Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Ojol: “Anyep” Luar Biasa
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Cuti bersama peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 18 Agustus 2025 menuai keluhan dari sejumlah pekerja harian, seperti ojek
online
(ojol).
Sejumlah pengemudi ojol khawatir, momen libur panjang yang terhitung sejak 16 Agustus 2025 menyebabkan orderan turun drastis.
Bukhori (56), salah satu pengemudi ojol yang biasa mangkal di Stasiun Depok mengaku pendapatannya turun tajam setiap kali libur nasional atau cuti bersama.
“Wah, itu luar biasa
anyep-
nya. Kalau hari biasa ramai dari pagi sampai malam, tapi pas libur nasional (dan cuti bersama), benar-benar sepi,” kata Bukhori saat ditemui
Kompas.com
, Selasa (12/8/2025).
Menurut dia, momen libur panjang menyebabkan pesanan turun signifikan. Bahkan, Bukhori pernah tiga jam menunggu tanpa ada satu pun pesanan masuk.
“Pernah sampai duduk tiga jam, enggak bunyi (aplikasi). Akhirnya pulang. Udah dua kali ngalamin begitu,” ujarnya.
Situasi ini seakan menjadi hal yang biasa di kalangan pengemudi ojol saat libur panjang. Ia pun membandingkan dengan situasi pada akhir pekan.
“Di libur hari Sabtu Minggu aja itu udah berbeda. Berbeda dari hari-hari biasa. Apalagi di libur-libur nasional seperti itu yang memang mutlak. (Libur) PNS doang aja Itu luar biasa. Artinya ordernya itu benar-benar sepi dah,” kata dia.
Meski demikian, Bukhori dan rekan-rekannya tetap memilih mangkal di stasiun dibandingkan mencari alternatif lain.
Hal senada disampaikan Rais (25),
driver
ojol lainnya. Menurut dia, saat libur panjang, pesanan penumpang justru menurun, sementara permintaan untuk layanan pesan-antar makanan sedikit naik.
“Kalau libur, orang banyak di rumah. Jadi jarang pesan buat pergi, paling order
food
. Tapi tetap aja, kalau libur panjang bikin rugi penghasilan,” tutur Rais.
Untuk menyiasati sepinya orderan, Rais biasanya berpindah mangkal ke area yang ramai restoran atau pusat perbelanjaan.
“Biasanya saya mangkal di mall, karena banyak yang pesan makanan. Kalau di stasiun pas libur panjang, sepi banget,” tambahnya.
Diketahui, pemerintah menetapkan cuti bersama pada 18 Agustus 2025 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Menteri PANRB Rini Widyantini pada 7 Agustus 2025.
Keputusan ini merupakan revisi dari SKB sebelumnya, yakni SKB No. 1017/2024, Nomor 2/2024, dan Nomor 2/2024, yang mengatur hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025.
Hal ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2/MEN/XII/2016 yang menyatakan bahwa cuti bersama di sektor swasta bersifat fakultatif atau pilihan.
Pemberlakuan cuti bersama sepenuhnya menjadi kewenangan perusahaan masing-masing, tanpa mengurangi hak cuti tahunan maupun memengaruhi pembayaran gaji karyawan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/07/01/6863a87038e6e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Ojol: "Anyep" Luar Biasa Megapolitan 12 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/11/6899677539512.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rano Karno Pastikan Rekrutmen Petugas Damkar DKI Bebas Pungli: Gubernur yang Tentukan Megapolitan 12 Agustus 2025
Rano Karno Pastikan Rekrutmen Petugas Damkar Jakarta Bebas Pungli: Gubernur yang Tentukan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno memastikan rekutmen petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) yang resmi dibuka hari ini, Selasa (12/8/2025) hingga Kamis (14/8/2025) bebas dari pungutan liar (pungli).
Rano menegaskan, penentuan akhir siapa yang lolos seleksi petugas damkar akan diputuskan langsung oleh dirinya bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
“Udah pasti lah itu kita hindari (pungli). Itu makanya kenapa PPSU PJLP ini kita ketatin, makanya kenapa yang menentukan nanti adalah Gubernur dan Wakil Gubernur,” ucap Rano di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Rano tak menampik kerap mendengar kabar dugaan pungli dalam penerimaan petugas Damkar di sejumlah kecamatan dan kelurahan.
Namun, ia memastikan pihaknya bersama Pramono akan memantau ketat setiap tahapan seleksi.
“Iya kita denger deh kita tahu di beberapa kecamatan kelurahan ada,” kata dia.
Formasi akan ditempatkan di lima Suku Dinas Gulkarmat, yakni Jakarta Barat 202 formasi, Jakarta Pusat 187 formasi, Jakarta Selatan 211 formasi, Jakarta Timur 219 formasi, dan Jakarta Utara 181 formasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/12/689aca91019dd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Remaja di Pondok Aren Diduga Gelapkan Dana Investasi Bodong Rp 1,5 Miliar Megapolitan 12 Agustus 2025
Remaja di Pondok Aren Diduga Gelapkan Dana Investasi Bodong Rp 1,5 Miliar
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Remaja berinisial G (19), warga Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, diduga melakukan investasi bodong dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp 1,5 miliar.
Ketua RT 003/004, Jurang Mangu Barat, Arpan (50), mengaku bahwa awalnya ia tidak mengetahui adanya praktik investasi tersebut di lingkungannya lantaran para korban bukan warganya, tetapi dari luar wilayah.
“Saya baru tahu ini setelah ada yang datang ke rumah saya hari Kamis (7/8/2025) jam 23.30 WIB terus lapor ke saya. Kalau enggak lapor, saya enggak akan tahu,” ujar Arpan saat ditemui
Kompas.com
di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (12/8/2025).
Arpan menjelaskan, sebelum laporan masuk kepadanya, rumah G sudah lebih dulu didatangi sejumlah korban pada Kamis sore.
Mereka sempat berdebat soal uang, tetapi tidak menemukan titik temu. Malamnya, mereka memanggil Arpan untuk menengahi perdebatan.
Malam itu, Arpan mendapati tiga orang korban yang datang menuntut uang mereka dikembalikan secara utuh oleh G.
Namun, keesokan harinya, Arpan kaget karena jumlah korban bertambah hingga puluhan orang dan datang bergantian.
“Saya minta penjelasan ke semuanya, ke korban sama si pelaku. Pelaku ini mengaku uangnya masuk ke dia,” kata Arpan.
Menurut dia, G diduga menjalankan sistem pinjam meminjam berbasis kepercayaan yang bermula dari hubungan jual beli baju secara daring.
G memiliki seorang
seller
yang ternyata juga menjadi korban. Keduanya tidak saling mengenal dan belum pernah bertemu, tetapi hubungan bisnis itu menumbuhkan rasa saling percaya.
Karena sudah saling percaya, G mengajak
seller
-nya itu untuk membangun bisnis pinjam meminjam dengan basis kepercayaan.
“Yang laporan ke saya itu adalah
seller
-nya juga.
Seller
dari pada si pelaku. Jadi, si
seller
ini modalin juga sebetulnya ke pelaku,” kata Arpan.
“Nah, si pelaku ini juga mencari nasabah untuk meminjamkan uangnya. Si
seller
juga cari orang yang meminjamkan ke mereka. Sistemnya adalah kepercayaan. Itu yang saya bingung. Padahal pada enggak saling kenal,” sambung dia.
Seiring waktu, jumlah anggota yang terlibat dalam bisnis tersebut terus bertambah hingga ratusan orang.
“Dia bilang ada 700 anggota, kan banyak banget berarti,” imbuh dia.
Dari informasi yang didapati Arpan, kerugian awalnya disebut mencapai Rp 500 juta. Namun, data yang diterima Arpan berkembang menjadi Rp 1 miliar, dan terakhir mencapai sekitar Rp 1,5 miliar.
Situasi rumah pelaku pun mulai memanas lantaran korban yang sebagian besar anak muda meminta uang mereka dikembalikan saat itu juga.
Karena situasi sudah memanas, Arpan akhirnya meminta bantuan Babinsa.
“Mereka maunya uang balik hari itu juga. Saya sudah coba menengahi, tapi enggak berhasil. Akhirnya saya minta bantuan Babinsa, Binamas, dan polisi,” kata Arpan.
Para korban tetap tidak puas sampai akhirnya G dibawa ke kantor polisi untuk proses mediasi dan penyelidikan lebih lanjut pada Jumat (8/8/2025) pukul 18.00 WIB.
Sementara itu, Kapolsek Pondok Aren Kompol Anne Rose Asrippina membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, pelaku saat ini masih ditahan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Terduga pelaku sudah kami amankan. Untuk hasil penyelidikan, kami masih dalami, uangnya di mana dan digunakan untuk apa,” kata dia
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ada pembangunan saluran air, pengendara diimbau hindari sejumlah titik
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Timur mengimbau pengendara agar menghindari sejumlah titik di Jalan DI Panjaitan ruas Cawang karena pekerjaan pembangunan saluran air.
“Ada pembangunan saluran air dengan metode jacking di Jalan DI Panjaitan ruas Cawang mengarah Kebon Nanas. Untuk itu, para pengendara diimbau menghindari ruas jalan tersebut agar terhindar dari kepadatan kendaraan karena penyempitan ruas jalan yang bisa digunakan,” kata Staf Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Dedy di Jakarta Timur, Selasa.
Sistem jacking adalah pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu pipa tersebut didorong dengan menggunakan tekanan hidrolik.
Deddy menyebut sejumlah titik di Jalan DI Panjaitan sudah dilakukan persiapan pengerjaan sehingga rekayasa lalu lintas juga diberlakukan demi kelancaran lalu lintas.
“Untuk meminimalisir terjadinya kepadatan kendaraan, kita sudah melakukan rekayasa lalu lintas, mulai dari depan Gedung Wika hingga jelang putaran jalan atau U-turn Cawang Baru,” ujar Deddy.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Tengku Saugi Zikri menjelaskan persiapan pembangunan saluran di Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, sudah dimulai sejak Senin (11/8).
“Titik awal pembangunan dimulai dari samping Underpass Cawang sampai simpang Kalimalang. Pekerjaan fisik penggalian rencananya dimulai 30 Agustus-22 Desember 2025,” tutur Saugi.
Tahap pertama pembangunan saluran jacking tersebut akan dimulai dari depan Park Hotel Cawang pada 11 Agustus hingga berakhir di tahap ke-8 di depan Gedung Brantas Abipraya 2.
“Untuk pembangunan jalur pipa atau saluran (crossing) akan dibagi lima tahap dan pengerjaan dilakukan pada malam hari pukul 22.00 WIB-04.00 WIB,” terang Saugi.
Berikut tahapan pembangunan saluran air di Jalan DI Panjaitan:
1. Joint Pit 1: 11 Agustus-19 Oktober 2025 di depan Park Hotel
2. Joint Pit 2: 10 September-16 Oktober 2025 di depan Patria Park
3. Joint Pit 3: 14 Agustus-22 November 2025 di depan Yodya Karya
4. Joint Pit 4: Oktober-22 November 2025 di depan Wika Tower
5. Joint Pit 5: 12 September-21 Desember 2025 di depan Perumnas
6. Joint Pit 6: 12 November-21 Desember 2025 di depan Perumnas
7. Joint Pit 7: 21 Agustus-27 November 2025 di depan Brantas 1
8. Joint Pit 8: 30 Agustus-22 Desember 2025 di depan Brantas 2.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

DLH DKI gelar simulasi penanggulangan busa di Pintu Air Wier 3
Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan menggelar simulasi penanggulangan busa di Pintu Air Wier 3, Kanal Banjir Timur (KBT) pada esok hari, Rabu (13/8).
Kegiatan yang melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat daerah (OPD) lintas sektor itu bertujuan memastikan respons cepat dan efektif jika busa kembali muncul di lokasi tersebut.
“Dinas LH bersama BPBD, Dinas Sumber Daya Air, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan akan berkolaborasi untuk mempercepat pemulihan kualitas air sungai,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, simulasi tersebut merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menanggulangi pencemaran air jangka pendek.
Simulasi itu juga bagian dari program pemulihan air sungai untuk jangka panjang.
Lebih lanjut, dia menyebut kadar pencemar di kawasan tersebut sudah melampaui baku mutu lingkungan.
Busa pun terbentuk akibat tingginya pencemaran organik yang ditunjukkan oleh nilai Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD).
Selain itu, limbah rumah tangga, terutama sabun dan deterjen yang mengandung surfactant sintetis juga menjadi penyebab utama munculnya busa di lokasi tersebut.
“Kondisi turbulen di pintu air akibat perbedaan elevasi permukaan membuat udara terjebak di dalam air, sehingga memperbanyak dan mempertahankan busa,” terang Asep.
Dalam simulasi tersebut, sambung dia, timnya akan menggunakan semprotan nozzle yang mencampurkan air dengan cairan mikroorganisme pengurai surfactant, seperti EM4 yang lebih mudah terurai secara alami atau biodegradable guna mempercepat pemecahan busa.
Selain itu, DLH DKI Jakarta juga memasang jaring terapung untuk melokalisasi penyebaran busa tersebut. Sejumlah perahu karet bermotor akan disiagakan di dalam dan luar area jaring untuk mobilisasi petugas di lapangan.
Asep menekankan pentingnya pencegahan jangka panjang di luar penanganan darurat. Salah satunya melalui penertiban pelaku usaha yang diwajibkan memiliki Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL), yakni dokumen bagi usaha berskala kecil, dengan luas lahan terbangun di bawah satu hektare atau bangunan di bawah 5.000 meter persegi.
Pihaknya pun mengingatkan pelanggaran terhadap pengelolaan lingkungan dapat dikenakan sanksi pidana, berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, dengan ancaman kurungan 10 hingga 90 hari atau denda antara Rp100 ribu hingga Rp30 juta.
Selain itu, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2005 tentang Air Limbah Domestik, pelanggar juga dapat dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha dan penyegelan bangunan.
“Tahun ini kami fokus membina usaha kategori SPPL, dimulai dari kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung sebagai pilot project penguatan pengelolaan lingkungan sejak dari hulu,” tutup Asep.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/02/04/67a1e12d5528d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah Megapolitan 12 Agustus 2025
Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pembangunan MRT Jakarta fase 2A menghadapi lika-liku, termasuk tantangan konstruksi.
Stasiun bawah tanah fase 2A yang dibangun meliputi Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota, total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
Saat sedang melakukan pengerjaan stasiun bawah tanah, MRT Jakarta menemukan cagar budaya di kawasan Glodok.
Beberapa titik stasiun atau koridor yang dibangun bersinggungan atau berada dalam kawasan dalam radius cagar budaya.
Akibatnya, ada protokol yang harus dilakukan agar cagar budaya itu tertangani dengan baik.
Tidak hanya itu, MRT Jakarta juga harus berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Regulasi untuk penanganan benda cagar budaya itu tidak boleh dilanggar. Ini menjadi salah satu perhatian utama dari MRT Jakarta dalam melakukan konstruksi di area tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Corporate Secretary (Corsec) PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo saat ditemui Kompas.com di kantornya, Wisma Nusantara, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
Lebih lanjut, hal-hal teknis meliputi pembuatan kereta dan pekerjaan persinyalan, bahkan terkait proses kerja sama dengan tender juga menjadi tantangan tersendiri.
Tomo turut menyinggung tantangan dari pemenuhan prosedur atas dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dan berbagai mekanisme tender yang harus dilakukan.
“Misalnya proses tender kereta, ternyata ada isu. Jadi ada waktu-waktu (tantangannya) non teknikal,” sebut Tomo.
Progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang meliputi wilayah Bundaran HI hingga Kota telah mencapai 51 persen.
“Angka 51 persen itu (sudah lebih) dari target di angka 50 persen. Jadi alhamdulillah, sebetulnya sudah lebih cepat daripada target,” ujar pria yang akrab dipanggil Tomo itu.
Tomo menambahkan, saat ini proses pengerjaan yang paling maju dipimpin oleh stasiun di kawasan Thamrin hingga Monas. Sebab bagian itu dimulai terlebih dulu ketimbang yang lain.
Terkait kemacetan yang rawan terjadi di sekitar kawasan proyek, Tomo mengakui pengerjaan ini tak luput dari pemberlakuan rekayasa lalu lintas.
Meski Stasiun MRT berada di bawah tanah, Tomo menyebut bagaimana pengerjaan konstruksi dimulai dari atas.
Tidak hanya itu, ada berbagai alat-alat berat dan aktivitas yang beroperasi di atas tanah.
“Belum lagi orang lalu-lalang juga. Itulah mengapa ada pagar proyek yang memang sedikit banyak memakan ruang jalan,” tutur dia.
Itulah sebabnya, MRT Jakarta bersyukur bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah untuk bisa bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Jakarta dalam mengatur rekayasa lalu lintas.
“Perencanaan dilakukan sedemikian rupa agar pagar-pagar konstruksi yang ditempatkan di jalan tidak mengurangi jumlah lajur jalan. Kalau tadinya ada empat, tetap empat. Cuma posisinya atau secara diameternya, lika-likunya berubah,” lanjut Tomo.
MRT Jakarta pun aktif melakukan publikasi di berbagai media, baik secara daring maupun luring.
Tidak hanya melalui akun sosial media, tetapi juga melalui media luar ruang–LED di beberapa jalan.
“Kami imbau masyarakat terkait dengan ruas-ruas jalan yang terdampak dari pekerjaan konstruksi,” imbuh dia.
Konektivitas MRT Jakarta tidak akan berhenti pada rute Bundaran HI-Lebak Bulus dan Bundaran HI-Kota.
Ke depannya, fase 2B juga akan membawa penumpang hingga ke Mangga Dua dan Ancol.
Selain itu, ada pengembangan untuk koridor timur-barat yang masih dalam tahap pengembangan.
“Fase satu dari koridor timur-barat itu dari Tomang sampai Medan Satria. Selain itu, kami juga ada rencana untuk koridor dari Fatmawati ke Taman Mini,” papar Tomo.
Tomo juga mengungkapkan potensi adanya integrasi dari stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Taman Mini Indah Indonesia (TMII), Jakarta Timur.
Lebih lanjut, MRT Jakarta juga telah menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land) untuk mengkaji perpanjangan jalur dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Meski belum bisa memberikan informasi secara lebih detail kapan proyeknya akan dimulai, Tomo menjelaskan saat ini rencana untuk rute ke Tangsel sudah mendekati kajian kelayakan.
“Harus melalui uji kelayakan sebelum suatu proyek dibangun. Layak atau enggak (untuk dibangun) sebenarnya. Misalnya kalaupun enggak layak, dari titik A, ke titik B, mungkin harus ke titik C dulu?” celetuk dia.
Ke depannya, akan ada berbagai pengembangan yang akan mempermudah mobilitas penumpang.
Tujuannya tentu untuk menjadikan perjalanan harian lebih lancar dengan harapan lebih banyak lagi warga yang beralih menggunakan transportasi umum.
Misalnya, Stasiun Bundaran HI akan dikembangkan dalam proyek ‘extended concourse’.
Tomo menjelaskan, concourse adalah area yang dijejakkan seusai penumpang memasuki stasiun dan turun ke bawah.
“Misal turun ke bawah, itu kan sampai di level pertama yang ada pemeriksaan, pembelian tiket, itu concourse,” ujar Tomo.
Tomo mengatakan, secara struktur masih ada sisa area yang panjang karena disekat.
Itulah sebabnya, ada rencana untuk menambah satu pintu masuk menuju Stasiun Bundaran HI.
Tepatnya di area yang luas di sekitar Plaza Indonesia dekat Bundaran HI.
“Jadi akan lebih mendukung konsep vibrant di Bundaran HI sendiri karena di Bundaran HI ini dan sekitarnya memang identik dengan shopping, belanja, perkantoran, orang lalu-lalang untuk transit dari satu gedung perbelanjaan ke tempat perbelanjaan lain, atau ke kantor,” lanjut dia.
Selain Bundaran HI, ada Stasiun Blok M yang akan dikembangkan hingga ke kawasan gedung di Panglima Polim berbasis konsep transit oriented development (TOD).
“Jalur ke Panglima Polim ini untuk semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat yang melintas ke arah sana. Salah satu konsep yang dikembangkan adalah skybridge (jalan layang),” papar Tomo.
TOD sendiri memiliki esensi kemudahan bagi pejalan kaki yang melintas.
TOD sendiri juga hadir dalam beragam bentuk, salah satunya adalah pedestrian deck, yaitu skybridge.
MRT Jakarta sendiri telah membentuk konsep yang disebut ‘Ultimate Blok M’ yang pengembangannya bersifat mixed use.
Artinya, gedung perkantoran, perbelanjaan, bahkan tempat tinggal akan terkoneksi.
“Itu nanti diarahkan ke Blok M Hub dan Terminal Blok M. Itu akan ikut direvitalisasi,” papar Tomo.
Harapannya, pengembangan itu bisa semakin menghubungkan masyarakat yang melintas di kawasan Jakarta.
Meski butuh waktu dan dilakukan secara bertahap, MRT Jakarta bertekad membantu masyarakat semakin terkoneksi.
Tidak hanya di antara jarak, tetapi juga dengan moda transportasi lain yang saling memudahkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/11/6899e94c5b6b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Guru SAAJA dan Trauma yang Muncul Setiap Hujan Deras Megapolitan 12 Agustus 2025
Guru SAAJA dan Trauma yang Muncul Setiap Hujan Deras
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Christina Induyanti (47), Kepala Sekolah Alternatif untuk Anak Jalanan (SAAJA) masih dibayang-bayangi rasa trauma setiap kali mengajar anak didiknya saat hujan deras turun.
Pasalnya, bangunan kayu sekolah yang berlokasi di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan, itu pernah roboh akibat tertimpa pohon saat hujan deras pada penghujung 2017.
“Itu memang hujannya juga kayak puting beliung gitu ya. Jadi ketimpa batang pohon yang ada di sana, jadi justru yang paling parah di sana. Pohon yang gede,” kenang wanita yang akrab disapa Iin itu, Sabtu (9/8/2025).
Saat kejadian, anak-anak sedang menjalani evaluasi akhir semester di dalam kelas. Ada sekitar 20 murid, ditambah Iin dan satu pengajar lainnya bernama Nunung.
Iin nyaris menjadi korban tertimpa pohon jika ia terlambat berpindah dari sudut kelas ke bagian tengah ruangan.
Akibat peristiwa itu, sejumlah murid dan Nunung mengalami luka-luka. Mereka segera mendapat pertolongan dari petugas kepolisian yang posnya berada tepat di seberang sekolah.
“Jadi sempat saya duduk di situ, jadi kalau misalkan saya enggak bergerak beda semenit aja, saya yang paling parah. Karena setelah dari sini, saya pindah ke sini belum ada berapa menit rubuh,” jelas dia.
Meski hampir delapan tahun berlalu, rasa khawatir selalu muncul setiap akhir tahun saat musim hujan tiba.
Beruntung, hingga kini tidak pernah ada kejadian serupa meski beberapa kali hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut.
“Jadi apalagi itu kan kejadian di 2017 akhir, otomatis di 2018-2019 sampai bahkan mau masuk Covid-19 pun kadang kalau hujan deres kami masih ada rasa trauma itu,” kata dia.
Di sekitar sekolah, masih berdiri beberapa pohon besar yang menaungi bangunan dan halaman. Saat cuaca panas, rimbunnya dedaunan pohon membuat suasana lebih sejuk.
Kini, bangunan sekolah yang terbuat dari kayu tersebut hampir berusia delapan tahun. Tanda-tanda penuaan mulai terlihat, terutama pada bagian kayu di dalam ruangan yang mulai rapuh.
Menurut Iin, perbaikan sangat dibutuhkan, terutama pada dinding kelas, mengingat sekolah ini tidak memungut biaya dan bergantung pada donatur.
“Kalau fasilitas sebenarnya paling kayak ini ya (dinding kelas), perlu diperbaiki,” kata dia sambil menunjuk ke pembatas ruangan dengan dunia luar.
Selain itu, SAAJA juga kekurangan rak tambahan untuk menampung koleksi buku perpustakaan yang semakin banyak.
“Yang kurang itu rak ya, sebenarnya rak untuk buku. Karena ya buku memang cukup banyak yang didonasikan ke sini,” tambahnya.
Adapun SAAJA pertama kali didirikan oleh aktivis kemanusiaan almarhum Farid Fakih pada 2000 di Jakarta Timur dengan nama Sekolah Rakyat Miskin (SRM).
Pendirian sekolah ini berawal dari keprihatinan Farid melihat anak-anak jalanan yang tidak mendapat hak pendidikan.
“Jadi di situ kan karena keprihatinan dari almarhum, melihat bahwa kok anak-anak ini tidak sekolah sama sekali. Dan memang di area situ tidak ada bantuan pemerintah yang masuk,” jelas Iin.
Dua tahun kemudian, SAAJA berdiri di wilayah Setiabudi dan kini dikelola oleh Iin serta Nunung.
Keduanya dibantu relawan dari komunitas dan mahasiswa universitas di Jabodetabek untuk mengajar anak-anak.
“Pengajar cuma dua, saya sama Bu Nunung saja. Selebihnya biasanya teman-teman volunteer, baik itu dari komunitas ataupun teman-teman mahasiswa,” ungkap dia.
Tak hanya anak jalanan, SAAJA Setiabudi juga hadir sebagai pilihan untuk anak-anak yang datang dari keluarga prasejahtera.
Kini terdapat 37 anak yang menjalani kegiatan belajar mengajar tingkat TK A dan TK B di SAAJA per tahun ajaran 2025/2026.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/09/14/66e4ae3685e55.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)