Jenis Media: Metropolitan

  • Akan Ada Perubahan Besar di Kebun Binatang Ragunan, Ini Deretan Rencana Pramono
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Agustus 2025

    Akan Ada Perubahan Besar di Kebun Binatang Ragunan, Ini Deretan Rencana Pramono Megapolitan 16 Agustus 2025

    Akan Ada Perubahan Besar di Kebun Binatang Ragunan, Ini Deretan Rencana Pramono
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk merevitalisasi Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
    Dalam kunjungan lapangan, Kamis (14/8/2025), Pramono memaparkan sejumlah langkah strategis yang mencakup penataan parkir, perbaikan manajemen, kenaikan tarif tiket, hingga wacana memperpanjang jam operasional pada malam hari.
    “Ragunan harus lebih menarik, nyaman, aman, dan pengunjungnya meningkat serta berkualitas,” ujar Pramono.
    Salah satu sorotan utama Pramono adalah persoalan kemacetan akibat parkir kendaraan.
    Selama ini, saat pengunjung membludak, mobil bisa masuk hingga ke dalam kawasan kebun binatang, sehingga mengganggu lalu lintas internal.
    Untuk mengatasinya, ia memerintahkan pembangunan fasilitas parkir bertingkat. Setelah rampung, kendaraan roda empat tidak lagi diperbolehkan masuk ke area dalam Ragunan.
    “Dalam waktu dekat pasti akan kami larang mobil tidak boleh lagi masuk ke dalam,” tegasnya.
    Sebagai solusi mobilitas, Pramono mengusulkan pengadaan bus keliling internal agar pengunjung tetap mudah menjelajahi koleksi satwa maupun tanaman.
    Selain infrastruktur parkir, Pramono menilai aspek manajemen pengelolaan Ragunan perlu diperbaiki.
    Mulai dari sistem tiket, sarana transportasi internal, hingga tata kelola operasional.
    “Kami minta ticketing, parkir, dan sarana untuk melihat koleksi diperbaiki, termasuk manajemennya,” jelasnya.
    Revitalisasi ini direncanakan melibatkan pihak swasta, termasuk melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu sumber pembiayaan.
    Saat ini, tiket masuk Ragunan hanya Rp 4.000 per orang. Pramono menilai harga tersebut “terlalu murah” dibandingkan nilai dan potensi kebun binatang berusia lebih dari setengah abad itu.
    “Di dunia ini kota akan dilihat maju atau tidak dari zoo-nya. Nah, kalau kita menjual dirinya terlalu murah banget, itu tidak sepadan,” ujar mantan Sekretaris Kabinet tersebut.
    Meski tiket akan dinaikkan, Pramono menegaskan adanya skema tarif khusus:
    Inovasi lain yang tengah dipertimbangkan adalah pembukaan Ragunan pada malam hari. Konsep ini mirip dengan Safari Night di Taman Safari, Cisarua, Bogor.
    Menurut Pramono, Ragunan punya keunggulan lokasi yang strategis.
    “Tempatnya lebih bagus dari Safari, bahkan lebih dekat. Warga tidak perlu bermacet-macet ke Puncak,” ungkapnya.
    Jika terwujud, Ragunan bisa menawarkan pengalaman baru bagi pengunjung, sekaligus memperpanjang pilihan wisata warga Jakarta tanpa harus keluar kota.
    Pramono menekankan bahwa kebun binatang bukan sekadar ruang rekreasi, tetapi juga identitas dan daya tarik sebuah kota.
    Karena itu, revitalisasi Ragunan disebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan citra Jakarta sebagai kota modern dan ramah keluarga.
    “Zoo adalah etalase kota. Ragunan harus jadi kebanggaan warga Jakarta sekaligus destinasi yang mendunia,” ujarnya.
    (Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Tim Redaksi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
                        Nasional

    3 Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya Nasional

    Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 76 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bakal bertugas pada Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI dikukuhkan di Istana Negara, pada Sabtu (16/8/2025).
    Mereka yang dikukuhkan ini akan bertugas pada upacara peringatan kemerdekaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2025.
    Upacara pengukuhan dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi selaku Pembina Upacara.
    “Dengan memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya kukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka tingkat pusat tahun 2025, yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2025. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan menjalankan tugas negara,” kata Prasetyo, di Istana Negara, pada Sabtu.
    Usai pengukuhan, Prasetyo menyematkan lencana kepada pemimpin upacara, yakni Ritha Lovely, perwakilan daerah Papua Barat, sebagai tanda pengukuhan.
    Sebelum dikukuhkan oleh Prasetyo, para anggota Paskibraka juga mengucapkan ikrar Putra Indonesia.
    Pembacaan ikrar ini dipimpin oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
     
    Dalam pengukuhan ini juga dihadiri Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
    Berikut nama-nama Paskibraka Tahun 2025:
    1. Aceh
    Muhammad Ridho
    Nathania Putri Diwansyah
    2. Sumatera Utara
    Adinata Kurniawan Harahap
    Kristine Andeska Br Ginting
    3. Sumatera Barat
    Habib Burhan
    Lulu Athul Fuadah
    4. Riau
    Rafael Varindra
    Alya Zahra Khalisah
    5. Jambi
    Frans Sokhi Lase
    Nindya Eltsani Fawwaz
    6. Sumatera Selatan
    Ahmad Noval Al Farizi
    Putu Elysa Boniarta
    7. Bengkulu
    Rizqullah Naufal Habibie Bl
    Khanza Nabilla Putri
    8. Lampung
    Muhammad Ghaalib Al Ghifari
    Ni Made Ira Puspa Nandini
    9. Kepulauan Bangka Belitung
    Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz
    Fitri Atiqah Mahya
    10. Kepulauan Riau
    Bagas Yudha Pratama
    Thifaal Maahirah Atika
    11. DKI Jakarta
    Farrel Argantha Irawan
    Sultana Najwa
    12. Jawa Barat
    Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya
    Kyla Princessa
    13. Jawa Tengah
    Muhammad Rasya Alfarelhudy
    Anindya Putri Aprilia
    14. Daerah Istimewa Yogyakarta
    Faishal Ahmad Kurniawan
    Naura Aullia Putri Darmawan
    15. Jawa Timur
    Arka Bintang Is’adkauthar
    Kayla Zahra Tastaftian Elfirin
    16. Banten
    Affan Zahwan Ramadhan
    Daniella Shia Caely
    17. Bali
    I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana
    Ni Putu Anindya Permata Wardana
    18. Nusa Tenggara Barat
    Arafat Abdullah Hanif
    Mutia Yuningsih
    19. Nusa Tenggara Timur
    Paulus Gregorius Afrizal
    Merlin Anggraeni Mausali
    20. Kalimantan Barat
    Gregorius Marhico
    Chelsea Olivia
    21. Kalimantan Tengah
    Angga Nugraha Za’ahir
    May Wulandari
    22. Kalimantan Selatan
    Dimas Budiman
    Alvina Dhiya Kamila Faradisa
    23. Kalimantan Timur
    El-Rayyi Mujahid Faqih
    Putri Nur Azizah
    24. Kalimantan Utara
    Nabil El Zahr
    Tabella Ismayati Assa
    25. Sulawesi Utara
    Firji Beeg
    Bianca Alessia Christabella Lantang
    26. Sulawesi Tengah
    Riswan Komian
    Anggita Damayant
    27. Sulawesi Selatan
    Nadhif Infanteri Ibha
    Aliah Sakira
    28. Sulawesi Tenggara
    Muhammad Faiq Alimuddin
    Waode Alika Zea Chanidya
    29. Gorontalo
    Rahmat Hidayat
    Armelya Indira Zahra Habibie
    30. Sulawesi Barat
    Hilton Pratama Mantong
    Zalfa Naqiyya
    31. Maluku
    Samuel Frangki Balsala
    Inggrid Christiani Nahak
    32. Maluku Utara
    M. Aqsyahiful Ikram
    Beatrix Missy
    33. Papua
    Theodorus Alfredo Wanma
    Friyella Msiren
    34. Papua Barat
    Hayavi Arsenal Lemauk
    Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi
    35. Papua Pegunungan
    Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage
    Kenny Maria Eluya
    36. Papua Tengah
    Matthew Farel Jun Abetyo Sawo
    Stince Clara Muyapa
    37. Papua Selatan
    Abraham Sarau
    Tersisia Devota Wanggimop
    38. Papua Barat Daya
    Frans Jemput
    Esterline Putri Wulandari Warmasen
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawa Anak-anak Warnai Penayangan Merah Putih: One For All di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Agustus 2025

    Tawa Anak-anak Warnai Penayangan Merah Putih: One For All di Depok Megapolitan 16 Agustus 2025

    Tawa Anak-anak Warnai Penayangan Merah Putih: One For All di Depok
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com –
    Penayangan film animasi Merah Putih: One For All di Studio 4 Cinema XXI Plaza Depok, Sabtu (16/8/2025), berlangsung dalam suasana meriah dan hangat.
    Kompas.com menyambangi Cinema XXI Plaza Depok yang tercatat sebagai satu-satunya bioskop di Kota Depok yang menayangkan film garapan sutradara Endiarto tersebut.
    Berdasarkan pantauan, sekitar 20 penonton hadir mengisi kursi Studio 4 untuk menyaksikan film bertema kemerdekaan itu.
    Sejak menit awal, penonton terlihat larut dalam jalan cerita. Tidak hanya anak-anak, sejumlah orang tua yang mendampingi juga beberapa kali tertawa saat adegan lucu muncul di layar.
    Reaksi tawa paling sering terdengar dari barisan penonton cilik, terutama ketika karakter dalam film menampilkan tingkah konyol yang mudah dipahami anak-anak.
    Pada salah satu adegan ketika karakter “Aji” digambarkan mengalami sakit perut, penonton tertawa terbahak-bahak.
    Anak-anak bahkan terlihat saling berkomentar dan tertawa bersama teman di sampingnya.
    Namun, di beberapa bagian, sejumlah anak tampak lebih sibuk mengobrol dan bertanya ketimbang menyimak alur cerita.
     
    Meski beberapa kali ditegur oleh orang tua yang mendampingi, aktivitas tersebut kembali terulang setelah beberapa menit.
    Musik latar dengan nuansa Sunda yang diselipkan di sejumlah adegan juga berhasil memancing gelak tawa penonton.
    Suasana studio semakin riuh saat karakter “Pak Lurah” muncul dan memberikan arahan menjelang upacara kemerdekaan.
    “Ibu-ibu, Bapak-bapak, Anak-anak sekalian mohon dirapikan pakaiannya, kalau belum rapi anggap aja udah,” celetuk Pak Lurah dalam film.
    Celetukan tersebut sontak disambut tawa penonton.
    Yuli (45), warga Depok yang datang bersama anak dan suaminya, mengatakan dirinya sengaja menonton film tersebut untuk menemani buah hatinya.
    “Aku nemenin anak aja sih mas, iya, sama suami kita sengaja soalnya anaknya minta ‘mah, Dede mau nonton film mah’ yauda kita ajak aja kesini, kebetulan film anak-anak yang lagi tayang film ini (Merah Putih: One For All),” kata Yuli kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (16/8/2025).
    Meski demikian, Yuli mengaku kurang puas dengan kualitas film tersebut. Menurutnya, animasi yang ditampilkan belum sesuai dengan ekspektasi.
    “Animasinya kurang, kurang menarik aja buat aku, kalau anaknya sih antusias. Masih jauh lah enggak sesuai bayangan,” ungkapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 KA berhenti di Stasiun Jatinegara saat HUT ke-80 RI

    10 KA berhenti di Stasiun Jatinegara saat HUT ke-80 RI

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menetapkan 10 perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) keberangkatan Stasiun Gambir berhenti di Stasiun Jatinegara saat Pesta Rakyat HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kawasan Monas pada Minggu (17/8).

    Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu, mengatakan, Berhenti Luar Biasa (BLB) ini untuk mengantisipasi potensi kepadatan dan kemacetan lalu lintas yang diperkirakan terjadi akibat kegiatan tersebut.

    “Kebijakan ini juga bertujuan memberikan alternatif akses bagi calon penumpang yang mengalami kendala menuju Stasiun Gambir karena adanya penutupan jalan atau kepadatan lalu lintas di sekitar Monas,” kata dia.

    “Dengan adanya Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara, kami berharap pelanggan memiliki pilihan naik KA yang lebih fleksibel dan terhindar dari risiko terlambat akibat kemacetan,” kata Ixfan.

    Dia mengimbau penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun, baik di Gambir maupun Jatinegara serta memastikan jadwal keberangkatan KA yang tertera di tiket.

    Adapun KA yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara pada 17 Agustus 2025, yakni KA 38 Brawijaya relasi Gambir-Malang berangkat pukul 15.45 WIB.

    KA 8 Bima relasi Gambir-Surabaya Gubeng, berangkat pukul 17.00 WIB dan KA 36 Gajayana relasi Gambir-Malang berangkat pukul 18.50 WIB.

    Kemudian, KA 124 Cakarbuana relasi Gambir-Purwokerto berangkat pukul 19.10 WIB dan KA 42 Sembrani relasi Gambir-Surabaya Pasarturi, berangkat pukul 19.30 WIB.

    Lalu, KA 32 Pandalungan relasi Gambir-Jember berangkat pukul 19.55 WIB dan KA 4 Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 20.30 WIB.

    Selanjutnya KA 14 Argo Lawu relasi Gambir-Solo Balapan berangkat pukul 20.45 WIB, KA 54 Purwojaya relasi Gambir-Cilacap berangkat pukul 20.55 WIB dan KA 48 Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta berangkat pukul 21.20 WIB.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Jaya dinilai serius bongkar peredaran narkoba

    Polda Metro Jaya dinilai serius bongkar peredaran narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai Polda Metro Jaya serius dan tak main-main dalam membongkar sindikat peredaran narkoba di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Hal tersebut disampaikan olehnya saat Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya mengungkap sindikat peredaran narkoba jaringan internasional dengan menyita 516 kilogram (kg) narkoba jenis sabu.

    “Komisi III memuji aksi heroik anggota Polda Metro yang tergabung dalam tim membongkar sindikat internasional tersebut,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Menurut dia, upaya anggota Kepolisian di Polda Metro Jaya untuk memberantas para sindikat peredaran gelap narkoba sangat kuat dan sungguh-sungguh.

    “Karenanya kerja keras Polda Metro Jaya yang membongkar jaringan gelap narkoba adalah bentuk patriotisme mereka guna melindungi anak bangsa dari bahaya barang berbahaya itu,” katanya.

    Meski tak menampik adanya oknum anggota yang terlibat untuk memuluskan peredaran narkoba, namun Nasir mengatakan, upaya penegakan hukum bagi internal Kepolisian juga sudah dilakukan.

    Polda Metro Jaya menangkap tujuh tersangka kasus peredaran gelap narkoba jenis sabu seberat 516 kg yang diedarkan melalui jaringan internasional.

    “Tersangka dua orang sebagai bandar. Kemudian yang lima orang sebagai kurir,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ahmad David dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/8).

    Ketujuh tersangka itu berinisial SA (33) dan Z (50) berperan sebagai bandar. Kemudian, DE (30), ADR (30), DM (34), MM (27) dan AW (35) sebagai kurir. Jaringan internasional tersebut meliputi Iran, China, Malaysia dan Indonesia.

    Pengungkapan kasus itu sudah dimulai sejak Juli 2025 berdasarkan informasi dari masyarakat. “Reserse Narkoba Polda Metro Jaya membentuk tiga tim untuk melakukan penyelidikan,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4 Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru, Gulkarmat Ungkap Sebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Agustus 2025

    4 Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru, Gulkarmat Ungkap Sebabnya Megapolitan 16 Agustus 2025

    4 Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru, Gulkarmat Ungkap Sebabnya
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak empat kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (16/8/2025) pagi.
    “Obyek terbakar empat kapal nelayan,” ujar Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, dalam keterangannya, Sabtu.
    Keempat kapal berukuran 6×30 meter itu diduga terbakar akibat korsleting listrik pada bagian panel kapal.
    Akibat peristiwa ini, total kerugian ditaksir mencapai Rp 2,75 miliar. Sementara itu, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
    “Kerugian lebih kurang Rp 2,75 miliar dengan dugaan penyebab korsleting listrik pada bagian panel,” jelas Gatot.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah kapal nelayan yang tengah bersandar di Pelabuhan Muara Baru terbakar pada Sabtu (16/8/2025) pukul 07.48 WIB.
    “Objek terbakar kapal nelayan,” ujar Gatot.
    Dalam sejumlah foto yang diterima
    Kompas.com
    , terlihat petugas tengah berjibaku memadamkan api yang membakar kapal.
    Asap hitam pekat keluar dari dek kapal dan membumbung tinggi mengarah ke sebuah bangunan di sekitar lokasi.
    Beberapa warga terlihat menyaksikan langsung proses pemadaman api oleh petugas.
    Dalam penanganan kebakaran ini, Sudin Gulkarmat Jakarta Utara mengerahkan belasan unit mobil pemadam dan puluhan personel.
    “Pengerahan 16 unit dan 80 personel,” ungkap Gatot.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lima kapal nelayan terbakar di Dermaga Muara Baru Jakarta Utara

    Lima kapal nelayan terbakar di Dermaga Muara Baru Jakarta Utara

    Petugas Gulkarmat mencoba memadamkan kebakaran pada kapal nelayan di Dermaga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (16/8/2025). ANTARA/HO-Gulkarmat Jakarta Utara dan Pulau Seribu.

    Lima kapal nelayan terbakar di Dermaga Muara Baru Jakarta Utara
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 16 Agustus 2025 – 16:35 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak lima unit kapal nelayan terbakar di perairan Dermaga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Situasi saat ini api sudah dapat dipadamkan oleh petugas, setelah tiga jam lebih melakukan pemadaman,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seibu Gatot Sulaeman di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan kelima kapal yang terbakar adalah KM Starindo Jaya, dua unit kapal yang belum beroperasi, satu kapal hasil laut dan satu unit kapal yang sedang dalam perbaikan.

    Menurut dia, hingga saat ini belum diketahui penyebab kapal nelayan tersebut dapat terbakar dan merambat ke kapal-kapal lain.

    “Kami juga belum dapat menaksir kerugian materi akibat kebakaran ini,” katanya.

    Ia mengatakan petugas mendapatkan informasi kebakaran dari petugas keamanan sekitar pukul 07.48 WIB dan petugas langsung ke lokasi.

    Saat sampai di lokasi, kondisinya sudah ada tiga kapal yang terbakar dan dari keterangan saksi tiga kapal ini yang menjadi sumber awal api.

    Pemadaman dimulai pukul 07.55 WIB dan api berhasil dipadamkan pada pukul 11.10 WIB.

    “Kami mengerahkan 90 personel dan 16 unit mobil untuk memadamkan api,” katanya.

    Sumber : Antara

  • 17 Agustus ada “Pesta Rakjat” di Monas hingga “Karnaval Kemerdekaan”

    17 Agustus ada “Pesta Rakjat” di Monas hingga “Karnaval Kemerdekaan”

    Jakarta (ANTARA) – Warga Jakarta diajak menikmati sejumlah hiburan bertajuk “Pesta Rakjat” dan “Karnaval Kemerdekaan” yang berlangsung selama seharian penuh untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.

    “Pesta Rakjat” akan digelar di sekitar Istana Merdeka dan kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (17/8) pukul 08.00 hingga 14.00 WIB dan dilanjutkan pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

    Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta dalam unggahan di akun Instagram resminya @disparekrafdki di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, warga bisa mengunjungi sejumlah area seru di “Pesta Rakjat”.

    Pertama, ada “Podjok Foto”. Masyarakat bisa berpartisipasi dalam aktivasi di berbagai “photo booth”, “photo spot” serta “photo box” yang telah disiapkan.

    Kedua, ada “Podjok Djoeang” yang menghadirkan berbagai aneka perlombaan khas 17-an, mulai panjat pinang hingga balap karung dan lainnya.

    Selanjutnya, ada “Podjok Djadoel” yang mengajak masyarakat untuk kembali bernostalgia dengan memainkan berbagai permainan tradisional seperti gundu, gasing, congklak dan lainnya.

    Berikutnya adalah “Pasar Malam”, yakni area hiburan dan wahana permainan yang dapat dinikmati masyarakat. Sedangkan di “Festival Kuliner” warga bisa mencicipi berbagai makanan hingga “Panggung Hiburan” yang akan diisi oleh musisi ibu kota.

    Untuk “Karnaval Kemerdekaan” akan dimulai Minggu (17/8) malam pukul 19.30 WIB yang diikuti mobil hias dari kementerian, lembaga, TNI, Polri, BUMN dan instansi lainnya.

    Setiap peserta menyiapkan truk karnaval masing-masing yang dihias dan menampilkan capaian kerja selama 300 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Karnaval ini rencananya dilepas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Karnaval akan melintasi rute dari kawasan Monas, Jalan MH Thamrin, Bundaran HI hingga Jalan Sudirman.

    Panggung-panggung rakyat juga akan ditempatkan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Pertunjukan di panggung ini akan menghadirkan karakter dari kekayaan intelektual lokal, seperti Juki, Jumbo, Agni dan Tikam Samurai.

    Bagi pengunjung dari kalangan muda, tersedia fasilitas cermin swafoto dengan karakter-karakter tersebut.

    Pewarta: Ade irma Junida
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menguak Modus Mata Elang di Depok: Intai Korban Lewat Aplikasi, Beli Data, hingga Simpan Kendaraan di Gudang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Agustus 2025

    Menguak Modus Mata Elang di Depok: Intai Korban Lewat Aplikasi, Beli Data, hingga Simpan Kendaraan di Gudang Megapolitan 16 Agustus 2025

    Menguak Modus Mata Elang di Depok: Intai Korban Lewat Aplikasi, Beli Data, hingga Simpan Kendaraan di Gudang
    Penulis
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Aksi debt collector atau kerap disebut mata elang kembali menjadi sorotan di Kota Depok.
    Polisi mengungkap sejumlah modus yang digunakan kelompok ini, mulai dari mengintai korban melalui aplikasi resmi, membeli data debitur, hingga melakukan penarikan kendaraan secara paksa disertai intimidasi dan kekerasan.
    Kapolsek Beji, Kompol Josman, menjelaskan bahwa empat pelaku berinisial FS, DDJ, DN, dan KT sempat memanfaatkan aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal) untuk mencari informasi kendaraan bermotor. Data tersebut dijadikan pendukung untuk membidik calon korban.
    “(Pelaku menggunakan) aplikasi yang dari Samsat soal data kendaraan bermotor itu,” kata Josman dalam jumpa pers, Kamis (7/8/2025).
    Namun, aplikasi bukan satu-satunya cara. Polisi menduga para pelaku juga sudah mengantongi data kredit macet yang diperoleh dari pihak lain. Data ini dipakai untuk memburu kendaraan yang dianggap bermasalah dengan cicilan.
    Dalam operasi di Depok, polisi menemukan bukti berupa BPKB serta daftar nama debitur yang diduga dibeli secara ilegal.
    Modus jual-beli data pribadi ini menimbulkan kekhawatiran serius soal perlindungan data sensitif masyarakat, karena informasi seperti alamat dan status kredit bisa digunakan untuk penarikan paksa di lapangan.
    Barang bukti lain berupa sepeda motor hasil sitaan juga ditemukan di sebuah ruko di Jalan Kabel, Beji.
    Warga sekitar mengaku resah dengan keberadaan gudang tersebut karena kerap terjadi keributan antara debt collector dan pemilik kendaraan.
    “Itu biasa banget ribut depan ruko, ramai-ramai saja di jalan. Kalau pas awal tuh (5-6 bulan lalu) bisa sampai tiga kali sehari ada ribut,” ujar Ketua RT setempat, Billi (58).
    Kasus lain terjadi pada Rabu (6/8/2025) ketika korban berinisial HZ, seorang pengemudi ojek online, diadang empat pelaku di Jalan KHM Usman, Beji.
    Motor milik HZ ditarik paksa meski ia sudah berjanji melunasi tunggakan cicilan.
    “(Modus) pelaku menghentikan laju sepeda motor korban, memaksa korban ikut ke kantor untuk melakukan tanda tangan surat, dan melakukan penarikan sepeda motor milik korban,” jelas Kompol Josman.
    Di hari yang sama, kasus berbeda juga terjadi di Jalan Margonda Raya. Seorang debt collector berinisial SBL (38) terekam memukul ponsel warga yang menolak menyerahkan motor.
    Aksi ini viral di media sosial dan berujung pada penangkapan pelaku oleh Polres Metro Depok.
    Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama, menegaskan bahwa penarikan kendaraan hanya bisa dilakukan berdasarkan putusan pengadilan dan wajib disertai aparat berwenang.
    “Putusan pengadilan itu belum ada, sehingga mereka melakukan perampasan sesuai kehendak mereka,” kata Kompol Josman, merujuk pada ketentuan dalam UU Fidusia.
    Polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan/atau UU Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Ancaman hukuman yang menanti mencapai lebih dari tujuh tahun penjara.
    Keresahan warga Beji dan Margonda memperlihatkan dampak sosial yang ditimbulkan praktik mata elang.
    Warga kerap menyaksikan keributan, intimidasi, hingga perkelahian di jalanan akibat penarikan motor.
    Fenomena ini juga menyoroti lemahnya perlindungan data pribadi dalam sektor pembiayaan.
    Kebocoran data debitur yang diduga diperjualbelikan memperbesar risiko penyalahgunaan oleh oknum di lapangan.
    Polisi mengimbau masyarakat agar tidak segan melapor jika mengalami intimidasi atau penarikan paksa.
    “Langsung kita lakukan gerak cepat untuk melakukan tindakan, yakni Operasi Pekat Jaya kewilayahan,” ujar AKP Made Budi, Kasi Humas Polres Metro Depok.
    Kasus debt collector di Depok menunjukkan pola yang semakin kompleks: penggunaan aplikasi resmi untuk melacak, jual-beli data debitur, hingga aksi penarikan paksa disertai kekerasan.
    Pemerintah dan aparat keamanan kini dituntut untuk memperkuat pengawasan, menindak pelanggaran hukum, serta menjamin keamanan data pribadi masyarakat agar tidak terus menjadi korban.
    (Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Tim Redaksi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerugian akibat kebakaran kapal di Muara Baru ditaksir Rp2,75 miliar

    Kerugian akibat kebakaran kapal di Muara Baru ditaksir Rp2,75 miliar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menaksir kerugian akibat kebakaran kapal di Dermaga Muara Baru, Penjaringan mencapai Rp2,75 miliar.

    “Kerugian dari empat kapal yang terbakar ditaksir Rp2,75 miliar,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Sabtu.

    Ia menjelaskan informasi kebakaran empat kapal nelayan ini berawal saat saksi anak buah kapal (ABK) yang ingin keluar membeli makanan sekitar pukul 07.30 WIB.

    Mereka mendengar teriakan kebakaran dari arah kapal yang ada di dekat mereka.

    Lalu, saksi turun dari kapal dan melihat api muncul di KM Starindo Jaya 1 yang berada dari belakang kapal dekat tangki air.

    Lalu, tiga orang saksi berusaha memadamkan api dengan air dari mesin pompa air yang ada di kapal mereka.

    Tapi api tak berhasil dipadamkan akibat tiupan angin yang kencang.

    Tiupan angin kencang di kawasan dermaga itu membuat api semakin membesar dan saksi berusaha menjauhkan kapal yang terbakar dengan kapal lain.

    Namun, karena ombak dan hembusan angin, KM Starindo Jaya 1 yang terbakar menyentuh tiga kapal lain yang ada di dekatnya dan api langsung membesar.

    Petugas langsung mengirimkan personel dan mobil pemadam kebakaran sampai di lokasi pukul 07.54 WIB dan memulai pemadaman pukul 07.55 WIB.

    Ada 90 personel dengan 16 unit mobil turun memadamkan api dan berhasil diatasi sekitar pukul 11.00 WIB.

    “Saat ini api sudah berhasil dipadamkan,” katanya sambil menambahkan, tak ada korban jiwa maupun luka pada peristiwa itu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.