tempat. Suara mesin las terdengar bersahutan di tengah lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki.
Pagar lama yang kusam dicat ulang dengan warna hijau agar seragam dengan pagar baru. Pengecatan dilakukan manual menggunakan kuas.
Sebagian pagar baru sudah berdiri kokoh dan mengilap, meski sambungan logamnya masih terlihat jelas menandakan pekerjaan belum rampung.
Hingga sore hari, baru sekitar 10 meter pagar yang mencapai ketinggian baru. Di sisi utara dan selatan stasiun, pagar lama setinggi satu meter masih terpasang sehingga mudah dipanjat.
Di salah satu titik, terpasang spanduk bertuliskan “Dilarang Loncat”, namun pelanggaran tetap terjadi. Sejumlah warga terlihat masih melompati pagar dari arah pasar menuju stasiun maupun sebaliknya.
Joko (46), warga sekitar, mengatakan fenomena penumpang yang nekat melompati pagar sudah berlangsung lama.
“Dari dulu begitu. Banyak yang kalau sudah buru-buru, mereka nekat loncat,” ujarnya di trotoar dekat pintu masuk stasiun.
Ia menilai jalur resmi menuju stasiun terlalu memutar dan menyulitkan penumpang yang terburu-buru.
“Kalau lewat jalan resmi kan mesti jauh jalannya, nah orang malas,” katanya.
Sementara itu, Sri Lestari (38), warga lainnya, menilai peninggian pagar perlu dibarengi dengan pengawasan petugas.
“Kalau cuma pagar tinggi tapi enggak ada yang ngawasin, ya percuma. Tetap saja ada yang manjat,” ucapnya.
“Ngeri kalau sampai ada yang jatuh atau keseleo. Mending jalan sedikit jauh tapi aman,” tambah dia.
Rahmat (27), penumpang KRL tujuan Depok, mengaku masih memilih melompati pagar.
“Kereta sudah mau jalan, kalau muter lewat ujung jalan bisa ketinggalan. Jadi saya loncat saja, biar cepet,” ujarnya sambil tersenyum.
“Saya sih setuju ada pagar tinggi, tapi kalau akses resmi sejauh ini ya tetap milih loncat. Toh, beberapa belum ditinggikan,” kata dia lagi.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, sebelumnya menyatakan peninggian pagar pedestrian di Stasiun Cikini sudah dilakukan sejak Sabtu (9/8/2025).
Tinggi pagar dinaikkan dari satu meter menjadi 1,7 meter guna mencegah pelanggaran dan meningkatkan keselamatan.
“Aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, namun juga membahayakan keselamatan penumpang serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun,” ujar Ixfan dalam keterangan tertulis, Senin (11/8/2025).
Ia menegaskan, akses resmi menuju stasiun tersedia melalui pintu utara dan selatan yang terhubung dengan Halte Transjakarta.
Selain itu, penataan pagar juga bertujuan mencegah pedagang kaki lima dan kendaraan bermotor menggunakan trotoar secara ilegal.
Stasiun Cikini melayani 25.000–30.000 pengguna KRL per hari pada hari kerja, dan 11.000–15.000 orang per hari pada akhir pekan.
“Tingginya mobilitas ini membuat penataan akses penumpang sangat penting untuk mencegah potensi insiden dan memastikan kelancaran layanan,” kata Ixfan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sidang Banding, Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Tetap Dihukum 14 Tahun Pidana
Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri Sriwijaya Air, Hendry Lie tetap divonis 14 tahun penjara dan denda Rp1 miliar pada sidang banding di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta.
Berdasarkan sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) PN Jakarta Pusat, majelis hakim PT Jakarta telah menjatuhkan hukuman pidana yang sama dengan pengadilan tingkat pertama.
“Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 14 tahun dan denda sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan,” dalam amar putusan banding oleh PT Jakarta, dikutip Senin (11/8/2025).
Selain pidana badan, Majelis Hakim PT Jakarta juga menetapkan pidana tambahan berupa kewajiban membayar uang pengganti Rp1,05 triliun untuk Beneficial Ownership PT Tinindo Inter Nusa itu.
Adapun, apabila Hendry Lie tak bisa membayar uang pengganti itu selama satu bulan setelah berkekuatan hukum tetap, maka harta bendanya akan disita oleh jaksa untuk dilelang.
Sementara itu, jika harta benda Hendry Lie masih tidak menutupi uang pengganti maka kewajiban itu bakal diganti dengan pidana penjara selama delapan tahun dengan dikurangi masa tahanan sebelumnya.
“Menjatuhkan pidana tambahan kepada Terdakwa untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp1.052.577.589.599,19,” tambah hakim.
Selain itu, hakim juga menyatakan sejumlah aset tanah dan bangunan di Badung, Bali agar dirampas negara untuk diperhitungkan sebagai pembayaran uang pengganti atas perkara Hendry Lie.
Sekadar informasi, sidang di tingkat banding ini diadili oleh ketua majelis Albertina Ho dengan hakim anggota Tahsin dan Agung Iswanto. Sementara, Panitera Pengganti Rina Rosanawati. Adapun, perkara ini diputus pada Jumat (8/8/2025).
Sekadar informasi, Hendry Lie telah dinyatakan secara sah dan bersalah dalam kasus korupsi tata niaga timah di IUP PT Timah Tbk. (TINS).
Dari kasus dengan kerugian negara Rp300 triliun itu, Hendry Lie divonis 14 tahun penjara dan denda Rp1 miliar di pengadilan negeri Tipikor Jakarta Pusat. Selain itu, eks Bos Sriwijaya Air ini juga diminta untuk membayar uang pengganti Rp1,05 triliun.
/data/photo/2025/08/11/6899b10863a0e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/11/6899a1460d826.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
