Jenis Media: Metropolitan

  • 10
                    
                        Apa Makna Warna Pink dan Hijau dalam Unggahan 17+8 Tuntutan Rakyat?
                        Megapolitan

    10 Apa Makna Warna Pink dan Hijau dalam Unggahan 17+8 Tuntutan Rakyat? Megapolitan

    Apa Makna Warna Pink dan Hijau dalam Unggahan 17+8 Tuntutan Rakyat?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah unggahan di media sosial dibuat dengan dominasi warna pink dan hijau, salah satunya berisi seruan mengenai “17+8 Tuntutan Rakyat”.
    Kemunculan dua warna utama tersebut tentu bukan tanpa alasan. Kedua warna ini muncul sebagai simbol perlawanan atas ketidakadilan.
    Anang (28), pembuat generator website foto profil dengan kombinasi warna tersebut, mengatakan, simbol visual semacam ini punya kekuatan tersendiri dalam sebuah pergerakan.
    “Saya ngerasa kekuatan visual di suatu pergerakan itu penting banget ya. Mungkin kayak simbol dari bendera jadi semangka buat ngedukung Palestina itu kan salah satunya,” kata Anang saat dihubungi, Selasa (2/9/2025).
    Menurut Anang, warna pink melambangkan keberanian seorang Ibu berhijab pink yang menjadi sorotan dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    “Karena kemarin ada Ibu-ibu yang cukup berani buat menghadapi polisi dan dia kan pake jilbab pink ya dan ya cukup berani vokal,” ujar Anang.
    Momen keberaniannya terekam dalam foto-foto yang menyebar luas di media sosial. Dari foto-foto itu memperlihatkan ibu-ibu berdiri di atas aspal yang basah dengan kondisi kuyup sambil mengibarkan bendera Merah Putih menghadapi barisan aparat lengkap dengan perlengkapan pengamanan.
    Aksi itu menuai banyak dukungan dari pengunjuk rasa maupun warganet yang menyebut aksinya sebagai momen heroik, sekaligus simbol perlawanan rakyat.
    Sementara itu, untuk warna hijau, Anang bilang dimaknai sebagai simbol solidaritas bagi almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas aparat saat aksi unjuk rasa.
    Selain itu, hijau sendiri erat kaitannya dengan identitas pengemudi ojol yang lazim terlihat pada jaket dan helm mereka ketika bekerja di jalanan.
    “Buat hijaunya juga kan diambil dari Almarhum Affan sama temen-temen Ojek Online. Yang udah banyak lah berjuang beberapa hari kemarin,” ungkap dia.
    Ia turut mencontohkan simbol-simbol alternatif pernah dipakai sebelumnya, misalnya gerakan Reformasi dikorupsi atau “Indonesia Gelap” yang ramai di media sosial.
    “Nah mungkin tahun lalu kita juga punya Reformasi dikorupsi atau Indonesia Gelap. Nah itu kan pakai foto profil yang biru sama ya ada kayak gambar Garuda terus pakai warna biru dan hitam itu kan.” ucap dia.
    Meski demikian, Anang mengaku bukan pihak pertama yang memulai tren ini. Ia mengaku hanya mempermudah masyarakat awam dengan membuat generator foto profil.
    “Tapi ini yang
    initiate
    bukan saya karena saya juga tadi liat dari beberapa akun yang udah pakai duluan. Jadi saya hanya mempermudah orang-orang awam biar bisa lebih gampang pakai ini,” kata dia.
    Anang menambahkan, istilah Brave Pink dan Hero Green yang kini banyak disebut baru muncul dalam satu-dua hari terakhir.
    Sementara dari sekadar visual, Anang berharap tren penggunaan warna pink dan hijau ini bisa mendorong lebih banyak orang untuk mengetahui isu sebenarnya yang diperjuangkan massa aksi.
    “Semoga kedepannya mungkin kayak salah satunya dengan orang kayak FOMO gitu, dengan pakai foto profil si pink dan hijau ini. Jadi nyari tau juga apa sih inti dari masalah yang lagi diperjuangkan sama orang-orang itu apa gitu,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Pom Minyak Goreng di Bogor, Warga Bisa Belanja Sesuai Isi Kantong
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Ada Pom Minyak Goreng di Bogor, Warga Bisa Belanja Sesuai Isi Kantong Megapolitan 2 September 2025

    Ada Pom Minyak Goreng di Bogor, Warga Bisa Belanja Sesuai Isi Kantong
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Depo Pomindo di RT 03 RW 01, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, resmi dibuka Selasa (2/9/2025).
    Kehadiran pom minyak goreng ini memungkinkan warga membeli minyak sesuai kemampuan finansial mereka.
    Sejumlah ibu-ibu terlihat mengantre panjang demi mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau.
    Konsep Depo Pomindo mirip pom bensin mini yang mudah dijangkau, sehingga masyarakat bisa membeli sesuai kebutuhan.
    “Mau berapa pun dilayanin. Misal, mau beli Rp 1.000 juga diakomodir. Jadi bisa menyesuaikan, ibu-ibu enggak perlu bingung lagi,” kata Camat Bogor Barat Dudi Fitri Susandi, saat ditemui di lokasi.
    Dudi menambahkan, selisih harga minyak goreng di pasar tradisional dan toko ritel cukup jauh dibanding Pomindo, sehingga kehadirannya diharapkan meringankan beban warga yang mengalami kesulitan ekonomi.
    Ia juga berencana menjalin kolaborasi dengan Koperasi Merah Putih (KMP) agar manfaat Pomindo bisa lebih luas.
    “Hal semacam ini harus disupport, apabila berjalan baik kita akan angkat ke level kecamatan untuk kolaborasi. Bisa kolaborasi Pomindo dengan Koperasi Merah Putih, karena di sini ada KMP Situgede. Mudah-mudahan bisa kita dorong MOU dengan KMP se-Kecamatan Bogor Barat,” ujar Dudi.
    Direktur Utama PT Parama Artha Buana, Yaya Sumantri, menjelaskan Kota Bogor menjadi outlet Pomindo ke-162 di Indonesia.
    Menurut Yaya, kualitas minyak goreng di Depo Pomindo setara dengan merek premium, tetapi dijual dengan harga lebih murah karena langsung dari kilang.
    “Minyak goreng ini hadir dengan harga terjangkau. Karena masyarakat bisa belanja dengan harga suka-suka, bisa Rp 1.000 kita akomodasi. Harga per liternya Rp 16.000,” kata Yaya.
    Pantauan
    Kompas.com,
    sejumlah kios di berbagai blok Pomindo Bogor sudah buka pada Selasa pagi, meski sebagian pedagang masih memilih menutup toko.
    Antrean warga terlihat ramai, terutama ibu-ibu yang ingin membeli minyak goreng murah.
    (Reporter: Ramdhan Triyadi Bempah| Editor: Faieq Hidayat)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta Penangkapan 38 Tersangka Ricuh Jakarta, dari Perusakan hingga Penghasutan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Fakta Penangkapan 38 Tersangka Ricuh Jakarta, dari Perusakan hingga Penghasutan Megapolitan 2 September 2025

    Fakta Penangkapan 38 Tersangka Ricuh Jakarta, dari Perusakan hingga Penghasutan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polda Metro Jaya menahan 38 orang tersangka terkait kericuhan di Jakarta pada Jumat (29/8/2025).
    Para tersangka memiliki berbagai peran, mulai dari melempar bom molotov, merusak fasilitas umum, hingga menghasut pelajar untuk ikut bertindak anarkis.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, kelompok ini berbeda dengan massa buruh dan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi secara damai.
    “Pelaku-pelaku anarkis ini datang ke lokasi sekitar gedung DPR, tidak melakukan kegiatan penyampaian pendapat sama sekali. Tetapi langsung melakukan kegiatan-kegiatan anarkis yang mengganggu ketertiban umum,” kata Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/9/2025).
    Polisi merinci peran 38 tersangka yang ditangkap. Mereka disebut melakukan sejumlah aksi anarkistis, di antaranya:
    Selain itu, beberapa tersangka juga diduga menghasut pelajar untuk ikut dalam tindakan anarkis.
    “Yang diduga menghasut, melakukan ajakan, memprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis, baik kepada pelajar maupun anak, juga sudah ditahan,” ujar Ade Ary.
    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan sejumlah pasal, antara lain Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan, Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan di Muka Umum, Pasal 406 KUHP tentang Perusakan, serta Pasal 212, 214, 216, dan 218 KUHP terkait perlawanan terhadap petugas.
    Polisi memastikan pengembangan kasus masih berlanjut.
    “Ini kami kembangkan terus, tidak hanya 38 tersangka. Masih akan kami kejar pihak-pihak yang terlibat,” kata Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Bekasi Ingatkan Jajarannya Tak Flexing: Itu Melukai Hati Masyarakat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Wali Kota Bekasi Ingatkan Jajarannya Tak Flexing: Itu Melukai Hati Masyarakat Megapolitan 2 September 2025

    Wali Kota Bekasi Ingatkan Jajarannya Tak Flexing: Itu Melukai Hati Masyarakat
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengingatkan jajarannya tidak memamerkan kemewahan atau flexing di tengah situasi yang sedang sensitif.
    Tri Adhianto juga mengaku pernah menegur jajarannya yang kedapatan merayakan ulang tahun di sebuah hotel. 
    “Itu saya tegur di dalam apel saya sampaikan tidak boleh hal itu, melukai hati masyarakat,” kata Tri saat ditemui di Kantor Wali Kota Bekasi, Selasa (2/9/2025).
    Dia meminta jajaran Pemkot Bekasi menjadi teladan dalam sederhanaan melayani masyarakat. 
    “Hari ini kita hidup dalam konteks yang sederhana, dan itu harus dimulai dengan keteladanan, dimulai dari diri pribadi saya,” ujar dia. 
    Lebih lanjut, dia mengaku saat ini kondisi daya beli masyarakat sedang menurun sehingga lebih baik menumbuhkan perekonomian di Bekasi.
    “Kita merasakan betul hari ini masyarakat kita sedang dalam kondisi yang berat, justru yang harus kita munculkan tumbuhnya daya beli masyarakat sehingga tentu akan lebih bisa menggerakan perekonomian warga masyarakat Bekasi,” ucap dia.
    Hal ini ditegaskannya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar secara hybrid di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (2/9/2025). 
    “Kemudian juga termasuk flexing. Jangan sampai ada flexing kemewahan, baik pejabat maupun keluarga,” ucap Tito dalam paparannya.
    “Tolong ingatkan keluarga masing-masing. Terutama cara berpakaian, kemudian penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, hati-hati kendaraan. Ini situasinya sangat tidak bagus, sensitif,” imbuh dia. 
    Tito juga meminta para pejabat daerah untuk menggelar acara-acara pribadi secara sederhana.
    Ia mengingatkan, jangan sampai acara yang digelar pejabat justru menjadi alat provokasi jika dinilai publik terlalu mewah. 
    “Saya paham mungkin ada resepsi pernikahan, ulang tahun, yang ingin dirayakan, lebih baik dirayakan dengan cara-cara yang sederhana,” kata Tito.
     
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motif Penjarahan di Rumah Mertua Uya Kuya: Ingin Kuasai Harta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Motif Penjarahan di Rumah Mertua Uya Kuya: Ingin Kuasai Harta Megapolitan 2 September 2025

    Motif Penjarahan di Rumah Mertua Uya Kuya: Ingin Kuasai Harta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan motif penjarahan di rumah mertua anggota DPR RI nonaktif, Surya Utama atau Uya Kuya, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
    “Motifnya apalagi selain mencari untung, biar menguasai harta kan,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertofan saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025).
    Dalam kasus penjarahan rumah mertua Uya Kuya ini polisi sudah menangkap belasan orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut.
    “Sudah belasan orang yang diamankan. Ada dua pokok perkara yang terjadi malam itu, penyerangan terhadap petugas dan penjarahan,” kata Dicky.
    Saat ini, penyidik masih melakukan pengembangan untuk menelusuri keterlibatan pelaku lain.
    Dicky menambahkan, sebagian besar pelaku yang ditangkap merupakan warga sekitar rumah mertua Uya Kuya.
    “Warga sekitar banyaknya, untuk provokator utama masih kita cari,” kata dia.
    Polres Metro Jakarta Timur menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah mertua Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, membenarkan penangkapan tersebut. ”
    Sembilan orang pelaku yang kami amankan,” ujar Dicky saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).
    Polisi masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait peran para pelaku lain yang ikut dalam penjarahan tersebut.
    “Pelaku lainnya akan kita kembangkan karena pelaku banyak sekali, dan masih didalami ya peran mereka,” ungkapnya.
    Menurut Dicky, para pelaku membawa sejumlah perabotan dari rumah Uya Kuya pada Sabtu (30/8/2025) malam.
    Anggota Polsek Duren Sawit sebelumnya sudah berusaha mencegah aksi penjarahan itu, namun imbauan tidak berhasil meredam situasi.
    “Polsek Duren Sawit mencoba lakukan himbauan kepada massa bahwa tindakan yang akan dilakukan dikategorikan sebagai pidana dan himbauan tersebut gagal,” tuturnya.
    Karena jumlah orang yang tak dikenal itu sulit dikendalikan, Polsek akhirnya melaporkan kejadian itu kepada Kapolres Metro Jakarta Timur.
    “Namun karena jumlah massa sangat banyak dan tidak dapat dihalau oleh polsek, maka polsek melaporkan kepada kapolres dan langsung dilakukan penindakan oleh tim gabungan reskrim dan samapta,” jelas Dicky.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pernyataan Sikap BEM Se-UI Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba dan Unpas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Pernyataan Sikap BEM Se-UI Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba dan Unpas Megapolitan 2 September 2025

    Pernyataan Sikap BEM Se-UI Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba dan Unpas
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Indonesia (UI) mengeluarkan pernyataan sikap terkait kondisi pemerintahan, termasuk insiden aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke dalam kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).
    Pernyataan sikap dihadiri lengkap oleh seluruh Ketua BEM Fakultas di UI, termasuk Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan di Tugu Makara UI, Kota Depok, Selasa (2/9/2025).
    Di awal penyampaian, Atan mengucapkan belasungkawa kepada sembilan korban meninggal dunia serta para korban luka akibat aksi demonstrasi di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia.
    Lalu, ia menyoroti insiden aparat kepolisian yang memasuki wilayah kampus di Bandung, Jawa Barat. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran dari prinsip demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia (HAM).
    “Kami mengecam seluruh tindakan represif yang mengakibatkan korban bermunculan dan mengutuk keras tindakan aparat dalam melakukan penyerangan di lingkungan Universitas Islam Bandung dan Universitas Pasundan,” ujar Atap dalam orasinya.
    Tak hanya itu, Aliansi BEM se-UI juga menyoroti kalimat yang diucapkan Presiden RI Prabowo Subianto dalam konferensi pers usai bertemu dengan ketua umum seluruh partai politik pada Minggu (31/8/2025).
    Saat itu, presiden menyebut adanya dugaan tindakan makar dalam demo yang berlangsung pada pekan lalu.
    “Pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai dugaan makar harus dibuktikan dengan investigasi yang jelas, transparan, dan akuntabel,” tagas Atan.
    Berikut lima poin lengkap pernyataan sikap yang disampaikan Aliansi BEM se-UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Selain Delpedro Marhaen, Staf Lokataru juga Ditangkap Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Selain Delpedro Marhaen, Staf Lokataru juga Ditangkap Polisi Megapolitan 2 September 2025

    Selain Delpedro Marhaen, Staf Lokataru juga Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Staf Lokataru Foundation bernama Muzaffar Salim ditangkap polisi di kantin Polda Metro Jaya, Selasa (1/9/2025) dini hari.
    Dia ditangkap usai sebelumnya Direktur Lokataru Delpedro Marhaen ditangkap polisi karena diduga melakukan aksi penghasutan.
    Tim advokasi Lokataru Foundation, Fian Alaydrus, mengatakan, penangkapan Muzaffar Salim dilakukan secara tiba-tiba di kantin belakang Polda Metro Jaya.
    “Bahkan Mujaffar itu saat kita mendampingi Delpedro di kantin belakang (Polda Metro Jaya), tiba-tiba ada 7-8 orang datang, foto-foto, bawa alat pendeteksi. Lalu ditanya, mana yang namanya Mujaffar? Tiba-tiba langsung dibawa,” kata Fian Alaydrus saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
    Menurut Fian, penangkapan tersebut dilakukan tanpa prosedur yang jelas. Pasalnya, Muzaffar langsung ditangkap dan dijadikan tersangka dengan tuduhan yang sama dengan Delpedro Marhaen.
    “Muzaffar ditangkap itu sekitar jam 01.58 WIB. Sebenarnya tersangka langsung, pasalnya sama dengan Delpedro. Sudah dua tersangka dari Lokataru,” kata dia.
    Fian menjelaskan, penangkapan keduanya dilakukan tanpa adanya proses pemanggilan maupun pemeriksaan awal. Menurutnya, proses tersebut terkesan janggal dan telah melanggar hukum.
    “Dari sisi prosedur dalam konteks penangkapan teman-teman kami, sahabat kami Delpedro dan juga Muzaffar, dari sisi prosedur itu sangat menyalahi KUHP,” jelas dia.
    Oleh karena itu, dia menyebut, penetapan tersangka terhadap keduanya merupakan bentuk kemunduran demokrasi di Indonesia.
    “Ini sungguh amat kejam, dan bentuk kemunduran demokrasi yang paling jauh,” ucap dia.
    Kompas.com telah berupaya mengkonfirmasi penangkapan staf Lokataru ini ke polisi. Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya belum memberikan tanggapan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Zulkarnaen Aprilantony Divonis 7 Tahun Penjara di Kasus Beking Situs Judol Kominfo
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Zulkarnaen Aprilantony Divonis 7 Tahun Penjara di Kasus Beking Situs Judol Kominfo Megapolitan 2 September 2025

    Zulkarnaen Aprilantony Divonis 7 Tahun Penjara di Kasus Beking Situs Judol Kominfo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) menjatuhkan vonis tujuh penjara terhadap terdakwa Zulkarnaen Apriliantony alias Tony dalam kasus beking situs judi
    online
    (judol) agar tidak terblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi),
    Putusan ini disampaikan majelis hakim pada Senin (1/9/2025).
    “Dengan ini menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Zulkarnaen Apriliantony dengan pidana penjara tujuh tahun dan denda sebesar satu miliar rupiah,” kata Hakim ketua Parulian Manik di ruang persidangan, Senin.
    Tony bersama tiga terdakwa lain dalam klaster koordinator dinyatakan terbukti bersalah karena mengoordinasikan lolosnya situs judol dari pemblokiran Kominfo.
    “Menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik yang memiliki muatan perjudian secara bersama-sama,” sebut Hakim.
    Adapun tiga terdakwa lain dalam klaster koordinator adalah Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus.
    Berbeda dengan Tony, ketiganya divonis lebih ringan, yakni lima tahun enam bulan penjara.
    “Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan Alias Agus, dengan pidana penjara masing-masing selama lima tahun dan enam bulan dan pidana denda masing-masing sebesar Rp 500 juta,” kata Hakim.
    Dalam dakwaan, jaksa penuntut umum (JPU) menjelaskan bahwa Tony adalah sosok yang mengoordinasikan situs judol langsung kepada Menkominfo saat itu, Budi Arie.
    “Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony bertugas sebagai penghubung dengan Menteri Kominfo saudara Budi Arie Setiadi,” bunyi dakwaan yang dibacakan JPU, sebagaimana dikutip pada Minggu (18/5/2025).
    Sementara itu, Adhi adalah pihak yang dikenalkan Tony kepada Budi Arie yang sedang mencari orang untuk mengumpulkan situs judi
    online
    untuk diblokir.
    “Terdakwa II Adhi Kismanto mempresentasikan alat
    crawling
    data yang mampu mengumpulkan data
    website
    judi
    online
    ,” kata jaksa.
    Terdakwa lainnya, Muhrijan berperan dalam menghubungkan Kemkominfo dengan agen situs judol yang tak ingin diblokir, setelah mengetahui rencana pengumpulan situs dari adiknya yang bekerja di Kemkominfo.
    “Terdakwa Muhrijan menyampaikan bahwa dirinya mengetahui praktik penjagaan website judi online dan mengancam akan melaporkannya kepada Menkominfo,” kata jaksa.
    Sementara terdakwa Alwin bertugas sebagai bendahara yang mendistribusikan uang hasil penjagaan situs judol.
    Diberitakan sebelumnya, setidaknya terdapat empat klaster dalam perkara melindungi situs judol agar tidak terblokir Kementerian Kominfo yang tengah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
    Klaster pertama adalah koordinator dengan terdakwa Adhi Kismanto, Zulkarnaen Apriliantony alias Tony, Muhrijan alias Agus, dan Alwin Jabarti Kiemas.
    Klaster kedua para eks pegawai Kementerian Kominfo, yakni terdakwa Denden Imadudin Soleh, Fakhri Dzulfiqar, Riko Rasota Rahmada, Syamsul Arifin, Yudha Rahman Setiadi, Yoga Priyanka Sihombing, Reyga Radika, Muhammad Abindra Putra Tayip N, dan Radyka Prima Wicaksana. Klaster ketiga yaitu agen situs judol.
    Para terdakwa terdiri dari Muchlis, Deny Maryono, Harry Efendy, Helmi Fernando, Bernard alias Otoy, Budianto Salim, Bennihardi, Ferry alias William alias Acai. Klaster keempat tindak pidana pencurian uang (TPPU) atau para penampung hasil melindungi situs judol. Para terdakwa yang baru diketahui adalah Rajo Emirsyah, Darmawati dan Adriana Angela Brigita.
    Dalam perkara dengan terdakwa Denden dan kawan-kawan, mereka didakwa melanggar Pasal 27 ayat (2) jo. Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pedagang Tanah Abang Terpukul Pascademo, Omzet Hancur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Pedagang Tanah Abang Terpukul Pascademo, Omzet Hancur Megapolitan 2 September 2025

    Pedagang Tanah Abang Terpukul Pascademo, Omzet Hancur
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang berharap kondisi Jakarta kembali kondusif setelah aksi demonstrasi beberapa hari terakhir yang berdampak pada aktivitas perdagangan.
    “Kami berharap situasi terus kondusif, biar pembeli tidak takut lagi datang. Kalau ramai lagi, pasti bisa pulih,” kata Mariana (58), pedagang busana muslim di Blok G, Selasa (2/9/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Mariana mengaku hampir 40 tahun berdagang di Tanah Abang dan baru kali ini merasakan penurunan omzet yang signifikan.
    “Biasanya bisa dapat minimal Rp800 ribu per hari, tapi sekarang paling Rp200 ribu. Kemarin (penjual) banyak yang tutup, masih pada takut,” ujarnya.
    Hal serupa disampaikan Richard (45), pedagang kain. Ia menuturkan unjuk rasa beberapa hari lalu berdampak besar terhadap pendapatannya karena harus menutup gerai lebih dari dua hari.
    “Saat demo, saya tutup jam 1 siang, lalu besoknya tidak buka karena situasi (belum aman). Semoga ke depan damai. Demo silakan, tapi jangan anarkis. Kita pelaku ekonomi kan butuh situasi kondusif,” tutur Richard.
    Karyawan toko di Blok B, Ferdi (30), menyebut sekitar 30 persen pedagang memilih menutup toko sejak Kamis (28/8/2025).
    Menurut dia, ketakutan masih dirasakan baik oleh pedagang maupun pembeli.
    “Dari luar mungkin kelihatannya (Tanah Abang) tidak aman, padahal sebenarnya situasi aman-aman saja untuk belanja. Tapi karena informasi di media sosial, orang jadi enggan ke sini,” kata Ferdi.
    Pedagang pakaian pria, Hendra (50), juga mengalami penurunan omzet hingga 70 persen.
    “Berdampak banget, masyarakat takut ke pasar. Harapan saya damai saja, biar lancar,” ucapnya.
    Kondisi lebih parah dialami Idrus (51), pedagang kain, yang mengaku kehilangan omzet hingga 100 persen.
    “Sebelum demo, omzet bisa Rp3 juta sampai Rp5 juta sehari. Dua karyawan saya sekarang terpaksa diliburkan. Kalau (demonstrasi) berlanjut, bisa banyak pedagang semakin rugi,” jelasnya.
    Meski demikian, ia berharap situasi kembali kondusif.
    “Kalau aman terus, orang-orang mungkin akan belanja lagi,” imbuh Idrus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Pom Minyak Goreng di Bogor, Warga Bisa Belanja Sesuai Isi Kantong
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Warga Antre di Pom Minyak Goreng Bogor, Bisa Beli Rp 1.000 Megapolitan 2 September 2025

    Warga Antre di Pom Minyak Goreng Bogor, Bisa Beli Rp 1.000
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
     Sejumlah warga RT 03 RW 01, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, mengantre di lokasi pom minyak goreng (Pomindo) yang baru saja diresmikan, Selasa (2/9/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah ibu-ibu mengantre panjang demi mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
    Konsep Depo Pomindo ini mirip dengan pom bensin mini yang kerap banyak ditemukan di pinggir jalan.
    Sehingga masyarakat dapat membeli kebutuhan minyak goreng dengan harga terjangkau menyesuaikan kemampuan keuangan.
    Camat Bogor Barat Dudi Fitri Susandi mengatakan, kehadiran depo pom minyak goreng ini menjadi satu-satunya yang ada di Kota Bogor.
    “Mau berapa pun dilayanin. Misal, mau beli Rp 1.000 juga diakomodir. Jadi bisa menyesuaikan, ibu-ibu enggak perlu bingung lagi,” kata Dudi, saat ditemui di lokasi.
    Dudi menyampaikan, dengan perbandingan selisih harga yang cukup jauh di pasar tradisional maupun toko retail, kehadiran Depo Pomindo ini dapat membantu warga yang mengalami kesulitan ekonomi.
    Dudi pun berencana akan membuat kolaborasi keberadaan Depo Pomindo ini dengan Koperasi Merah Putih (KMP) sehingga bisa terjangkau lebih luas.
    “Hal semacam ini harus disupport, apabila berjalan baik kita akan angkat ke level kecamatan untuk kolaborasi,” ujar dia.
    “Bisa kolaborasi Pomindo dengan Koperasi Merah Putih, karena di sini ada KMP Situgede. Mudah-mudahan bisa kita dorong MOU (kerjasama) dengan KMP se-Kecamatan Bogor Barat,” tambahnya.
    Direktur Utama PT Parama Artha Buana Yaya Sumantri menyampaikan, Kota Bogor menjadi outlet Pomindo ke-162 yang tersebar di seluruh Indonesia.
    Yaya menyebut, kualitas minyak goreng di Depo Pomindo ini setara dengan merek-merek minyak goreng premium yang ada di pasaran.
    “Minyak goreng ini hadir dengan harga terjangkau. Karena masyarakat bisa belanja dengan harga suka-suka, bisa Rp 1.000 kita akomodasi,” imbuhnya.
    “Untuk kisaran dengan harga pasaran kita jauh, karena langsung dari kilang. Harga per liternya Rp 16.000,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.