Mengenal Depok Blind Thrust, Sesar Aktif di Selatan Jakarta yang Berpotensi Picu Gempa
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Kota Depok yang memiliki luas wilayah sekitar 200,29 kilometer persegi ternyata berada di atas struktur geologi yang disebut Depok
blind thrust
, bagian dari sistem sesar aktif West Java
back-arc thrust.
Sesar ini berada di sisi selatan Jakarta dan memiliki karakteristik patahan naik yang tidak muncul ke permukaan. Secara sederhana, Depok
blind thrust
yaitu segmen aktif atau bagian kecil dari sistem sesar West Java
back-arc thrust
. Lokasinya berada di sisi selatan Jakarta.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, menjelaskan bahwa lipatan-lipatan di permukaan wilayah Depok kemungkinan terbentuk dari aktivitas sesar tersebut.
“Kita menamakannya sebagai segmen Depok
blind thrust
, dari sistem West Java
back-arc thrust
yaitu sistem yang lebih dikenal banyak orang, kalau segmen ini berada di sisi selatan Jakarta,” kata Sonny saat dihubungi
Kompas.com,
Jumat (5/12/2025).
Hasil beberapa penelitian menunjukkan adanya jalur terdeformasi di selatan Jakarta dengan lipatan yang cenderung meningkat, meski tidak muncul ke permukaan. Berdasarkan kajian,
Depok blind thrust
dikategorikan aktif, yakni bergerak setidaknya sekali dalam 11.000 tahun.
“Dari penelitian terakhir juga dikatakan sisi selatan Jakarta sesar bergerak dengan kecepatan 3,2 mm per tahun dan itu bisa dikatakan tidak terlalu cepat (gerakannya),” ujar Sonny.
Secara lokasi, sesar ini diperkirakan membentang dari kawasan Universitas Indonesia (UI) ke arah barat Depok hingga mendekati Sungai Cisadane.
Dengan panjang sekitar 25 kilometer, sesar tersebut berpotensi memicu gempa bumi hingga magnitudo 6,9, meski data masih bersifat tentatif.
“Saat ini, untuk
(Depok blind thrust)
masih dihitung dari panjang segmen dan itu tentatif,” kata Sonny.
“Dari data seismik mungkin enggak gitu kelihatan, hanya memang di sebelah barat Depok itu lipatannya lebih intens dibandingkan sebelah timur,” tambahnya.
Depok
blind thrust
, sebagai bagian dari West Java
back-arc thrust
yang berstatus aktif, secara teoritis dapat menjadi sumber gempa.
Namun, potensi gempa diperkirakan tidak terjadi dalam waktu dekat sebab memerlukan penelitian lebih lanjut soal prediksi ulang tahun gempa itu sendiri.
Setiap jenis gempa. kata dia, memiliki periodenya tersendiri contohnya gempa di setiap 100 tahun, 1.000 tahun, atau bahkan 5.000 tahun sekali.
“Kalau sesar aktif biasanya kan yang dia bisa menimbulkan kekerasan karena gempa. Jadi ketika tidak gempa, kita (sebagai warga) tidak bisa merasakan efek apa pun,” terang Sonny.
Sedangkan menurut rekam jejak, Depok blind thrust belum pernah terbukti bereaksi dan menyebabkan gempa.
Sonny menyebutkan temuan penelitian pada 2015 yang mencatat peristiwa gempa besar di sekitar Jakarta pada tahun 1699, 1780, dan 1834.
Ketiganya pernah dikaitkan dengan patahan aktif di wilayah tersebut, termasuk Depok blind thrust, tetapi penyebab pastinya belum dapat dipastikan karena keterbatasan data.
“Kalau kita lihat secara kegempaan, boleh jadi
(Depok blind thrust
ikut aktif) di 1699, 1780, dan 1834. Tapi sampai saat ini, sumber kegempaan dari ketiga
event
belum diketahui,” kata Sonny.
Sonny menekankan pentingnya pemahaman mengenai sesar aktif ini sebagai dasar mitigasi bencana. Cara paling sederhana yaitu memperkuat pengait di seluruh barang yang dipasang di area dinding rumah.
Penguatan bangunan menjadi langkah yang perlu diutamakan mengingat wilayah Jawa Barat cenderung mengalami kerusakan signifikan meski gempa berkekuatan di bawah magnitudo 6, seperti yang terjadi di Cianjur dan Sumedang.
“Oleh karena itu, perlu ketahanan dari bangunan, langkah mitigasi bencana ke anak usia dini dan sekolah biar mereka tertanam bahwa mereka hidup di tanah rawan bencana,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah perlu terus memperbarui dan mengembangkan data jalur patahan aktif agar informasi kebencanaan semakin akurat dan mudah diakses publik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/12/05/6932dd2c75040.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Ojek Pangkalan yang Pukul Ojol di Stasiun Duri Minta Maaf, Kasus Berakhir Damai Megapolitan 5 Desember 2025
2 Ojek Pangkalan yang Pukul Ojol di Stasiun Duri Minta Maaf, Kasus Berakhir Damai
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Dua ojek pangkalan (opang) yang memukul seorang pengemudi ojek online (ojol) di depan Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat, akhirnya meminta maaf.
Korban beserta pelaku yang berinisial M (45) dan RU (33) sepakat menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan melalui Polsek Tambora.
“Silakan sampaikan permintaan maafnya dan tidak mengulanginya lagi. Dan Pak Benno silakan memberikan
statement
bahwa semua sudah selesai secara kekeluargaan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tambora, Sudrajat dalam proses mediasi di Polsek Tambora, Jakarta Barat, Jumat (5/12/2025).
Meskipun korban dan pelaku sudah berdamai, polisi memastikan kondisi tersebut tidak akan terulang lagi. Polisi akan bersikap tegas jika hal serupa kembali terjadi.
“Kalau misalkan ada pergerakan tambahan, saya sikat betul ya?” tanya Sudrajat.
Dalam mediasi tersebut, M mengaku menyesal telah memukul pengemudi
ojol
. Menurut dia, peristiwa itu terjadi ketika dirinya sedang dalam keadaan gelap mata.
“Saya sebenarnya salah, Pak. Pada malam itu hujan dan ada ojol, kemudian saya usir. Kami gelap mata, makanya kami nyesel,” kata M.
Ia pun meminta maaf kepada ojol yang dia pukul melalui salah satu perwakilan ojol se-Tambora, Benno.
“Saya minta maaf atas kesalahan kami ini. Saya enggak akan mengulanginya lagi dan berharap bisa selesai secara kekeluargaan,” kata dia.
Begitupula dengan RU yang juga menyampaikan permohonan maaf di hadapan polisi dan perwakilan komunitas ojol.
“Saya minta maaf atas kasus opang dengan ojol. Saya enggak akan mengulanginya lagi,” kata RU.
Sementara itu, Benno, menyayangkan insiden pemukulan tersebut. Melalui peristiwa itu, ia berharap ke depan, antara opang dan ojol di Stasiun Duri dapat beraktivitas dengan tertib dan saling menghargai.
“Kami sebenarnya sangat menyayangkan kejadian driver ojol yang dipukul opang di Stasiun Duri,” kata Benno.
Benno menjelaskan, para pengemudi ojol hanya ingin mencari nafkah dan membutuhkan komunikasi yang baik ketika berada di kawasan stasiun.
“Ke depan, kalau memang ada ojol yang belum tahu situasi Stasiun Duri, bisa ditegur baik-baik, tidak ditegur secara fisik. Kami sama-sama cari makan di jalanan,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932e18ec2b2a.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Prabowo Heran Kaesang Dapat Sorakan Lebih Meriah daripada Gibran: Mungkin Lebih Ganteng Nasional
Prabowo Heran Kaesang Dapat Sorakan Lebih Meriah daripada Gibran: Mungkin Lebih Ganteng
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendapatkan tepuk tangan meriah saat namanya dipanggil dalam Puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025) malam.
Presiden
Prabowo Subianto
pun keheranan, kenapa tepuk tangan untuk Kaesang bisa lebih ramai daripada abangnya sendiri, yakni Wapres
Gibran Rakabuming Raka
.
Mulanya, Prabowo mengabsen satu per satu pejabat dan ketua partai politik yang hadir. Ketika sampai pada nama Kaesang, Prabowo sempat terdiam mendengar tepuk tangan dan sorakan riuh dari kader Golkar.
“Ketua PKS saudara Al Muzzammil Yusuf. Ketua PSI
Kaesang Pangarep
yang saya hormati,” ujar Prabowo disambut riuh kader Golkar ketika Kaesang berdiri.
“Kok lebih ramai dari abangnya ini?” imbuh Prabowo.
Prabowo menduga, Kaesang lebih disoraki karena memiliki badan besar dan ganteng daripada Gibran.
Melihat suasana tersebut, Gibran hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Kader Golkar pun tertawa melihat aksi Gibran itu.
“Mungkin badannya lebih besar. Ganteng lagi ya. Ini emak-emak senangnya yang ganteng-ganteng ini. Nanti saya sebut Seskab (Teddy Indra Wijaya), teriak lagi saudara-saudara,” imbuh Prabowo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/693239b871628.jfif?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Alasan Tanggul Laut di Muara Baru Sering Bocor Saat Rob Megapolitan 5 Desember 2025
Alasan Tanggul Laut di Muara Baru Sering Bocor Saat Rob
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Heria Suwandi mengatakan, kebocoran air laut di tanggul wilayah Muara Baru, Kecamatan Penjaringan karena usianya sudah menua, yakni mencapai 10 tahun, sehingga konstruksi mulai melemah.
“Ada celah pada
sheet pile
yang menyebabkan air laut masuk ke belakang tanggul,” kata Heria di
Jakarta
, Jumat (5/12/2025).
Penanganan yang dilakukan saat ini bersifat sementara yaitu menyumpal celah dengan karung pasir.
Hingga hari ini, sekitar 500 karung sudah digunakan dan kemungkinan akan bertambah.
“Selain itu, struktur beton yang mengalami korosi juga ditambal untuk mengurangi laju rembesan,” kata dia.
Kondisi tanggul masih mampu menahan tekanan air saat tinggi muka laut mencapai 2,65 meter pasang purnama (cmPP).
Namun, kekuatan tersebut tidak dapat bertahan lama, sehingga penanganan permanen akan dilakukan oleh Dinas SDA dengan memperkuat struktur baru.
“Perencanaan teknisnya sedang disusun dan mudah-mudahan bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2026 dan selesai pada 2027,” kata Heria.
Perbaikan jangka panjang kemungkinan dilakukan dengan menambah konstruksi tanggul di sisi luar menggunakan metode yang lebih kuat, seperti spun pile seperti yang telah digunakan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman.
Dia menilai kebocoran terjadi akibat kombinasi berbagai faktor, seperti tekanan air laut yang tinggi, korosi beton akibat paparan klorin, kenaikan muka air laut, serta penurunan muka tanah (
land subsidence).
Menurut dia, segmen yang mengalami kebocoran cukup parah diperkirakan memiliki panjang sekitar 500 meter.
Sementara total jalur tanggul dari area Batang hingga titik pertemuan dengan tanggul Kementerian PUPR mencapai sekitar 2 kilometer.
“Sudin SDA juga menangani limpasan air laut di Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman yang terjadi karena elevasi dermaga lebih rendah dari tinggi
rob
,” kata dia.
Sementara itu, Ketua RT 15 Penjaringan, Dewi mengatakan, kondisi tanggul memang sudah lama memprihatinkan dan kerap menyebabkan air masuk ke permukiman saat pasang tinggi.
“Kami berharap tanggul yang bocor bisa segera diperbaiki dan penanganan akan dilakukan,” kata dia.
Rembesan air laut yang bocor melalui tanggul ini berdampak pada sedikitnya tujuh RT, yaitu RT 04, 05, 06, 11, 12, 14, dan 15.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932d79d59ce4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata Megapolitan 5 Desember 2025
Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menegaskan banjir rob di pesisir Jakarta bukan lagi peristiwa musiman, tetapi ancaman serius yang terus meningkat.
“Rob kini bukan hanya peristiwa musiman, tetapi sudah menjadi ancaman yang terus meningkat,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada
Kompas.com
, Jumat (5/12/2025).
Menurut Kenneth, kawasan pesisir seperti Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong termasuk yang paling rawan terdampak rob.
Warga di wilayah ini setiap tahun menghadapi risiko serupa, mulai dari air laut yang naik secara mendadak, kerusakan rumah,
Dengan begitu, perlunya langkah antisipatif dari Pemprov Jakarta, mulai dari penguatan tanggul pantai hingga memastikan jalur evakuasi warga tetap aman.
“Saya menekankan perlunya tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga tetap aman dan bisa digunakan,” kata Kenneth.
Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak saat banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
Ia meminta Pemprov memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat, tepat sasaran, dan bebas dari kepentingan politik.
“Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul Megapolitan 5 Desember 2025
Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengatakan Pemprov Jakarta harus segera memperkuat tanggul pantai dan mengoptimalkan langkah antisipatif untuk menghadapi banjir rob di pesisir.
“(Pemprov Jakarta) perlu tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada
Kompas.com
, Jumat (5/12/2025).
Banjir rob yang terjadi berulang di Jakarta Utara dinilai bukan lagi peristiwa musiman, tetapi telah menjadi ancaman yang meningkat.
Beberapa wilayah, termasuk Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong, menjadi titik paling rawan terdampak.
Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
“Saya berharap masyarakat tidak lagi menanggung kerugian akibat respons yang lambat dan koordinasi antarinstansi yang lemah,” kata Kenneth.
Ia juga menegaskan, Pemprov harus memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat serta tepat sasaran.
“Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BPBD: Banjir Rob di Jakarta Sudah Surut Jumat Sore Megapolitan 5 Desember 2025
BPBD: Banjir Rob di Jakarta Sudah Surut Jumat Sore
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seluruh genangan yang sempat muncul di wilayah DKI Jakarta pada Jumat (5/12/2025) telah surut sepenuhnya pada pukul 18.00 WIB.
Termasuk
rob
di wilayah Jakarta Utara.
“BPBD mencatat hingga Jumat pukul 18:00 WIB, seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangan resmi, Jumat.
Yohan mengatakan, genangan tersebut sebelumnya dipicu oleh fenomena pasang maksimum air laut atau rob yang terjadi pada periode 1–10 Desember 2025.
“Adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” kata dia.
Fenomena itu menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan berada dalam status Bahaya/Siaga 1 sejak pukul 08.00 WIB.
Sementara itu, kenaikan air juga terjadi di Bendung Katulampa pada pukul 16.00 WIB dan Pos Pesanggrahan pada pukul 17.00 WIB.
Yohan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi genangan susulan.
“Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata Yohan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2021/11/08/6189032ed77c0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PHRI Ingatkan Potensi PHK hingga Penutupan Hotel jika Raperda KTR Tak Dikaji Ulang Megapolitan 5 Desember 2025
PHRI Ingatkan Potensi PHK hingga Penutupan Hotel jika Raperda KTR Tak Dikaji Ulang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (
PHRI
) BPD DKI Jakarta menyoroti Rancangan Peraturan Daerah tentang
Kawasan Tanpa Rokok
(Raperda KTR) dalam Musyawarah Daerah (Musda) XVI yang digelar Jumat (5/12/2025).
Ketua BPD PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono, mengatakan asosiasinya menerima banyak keluhan dari anggota terkait sejumlah larangan dalam raperda yang dinilai berpotensi membebani industri perhotelan dan restoran.
“Raperda KTR Jakarta sudah banyak dikeluhkan oleh anggota kami karena akan berdampak secara signifikan bagi industri hotel dan restoran di Jakarta,” ujar Iwantono dalam keterangan tertulis, Jumat.
“Kami ingin agar suara dari pelaku usaha itu bisa didengar dan ditampung aspirasinya. Bukan sebagai niat untuk melawan pemerintah, kami tetap mendukung pemerintah. Namun demikian, aspirasi kami mohon diperhitungkan,” tegasnya.
Iwantono menambahkan, PHRI proaktif menjalin kolaborasi dengan pemerintah agar kebijakan yang dihasilkan tidak menimbulkan polemik dan tetap dapat diimplementasikan pelaku usaha. Di tengah pelemahan ekonomi, PHRI juga berharap pemerintah memberikan perlindungan tambahan.
Menurut dia, sektor hotel dan restoran berkontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta sehingga keberlanjutan usaha perlu diprioritaskan.
Untuk mengawal pembahasan Raperda KTR, PHRI bersama sejumlah asosiasi industri turut menyampaikan permohonan perlindungan kepada pemerintah daerah dan DPRD DKI Jakarta.
“Agar Raperda KTR yang dihasilkan benar-benar adil, berimbang, inklusif dan mengakomodir keberlangsungan usaha sektor jasa dan pariwisata,” kata Iwantono.
PHRI sebelumnya melaporkan, sekitar 70 persen pelaku usaha hotel dan restoran di Jakarta telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat tekanan bisnis berkepanjangan. Penurunan okupansi hotel yang drastis, ditambah biaya operasional yang terus meningkat, memicu rencana PHK massal.
Langkah efisiensi mulai dilakukan, termasuk memangkas pekerja kontrak dan harian lepas, serta menghentikan sementara proses perekrutan.
Sejalan dengan itu, PHRI meminta pemerintah mengkaji kembali berbagai regulasi yang dinilai menambah beban, termasuk Raperda KTR.
“Mengingat dampaknya terhadap kondisi industri dan market segmen jasa dan pariwisata yang semakin anjlok. Pertama dari sisi pasar, tolong bantu masyarakat untuk datang ke Jakarta,” ucap Iwantono.
“Kedua, tentu jangan banyak aturan-aturan yang semakin membebani, yang menimbulkan beban biaya yang pada akhirnya membuat hotel tidak bisa bertahan,” lanjutnya.
Ia mengingatkan, jika banyak hotel tutup, pemerintah justru akan menghadapi dampak lebih besar.
“Karena banyak kehilangan pemasukan dari pajak hotel, meningkatnya angka pengangguran akibat PHK dan sebagainya,” kata Iwantono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/03/28/67e5f5cd725f8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932d966f37f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/18/691c9373649f2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)