Jenis Media: Metropolitan

  • 10
                    
                        Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar
                        Megapolitan

    10 Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar Megapolitan

    Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kondisi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, masih dijaga ketat aparat kepolisian pada Minggu (31/8/2025) pagi, usai ricuh demo semalam.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, polisi berjaga persis di bawah
    flyover
    depan Gedung DPR arah Slipi.
    Aparat terlihat memasang barikade rapat, lengkap dengan alat pelindung diri dan tameng di depannya.
    Tak ada satu pun orang maupun kendaraan yang diizinkan mendekat ke gerbang gedung DPR.
    Sementara itu, massa aksi yang melakukan demonstrasi pada Sabtu malam sudah tidak berada di lokasi.
    Hingga Minggu pagi, ruas jalan dari depan Senayan Park hingga depan Gedung DPR masih ditutup dan tidak dapat dilalui kendaraan.
    Kondisi jalan dipenuhi sampah serta debu bekas gas air mata yang tersisa pascakericuhan.
    Petugas Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat mulai berdatangan untuk membersihkan kawasan.
    Sampah yang berserakan di jalan, trotoar, hingga yang tersangkut di tanaman diangkut satu per satu.
    Selain itu, mobil penyapu jalan milik Pemprov DKI Jakarta mondar-mandir membersihkan sisa debu putih bekas gas air mata.
    Ketika proses penyapuan berlangsung, debu tersebut masih menimbulkan rasa sesak di dada dan perih di mata.
    Sampai berita ini diturunkan, proses pembersihan oleh petugas masih berlangsung di sekitar Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR.
    Bagi pengendara yang hendak melintas, disarankan untuk menggunakan jalur alternatif karena jalan utama masih tertutup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi dan TNI berjaga di rumah Eko Patrio

    Polisi dan TNI berjaga di rumah Eko Patrio

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian dan TNI berjaga di rumah Anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Karang Asem 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, untuk menciptakan suasana kondusif, usai dijarah massa pada Sabtu (30/8) malam.

    “Ada penjagaan dari TNI dan Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Nicolas mengatakan saat kejadian, personel yang dikerahkan tidak sebanding dengan banyaknya jumlah massa.

    Kendati demikian, pihaknya memastikan suasana tetap kondusif hingga Minggu pagi ini pasca aksi penjarahan tersebut.

    “Akan tetapi jumlah massa yang sangat banyak datang ke TKP, silih berganti dalam tiga gelombang melakukan perusakan dan penjarahan,” ucapnya.

    Sebelumnya, pada Sabtu (30/8), tampak sejumlah perabotan rumah tangga, pakaian, hingga barang elektronik tampak berserakan, lantai rumah itu penuh serpihan kaca pintu dan jendela yang pecah dilempar benda keras.

    Beberapa orang terlihat membawa kursi, lampu, kursi, koper, speaker studio dan kasur keluar dari rumah yang disebut milik Eko, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.

    Petugas keamanan dan aparat berpakaian loreng lengkap yang bersiaga di luar dan dalam rumah tampak tak bisa berbuat banyak ketika orang-orang terus berdatangan.

    Sebagian besar dari warga itu mengaku tahu lokasi dan adanya aktivitas penjarahan di rumah tersebut dari sebaran video siaran langsung dan juga video cuplikan yang diunggah di sejumlah kanal media sosial.

    Sebelumnya, Eko Patrio menjadi sorotan publik setelah mengunggah video parodi di akun TikTok pribadinya @ekopatriosuper yang menampilkan dirinya berakting sebagai “discjokey” musik “horeg”.

    Video itu menuai kritik keras dari warganet karena dinilai tidak sensitif terhadap permasalahan masyarakat dan kemudian, Sabtu malam (30/8), Eko secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mako Polrestro Jakarta Utara kondusif usai diserang Minggu dini hari

    Mako Polrestro Jakarta Utara kondusif usai diserang Minggu dini hari

    Jakarta (ANTARA) – Markas Komando Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara kondusif pada Minggu pagi, usai diserang massa tak dikenal pada Minggu dini hari.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada petugas yang berhasil meredam situasi yang sempat memanas ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Minggu pagi.

    Ia mengatakan situasi yang sempat memanas dan terjadi aksi pendudukan oleh massa dan bisa diredam petugas dari personel Polres Metro Jakarta Utara, Sat Samapta Polda Metro Jaya dan Brimob Mabes Polri.

    “Atas nama Polres Jakarta Utara saya menyampaikan terima kasih atas semuanya,” katanya.

    Sementara Plt Kasie Humas Polres Metro Jakut Ipda Jonggi mengatakan sejauh ini tidak ada kerusakan di Mako Polres Jakarta Utara setelah kejadian itu.

    “Tidak ada anggota yang terluka,” kata dia.

    Ia mengatakan petugas berhasil memukul mundur peserta aksi sekitar pukul 04.30 WIB dan situasi mulai kembali kondusif.

    Sebelumnya, sejumlah warga menggeruduk Polres Metro Jakarta Utara pada Sabtu (30/8) malam hingga Minggu dini hari.

    Mereka juga merusak sejumlah fasilitas umum di Jalan Yos Sudarso mulai dari lampu lalu lintas, CCTV hingga Pos Polisi di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok.

    Massa mencoba merangsek dan merusak Mako Polres Metro Jakarta Utara. Namun, personel sudah berjaga dan mencoba memukul mundur dengan menembakkan gas air mata.

    “Akhirnya massa berhasil diredam dan situasi kembali kondusif pada Minggu pagi,” kata Ipda Jonggi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga

    Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dijarah orang-orang tak dikenal, Minggu dini hari.

    Berdasarkan kesaksian sejumlah warga di sekitar jalan itu kepada ANTARA pada Minggu dini hari, penjarahan itu berlangsung dalam dua gelombang.

    “Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari),” kata Joko Sutrisno, staf pengamanan di rumah itu kepada ANTARA pada Minggu sekitar jam 05.00 WIB..

    Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa warga termasuk seorang warga yang meminta disapa dengan Renzi saja.

    Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di mulut komplek Mandar dan seberang jalan komplek itu, yang berjarak sekitar 150-160 meter dari rumah yang dijarah.

    “Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok,” kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

    Joko mengaku yang ada di rumah, hanya dirinya dan satu keluarga dari kerabat.

    Kerabat itu diungsikan ke rumah tetangga sebelah sebelum massa menjarah rumah tersebut.

    Tampak di depan rumah yang dijarah itu, masih terdapat tumpukan barang-barang yang hendak dijarah, tapi belum sempat diangkut oleh para penjarah.

    Rumah itu sendiri terletak persis di ujung jalan, dan kini dijaga ketat oleh personel TNI dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

    Dari keterangan Joko dan warga lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di rumah itu. Pun tak ada kendaraan roda empat yang dirusak, karena memang sedang tidak ada di sana.

    Menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.

    “Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah saya saja, tak berani keluar, karena banyak sekali orang-orang yang datang,” kata seorang tetangga yang meminta namanya tak disebutkan.

    Dia, dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan yang sama bahwa para pelaku masih sangat muda.

    “(Usia) paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan masih remaja,” kata Ali, yang dibenarkan Jayadi.

    Kedua tenaga Satpam menjaga pintu gerbang masuk Jalan Mandar, tepat di depan jalan utama, Jalan Bintaro Utama 3.

    Jejak-jejak massa tak dikenal yang melakukan penjarahan di rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat di dekat gerbang utama komplek Jalan Mandar, Bintaro, Tangerang Selatan. Jarak gerbang ini ke rumah korban penjarahan sekitar 150-200 meter. ANTARA/Jafar Sidik

    Ali dan Jayadi adalah dua tenaga Satpam yang menjaga gerbang utama yang menjadi pintu masuk ke Jalan Mandar, yang menjadi satu-satunya akses pada malam hari ke komplek Mandar.

    Menurut sejumlah saksi lainnya di sana, gerakan masa terlihat berpola. Mereka berkumpul dahulu sekitar jam 12.30 dini hari, di depan komplek Jalan Mandar”.

    “Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang,” kata Ali.

    Seorang saksi lain yang juga meminta namanya tidak disebutkan menyatakan, seperti ada aba-aba terlebih dahulu sebelum massa masuk komplek.

    “Aba-aba itu adalah kembang api, karena segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk komplek,” kata saksi itu, seraya berkata bahwa sang pemberi komando juga berseru kepada massa tak dikenal agar jangan ada yang membawa motor ke dalam komplek.

    “Kami tak kuasa mencegahnya, terlalu banyak,” kata Jayadi.

    Hanya menenangkan

    Menurut Renzi, Joko, dan seorang prajurit TNI yang diturunkan sebagai tenaga bantuan untuk menjaga rumah itu, massa memang terlalu banyak, sehingga yang bisa mereka lakukan hanyalah menenangkan massa agar tidak berbuat lebih jauh lagi, terutama membakar rumah.

    Renzi mengatakan, sebenarnya para tetangga sudah berjaga-jaga, setelah mengetahui lingkungan mereka tiba-tiba bising di tengah malam.

    Beberapa dari orang-orang yang dipastikan bukan warga sekitar tersebut, bernyanyi-nyanyi saat dalam keadaan dini hari buta.

    “Jumlah mereka banyak sekali, dan ada yang membawa senjata tajam,” kata Renzi.

    Kesaksian Renzi dibenarkan oleh video yang diambil oleh Joko Sutrisno.

    Seorang saksi malah mengatakan di antara para penjarah ada yang membawa drone.

    Berita penjarahan rumah Sri Mulyani di Bintaro ini awalnya muncul dari unggahan media sosial milik warga sekitar jam 1 dini hari.

    Dari beberapa tayangan, dan video yang juga diambil Joko, warga mengambil apa saja yang ada di rumah itu, termasuk televisi, isi lemari, dan banyak lagi.

    Kini situasi di sekitar Mandar dan rumah yang disebut-sebut rumah Menkeu Sri Mulyani itu sudah kembali normal dan dijaga puluhan tentara.

    Pewarta: Jafar M Sidik
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 7
                    
                        Akhirnya Puan Keluar, Takziah, dan Minta Maaf…
                        Nasional

    7 Akhirnya Puan Keluar, Takziah, dan Minta Maaf… Nasional

    Akhirnya Puan Keluar, Takziah, dan Minta Maaf…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI Puan Maharani akhirnya muncul ke publik secara langsung di tengah situasi sosial yang memanas akibat kenaikan tunjangan anggota dewan.
    Puan muncul pada hari keempat demonstrasi di Jakarta yang telah merambat ke berbagai kota, Sabtu (30/8/2025).
    Puan melakukan takziah ke rumah duka almarhum Affan Kurniawan (21), driver ojek
    online
    (ojol) yang meninggal setelah dilindas mobil rantis Brimob pada unjuk rasa 28 Agustus kemarin.
    Tiba di kontrakan petakan keluarga Affan, Puan mengenakan pakaian gelap, simbol rasa berduka. Ia lalu memeluk ibu Affan.
    Puan terlihat hadir bersama Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDI-P, Pramono Anung, dan Said Abdullah.
    Selain itu, sejumlah politikus PDI-P juga tampak sudah hadir terlebih dahulu, seperti Adian Napitupulu, Guntur Romli, dan Once Mekel.
    Dalam keterangannya, Puan meminta Pramono memberikan bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) untuk kedua saudara Affan hingga mereka lulus.
    “Saya menyampaikan kepada keluarganya, insya Allah, kakak dan adiknya bisa dibantu sekolahnya oleh Pak Gubernur. Kami juga akan membantu kakak dan adiknya untuk bisa bekerja dan menyelesaikan sekolahnya,” ucap Puan.
     
    Ditemui usai takziah, Puan meminta maaf kepada masyarakat karena DPR RI belum bisa bekerja maksimal.
    Sebagai pimpinan, ia mengaku akan berbenah dan bekerja lebih baik.
    “Atas nama anggota DPR dan pimpinan DPR, sekali lagi saya meminta maaf karena kami sebagai wakil rakyat belum bisa bekerja dengan baik secara sempurna,” kata Puan.
    Puan lalu meminta semua pihak saling bahu-membahu dengan semangat gotong royong memperbaiki kondisi Indonesia.
    Ia meminta semua pihak menahan diri dan tidak saling menyakiti satu sama lain.
    “Mari kita saling menahan diri dan membersihkan Indonesia,” ujar Puan.
    Dalam keterangannya, Puan berjanji DPR RI akan mengawal Polri mengusut anggota Brimob yang mengakibatkan Affan meninggal secara transparan.
    Ia berharap, peristiwa nahas yang menimpa Affan tidak kembali terulang.
    “Kami tentu saja akan mengawal ini sampai selesai. Jangan sampai insiden seperti ini terjadi kembali,” kata Puan.
    Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P itu juga meminta aparat penegak hukum dan masyarakat tidak terus berbenturan dan sama-sama menjaga persatuan.
    “Kita semua rakyat Indonesia,” kata dia.
    Puan menegaskan, tunjangan perumahan anggota DPR RI sebesar Rp 50 juta per bulan hanya berlaku hingga Oktober 2025.
     
    Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, beberapa hari lalu.
    “Kan sudah disampaikan bahwa itu hanya sampai Oktober (2025),” tutur Puan.
    Diketahui, unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
    Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana Affan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
    Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan pengemudi ojol.
    Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
    Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
    Sejumlah fasilitas umum seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian dibakar.
    Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025) malam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya? Megapolitan 31 Agustus 2025

    Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya?
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Sabtu (30/8/2025) sore, masih dipadati massa dari berbagai latar belakang.
    Mereka berasal dari beragam kelompok, mulai mahasiswa STIE, Institut Pembina Rohani Islam Jakarta (Iprija), Universitas Pamulang (Unpam), hingga pengemudi ojek online (ojol).
    Massa membawa bendera putih bertuliskan One Peace serta bendera merah putih. Beberapa orang tampak berusaha menarik pagar utama DPR dengan tali tambang yang diikatkan sebelumnya.
    Gelombang aksi ini merupakan lanjutan dari rangkaian demo bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” yang dimulai sejak Senin (25/8/2025). Aksi tersebut awalnya ramai digaungkan di media sosial.
    Sejak pagi hari, ribuan orang memadati kawasan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
    Massa tidak hanya menyerukan pembubaran parlemen, tetapi juga menyoroti kebijakan yang dinilai merugikan rakyat, termasuk isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah tekanan ekonomi.
    Poster dan spanduk berisi kritik terhadap DPR terbentang di sepanjang pagar gedung.
    Massa menilai wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang kesejahteraan masyarakat.
    Kericuhan sempat pecah usai polisi membubarkan massa dari depan gedung parlemen.
    Kelompok demonstran terpencar ke berbagai ruas jalan, termasuk kawasan Gerbang Pemuda hingga Kolong Jembatan Pejompongan.
    Sejumlah fasilitas umum rusak, mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, sebuah motor yang terparkir di depan Gerbang Pancasila dibakar massa.
    Gelombang berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8/2025). Mereka berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI dan membubarkan diri siang hari.
    Namun, pada sore harinya kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.
    Dalam situasi itu, terjadi insiden tragis ketika kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek
    online
    , Affan Kurniawan (21), hingga tewas di kawasan Pejompongan.
    Kejadian ini memicu kemarahan massa dan kericuhan berlanjut hingga malam di sekitar Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.
    Unjuk rasa kemudian meluas ke berbagai daerah, termasuk Bandung, Yogyakarta, hingga Makassar pada Jumat (29/8/2025).
    Kapolri, Kapolda Metro Jaya, hingga Presiden Prabowo menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa atas insiden tersebut.
    Meski demikian, massa masih tetap melakukan aksi di berbagai titik, khususnya di Mako Brimob Kwitang.
    Sabtu (30/8/2025), sekitar pukul 14.30 WIB, massa kembali bergerak dari flyover Senen menuju depan Mako Brimob Kwitang.
    Sejumlah anggota TNI berjaga di lokasi untuk menjaga situasi.
    Dalam aksi itu, terdengar suara petasan diarahkan ke markas, sementara demonstran melempar batu dan ranting pohon.
    Sesekali, mereka menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” sambil bertepuk tangan. Aksi ini disebut sebagai bentuk solidaritas atas kematian Affan.
    Hingga malam, situasi kian memanas. Sekitar pukul 21.10 WIB, massa masih bertahan di depan gerbang utama DPR.
    Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, sementara massa membalas dengan petasan dan teriakan “maju, maju!”.
    Di Mako Brimob, pukul 21.30 WIB, bentrokan pecah. Massa melempar bom molotov, petasan, batu, hingga pecahan kaca ke arah markas.
    Salah satu pohon di depan markas terbakar akibat lemparan molotov. Polisi membalas dengan gas air mata, sedangkan pasukan TNI berjaga di permukiman warga di seberang markas.
    Demo yang pada awalnya mengkritik dan menuntut pembubaran DPR, kini meluas menuntut keadilan atas kematian Affan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI sepekan, perbaikan fasum imbas demonstrasi hingga capaian APBD

    DKI sepekan, perbaikan fasum imbas demonstrasi hingga capaian APBD

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama sepekan terakhir mulai dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memperbaiki fasilitas umum hingga penyesuaian kerja di lingkungan Pemprov Jakarta menyusul demonstrasi hingga pencapaian APBD Jakarta 2025.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.

    1. DKI perbaiki fasum dan lakukan penyesuaian kinerja terkait demo di DPR

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya melakukan sejumlah langkah, seperti perbaikan fasilitas umum hingga penyesuaian kerja di lingkungan Pemprov Jakarta menyusul demonstrasi yang berujung tewasnya seorang pengemudi ojek daring (online/ojol).

    “Yang pertama adalah, seluruh moda transportasi sekarang sudah dibuka dan armada yang menjadi kewenangan BUMD harus tetap beroperasi. Yang kedua, halte maupun fasilitas umum yang terbakar, saya minta untuk segera diperbaiki,” kata Pramono usai mengunjungi rumah duka Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis polisi saat demonstrasi, di Jakarta, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Transjakarta perbaiki halte yang rusak akibat demo pada Senin

    PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mulai memperbaiki halte dan fasilitas lainnya yang rusak akibat demonstrasi pada Senin (1/9).

    “Terkait perbaikan, fasilitas yang mengalami kerusakan ringan mulai diperbaiki Senin (1/9),” kata Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza di Jakarta, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Jakarta gratiskan TJ-MRT selama seminggu sambil perbaiki halte

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menggratiskan tarif layanan Transjakarta dan MRT selama seminggu, serta melakukan pembenahan halte yang dirusak saat rangkaian demonstrasi di Ibu Kota.

    “Nah, mungkin dalam seminggu ini kita akan memberikan gratis untuk TJ dan MRT. Karena memang itu harus juga dibenahi. Membutuhkan waktu satu minggu,” kata Rano Karno atau yang akrab disapa Bang Doel usai ke rumah duka Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis polisi saat demonstrasi, di Jakarta, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. DKI luncurkan “Pesapa Kawan” untuk pantau pengelolaan sampah kawasan

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan platform digital “Pesapa Kawan” untuk memantau pengelolaan sampah mandiri di kawasan permukiman, komersial dan industri.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta, Kamis, mengatakan, platform ini memungkinkan pengelola kawasan melaporkan seluruh alur pengelolaan sampah, mulai dari timbulan, pemilahan, pengolahan hingga pengangkutan.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Alasan Pemprov DKI batal pangkas trotoar di TB Simatupang

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan rencana pemangkasan trotoar di Jalan TB Simatupang guna mengatasi kemacetan di wilayah tersebut batal dilakukan karena sejumlah alasan.

    “Baik di kiri, di kanan, setelah dilakukan pengecekan secara detail, trotoar yang ada pembangunannya saja yang bisa dilakukan. Tetapi akhirnya saya memutuskan trotoar di kanan dan di kiri tidak diganggu karena memang yang akan kita lakukan adalah menambah armada Transjakarta 14 unit,” kata Pramono di kawasan Jakarta Pusat, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    6. Begini capaian APBD DKI Jakarta 2025

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyampaikan capaian realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2025 berindikasi positif.

    Hingga 31 Juli 2025, kata dia dalam konferensi pers APBD Juli 2025 di Balairung, Balai Kota Jakarta, Rabu, pendapatan daerah tercatat sebesar Rp43,65 triliun atau 56 persen dari target Rp91,34 triliun.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal sepekan, geruduk rumah Sahroni hingga tentara gadungan

    Kriminal sepekan, geruduk rumah Sahroni hingga tentara gadungan

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta selama sepekan mulai dari massa geruduk rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Kebon Bawang Tanjung Priok pada Sabtu (30/8) sore hingga penangkapan seorang pria diduga tentara gadungan di Malaka Sari, Jakarta Timur.

    1. Massa geruduk rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok

    Massa menggeruduk rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Kebon Bawang Tanjung Priok pada Sabtu sore.

    Ratusan warga datang dan melakukan aksi pelemparan terhadap rumah anggota DPR RI dari Partai Nasdem tersebut.

    2. Gerbang Polda Metro Jaya dibobol mahasiswa UPN Veteran

    Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta membobol gerbang Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, saat menyampaikan orasi dalam aksi di depan markas Polda Metro, Jumat sore.

    “Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa,” demikian orasi yang disampaikan.

    3. Ini tujuh nama anggota Polda Metro Jaya penabrak ojol saat demo

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan tujuh nama anggota polisi yang diduga terlibat pada penabrakan dan pelindasan terhadap pengemudi ojek daring (online/ojol), Affan Kurniawan (21) hingga meninggal dunia saat demonstrasi di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).

    “Tujuh nama tersebut yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Kaju,” kata Asep di depan para mahasiswa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.

    4. Tentara gadungan berpangkat kapten ditangkap Koramil Duren Sawit

    Anggota Koramil 08 Duren Sawit menangkap seorang pria diduga tentara gadungan berseragam lengkap TNI Angkatan Laut pangkat kapten di kawasan Malaka Sari, Jakarta Timur.

    “Kami berhasil menemukan dan menangkap seseorang yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut berpangkat kapten di RW 10 Kelurahan Malaka Sari,” kata anggota Koramil 08 Duren Sawit, Sersan Dua (Serda) Wawan Setiawan di Koramil 08 Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.

    5. BNN DKI gagalkan peredaran 10 kg ganja dan sabu

    Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta menggagalkan sekitar 10 kilogram (kg) peredaran narkotika jenis ganja, sabu dan ekstasi dari berbagai jaringan peredaran narkoba sepanjang Juni-Juli 2025.

    “Kami berhasil menggagalkan peredaran narkoba dengan total barang bukti yang kami amankan mencapai 10 kilogram,” kata Kepala BNN DKI Jakarta Brigjen Pol Awang Joko Rumitro di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daftar Ruas dan Gerbang Tol Dalam Kota yang Ditutup Minggu Pagi Imbas Aksi Massa di DPR
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Daftar Ruas dan Gerbang Tol Dalam Kota yang Ditutup Minggu Pagi Imbas Aksi Massa di DPR Megapolitan 31 Agustus 2025

    Daftar Ruas dan Gerbang Tol Dalam Kota yang Ditutup Minggu Pagi Imbas Aksi Massa di DPR
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberlakukan rekayasa lalu lintas dan penutupan sejumlah akses di Tol Dalam Kota pada Minggu (31/8/2025) pagi.
    Langkah itu dilakukan menyusul aksi massa di depan Gedung MPR/DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
    Melalui akun resmi X (Twitter) @
    PTJASAMARGA
    , diumumkan bahwa sejak pukul 06.05–06.06 WIB beberapa akses jalan tol ditutup dan dialihkan.
    Penutupan sejumlah gerbang tol (GT) arah Cawang:
    Penutupan gerbang tol arah Pluit:
    – Pengalihan dan penutupan ruas Tol Dalam Kota
    PT Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati dan menggunakan jalur alternatif selama rekayasa lalu lintas berlangsung.
    Pantauan
    Kompas.com
    , hingga Sabtu (30/8/2025) malam sekitar pukul 21.10 WIB, massa aksi masih bertahan di depan gerbang utama kompleks parlemen.
    Situasi sempat memanas setelah terjadi aksi saling dorong antara massa dan aparat kepolisian.
    Aparat beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah kerumunan, sementara massa membalas dengan menyalakan petasan.
    Asap gas air mata membuat sejumlah peserta aksi berlarian menghindar, sebagian tersungkur, dan ada yang mengalami sesak napas.
    Suara teriakan meminta bantuan medis terdengar di tengah kerumunan.
    “Oksigen, oksigen, mana medis!” teriak massa.
    Ambulans disiagakan di sekitar flyover Gerbang Pemuda dan Jalan Gatot Subroto. Lalu lintas di sekitar kawasan tersebut juga macet parah karena bercampurnya kendaraan dengan arus massa aksi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kala Warga Ramai-ramai Jarah Rumah Ahmad Sahroni hingga Walkot Jakut Turun Tangan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Kala Warga Ramai-ramai Jarah Rumah Ahmad Sahroni hingga Walkot Jakut Turun Tangan Megapolitan 31 Agustus 2025

    Kala Warga Ramai-ramai Jarah Rumah Ahmad Sahroni hingga Walkot Jakut Turun Tangan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah milik anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) sore.
    Aksi itu dipicu pernyataan kontroversial Sahroni yang menyebut masyarakat yang ingin membubarkan DPR memiliki “mental tolol”.
    Ucapan tersebut memicu gelombang kecaman publik, terutama setelah mencuatnya isu kenaikan gaji anggota dewan hingga ratusan juta rupiah.
    Massa yang geram mendatangi rumah mewah Sahroni di Tanjung Priok. Awalnya, mereka hanya berteriak di depan pagar rumah.
    Namun, situasi berangsur ricuh hingga kaca rumah dilempari, pagar besi dan pintu berhasil dibobol.
    Dua mobil mewah di garasi rumah Sahroni pun jadi sasaran amukan massa hingga ringsek parah.
    Setelah masuk ke dalam rumah, massa mengambil sejumlah barang berharga, mulai dari barang elektronik, kasur, pakaian, uang, hingga drone. Furnitur di dalam rumah juga dilaporkan rusak parah.
    Rekaman video yang diterima
    Kompas.com
    memperlihatkan massa bergerak masuk secara brutal ke hampir semua ruangan.
    Aksi penjarahan berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB dan baru bisa dikendalikan menjelang malam. Babinsa bersama sejumlah warga sekitar turun tangan membubarkan kerumunan.
    “Sudah yuk bubar yuk, sudah bubar, sampai habis nih suara gue bilanginnya,” kata salah seorang warga.
    Imbauan juga disampaikan melalui pengeras suara masjid di sekitar lokasi.
    “Ayo sudah, sesama warga harus saling menjaga,” bunyi pengumuman dari toa masjid.
    Ketua RT Kelurahan Kebon Bawang, Amir, menyebut aksi penjarahan dipicu adanya provokasi.
    “Penjarahan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya, sih orang datang kumpul-kumpul dulu, kemudian ada provokator dibongkar pagar di situ,” ujar Amir.
    Amir menjelaskan, penjarahan pertama kali terjadi di rumah utama Sahroni. Tak lama kemudian, massa juga menyerang garasi terpisah yang berada di dekat rumah.
    Sebuah mobil Porsche 1600 Super berwarna merah dilaporkan terguling dalam kondisi rusak parah.
    Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, ikut mendatangi lokasi sekitar pukul 19.10 WIB untuk menenangkan warga.
    “Yuk, kita jaga sama-sama situasi dan kondisi, pokoknya kita jaga Jakarta Utara, rumah kita,” kata Hendra.
    Hendra mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas di tengah situasi yang memanas.
    Ia juga meminta warga segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian bila terjadi aksi lanjutan yang mengganggu ketertiban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.