Jenis Media: Metropolitan

  • 4
                    
                        Bendera Terbalik Saat Upacara HUT ke-80 RI di Balai Kota Surabaya, Eri Cahyadi Beri Semangat
                        Surabaya

    4 Bendera Terbalik Saat Upacara HUT ke-80 RI di Balai Kota Surabaya, Eri Cahyadi Beri Semangat Surabaya

    Bendera Terbalik Saat Upacara HUT ke-80 RI di Balai Kota Surabaya, Eri Cahyadi Beri Semangat
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Balai Kota Surabaya sempat diwarnai insiden bendera terbalik, Minggu (17/8/2025). Saat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membentangkan Merah Putih, posisi bendera justru terlihat terbalik menjadi putih merah.
    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang memimpin upacara menyebut Paskibraka tetap tenang dan langsung membetulkan posisi bendera.
    “Ketika kita melihat pasukan Paskibra kita, ketika ada sesuatu hal yang keliru, begitu tenangnya mereka. Tidak ada kekeliruan ketika itu, mereka bisa langsung maju untuk mengubah itu,” kata Eri kepada wartawan usai upacara.
    Menurut Eri, reaksi tenang dan kompak dari para anggota Paskibraka menunjukkan kesiapan dan mental mereka sebagai perwakilan pelajar Surabaya.
    “Saya katakan kepada mereka, kalian adalah yang terbaik. Dan kalian sudah pilihan orang-orang Surabaya untuk mewakili anak-anak muda Surabaya tingkat SMA dan SMK untuk menjadi pengibar bendera,” ujarnya.
    Eri menegaskan bahwa insiden tersebut tidak perlu disesali karena para Paskibraka tetap berusaha memperbaiki dengan tenang dan sigap.
    “Ketika bendera salah dan mereka langsung membetulkannya dengan tenang, di situlah kekuatan Paskibra. Ada ketenangan, kekompakan, dan kekeluargaan,” ucapnya.
    Meski digelar dengan insiden kecil, upacara tetap berlangsung khidmat dan lancar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HUT ke-80 RI jadi momentum pemerintah dan masyarakat semakin dekat

    HUT ke-80 RI jadi momentum pemerintah dan masyarakat semakin dekat

    Jakarta (ANTARA) – Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan mengatakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI jadi momentum pemerintah daerah setempat semakin dekat dengan masyarakat.

    “Antusiasme masyarakat begitu luar biasa dan kedekatan warga dengan pemerintah semakin terasa,” kata dia usai upacara peringatan HUT ke-80 RI di Lapangan Sepak Bola Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Ahad.

    Ia menilai momentum ini menjadi modal awal untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun Kepulauan Seribu lebih maju dan masyarakatnya sejahtera.

    Selain itu, perhatian pemerintah sudah terlihat nyata, seperti penanganan mangrove yang digagas langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    Program tersebut membuka peluang baru bagi masyarakat, termasuk tawaran kerja sama (MoU) penyerapan tenaga kerja.

    Bahkan, saat ini sudah ada peluang bagi putra-putri Kepulauan Seribu untuk direkrut melalui Akademi Transjakarta guna dilatih dan ke depan bisa menjadi juru mudi. “Ini kebanggaan bagi kami,” katanya.

    Fadjar menambahkan, momentum HUT ke-80 RI tahun ini juga menjadi ajang kebersamaan masyarakat. Selain upacara, warga langsung menggelar final sepak bola Bupati Cup sebagai bentuk kemeriahan perayaan.

    Dia berharap dari tahun ke tahun Kepulauan Seribu semakin maju dan masyarakatnya makin sejahtera. Dengan bersatu, berdaulat, rakyat sejahtera, maka Indonesia pasti bisa maju.

    Usai upacara HUT Kemerdekaan RI, Bupati Kepulauan Seribu bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kepulauan Seribu, Indah Susanti dan jajarannya memberikan bendera Merah Putih kepada siswa sekolah dan guru.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Operasi Merdeka Jaya 2025 dinilai sukses amankan rangkaian HUT RI

    Operasi Merdeka Jaya 2025 dinilai sukses amankan rangkaian HUT RI

    Jakarta (ANTARA) – Operasi Merdeka Jaya 2025 yang merupakan kolaborasi antara Kepolisian, TNI, instansi pemerintah serta masyarakat dinilai sukses mengamankan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta.

    “Operasi Merdeka Jaya 2025 berjalan sukses dan berhasil berkat kolaborasi antara aparat dan masyarakat,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Komarudin di Jakarta, Minggu.

    Dia mengatakan tim selalu menempatkan masyarakat sebagai prioritas utama, dengan memastikan arus lalu lintas tetap terkelola, akses publik terjaga dan setiap warga dapat merayakan kemerdekaan dengan nyaman dan aman.

    Hal senada disampaikan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Agus Suryonugroho. Keberhasilan pengamanan ini mencerminkan profesionalisme Polri dalam memberikan pelayanan kepada rakyat.

    “Tentunya dengan kerja sama yang baik, kolaborasi dan kebersamaan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 bisa berjalan dengan aman, lancar dan sukses,” katanya.

    Operasi Merdeka Jaya 2025 berlangsung sejak15 Agustus 2025 dimulai dengan Sidang Tahunan MPR RI dan pidato kenegaraan, Sidang Paripurna DPR RI dan pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2026, Renungan Suci dan acara puncak HUT ke-80 RI.

    Lebih dari 9.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal setiap rangkaian kegiatan, mulai dari upacara kenegaraan, kirab bendera, pesta rakyat, hingga karnaval kemerdekaan yang berlangsung di kawasan Istana Merdeka, Monas serta koridor Sudirman-Thamrin.

    Petugas lalu lintas mengatur arus kendaraan, melakukan rekayasa lalu lintas secara situasional serta memberikan pelayanan terbaik.

    Selain rekayasa lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan, Polda Metro Jaya juga menyiapkan kantong parkir resmi, jalur “drop off” serta armada derek dan ambulans di berbagai titik vital untuk memastikan pelayanan optimal.

    Partisipasi aktif masyarakat yang tertib, memilih menggunakan transportasi publik dengan tarif khusus Rp80 serta kesabaran menghadapi rekayasa arus lalu lintas menjadi kunci sukses jalannya peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6
                    
                        Paskibraka Terpaksa Kibarkan Bendera di Jalan, Ini Penjelasan Kepala SMAN 8 Malang
                        Surabaya

    6 Paskibraka Terpaksa Kibarkan Bendera di Jalan, Ini Penjelasan Kepala SMAN 8 Malang Surabaya

    Paskibraka Terpaksa Kibarkan Bendera di Jalan, Ini Penjelasan Kepala SMAN 8 Malang
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – SMAN 8 Kota Malang terpaksa menyelenggarakan upacara peringatan HUT ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia di ruas Jalan Veteran, Minggu (17/8/2025), akibat ketiadaan lapangan sekolah yang memadai.
    “Ini adalah momen bersejarah bagi bangsa, dan kami ingin memastikan semua siswa dapat merayakannya dengan layak,” kata Kepala SMAN 8 Kota Malang Nuraeni, kepada
    Kompas.com
    .
    Ia menjelaskan bahwa lapangan yang biasa digunakan sekolah telah diambil alih kembali oleh Universitas Negeri Malang (UM) sejak akhir Mei 2025. Kondisi tersebut membuat pihak sekolah tidak memiliki tempat yang cukup luas untuk menggelar upacara.
    “Dulu kami memiliki lapangan di samping sekolah, namun kini area tersebut telah dipagar dan dikelola kembali oleh UM,” ucapnya.
    Upacara tersebut melibatkan sekitar 950 siswa dan 100 guru serta tenaga kependidikan. Untuk pelaksanaan kegiatan, lajur jalan dari arah timur ke barat tepat di depan sekolah ditutup sementara dan diberlakukan rekayasa lalu lintas kontra flow.
    Menurut Nuraeni, penggunaan jalan dilakukan untuk memberikan ruang gerak yang cukup bagi pasukan pengibar bendera. “Bagaimana paskibraka kami dapat bergerak leluasa jika upacara dipaksakan di dalam sekolah? Langkah ini kami ambil untuk memfasilitasi ekspresi nasionalisme para siswa,” ujarnya.
    Ia menegaskan bahwa pihak sekolah memahami kebijakan UM yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dan memiliki otonomi dalam mengelola asetnya.
    “Kami menghormati keputusan UM. Fokus utama kami adalah memberikan hak para siswa untuk merayakan hari kemerdekaan. Mohon isu ini tidak diperuncing menjadi sebuah konfrontasi,” jelasnya.
    Meski dilakukan di jalan dengan ruang terbatas, upacara berjalan lancar dan penuh semangat. Nuraeni mengungkapkan bahwa permasalahan kekurangan lahan telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan kementerian terkait.
    “Keputusan akhir mengenai solusi permanen masih dalam kajian pemerintah pusat. Salah satu opsi yang pernah dibicarakan adalah tukar guling aset,” katanya.
    Pihak sekolah berharap upacara di jalan ini dapat menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan agar segera mencari solusi permanen demi menunjang kegiatan belajar dan pembentukan karakter siswa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga berbusana merah putih padati Monas untuk saksikan kirab bendera

    Warga berbusana merah putih padati Monas untuk saksikan kirab bendera

    Masyarakat bersiap menyaksikan prosesi kirab bendera Merah Putih di depan pintu Cawan Monas sisi Utara, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Warga berbusana merah putih padati Monas untuk saksikan kirab bendera
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Masyarakat berbusana serba merah putih mulai padati lokasi Monumen Nasional (Monas) untuk menyaksikan Kirab Bendera Merah Putih dari Cawan Monas menuju Istana Merdeka, Jakarta, Minggu. Salah satu warga, Rani (37) rela berangkat sejak subuh bersama suami, orang tua dan ketiga anak-anaknya untuk menyaksikan Kirab Bendera Merah Putih.

    “Mau ikut memeriahkan saja. Sekaligus mau ngasih liat anak-anak prosesinya seperti apa,” kata Rani saat dijumpai di Monas, Jakarta Pusat, Minggu.

    Warga lainnya, Poppy (43) mengaku datang bersama tetangga-tetangganya. Mereka pun tampak sangat antusias untuk menyaksikan prosesi kirab tersebut. Mereka pun bergantian berfoto dengan latar belakang Tugu Monas. “Walaupun sudah ibu-ibu, tapi kita semangat dong,” kata Poppy.

    Beberapa rombongan dari berbagai sekolah pun datang untuk menyemangati teman-temannya yang hari ini bertugas. Salah satunya adalah SMA Negeri 35 yang telah bersiap menyemarakkan prosesi kirab. Tak hanya dimeriahkan oleh masyarakat, pedagang pernak-pernik bendera juga tampak menjajakan dagangannya di sekitar Monas.

    Ada yang berdagang di depan pintu-pintu Monas, ada pula yang berdagang di dalam area Monas. Pukul 06.53 WIB, tampak pasukan berkuda juga mulai datang memasuki area Monas. Pasukan tersebut pun langsung bersiaga di depan pintu Cawan Monas sisi Utara.

    Prosesi Kirab Bendera Pusaka Merah Putih direncanakan akan mulai dilakukan pukul 08.00 WIB. Hingga pukul 07.14 WIB, terpantau para petugas pun telah bersiap di posisi masing-masing. Rombongan petugas pemegang bendera dan teks proklamasi pun tampak sudah berjalan memasuki area Monas. Area yang nantinya akan dilewati oleh rombongan kirab juga sudah disteril dan tidak boleh dimasuki oleh masyarakat.

    Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan. Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

    Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu, yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Sumber : Antara

  • Lomba tarik tambang di Pesta Rakyat jadi ajang keakraban antarwarga

    Lomba tarik tambang di Pesta Rakyat jadi ajang keakraban antarwarga

    Jakarta (ANTARA) – Suasana Pesta Rakyat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, semakin meriah dengan lomba tarik tambang yang menjadi ajang untuk mempererat keakraban antarwarga di HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

    “Di sini kan kita gak hanya adu kekuatan, kita jadi punya kenalan baru, jadi akrab saja semua,” kata salah satu warga Jakarta Timur, Benny (44) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu.

    Banyak peserta dan penonton yang datang secara berkelompok maupun perorangan justru pulang dengan membawa kenalan baru.

    Mereka saling bersorak, memberi semangat hingga berfoto bersama usai lomba dan menerima hadiah.

    Hal serupa dikatakan Yono (41). Salah satu pengunjung di Pesta Rakyat yang juga mengaku senang bisa ikut serta meski hanya sebagai penonton.

    “Tadinya saya datang keluarga, nimbrung saja kasih dukungan. Rasanya seru saja lihat lomba tarik tambang gini, apalagi siapa saja bisa ikut,” ujar Yono.

    Lomba tarik tambang yang digelar panitia berhasil menarik perhatian ratusan warga dari berbagai kawasan. Mereka tampak antusias, tak peduli teriknya matahari.

    Beberapa warga bahkan spontan membentuk tim gabungan dengan orang yang baru dikenal di lokasi. Seketika suasana Monas menjadi bertambah hangat.

    Menurut panitia, lomba tradisional seperti tarik tambang sengaja digelar untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan.

    “Selain hiburan, tujuan utamanya adalah mempererat silaturahmi antarwarga. Kita ingin momen 17 Agustus jadi ajang saling kenal dan rukun. Ini siapa saja bisa ikut, tinggal daftar aja, ikut langsung,” kata salah satu panitia.

    Lomba tersebut diadakan oleh penyelenggara kegiatan (EO) dari Monas dan dapat diikuti oleh seluruh pengunjung secara gratis.

    Lomba tersebut dibagi menjadi beberapa sesi sehingga apabila belum berhasil mengikuti perlombaan di sesi pagi hari, masyarakat masih dapat mengikuti sesi siang hari yang kembali dimulai pukul 13.00 WIB.

    Sejumlah warga tampak menggelar tikar di bawah pepohonan rindang Monas sambil menyantap makanan gratis yang disediakan oleh para pelaku UMKM.

    Anak-anak berlarian bermain dengan bendera kecil merah putih, sementara orang tua asyik bercengkerama sambil menikmati suasana.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga peserta upacara HUT RI mulai padati Istana Merdeka

    Warga peserta upacara HUT RI mulai padati Istana Merdeka

    Devi (kiri) dan Rasti (kanan), warga asal Bekasi, membagikan kesan-kesannya terpilih sebagai peserta Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025) dalam rangka HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

    Warga peserta upacara HUT RI mulai padati Istana Merdeka
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Ribuan warga yang terpilih sebagai peserta Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia mulai memadati Istana Merdeka, Jakarta, Minggu pagi. Banyak dari mereka, yang beberapa datang dari kawasan Cileungsi dan Bekasi, mengenakan pilihan pakaian terbaiknya antara lain pakaian adat tradisional, ataupun kebaya lengkap dengan kain, dan ada juga yang memakai setelan jas lengkap dengan kopiah.

    Yuli, usia 67 tahun, mengaku berangkat dari rumahnya sejak pukul 05.00 WIB. Upacara di Istana Merdeka merupakan yang kali ketiga untuk dirinya. Yuli mengaku selalu antusias untuk mengikuti upacara di Istana Merdeka, karena selain suasananya yang meriah, para peserta juga mendapatkan suvenir yang menarik.

    “Ini ada tas, ada logo 80 tahun Indonesia, isinya macam-macam, ada kipas, cemilan-cemilan dan minuman, buku,” kata Yuli.

    Sementara itu, ada pula Devi dan Rasti. Keduanya memilih mengenakan pakaian adat saat menghadiri upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka. Devi dan Rasti mengaku sengaja menginap di hotel dekat-dekat Istana sehari sebelumnya agar tidak terlambat.

    Rasti, yang baru pertama kali mengikuti upacara di Istana Merdeka, pun antusias menyaksikan langsung aksi Paskibraka Nasional mengibarkan Bendera Merah Putih.

    Sejumlah pintu di sekitar Istana Merdeka telah dibuka sejak pukul 06.30 WIB untuk menyambut warga yang terpilih sebagai peserta upacara. Di pagar pembatas sebelum memasuki area upacara, masyarakat antre melewati area pemeriksaan oleh Paspampres, kemudian mereka diarahkan ke meja suvenir.

    Beberapa suvenir yang mereka terima di antaranya tas berlogo HUT Ke-80 RI yang lengkap dengan tema peringatan HUT Ke-80 RI, yaitu “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Suvenir lainnya yang mereka terima antara lain kipas dan payung.

    Selepas mengambil suvenir, para peserta pun langsung berjalan menuju area tempat mereka duduk. Sejumlah lokasi di kanan dan kiri Istana Merdeka menjadi area untuk masyarakat umum menyaksikan langsung jalannya upacara. Sembari menunggu prosesi upacara dimulai, berbagai hiburan musik ditampilkan. Tak sedikit dari masyarakat peserta upacara yang mengabadikan momen dirinya di Istana Merdeka.

    Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.00 WIB dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai inspektur upacara.

    Sumber : Antara

  • Warga padati Pesta Rakyat di Monas di tengah terik matahari

    Warga padati Pesta Rakyat di Monas di tengah terik matahari

    Jakarta (ANTARA) – Ribuan warga tetap antusias memadati Pesta Rakyat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, di tengah teriknya matahari di wilayah itu pada Minggu siang.

    Pesta Rakyat yang digelar dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia itu menjadi ajang berkumpul, berpiknik, sekaligus menikmati hiburan bersama keluarga.

    “Iya kita dari pagi, sampai sore atau malam niatnya. Acara setahun sekali, walaupun panas ya udah ga masalah kan yang penting tetap seru,” kata salah satu warga Pondok Gede, Sa’idah (38) sambil menikmati santapan di Pesta Rakyat HUT ke-80 RI, Monas, Jakarta Pusat, Minggu.

    Sejumlah warga tampak menggelar tikar di bawah pepohonan rindang Monas sambil menyantap makanan gratis yang disediakan oleh para pelaku UMKM.

    Anak-anak berlarian bermain dengan bendera kecil merah putih, sementara orang tua asyik bercengkerama sambil menikmati suasana.

    “Panasnya tidak terasa karena suasananya seru. Banyak makanan gratis, ada hiburan musik, dan bisa kumpul bareng keluarga,” ujar Sa’idah yang datang bersama suami dan tiga anaknya.

    Hal serupa dikatakan Cahyani (29) warga Cempaka Putih, yang mengaku senang bisa menghabiskan waktu bersama teman-temannya di Pesta Rakyat.

    “Rasanya seperti piknik besar aja, kita bisa main, berburu makanan, jajanan, semuanya gratis. Momen seperti ini jarang ada. Hitung-hitung liburan tanpa mikirin kerjaan,” kata Cahyani.

    Selain kuliner, panitia juga menghadirkan berbagai permainan tradisional, panggung hiburan musik, hingga lomba rakyat yang membuat suasana semakin meriah.

    Pesta Rakyat di Monas ini menjadi salah satu rangkaian perayaan HUT ke-80 RI yang mengajak warga untuk bergembira bersama sekaligus menguatkan rasa kebersamaan.

    Pantauan ANTARA di lokasi, lomba-lomba yang tersebar di seluruh sisi Monas antara lain lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, lomba berhias (make up), lomba tiup gelas, lomba enggrang, lomba balap karung, lomba panjat pinang dan lain sebagainya.

    Diketahui, lomba tersebut diadakan oleh event organizer (EO) dari Monas dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat secara gratis.

    Lomba tersebut dibagi menjadi beberapa sesi, sehingga apabila belum berhasil mengikuti perlombaan di sesi pagi hari, masyarakat masih dapat mengikuti sesi siang hari yang akan kembali dimulai pukul 13.00 WIB.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku UMKM rela bangun pagi demi ribuan porsi gratis di Pesta Rakyat

    Pelaku UMKM rela bangun pagi demi ribuan porsi gratis di Pesta Rakyat

    Jakarta (ANTARA) – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner bernama Anggraini Zulfa rela bangun pagi demi membuat ribuan porsi makanan gratis untuk disediakan dalam Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu.

    “Dari jam 03.00 pagi, saya sudah di Monas untuk siap-siap berkontribusi membagikan ribuan porsi makanan gratis saat Pesta Rakyat,” kata Zulfa di Monas.

    Semangat kemerdekaan tak hanya dirasakan pengunjung yang memadati area Monas pada Pesta Rakyat HUT ke-80 RI. Namun, juga dirasakan pelaku UMKM seperti Zulfa yang menyiapkan 500 porsi ketupat laksa agar pengunjung yang datang bisa menikmati sajian khas Betawi secara gratis.

    “Sudah mulai masak pagi-pagi banget, biar udah siap buat dibagikan. Senang banget tentunya bisa ikut meramaikan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI,” ujarnya.

    Bagi Zulfa, momen ini bukan sekadar kesempatan mempromosikan usahanya, melainkan juga bentuk kontribusi kecil untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan.

    Masakan ini telah dipersiapkan semalam sebelumnya untuk siap disaji di sebuah tenda putih bagian Pintu Selatan Monas.

    “Setiap UMKM diarahkan agar siapkan 500 porsi, tapi itu dibagi jadi dua sesi,” katanya.

    Pembagian makanan dibagi ke dalam dua sesi yaitu di pukul 08.00 WIB dan 11.00 WIB. Animo masyarakat pun sudah terlihat ramai sejak pukul 03.00 WIB saat dirinya masih berbenah bersama pelaku UMKM lainnya.

    “Bahkan langit masih gelap juga udah mulai pada datang di Monas. Pas waktu bagi makanan, antre banget itu,” tuturnya.

    Zulfa menyebut, terdapat sekitar 600 UMKM yang mungkin terlibat dan tersebar di pintu selatan, timur, dan barat.

    Pengunjung yang mendapat kesempatan mencicipi ketupat laksa buatan Zulfa pun terlihat antusias.

    “Enak banget, apalagi gratis di hari kemerdekaan. Kebetulan saya juga asli Betawi, banyak juga makanan Betawi jadi saya mau cobain,” kata salah satu warga asal Pasar Baru, Daniel (33).

    Pesta Rakyat di Monas menghadirkan ribuan porsi makanan gratis dari berbagai UMKM yang berjejer di sekitar area.

    Selain kuliner, acara ini juga dimeriahkan dengan panggung hiburan, permainan rakyat, hingga bazar produk lokal.

    Adapun peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

    Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu, yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Berangkat Subuh, Pelaku UMKM Ini Bawa 500 Porsi Laksa Gratis di Pesta Rakyat Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Agustus 2025

    Berangkat Subuh, Pelaku UMKM Ini Bawa 500 Porsi Laksa Gratis di Pesta Rakyat Monas Megapolitan 17 Agustus 2025

    Berangkat Subuh, Pelaku UMKM Ini Bawa 500 Porsi Laksa Gratis di Pesta Rakyat Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia terasa meriah di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025). 
    Kemeriahan terlihat jelas di deretan tenda putih di Pintu Selatan Monas, di mana 100 UMKM bersiap membagikan makanan gratis kepada masyarakat.
    Anggraini Zulfa, pemilik UMKM “Dapur Zulfah”, menceritakan bahwa dirinya biasa menyiapkan katering untuk kantor, termasuk seporsi nasi dengan sayur, dua lauk, buah, dan air putih.
    Namun, untuk partisipasinya dalam Pesta Rakyat HUT ke-80 RI, Zulfa memasak 500 ketupat laksa yang dibagikan secara gratis.
    “Kalau bikin ketupat laksa ini karena diminta dari Pemprov, mungkin ingin melengkapi variasi makanan khas Betawi,” kata Zulfa kepada
    Kompas.com.
    Zulfa menambahkan, setiap UMKM yang terlibat sudah melalui proses kurasi ketat untuk pelaku usaha yang memiliki pengalaman menangani ribuan orang, sekaligus memastikan makanan yang diberikan higienis dan ideal.
    Meski persiapannya tidak sulit, Zulfa berangkat dari Jatinegara, Jakarta Timur, dan tiba di Pintu Selatan Monas sekitar pukul 03.00 WIB. Ia membawa ketupat beserta kuah santan terpisah untuk menjaga kesegaran hingga siang.
    “Untuk kuah karena santan, dipisah dulu, nanti kami tuang saat membagikan. Harus dijaga supaya enggak cepat basi,” ujar Zulfa.
    Keramaian masyarakat mulai terlihat sejak pagi. Menurut Zulfa, antrean sudah mulai mengular meski langit masih gelap. Pembagian makanan sesi pagi dilakukan pukul 08.00 WIB dan 11.00 WIB, dengan antrean masyarakat yang memadati setiap tenda.
    “Ini antrean di pintu timur, tapi ada UMKM di pintu timur dan barat. Semua berebutan, kadang harus tegas biar semua kebagian,” jelas Zulfa.
    Di pesta rakyat sore, akan ada 300 UMKM berbeda yang bergiliran membagikan makanan gratis.
    Pantauan
    Kompas.com
    menunjukkan antrean sepanjang 20 meter di depan salah satu meja UMKM, dengan tumpukan boks makanan yang menjadi pusat perhatian masyarakat.
    Terik matahari tidak memadamkan semangat warga yang mengantre untuk mendapatkan makanan gratis, termasuk nasi lengkap dengan lauk daging pedas manis dan jeruk. Antrean ini beriringan dengan acara di panggung utama dekat Tugu Monas.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.