Menanti Keadilan bagi Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Affan Kurniawan (21), seorang driver ojek online (ojol), tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Insiden ini memicu gelombang protes, permintaan maaf dari jajaran kepolisian, serta janji proses hukum transparan terhadap tujuh anggota Brimob yang telah diamankan.
Peristiwa bermula ketika massa demo 28 Agustus 2025 yang semula dibubarkan dari depan Gedung DPR RI kembali ricuh di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Dalam sebuah video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat sebuah mobil rantis bertuliskan Brimob melaju dengan kecepatan tinggi saat warga tengah berhamburan.
Di tengah kepanikan tersebut, Affan Kurniawan, tampak berusaha lari menyelamatkan diri. Namun, mobil lapis baja itu justru melindas tubuh Affan hingga akhirnya tewas.
Peristiwa tersebut langsung memicu kemarahan massa yang berada di sekitar. Massa aksi yang awalnya berusaha membubarkan diri kemudian kembali mengerubungi mobil rantis.
Polri bergerak cepat dengan menangkap tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan rantis tersebut.
“Saat ini pelaku sudah kita amankan sejumlah 7 orang,” ujar Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Kamis malam di RSCM tempat Affan dilarikan.
Ketujuh polisi itu kemudian diperiksa di Kwitang, Jakarta Pusat, karena mereka berasal dari Brimob Polda Metro Jaya.
Nama-nama mereka belakangan diungkap oleh Kapolda Metro Jaya, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baharaka Yohanes David, Baharaka Jana Edi, Bripka Rohmat, serta Kompol Cosmas.
Pemeriksaan dilakukan secara gabungan oleh Divpropam Mabes Polri dan Propam Mako Brimob.
“Dan pemeriksaannya dilaksanakan di Kwitang karena anggota tersebut satuannya adalah Brimob Polda Metro Jaya,” ujar Abdul Karim.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pengemudi rantis yang melindas Affan adalah Bripka R.
Sementara itu, duduk di sebelahnya adalah Kompol Cosmas Kaju Gae, seorang perwira menengah yang menjabat Komandan Batalion C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob.
Lima anggota lainnya, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Bharaka Yohanes David, dan Bharaka Jana Edi, duduk di bagian belakang kendaraan.
“Ini hasil sementara yang sudah kita dapatkan, yang sudah terkonfirmasi,” kata Abdul Karim.
Kendaraan taktis Brimob yang digunakan dalam peristiwa itu kini juga ditahan di Mako Brimob sebagai barang bukti.
“Untuk kendaraan saat ini sudah diamankan juga,” tambah Abdul Karim.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung meminta maaf usai peristiwa driver ojol dilndas rantis Brimob.
“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Listyo Kamis malam.
Ia mengaku sudah memerintahkan Divisi Propam untuk menangani kasus secara serius.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga menyampaikan permintaan maafnya. Ia mengaku, siap bertanggung jawab atas segala proses, termasuk menanggung biaya rumah sakit, pemakaman, hingga tahlilan keluarga korban.
“Selanjutnya kami sudah bicara dengan bapak almarhum, apa yang menjadi tanggungan rumah sakit atau ke depan menjadi tanggungan kami semuanya,” kata Asep.
Permintaan maaf juga datang langsung dari perwakilan Brimob di Mako Brimob Kwitang. Kompol Jemmy, mewakili pimpinan, turun menemui massa driver ojol.
Ia memeluk perwakilan massa sembari berkata, “Kami turut berduka cita kepada korban, kami akan bertanggung jawab terhadap keluarga korban.”
Meski ada permintaan maaf, massa aksi tetap mendesak agar Kapolri dicopot. Dalam orasi mahasiswa, mereka menilai tragedi ini menunjukkan lemahnya kontrol kepemimpinan Polri atas tindakan represif aparat di lapangan.
Kapolda Asep bahkan sempat dimaki massa saat menghadiri pemakaman Affan di TPU Karet Bivak. Ratusan driver ojol beratribut hijau berteriak “Pembunuh! Usut tuntas!” ketika rombongan Asep meninggalkan lokasi.
Situasi sempat ricuh hingga polisi harus membentuk barikade. Beberapa botol air mineral dilemparkan ke arah rombongan Kapolda.
Suasana tegang menunjukkan bahwa permintaan maaf belum cukup meredakan kemarahan publik.
Kapolri Listyo Sigit menegaskan kembali, proses hukum akan dilakukan secara transparan dan melibatkan pihak eksternal seperti Kompolnas.
Suasana duka menyelimuti keluarga Affan di rumah duka kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sang ibu tampak mengelus jenazah putranya sambil meneteskan air mata.
Rekan-rekan ojol datang memberikan penghormatan terakhir dengan mengenakan atribut hijau khas mereka.
“Dari bapak almarhum menyampaikan ingin minta keadilan,” ujar Kapolda Metro Jaya Asep Edi Suheri.
Menurutnya, pihaknya akan mengabulkan permintaan tersebut dengan menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.
Keluarga menegaskan tidak hanya ingin permintaan maaf, melainkan kepastian hukum terhadap pelaku.
Mereka meminta transparansi dalam proses pengusutan dan menghindari adanya upaya melindungi aparat yang bersalah.
Di sisi lain, ribuan driver ojol ikut mengiringi jenazah Affan hingga ke TPU Karet Bivak. Menurut Bambang (21), hal itu adalah bentuk solidaritas sesama driver.
“Ada simpati dari warga, mereka seperti merasakan kesedihan yang sama,” ujar Bambang.
Sejumlah sopir ojol lain juga berharap agar tujuh anggota Brimob yang melindas Affan benar-benar diproses hukum.
“Dan yang lebih penting, diproses secara transparan,” kata Burhan (28).
Keluarga korban menerima dukungan moral dan material dari komunitas ojol yang berjanji akan terus mengawal proses hukum.
Mereka menegaskan, keadilan untuk Affan bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga simbol perlawanan terhadap kekerasan aparat.
Polri memastikan pemeriksaan terhadap tujuh anggota Brimob dilakukan secara transparan. Mereka kini dipindahkan ke Divpropam Mabes Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Bakal transparan dan objektif, melibatkan pihak eksternal,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Polri masih mendalami aspek pidana maupun etik dari kasus ini. Meski Bripka R disebut sebagai pengemudi, penyidik tetap memeriksa peran enam anggota lain dalam tragedi tersebut.
Kapolri Listyo Sigit menegaskan, tidak ada yang akan ditutupi dalam kasus pengusutan driver ojol dilindas rantis Brimob ini.
“Kita pastikan seluruh pihak terkait akan diproses. Tidak ada yang ditutupi,” katanya.
Sementara itu, kendaraan rantis yang digunakan kini juga ditahan di Mako Brimob. Hal ini dilakukan untuk kepentingan investigasi teknis dan pembuktian lebih lanjut.
Keluarga korban bersama komunitas ojol berjanji akan terus mengawal jalannya proses hukum. Mereka tidak ingin kasus ini berhenti pada permintaan maaf atau kompensasi belaka.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-

Sabtu, layanan SIM Keliling tersedia di lima lokasi Jakarta
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Keliling di lima lokasi di Jakarta untuk membantu warga yang ingin memperpanjang masa berlaku syarat legal berkendara tersebut pada Sabtu.
Melalui akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, layanan tersebut berada di:
Jakarta Timur: Lobby depan Mall Grand Cakung
Jakarta Selatan: Area parkir Kampus Trilogi Kalibata
Jakarta Utara: Lobby Utama LTC Glodok
Jakarta Pusat: Area parkir Kantor Pos Lapangan Banteng
Jakarta Barat: Lobby selatan Mall Ciputra
Layanan SIM Keliling beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Sejumlah dokumen yang harus dibawa, di antaranya foto kopi KTP yang masih berlaku, foto kopi SIM lama dan SIM aslinya, bukti cek kesehatan, serta bukti tes psikologi. Layanan mobil SIM Keliling hanya dapat memperpanjang SIM yang masih berlaku untuk golongan tertentu, yakni SIM A dan SIM C.
Bagi pemilik SIM yang telah habis masa berlakunya, harus membuat permohonan SIM baru di tempat yang telah ditentukan oleh kepolisian. Untuk biaya perpanjangan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah Rp80.000 untuk SIM A dan Rp75.000 untuk SIM C.
Sementara untuk jenis SIM B, tidak dapat dilakukan perpanjangan masa berlaku pada layanan SIM Keliling. Perpanjangan SIM B hanya dapat dilakukan di kantor Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) karena perbedaan dokumen mengingat SIM tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan yang memiliki berat lebih dari 3,5 ton.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kriminal kemarin, nama-nama penabrak ojol hingga gelombang unjuk rasa
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (29/8), mulai dari pengungkapan nama-nama anggota Polda Metro Jaya yang menabrak pengemudi ojek online (ojol) hingga gelombang aksi unjuk rasa.
Berikut rangkuman berita selengkapnya:
1. Ini tujuh nama anggota Polda Metro Jaya penabrak ojol saat demo
Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan tujuh nama anggota polisi yang diduga terlibat pada penabrakan dan pelindasan terhadap pengemudi ojek daring (online/ojol), Affan Kurniawan (21) hingga meninggal dunia saat demonstrasi di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
“Tujuh nama tersebut yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Kaju,” kata Asep di depan para mahasiswa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.
Berita selengkapnya di sini
2. Petugas paksa mundur demonstran di Mako Brimob Kwitang
Jakarta (ANTARA) – Petugas Brimob memukul mundur secara paksa massa pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat malam yang berlangsung ricuh.
Pantauan ANTARA pada pukul 22.50 WIB memperlihatkan massa dibubarkan paksa dengan tembakan gas air mata hingga penyisiran sepanjang jalan di depan kompleks Mako Brimob Kwitang untuk menghalau kerumunan.
Berita selengkapnya di sini
3. Aparat bubarkan demonstran di depan Mako Brimob dengan gas air mata
Jakarta (ANTARA) – Personel Brimob Polda Metro Jaya membubarkan ratusan demonstran yang melakukan unjuk rasa di gerbang Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, dengan tembakan gas air mata.
Berdasarkan pantauan ANTARA, tembakan itu terpaksa dilepaskan setelah massa melakukan pelemparan petasan, batu hingga botol minuman ke dalam area Mako Brimob.
Berita selengkapnya di sini
4. Demonstran lempari Dansat Brimob Polda Metro Jaya dengan botol minuman
Jakarta (ANTARA) – Demonstran melempari Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Henik Maryanto dengan botol minuman setelah melakukan dialog dengan peserta aksi di sisi kiri Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat.
Kendati demikian, dia menyampaikan terima kasih kepada demonstran karena mau berdiskusi secara langsung.
“Saya dari niat yang paling tulus mengucapkan permohonan maaf, dan tadi baru selesai ibadah sholat Jumat. Kemudian, kami sholat gaib,” kata Henik.
Berita selengkapnya di sini
5. Hadiri pemakaman Affan, Kapolda Metro Jaya minta maaf
Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Irjen Asep Edi Suheri menghadiri pemakaman pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, Affan Kurniawan dan menyampaikan permintaan maaf.
“Saya atas nama pimpinan Polda Metro dan atas nama kesatuan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas musibah ini, saya juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum serta seluruh warga Jakarta,” kata Asep saat menghadiri pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat.
Berita selengkapnya di sini
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Atasi kemacetan, Jakarta terapkan intelligent traffic control system di 321 simpang
Senin, 4 Agustus 2025 21:30 WIB
Kendaraan bermotor terjebak kemacetan lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) di 321 simpang dengan alokasi anggaran sebesar Rp120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang dipicu oleh pengaturan simpang yang masih statis dan belum adaptif di ibu kota. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.
Kendaraan bermotor terjebak kemacetan lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) di 321 simpang dengan alokasi anggaran sebesar Rp120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang dipicu oleh pengaturan simpang yang masih statis dan belum adaptif di ibu kota. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

DKI Kemarin, Presiden melayat ke rumah Affan hingga halte dibakar
Jakarta (ANTARA) –
Sejumlah berita seputar aksi unjuk rasa di Jakarta pada Jumat (29/8) masih layak untuk disimak hari ini, antara lain Presiden Prabowo melayat ke rumah duka Affan Kurniawan yang meninggal dunia usai ditabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob hingga sejumlah halte yang dibakar massa dalam unjuk rasa.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Prabowo melayat ke rumah duka Affan Kurniawan
Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melayat rumah duka Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban dalam insiden unjuk rasa yang terjadi di Jakarta pada Kamis (28/8) malam.
Prabowo tiba Jumat malam, sekitar pukul 21.50 WIB. Presiden datang dengan mengenakan setelan safari berwarna krem dan kopiah hitam. Nampak pula Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut serta melayat bersama Presiden.
Berita selengkapnya di sini
2. Halte Transjakarta di depan Polda Metro dibakar demonstran
Jakarta (ANTARA) – Massa membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya dalam unjuk rasa di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan sekitar pukul 21.00 WIB.
Terlihat api semakin membara menyinari Polda Metro Jaya yang sebelumnya gelap gulita. Kemudian, kepulan asap gelap juga membumbung tinggi.
Hingga kini massa masih berupaya melawan anggota Kepolisian untuk bisa memasuki area.
Berita selengkapnya di sini
3. Sebagian Halte Transjakarta Senen Toyota Rangga juga dibakar massa
Jakarta (ANTARA) – Oknum dari massa pengunjuk rasa membakar sebagian halte Transjakarta Senen Toyota Rangga, di Jakarta.
“Betul, sebagian sisi Halte Senen Toyota Rangga dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Ayu Wardhani di Jakarta, Jumat.
Berita selengkapnya di sini
4. Gerbang Polda Metro Jaya dibobol mahasiswa UPN Veteran
Jakarta (ANTARA) – Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta membobol gerbang Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, saat menyampaikan orasi dalam aksi di depan markas Polda Metro, Jumat sore.
“Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa,” demikian orasi yang disampaikan.
Berita selengkapnya di sini
5. TNI ajak demonstran di Mako Brimob berdialog dan hentikan pelemparan
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah personel TNI AL mengajak massa demonstran di Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, untuk berdialog dan menghentikan pelemparan kepada petugas pada Jumat pagi.
Demonstran yang terdiri dari warga dan pengemudi ojek daring yang melakukan pelemparan dan melakukan aksi provokasi itu diminta agar tenang.
Berita selengkapnya di sini
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BMKG prakirakan sebagian Jakarta diguyur hujan pada Sabtu siang
Jakarta (ANTARA) –
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah Jakarta diguyur hujan ringan pada Sabtu siang.
Menurut laman resmi BMKG di Instagram @infobmkg di Jakarta, Sabtu, hujan ringan diprediksi terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara pada siang hari.
Sementara untuk wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu diselimuti awan tebal di Sabtu siang.
Hujan ringan terus berlanjut hingga sore hari di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Kemudian Jakarta Pusat dan Jakarta Utara dalam kondisi cerah berawan, selanjutnya Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur diprediksi diselimuti awan.
Pada malam harinya, hujan ringan terus mengguyur Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Untuk Jakarta Barat dan Jakarta Utara diselimuti awan. Sementara Kepulauan Seribu diprediksi dalam kondisi cuaca udara kabur dan Jakarta Pusat diprediksi cerah berawan pada Sabtu malam.
Pada pagi hari, cuaca seluruh Jakarta cerah berawan kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang diprediksi diselimuti awan tebal.
Suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 24 hingga 33 derajat Celcius. BMKG juga menyatakan bahwa kecepatan angin berkisar 2-14 kilometer (km) per jam.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Petugas paksa mundur demonstran di Mako Brimob Kwitang
Jakarta (ANTARA) – Petugas Brimob memukul mundur secara paksa massa pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat malam yang berlangsung ricuh.
Pantauan ANTARA pada pukul 22.50 WIB memperlihatkan massa dibubarkan paksa dengan tembakan gas air mata hingga penyisiran sepanjang jalan di depan kompleks Mako Brimob Kwitang untuk menghalau kerumunan.
Dalam demo itu, bentrok semakin memanas saat pengunjuk rasa bertahan dan melawan dengan lemparan benda berbahaya yakni bom molotov. Sementara di sisi Brimob menembakkan gas air mata.
Petugas Brimob terus memukul mundur para pengunjuk rasa hingga massa tercerai-berai meninggalkan lokasi aksi.
Massa yang tersisa berusaha berpindah ke arah kawasan Tugu Tani, setelah disapu oleh barisan Brimob yang menyisir di sekitar lokasi.
Prajurit TNI Marinir membubarkan massa pengunjuk rasa secara humanis dan persuasif yang melakukan demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) malam. ANTARA/Harianto
Kendati demikian sebagian pengunjuk rasa masih bertahan. Namun personel TNI dari Marinir yang turut berjaga di kawasan Kwitang turut membubarkan massa aksi dengan pendekatan humanis dan persuasif.
Usai dibubarkan prajurit TNI, pengunjuk rasa yang sempat bertahan di ruas jalan dari arah Pasar Senen menuju Tugu Tani akhirnya membubarkan diri. Kondisi di kawasan itu tersisa prajurit TNI dari Marinir yang melakukan sterilisasi kawasan tersebut.
Sebelumnya, massa dari gabungan pengemudi ojek online mendatangi markas Brimob di kawasan tersebut pada Jumat pagi atas reaksi kematian rekan mereka, Affan Kurniawan yang diduga dilindas rantis Brimob pada Kamis (28/8) malam.
Situasi depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, dari arah Pasar Senen menuju Tugu Tani, seusai massa aksi membubarkan diri, Jumat (29/8/2025) malam. ANTARA/Harianto
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/08/29/68b199f86faee.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan! Megapolitan 29 Agustus 2025
Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Demo di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) menuai cerita bagi Naya (19), mahasiswi salah satu universitas swasta di Jakarta.
Naya mengatakan dirinya terpaksa melarikan diri dari titik demo di Polda Metro Jaya. Ia kemudian mengendarai motor yang diparkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menuju Halte Atletik di Jalan Asia Afrika.
Saat ditemui
Kompas.com
, bagian kulit di bawah mata Naya tampak diolesi pasta gigi untuk meredakan rasa perih akibat gas air mata yang ditembakkan polisi guna membubarkan massa.
“Kita lagi cari teman kita, kita enggak tahu harus ke mana. Ini hujan gede jadi kita ke sini aja. Nunggu teman-teman yang lain,” ujarnya saat ditemui di Halte Atletik, Jumat.
Sementara itu, mahasiswa lainnya, Rafa (19), yang berada di lokasi yang sama dengan Naya mengaku melihat polisi dengan kendaraan taktis dan motor berpatroli di sekitar Senayan Park (SPARK) sambil menembakkan gas air mata.
“Mereka (polisi) masih ngejar gitu (pakai mobil sama motor). Kita terpencar padahal tadinya kita duduk barengan. Karena panik ya,” ucapnya.
Naya dan Rafa yang berasal dari kampus yang sama ini mengaku sempat panik. Namun, keduanya menegaskan tidak kapok untuk kembali ikut dalam demo untuk menuntut sebuah keadilan.
“Enggak (kapok) sih sebelum keadilan ditegakkan gitu, belum ada apa-apanya ini,” jelasnya.
Pantauan
Kompas.com
sekitar pukul 19.30 WIB, polisi dengan kendaraan taktis dan motor terlihat menembakkan gas air mata di Jalan Gerbang Pemuda, atau sekitaran Senayan Park (SPARK).
Massa aksi pun berhamburan dari arah Jalan Gatot Subroto menuju SPARK, lalu terus berlarian ke Jalan Asia Afrika hingga sekitar Hotel Fairmont.
Dalam situasi itu, terlihat seorang pengemudi ojek
online
memberikan tumpangan kepada massa aksi yang lari akibat dihalau polisi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/29/68b17d943e4e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/30/68b1e409217a4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
