Jenis Media: Metropolitan

  • Dishub Bogor Gelar Razia Angkot Lima Bulan ke Depan, Sasar Kendaraan Tidak Laik Jalan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Dishub Bogor Gelar Razia Angkot Lima Bulan ke Depan, Sasar Kendaraan Tidak Laik Jalan Megapolitan 18 Agustus 2025

    Dishub Bogor Gelar Razia Angkot Lima Bulan ke Depan, Sasar Kendaraan Tidak Laik Jalan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan menertibkan angkutan perkotaan (angkot) secara intensif selama lima bulan ke depan.
    Penertiban ini menyasar angkot yang tidak laik jalan serta sopir dan kendaraan yang tidak lengkap administrasinya.
    Kepala Dishub Kota Bogor Sujatmiko Baliarto mengatakan, penindakan dilakukan untuk menata dan menertibkan angkutan perkotaan di wilayah Kota Bogor.
    “Penertiban akan dilaksanakan selama lima bulan ke depan. Ini dilakukan dalam rangka penataan dan penertiban angkutan perkotaan di wilayah Kota Bogor,” ujar Sujatmiko, Senin (18/8/2025).
    Sujatmiko menyebutkan, petugas akan mengecek secara selektif kelengkapan surat-surat kendaraan maupun sopir, termasuk kartu pengawasan, persyaratan teknis dan laik jalan, SIM, dan STNK. Penertiban ini akan melibatkan Dishub Jawa Barat serta polisi.
    KBO Satlantas Polresta Bogor Kota, Iptu Lukito, menambahkan, sopir angkot yang tidak bisa menunjukkan kelengkapan administrasi akan dikenakan sanksi tilang.
    Operasi penertiban dijadwalkan mulai akhir Agustus 2025 hingga lima bulan ke depan.
    “Fokusnya angkot yang mati pajak dan tidak diperpanjang lagi, serta yang sudah tidak laik jalan,” ujar Lukito.
    “Kendaraan yang tidak laik jalan akan dibawa untuk proses lebih lanjut, sementara yang melanggar aturan juga akan ditilang,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku Megapolitan 18 Agustus 2025

    Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penemuan mayat bayi perempuan di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (10/8/2025) pagi, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
    Polisi Sektor (Polsek) Cipayung bekerja sama dengan Polres dan Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini.
    “Masih upaya penyelidikan yang dilakukan gabungan Polsek, Polres, dan Polda Metro Jaya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Edi Handoko, saat dikonfirmasi, Senin (18/8/2025).
    Meski penyelidikan melibatkan gabungan aparat, penanganan kasus tetap berada di bawah Polsek Cipayung.
    “Penanganan tetap masih Polsek, tetapi penyelidikan masih dilakukan gabungan,” tambah Edi.
    Hingga kini, polisi telah memeriksa lima saksi dan meninjau rekaman
    closed-circuit television
    (CCTV).
    “Lima saksi serta sejumlah CCTV sudah diperiksa, tetapi belum mengarah kepada terduga pelaku,” ungkapnya.
    Mayat bayi perempuan itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas di bagian dalam TPU Cipayung pada pukul 06.30 WIB.
    Warga kemudian melapor kepada saksi lain, Pak Sanusi, sebelum diteruskan ke Polsek Cipayung.
    Polisi yang mendatangi lokasi menemukan bayi tersebut diduga baru lahir dengan ari-ari yang masih menempel.
    Bayinya sudah meninggal, masih sama ari-arinya ada. Dugaannya mungkin baru lahir malam sebelumnya,” kata Edi.
    Mayat bayi itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi. Polisi masih menyelidiki untuk menemukan orang tua atau pihak yang bertanggung jawab atas pembuangan bayi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Rusak dan Proyek Plawad Perparah Macet di HOS Cokroaminoto Tangerang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Jalan Rusak dan Proyek Plawad Perparah Macet di HOS Cokroaminoto Tangerang Megapolitan 18 Agustus 2025

    Jalan Rusak dan Proyek Plawad Perparah Macet di HOS Cokroaminoto Tangerang
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Kondisi jalan yang rusak dan becek di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan Indah, Kota Tangerang, membuat arus lalu lintas tersendat pada Senin (18/8/2025).
    Situasi semakin diperparah dengan adanya proyek pembangunan Jembatan Plawad 2 yang menimbulkan penyempitan jalur.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , sejumlah titik di ruas jalan tersebut berlubang dan tidak rata. Meski kerusakan tidak tergolong parah, pengendara tetap harus bergantian memilih jalur yang relatif aman untuk dilalui.
    Hujan ringan yang mengguyur kawasan itu pada sore hingga malam hari menambah kekacauan di jalan itu. Permukaan jalan menjadi becek dan licin. Kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa melambat.
    Kondisi semakin berisiko karena banyak batu kerikil berserakan, diduga imbas dari proyek pembangunan jembatan.
    “Jalanannya jadi rusak. Kalau kering nih, kaya siang, biasanya banyak debu. Pas hujan begini banyak yang hati-hati juga,” kata Ruben (64), warga sekitar, saat ditemui
    Kompas.com.
    Selain faktor jalan rusak, proyek pembangunan Jembatan Plawad 2 turut mempersempit kapasitas jalan. Kendaraan yang melintas harus mengantre cukup panjang.
    Hingga pukul 20.48 WIB, antrean kendaraan masih terjadi sepanjang sekitar satu kilometer.
    Berdasarkan uji coba
    Kompas.com
    menggunakan sepeda motor, jarak tersebut ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit dengan kecepatan rata-rata hanya 10–15 kilometer per jam.
    Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas.
    Kepala Dishub Kota Tangerang, Achmad Suhaely, menjelaskan proyek pembangunan Jembatan Plawad 2 akan berlangsung selama 167 hari kerja, atau sekitar lima bulan, mulai awal bulan depan.
    “Rencana termutakhir memang menggunakan sistem contraflow sebagai solusi untuk mempertahankan kelancaran arus di ruas strategis ini,” ujar Achmad pada Rabu (30/7/2025).
    Ia menambahkan, penerapan rekayasa lalu lintas akan disesuaikan dengan arah jembatan yang dibongkar terlebih dahulu. Dishub juga telah berkoordinasi dengan kepolisian, Dinas Pekerjaan Umum, dan pihak terkait lainnya demi kelancaran proyek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rebutan penumpang, seorang pengemudi ojek ditangkap di Tangsel

    Rebutan penumpang, seorang pengemudi ojek ditangkap di Tangsel

    Terduga pelaku berinisial F (43) diamankan oleh Polsek Ciputat Timur Polres Tangerang Selatan, Minggu (17/8/2025). ANTARA/HO-Polsek Ciputat Timur.

    Rebutan penumpang, seorang pengemudi ojek ditangkap di Tangsel
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 15:10 WIB

    Elshinta.com – Pihak kepolisian menangkap pengemudi ojek pangkalan berinisial F (43) yang melakukan perampasan dan merebut penumpang ojek online di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan (Tangsel).

    “Pelaku berhasil diamankan pada hari Minggu, tanggal 17 Agustus 2025, pukul 14.00 WIB,” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Dia menjelaskan peristiwa tersebut berawal pada Sabtu (16/8) sekitar pukul 15.00 WIB, di depan Stasiun Pondok Ranji, Jalan WR. Supratman, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

    “Terduga pelaku berinisial F seorang pengemudi opang (ojek pangkalan) melihat ada seorang ojol (ojek online) yang mengambil penumpang berinisial KDR (32) di depan pangkalan ojek,” terang Bambang.

    Kemudian, F langsung menghampiri ojol tersebut sambil memaki, serta memberitahu ojol hanya boleh mengambil penumpang di depan minimarket dan dealer motor.

    “Terduga pelaku F juga mencabut secara paksa kunci kontak motor milik ojol tersebut, sehingga terjadi cekcok dengan penumpang ojek ojol,” jelas Bambang.

    Kunci itu dapat direbut kembali oleh ojol tersebut dan penumpang dipaksa oleh terduga pelaku untuk menggunakan ojek pangkalan sampai ke tempat tujuannya.

    “Kemudian atas kejadian viral di medsos (media sosial) tersebut, anggota Opsnal Reskrim Polsek Ciputat Timur langsung bergerak menuju ke TKP untuk melakukan penyelidikan serta mengamankan terduga pelaku,” tegas Bambang.

    Atas perbuatannya itu, terduga pelaku F dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan yang dilakukan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memaksa seseorang memberikan sesuatu, membuat utang, atau menghapuskan piutang. Sebelumnya, beredar sebuah video viral di media sosial Instagram melalui akun @tangsel_update yang memperlihatkan seorang pengemudi ojol dipaksa untuk menurunkan penumpang di Stasiun Pondok Ranji, Tangsel.

    “Kaget banget pesan ojol, saya minta dijemput dekat Stasiun Pondok Ranji karena saya buru-buru mau ke RS, tiba-tiba ada opang nyabut kunci motor ojol dan nyuruh turun dari motor,” tulis akun tersebut.

    Sumber : Antara

  • Mengenang IGK Manila, sang pejuang di berbagai bidang

    Mengenang IGK Manila, sang pejuang di berbagai bidang

    Mantan pengurus PSSI Bidang Wasit, IGK Manila. (ANTARA)

    Mengenang IGK Manila, sang pejuang di berbagai bidang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 17:55 WIB

    Elshinta.com – Pada 18 Agustus 2025, dunia olahraga dan masyarakat Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya. Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila yang aktif di berbagai bidang tutup usia pada 83 tahun.

    Lahir di Singaraja, Bali pada 8 Juli 1942, IGK Manila memulai perjalanan hidupnya dengan menekuni militer. Ia merupakan salah satu dari 15 perwira remaja pertama lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) dengan kecabangan Polisi Militer. Karir militernya kemudian menanjak hingga mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI).

    Selain itu, beliau juga aktif di berbagai organisasi. Manila pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum ORARI dan Direktur Akademi Olahraga Indonesia (AKORIN), serta dikenal dengan panggilan radio amatirnya, YB0AA.

    Namun mungkin kiprah pria yang setia dengan kumis tebalnya yang paling mencolok bagi publik olahraga tanah air adalah saat ia menjadi manajer timnas Indonesia pada SEA Games 1991. Manila sukses membawa timnas Indonesia memenangi medali emas SEA Games. Prestasi itu sempat bertahan cukup lama sebelum akhirnya tim Merah-Putih kembali memenangi medali emas SEA Games pada 2023.

    Di level klub, Manila pun memiliki catatan manis. Ia pernah ditugasi Ketua KONI Jawa Barat Suryatna Subrata untuk mengurusi klub Bandung Raya. Di Bandung Raya, kiprah Manila juga sangat bagus dengan berhasil mengantarkan klub itu menjuarai Liga Indonesia pada 1996.

    Bagi publik sepak bola Jakarta, nama Manila juga terukir dengan tinta emas. Ia merupakan manajer Persija sejak 1997 sampai 2005, dan menjadi salah satu sosok penting saat Macan Kemayoran mengakhiri dahaga gelarnya dengan menjadi juara Liga Indonesia pada 2001.

    Sepak bola bukan satu-satunya olahraga yang diurusi oleh Manila. Ia juga aktif di cabang olahraga wushu dan membidani kelahiran organisasi Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) pada 1992. Manila bahkan merupakan ketua umum PB WI yang pertama.

    Patut dicatat bahwa pada masa orde baru, wushu termasuk kegiatan yang dilarang muncul di ruang publik. Namun perjuangan Manila dan beberapa tokoh wushu lainnya, termasuk dengan melobi Presiden Soeharto untuk dapat membantu pembinaan dan pembiayaan olahraga wushu.

    Belakangan Manila mengemban tanggung jawab sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem. Di lembaga itu, ia mengarahkan fokus dan energinya untuk mendidik generasi muda agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, mampu berpikir visioner, tanpa abai terhadap nilai kebangsaan.

    Kepulangan Manila jelas menghadirkan duka di hati banyak kalangan. Bukan hanya dari para penikmat sepak bola tanah air, namun juga para pegiat wushu, serta organisasi politik yang akan sulit mencari pengganti sosok jendral nyentrik itu.

    Sumber : Antara

  • 6
                    
                        UGM Tolak Fasilitasi Launching Buku "Jokowi's White Paper" yang Ditulis Roy Suryo dkk, Ini Alasannya
                        Regional

    6 UGM Tolak Fasilitasi Launching Buku "Jokowi's White Paper" yang Ditulis Roy Suryo dkk, Ini Alasannya Regional

    UGM Tolak Fasilitasi Launching Buku “Jokowis White Paper” yang Ditulis Roy Suryo dkk, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Universitas Gadjah Mada (UGM) membatalkan acara soft launching buku “Jokowi’s White Paper” karya Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauzi Tiyassuma yang semula dijadwalkan digelar di ruang Nusantara University Club (UC) Hotel UGM, Senin (18/8/2025).
    Undangan acara tersebut sebelumnya beredar melalui pesan WhatsApp dengan tajuk “Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80” yang dijadwalkan berlangsung pukul 14.00–16.00 WIB.
    Namun, pihak UC UGM menolak memfasilitasi kegiatan tersebut.
    Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, menegaskan pembatalan dilakukan dengan dua alasan, yaitu prosedural dan politis.
    “UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait langsung dengan UGM,” kata Andi Arsana dalam keterangan tertulis, Senin.
    Secara prosedural, kata Andi, perencanaan acara itu tidak sesuai kaidah yang berlaku di unit usaha UGM.
    Sebab, sejak awal UGM tidak mendapat informasi yang benar perihal acara yang akan digelar. 
    Pihak UGM baru menerima informasi valid bahwa acara sebenarnya adalah peluncuran buku Jokowi’s White Paper, berbeda dengan keterangan awal saat pemesanan tempat.
    UGM, lanjut Andi, menghormati aspirasi setiap warga negara dalam menyampaikan pandangan, namun menolak dilibatkan dengan cara yang tidak sesuai prosedur.
    “Bagi UGM, acara dimaksud tidak menunjukkan keterbukaan sejak awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Karena itu UGM melakukan penolakan,” jelasnya.
    “Acara ini bernuansa politis seperti disebutkan, dan UGM tidak bersedia terlibat serta memfasilitasi kegiatan tersebut,” sambung dia.
    Andi menegaskan UGM berkomitmen mendukung pertukaran gagasan yang sehat dan positif, serta menjaga kondisi masyarakat tetap tenang dan kohesif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Setya Novanto Bebas Bersyarat, KPK Ingatkan Dampak Kejahatan Korupsi e-KTP

    Setya Novanto Bebas Bersyarat, KPK Ingatkan Dampak Kejahatan Korupsi e-KTP

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara terkait dengan Setya Novanto telah bebas bersyarat dalam kasus korupsi e-KTP.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa kasus korupsi terkait Setya Novanto alias Setnov merupakan kejahatan serius di Tanah Air.

    Bukan tanpa sebab, Budi mengungkap hal itu lantaran dampak korupsi yang dilakukan Setnov dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

    “Bicara perkara itu, kita kembali diingatkan sebuah kejahatan korupsi yang serius, dengan dampak yang benar-benar langsung dirasakan hampir seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Senin (18/8/2025).

    Dia menambahkan, korupsi yang dilakukan Setnov Cs ini tak hanya merugikan negara namun juga telah menurunkan kualitas pelayanan publik di Indonesia.

    Dengan demikian, Budi berharap kasus korupsi ini bisa menjadi pengingat sekaligus pembelajaran bagi seluruh masyarakat agar praktik culas ini tidak kembali terulang.

    “Karena tidak hanya besarnya nilai kerugian negara, tapi juga secara masif mendegradasi kualitas pelayanan publik,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Setya Novanto resmi bebas sejak Sabtu (18/8/2025). Namun demikian, Setnov tetap harus wajib lapor sebulan sekali ke lapas terdekat sampai 2029.

    Adapun, salah satu alasan Setnov bebas lantaran berkelakuan baik selama di lapas. Misalnya, aktif dalam program pertanian dan perkebunan, serta menjadi inisiator klinik hukum. Selain itu, Setnov juga sudah menjalani hukuman 2/3 penjara.

  • HUT Ke-80 RI momentum pertegas makna kemerdekaan hingga ke 3T

    HUT Ke-80 RI momentum pertegas makna kemerdekaan hingga ke 3T

    Dokumentasi – Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin (paling kiri) saat berfoto bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua MPR RI Ahmad Muzani. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

    DPD RI: HUT Ke-80 RI momentum pertegas makna kemerdekaan hingga ke 3T
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menyampaikan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI harus dimaknai sebagai momentum mempertegas makna kemerdekaan sejati yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat hingga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia.

    Menurut dia, makna kemerdekaan bukan sekadar lepas dari penjajahan, tetapi tercapainya keadilan dalam pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Kemerdekaan sejati baru terasa ketika seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga di daerah 3T, merasakan pemerataan ekonomi, akses kesehatan, dan infrastruktur yang layak,” kata Sultan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

    Dia pun menegaskan DPD selaku pengawas dan pengawal akan mendukung implementasi Astacita sebagai peta pemerataan hingga ke level daerah.

    “Astacita bukan sekadar janji politik, ini spektrum pemerataan dari pangan, energi bersih, pendidikan, kesehatan, maritim hingga konektivitas, yang harus kami kawal agar benar-benar berjalan di lapangan,” katanya.

    Dia menuturkan salah satu prioritas yang diusung DPD adalah masuknya RUU Pemerintahan Daerah (RUU Pemda) ke dalam Prolegnas Prioritas sebagai instrumen penting untuk memperkuat otonomi dan akuntabilitas daerah.

    “RUU Pemda harus memastikan pemerataan fiskal, perbaikan layanan dasar, dan partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pembangunan. Banyak daerah masih merasakan ketertinggalan dari pusat, kewenangan dan anggaran harus jelas agar pembangunan terasa nyata,” tuturnya.

    Dalam konteks sinergi pusat-daerah, dia pun menekankan perlunya langkah terpadu pada bidang ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur.

    “Kita harus mendorong pemerataan investasi, memperkuat UMKM, menjamin akses fasilitas kesehatan dasar, dan mempercepat pembangunan jalan, pelabuhan, serta konektivitas internet. Sinergi pusat-daerah harus berbasis kolaborasi, bukan sekadar retorika,” katanya.

    Di sisi lain, dia menyoroti bahwa kebebasan politik tidak cukup bila tidak diikuti oleh keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan, sebagaimana semangat dari gagasan demokrasi hijau yang termuat dalam bukunya berjudul Green Democracy. Menurut dia, arah pembangunan Indonesia mesti memasukkan prinsip keberlanjutan sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan di tengah krisis iklim global saat ini.

    “Demokrasi kita harus lebih substansial: tidak hanya prosedural, melainkan berpihak pada daerah, ekologi, dan generasi mendatang,” ucapnya.

    Terakhir, Sultan mengajak semua pemangku kepentingan untuk bekerja bersama mewujudkan kemerdekaan yang bermakna, sesuai dengan tema peringatan HUT Ke-80 RI yakni “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

    “Mari jadikan HUT ke-80 ini sebagai momentum mempercepat pemerataan dan menjadikan Indonesia yang lebih adil, hijau, dan bersatu bagi seluruh wilayah,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • PAM Jaya perluas layanan hingga Semper Timur

    PAM Jaya perluas layanan hingga Semper Timur

    Jakarta (ANTARA) – Perumda PAM Jaya kini melayani air bersih untuk warga Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara, setelah puluhan tahun mereka mengandalkan air sumur payau dan membeli air jeriken.

    Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin di Jakarta, Senin, menyampaikan pemenuhan hak atas air minum perpipaan adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam merealisasikan mandat yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Ini amanah kami untuk bisa mempercepat aliran air yang berkualitas, dan kami melakukan eksekusi dengan baik,” kata Arief.

    Dia mengatakan warga Kampung Sawah RW 11, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, kini dapat menikmati air minum perpipaan berkualitas dari PAM Jaya.

    Kehadiran layanan itu pun menjadi momen bersejarah yang memerdekakan warga dari keterbatasan air berkualitas, yang selama ini membelenggu kehidupan mereka.

    “Tolong dijaga airnya, dijaga pipanya dan juga pemakaiannya agar kita bisa terus memanfaatkan air berkualitas berkepanjangan,” ujar Arief.

    Pemasangan sambungan rumah (SR) di wilayah ini mencakup total 1.183 SR, terdiri dari 961 SR yang sudah terpasang serta 201 SR yang masih dalam proses penyelesaian.

    Langkah tersebut, menurut dia, sejalan dengan amanat Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.7 Tahun 2022 tentang Penugasan kepada PAM JAYA untuk melaksanakan pelayanan Air Minum di Provinsi DKI Jakarta, yang mengarah pada percepatan perluasan cakupan layanan agar seluruh warga Jakarta mendapatkan akses air minum perpipaan yang aman dan terjangkau.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Panjat pinang kalimalang dan warisan kolektif wisata kota 17 Agustus

    Panjat pinang kalimalang dan warisan kolektif wisata kota 17 Agustus

    Warga terjatuh saat mengikuti lomba memanjat pohon pinang di Semarak Kalimalang 2025 Jakarta Timur, Minggu (17/8/2025). Lomba yang diadakan dalam rangka menyambut HUT ke-80 RI diselenggarakan selama dua hari yaitu tanggal 16-17 Agustus 2025 dan diikuti ratusan peserta. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.

    Panjat pinang kalimalang dan warisan kolektif wisata kota 17 Agustus
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Jika di banyak tempat perayaan 17 Agustus identik dengan lomba sederhana di halaman rumah atau lapangan, maka di Jakarta ada satu momen yang selalu dinanti yakni panjat pinang di Kalimalang. Tradisi yang telah melekat sejak puluhan tahun ini menjelma menjadi ikon perayaan kemerdekaan di ibu kota, menghadirkan ribuan warga yang rela berdesakan di bantaran sungai hanya untuk menyaksikan keseruan dan simbol perjuangan kolektif itu.

    Bukan sekadar lomba, panjat pinang Kalimalang telah menjelma menjadi pesta rakyat khas Jakarta yang tak tergantikan oleh event mana pun. Suasana 17 Agustus 2025 menegaskan reputasi itu. Sejak pagi, bantaran Kalimalang dipenuhi warga lintas usia.

    Di antara ragam lomba rakyat, sorak paling riuh pecah ketika giliran panjat pinang berlangsung dengan format khas Kalimalang yang berbeda, bukan memanjat tiang tegak, melainkan meniti batang pinang atau bambu yang dilumuri oli, dibentangkan melintang di atas aliran air.

    Setiap ada peserta terpeleset disambut tawa, setiap bangkit lagi dibalas tepuk tangan. Keriuhan ini dirawat oleh warga dan pemuda setempat. Tahun ini rangkaian hajat warga ini turut didukung Rampai Nusantara sebagai penyelenggara kegiatan 17-an, dengan hadiah puncak panjat pinang berupa dua sepeda sumbangan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Namun, inti pesona Kalimalang bukan pada hadiahnya, melainkan pada pengalaman kolektif yang mempertemukan orang asing menjadi sesama, sesama penonton, sesama penyemangat, dan sesama perayap licin di atas air. Semuanya untuk sehari merayakan kebersamaan tanpa sekat.

    Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menggarisbawahi bahwa perayaan HUT RI di Kalimalang adalah tradisi rakyat yang kelestariannya dijaga dari tahun ke tahun. Ia menekankan makna yang sering luput dalam seremoni yaitu semangat persatuan dan gotong royong yang dihidupkan, bukan sekadar dikutip.

    Di Kalimalang, nilai itu tampak konkret. Kelompok peserta menyusun strategi, tubuh-tubuh menjadi pijakan, tangan saling mengangkat, dan yang jatuh kembali didorong untuk bangkit. Inilah kurikulum kebangsaan yang diajarkan tanpa papan tulis. Kemerdekaan sebagai hasil kerja bersama, bukan hadiah yang jatuh dari langit.

     

    De Klimmast

    Agar tradisi ini semakin kaya makna, penting melihat akar sejarahnya. Mayoritas kajian populer dan arsip media menyebut panjat pinang sebagai warisan dari masa kolonial Belanda. Pada awal abad ke-20, permainan memanjat tiang licin (dalam istilah Belanda sering dirujuk sebagai de klimmast) digelar dalam perayaan tertentu, dengan hadiah yang menggoda di puncak batang pinang, berupa barang-barang mewah bagi ukuran kala itu.

    Pada masa itu, panjat pinang mengandung ironi bahwa hadiah mengilap di atas, tapi jarak sosial di bawah. Setelah kemerdekaan, tradisi ini “diindonesiakan” dengan maknanya yang bertransformasi dari tontonan bernada sindiran menjadi perayaan kebersamaan.

    Batang licin berubah menjadi metafora jalan terjal bangsa, dengan hadiah di pucuk menandai cita-cita kolektif. Transformasi makna ini menjadikan panjat pinang relevan, bukan sekadar romantika masa lampau, melainkan wadah aktualisasi nilai gotong royong di ruang publik modern.

    Kalimalang memberi bab tambahan pada kisah itu. Di sini, panjat pinang bukan sekadar meniru pola vertikal yang umum, melainkan mengembangkan bentuk khas meniti “jembatan” licin di atas air. Kekhasan yang sudah terdokumentasi media sejak beberapa tahun lalu ini lahir dari kreativitas warga Cipinang Melayu dalam memanfaatkan lanskap sungai sebagai panggung.

    Tradisi air di Kalimalang juga memperkenalkan variasi lain seperti gebuk bantal. Namun ingat, di sini panjat pinanglah yang lebih tua dan menjadi poros identitas perayaan. Kesaksian tokoh lingkungan menyebut “Semarak Kalimalang” sudah ada sejak era 1930-an. Sempat jeda pada masa perang, dan dihidupkan kembali pada awal 1980-an.

    Kronologi lisan ini, meski perlu terus ditopang arsip tertulis, memperkuat kesan bahwa Kalimalang bukan fenomena musiman, melainkan warisan yang diwariskan antar-generasi.

    Kekuatan Kalimalang justru terletak pada cara komunitas memelihara tradisi. Tidak ada satu “pencetus” tunggal yang secara kredibel ditahbiskan sebagai penggagas. Tradisi ini lahir dari gotong royong pemuda dan warga, lalu tumbuh bersama dukungan kelurahan, perangkat RW, dan relawan, termasuk koordinasi keselamatan dengan dinas terkait saat pelaksanaan.

    Karena itu, setiap tahun Kalimalang terasa baru sekaligus akrab dengan formatnya yang sama; energi sosialnya selalu diperbarui. Di sinilah semua bisa melihat fenomena yang oleh sosiolog Emile Durkheim disebut “gejolak kebersamaan” bahwa momen ketika individu larut dalam emosi kolektif yang meneguhkan solidaritas.

    Bagi banyak orang Jakarta yang sehari-hari hidup dalam ritme kota yang terfragmentasi, Kalimalang adalah ruang rekat sosial yang langka.

     

    Inklusivitas Tinggi

    Keunikan lain Kalimalang adalah inklusivitasnya. Tidak ada tiket mahal, tidak ada pagar sosial. Warga sekitar menyatu dengan pendatang, bahkan wisatawan mancanegara kerap ikut mencoba peruntungan di atas batang licin.

    Tradisi ini menjadi magnet tahunan, menyaingi gegap-gempita panggung hiburan modern yang sering eksklusif. Justru karena diakses semua orang, panjat pinang Kalimalang memancarkan rasa kepemilikan yang seakan menyerukan bahwa “ini pesta kami, milik kami, dirayakan bersama”.

    Efek rambatnya pun nyata, UMKM lokal hidup oleh arus penonton, pedagang kaki lima kebagian rezeki, dan jejaring sosial warga melebar. Melihat semua itu, wajar bila banyak yang mengusulkan Kalimalang dimasukkan ke dalam kalender budaya resmi Jakarta dan diusulkan sebagai warisan budaya takbenda tingkat kota.

    Ini bukan sekadar memberi stempel “prestise”, melainkan memastikan keberlanjutan: penataan ruang bantaran, standar keselamatan, pelibatan komunitas, dokumentasi arsip, dan dukungan logistik lintas instansi. Jika ditata baik, Kalimalang dapat menjadi rujukan nasional untuk festival tradisi berbasis sungai, tanpa kehilangan jiwa rakyatnya.

    Pembelajaran dari kota-kota lain menunjukkan, ketika pemerintah bertindak sebagai fasilitator dan pelindung, bukan pengambil alih, tradisi justru tumbuh subur dan berdaya. Puncaknya, panjat pinang Kalimalang mengajarkan cara merayakan kemerdekaan yang mencerahkan dengan memadukan ingatan sejarah, kreativitas lokal, dan keberanian bersolidaritas.

    Di atas batang licin itu, kita melihat miniatur republik orang yang kuat merunduk agar yang di atas bisa melangkah, yang jatuh ditarik naik lagi, dan kemenangan dirayakan sebagai milik bersama. Tahun ini, hadiah sepeda dari Wakil Presiden menambah semarak, tetapi hadiah terbesar selalu sama: rasa bahwa kita masih punya ruang untuk menjadi Indonesia yang riang, berani, dan saling menopang.

    Mungkin itulah alasan sederhana mengapa panjat pinang Kalimalang selalu ditunggu warga Jakarta, berbeda dengan event lain yang datang dan pergi.  Panjat pinang Kalimalang bukan sekadar menambah daftar hiburan, melainkan menegakkan kembali cermin yang memantulkan siapa kita.

    Selama batang pinang itu terus dibentangkan di atas air, selama tawa dan sorak masih bercampur dengan cipratan sungai, selama tangan-tangan itu masih saling mengangkat, Kalimalang akan tetap menjadi kabar gembira yang bisa ditonton setiap 17 Agustus, sebuah janji kecil bahwa kemerdekaan selalu bisa dirayakan bersama.

    Sumber : Antara