Jenis Media: Metropolitan

  • Ragunan Direvitalisasi Besar-Besaran, Zona Satwa dan Kandang Akan Diperbaiki
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Ragunan Direvitalisasi Besar-Besaran, Zona Satwa dan Kandang Akan Diperbaiki Megapolitan 18 Agustus 2025

    Ragunan Direvitalisasi Besar-Besaran, Zona Satwa dan Kandang Akan Diperbaiki
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, akan direvitalisasi secara besar-besaran, termasuk penataan zona satwa dan perbaikan fasilitas kandang yang sudah lusuh.
    Upaya ini diharapkan meningkatkan kenyamanan pengunjung sekaligus menjaga kesejahteraan satwa.
    Kepala Humas Ragunan Wahyudi Bambang menjelaskan, revitalisasi akan mencakup penataan satwa berdasarkan kategori masing-masing.
    “Di beberapa waktu lalu rapat
    master plan
    -nya bahwa salah satunya yang terpenting adalah melakukan penataan zona satwa,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
    Zona-zona satwa akan dibagi sesuai jenisnya, seperti herbivora, karnivora, reptilia, burung (aves), akuatik, hingga padang sahara.
    “Beberapa satwa-satwa yang berada di zona-zona itu akan nanti dipetakan secara jelas,” tambah Wahyudi.
    Selain penataan satwa, kandang yang sudah kumuh dan berkarat juga akan diperbaiki. Wahyudi menekankan, perbaikan kandang bukan proses instan karena satwa hidup harus tetap aman dan nyaman selama renovasi.

    Of course,
    itu (kandang) kan nanti tentu saja salah satu juga revitalisasi itu nanti akan memperbaiki juga fasilitas-fasilitas satwa,” tutur Wahyudi.
    “Dan tentu saja tidak mudah ya memperbaiki fasilitas satwa, karena yang kami tata itu satwa hidup yang mudah sekali terganggu dengan suara proses pembangunan, kami harus hati-hati sekali,” jelasnya.
    Selain fasilitas satwa, revitalisasi Ragunan juga akan mencakup pengaturan kantong parkir untuk pengunjung. Selama ini, kendaraan roda empat kerap memasuki jalanan di dalam Ragunan saat area parkir penuh.
    “Nanti di
    master plan
    itu akan ditempatkan parkir itu di luar semua, tidak ada kendaraan masuk di dalam area,” kata Wahyudi.
    Rencana revitalisasi ini menjadi bagian dari upaya membuat Ragunan lebih nyaman, aman, dan tertata, sekaligus meningkatkan pengalaman edukasi pengunjung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain Megapolitan 18 Agustus 2025

    FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    FO Slipi Skatepark dinilai sebagai ruang publik yang sangat bermanfaat bagi para pecinta skateboard di Jakarta.
    Fasilitas ini tidak hanya memberikan tempat yang aman dan layak bagi anak muda menyalurkan hobinya, tetapi juga menjadi contoh potensi pemanfaatan ruang kosong di wilayah perkotaan.
    Danai (38), warga Cilandak, menilai keberadaan FO Slipi Skatepark sangat positif. Ia berharap fasilitas serupa dapat dibangun di wilayah lain agar akses bermain menjadi lebih merata dan tidak hanya terpusat di satu lokasi.
    Ia mencontohkan wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang masih memiliki banyak kolong kosong.
    “Lebak Bulus itu, kolongnya kumuh banget. Harusnya bisa dibikin seperti ini. Kalau bisa sih kan kolong-kolong itu bisa punya fungsi. Bisa juga dipakai untuk olahraga rutin,” ujar Danai saat ditemui, Senin.
    Menurut dia, potensi ruang kosong di Jakarta Selatan sangat memungkinkan dijadikan
    skatepark
    seperti FO Slipi.
    “Harapannya ya di Jakarta Selatan, di Lebak Bulus, karena lebih dekat dari rumah. Di kolong depan Point Square itu, seberang Point Square, banyak kolong kosong. Nah, itu bagus kalau dijadikan
    skatepark
    ,” tambah Danai.
    Danai, yang rutin bermain
    skateboard
    setiap akhir pekan, mengaku FO Slipi telah menjadi tempat favoritnya karena fasilitasnya terbilang lengkap.
    “Sering, sudah sering, seminggu bisa dua kali biasanya emang
    weekend
    . Kebetulan hari ini lagi sama keponakan mainnya,” kata dia.
    Danai menilai FO Slipi sudah sangat layak digunakan untuk latihan maupun bermain sehari-hari oleh berbagai kalangan, meski masih ada ruang yang bisa dimanfaatkan untuk penambahan fasilitas, seperti arena
    bowl
    (cekungan).
    “(FO Slipi Skatepark) ini sendiri tuh sudah
    proper
    . Kalau boleh ditambah lagi mungkin
    bowl
    (area cekungan). Kurang kayaknya, kan masih ada space mungkin bisa dibikin,” ujarnya.
    Senada dengan Danai, Apin (28), warga Grogol, menilai FO Slipi mampu mengakomodasi semua level pemain skateboard, mulai dari pemula hingga yang berpengalaman.

    Proper
    sih. Maksudnya untuk dia meng-
    cover
    semua level bermain orang sih. Ada yang beginner, yang beginner bisa di sana. Terus yang ini bisa dipakai semua level juga gitu,” kata Apin.
    Namun, Apin berharap adanya penambahan fasilitas penunjang untuk mengantisipasi cuaca, agar aktivitas bermain tidak terganggu saat hujan.
    “Gak ada sih, paling ya kayak sekarang ini hujan kan. Paling ditambah payung (kanopi), apa gitu ya. Kayak ini yang di-cover sih (celah di antara Flyover),” jelasnya.
    Menurut Apin, kenyamanan arena menjadi salah satu alasan FO Slipi tetap ramai pengunjung setiap hari.
    “Pas sih, maksudnya buat belajar bisa buat level yang lebih tinggi pun juga sangat-sangat nyaman sih main di sini,” tutu dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ragunan Direvitalisasi Besar-Besaran, Zona Satwa dan Kandang Akan Diperbaiki
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Rencana Ragunan Buka Malam Hari, Pengelola Tekankan Kesejahteraan Satwa Megapolitan 18 Agustus 2025

    Rencana Ragunan Buka Malam Hari, Pengelola Tekankan Kesejahteraan Satwa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Taman Margasatwa Ragunan berencana beroperasi hingga malam hari sebagaimana wacana yang disampaikan Gubernur  Jakarta Pramono Anung.
    Namun, pengelola menekankan bahwa penerapan “
    zoo
    malam” membutuhkan persiapan matang, terutama terkait kesejahteraan satwa dan keamanan pengunjung.
    Kepala Humas Ragunan Wahyudi Bambang menyambut wacana ini dengan positif, tetapi menegaskan beberapa hal harus dikaji sebelum direalisasikan.
    “Kami sangat
    appreciate
    menyambut baik ini ya, wacana
    zoo
    malam, tapi perlu kami ingatkan juga bahwa untuk
    zoo
    malam ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ya,” ujar Wahyudi saat ditemui di Ragunan, Senin (18/8/2025).
    Pertimbangan utama adalah karakteristik dan sifat hewan. Beberapa hewan lebih aktif di siang hari, sementara lainnya lebih aktif di malam hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan pergantian hewan yang ditampilkan antara siang dan malam.
    “Jadi mereka tidak boleh 24 jam diperagakan. Ada saatnya malam untuk istirahat, satwa, seperti manusia, mereka perlu istirahat,” tambah Wahyudi.
    Contoh hewan yang aktif di malam hari meliputi Harimau Sumatera, beberapa jenis rusa, reptil, dan beruang. Sedangkan jenis burung sebagian besar aktif di siang hari, kecuali burung hantu.
    Sistem pergantian ini juga diterapkan di kebun binatang lain, seperti Taman Safari dan kebun binatang di Singapura.
    “Kalau berkaca dari beberapa kebun binatang yang buka malam, satwa malam dan siang itu berbeda,” jelasnya.
    Selain pengaturan satwa, infrastruktur tambahan juga diperlukan. Penerangan harus disesuaikan agar tidak mengganggu hewan, dan kendaraan khusus dibutuhkan untuk membawa pengunjung berkeliling malam hari.
    “Perlu juga dipersiapkan sarana transportasi bagi pengunjung malam hari, tidak bisa jalan kaki. Malam itu lebih gelap,” ujar Wahyudi.
    Selain itu, operasional malam membutuhkan penambahan sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.
    “Tentu saja kalau ada sif malam, ada petugas malam juga,” tambah Wahyudi.
    Rencana operasional malam Ragunan bukan hal baru. Sebelumnya, mantan Gubernur Jakarta Joko Widodo pernah mencanangkan wacana serupa, namun akhirnya batal setelah kajian ahli menyimpulkan satwa belum siap untuk operasional malam.
    Kini, di bawah kepemimpinan Pramono Anung, wacana tersebut kembali diangkat. Pramono menekankan perbaikan infrastruktur Ragunan menjadi prioritas sebelum memperluas jam operasional.
    “Untuk Margasatwa Ragunan ini, betul-betul saya ingin perbaiki dan saya lagi berpikir apakah sudah waktunya dibuat Ragunan ini tidak hanya siang, tetapi malam hari juga,” ucapnya saat meninjau Ragunan, Kamis (14/8/2025).
    Saat ini, Ragunan masih beroperasi hingga pukul 17.00 WIB. Setelah itu, hewan-hewan dimasukkan ke kandang untuk beristirahat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TMII Jadi Pilihan Warga Jakarta Berolahraga di Ruang Terbuka Hijau
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    TMII Jadi Pilihan Warga Jakarta Berolahraga di Ruang Terbuka Hijau Megapolitan 18 Agustus 2025

    TMII Jadi Pilihan Warga Jakarta Berolahraga di Ruang Terbuka Hijau
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kebutuhan ruang terbuka hijau yang nyaman dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta terus meningkat.
    Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi salah satu alternatif bagi warga yang ingin berolahraga, bersantai, atau menikmati suasana alam di tengah padatnya kota.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Senin (18/8/2025), sejumlah pengunjung memanfaatkan TMII untuk berolahraga di tengah libur cuti bersama HUT ke-80 RI.
    Salah satunya, Febri (42), yang datang bersama istri dan ketiga anaknya untuk berolahraga di area hijau TMII.
    “Ini pertama kalinya sih nyobain ke sini (TMII) buat olahraga. Enak juga. Biasanya (di TMII) cuma jalan-jalan aja,” ujar Febri.
    Ia mengaku memilih TMII karena area yang luas, hijau, dan bebas asap kendaraan, sehingga lebih nyaman untuk beraktivitas bersama keluarga.
    “Kami kan mau olahraga, biar sehat, bawa anak. Kami butuh area yang hijau, yang bebas asap kendaraan,” tambahnya.
    Febri menyoroti minimnya ruang terbuka hijau di Jakarta, terutama untuk area olahraga dan kegiatan keluarga yang bebas dari polusi udara.
    Ia membandingkan dengan
    car free day
    (CFD) di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, yang menurut dia masih tercampur dengan jalur kendaraan bermotor di beberapa titik.
    “Yang pasti, saat ini di Jakarta tuh kurang banget area-area kayak gini. Kami tuh butuh zona yang
    fresh
    kayak gini,” katanya.
    Hal serupa juga diungkapkan Rizki (26), yang tengah beristirahat setelah
    jogging
    . Ia merasa nyaman berolahraga di TMII, apalagi setelah renovasi yang meningkatkan kualitas fasilitas.
    “Buat saya, sudah lebih dari cukup ini (TMII) buat olahraga. Apalagi, sekarang sih udah bagus ya setelah direnovasi,” ucap Rizki.
    Selain sebagai tempat olahraga, TMII juga menawarkan berbagai hiburan dan atraksi wisata, sehingga pengunjung dapat menikmati aktivitas fisik sekaligus bersantai dan menikmati suasana taman yang asri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mentrans dijadwalkan beri pembekalan 2.000 personel Ekspedisi Patriot

    Mentrans dijadwalkan beri pembekalan 2.000 personel Ekspedisi Patriot

    Jajaran Kementerian Transmigrasi berkunjung ke kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Jakarta, Kamis (14/8/2025). ANTARA/HO-Kementerian Transmigrasi.

    Mentrans dijadwalkan beri pembekalan 2.000 personel Ekspedisi Patriot
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 21:36 WIB

    Elshinta.com – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dijadwalkan untuk memberikan pembekalan dan melepas pemberangkatan 2.000 personel Ekspedisi Patriot pada Minggu hingga Senin, 24-25 Agustus mendatang.

    Ia mengatakan dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Senin (18/8), bahwa Kementerian Transmigrasi (Kementrans) akan memberangkatkan 2.000 personel Ekspedisi Patriot yang terbagi menjadi 400 tim ke 154 kawasan transmigrasi.

    Para peneliti dalam Ekspedisi Patriot tersebut ditugaskan ke daerah dengan misi memetakan potensi kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan industrialisasi berbasis industri rakyat.

    Hasil penelitian Tim Ekspedisi Patriot akan menjadi bahan dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan hilirisasi, industrialisasi, dan investasi di kawasan transmigrasi.

    “Penugasan Tim Ekspedisi Patriot berkaitan dengan penilaian kawasan layak atau tidak untuk pembangunan kawasan ekonomi atau pemberian insentif pembangunan industrialisasi bukan skala UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), pemetaan produk komoditi unggulan, evaluasi berkala potensi kawasan transmigrasi,” ujar Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.

    Selain Ekspedisi Patriot, Kementrans juga tengah menyiapkan Program Beasiswa Patriot yang akan diluncurkan pada 2026 dengan tujuan sejumlah kawasan transmigrasi prioritas, antara lain Barelang, Kepulauan Riau; Mamuju, Sulawesi Barat; Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; dan Merauke, Papua Selatan.

    Beasiswa tersebut ditujukan bagi mahasiswa S2 dan S3 yang akan melakukan penelitian di kawasan transmigrasi dengan menggabungkan pendekatan akademik dan praktik pemberdayaan masyarakat.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknolog Brian Yuliarto mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh terhadap kedua program tersebut melalui program riset perguruan tinggi, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, serta mendorong kolaborasi universitas untuk mendampingi kawasan transmigrasi secara langsung.

    Ia berharap sinergi tersebut dapat menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pemukiman sekaligus pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan pendidikan berkelanjutan.

    “Konsep Saintek Berdampak sangat sejalan dengan arah program transmigrasi yang berorientasi pada industrialisasi berbasis potensi lokal,” ucap Brian Yuliarto.

    Sumber : Antara

  • Dishub Bogor Gelar Razia Angkot Lima Bulan ke Depan, Sasar Kendaraan Tidak Laik Jalan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Dishub Bogor Gelar Razia Angkot Lima Bulan ke Depan, Sasar Kendaraan Tidak Laik Jalan Megapolitan 18 Agustus 2025

    Dishub Bogor Gelar Razia Angkot Lima Bulan ke Depan, Sasar Kendaraan Tidak Laik Jalan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan menertibkan angkutan perkotaan (angkot) secara intensif selama lima bulan ke depan.
    Penertiban ini menyasar angkot yang tidak laik jalan serta sopir dan kendaraan yang tidak lengkap administrasinya.
    Kepala Dishub Kota Bogor Sujatmiko Baliarto mengatakan, penindakan dilakukan untuk menata dan menertibkan angkutan perkotaan di wilayah Kota Bogor.
    “Penertiban akan dilaksanakan selama lima bulan ke depan. Ini dilakukan dalam rangka penataan dan penertiban angkutan perkotaan di wilayah Kota Bogor,” ujar Sujatmiko, Senin (18/8/2025).
    Sujatmiko menyebutkan, petugas akan mengecek secara selektif kelengkapan surat-surat kendaraan maupun sopir, termasuk kartu pengawasan, persyaratan teknis dan laik jalan, SIM, dan STNK. Penertiban ini akan melibatkan Dishub Jawa Barat serta polisi.
    KBO Satlantas Polresta Bogor Kota, Iptu Lukito, menambahkan, sopir angkot yang tidak bisa menunjukkan kelengkapan administrasi akan dikenakan sanksi tilang.
    Operasi penertiban dijadwalkan mulai akhir Agustus 2025 hingga lima bulan ke depan.
    “Fokusnya angkot yang mati pajak dan tidak diperpanjang lagi, serta yang sudah tidak laik jalan,” ujar Lukito.
    “Kendaraan yang tidak laik jalan akan dibawa untuk proses lebih lanjut, sementara yang melanggar aturan juga akan ditilang,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku Megapolitan 18 Agustus 2025

    Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penemuan mayat bayi perempuan di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (10/8/2025) pagi, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
    Polisi Sektor (Polsek) Cipayung bekerja sama dengan Polres dan Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini.
    “Masih upaya penyelidikan yang dilakukan gabungan Polsek, Polres, dan Polda Metro Jaya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Edi Handoko, saat dikonfirmasi, Senin (18/8/2025).
    Meski penyelidikan melibatkan gabungan aparat, penanganan kasus tetap berada di bawah Polsek Cipayung.
    “Penanganan tetap masih Polsek, tetapi penyelidikan masih dilakukan gabungan,” tambah Edi.
    Hingga kini, polisi telah memeriksa lima saksi dan meninjau rekaman
    closed-circuit television
    (CCTV).
    “Lima saksi serta sejumlah CCTV sudah diperiksa, tetapi belum mengarah kepada terduga pelaku,” ungkapnya.
    Mayat bayi perempuan itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas di bagian dalam TPU Cipayung pada pukul 06.30 WIB.
    Warga kemudian melapor kepada saksi lain, Pak Sanusi, sebelum diteruskan ke Polsek Cipayung.
    Polisi yang mendatangi lokasi menemukan bayi tersebut diduga baru lahir dengan ari-ari yang masih menempel.
    Bayinya sudah meninggal, masih sama ari-arinya ada. Dugaannya mungkin baru lahir malam sebelumnya,” kata Edi.
    Mayat bayi itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi. Polisi masih menyelidiki untuk menemukan orang tua atau pihak yang bertanggung jawab atas pembuangan bayi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Rusak dan Proyek Plawad Perparah Macet di HOS Cokroaminoto Tangerang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Jalan Rusak dan Proyek Plawad Perparah Macet di HOS Cokroaminoto Tangerang Megapolitan 18 Agustus 2025

    Jalan Rusak dan Proyek Plawad Perparah Macet di HOS Cokroaminoto Tangerang
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Kondisi jalan yang rusak dan becek di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan Indah, Kota Tangerang, membuat arus lalu lintas tersendat pada Senin (18/8/2025).
    Situasi semakin diperparah dengan adanya proyek pembangunan Jembatan Plawad 2 yang menimbulkan penyempitan jalur.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , sejumlah titik di ruas jalan tersebut berlubang dan tidak rata. Meski kerusakan tidak tergolong parah, pengendara tetap harus bergantian memilih jalur yang relatif aman untuk dilalui.
    Hujan ringan yang mengguyur kawasan itu pada sore hingga malam hari menambah kekacauan di jalan itu. Permukaan jalan menjadi becek dan licin. Kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa melambat.
    Kondisi semakin berisiko karena banyak batu kerikil berserakan, diduga imbas dari proyek pembangunan jembatan.
    “Jalanannya jadi rusak. Kalau kering nih, kaya siang, biasanya banyak debu. Pas hujan begini banyak yang hati-hati juga,” kata Ruben (64), warga sekitar, saat ditemui
    Kompas.com.
    Selain faktor jalan rusak, proyek pembangunan Jembatan Plawad 2 turut mempersempit kapasitas jalan. Kendaraan yang melintas harus mengantre cukup panjang.
    Hingga pukul 20.48 WIB, antrean kendaraan masih terjadi sepanjang sekitar satu kilometer.
    Berdasarkan uji coba
    Kompas.com
    menggunakan sepeda motor, jarak tersebut ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit dengan kecepatan rata-rata hanya 10–15 kilometer per jam.
    Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas.
    Kepala Dishub Kota Tangerang, Achmad Suhaely, menjelaskan proyek pembangunan Jembatan Plawad 2 akan berlangsung selama 167 hari kerja, atau sekitar lima bulan, mulai awal bulan depan.
    “Rencana termutakhir memang menggunakan sistem contraflow sebagai solusi untuk mempertahankan kelancaran arus di ruas strategis ini,” ujar Achmad pada Rabu (30/7/2025).
    Ia menambahkan, penerapan rekayasa lalu lintas akan disesuaikan dengan arah jembatan yang dibongkar terlebih dahulu. Dishub juga telah berkoordinasi dengan kepolisian, Dinas Pekerjaan Umum, dan pihak terkait lainnya demi kelancaran proyek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rebutan penumpang, seorang pengemudi ojek ditangkap di Tangsel

    Rebutan penumpang, seorang pengemudi ojek ditangkap di Tangsel

    Terduga pelaku berinisial F (43) diamankan oleh Polsek Ciputat Timur Polres Tangerang Selatan, Minggu (17/8/2025). ANTARA/HO-Polsek Ciputat Timur.

    Rebutan penumpang, seorang pengemudi ojek ditangkap di Tangsel
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 15:10 WIB

    Elshinta.com – Pihak kepolisian menangkap pengemudi ojek pangkalan berinisial F (43) yang melakukan perampasan dan merebut penumpang ojek online di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan (Tangsel).

    “Pelaku berhasil diamankan pada hari Minggu, tanggal 17 Agustus 2025, pukul 14.00 WIB,” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Dia menjelaskan peristiwa tersebut berawal pada Sabtu (16/8) sekitar pukul 15.00 WIB, di depan Stasiun Pondok Ranji, Jalan WR. Supratman, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

    “Terduga pelaku berinisial F seorang pengemudi opang (ojek pangkalan) melihat ada seorang ojol (ojek online) yang mengambil penumpang berinisial KDR (32) di depan pangkalan ojek,” terang Bambang.

    Kemudian, F langsung menghampiri ojol tersebut sambil memaki, serta memberitahu ojol hanya boleh mengambil penumpang di depan minimarket dan dealer motor.

    “Terduga pelaku F juga mencabut secara paksa kunci kontak motor milik ojol tersebut, sehingga terjadi cekcok dengan penumpang ojek ojol,” jelas Bambang.

    Kunci itu dapat direbut kembali oleh ojol tersebut dan penumpang dipaksa oleh terduga pelaku untuk menggunakan ojek pangkalan sampai ke tempat tujuannya.

    “Kemudian atas kejadian viral di medsos (media sosial) tersebut, anggota Opsnal Reskrim Polsek Ciputat Timur langsung bergerak menuju ke TKP untuk melakukan penyelidikan serta mengamankan terduga pelaku,” tegas Bambang.

    Atas perbuatannya itu, terduga pelaku F dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan yang dilakukan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memaksa seseorang memberikan sesuatu, membuat utang, atau menghapuskan piutang. Sebelumnya, beredar sebuah video viral di media sosial Instagram melalui akun @tangsel_update yang memperlihatkan seorang pengemudi ojol dipaksa untuk menurunkan penumpang di Stasiun Pondok Ranji, Tangsel.

    “Kaget banget pesan ojol, saya minta dijemput dekat Stasiun Pondok Ranji karena saya buru-buru mau ke RS, tiba-tiba ada opang nyabut kunci motor ojol dan nyuruh turun dari motor,” tulis akun tersebut.

    Sumber : Antara

  • Mengenang IGK Manila, sang pejuang di berbagai bidang

    Mengenang IGK Manila, sang pejuang di berbagai bidang

    Mantan pengurus PSSI Bidang Wasit, IGK Manila. (ANTARA)

    Mengenang IGK Manila, sang pejuang di berbagai bidang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 17:55 WIB

    Elshinta.com – Pada 18 Agustus 2025, dunia olahraga dan masyarakat Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya. Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila yang aktif di berbagai bidang tutup usia pada 83 tahun.

    Lahir di Singaraja, Bali pada 8 Juli 1942, IGK Manila memulai perjalanan hidupnya dengan menekuni militer. Ia merupakan salah satu dari 15 perwira remaja pertama lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) dengan kecabangan Polisi Militer. Karir militernya kemudian menanjak hingga mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI).

    Selain itu, beliau juga aktif di berbagai organisasi. Manila pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum ORARI dan Direktur Akademi Olahraga Indonesia (AKORIN), serta dikenal dengan panggilan radio amatirnya, YB0AA.

    Namun mungkin kiprah pria yang setia dengan kumis tebalnya yang paling mencolok bagi publik olahraga tanah air adalah saat ia menjadi manajer timnas Indonesia pada SEA Games 1991. Manila sukses membawa timnas Indonesia memenangi medali emas SEA Games. Prestasi itu sempat bertahan cukup lama sebelum akhirnya tim Merah-Putih kembali memenangi medali emas SEA Games pada 2023.

    Di level klub, Manila pun memiliki catatan manis. Ia pernah ditugasi Ketua KONI Jawa Barat Suryatna Subrata untuk mengurusi klub Bandung Raya. Di Bandung Raya, kiprah Manila juga sangat bagus dengan berhasil mengantarkan klub itu menjuarai Liga Indonesia pada 1996.

    Bagi publik sepak bola Jakarta, nama Manila juga terukir dengan tinta emas. Ia merupakan manajer Persija sejak 1997 sampai 2005, dan menjadi salah satu sosok penting saat Macan Kemayoran mengakhiri dahaga gelarnya dengan menjadi juara Liga Indonesia pada 2001.

    Sepak bola bukan satu-satunya olahraga yang diurusi oleh Manila. Ia juga aktif di cabang olahraga wushu dan membidani kelahiran organisasi Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) pada 1992. Manila bahkan merupakan ketua umum PB WI yang pertama.

    Patut dicatat bahwa pada masa orde baru, wushu termasuk kegiatan yang dilarang muncul di ruang publik. Namun perjuangan Manila dan beberapa tokoh wushu lainnya, termasuk dengan melobi Presiden Soeharto untuk dapat membantu pembinaan dan pembiayaan olahraga wushu.

    Belakangan Manila mengemban tanggung jawab sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem. Di lembaga itu, ia mengarahkan fokus dan energinya untuk mendidik generasi muda agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, mampu berpikir visioner, tanpa abai terhadap nilai kebangsaan.

    Kepulangan Manila jelas menghadirkan duka di hati banyak kalangan. Bukan hanya dari para penikmat sepak bola tanah air, namun juga para pegiat wushu, serta organisasi politik yang akan sulit mencari pengganti sosok jendral nyentrik itu.

    Sumber : Antara