Gubernur Aceh Datangkan Tim China, Komisi I DPR Akan Koordinasikan dengan Kementerian
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi I DPR RI bakal berkoordinasi dengan kementerian terkait usai Gubernur Aceh Muzakir Manaf, atau akrab disapa Mualem, mendatangkan tim dari China untuk mendeteksi korban banjir bandang di Aceh yang diduga masih tertimbun lumpur.
“Komisi I
DPR RI
akan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/12/2025).
Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kedatangan tim dari China berlangsung dalam kerangka kerja sama resmi.
Selain itu, koordinasi juga diperlukan untuk mengawasi agar setiap
bantuan internasional
mematuhi aturan dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat terdampak.
Komisi I DPR RI menilai perlu mencermati setiap kerja sama internasional, terutama jika melibatkan kehadiran pihak asing di wilayah Indonesia.
“Kami menegaskan bahwa prinsip yang selalu kami junjung adalah memastikan setiap bantuan dari luar negeri berjalan melalui mekanisme resmi pemerintah pusat, baik melalui Kementerian Luar Negeri maupun instansi terkait,” ujar dia.
Kendati demikian, Komisi I DPR RI memahami kebutuhan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh dalam kondisi darurat.
“Namun, menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah pusat tetap krusial. Setiap kehadiran tim asing di daerah bencana harus transparan, terkoordinasi, dan sesuai protokol nasional agar bantuan efektif sekaligus menjaga kedaulatan serta martabat bangsa,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya,
Gubernur Aceh
,
Muzakir Manaf
(Mualem), telah mendatangkan tim dari China untuk mendeteksi mayat korban banjir bandang di Aceh yang diduga hingga saat ini masih tertimbun lumpur.
Mualem menyebutkan, mereka berjumlah lima orang yang akan membantu pencarian korban tertimbun lumpur menggunakan perangkat khusus.
“Mereka punya alat mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu,” kata Mualem dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/12/2025).
Menurut Mualem, khususnya di wilayah Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang, masih ada mayat yang belum ditemukan.
“Lumpur itu sampai pinggang, jadi mereka ada alat untuk membantu kita,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/03/18/67d91bda0897d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Gubernur Aceh Datangkan Tim China, Komisi I DPR Akan Koordinasikan dengan Kementerian Nasional
-
/data/photo/2025/12/07/69355bdf95237.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Meski Meluap, Warga Pastikan Air Kali Kresek di Koja Tak Tumpah ke Jalan Megapolitan 7 Desember 2025
Meski Meluap, Warga Pastikan Air Kali Kresek di Koja Tak Tumpah ke Jalan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga RW 05 Lagoa, Koja, Jakarta Utara, memastikan air dari Kali Kresek tidak pernah tumpah ke jalan meski sempat meluap pada Sabtu (6/12/2025).
Fenomena itu disebut hanya terjadi setahun sekali saat rob besar melanda kawasan pesisir Jakarta.
Kondisi tersebut kembali muncul akhir pekan kemarin, namun tidak menimbulkan gangguan berarti bagi aktivitas warga.
Menurut warga, karakteristik
Kali Kresek
berbeda dengan saluran air lainnya di kawasan itu. Luapan yang muncul biasanya berlangsung sebentar dan hanya terjadi pada periode rob besar.
Selain itu, keberadaan taman dan aliran kecil Kali Gendong di sisi kali membantu menahan pergerakan air sehingga tidak langsung melimpas ke jalan maupun permukiman.
Pengurus RW 05, Deni (45), menjelaskan bahwa pengelolaan saluran air di kawasan itu jauh lebih baik sejak adanya pompa penyedot di Kali Gendong.
“Air enggak pernah meluap ke jalan, beberapa tahun ke belakang aja semenjak ada mesin pompa Kali Gendong langsung kering karena disedot,” kata Deni.
Kesiapsiagaan petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara juga menjadi faktor penting yang menekan dampak luapan air.
Setiap kali curah hujan meningkat, petugas segera mengoperasikan pompa penyedot agar debit air tidak naik hingga melewati tanggul.
“Daerah sana yang biasanya tergenang air hujan sebentar begitu ada mesin pompa lancar enggak ada permasalah,” sambung Deni.
Deni menuturkan, luapan pada Sabtu (6/12/2025) hanya terjadi dalam waktu singkat. Air mulai naik sekitar pukul 09.00 WIB dan sudah surut sekitar satu jam kemudian.
Warga menyebut situasi itu sebagai kondisi yang masih dalam batas wajar, terlebih kawasan pesisir memang memiliki potensi rob yang datang secara berkala.
Hingga Minggu (7/12/2025), kondisi Kali Kresek dilaporkan lebih stabil. Meskipun permukaan air sempat naik, luapannya tidak sebesar hari sebelumnya dan tidak menimbulkan dampak ke jalan maupun permukiman di RW 05.
Air di kali Kresek memang sempat naik, namun tidak sampai meluap seperti kemarin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/06/28/667dee7dadf04.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Curi Motor Ketua RT yang Sedang Tahajud, Pemuda Tangerang Ditangkap Polisi Megapolitan 7 Desember 2025
Curi Motor Ketua RT yang Sedang Tahajud, Pemuda Tangerang Ditangkap Polisi
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com –
Polisi meringkus BR (21), pelaku pencurian sepeda motor milik seorang Ketua RT di kawasan Sukasari, Kota Tangerang.
Penangkapan dilakukan setelah penyelidikan intensif berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi di lokasi kejadian.
Kapolres Metro
Tangerang
Kota Kombes Raden Muhammad Jauhari menerangkan bahwa aksi
pencurian
itu terjadi pada Rabu (3/12/2025) dini hari ketika korban tengah melaksanakan ibadah.
“Sekitar pukul 03.45 WIB, korban mendapati pagar sudah terbuka dan sepeda motornya hilang. Rekaman CCTV milik tetangga menunjukkan seorang pria masuk ke garasi sekitar pukul 03.22 WIB,” ungkap Kombes Raden Muhammad Jauhari, melalui keterangan, Minggu (7/12/2025).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku dengan mudah membawa kabur motor tersebut karena korban lupa mencabut kunci kendaraan.
“(Pelaku) mengambil sepeda motor yang kuncinya masih menempel, lalu kabur dalam waktu kurang dari 15 menit. Korban yang juga menjabat sebagai Ketua RT melaporkan kejadian ini secara lisan kepada Kapolsek Tangerang,” jelas Raden.
Setelah laporan diterima, penyidik Polsek Tangerang langsung melakukan penelusuran.
Kapolsek Tangerang AKP Suyatno mengatakan Unit Reskrim bergerak cepat mengumpulkan bukti dan menelusuri jejak pelaku melalui hasil rekaman CCTV.
“Melalui analisa rekaman CCTV, ciri-ciri pelaku berhasil dikenali, pada Sabtu (6/12/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, Polisi menemukan seorang pria yang memiliki ciri-ciri identik dengan pelaku dalam rekaman CCTV,” ungkap Suyatno.
Saat diamankan, BR tidak bisa mengelak setelah petugas memperlihatkan rekaman tersebut.
“Pria tersebut kemudian diamankan dan diketahui bernama BR alias Kidut, setelah diperlihatkan rekaman CCTV, pelaku tidak dapat mengelak dan mengakui perbuatannya,” tutur Suyatno.
Dalam pemeriksaan lanjutan, polisi menemukan bahwa sepeda motor itu telah dijual oleh BR bersama seorang rekannya berinisial D yang kini masih buron.
“Menjual melalui
platform
Facebook pada hari yang sama sekitar pukul 12.00 WIB di daerah Jatiuwung, seharga Rp1.450.000. Pelaku juga mengaku membagi uang hasil penjualan dengan rekannya sebanyak Rp200.000, sementara sisanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.
Polisi masih memburu D dan menelusuri keberadaan sepeda motor yang sudah berpindah tangan setelah dijual secara daring.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/693557fbbc4b0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cegah Luapan Susulan, Kali Kresek di Koja Dipasangi Tanggul Karung Pasir Megapolitan 7 Desember 2025
Cegah Luapan Susulan, Kali Kresek di Koja Dipasangi Tanggul Karung Pasir
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kali Kresek di RW 05, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, mulai dipasangi tanggul karung pasir setelah alirannya sempat meluap akibat banjir rob pada Sabtu (6/12/2025) siang.
Pemasangan tanggul sementara tersebut dilakukan di sisi kali sepanjang sekitar 150 meter untuk menahan limpasan air.
Menurut warga, sebagian aliran Kali Kresek di RW 05 memang belum memiliki tanggul beton.
Namun, di sisi kali terdapat taman dan aliran kecil Kali Gendong yang telah diperbaiki satu tahun lalu, sehingga air yang meluap tidak langsung masuk ke jalan atau permukiman, melainkan lebih dulu tumpah ke area taman dan aliran Kali Gendong.
Sejarah luapan air itu juga pernah menyebabkan turap Kali Gendong jebol. Debit air dari Kali Kresek yang meluap ke taman dalam jumlah besar tanpa serapan memicu kerusakan pada turap tersebut.
Setelah kejadian itu, Pemerintah Kota Jakarta Utara langsung melakukan perbaikan dan peninggian turap.
“Pas habis jebol langsung ditindaklanjuti sama wali kota langsung peninggian jadi yang jebol diganti yang baru, terus dibikin saluran airnya, jadi pas air penuh di taman ada untuk membuangnya, kalau dulu enggak ada, jadi jebol bawahnya,” ucap Pengurus RW 05, Deni (45), saat diwawancarai
Kompas.com
di Kali Kresek, Minggu (7/12/2025).
Turap Kali Gendong kini dilengkapi sejumlah pipa kecil yang berfungsi mengalirkan air luapan dari Kali Kresek agar tidak menggenang di taman.
Tingginya juga sudah ditingkatkan hingga sekitar dua meter supaya mampu menampung air lebih banyak.
Setelah air mengalir ke Kali Gendong, petugas melakukan penyedotan menggunakan pompa untuk mencegah melubernya air ke jalan maupun permukiman warga.
Mekanisme tersebut membuat luapan Kali Kresek hanya berlangsung singkat.
“Kemarin kondisinya meluap, cuma enggak terlalu besar dan cuma di sisi yang kini ditaruh pasir, cuma sebentar aja antara jam 09.00 WIB, jam 10.00 WIB sudah kering,” jelas Deni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/69354afba42bc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kali Kresek di Koja Sempat Meluap, Warga Panik Takut Air Masuk Permukiman Megapolitan 7 Desember 2025
Kali Kresek di Koja Sempat Meluap, Warga Panik Takut Air Masuk Permukiman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Meluapnya aliran Kali Sunter di RW 05, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, menjadi perhatian publik, Sabtu (6/12/2025) pagi.
Peristiwa meluapnya kali itu viral usai diunggah oleh akun Instagram @
jakut_info
.
Dalam video tersebut terlihat air dari
Kali Kresek
di Lagoa tumpah ke taman dan aliran kecil Kali Gendong di sampingnya.
Air dari Kali Kresek tumpah lewat pipa-pipa kecil yang dipasang di turap aliran kecil Kali Gendong.
Meski tak meluap ke jalan, sejumlah pengguna Instagram mengungkap kekhawatirannya lewat kolom komentar.
Sebagian besar mereka merasa takut apabila air dari Kali Kresek tumpah ke jalan dan pemukiman penduduk.
Meluapnya aliran Kali Kresek dibenarkan oleh pengurus RW setempat bernama Deni (45).
“Kemarin kondisinya meluap, cuma enggak terlalu besar,” ucap Deni ketika diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Minggu (7/12/2025).
Deni mengatakan, air dari Kali Kresek mulai meluap ke taman di sampingnya sekitar pukul 09.00 WIB.
Air setinggi 10 sentimeter sempat menggenangi taman di samping Kali Kresek karena memiliki kontur tanah yang tak rata alias lebih rendah.
Namun, air yang menggenang di taman langsung terserap ke tanah dan terbuang ke Kali Gendong di sampingnya lewat pipa-pipa kecil yang ada.
Setelah air itu tumpah ke Kali Gendong, petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara langsung melakukan penyedotan dengan pompa.
Hal itu dilakukan agar air dari Kali Kresek yang tumpah ke aliran Kali Gendong tidak meluber ke jalan.
Kusni Hardi (30), warga setempat, mengatakan penyebab utama luapan kali adalah kondisi rob yang bersamaan dengan hujan intensitas tinggi.
“Baru kemarin aja kayak gitu, biasanya hujan gede debit air besar juga enggak meluap, kemarin karena rob aja terus ditambah hujan intensitas tinggi makanya gitu,” tutur Kusni.
Meski demikian, untuk di hari ini kondisi Kali Kresek di Lagoa terlihat lebih stabil dibandingkan kemarin.
Air di kali itu memang sempat naik pada siang tadi, namun tidak sampai meluap ke taman dan Kali Gendong di sampingnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/02/17/63ef7e2e4d45e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kerja Lembur Berhari-hari, Sopir Truk Sampah Jaksel Meninggal Dunia Megapolitan 7 Desember 2025
Kerja Lembur Berhari-hari, Sopir Truk Sampah Jaksel Meninggal Dunia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang sopir truk sampah asal Jakarta Selatan, Yudi (51), meninggal dunia pada Jumat (5/12/2025) usai menjalani jadwal kerja yang disebut rekan-rekannya berlangsung jauh melebihi jam kontrak.
Teman sesama sopir, Fauzan (bukan nama sebenarnya) (46), menjelaskan bahwa Yudi sudah mengalami kelelahan berat akibat jam kerja yang terus melewati batas waktu normal.
“Jadi itu dia akumulasi kelelahan karena waktu kerjanya bisa lebih dari yang dikontrakkan 8 jam,” kata Fauzan kepada
Kompas.com
di
Jakarta
Selatan, Minggu (7/12/2025).
Sehari sebelum meninggal, Yudi memulai pekerjaannya sejak pukul 05.00 WIB untuk menjemput sampah di wilayah tugasnya hingga sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah truk penuh, ia menuju TPST Bantargebang untuk mengantre bersama deretan truk lain.
Antrean tersebut menghabiskan waktu sekitar delapan jam hingga truknya selesai dikosongkan. Yudi baru keluar dari area pembuangan pada pukul 19.04 WIB, sesuai struk yang diberikan petugas.
“Dari sini ke Bantargebang itu kira-kira satu jam. Sampai sana 11.24 WIB, baru keluar jam 19.04 WIB, kurang lebih 8 jam,” jelas Fauzan.
Meski sudah tiba di Bantargebang malam hari, Yudi tidak langsung pulang ke rumahnya di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Ia mengisi bensin terlebih dahulu lalu beristirahat di sebuah warung nasi hingga pagi karena keesokan harinya kembali bekerja.
Fauzan menyebut pola itu sudah sering dilakukan Yudi sebagaimana sopir lain yang harus mengembalikan truk ke pos Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan sebelum pulang.
“Tiga hari nongkrong di sana sambil nunggu bertugas lagi, untuk recovery, memanfaatkan waktu lah untuk istirahat,” ujar dia.
Sekitar pukul 03.00 WIB, saat masih berada di warung tersebut, Yudi mendadak mengalami sesak napas dan kejang.
Rekan yang bersamanya segera membawa Yudi ke RS Karya Medika menggunakan angkot.
Namun tidak lama setelah mendapat penanganan dokter, ia dinyatakan meninggal akibat gangguan pada jantung.
Menurut Fauzan, kondisi itu dipicu dari pola makan dan istirahat Yudi yang tidak seimbang selama bekerja.
“Kalau kami orang awam bilangnya itu angin duduk. Asam lambung naik, pernapasan terganggu, yang memicu kerja jantung jadi enggak normal,” terang Fauzan.
Fauzan menambahkan bahwa antrean di TPST Bantargebang semakin padat. Jam kerja sopir yang biasanya selesai dalam waktu tiga jam kini dapat memakan waktu lebih dari 10 jam.
Yudi disebut telah mengalami kondisi itu selama kurang lebih 10 tahun. Situasi ini diperparah oleh kerusakan jalan dan area pembuangan yang semakin sesak.
“Biasanya ditindak lanjut, tapi bertahan sebentar. Ini diperbaiki, baiknya sebulan, tapi rusaknya bisa berbulan-bulan,” kata Fauzan.
Para sopir berharap adanya perbaikan infrastruktur, peningkatan pelayanan bongkar muat, serta penyediaan fasilitas istirahat dan pemeriksaan kesehatan agar mereka bisa beristirahat saat antrean panjang.
“Kami juga maunya agar TPST membenahi pelayanan bongkar muat truk, jalannya, dan menyiapkan satu lokasi untuk sopir istirahat, karena tenaga mereka sudah terkuras banyak dari pengangkutan di wilayahnya,” tutur dia.
Sopir lain, Candra (bukan nama sebenarnya), mengatakan bahwa kasus serupa bukan kali pertama terjadi.
Dua bulan sebelumnya, seorang sopir truk sampah di wilayah Jakarta Utara juga meninggal dengan indikasi kelelahan serupa.
“Bedanya dia sempat pulang, terus dia ngeluh sakit sama keluarganya baru lah dibawa ke rumah sakit. Tapi akhirnya meninggal juga,” ungkap Candra.
Candra menambahkan bahwa sebagian sopir sering tidak sempat makan karena tidak membawa uang saat bekerja.
“Ya mungkin di sana tempat makan ada lah warung kecil, tapi kadang uangnya enggak ada. Kayak saya aja kadang nahan, puasa seharian,” terang dia.
Jenazah Yudi kini telah dipulangkan ke keluarga dan dimakamkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/69353fbd5a0b4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemuda Tangerang Ditangkap Bawa Ratusan Tramadol dan Hexymer Siap Edar Megapolitan 7 Desember 2025
Pemuda Tangerang Ditangkap Bawa Ratusan Tramadol dan Hexymer Siap Edar
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Tangerang Kota mengamankan seorang pemuda berinisial Zul (25) yang diduga terlibat dalam peredaran obat keras.
Penangkapan berlangsung saat pelaku hendak melakukan transaksi dan membawa ratusan butir obat jenis
Tramadol
serta
Hexymer
yang kerap disalahgunakan.
Kasat Resnarkoba Polres Metro
Tangerang
Kota, Kompol Rihold, menyampaikan bahwa penangkapan ini bermula dari informasi masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di wilayah tersebut.
Laporan itu kemudian ditindaklanjuti lewat serangkaian penyelidikan hingga mengarah pada keberadaan pelaku.
Dalam keterangan tertulis, Rihold menjelaskan temuan barang bukti yang dibawa Zul saat diamankan.
“Menemukan 290 butir Tramadol, 120 butir Hexymer, uang hasil penjualan, serta sebuah telepon genggam yang digunakan pelaku untuk komunikasi transaksi,” ungkap Rihold.
Ia menambahkan, saat ditangkap, pelaku menyimpan seluruh obat keras tersebut di dalam tas selempang hitam yang diakuinya telah dipersiapkan untuk diedarkan.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, menegaskan bahwa penyalahgunaan obat keras seperti Tramadol dan Hexymer dapat menimbulkan dampak serius bagi masyarakat.
“Obat keras tanpa izin ini sangat berbahaya, bisa menimbulkan ketergantungan dan memicu tindakan kriminal lain. Kami tidak akan memberi ruang bagi pengedar di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota,” ujar Raden Muhammad Jauhari.
Ia menekankan bahwa Polres akan terus melakukan pengawasan dan langkah penindakan agar peredaran obat terlarang tidak semakin meluas, terutama di kalangan anak muda.
Saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif serta pola peredarannya.
Selain itu, penyidik juga menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
“Kami akan dalami kemungkinan adanya pemasok atau jaringan lain. Penindakan tidak hanya berhenti di satu pelaku,” ucap Raden Muhammad Jauhari.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/6935440a22f00.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aksi Swadaya Masjid di Nagan Raya Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir Aceh Megapolitan 7 Desember 2025
Aksi Swadaya Masjid di Nagan Raya Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir Aceh
Editor
KOMPAS.com –
Aksi solidaritas dari jaringan Masjid Baburrayan di Jeuram, Nagan Raya, terus mengalir bagi warga terdampak banjir di lintas barat Aceh.
Per Minggu, (7/12/2025), lebih dari satu ton beras telah terkumpul dan disalurkan melalui Posko Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baburrayan Peduli sebagai bagian dari tahap ketiga penggalangan dana yang berjalan sejak November.
Bantuan tersebut tercatat sebagai tahap ketiga sejak penggalangan dana dilakukan pada November lalu dan kini diarahkan ke Kuta Trieng, Kecamatan Darul Makmur.
Zulfikar Akbar, perwakilan BKM Masjid Baburrayan di Jakarta, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa pengurus masjid berada paling dekat dengan titik-titik banjir di lintas barat Aceh, terutama Nagan Raya.
“Jadi, kami gerakkan aksi galang dana ini secara gerilya, mulai dari pintu ke pintu di kota kecamatan, Jeuram, selain juga memanfaatkan WhatsApp hingga Facebook,” tutur Zulfikar.
“Juga, untuk menghubungkan gerakan di masjid ini sendiri dengan banyak pihak di luar Aceh, bahwa ada komunitas masjid yang juga bisa dipercaya sekaligus dapat diandalkan untuk kegiatan kemanusiaan, dan lebih dekat dengan titik-titik bencana banjir ini,” sambungnya.
Ia menambahkan, sebagian pengurus masjid tersebut berlatar belakang relawan tsunami 2004.
Di dalamnya terdapat figur seperti Drs Zulkifli Is, Ardiansyah, Abdi Yusrizal, dan Teuku Meurah Iskandar yang pernah terlibat dalam aksi kemanusiaan 21 tahun silam.
“Jadi, kami lakukan aksi galang donasi dan bantuan untuk korban ini, sejak bantuan belum kunjung datang untuk korban di Beutong Ateuh Banggalang,” kata Zulfikar.
Bantuan itu terdiri dari 705 kilogram beras, 900 butir telur, 54 kilogram gula, 53 dus mi instan, 50 kilogram minyak goreng, perlengkapan bayi satu dus, makanan ringan tiga dus, perlengkapan wanita satu dus, pakaian layak pakai 10 karung, serta garam 10 sak.
Sementara itu, Ketua BKM Baburrayan, Zulkifli, menjelaskan sumber bantuan tersebut yang berasal dari hasil swadaya masyarakat.
“Ini adalah hasil swadaya, sekaligus hasil dari upaya galang dana di Posko BKM Baburrayan Peduli. Kami manfaatkan apa saja, mulai dari WhatsApp hingga Facebook. Sehingga, semua pihak yang tertarik berdonasi, dari luar Aceh pun ada yang turut berdonasi hingga hingga bisa mengumpulkan lebih dari 1 ton beras, uang mencapai Rp 36 juta, dan berbagai keperluan mendesak untuk korban,” kata Zulkifli.
Ia menegaskan bahwa gerakan ini dilakukan karena banyak akses menuju lintas barat Aceh terputus.
“Jadi, kami usahakan, mesti ada yang bisa dilakukan dari masjid kami yang kebetulan tidak terdampak banjir. Selain juga karena menimbang bahwa aktivis masjid ini pun banyak berlatar belakang relawan tsunami 2004 lalu,” katanya lebih jauh.
Pada tahap kedua, bantuan telah disalurkan ke Tripa Makmur pada Kamis (4/12). Bantuan tersebut mencakup 459 kilogram beras, 900 butir telur, 50 kilogram gula, 100 dus air mineral, 50 dus mi instan, serta 15 karung pakaian layak pakai.
Abdi Yusrizal, penanggung jawab gerakan tersebut menjelaskan efektivitas jaringan masjid dalam mempercepat distribusi.
“Jadi, kami membuka kerja sama terutama dengan jaringan masjid, terutama di lokasi-lokasi yang terdampak langsung dengan bencana banjir ini,” katanya.
Abdi juga menggambarkan sejumlah wilayah yang masih terisolasi.
“Jadi, kami membuka kerja sama terutama dengan jaringan masjid, terutama di lokasi-lokasi yang terdampak langsung dengan bencana banjir ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa wilayah seperti Beutong Ateuh Banggalang hingga Gunong Kong di Darul Makmur masih sulit dijangkau karena jembatan sepanjang 120 meter putus. Selain itu, sebanyak 1.807 rumah warga rusak di Nagan Raya.
“Maka itu, kami terus membuka jejaring dengan berbagai pihak, karena di sini juga terdapat 2.510 berada di pengungsian dari 25 ribu jiwa lebih terdampak bencana kali ini. Dari sisi impact, yang terjadi atas kabupaten kami melampaui yang terjadi saat tsunami 2004 lalu dari sisi kerusakan terjadi,” tutur Abdi.
“Ini jadi indikasi, mereka butuh lebih banyak tangan yang membantu agar mereka bisa kembali membaik,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/23/6858d633a8a48.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Antisipasi Macet Akibat Galian, PAM Jaya Siapkan Skema Baru saat Pemasangan Pipa Megapolitan 7 Desember 2025
Antisipasi Macet Akibat Galian, PAM Jaya Siapkan Skema Baru saat Pemasangan Pipa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
PAM Jaya menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi kemacetan selama proyek pemasangan pipa air bersih sepanjang 1.000 kilometer di wilayah Jakarta.
Proyek besar yang dikerjakan bertahap ini diperkirakan akan berdampak pada mobilitas warga, sehingga perusahaan menekankan pentingnya pengaturan teknis penggalian di lapangan.
“Jadi pit per pit-nya kita tidak bongkar kalau memang belum dirasakan dimulai. Kalau dulu kan kita setiap satu area, kita langsung pit-nya dibuka,” ungkap Direktur Utama
PAM Jaya
, Arief Nasrudin di Balai Kota Jakarta, Minggu (7/12/2025).
Ia menegaskan bahwa pola kerja lama yang membuka banyak titik sekaligus tidak lagi digunakan, karena berpotensi menambah kepadatan lalu lintas.
“Kita sekarang enggak, kalau pit-nya satu belum selesai, kita kemudian menunda sampai kemudian itu selesai pit pertama, baru pit kedua kita buka,” jelasnya.
Melalui sistem ini, Arief berharap ruang jalan yang digunakan penggalian tetap terbatas dan dapat menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Arief menuturkan, pemasangan pipa air bersih sepanjang 1.000 kilometer itu akan dimulai pada awal 2026 dan mencakup wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan, serta sebagian area di Jakarta Barat.
Proyek ini disebut sebagai salah satu pekerjaan strategis jangka panjang untuk memperluas layanan air bersih di ibu kota.
“Baru akan mulai nih Januari (2026), termasuk Kamal Muara ya, yang kita targetkan di awal Januari, yang kemarin sempat jadi isu yang krisis air dan lain sebagainya,” ucap Arie.
Ia menyebut wilayah tersebut sebagai salah satu titik prioritas mengingat kebutuhan pasokan air bersih yang meningkat.
Meski pengerjaan penuh baru dimulai tahun depan, Arief mengungkapkan bahwa sejumlah titik sebenarnya sudah mulai digarap melalui tahap awal penggalian.
Beberapa lokasi telah masuk dalam proses untuk menyiapkan jalur utama pipa sebelum konstruksi skala besar berjalan.
“Sudah dimulai (penggalian) di Selatan, Antasari, Deplu, Pondok Pinang. Jadi sudah masif banget ya. Makanya jalur utamanya selesai, kita sekarang lagi menyambung ke jalur artikulasinya, distribusi ke perumahan,” jelasnya.
Tahap penyambungan ke jalur distribusi perumahan, kata Arief, menjadi bagian penting untuk memastikan aliran air dapat merata hingga ke permukiman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/693522fdf1260.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PAM Jaya Siap Pasang 1.000 Km Pipa Air Bersih di Jakarta Mulai Januari 2026 Megapolitan 7 Desember 2025
PAM Jaya Siap Pasang 1.000 Km Pipa Air Bersih di Jakarta Mulai Januari 2026
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
PAM Jaya
akan memasang
pipa air bersih
sepanjang 1.000 kilometer di Jakarta mulai Januari 2026. Proyek ini ditujukan untuk meningkatkan distribusi air bersih, termasuk di wilayah Kamal Muara yang sebelumnya sempat mengalami krisis air.
“Baru akan mulai nih Januari (2026), termasuk Kamal Muara ya, yang kami targetkan di awal Januari, yang kemarin sempat jadi isu yang krisis air dan lain sebagainya,” ucap Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, di Balai Kota Jakarta, Minggu (7/12/2025).
Selain Kamal Muara, pemasangan pipa juga ditargetkan berlangsung di wilayah Jakarta Timur, Utara, Pusat, dan Selatan sepanjang 2026.
“Sudah dimulai (penggalian) di Selatan, Antasari, Deplu, Pondok Pinang. Jadi sudah masif banget ya. Makanya jalur utamanya selesai, kita sekarang lagi menyambung ke jalur artikulasinya, distribusi ke perumahan,” jelas Arief.
Untuk meminimalkan gangguan lalu lintas selama proses pemasangan pipa, PAM Jaya menyiapkan strategi kerja bertahap.
“Jadi pit per pit-nya kami tidak bongkar kalau memang belum dirasakan dimulai. Kalau dulu kan kami setiap satu area, kami langsung pit-nya dibuka,” ungkap Arief.
“Kami sekarang enggak, kalau pit-nya satu belum selesai, kami kemudian menunda sampai kemudian itu selesai pit pertama, baru pit kedua kita buka,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.