Aksi Komplotan Copet di Konser Ancol: Beli Tiket, Menyamar Jadi Penonton, Gasak Ponsel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Acara konser musik yang digelar di Econvention and Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Jumat (8/8/2025) hingga Minggu (10/8/2025), menjadi ajang buat sejumlah copet beraksi.
Tiga komplotan copet ditangkap oleh Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pademangan dalam acara tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP Ikhsan Muhaiyin menyebut, tiga komplotan copet itu total terdiri dari tujuh orang. Masing-masing memiliki peran tersendiri dalam melancarkan aksi.
“Kami meringkus tujuh pelaku dari tiga komplotan copet spesialis saat konser Sounds Project di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara,” kata Ikhsan, Jumat (15/8/2025).
Menurut Ikhsan, ketujuh pencopet bekerja secara tim ketika beraksi.
Kelompok pertama terdiri dari DH, AG, dan HA. Kelompok kedua yakni AF dan HY, sementara kelompok ketiga adalah RS dan AA.
Ketiga kelompok tersebut melancarkan aksinya secara terpisah di titik lokasi yang berbeda.
“Ketiga kelompok ini bermain secara tim, secara terpisah, dan kita lakukan penangkapan secara waktu dan tempat juga berbeda,” ucap Ikhsan.
Demi melancarkan aksinya, para pelaku mengeluarkan modal untuk membeli tiket konser.
Ketujuhnya kemudian berpura-pura menjadi penonton konser dan berbaur dengan yang lain agar tidak dicurigai.
“Jadi mereka modal dulu membeli tiket dan berpakaian layaknya orang yang akan menonton konser,” Jelas Ikhsan.
Para pelaku melancarkan aksinya ketika penonton ramai dan berdesak-desakan. Mereka mengambil ponsel sejumlah penonton dari saku celana atau tas.
Aksi para pencopet tersebut ketahuan ketika polisi menyamar sebagai penonton untuk mengawasi situasi.
Ketika konser berlangsung, polisi memperhatikan gerak-gerik para pelaku karena dinilai mencurigakan.
Begitu mendapati para pelaku beraksi, polisi yang menyamar langsung menangkap ketujuh copet tersebut.
“Gerak-gerik mereka kita amati, kemudian ketika mereka mencopet langsung kita tangkap di lokasi,” ungkap Ikhsan.
Dari penangkapan itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa ponsel, di antaranya iPhone 10, iPhone XR, iPhone 15, dan Iphone 16 Pro Max.
Korban aksi copet tersebut merupakan sejumlah warga yang berasal dari wilayah Jabodetabek. Beberapa korban juga sudah membuat laporan ke Polsek Pademangan.
“Korban sudah membuat laporan ke Polsek Pademangan. Korbannya sendiri tersebar di wilayah Jabodetabek. Ada yang di wilayah Bogor dan Jakarta lainnya,” jelas Ikhsan.
Para pelaku pun kini sudah ditahan di Polsek Pademangan untuk diproses hukum lebih lanjut.
Dalam aksi pencopetan itu, para pelaku dinyatakan melanggar Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/08/18/68a2b15dcdbd3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Konvoi Supercar Berujung Petaka, Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran Megapolitan 19 Agustus 2025
Konvoi Supercar Berujung Petaka, Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebuah mobil Lamborghini mengalami kecelakaan di ruas Tol Kunciran, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang Kota, Minggu (17/8/2025).
Berdasarkan unggahan akun Instagram @ciledug24jam, mobil
sport
asal Italia tersebut kecelakaan saat sedang melaju dalam konvoi bersama sejumlah kendaraan
supercar
lainnya.
“Konvoi
supercar
kecelakaan di Tol Kunciran,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip
Kompas.com
, Senin (18/8/2025).
Dalam rekaman video, terlihat beberapa
supercar
berhenti di lajur kanan tol. Sejumlah orang tampak membantu mengatur lalu lintas agar kendaraan lain tetap dapat melintas.
Lamborghini berwarna putih yang kecelakaan itu pun mengalami kerusakan parah di bagian belakang. Mobil tersebut berhenti dalam posisi miring, menghadap pembatas jalan tol.
Kepala Induk Polisi Jalan Raya (PJR) BSD Korlantas Polri AKP Giyarto mengatakan, peristiwa itu terjadi di KM 15.200 menuju Serpong pada pukul 10.15 WIB.
Insiden bermula saat pengemudi Lamborghini berinisial ES (37) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Benda menuju Serpong.
Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), kondisi ruas jalan sedikit menikung. Sedangkan sopir disebut tidak bisa mengendalikan kendaraan.
“Karena jalannya menikung, agak menikung, terkena
guardrail
bahu jalan sehingga sulit dikendalikan,” kata Giyarto dikutip Senin (18/8/2025).
“Tol situ kan sepi, cenderung sepi. Ya namanya tol baru, belum ada lubang-lubang, mungkin mengebut, enggak bisa mengendalikan,” tambah dia.
Saat kehilangan kendali, mobil Lamborghini menabrak
guardrail
di sisi kiri. Pengemudi kemudian membanting setir ke arah kanan hingga akhirnya menabrak pembatas jalan.
“Untungnya, tidak ada kendaraan lain dari belakang karena situasi jalan saat itu cukup sepi,” ujarnya.
Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa.
Atas perbuatannya, ES mendapatkan sanksi administrasi berupa kewajiban membayar ganti rugi atas kerusakan fasilitas terhadap pengelola tol.
“Sanksi membayar sarana jalan yang rusak ke pengelola tol, akan dihitung oleh pengelola tol,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani.
Ojo menjelaskan, sanksi berupa tilang akan diterapkan kepada ES jika tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM).
Hanya saja, hal tersebut harus melalui proses klarifikasi terlebih dahulu.
“Besok Selasa (atau) Rabu akan dipanggil klarifikasi oleh (unit) Laka Tangerang Kota,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/18/68a322b77e23a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Meriahnya Perayaan Kemerdekaan di TMII Bikin Wisatawan Asing Merasa Dekat dengan Indonesia Megapolitan 18 Agustus 2025
Meriahnya Perayaan Kemerdekaan di TMII Bikin Wisatawan Asing Merasa Dekat dengan Indonesia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia meninggalkan kesan mendalam bagi wisatawan asing yang tengah berkunjung ke Jakarta.
Salah satunya adalah Greg, turis asal Amerika Serikat, yang tengah menikmati liburannya di Indonesia selama satu pekan terakhir.
Greg mengaku terpesona dengan kemeriahan perayaan, terutama antusiasme warga dalam mengikuti berbagai rangkaian acara.
“Saya sangat kagum dan ini membuat saya teringat dengan negara asal saya, karena kami juga selalu merayakan hari kemerdekaan setiap tahunnya,” ujarnya kepada
Kompas.com.
Menurut Greg, kemiripan tradisi perayaan kemerdekaan di Indonesia dengan di negaranya membuatnya merasa lebih dekat dengan budaya lokal.
“Seperti ada kedekatan tersendiri antara tradisi di negara saya dengan Indonesia,” tambahnya.
Kedekatan ini pun menjadi motivasi bagi Greg untuk mempelajari lebih dalam kebudayaan Indonesia selama liburannya.
Salah satu pengalaman yang menarik baginya adalah kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, destinasi wisata edukasi kebudayaan.
Di TMII, Greg menyaksikan pertunjukan Reog Ponorogo di depan Gedung Sasono Langen Budoyo pada Senin (18/8/2025). Ia menyatakan kagum pada kesenian yang baru pertama kali ia saksikan.
“Pentasnya sangat bagus. Saya sangat menyukai bagaimana pertunjukan ini menghibur dengan menampilkan budaya dan kisah-kisah sejarah juga,” ucapnya.
TMII sendiri selama libur panjang HUT ke-80 RI menyajikan berbagai rangkaian acara bertema kemerdekaan, mulai dari pertunjukan seni, karnaval budaya, pesta kuliner daerah, hingga lomba-lomba khas 17 Agustusan.
Tidak hanya warga lokal, wisatawan asing seperti Greg pun turut merasakan kemeriahan din lokasi tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/18/68a3457946a8a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Reog Ponorogo Tampil di TMII, Hiburan Sekaligus Nostalgia bagi Penonton Megapolitan 18 Agustus 2025
Reog Ponorogo Tampil di TMII, Hiburan Sekaligus Nostalgia bagi Penonton
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Sorak sorai penonton mengiringi pertunjukan Reog Ponorogo yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (18/8/2025).
Kesenian tradisional Warisan Budaya Takbenda UNESCO ini tampil memukau dengan tarian khas dan iringan musik tradisional.
Pertunjukan ini menjadi suguhan istimewa menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pertunjukan berlangsung di depan Sasono Langen Budoyo dan menarik perhatian ratusan penonton.
Hilda (30), warga Ponorogo yang kini tinggal di Jakarta Selatan, tampak antusias menyaksikan pertunjukan bersama suami dan anaknya.
”
Ngobatin
kangen juga, kebetulan sudah lama tidak pernah lihat Reog Ponorogo, karena lahir di Ponorogo kemudian besar di Jakarta,” tutur Hilda saat ditemui di lokasi.
Ia rela berdiri di tengah kerumunan demi menikmati pertunjukan yang mengingatkannya pada kampung halaman.
Hilda menambahkan, hadir di TMII juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan kesenian tradisional ini kepada anak-anaknya. Ia berharap generasi muda tidak melupakan warisan budaya leluhur.
“Sengaja datang ke sini buat nonton Reog Ponorogo, karena memang jarang ada untuk pentas seni Reog Ponorogo,” ujarnya.
Selain warga lokal, pertunjukan Reog Ponorogo juga menarik perhatian wisatawan mancanegara. Greg, turis asal Amerika Serikat, tak henti merekam jalannya pertunjukan.
“Budaya yang dipentaskan sangat bagus. Saya menyukai jalan ceritanya yang bertemakan tentang budaya dan sejarah,” ucap Greg.
Ia mengaku terpesona dengan kisah di balik pertunjukan tersebut dan ingin mencari tahu lebih mendalam mengenai kesenian Reog.
“Tapi itu terlihat seperti kisah yang sangat menarik. Sejarah, budaya, saya sangat enjoy,” tambahnya.
Pertunjukan ini menjadi momen penting untuk melestarikan kesenian tradisional sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda dan wisatawan dari berbagai negara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/18/68a3056f619eb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ragunan Direvitalisasi Besar-Besaran, Zona Satwa dan Kandang Akan Diperbaiki Megapolitan 18 Agustus 2025
Ragunan Direvitalisasi Besar-Besaran, Zona Satwa dan Kandang Akan Diperbaiki
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, akan direvitalisasi secara besar-besaran, termasuk penataan zona satwa dan perbaikan fasilitas kandang yang sudah lusuh.
Upaya ini diharapkan meningkatkan kenyamanan pengunjung sekaligus menjaga kesejahteraan satwa.
Kepala Humas Ragunan Wahyudi Bambang menjelaskan, revitalisasi akan mencakup penataan satwa berdasarkan kategori masing-masing.
“Di beberapa waktu lalu rapat
master plan
-nya bahwa salah satunya yang terpenting adalah melakukan penataan zona satwa,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Zona-zona satwa akan dibagi sesuai jenisnya, seperti herbivora, karnivora, reptilia, burung (aves), akuatik, hingga padang sahara.
“Beberapa satwa-satwa yang berada di zona-zona itu akan nanti dipetakan secara jelas,” tambah Wahyudi.
Selain penataan satwa, kandang yang sudah kumuh dan berkarat juga akan diperbaiki. Wahyudi menekankan, perbaikan kandang bukan proses instan karena satwa hidup harus tetap aman dan nyaman selama renovasi.
“
Of course,
itu (kandang) kan nanti tentu saja salah satu juga revitalisasi itu nanti akan memperbaiki juga fasilitas-fasilitas satwa,” tutur Wahyudi.
“Dan tentu saja tidak mudah ya memperbaiki fasilitas satwa, karena yang kami tata itu satwa hidup yang mudah sekali terganggu dengan suara proses pembangunan, kami harus hati-hati sekali,” jelasnya.
Selain fasilitas satwa, revitalisasi Ragunan juga akan mencakup pengaturan kantong parkir untuk pengunjung. Selama ini, kendaraan roda empat kerap memasuki jalanan di dalam Ragunan saat area parkir penuh.
“Nanti di
master plan
itu akan ditempatkan parkir itu di luar semua, tidak ada kendaraan masuk di dalam area,” kata Wahyudi.
Rencana revitalisasi ini menjadi bagian dari upaya membuat Ragunan lebih nyaman, aman, dan tertata, sekaligus meningkatkan pengalaman edukasi pengunjung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/18/68a314e1ddc58.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain Megapolitan 18 Agustus 2025
FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
FO Slipi Skatepark dinilai sebagai ruang publik yang sangat bermanfaat bagi para pecinta skateboard di Jakarta.
Fasilitas ini tidak hanya memberikan tempat yang aman dan layak bagi anak muda menyalurkan hobinya, tetapi juga menjadi contoh potensi pemanfaatan ruang kosong di wilayah perkotaan.
Danai (38), warga Cilandak, menilai keberadaan FO Slipi Skatepark sangat positif. Ia berharap fasilitas serupa dapat dibangun di wilayah lain agar akses bermain menjadi lebih merata dan tidak hanya terpusat di satu lokasi.
Ia mencontohkan wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang masih memiliki banyak kolong kosong.
“Lebak Bulus itu, kolongnya kumuh banget. Harusnya bisa dibikin seperti ini. Kalau bisa sih kan kolong-kolong itu bisa punya fungsi. Bisa juga dipakai untuk olahraga rutin,” ujar Danai saat ditemui, Senin.
Menurut dia, potensi ruang kosong di Jakarta Selatan sangat memungkinkan dijadikan
skatepark
seperti FO Slipi.
“Harapannya ya di Jakarta Selatan, di Lebak Bulus, karena lebih dekat dari rumah. Di kolong depan Point Square itu, seberang Point Square, banyak kolong kosong. Nah, itu bagus kalau dijadikan
skatepark
,” tambah Danai.
Danai, yang rutin bermain
skateboard
setiap akhir pekan, mengaku FO Slipi telah menjadi tempat favoritnya karena fasilitasnya terbilang lengkap.
“Sering, sudah sering, seminggu bisa dua kali biasanya emang
weekend
. Kebetulan hari ini lagi sama keponakan mainnya,” kata dia.
Danai menilai FO Slipi sudah sangat layak digunakan untuk latihan maupun bermain sehari-hari oleh berbagai kalangan, meski masih ada ruang yang bisa dimanfaatkan untuk penambahan fasilitas, seperti arena
bowl
(cekungan).
“(FO Slipi Skatepark) ini sendiri tuh sudah
proper
. Kalau boleh ditambah lagi mungkin
bowl
(area cekungan). Kurang kayaknya, kan masih ada space mungkin bisa dibikin,” ujarnya.
Senada dengan Danai, Apin (28), warga Grogol, menilai FO Slipi mampu mengakomodasi semua level pemain skateboard, mulai dari pemula hingga yang berpengalaman.
“
Proper
sih. Maksudnya untuk dia meng-
cover
semua level bermain orang sih. Ada yang beginner, yang beginner bisa di sana. Terus yang ini bisa dipakai semua level juga gitu,” kata Apin.
Namun, Apin berharap adanya penambahan fasilitas penunjang untuk mengantisipasi cuaca, agar aktivitas bermain tidak terganggu saat hujan.
“Gak ada sih, paling ya kayak sekarang ini hujan kan. Paling ditambah payung (kanopi), apa gitu ya. Kayak ini yang di-cover sih (celah di antara Flyover),” jelasnya.
Menurut Apin, kenyamanan arena menjadi salah satu alasan FO Slipi tetap ramai pengunjung setiap hari.
“Pas sih, maksudnya buat belajar bisa buat level yang lebih tinggi pun juga sangat-sangat nyaman sih main di sini,” tutu dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/18/68a3056f619eb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rencana Ragunan Buka Malam Hari, Pengelola Tekankan Kesejahteraan Satwa Megapolitan 18 Agustus 2025
Rencana Ragunan Buka Malam Hari, Pengelola Tekankan Kesejahteraan Satwa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Taman Margasatwa Ragunan berencana beroperasi hingga malam hari sebagaimana wacana yang disampaikan Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Namun, pengelola menekankan bahwa penerapan “
zoo
malam” membutuhkan persiapan matang, terutama terkait kesejahteraan satwa dan keamanan pengunjung.
Kepala Humas Ragunan Wahyudi Bambang menyambut wacana ini dengan positif, tetapi menegaskan beberapa hal harus dikaji sebelum direalisasikan.
“Kami sangat
appreciate
menyambut baik ini ya, wacana
zoo
malam, tapi perlu kami ingatkan juga bahwa untuk
zoo
malam ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ya,” ujar Wahyudi saat ditemui di Ragunan, Senin (18/8/2025).
Pertimbangan utama adalah karakteristik dan sifat hewan. Beberapa hewan lebih aktif di siang hari, sementara lainnya lebih aktif di malam hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan pergantian hewan yang ditampilkan antara siang dan malam.
“Jadi mereka tidak boleh 24 jam diperagakan. Ada saatnya malam untuk istirahat, satwa, seperti manusia, mereka perlu istirahat,” tambah Wahyudi.
Contoh hewan yang aktif di malam hari meliputi Harimau Sumatera, beberapa jenis rusa, reptil, dan beruang. Sedangkan jenis burung sebagian besar aktif di siang hari, kecuali burung hantu.
Sistem pergantian ini juga diterapkan di kebun binatang lain, seperti Taman Safari dan kebun binatang di Singapura.
“Kalau berkaca dari beberapa kebun binatang yang buka malam, satwa malam dan siang itu berbeda,” jelasnya.
Selain pengaturan satwa, infrastruktur tambahan juga diperlukan. Penerangan harus disesuaikan agar tidak mengganggu hewan, dan kendaraan khusus dibutuhkan untuk membawa pengunjung berkeliling malam hari.
“Perlu juga dipersiapkan sarana transportasi bagi pengunjung malam hari, tidak bisa jalan kaki. Malam itu lebih gelap,” ujar Wahyudi.
Selain itu, operasional malam membutuhkan penambahan sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.
“Tentu saja kalau ada sif malam, ada petugas malam juga,” tambah Wahyudi.
Rencana operasional malam Ragunan bukan hal baru. Sebelumnya, mantan Gubernur Jakarta Joko Widodo pernah mencanangkan wacana serupa, namun akhirnya batal setelah kajian ahli menyimpulkan satwa belum siap untuk operasional malam.
Kini, di bawah kepemimpinan Pramono Anung, wacana tersebut kembali diangkat. Pramono menekankan perbaikan infrastruktur Ragunan menjadi prioritas sebelum memperluas jam operasional.
“Untuk Margasatwa Ragunan ini, betul-betul saya ingin perbaiki dan saya lagi berpikir apakah sudah waktunya dibuat Ragunan ini tidak hanya siang, tetapi malam hari juga,” ucapnya saat meninjau Ragunan, Kamis (14/8/2025).
Saat ini, Ragunan masih beroperasi hingga pukul 17.00 WIB. Setelah itu, hewan-hewan dimasukkan ke kandang untuk beristirahat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/12/16/675fc51720a15.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/17/68a1456f18685.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/18/68a33c34dd668.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)