Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Sopir Bank Jateng Sempat Mengeluh Gaji Tak Cukup untuk Susu Anak
Editor
WONOGIRI, JAWA TENGAH –
Anggun, sopir operasional Bank Jateng yang membawa kabur uang hampir Rp 10 miliar, dikenal sebagai sosok yang aktif bersosialisasi di lingkungannya.
Namun, di balik itu, ia sempat mengeluhkan gaji Rp3 juta yang disebutnya pusing untuk memenuhi kebutuhan susu anak dan lainnya.
Seorang tetangga Anggun di Kelurahan Giriwono, Wonogiri, bernama Wahyu, memberikan gambaran mengenai kehidupan sehari-hari pelaku.
Menurutnya, Anggun merupakan warga yang mudah bergaul dan peduli dengan kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya.
“Kalau berinteraksi di masyarakat ya seperti pada umumnya. Lumrahnya masyarakat, sering bersosialisasi,” ujar Wahyu, dikutip
Tribun Jateng
Jumat (5/9/2025).
Wahyu menuturkan, kepedulian Anggun terhadap lingkungan terlihat saat ia ikut berdiskusi mengenai kegiatan peringatan HUT ke-80 RI.
Saat itu, kondisi nasional sedang memanas akibat demonstrasi, dan Anggun menanyakan detail perizinan acara.
“Tanya juga apa kegiatannya diizinkan karena sedang ramai demo itu. Diskusinya sampai sedetail itu, dia ada kepedulian dengan kegiatannya,” ungkap Wahyu.
Meskipun aktif secara sosial, Anggun ternyata pernah mengungkapkan keresahan finansialnya.
Dalam sebuah obrolan santai bersama warga lain, pelaku sempat menyinggung soal gajinya yang dirasa pas-pasan untuk menopang hidup keluarga.
“Ada cerita soal gaji di kalangan bapak-bapak itu, dia sempat cerita gaji Rp 3 juta tapi juga pusing untuk kebutuhan, susu anak dan yang lainnya,” imbuh Wahyu.
Anggun diketahui telah menikah dua kali dan memiliki total tiga orang anak.
Dari pernikahan pertama, ia memiliki satu anak dan pernikahan kedua memiliki dua anak.
“Kalau di rumah yang di sini ditempati sudah sekitar 5 tahun,” ucapnya.
Untuk menopang ekonomi keluarga, istrinya bekerja sebagai pengemudi ojek online sekaligus berjualan pakaian secara daring.
Wahyu mengaku telah mendengar apa yang dilakukan oleh Anggun. Awalnya ia tak percaya dengan hal itu.
Sampai akhirnya mencari kebenaran informasi tersebut karena di lingkungan setempat juga ramai diperbincangkan.
Wahyu mengaku sangat terkejut saat pertama kali mendengar kabar kenekatan Anggun. Awalnya ia tidak percaya hingga harus memastikan informasi tersebut ke beberapa temannya.
“Saya dapat informasi sore, saat itu belum percaya. Sampai saya memastikan telepon ke teman-teman. Saya kaget, karena nekat juga,” ujarnya.
Setelah kejadian itu, Wahyu menyebut suasana di sekitar rumah Anggun menjadi berbeda karena kerap didatangi orang-orang yang tidak dikenal.
“Entah siapa, bahasanya nyanggong di sana,” imbuhnya.
Aksi nekat Anggun terjadi pada Senin (1/9/2025) di area parkir Bank Jateng cabang Solo. Saat itu, ia sedang bertugas mengantar pegawai bank untuk mengambil uang dalam jumlah besar.
Setelah uang berada di dalam mobil operasional, Anggun memanfaatkan kelengahan petugas keamanan yang sedang pergi ke toilet.
Ia kemudian beralasan kepada pegawai bank lainnya bahwa ia ingin memindahkan posisi parkir mobil.
Bukannya kembali, Anggun justru langsung tancap gas membawa kabur mobil beserta uang senilai hampir Rp 10 miliar di dalamnya.
Rekaman CCTV menunjukkan mobil tersebut meninggalkan area bank sekitar pukul 12.20 WIB. Pihak kepolisian kini telah mengantongi identitasnya dan melakukan pengejaran intensif.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Sopir Bank Jateng Wonogiri yang Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/05/25/68325680ca8b7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Sopir Bank Jateng Sempat Mengeluh Gaji Tak Cukup untuk Susu Anak Regional
-

12 orang jadi tersangka kasus penjarahan rumah Uya Kuya
Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus penjarahan rumah Anggota Komisi IX DPR (nonaktif) Surya Utama atau Uya Kuya di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (30/8) malam.
“12 orang yang sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Alfian menambahkan, 12 tersangka tersebut punya peran masing-masing dalam melakukan aksinya, yakni sebagai provokator, pelaku penjarahan dan penyerangan kepada petugas.
Pihaknya akan terus melakukan pengembangan penyelidikan terhadap pelaku lainnya dalam kasus penjarahan tersebut.
Sebelumnya, polisi menetapkan sebanyak enam orang sebagai tersangka dalam kasus penjarahan rumah Uya Kuya.
Keenam tersangka tersebut sudah ditetapkan status hukumnya setelah dilakukan pemeriksaan intensif. Sedangkan satu orang baru tertangkap Rabu (3/9) sekitar pukul 11.00 WIB.
Adapun kasus penjarahan di rumah Uya Kuya itu menjadi sorotan publik setelah kediaman politisi itu diserbu massa.
Beredar sebuah video yang menampilkan kediaman artis sekaligus anggota DPR di kawasan Jakarta Timur itu didatangi massa, Sabtu (30/8) malam.
Massa berhasil merobohkan pagar rumah Uya Kuya dan langsung menerobos masuk hingga ke lantai dua untuk menjarah apa pun yang ada di rumah tersebut.
Terdengar suara massa berteriak bersahut-sahutan, “Hancurkan” dan benda-benda rumah yang pecah.
Uya Kuya sempat memberikan klarifikasi atas tindakan joget-joget di gedung MPR/DPR bersamaan dengan momen diumumkannya kenaikan tunjangan DPR RI, termasuk tunjangan rumah sebesar Rp50 juta setiap bulan.
Menurut Uya Kuya dalam klarifikasinya, joget-joget itu tidak ada kaitan dengan kenaikan tunjangan DPR. Mereka berjoget hanya mengikuti irama lagu untuk tujuan menghargai musisi yang tampil.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Dukcapil Jaksel targetkan cetak 1,75 juta e-KTP pada 2025
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan menargetkan mencetak 1.753.733 KTP elektronik (e-KTP) pada 2025 untuk pemerataan pelayanan kependudukan.
“Total wajib KTP di Jakarta Selatan sebanyak 1.753.733 orang,” kata Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Selatan Muhammad Nurrahman saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Nurrahman mengatakan masih ada 13.605 warga yang belum melakukan perekaman dan 1.206 data yang belum direkap dalam perekaman.
Saat ini, Dukcapil Jaksel tengah membidik siswa yang sudah berusia 17 tahun dari total jumlah penduduk warga Jakarta Selatan sebanyak 2.323.644 orang.
Dalam proses perekaman KTP elektronik tentunya ditemukan tantangan di lapangan, seperti warga jarang hadir karena tak berdomisili di Jakarta Selatan.
“Hanya saja masih ada penduduk yang tidak berdomisili di Jakarta Selatan, baik itu di luar negeri, luar daerah maupun bersekolah di tempat lain,” ucapnya.
Kendati demikian, tantangan tersebut bisa ditemukan solusi dengan adanya program mendatangi rumah ke rumah atau jemput bola ke kediaman warga.
Program jemput bola ini diprioritaskan bagi warga disabilitas maupun lanjut usia yang diharapkan bisa merasakan kemudahan layanan kependudukan.
Dukcapil Jaksel pun telah melakukan jemput bola perekaman e-KTP sebanyak 60 kali pada 2024. Adapun kegiatan perekaman KTP elektronik sudah dapat dimulai pada saat seseorang berusia 16 tahun.
Dengan begitu, saat individu berulang tahun maka dapat langsung datang ke kelurahan atau tempat perekaman awal untuk mengambil KTP tersebut.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/04/22/68075ffd5c303.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Sempat Curhat: Pusing Gaji Rp 3 Juta untuk Istri-Anak Regional
Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Sempat Curhat: Pusing Gaji Rp 3 Juta untuk Istri-Anak
Editor
WONOGIRI, KOMPAS.com
– Inilah sosok Anggun, sopir Bank Jateng Wonogiri yang menggondol uang Rp 10 miliar saat bertugas.
Anggun tinggal di sebuah rumah tingkat di Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri Kota, Jawa Tengah.
Keseharian pria itu diungkap seorang tetangganya bernama Wahyu.
Sebagaimana warga pada umumnya, tak ada yang aneh pada keseharian Anggun.
Ia memiliki istri yang berkerja sebagai ojek online (ojol) dan berjualan online.
“Istrinya itu nyambi ojek, ojol itu. Selain itu juga berjualan baju online,” jelasnya, Jumat (5/9/2025).
Selain itu menurutnya Anggun sudah menikah 2 kali.
Dari pernikahan pertama memiliki satu anak dan pernihakan kedua memiliki dua anak.
“Kalau di rumah yang disini ditempati sudah sekitar 5 tahun,” katanya.
Ia menerangkan sosok Anggun dikenal sering bersosialisasi dan termasuk warga yang aktif di lingkungan.
“Kalau berinteraksi di masyarakat ya seperti pada umumnya. Lumrahnya masyarakat, sering bersosialisasi,” katanya.
Menurutnya Anggun tinggal bersama istri dan anaknya di rumah itu.
Ia menyebut belum lama ini juga bertemu dengan Anggun, tepatnya sekira sepekan lalu
Anggun saat itu menanyakan soal kegiatan peringatan HUT ke-80 RI di lingkungan tempat tinggalnya, sebab saat itu situasi nasional sedang memanas.
“Tanya juga apa kegiatannya diizikan karena sedang ramai demo itu. Diskusinya sampai sedetail itu, dia ada kepedulian dengan kegiatannya,” paparnya.
Saat itu, Anggun dan beberapa warga lain yang berkumpul juga sempat membicarakan masalah gaji.
Ada obrolan soal gaji dalam tongkrongan bapak-bapak di lingkungan.
“Ada cerita soal gaji di kalangan bapak-bapak itu, dia sempat cerita gaji Rp 3 juta tapi juga pusing untuk kebutuhan, susu anak dan yang lainnya,” imbuhnya.
Ia sendiri mengaku sudah mendengar apa yang dilakukan Anggun pada Senin (1/9/2025).
Awalnya ia tak percaya tetangganya berbuat hal tersebut.
Hingga akhirnya ia mencari-cari kebenaran informasi itu, pasalnya di lingkungan setempat juga sempat ramai menjadi perbincangan.
“Saya dapat informasi sore, saat itu belum percaya. Sampai saya memastikan telepon ke teman-teman. Saya kaget, karena nekat juga,” ujar dia.
Usai kejadian itu, berdasar informasi warga yang tinggal di sekitar rumah Anggun, banyak orang asing yang berdatangan.
“Entah siapa, bahasanya nyanggong disana,” imbuhnya.
Sebelumnya, Seorang sopir bank daerah di Kabupaten Wonogiri nekat membawa kabur uang hampir Rp 10 miliar dengan alasan hendak memindahkan letak parkir mobil, Senin (1/9/2025) lalu.
Aksi nekat tersebut ia lakukan ketika sedang bertugas mengantar pegawai bank mengambil uang di area parkir Bank Jateng Cabang Solo, Jalan Slamet Riyadi, Gladag.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul
Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Pernah Curhat Soal Gaji, Istri Kerja Ojol
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Harga beras dan cabai di Jakarta turun
Jakarta (ANTARA) – Harga rata-rata sejumlah komoditas pangan di DKI Jakarta pada Sabtu (6/9) pagi mengalami penurunan seperti beras dan cabai, sementara minyak goreng, gula, serta beberapa sayuran cenderung naik.
Berdasarkan data infopangan.jakarta.go.id pukul 06.30 WIB, beras IR I turun dari sebelumnya Rp15.456 per kg menjadi Rp15.008 per kg, beras IR II (Ramos) turun dari Rp14.634 per kg menjadi Rp14.406 per kg, dan beras Muncul I turun dari Rp15.017 per kg menjadi Rp14.575 per kg.
Sebaliknya, beras IR 42 (pera) naik dari Rp15.566 per kg menjadi Rp15.928 per kg dan beras Setra I atau premium naik dari Rp16.095 per kg menjadi Rp16.183 per kg.
Harga cabai mayoritas turun, seperti cabai merah keriting dari Rp47.851 per kg menjadi Rp46.686 per kg, cabai merah besar dari Rp50.019 per kg menjadi Rp49.100 per kg, cabai rawit merah dari Rp45.484 per kg menjadi Rp43.977 per kg, dan cabai rawit hijau dari Rp44.344 per kg menjadi Rp42.043 per kg.
Hanya cabai rawit hijau besar yang naik dari Rp42.500 per kg menjadi Rp43.333 per kg. Sementara itu, harga bawang merah naik dari Rp47.433 per kg menjadi Rp47.780 per kg, diikuti bawang putih yang meningkat dari Rp40.476 per kg menjadi Rp40.793 per kg.
Harga minyak goreng curah mengalami kenaikan dari Rp19.767 per kg menjadi Rp19.914 per kg, minyak goreng kemasan premium naik dari Rp22.521 per kg menjadi Rp24.833 per kg dan Minyakita ari Rp16.250 per kg menjadi Rp16.300 per kg.
Gula pasir juga naik dari Rp18.403 per kg menjadi Rp18.546 per kg , sementara gula pasir kemasan premium meningkat tipis dari Rp19.000 per kg menjadi Rp19.250 per kg.
Sejumlah sayuran dan buah turut mengalami kenaikan, seperti kentang meningkat tipis dari Rp19.511 per kg menjadi Rp19.721 per kg, tomat dari Rp17.962 per kg menjadi Rp18.400 per kg, serta kelapa kupas dari Rp14.233 per kg menjadi Rp15.000 per kg. Sebaliknya, jeruk Medan turun dari Rp31.371 per kg menjadi Rp30.300 per kg , sementara semangka stabil di harga Rp13.183 per kg.
Untuk protein hewani, daging sapi has (paha belakang) turun signifikan dari Rp144.833 per kg menjadi Rp140.104 per kg, daging sapi semur dari Rp138.667 per kg menjadi Rp134.333 per kg, namun daging sapi segar justru melonjak dari Rp134.896 per kg menjadi Rp138.333 per kg.
Tak hanya itu, harga daging kambing juga meningkat cukup tinggi dari Rp145.000 per kg menjadi Rp152.500 per kg, ayam broiler melemah dari Rp40.600 per kg menjadi Rp40.200 per kg, dan telur ayam ras turun tipis dari Rp28.297 per kg menjadi Rp28.029 per kg.
Sementara pergerakan harga komoditas perikanan terpantau bervariasi. Ikan bandeng naik dari Rp41.000 per kg menjadi Rp42.324 per kg, ikan mas dari Rp37.947 per kg menjadi Rp40.250 per kg, sedangkan ikan lele turun tipis dari Rp29.009 per kg menjadi Rp28.950 per kg dan ikan kembung melemah dari Rp45.250 per kg menjadi Rp43.750 per kg.
Produk olahan pun berfluktuasi, seperti susu bubuk Bendera 400 gram turun dari Rp45.500 per kardus menjadi Rp45.000 per kardus, susu bubuk Dancow 400 gram melemah dari Rp53.333 per kardus menjadi Rp47.500 per kardus, serta susu kental Bendera 200 gram dari Rp13.358 per kaleng menjadi Rp13.093 per kaleng.
Di sisi lain, susu kental Enak 200 gram naik dari Rp11.040 per kaleng menjadi Rp11.896 per kaleng, margarin Blueband cup anjlok dari Rp31.717 per kemasan menjadi Rp18.187 per kemasan, sedangkan margarin sachet naik tipis dari Rp10.305 per kemasan menjadi Rp10.786 per kemasan.
Komoditas lain juga bergerak variatif, seperti kacang kedelai turun dari Rp16.500 per kg menjadi Rp13.750 per kg, sementara harga gas elpiji 3 kilogram tercatat turundari Rp20.933 per tabung menjadi Rp20.667 per tabung.
Pewarta: Aria Ananda
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kriminal kemarin, pelaku perusakan hingga penyerangan Polres Jakut
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (5/9), mulai dari Polres Jaktim tangkap empat pelaku perusakan sejumlah kantor polisi hingga Pelaku penyerangan Polrestro Jakut dapat ajakan dari medsos.
Berikut rangkuman berita selengkapnya:
1. Polres Jaktim tangkap empat pelaku perusakan sejumlah kantor polisi
Polres Metro Jakarta Timur menangkap empat terduga pelaku perusakan sejumlah kantor polisi di wilayahnya pada aksi kericuhan yang terjadi pada Jumat (29/8) malam dan Sabtu (30/8) dini hari.
Baca di sini
2. Polisi fasilitasi penyerahan barang jarahan milik Ahmad Sahroni
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara memfasilitasi proses penyerahan sejumlah barang milik anggota DPR RI non-aktif Ahmad Sahroni yang sempat dijarah oleh massa kepada pihak keluarganya yang diwakili oleh Achmad Winarso.
Baca di sini
3. Polisi selidiki pencurian warung kelontong di Cilincing
Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara mulai menyelidiki kasus pencurian warung kelontong di Jalan Kebantenan III, RT 06/05, Kelurahan Semper Timur, Jumat (5/9) saat pemiliknya tengah tertidur.
Baca di sini
4. Pelaku penyerangan Polrestro Jakut dapat ajakan dari medsos
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar menyebutkan pelaku penyerangan Markas Polres Metro Jakut pada Sabtu (30/8) malam hingga Minggu (31/8) dini hari dapat ajakan melalui media sosial (medsos).
Baca di sini
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/09/04/68b96ebfb6588.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Ini Respons TNI, Polri, DPR, dan Pemerintah atas Tuntutan 17+8 dari Rakyat Nasional
Ini Respons TNI, Polri, DPR, dan Pemerintah atas Tuntutan 17+8 dari Rakyat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Usai ragam aksi di beberapa wilayah, Polri dan TNI merespons berbagai tuntutan dari rakyat yang tertuang dalam tuntutan 17+8.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Marinir) Freddy Adrianzah menanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat yang meminta tentara kembali ke barak dan menarik diri dari urusan pengamanan sipil.
“TNI sangat mengapresiasi beberapa tuntutan maupun masukan 17+8 yang tiga untuk TNI,” kata Freddy dalam konferensi pers, Jumat (5/9/2025).
Hari ini, Freddy mengatakan bahwa tuntutan yang diminta dalam waktu tertentu itu akan dihormati TNI sebagai institusi pertahanan negara.
Dalam kerangka hukum dan demokrasi, TNI juga sangat menjunjung tinggi dan menghormati supremasi sipil yang berlaku di Indonesia.
“Apa pun yang diputuskan, apa pun kebijakan yang diberikan pada TNI, itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh kehormatan,” kata Freddy.
Sementara itu, Polri memastikan bahwa pihaknya tidak anti kritik.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko turut merespons tuntutan 17+8 yang dilayangkan masyarakat pasca aksi demonstrasi yang terjadi akhir Agustus 2025.
“Terkait apa yang menjadi tuntutan dalam era demokrasi, tentu Bapak Kapolri selalu menegaskan, Polri diharapkan menjadi organisasi yang modern,” kata Trunoyudo dalam konferensi pers yang digelar di Puspen Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2025).
“Dan salah satunya adalah ciri dari organisasi menuju modern adalah menerima kritikan. Polri tidak antikritik,” ucap dia.
Trunoyudo mengatakan bahwa harapan masyarakat tentu ada rasa memiliki institusi Polri.
“Namun, konteks untuk hal ini kami menyerahkan dalam tuntutan tersebut dan pada prinsipnya Kapolri juga menyampaikan tidak antikritik,” kata dia.
DPR juga sudah menanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat dengan enam poin pernyataan.
Pertama, menyepakati dihentikannya tunjangan perumahan untuk anggota DPR.
“Poin pertama, DPR RI menyepakati menghentikan pemberian tunjangan perumahan anggota DPR RI terhitung sejak tanggal 31 Agustus 2025,” ujar Dasco dalam konferensi pers, Jumat (5/9/2025) malam.
Kedua, DPR melakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri terhitung sejak 1 September 2025, kecuali menghadiri undangan kenegaraan.
Ketiga, lembaga legislatif itu akan memangkas tunjangan dan fasilitas anggota DPR setelah evaluasi, meliputi biaya listrik, jasa telepon, komunikasi intensif, hingga tunjangan transportasi.
Selanjutnya, anggota DPR yang telah dinonaktifkan oleh partai politiknya tidak dibayarkan hak-hak keuangannya.
“Lima, Pimpinan DPR menindaklanjuti penonaktifan beberapa anggota DPR RI yang telah dilakukan oleh partai politik melalui mahkamah partai politik masing-masing dengan meminta Mahkamah Kehormatan DPR RI untuk berkoordinasi dengan mahkamah partai politik masing-masing yang telah memulai pemeriksaan terhadap anggota DPR RI dimaksud,” ujar Dasco.
DPR juga akan memperkuat transparansi dan partisipasi publik yang bermakna dalam proses legislasi dan kebijakan lainnya.
“Adapun sebagai bentuk transparansi, apa yang kemudian sudah dilakukan evaluasi dengan total yang akan diterima oleh anggota DPR berupa komponen-komponen tunjangan, serta hal-hal lain. Ini kami akan lampirkan dan nanti akan dibagikan kepada awak media,” ujar Dasco.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto juga turut menanggapi sejumlah poin dalam 17+8 Tuntutan Rakyat berkaitan dengan isu ketenagakerjaan.
Salah satunya adalah poin 16 yang tuntutannya meminta pemerintah mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
“Ada mencegah PHK massal itu sudah menjadi bagian daripada tugas pemerintah,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Airlangga memastikan pemerintah akan terus mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan.
“Tadi kami sampaikan kalau deregulasi dilanjutkan di beberapa industri di Jawa, itu akan bisa meningkatkan 100.000 lebih tenaga kerja, ini sedang kita siapkan,” ucap Airlangga.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imigrasi dan Pemasyarakatan) Yusril Ihza Mahendra memastikan pemerintah merespons positif 17+8 Tuntutan Rakyat tersebut.
Yusril memandang tuntutan tersebut sebagai amanat dari rakyat.
“Sebagai tuntutan rakyat, pemerintah yang mendapat amanat rakyat tentu akan merespons positif apa yang menjadi tuntutan dan keinginan rakyatnya. Mustahil pemerintah mengabaikan tuntutan itu,” kata Yusril.
Senada, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, mengatakan bahwa tuntutan para pedemo sudah didengar Presiden RI Prabowo Subianto.
Meski begitu, menurutnya, tidak semua tuntutan bisa dipenuhi dalam sekejap mata.
“Sebagian apa yang diminta oleh para pedemo, oleh masyarakat ya tentu selalu didengar oleh Presiden dan Presiden juga tentu sedapat mungkin telah mendengarkan itu kemudian memenuhi apa yang diminta, tentunya tidak serentak ya semua dipenuhi, kalau semua permintaan dipenuhi kan juga repot ya,” kata Wiranto di Kompleks Istana.
Adapun 17+8 tuntutan rakyat tersebut memiliki tenggat waktu hingga 5 September 2025, yaitu:
Sementara itu, 8 Tuntutan Tambahan dengan Deadline 31 Agustus 2026, yaitu:
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

DKI kemarin, uji coba halte Transjakarta hingga aksi 17+8
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar Kota Jakarta pada Jumat (5/9) masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari Transjakarta uji coba fungsional Halte Bundaran Senayan pascademo hingga Ratusan mahasiswa lanjutkan unjuk rasa di DPR, desak tuntutan 17+8.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Transjakarta uji coba fungsional Halte Bundaran Senayan pascademo
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba fungsional Halte Bundaran Senayan setelah melakukan perbaikan pascademonstrasi pada akhir Agustus lalu.
Baca di sini
2. Progres pembangunan LRT Jakarta Velodrome-Manggarai 67,12 persen
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan progres pengerjaan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai saat ini mencapai 67,122 persen.
Baca di sini
3. Andovi ajak massa tak pilih caleg DPR 2029 tidak pro tuntutan 17+8
Kreator konten sekaligus pemengaruh (influencer) Andovi da Lopez mendesak massa aliansi masyarakat sipil dan elemen mahasiswa yang berunjuk rasa di DPR/MPR untuk tidak memilih caleg DPR pada Pemilu 2029 yang tidak memenuhi tuntutan rakyat 17+8.
Baca di sini
4. BEM Unpad serukan pemenuhan tuntutan 17+8
Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama koalisi masyarakat sipil menggelar aksi di halaman depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jumat, menyerukan pemenuhan 17 tuntutan rakyat dan 8 agenda reformasi nasional (17+8).
Baca di sini
5. Ratusan mahasiswa lanjutkan unjuk rasa di DPR, desak tuntutan 17+8
Ratusan mahasiswa dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Jumat (5/9), berunjuk rasa di depan Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, untuk mendesak pemerintah agar memenuhi tenggat waktu tuntutan 17+8 yang diajukan segenap rakyat Indonesia.
Baca di sini
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/09/05/68ba868217b6f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Ojol yang Diundang Gibran ke Istana, Dituduh Gadungan hingga Diancam Megapolitan 6 September 2025
Cerita Ojol yang Diundang Gibran ke Istana, Dituduh Gadungan hingga Diancam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pertemuan antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wapres pada Minggu (31/8/2025) menyisakan kisah yang tidak mengenakkan.
Salah satunya bagi Doni Pratama (37),
driver
ojol yang hadir sebagai perwakilan Indrive.
Tiba-tiba, ia menjadi buah bibir di media sosial usai bertemu Gibran.
Alih-alih dianggap membawa aspirasi, ia malah dituding sebagai ojol gadungan, bahkan sempat mendapat ancaman.
Tudingan ini membuatnya harus memberi klarifikasi berulang kali.
Sebab, banyak ojol sekalipun yang mempertanyakan statusnya karena merasa tak mengenalnya dalam komunitas.
Ia pun mempertanyakan dasar tudingan itu dan menyebut seolah-olah ada standar ganda soal siapa yang diakui sebagai driver.
“Apakah kita harus daftar di semua komunitas? Itu baru diakuin gitu dan apakah kita harus masuk asosiasi atau serikat pekerja ojol? Kan nggak gitu,” kata Doni, Jumat (5/9/2025).
Doni menegaskan, ia adalah driver resmi Indrive sejak 2020. Tidak ada aturan yang mewajibkan ojol menjadi anggota asosiasi tertentu.
“Bisa dibilang
full time
, tapi saya juga, punya sampingan lain gitu, yang tadi saya bilang, saya punya warkop, cuma untuk sementara ini, saya tutup karena kondisi sekarang ini dan saya juga jualan online,” kata Doni.
“Memang saya bukan anggota (asosiasi), tapi kan tidak ada mau wajibnya ke sana,” tambah dia.
Bagi Doni, dampak paling berat bukan hanya cibiran warganet, melainkan kondisi keluarganya yang ikut goyah.
Ia menyebut istri dan anaknya jatuh sakit akibat tekanan yang datang bertubi-tubi.
“Ya, jujur sedih banget gitu karena berdampak kepada keluarga. Keluarga saya, istri anak saya ngedrop, walaupun mungkin mereka tidak menunjukkan kesedihan atau apa, tapi dari segi kesehatan, ini ngedrop banget,” ujar dia.
Anaknya bahkan sempat mendapat komentar dari teman-temannya di sekolah.
Ia cemas bila tekanan tersebut bisa memengaruhi kondisi psikologis anaknya.
“Anak saya mungkin diam. Tapi dia juga akhirnya bicara, bahwa teman-temannya bilang, bahwa ayah kamu ada di sini, ada gini, dan dia nggak bisa jawab apa-apa. Saya cuma khawatir ya, mentalnya gitu,” ucap Doni.
Badai yang menerpa Doni semakin menjadi ketika ia mengaku menerima pesan ancaman dari akun tak dikenal melalui media sosial.
“Ada satu akun yang ngancem saya di sosial media saya. Itu ada yang ngancem sih, intinya dia ngancem, ‘
awas bakal gua cari lu, gua abisin
‘,” kata Doni.
Selain itu, foto pribadinya saat mengenakan jas dan dasi juga beredar di media sosial dan disalahartikan, membuat keluarganya cemas.
“Orangtua saya juga WA, ini kan foto
yang
bener-bener foto saya pakai jas dan dasi. Itu real foto saya, tapi diambil waktu acara pesta atau kondangan. Saya enggak tahu itu fotonya (nyebar) dari mana,” jelas dia.
Meski diterpa fitnah, Doni tetap menggunakan kesempatan di Istana untuk menyuarakan aspirasi.
Ia menanyakan langsung ke Wapres mengenai perkembangan kasus Affan Kurniawan,
driver
ojol yang tewas dilindas kendaraan Brimob saat kerusuhan di Jakarta Pusat.
“Saya tanya sama Pak Wapres, ‘
Pak maaf, apakah memang benar tujuh tersangka itu yang terjadi?’
karena kita warga, netizen meragukan kan tidak jelas, apakah benar atau tidak. Pak Wapres cuma menjawab intinya, ‘ikuti saja, proses hukum akan dijalani secara transparan, tolong percaya dulu sama pemerintah’,” ujar Doni.
Selain itu, Doni dan driver lain juga menyampaikan aspirasi terkait perlindungan sosial bagi para driver ojol.
“Salah satu dari kami mengutarakan, ibarat mengusulkan bahwa BPJS ketenagakerjaan, jadi BPJS ketenagakerjaan atau BPJS buat ojol, Pak Wapres menerima aspirasi itu, dan kelihatannya positif,” kata Doni.
Ia juga menekankan pentingnya kepastian legalitas bagi profesi ojol agar aplikasi tidak bisa bertindak semena-mena.
“Nah selain itu, kita juga menuntut legalitas, legalitas payung hukum Ojol, supaya teman-teman itu tenang, aplikasi itu tidak semena-mena lagi sama kami, dalam arti kata program-program kayak Aceng (argo goceng) segala macam,” jelas dia.
Di tengah segala tudingan, ancaman, dan dampak bagi keluarga, Doni tetap berusaha melihat sisi positif dari peristiwa ini.
“Ada positif negatif pasti ada, gitu, ya, dibilang terganggu, ganggu, tapi,
alhamdulillah, follower
jadi nambah,” kata Doni.
Ia berharap, pihak-pihak yang sempat menudingnya bisa meminta maaf, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga kepada seluruh driver ojol di Indonesia.
“Paling enggak, orang-orang yang tersebut klarifikasi gitu, minta maaf sama kami, bukan kami aja, sama teman-teman ojol seluruh Indonesia,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
