Komunitas Brompton: Mereka yang Beralih ke Padel Mayoritas Pesepeda Musiman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penjualan sepeda lipat mewah, termasuk Brompton yang sempat meroket pada masa awal pandemi Covid-19 kini menurun drastis karena beralih ke olahraga padel.
Anggota Brompton Owner Group Indonesia (BOGI) asal Jakarta, Djamal Hars (48) mengatakan penurunan minat sepeda terjadi pada pesepeda “musiman” yang mulai aktif saat pandemi.
“Menurut saya, yang beralih dari sepeda ke padel mayoritas dari pesepeda musiman pandemi. Kalau yang benar-benar pesepeda, sifatnya hanya variasi aktivitas saja. Toh event sepedahan masih ramai tiap bulannya,” kata Djamal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Djamal menilai, isu melemahnya tren bersepeda kurang tepat jika dilihat dari komunitas aktif.
“Masih banyak pesepeda yang menyesuaikan aktivitasnya. Event juga masih ada,” ujarnya.
Soal penjualan sepeda, Djamal menyebut sebagian orang masih membeli sepeda meski menunggu diskon besar.
“Baru kalau diskon besar seperti di Azko. Tergantung harga sepedanya. Menengah ke atas pasti di mal, di luar itu lebih ke toko pinggir jalan, tergantung selera dan segmen,” ungkapnya.
Djamal yang sudah rutin bersepeda sejak 2010 mengaku tetap aktif 2-3 kali seminggu, diselingi olahraga lain seperti basket, renang, dan jalan kaki.
Ia berharap pemerintah menyediakan jalur khusus sepeda yang aman dan steril dari kendaraan bermotor.
“Sekarang semakin tidak nyaman bersepeda di jalan raya. Untuk pesepeda lain, saling jaga tata tertib dan ikuti rambu, jaga nama baik pesepeda,” katanya.
Pendapat senada disampaikan Baron Martanegara (52), anggota komunitas sepeda yang kerap gowes di dalam dan luar negeri.
Menurut dia, olahraga padel tidak berpengaruh signifikan terhadap minat bersepeda di komunitasnya.
“Di komunitas kami tidak terlalu berpengaruh dengan adanya olahraga padel. Kami masih banyak kegiatan acara bersepeda,” ujar Baron yang juga anggota Brompton Owner Group Indonesia.
Ia menilai olahraga yang bersifat tren atau fomo biasanya akan redup perlahan.
“Kami yang suka bersepeda akan terus bersepeda karena ini olahraga yang minim cedera dibanding futsal, badminton, tenis, padel, atau lari,” katanya.
Baron meyakini tren olahraga yang hanya karena fear of missing out (FOMO) biasanya akan redup seiring waktu.
“Yang benar-benar hobi akan tetap jalan terus,” katanya.
Sebelumnya, penurunan penjualan sepeda terlihat di pusat penjualan sepeda lipat mewah, Senayan Trade Center (STC), Jakarta Pusat.
Pegawai One Bike Shop, Olivia (26), mengatakan masa kejayaan penjualan terjadi saat pandemi.
“Kalau mulai sepi sih setelah Covid. Kalau Covid memang lagi rame-rame, itu lagi booming. Setelah itu penjualan menurun,” kata Olivia, Sabtu (9/8/2025).
Selain karena lalu lintas yang semakin padat, tren olahraga juga bergeser. Banyak pelanggan kini mencoba olahraga padel, sehingga toko mulai menjual perlengkapannya.
Meski demikian, layanan servis sepeda dan penjualan aksesori tetap ramai, terutama akhir pekan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2024/09/18/66ea3f23b15b9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komunitas Brompton: Mereka yang Beralih ke Padel Mayoritas Pesepeda Musiman Megapolitan 13 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bukan dari UEA, WNA yang Mengamuk di Hotel Kalibata Warga Palestina Megapolitan 13 Agustus 2025
Bukan dari UEA, WNA yang Mengamuk di Hotel Kalibata Warga Palestina
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– BMA, pria yang mengamuk di sebuah hotel di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (10/8/2025), ternyata merupakan warga negara Palestina.
“Pelaku BMA kewarganegaraan Palestina,” kata Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Jakarta Selatan, Prihatno Juniardi, kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).
BMA kini tengah diperiksa oleh pihak Imigrasi Jakarta Selatan.
Prihantono menyebut, Imigrasi Jaksel mendapat informasi mengenai tindakan BMA dari Polsek Pancoran yang mendapatkan laporan dari pihak hotel pukul 17.30 WIB.
“Bahwa terdapat WNA diduga melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan kemanan dan ketertiban umum,” ujar dia.
Menindaklanjuti laporan itu, tim Inteldakim menuju hotel tersebut pukul 18.00 WIB sembari berkoordinasi dengan Polsek Pancoran.
Selanjutnya, BMA dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan untuk diperiksa.
Saat menangkap BMA, tim Inteldakim menyita sejumlah barang bukti, di antaranya pisau, gunting, batu, payung, ponsel, paspor, dan koper berisi pakaian.
Adapun Kasi Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih sebelumnya mengatakan, BMA merupakan WNA Uni Emirat Arab. Namun, ia meluruskan pernyataan tersebut.
“Disesuaikan saja keterangan dari Imigrasi,” ucap Murodih, Rabu.
Murodih menyebut, senjata tajam dan batu yang dibawa BMA digunakan untuk menyakiti dirinya sendiri.
“Dia melukai dirinya sendiri di jidat setelah melukai kepalanya dengan batu, badannya disayat menggunakan gunting,” tutur Murodih kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).
Murodih menjelaskan, keributan diduga dipicu oleh kecurigaan BMA usai uangnya hilang. Menurut dia, insiden bermula ketika B tiba di hotel menggunakan jasa taksi
online
.
BMA kemudian meminta bantuan porter hotel untuk mengangkut barang bawaannya. Setibanya di lobi, BMA melihat tasnya dalam kondisi terbuka dan mengaku uangnya telah hilang.
“Saudara B melihat tas miliknya dalam kondisi terbuka kemudian mengaku bahwa uangnya telah hilang,” jelas Murodih.
BMA kemudian menanyai porter yang membawakan barangnya. Namun, porter tersebut membantah telah membuka tas.
Meski demikian, BMA tetap menyalahkan pihak hotel atas kejadian itu. Karena masih kesal, BMA mulai berteriak dan mengamuk.
Pihak hotel yang melihat kejadian tersebut segera menghubungi kepolisian dan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan untuk penanganan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang
Ilustrasi: Sejumlah penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (22/6/2025). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/bar/aa.
TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Rabu, 13 Agustus 2025 – 07:53 WIBElshinta.com – Transportasi Jakarta mengalihkan sejumlah rute koridor bus untuk mengantisipasi kejadian pohon tumbang dan perbaikan jalan di Jakarta pada Selasa malam.
Dilansir dari akun X ofisial @PT_Transjakarta, Selasa malam, bus koridor 1: Blok M – Kota mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan perbaikan jalan di sekitar halte M.H Thamrin.
Sementara bus yang mengarah Blok M tidak melayani pelanggan di halte MH Thamrin.
Koridor 9: Pluit – Pinang Ranti mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan perbaikan jalan di sekitar jalan layang Jembatan Dua. Sementara arah Pinang Ranti tidak melayani di halte Jembatan Tiga dan halte Jembatan Dua.
Koridor 3: Kalideres – Monumen Nasional mengalami pengalihan rute terkait adanya pohon tumbang di sekitar halte Rawa Buaya. Sementara bus yang mengarah Monumen Nasional tidak melayani halte Rawa Buaya.
Koridor 4: Pulo Gadung – Galunggung mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan proyek LRT di sekitar Jalan Sultan Agung. Sementara bus yang mengarah Pulo Gadung tidak melayani halte Pasar Rumput.
Untuk mengetahui estimasi waktu tiba bus TransJakarta secara real-time, pengguna dapat membuka aplikasi Google Maps dan menekan tombol transportasi publik setelah memilih perencanaan perjalanan menuju lokasi tujuan.
Fitur di Google Maps itu kini dapat melakukan pembaruan secara berkala dari rute pengoperasian TransJakarta, termasuk jika ada pengalihan rute.
Dilansir dari laman Google, jika rute TransJakarta tersedia, informasi waktu real-time akan ditampilkan secara jelas dalam hasil pencarian.
Integrasi itu memungkinkan penumpang untuk membuat keputusan perjalanan yang tepat, merencanakan perjalanan dengan lebih efektif, dan mengurangi waktu tunggu, berkontribusi pada pengalaman transportasi umum yang lebih efisien dan andal di Jakarta.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/07/30/6889c3d80d911.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pendaftaran Jakarta Jobfest 2025 Digelar Digital, Pelamar Tak Perlu Bawa Berkas Fisik Megapolitan 13 Agustus 2025
Pendaftaran Jakarta Jobfest 2025 Digelar Digital, Pelamar Tak Perlu Bawa Berkas Fisik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI memastikan, proses pendaftaran Jakarta Jobfest 2025 akan dilakukan secara digital.
Dengan begitu, pencari kerja tidak perlu lagi membawa berkas fisik saat menghadiri festival bursa kerja yang akan digelar di Plaza Bendera, Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur itu pada 19–20 Agustus 2025.
Kepala Disnakertransgi DKI, Syaripudin, mengatakan, sistem digital ini diterapkan untuk menghindari penumpukan berkas fisik dan meminimalisir risiko penyalahgunaan data pribadi peserta.
“Di Jobfest 2025 tidak ada penumpukan berkas fisik, semua dilakukan secara digital guna menghindari penyalahgunaan data.
Walk-in interview
akan tetap ada, namun mekanismenya sudah diatur sedemikian rupa, sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan peserta,” ujar Syaripudin, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/8/2025).
Festival lowongan kerja ini akan menghadirkan 40 perusahaan dari berbagai sektor industri dengan total sekitar 2.000 lowongan pekerjaan.
Selain memberikan informasi lowongan, Jobfest 2025 juga menyuguhkan berbagai kegiatan seperti
talkshow
karir, pelatihan keterampilan, pentas hiburan, serta layanan publik seperti Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), perizinan, perpustakaan keliling, dan Samsat Keliling.
“
Job fair
ini juga berbeda dari sebelumnya karena dilengkapi seminar dan
showcase
pelatihan, mulai dari tata rias, barista, hingga teknik las,” jelas Syaripudin.
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim menjelaskan, perusahaan yang berpartisipasi pada Jobfest 2025 mencakup industri pengolahan, transportasi, pergudangan, komunikasi, konstruksi, keuangan, asuransi, perdagangan besar, kuliner, perhotelan, hingga jasa kemasyarakatan dan hiburan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Pramono Anung-Rano Karno dalam membuka peluang kerja bagi warga ibu kota.
“Penyelenggaraan Jobfest adalah wujud nyata memberikan warga Jakarta kesempatan kerja untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” ujar Chico.
Festival ini akan berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB dan terbuka bagi masyarakat umum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/07/6894512cf3af8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta Jobfest Digelar 19-20 Agustus 2025, Buka 2.000 Lowongan Kerja Megapolitan 13 Agustus 2025
Jakarta Jobfest Digelar 19-20 Agustus 2025, Buka 2.000 Lowongan Kerja
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan menggelar Jakarta Jobfest 2025 pada Selasa-Rabu, 19-20 Agustus 2025 pukul 10.00 hingga 16.00 WIB di Plaza Bendera, Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.
Festival bursa kerja ini menghadirkan 40 perusahaan dengan total sekitar 2.000 lowongan kerja dari berbagai sektor.
“Penciptaan lapangan pekerjaan bagi warga Jakarta sejak awal menjadi fokus dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (13/8/2025).
Perusahaan yang berpartisipasi mencakup industri pengolahan, transportasi, pergudangan, komunikasi, konstruksi, keuangan, asuransi, perdagangan besar, kuliner, perhotelan, hingga jasa kemasyarakatan dan hiburan.
Selain lowongan kerja, Jobfest 2025 juga akan menampilkan
booth
pusat pelatihan kerja,
talkshow
karir, pentas hiburan, serta layanan publik seperti Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), perizinan, perpustakaan keliling, dan Samsat Keliling.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Syaripudin, menambahkan, festival ini berbeda dari
job fair
sebelumnya karena dilengkapi seminar dan
showcase
pelatihan, mulai dari tata rias, barista, hingga teknik las.
Syaripudin memastikan, penyelenggaraan Jobfest 2025 telah diatur agar tidak terjadi penumpukan peserta.
Seluruh pendaftaran dilakukan secara digital sehingga pencari kerja tidak perlu membawa berkas fisik.
“Di Jobfest 2025 tidak ada penumpukan berkas fisik, semua dilakukan secara digital guna menghindari penyalahgunaan data.
Walk-in interview
akan tetap ada, namun mekanismenya sudah diatur sedemikian rupa, sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan peserta,” ujar Syaripudin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/04/6890081a75126.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cita-cita Sejak Kecil, Lulusan SMK hingga Sarjana Berebut Kursi Damkar Jakarta Megapolitan 13 Agustus 2025
Cita-cita Sejak Kecil, Lulusan SMK hingga Sarjana Berebut Kursi Damkar Jakarta
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi Jakarta mulai membuka pendaftaran rekrutmen petugas pemadam kebakaran (damkar) pada Selasa (12/8/2025).
Kesempatan ini disambut antusias oleh warga dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai lulusan SMK hingga sarjana.
Salah satunya Dedi (19), lulusan SMK asal Teluk Gong, Jakarta Utara. Meski harus bersaing dengan pelamar berpendidikan lebih tinggi, ia mengaku tetap percaya diri.
“Saya lulusan SMK coba daftar di Damkar. Yang pertama karena cita-cita saya sejak kecil,” ucap Dedi kepada
Kompas.com
, Selasa.
Dedi mengaku tekadnya menjadi petugas damkar tak lepas dari kondisi lingkungan tempat tinggalnya yang sudah tiga kali dilanda kebakaran.
Ia ingin berkontribusi, tidak hanya memadamkan api, tetapi juga memberi edukasi kepada masyarakat.
“Saya ingin membantu orang banyak serta ingin mengedukasi kepada warga setempat tempat saya tinggal karena sudah terjadi tiga kali kebakaran. Saya siap bertaruh nyawa untuk membantu orang banyak karena itu sudah tugas saya menjadi seorang petugas damkar,” kata dia.
Menurut Dedi, proses pendaftaran yang dilakukan secara online relatif mudah, meski ada beberapa bagian yang masih membingungkan.
“Menurut saya ini tidak ribet tidak seribet pendaftaran instansi lain. Menurut saya mereka semua sanggup dan harus rutin latihan,” ujarnya.
Tak hanya Dedi, Salwa (27), lulusan S1 dari sebuah universitas di Jakarta, juga mencoba peruntungan.
Ia menegaskan bahwa profesi damkar bukan hanya untuk laki-laki.
“Zaman sekarang, kerja apa saja walau perempuan bukan berarti ruang gerak kita terbatas,” kata Salwa.
Salwa menyebut proses pendaftaran cukup sederhana, meski hingga siang hari ia belum menerima email konfirmasi.
“Untuk proses pendaftarannya gampang, tapi saya belum dikirimkan email dari tadi pagi. Syaratnya enggak susah, insyaallah kalau fisik sanggup,” ujarnya.
Ilham (28), lulusan S1 yang lulus pada 2021, juga tertarik bergabung.
Alasannya sederhana, ia sering melihat aksi penyelamatan petugas damkar di media sosial.
“Saya lulus S1 tahun 2021 coba daftar Damkar semoga saja diterima. Alasannya karena sering lihat di sosial media Damkar suka nolongin orang,” tuturnya.
Meski tahu persaingan ketat, Ilham tetap optimistis.
“Kayaknya banyak lulusan sarjana yang melamar. Semoga aja saya masuk kriteria, walau kerjanya berat saya usahakan bisa,” ungkapnya.
(Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Akhdi Martin Pratama)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/12/689ae6b327a5c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Macet Tak Berujung di Pasar Senen, Parkir Liar Jadi Biang Kerok Megapolitan 13 Agustus 2025
Macet Tak Berujung di Pasar Senen, Parkir Liar Jadi Biang Kerok
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kondisi lalu lintas di Jalan Pasar Senen menuju Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, kembali semrawut pada Selasa (12/8/2025).
Separuh badan jalan di wilayah tersebut dipenuhi parkir liar, bajaj yang ngetem, dan pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapak di trotoar hingga badan jalan.
Pantauan
Kompas.com
, kemacetan terjadi sepanjang 588 meter dari arah Kramat Bunder hingga pintu masuk Pasar Senen Blok 3.
Lokasi terpadat berada di depan Masjid Raya Al Arif yang dipenuhi kendaraan terparkir dan aktivitas jual beli, sehingga mempersempit ruang kendaraan.
Suara klakson terdengar bersahut-sahutan, pengendara motor dan mobil kesulitan melintas. Beberapa pengendara bahkan terpaksa naik trotoar atau melawan arus demi menghindari titik macet.
Sementara, deretan motor terparkir rapat di sisi kiri jalan, bersentuhan dengan gerobak pedagang. Suara mesin bajaj bercampur teriakan pedagang yang menawarkan barang dagangan memekakan telinga.
Kemacetan di Jalan Pasar Senen ini seolah menjadi pemandangan sehari-hari. Salah satu penyebabnya adalah parkir liar.
Roni (29), warga sekitar, mengatakan, macet di kawasan itu disebabkan karena lokasinya di persimpangan sekaligus akses keluar-masuk pasar. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan.
“Emang macet, karena ini persimpangan juga, terus akses pintu masuk keluar Blok 3 jadi wajar. Kalau soal PKL sama bajaj emang seenaknya sih saya lihat,” ujarnya.
Namun, Roni mengaku tak pernah parkir di pinggir jalan, melainkan di dalam gedung Pasar Senen. Ia menilai parkir liar turut memperparah kemacetan.
“Apalagi parkir sembarangan, tiba-tiba berhenti terus ya sudah bikin kendaraan lain yang di belakang jadi macet,” kata Roni.
Sedianya, gedung baru Pasar Senen Jaya menyediakan area parkir yang luas. Namun, banyak pengunjung memilih parkir di pinggir jalan dengan alasan lebih praktis.
Rendi (33), pengendara motor, mengaku sengaja parkir di pinggir jalan agar lebih mudah saat keluar dari pasar.
“Saya parkir di sini karena lebih gampang keluar. Kalau masuk ke area parkir resmi harus muter jauh dulu. Di sini tinggal keluar langsung ke jalan,” katanya.
Linda (41), pembeli rutin di Pasar Senen juga mengatakan hal serupa.
“Biasanya saya parkir di sini karena lebih dekat ke pintu masuk. Kalau ke parkiran dalam malah ribet, harus muter,” ujarnya.
Sebaliknya, Naya (27), warga Senen, memilih parkir resmi di dalam gedung.
“Saya lebih milih di dalam karena aman. Tapi memang banyak yang parkir liar di luar, mungkin biar lebih mudah aja masuknya,” ucapnya.
Menurut Naya, keamanan menjadi pertimbangan utama.
“Sekarang kita enggak bisa nebak apa yang terjadi. Bisa saja motor dilariin orang, terus tanggung jawabnya ke siapa? Mending di tempat resmi aja,” katanya.
Naya pun jengah dengan situasi semrawut di kawasan tersebut. Dia berharap kondisi jalan di sekitar pasar segera ditertibkan.
“Harapannya sih ditertibkan. Supaya kita merasa nyaman lewat sini, enggak numpuk dan macet terus,” ujarnya.
Sementara, Budi (33), bukan nama sebenarnya, seorang juru parkir liar di wilayah tersebut mengaku hanya mencari nafkah dari aktivitasnya sehari-hari memarkir.
“Loh kita nyari duit juga. Kita mah kalau enggak ada yang parkir biasa aja, tapi kan banyak juga warga yang parkir,” ujarnya sambil mengawasi lapak parkir di depan Masjid Raya Al Arif.
Menurut Budi, kemacetan memang sering terjadi di sekitar pasar. Penyebabnya, bukan hanya karena parkir liar.
“Ya macet mah macet aja, cuma sekitar sini doang,” katanya.
Budi mengatakan, parkir liar di kawasan Pasar Senen sudah berlangsung lama dan menjadi sumber penghasilan sebagian warga.
Menurut Budi, aparat pernah melakukan penertiban. Namun, parkir liar kembali marak.
“Udah dari lama kita di sini, enggak ada yang berani gusur. Pernah sih pernah ditegur mah. Sama petugas Satpol PP kayaknya waktu itu,” ujarnya.
Budi menyebut, teguran petugas tidak membuat mereka meninggalkan lokasi karena tuntutan ekonomi lebih mendesak.
“Mau kerja lain juga susah, kita sudah biasa di sini,” katanya.
Sementara, Wahyu (41), satpam di pintu 4 dan 5 Pasar Senen, menyebut, keberadaan parkir liar sulit dihilangkan.
“Pernah dibersihin, tapi ya balik lagi. Mungkin karena itu memang sumber mata pencaharian mereka,” katanya.
Meski menyebabkan kemacetan, Wahyu menilai, sebagian pedagang dan pengunjung justru merasa terbantu dengan keberadaan parkir liar.
“Kalau enggak ada mereka, orang parkirnya bingung. Kebanyakan ya males parkir di dalam gedung. Tapi memang kalau lagi rame, macet,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/30/688a1edacbb8a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tarif Transportasi Publik Rp 80 Diperpanjang, Berlaku 17-18 Agustus Megapolitan 13 Agustus 2025
Tarif Transportasi Publik Rp 80 Diperpanjang, Berlaku 17-18 Agustus
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memperpanjang masa berlaku tarif khusus transportasi publik Rp 80 dari yang semula hanya 17 Agustus 2025 menjadi 17–18 Agustus 2025.
Kebijakan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kami memutuskan untuk memperpanjang menjadi dua hari. Kami ingin warga Jakarta dan sekitarnya dapat menikmati momen kemerdekaan dengan lebih leluasa, sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (13/8/2025).
Menurut Syafrin, tarif transportasi publik Rp 80 merupakan ajakan konkret untuk merayakan kemerdekaan dengan cara ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi publik.
Program ini juga masuk dalam kampanye jangka panjang Pemprov DKI untuk meningkatkan minat masyarakat beralih ke transportasi umum.
“Dengan kebijakan ini, Jakarta berharap perayaan HU ke-80 Kemerdekaan RI menjadi momen bersejarah yang tidak hanya dipenuhi semangat nasionalisme, tetapi juga menunjukkan komitmen bersama terhadap transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Tarif Rp 80 berlaku untuk layanan Transjakarta (BRT, Non-BRT, dan Transjabodetabek), MRT Jakarta, serta LRT Jakarta rute Velodrome–Pegangsaan Dua.
Semua penumpang dapat menikmati tarif ini, dengan metode pembayaran menggunakan uang elektronik seperti Bank Mandiri E-Money, BCA Flazz, BNI Tap Cash, BRI Brizzi, Kartu JakLingko, KMT, JakCard, atau melalui aplikasi JakLingko dan MyMRTJ.
Sementara itu, layanan angkutan umum yang sejak awal telah diberlakukan dengan tarif nol rupiah seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares, dan layanan sosial lainnya, akan tetap beroperasi seperti biasa tanpa perubahan tarif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2016/08/08/1747346tangan780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/12/689b06ba56c64.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)