Jenis Media: Metropolitan

  • Sembilan penjarah rumah Uya Kuya ditangkap polisi

    Sembilan penjarah rumah Uya Kuya ditangkap polisi

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap sembilan orang terduga penjarah rumah Anggota Komisi IX DPR RI Surya Utama atau disapa Uya Kuya di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (30/8) malam.

    “Betul, untuk saat ini kami sudah menangkap sembilan orang,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Penangkapan dilakukan setelah kepolisian mengantongi bukti rekaman video serta sejumlah barang yang dibawa para pelaku.

    Barang bukti yang berhasil diamankan berupa sejumlah perabotan dari rumah Uya Kuya.

    Ia menyebut, mereka ditangkap di tempat kejadian perkara pada Sabtu (30/8).

    Polisi juga menelusuri jejak para pelaku melalui rekaman video, termasuk siaran langsung di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.

    “Semua yang terekam dalam video masih terus kita cari. Ada barang-barang yang memang ada di tempat kejadian perkara (TKP), kurang lebih beberapa perabotan,” ujar Dicky.

    Dicky menyebut, jumlah pelaku penjarahan sebenarnya cukup banyak. Namun, hingga kini baru sembilan orang yang berhasil ditangkap dan akan terus dilakukan pendalaman kasus.

    “Masih didalami peran mereka. Pelaku lainnya masih terus kita kembangkan karena jumlahnya banyak sekali,” ucap Dicky.

    Dicky menjelaskan, penjarahan terjadi meski sebelumnya petugas Polsek Duren Sawit telah memberikan imbauan kepada massa agar tidak melakukan tindakan pidana.

    Namun, upaya itu gagal karena jumlah massa yang terlalu besar.

    “Polsek sudah mencoba lakukan imbauan, tapi tidak berhasil. Akhirnya dilaporkan kepada Kapolres dan langsung dilakukan penindakan oleh tim gabungan Reskrim dan Samapta,” kata Dicky.

    Hingga kini, polisi masih melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku lainnya yang belum teridentifikasi dan terus berjaga di wilayah setempat.

    Kasus penjarahan di rumah Uya Kuya itu menjadi sorotan publik setelah kediaman politisi itu diserbu massa.

    Beredar sebuah video yang menampilkan kediaman artis sekaligus anggota DPR di kawasan Jakarta Timur itu didatangi massa, Sabtu (30/8) malam.

    Massa berhasil merobohkan pagar rumah Uya Kuya dan langsung menerobos masuk hingga ke lantai dua untuk menjarah apa pun yang ada di rumah tersebut.

    Terdengar suara massa berteriak bersahut-sahutan, “Hancurkan” dan benda-benda rumah yang pecah.

    Uya Kuya sempat memberikan klarifikasi atas tindakan joget-joget di gedung MPR/DPR bersamaan dengan momen diumumkannya kenaikan tunjangan DPR RI, termasuk tunjangan rumah sebesar Rp50 juta setiap bulan.

    Menurut Uya Kuya dalam klarifikasinya, joget-joget itu tidak ada kaitan dengan kenaikan tunjangan DPR. Mereka berjoget hanya mengikuti irama lagu untuk tujuan menghargai musisi yang tampil.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transjakarta mulai buka layanan secara bertahap

    Transjakarta mulai buka layanan secara bertahap

    Jakarta (ANTARA) – PT Transjakarta kembali membuka sebagian besar layanan secara bertahap mulai Minggu pukul 09.00 WIB.

    “Sudah beroperasi melayani pelanggan. BRT (Bus Rapid Transit) 13 dari 14 rute (sudah beroperasi), BRT Lintas Koridor 4 dari 16 rute, Non-BRT 55 dari 94 rute, Mikrotrans 95 dari 98 rute,” kata Kepala Departemen Humas dan Corporate Social Responsibility (CSR) Ayu Wardhani di Jakarta, Minggu.

    Ayu pun menyampaikan daftar rute Transjakarta yang sudah beroperasi.

    Berikut rinciannya:

    BRT

    1. KORIDOR 1 NORMAL
    2. KORIDOR 2 NORMAL
    3. KORIDOR 3 NORMAL
    4. KORIDOR 4 NORMAL
    5. KORIDOR 6 NORMAL
    6. KORIDOR 7 NORMAL
    7. KORIDOR 8 NORMAL
    8. KORIDOR 9 PENGALIHAN VIA SEMANGGI KORIDOR 1
    9. KORIDOR 10 NORMAL
    10. KORIDOR 11 NORMAL
    11. KORIDOR 12 PERPENDEKAN SUNTER
    12. KORIDOR 13 NORMAL
    13. KORIDOR 14 NORMAL

    BRT Lintas Koridor

    1. 13B NORMAL
    2. 13E NORMAL
    3. 3H NORMAL
    4. 3F PERPENDEKAN SLIPI PETAMBURAN

    Non-BRT

    1. 1E NORMAL
    2. 1Q NORMAL
    3. 8E NORMAL
    4. 8D NORMAL
    5. 1M NORMAL
    6. 1C NORMAL
    7. 9H NORMAL
    8. 6T NORMAL
    9. 6N NORMAL
    10. 6W NORMAL
    11. 6U NORMAL
    12. 7A NORMAL
    13. 7B NORMAL
    14. 7Q NORMAL
    15. 3E NORMAL
    16. 3B NORMAL
    17. 3A NORMAL
    18. 3H NORMAL
    19. S21 NORMAL
    20. D11 NORMAL
    21. D21 NORMAL
    22. D41 NORMAL
    23. 11D NORMAL
    24. P11 NORMAL
    25. 8K NORMAL
    26. S11 NORMAL
    27. 1A NORMAL
    28. B41 NORMAL
    29. 7C NORMAL
    30. 7V NORMAL
    31. S22 NORMAL
    32. T31 PERPENDEKAN SAMPAI PANTAI MAJU
    33. 7P NORMAL
    34. 7W NORMAL
    35. 8N PERPENDEKAN SLIPI PETAMBURAN
    36. 8C NORMAL
    37. 9H NORMAL
    38. B25 NORMAL
    39. 7E NORMAL
    40. 3E NORMAL
    41. 6C NORMAL
    42. 6D NORMAL
    43. 5B NORMAL
    44. 5F NORMAL
    45. 6K NORMAL
    46. 5M NORMAL
    47. 5N NORMAL
    48. 4B NORMAL
    49. 6Q NORMAL
    50. T11 NORMAL
    51. 3D NORMAL
    52. 4E NORMAL
    53. 11B NORMAL
    54. 10B NORMAL
    55. 11P NORMAL

    Mikrotrans

    1. Jak 02
    2. ⁠Jak 03
    3. ⁠Jak 04
    4. ⁠Jak 06
    5. ⁠Jak 07
    6. ⁠Jak 08
    7. ⁠Jak 09
    8. ⁠Jak 10
    9. ⁠Jak 10A
    10. ⁠Jak 10B
    11. ⁠Jak 11
    12. ⁠Jak 12
    13. ⁠Jak 13
    14. ⁠Jak 14
    15. ⁠Jak 16
    16. ⁠Jak 18
    17. ⁠Jak 19
    18. ⁠Jak 20
    19. ⁠Jak 21
    20. ⁠Jak 22
    21. ⁠Jak 25
    22. ⁠Jak 26
    23. ⁠Jak 27
    24. ⁠Jak 28
    25. ⁠Jak 30
    26. ⁠Jak 31
    27. ⁠Jak 32
    28. ⁠Jak 33
    29. ⁠Jak 34
    30. ⁠Jak 35
    31. ⁠Jak 36
    32. ⁠Jak 37
    33. ⁠Jak 38
    34. ⁠Jak 39
    35. ⁠Jak 40
    36. ⁠Jak 41
    37. ⁠Jak 42
    38. ⁠Jak 43B
    39. ⁠Jak 43C
    40. ⁠Jak 44
    41. ⁠Jak 45
    42. ⁠Jak 46
    43. ⁠Jak 47
    44. ⁠Jak 48A
    45. ⁠Jak 49
    46. ⁠Jak 50
    47. ⁠Jak 51
    48. ⁠Jak 52
    49. ⁠Jak 53
    50. ⁠Jak 54
    51. ⁠Jak 56
    52. ⁠Jak 58
    53. ⁠Jak 59
    54. ⁠Jak 60
    55. ⁠Jak 61
    56. ⁠Jak 64
    57. ⁠Jak 71
    58. ⁠Jak 72
    59. ⁠Jak 73
    60. ⁠Jak 74
    61. ⁠Jak 75
    62. ⁠Jak 76
    63. ⁠Jak 77
    64. ⁠Jak 78A
    65. ⁠Jak 78B
    66. ⁠Jak 79
    67. ⁠Jak 80
    68. ⁠Jak 84
    69. ⁠Jak 85
    70. ⁠Jak 86
    71. ⁠Jak 93
    72. ⁠Jak 95
    73. ⁠Jak 98
    74. ⁠Jak 99
    75. ⁠Jak 100
    76. ⁠Jak 102
    77. ⁠Jak 105
    78. ⁠Jak 106
    79. ⁠Jak 107
    80. ⁠Jak 108
    81. Jak 110A
    82. ⁠Jak 112
    83. ⁠Jak 113
    84. ⁠Jak 115
    85. Jak 117
    86. ⁠Jak 118
    87. ⁠Jak 120
    88. ⁠Jak 87
    89. ⁠Jak 15
    90. Jak 88
    91. Jak 89
    92. Jak 01
    93. Jak 05
    94. Jak 29
    95. Jak 90

    “Pelanggan bisa memperbarui informasi secara berkala di aplikasi dan media sosial resmi Transjakarta,” imbuh Ayu.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Stasiun MRT Istora Mandiri telah beroperasi kembali

    Stasiun MRT Istora Mandiri telah beroperasi kembali

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Istora Mandiri telah beroperasi kembali sehingga seluruh layanan sudah kembali normal, setelah demonstrasi di sejumlah kawasan Ibu Kota pada Jumat (29/8), Sabtu (30/8) hingga Minggu dini hari.

    “Seluruh stasiun MRT Jakarta tetap melayani penumpang termasuk Stasiun Istora Mandiri, telah beroperasi kembali. Namun, hanya membuka Entrance B dan Entrance Lift di depan Gedung IDX,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

    Ahmad menyatakan pola operasional telah kembali normal dengan layanan operasi lintas Stasiun MRT Lebak Bulus Grab – Stasiun MRT Bundaran HI Bank Jakarta dengan selang waktu keberangkatan (headway) 10 menit.

    Waktu operasional MRT Jakarta berlangsung mulai pukul 05.00 – 00.00 WIB seperti sedia kala.

    Dengan demikian, MRT Jakarta selalu berkomitmen memberikan layanan prima bagi seluruh pengguna.

    “Kami mengajak masyarakat untuk tetap menggunakan MRT Jakarta sebagai moda transportasi pilihan, serta untuk informasi terkini mengenai MRT Jakarta dapat dicek melalui kanal resmi media sosial MRT Jakarta,” ucapnya.

    Sebelumnya, massa membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya saat berlangsungnya demonstrasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (29/8) sekitar pukul 21.00 WIB.

    Selain membakar halte Transjakarta, mereka juga merusak pintu masuk Stasiun Istora Mandiri.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menggratiskan tarif layanan Transjakarta dan MRT selama seminggu, serta melakukan pembenahan halte yang dirusak saat rangkaian demonstrasi.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Car free day di Jakarta berjalan normal, masyarakat tetap bisa berolahraga

    Car free day di Jakarta berjalan normal, masyarakat tetap bisa berolahraga

    Jakarta (ANTARA) – Hari bebas kendaraan bermotor atau “car free day” (CFD) di Jakarta pada Minggu tetap diadakan dan masyarakat pun tampak antusias mendatangi kawasan tersebut.

    Di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di kawasan Bundaran Senayan, petugas menutup akses jalan menuju Bundaran HI menggunakan pembatas jalan agar kawasan itu tetap steril dari kendaraan sehingga masyarakat bisa menikmati car free day dengan lancar.

    Petugas pun mengalihkan kendaraan bermotor ke ruas jalan lain yang bisa dilalui saat car free day berlangsung.

    Sejumlah warga juga terlihat tetap beraktivitas seperti biasanya, misalnya berjalan kaki, berlari, bersepeda, di kawasan tersebut.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan kegiatan Car Free Day (CFD) di Jakarta akan tetap diadakan pada Minggu (31/8) bila tidak ada hal luar biasa yang menghambat pelaksanaan.

    ‎Pramono dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu menyampaikan pelaksanaan CFD di tengah eskalasi unjuk rasa ini sebagai upaya menunjukkan bahwa DKI Jakarta merupakan kota yang aman.

    ‎”Untuk Car Free Day besok kalau tidak ada hal yang luar biasa, kita tetap adakan,” ucap dia

    Pramono mengaku sudah meminta kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membersihkan jalanan setelah unjuk rasa sejak Kamis (28/8), termasuk membersihkan sisa efek dari gas air mata.

    ‎‎”Untuk pasukan PPSU, pasukan pelangi, oranye, biru, hijau dan sebagainya. Saya minta yang biasanya untuk hari Minggu ini kan tidak semua bekerja, sekarang saya minta Sabtu dan Minggu ini full bekerja,” kata Pramono.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas bersama TNI mulai bersih-bersih di kawasan Mako Brimob Kwitang

    Petugas bersama TNI mulai bersih-bersih di kawasan Mako Brimob Kwitang

    Jakarta (ANTARA) – Petugas kebersihan dan anggota TNI pada Minggu pagi mulai membersihkan jalan di kawasan Mako Brimob Kwitang dari sampah dan juga sisa pembakaran.

    Tampak di lokasi pada Minggu sekitar pukul 08.30 WIB, sejumlah petugas berseragam oranye dan juga TNI mulai menyapu jalan dan mengumpulkan sampah yang berserakan.

    Mereka tampak menggunakan alat seadanya untuk membersihkan abu sisa pembakaran yang dilakukan oleh massa pada saat demo di kawasan tersebut.

    Selain menggunakan sapu manual, petugas juga membersihkan menggunakan truk penyapu jalan yang terus berkeliling di kawasan tersebut.

    Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 1.150 petugas kebersihan untuk memulihkan dan membersihkan Ibu Kota setelah unjuk rasa yang terjadi hingga Sabtu (30/8) dini hari.

    “Kami berupaya memastikan Jakarta kembali pulih dan bersih setelah unjuk rasa,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto.

    Ia mengatakan operasi pembersihan berjalan masif dengan mengerahkan sarana prasarana yang memadai, termasuk 48 unit penyapu jalan (road sweeper), 60 unit truk pengangkut sampah dan 45 mobil lintas, sehingga pemulihan kondisi Jakarta dapat dilakukan dengan cepat.

    Menurut dia, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan beban pembersihan tertinggi karena sebanyak 200 personel berhasil mengangkut 230 meter kubik sampah dengan berat total sekitar 50,61 ton, yang didukung 18 unit penyapu jalan, 13 unit truk dan 13 unit truk mini.

    Sementara di Jakarta Utara terdapat 50 personel bekerja dengan dibekali dua penyapu jalanan, empat truk dan dua mobil “pick-up”, sedangkan di Jakarta Barat 100 petugas ditugaskan dengan dukungan 10 penyapu jalanan dan lima truk.

    Wilayah Jakarta Selatan mengerahkan 100 petugas yang didukung 10 penyapu jalanan, tiga truk dan 10 mobil lintas. Adapun di Jakarta Timur, terdapat 200 petugas dengan delapan penyapu jalanan, 10 truk dan lima mobil lintas.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KAI berlakukan pemberhentian KA di Jatinegara hingga 2 September

    KAI berlakukan pemberhentian KA di Jatinegara hingga 2 September

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta kembali memberlakukan pemberhentian Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen di Stasiun Jatinegara pada Minggu ini hingga Selasa (2/9).

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan di Jakarta, Minggu mengatakan rekayasa pola operasi ini untuk mengantisipasi adanya kemacetan dan rekayasa lalu-lintas di wilayah Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada tiga hari tersebut.

    Ia mengatakan, kebijakan serupa pernah dilakukan sebelumnya termasuk pada awal pekan ini yakni Kamis (28/8), Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8).

    “Rekayasa pola operasi ini bersifat sementara. Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi yang berasal dari arah timur Jakarta,” kata dia.

    Dia menyampaikan rekayasa pola operasi dengan memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara untuk KA-KA yang dalam kondisi normal tidak berhenti di stasiun tersebut.

    Adapun KA yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada 31 Agustus-2 September 2025 yakni KA 50F (Purwojaya);KA 7006 (Batavia); KA 58F (Purwojaya) dan KA 126F (Cheribon Fakultatif).

    Lalu, KA 6 (Argo Semeru);KA 132 (Parahyangan);KA 46 (Taksaka); KA 2 (Argo Bromo Anggrek); KA16 (Argo Dwipangga);KA 118 (Gunungjati);KA40 (Sembrani).

    Selanjutnya, KA 62 (Manahan);KA 122 (Cakrabuana);KA44 (Taksaka);KA 38 (Brawijaya);KA 8 (Bima); KA 36 (Gajayana);KA 124 (Cakrabuana);KA 42 (Sembrani);KA 32 (Pandalungan);KA 4 (Argo Bromo Anggrek); KA 14 (Argo Lawu).

    Kemudian, KA 54 (Purwojaya);KA 48 (Taksaka); KA 120 (Gunungjati);KA 64 (Manahan);KA 30F (Argo Anjasmoro); KA 110 (Fajar Utama Yk); KA 272 (Airlangga); KA 284 (Serayu);KA 204 (Tegal Bahari);KA 90 (Gayabaru Malam Selatan); KA 270 (Matarmaja).

    Berikutnya, KA 112 (Sawunggalih);KA 152 (Brantas);KA 300 (Cikuray);KA 246 (Majapahit);KA 260 (Tawang Jaya); KA 108 (Senja Utama Yk);KA 288 (Serayu);KA 116 (Sawunggalih).

    Serta, KA 144 (Madiun Jaya); KA 164 (Gumarang);KA 150 (Singasari); dan KA 180 (Tawangjaya Premium).

    KAI Daop 1 Jakarta mengimbau kepada para calon penumpang yang akan menggunakan layanan kereta api untuk menyesuaikan waktu keberangkatan serta menyiapkan waktu tempuh yang cukup sebagai antisipasi adanya pola rekayasa lalu-lintas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10
                    
                        Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar
                        Megapolitan

    10 Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar Megapolitan

    Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kondisi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, masih dijaga ketat aparat kepolisian pada Minggu (31/8/2025) pagi, usai ricuh demo semalam.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, polisi berjaga persis di bawah
    flyover
    depan Gedung DPR arah Slipi.
    Aparat terlihat memasang barikade rapat, lengkap dengan alat pelindung diri dan tameng di depannya.
    Tak ada satu pun orang maupun kendaraan yang diizinkan mendekat ke gerbang gedung DPR.
    Sementara itu, massa aksi yang melakukan demonstrasi pada Sabtu malam sudah tidak berada di lokasi.
    Hingga Minggu pagi, ruas jalan dari depan Senayan Park hingga depan Gedung DPR masih ditutup dan tidak dapat dilalui kendaraan.
    Kondisi jalan dipenuhi sampah serta debu bekas gas air mata yang tersisa pascakericuhan.
    Petugas Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat mulai berdatangan untuk membersihkan kawasan.
    Sampah yang berserakan di jalan, trotoar, hingga yang tersangkut di tanaman diangkut satu per satu.
    Selain itu, mobil penyapu jalan milik Pemprov DKI Jakarta mondar-mandir membersihkan sisa debu putih bekas gas air mata.
    Ketika proses penyapuan berlangsung, debu tersebut masih menimbulkan rasa sesak di dada dan perih di mata.
    Sampai berita ini diturunkan, proses pembersihan oleh petugas masih berlangsung di sekitar Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR.
    Bagi pengendara yang hendak melintas, disarankan untuk menggunakan jalur alternatif karena jalan utama masih tertutup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi dan TNI berjaga di rumah Eko Patrio

    Polisi dan TNI berjaga di rumah Eko Patrio

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian dan TNI berjaga di rumah Anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Karang Asem 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, untuk menciptakan suasana kondusif, usai dijarah massa pada Sabtu (30/8) malam.

    “Ada penjagaan dari TNI dan Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Nicolas mengatakan saat kejadian, personel yang dikerahkan tidak sebanding dengan banyaknya jumlah massa.

    Kendati demikian, pihaknya memastikan suasana tetap kondusif hingga Minggu pagi ini pasca aksi penjarahan tersebut.

    “Akan tetapi jumlah massa yang sangat banyak datang ke TKP, silih berganti dalam tiga gelombang melakukan perusakan dan penjarahan,” ucapnya.

    Sebelumnya, pada Sabtu (30/8), tampak sejumlah perabotan rumah tangga, pakaian, hingga barang elektronik tampak berserakan, lantai rumah itu penuh serpihan kaca pintu dan jendela yang pecah dilempar benda keras.

    Beberapa orang terlihat membawa kursi, lampu, kursi, koper, speaker studio dan kasur keluar dari rumah yang disebut milik Eko, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.

    Petugas keamanan dan aparat berpakaian loreng lengkap yang bersiaga di luar dan dalam rumah tampak tak bisa berbuat banyak ketika orang-orang terus berdatangan.

    Sebagian besar dari warga itu mengaku tahu lokasi dan adanya aktivitas penjarahan di rumah tersebut dari sebaran video siaran langsung dan juga video cuplikan yang diunggah di sejumlah kanal media sosial.

    Sebelumnya, Eko Patrio menjadi sorotan publik setelah mengunggah video parodi di akun TikTok pribadinya @ekopatriosuper yang menampilkan dirinya berakting sebagai “discjokey” musik “horeg”.

    Video itu menuai kritik keras dari warganet karena dinilai tidak sensitif terhadap permasalahan masyarakat dan kemudian, Sabtu malam (30/8), Eko secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mako Polrestro Jakarta Utara kondusif usai diserang Minggu dini hari

    Mako Polrestro Jakarta Utara kondusif usai diserang Minggu dini hari

    Jakarta (ANTARA) – Markas Komando Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara kondusif pada Minggu pagi, usai diserang massa tak dikenal pada Minggu dini hari.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada petugas yang berhasil meredam situasi yang sempat memanas ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Minggu pagi.

    Ia mengatakan situasi yang sempat memanas dan terjadi aksi pendudukan oleh massa dan bisa diredam petugas dari personel Polres Metro Jakarta Utara, Sat Samapta Polda Metro Jaya dan Brimob Mabes Polri.

    “Atas nama Polres Jakarta Utara saya menyampaikan terima kasih atas semuanya,” katanya.

    Sementara Plt Kasie Humas Polres Metro Jakut Ipda Jonggi mengatakan sejauh ini tidak ada kerusakan di Mako Polres Jakarta Utara setelah kejadian itu.

    “Tidak ada anggota yang terluka,” kata dia.

    Ia mengatakan petugas berhasil memukul mundur peserta aksi sekitar pukul 04.30 WIB dan situasi mulai kembali kondusif.

    Sebelumnya, sejumlah warga menggeruduk Polres Metro Jakarta Utara pada Sabtu (30/8) malam hingga Minggu dini hari.

    Mereka juga merusak sejumlah fasilitas umum di Jalan Yos Sudarso mulai dari lampu lalu lintas, CCTV hingga Pos Polisi di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok.

    Massa mencoba merangsek dan merusak Mako Polres Metro Jakarta Utara. Namun, personel sudah berjaga dan mencoba memukul mundur dengan menembakkan gas air mata.

    “Akhirnya massa berhasil diredam dan situasi kembali kondusif pada Minggu pagi,” kata Ipda Jonggi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga

    Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dijarah orang-orang tak dikenal, Minggu dini hari.

    Berdasarkan kesaksian sejumlah warga di sekitar jalan itu kepada ANTARA pada Minggu dini hari, penjarahan itu berlangsung dalam dua gelombang.

    “Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari),” kata Joko Sutrisno, staf pengamanan di rumah itu kepada ANTARA pada Minggu sekitar jam 05.00 WIB..

    Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa warga termasuk seorang warga yang meminta disapa dengan Renzi saja.

    Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di mulut komplek Mandar dan seberang jalan komplek itu, yang berjarak sekitar 150-160 meter dari rumah yang dijarah.

    “Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok,” kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

    Joko mengaku yang ada di rumah, hanya dirinya dan satu keluarga dari kerabat.

    Kerabat itu diungsikan ke rumah tetangga sebelah sebelum massa menjarah rumah tersebut.

    Tampak di depan rumah yang dijarah itu, masih terdapat tumpukan barang-barang yang hendak dijarah, tapi belum sempat diangkut oleh para penjarah.

    Rumah itu sendiri terletak persis di ujung jalan, dan kini dijaga ketat oleh personel TNI dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

    Dari keterangan Joko dan warga lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di rumah itu. Pun tak ada kendaraan roda empat yang dirusak, karena memang sedang tidak ada di sana.

    Menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.

    “Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah saya saja, tak berani keluar, karena banyak sekali orang-orang yang datang,” kata seorang tetangga yang meminta namanya tak disebutkan.

    Dia, dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan yang sama bahwa para pelaku masih sangat muda.

    “(Usia) paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan masih remaja,” kata Ali, yang dibenarkan Jayadi.

    Kedua tenaga Satpam menjaga pintu gerbang masuk Jalan Mandar, tepat di depan jalan utama, Jalan Bintaro Utama 3.

    Jejak-jejak massa tak dikenal yang melakukan penjarahan di rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat di dekat gerbang utama komplek Jalan Mandar, Bintaro, Tangerang Selatan. Jarak gerbang ini ke rumah korban penjarahan sekitar 150-200 meter. ANTARA/Jafar Sidik

    Ali dan Jayadi adalah dua tenaga Satpam yang menjaga gerbang utama yang menjadi pintu masuk ke Jalan Mandar, yang menjadi satu-satunya akses pada malam hari ke komplek Mandar.

    Menurut sejumlah saksi lainnya di sana, gerakan masa terlihat berpola. Mereka berkumpul dahulu sekitar jam 12.30 dini hari, di depan komplek Jalan Mandar”.

    “Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang,” kata Ali.

    Seorang saksi lain yang juga meminta namanya tidak disebutkan menyatakan, seperti ada aba-aba terlebih dahulu sebelum massa masuk komplek.

    “Aba-aba itu adalah kembang api, karena segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk komplek,” kata saksi itu, seraya berkata bahwa sang pemberi komando juga berseru kepada massa tak dikenal agar jangan ada yang membawa motor ke dalam komplek.

    “Kami tak kuasa mencegahnya, terlalu banyak,” kata Jayadi.

    Hanya menenangkan

    Menurut Renzi, Joko, dan seorang prajurit TNI yang diturunkan sebagai tenaga bantuan untuk menjaga rumah itu, massa memang terlalu banyak, sehingga yang bisa mereka lakukan hanyalah menenangkan massa agar tidak berbuat lebih jauh lagi, terutama membakar rumah.

    Renzi mengatakan, sebenarnya para tetangga sudah berjaga-jaga, setelah mengetahui lingkungan mereka tiba-tiba bising di tengah malam.

    Beberapa dari orang-orang yang dipastikan bukan warga sekitar tersebut, bernyanyi-nyanyi saat dalam keadaan dini hari buta.

    “Jumlah mereka banyak sekali, dan ada yang membawa senjata tajam,” kata Renzi.

    Kesaksian Renzi dibenarkan oleh video yang diambil oleh Joko Sutrisno.

    Seorang saksi malah mengatakan di antara para penjarah ada yang membawa drone.

    Berita penjarahan rumah Sri Mulyani di Bintaro ini awalnya muncul dari unggahan media sosial milik warga sekitar jam 1 dini hari.

    Dari beberapa tayangan, dan video yang juga diambil Joko, warga mengambil apa saja yang ada di rumah itu, termasuk televisi, isi lemari, dan banyak lagi.

    Kini situasi di sekitar Mandar dan rumah yang disebut-sebut rumah Menkeu Sri Mulyani itu sudah kembali normal dan dijaga puluhan tentara.

    Pewarta: Jafar M Sidik
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.