Jenis Media: Metropolitan

  • Jakbar kembali tanam ratusan tanaman di Semanan

    Jakbar kembali tanam ratusan tanaman di Semanan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat kembali menanam pohon serta tanaman hias dan sebanyak 215 batang di Jalan Dharma Permata RW 12 Taman Semanan Indah (TSI), Semanan, Kalideres, pada Jumat.

    Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusuma di Jakarta, menyebutkan, penanaman dilaksanakan pada area lahan milik Pemprov DKI Jakarta seluas kurang lebih 400 meter persegi (m2).

    “Kami tanam sebanyak 215 terdiri dari 15 pohon tabebuya pink dan 200 tanaman hias. Pohon tabebuya itu punya banyak manfaat, selain membantu penyerapan polusi udara, pohon ini juga dapat mencegah erosi,” ujar Dirja.

    Pohon tabebuya setinggi 2-3 meter itu ditanam dengan jarak tanam antarpohon sekitar 4-5 meter. Sedangkan 200 tanam hias, seperti patah tulang ditanam di sekeliling taman.

    “Untuk perawatannya, kami menugaskan sejumlah PJLP untuk menyiram pohon agar bisa tumbuh dan berkembang,” ujar dia.

    Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Tamhut Jakarta Barat telah menanam 183.676 tanaman hias serta 322 pohon pelindung sejak Januari sampai Agustus 2025.

    Penanaman dilakukan pada aset-aset Pemprov DKI yang ada di wilayah Jakarta Barat, seperti taman, median jalan, jalur hijau, Tempat Pemakaman Umum (TPU), hutan kota dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakbar bagikan 110 kantong berisi sayuran untuk warga

    Jakbar bagikan 110 kantong berisi sayuran untuk warga

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Barat membagikan sebanyak 110 kantong sayuran hasil pertanian perkotaan di Balai Penyuluhan Pertanian Kembangan kepada warga setempat pada Jumat.

    Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit di Jakarta menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan produksi pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kembangan.

    “Semua produk pertanian ini merupakan hasil panen di BPP Kembangan, sebagian lainnya panen sayur di ‘rooftop’ (atap) gedung parkir kantor Wali Kota Jakarta Barat,” kaya Novy.

    Adapun setiap kantong yang dibagikan berisi sawi, pakcoy, kangkung, jagung dan terong. “Kami membagikan sekitar 82 kilogram (kg) sayuran, terdiri dari 12,5 kg sawi, 25 kg pakcoy, 16,5 kg kangkung, 21 kg jagung dan 7 kg terong,” katanya.

    Totalnya, ada 110 kantong yang dibagikan kepada masyarakat yang melintas di depan BPP Kembangan.

    Novy menambahkan, pihaknya menanam berbagai komoditas pertanian di BPP Kembangan, seperti terong, pakcoy, bayam, kangkung, cabai dan sebagainya.

    Sedangkan, panennya bergantung pada masa tanam, mulai dari 21 hari untuk kangkung hingga tiga bulan untuk terong, tomat dan jagung.

    “Dengan kegiatan ini diharapkan warga tak hanya menikmati hasil panen tapi juga bisa mengenal BPP. Bisa belajar dan mencoba menanam sendiri,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 687 calon “pasukan putih” di Jakbar rampungkan tes tertulis

    687 calon “pasukan putih” di Jakbar rampungkan tes tertulis

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 687 calon Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) sebagai Petugas Layanan Kesehatan Warga (PLKW) di Jakarta Barat telah merampungkan tes tertulis dan skrining kesehatan jiwa pada Kamis (11/9).

    Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menyebutkan bahwa proses selanjutnya adalah wawancara yang bakal dilaksanakan pekan depan.

    “Setelah semua tahapan seleksi selesai, nantinya akan dipilih sebanyak 134 orang untuk penempatan di wilayah Jakarta Barat,” kata Erizon di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, 134 “pasukan putih” itu akan disebar ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan yang ada di Jakarta Barat. Satu Pustu akan ditempati oleh dua “pasukan putih”.

    “Setelah kontrak akan ada pelatihan dasar dulu. Dilakukan oleh Puslat Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, mungkin ada sedikit magang juga,” katanya.

    Setelah itu, baru akan ditempatkan di wilayah Puskesmas Pembantu, mendampingi para perawat yang biasa melakukan kunjungan ke rumah warga.

    Erizon menjelaskan, mereka nantinya bertugas membantu warga yang memiliki keterbatasan fisik. “Prinsipnya membantu warga masyarakat yang ada keterbatasan dalam aktivitas fisik,” katanya.

    Misalnya, warga yang sulit untuk bergerak. “Diturunkan juga mungkin untuk membantu ke sehari-harinya,” kata Erizon.

    Selain pendampingan, kata Erizon, nantinya mereka juga akan membantu urusan administrasi. Mereka menjadi pendamping perawat, mengawasi minum obat, bahkan membantu untuk administrasi rujukan kalau ingin ke rumah sakit.

    “Seperti itulah, intinya membantu warga masyarakat yang ada keterbatasan secara fisik,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Uya Kuya dan Astrid datangi Polres Metro Jaktim

    Uya Kuya dan Astrid datangi Polres Metro Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPR RI nonaktif Surya Utama atau Uya Kuya mendatangi Mapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim) bersama sang istri Astrid Kuya, Jumat malam.

    Uya tiba sekitar pukul 20.00 WIB dengan mengenakan kemeja biru dongker dan celana abu-abu. Sedangkan Astrid datang dengan baju bercorak hitam putih, kerudung hitam, dan celana biru dongker muda.

    Mereka langsung masuk ke ruang Mapolres tanpa memberikan banyak komentar kepada media.

    “Saya dipanggil, kalau urusan apanya saya tidak tahu, belum tahu,” kata Uya Kuya.

    Bersamaan hal itu, pemeriksaan artis Sherina Munaf untuk klarifikasi terkait unggahannya di media sosial mengenai penyelamatan kucing milik anggota DPR (nonaktif) Surya Utama atau Uya Kuya di Polres Metro Jakarta Timur masih berlangsung.

    “Pemeriksaan Sherina Munaf saat ini sedang berlangsung,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi.

    Sherina hadir memenuhi panggilan penyidik untuk dimintai keterangan. Artis sekaligus penyanyi tersebut masih menjalani pemeriksaan di ruang Satreskrim Polres Jaktim sejak Jumat siang.

    “Sherina sudah hadir ke Polres Metro Jakarta Timur pukul 14.00 WIB,” ucap Alfian.

    Polisi menyebut klarifikasi Sherina penting lantaran informasi yang beredar menyebut kucing tersebut merupakan milik Uya Kuya dan diduga dijarah saat peristiwa penjarahan rumah artis tersebut beberapa waktu lalu.

    Sebelumn​​​ya, lewat media sosialnya, Sherina Munaf membagikan kabar terbaru soal penyelamatan kucing milik Uya Kuya bernama Lili yang sudah ditemukan.

    “Salah satu kucing dari rumah Uya Kuya ada yang rescue dan semalaman saya dan @indiradiandra sudah koordinasi langsung dengan rescuer. Pagi ini dijemput dan sekarang kucing posisi aman, sedang saya foster. Ini hanya satu ekor dari kemungkinan 16-20an ekor kucing yang dibreeding di lokasi tersebut,” tulis Sherina.

    Sherina juga mendeskripsikan kondisi kucing yang diduga milik Uya Kuya tersebut.

    “Kondisi: sangat kurus, tulang-tulangnya berasa banget kalau lagi dipet badannya. Untuk para pet owners, please sebisa mungkin ADOPT don’t SHOP, steril kucingnya, kl tak mampu rawat tak usah pelihara,” lanjut unggahan Sherina.

    Adapun Polres Metro Jakarta Timur menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus penjarahan rumah Anggota Komisi IX DPR (nonaktif) Surya Utama atau Uya Kuya di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 30 Agustus 2025.

    Para tersangka tersebut memiliki peran masing-masing dalam melakukan aksi mereka, yakni sebagai provokator, pelaku penjarahan dan penyerangan kepada petugas.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI bakal bangun studio film di Setu Babakan

    DKI bakal bangun studio film di Setu Babakan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membangun studio film di Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jakarta Selatan.

    “Ada dua proyek besar yang dibangun di Jakarta Selatan ini, pertama revitalisasi Ragunan dan kedua kita akan merevitalisasi Setu Babakan yang akan dibangun studio film,” kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno saat menyambangi Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan di Jakarta, Jumat.

    Rano mengatakan, Perkampungan Budaya Betawi itu direncanakan menjadi pusat wisata di Jakarta.

    Setu Babakan adalah sebuah danau buatan dengan luas 32 hektare (ha) yang terletak di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Selain sebagai penampungan air, Setu Babakan juga dikenal sebagai pusat pelestarian budaya Betawi dan tempat wisata edukasi dan rekreasi.

    Dia juga meninjau sejumlah pelayanan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan Shalat Jumat di Masjid Darul Jannah, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

    Kedatangan Wagub Rano disambut oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan M Anwar, Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Ali Murthadho, Sekretaris Kota Jakarta Selatan Mukhlisin, para pejabat di lingkungan Kota Jakarta Selatan dan para camat.

    Sejumlah pelayanan yang ditinjau di antaranya Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UP PTSP) Jakarta Selatan.

    Dia mendukung penuh UP PTSP Jakarta Selatan dalam meraih “Predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Dari Korupsi”.

    Selanjutnya, dia menyambangi Tempat Penitipan Anak Negeri (TPAN) Bale Bermain Serasi dan Dekranasda Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan.

    Kemudian, Rano juga berdiskusi dengan para camat di wilayah Jakarta Selatan.

    Dalam diskusi, Wagub menyampaikan agar para camat menyampaikan permasalahan atau potensi yang ada di wilayahnya secara tertulis agar bisa dirapatkan dan memanggil dinas terkait dan memasukannya dalam perencanaan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PT KCN Ajak Pemprov DKI Bangun Kampung Nelayan usai Ada Pagar Beton Cilincing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    PT KCN Ajak Pemprov DKI Bangun Kampung Nelayan usai Ada Pagar Beton Cilincing Megapolitan 12 September 2025

    PT KCN Ajak Pemprov DKI Bangun Kampung Nelayan usai Ada Pagar Beton Cilincing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Karya Cipta Nusantara (KCN) bakal mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membangun proyek Kampung Nelayan Kalibaru, Cilincing, Marunda (KCM).
    Direktur Utara PT KCN, Widodo Setiadi mengatakan, proyek kampung nelayan ini harus digagas secara bersama-sama dengan Pemprov DKI dan juga PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo).
    Sebab, selain pembangunan pagar beton, Pelindo juga tengah menggagas pembangunan tol laut di Pesisir Cilincing.
    Sementara area tangkap nelayan Pesisir Cilincing berada di tengah antara proyek pembangunan dermaga KCN dan proyek tol laut yang digagas Pelindo.
    “Saya sampaikan ini petanya, yang biru itu adalah jalan tol, ini yang harusnya nanti juga digagas dalam 20 bulan selesai. Jadi, selain ada proyek KCN tentu akan ada jalan tol. Ini sama-sama proyek strategis nasional, dan sama-sama tadi sudah dijelaskan sudah memiliki Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL),” ujar Widodo dalam konfersi pers, Jumat (12/9/2025).
    Oleh karena itu, Widodo mengusulkan agar Pemprov DKI mau sama-sama membangun proyek Kampung KCM agar area tangkap nelayan yang berada di tengah kedua proyek strategis nasional tersebut tetap terus berkembang.
    “Kami usulkan semacam kampung kita akan membuat semacam itu yang tadi proyeknya Pemprov gagas karya KCN, Kali Baru, Cilincing, Marunda,” ucap Widodo.
    Widodo menambahkan, dengan adanya proyek KCM, nelayan masih memiliki area tangkap seluas 180 hektare atau lima kali lebih luas dari kawasan Muara Angke.
    Nantinya di area tersebut pula akan dilakukan berbagai pengembangan. Mulai dari pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), budi daya ikan, dan lain sebagainya.
    Pengembangan di area itu dipastikan untuk membuat para nelayan bisa terus berpenghasilan tinggi.
    Usulan pembangunan Kampung KCM, sudah disampaikan PT KCN ke Pemprov Jakarta melalui surat tertulis.
    “Kami sudah bersurat kepada Pak Gubernur dan sudah mulai ditanggapi bahwa menjelang ulang tahun nanti ke 500 DKI, itu pas berbarengan harusnya dengan penyelesaian proyek KCN selesai tahun 2026 di pier tiga yang sekarang lagi dibangun, lalu proyek NPEA (tol laut) ini juga selesai,” ucap Widodo.
    Widodo juga memastikan, PT KCN terus bertanggungjawab untuk lingkungan dari pembangunan dermaga yang dilakukan.
    Salah satunya dengan melalukan penanaman mangrove di sepanjang area yang akan dibangun tol laut atau dekat dengan area tangkap nelayan.
    “Tanggung jawab dari corporate sosial respons dari KCN adalah kita akan menanam mangrove sepanjang pinggir jalan tol, dimana sebetulnya gagasan ini kami sudah mulai kalau kita lihat di perbatasan KCN sekarang ini sudah ada 1,5 kilo, ditambah nanti 2,5 total 4 kilo yang akan ditanam mangrove,” tutur Widodo.
    Diberitakan sebelumnya, Kompas.com sudah mengamati kemunculan pagar beton laut tersebut sejak bulan Mei 2025.
    Pagar beton laut yang terlihat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing ketika itu masih dalam tahap pembangunan dan belum beroperasi sebagai tempat penampungan batu bara curah.
    Kini, panjang beton yang menjorok dari daratan ke tengah laut tersebut kurang lebih sudah mencapai tiga kilometer.
    Kemudian, sudah terdapat tiga pagar beton laut dengan panjang yang sama dan sudah beroperasi sebagai tempat penampungan batu bara curah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel Megapolitan 12 September 2025

    Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kebakaran di Jalan Margaguna 1, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025), diduga akibat korsleting pada kabel listrik rumah.
    “Untuk dugaan sementara, disebabkan korsleting pada kabel di lantai tiga. Untuk hasil A1 (pastinya) menunggu dari lab,” jelas Kepala Satgas BPBD Jakarta Selatan Kendar saat dikonfirmasi, Jumat.
    Menurut keterangan saksi dari warga setempat, api tersebut memang terlihat dari lantai tiga rumah.
    Warga mengira, mulanya api berasal dari pembakaran sampah.
    “Kemudian setelah dicek ternyata api sudah membakar bagian dalam rumah,” ujar Kendar.
    Saat kejadian, empat penghuni rumah sedang tidak di tempat. Mereka sedang berada di luar negeri saat itu.
    “Rumah dalam keadaan kosong, pemilik sedang berada di Jerman,” kata dia.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 407,5 juta.
    Petugas pemadam kebakaran menerima laporan pukul 14.38 WIB.
    Sebanyak 31 personel Gulkarmat DKI Jakarta dengan 9 unit light rescue dikerahkan ke lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komunitas ojol berkomitmen ikut jaga keamanan wilayah Jaksel

    Komunitas ojol berkomitmen ikut jaga keamanan wilayah Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC) berkomitmen untuk terus terlibat dalam kegiatan positif yang dilakukan Polres Metro Jakarta Selatan, termasuk dalam upaya menjaga keamanan melalui “Jaga Jakarta”.

    Menurut Ketua Komunitas Ojek Online URC, Hasanah di Polres Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat, selain melalui “Jaga Jakarta”, kolaborasi yang telah dilaksanakan adalah pembagian sembako.

    Dia berterima kasih kepada Polres Metro Jaksel yang telah memberikan bantuan sembako kepada warga termasuk kepada Komunitas Ojek Online URC.

    Hasanah mengatakan, anggotanya ada yang tidak punya keluarga dan hanya tidur di tempat seadanya. Saat menerima bantuan beras tersebut, mereka benar-benar bersyukur.

    “Mereka makan bareng dari pas kemarin dibagi, Alhamdulillah mereka hanya beli telur aja dan makan nasi enak pulen, putih dan bersih,” katanya.

    Beras yang dibagikan dalam kegiatan bantuan sosial itu disiapkan oleh Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) DKI Jakarta.

    Pimpinan Wilayah Kanwil DKI Jakarta Perum Bulog, Taufan Akib mengatakan bahwa beras yang dibagikan tersebut merupakan beras medium yang dibeli dari petani dalam negeri dan berasal dari gabah terbaik di Indonesia.

    Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu jika dimasak akan menghasilkan butiran nasi yang empuk dan pulen. “Hasil tanak nasinya itu empuk dan pulen,” katanya.

    Kabag Logistik Polres Metro Jaksel AKBP Sri Mukminin menambahkan, kegiatan bakti sosial (baksos) tersebut sasarannya adalah komunitas ojek online, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan (ormas) dan warga kurang mampu.

    “Sudah dibuktikan para penerima bahwa saat beras sudah dimasak, dimakan dan rasanya enak,” katanya.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan membagikan bantuan sembako dan helm bagi 400 pengemudi ojek daring untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan menciptakan rasa aman di wilayah Jaksel pada Selasa (9/9).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PT KCN Janji Cari Solusi untuk Nelayan yang Terdampak Pagar Beton di Cilincing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    PT KCN Janji Cari Solusi untuk Nelayan yang Terdampak Pagar Beton di Cilincing Megapolitan 12 September 2025

    PT KCN Janji Cari Solusi untuk Nelayan yang Terdampak Pagar Beton di Cilincing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Karya Citra Nusantara (KCN) berjanji akan berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan, (KPKP) Jakarta, untuk mencari solusi bagi nelayan yang terdampak pembangunan pagar beton untuk dermaga di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara.
    Direktur Utama PT KCN, Widodo Setiadi, mengatakan, sejauh ini pihaknya bersama Dinas KPKP DKI sedang mendata nelayan yang memang benar-benar terdampak pagar beton di laut Cilincing.
    “Kami sudah akan bekerjasama dengan Dinas KPKP, baik Sudin, untuk mendata dulu, karena takut nanti dalam tanda petik ini nelayan Jakarta atau bukan, atau Cilincing,” ucap Widodo dalam konfersi pers di PT KCN, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025).
    Berdasarkan data sementara, ada sekitar 700 nelayan dan 1.100 perahu yang ada di Pesisir Cilincing.
    Namun, data tersebut masih akan dikonfirmasi terlebih dahulu agar diketahui jelas total nelayan yang memang benar-benar terdampak.
    Sebab, PT KCN ingin berbagai solusi yang ada nantinya benar-benar dirasakan oleh para nelayan yang terdampak.
    Namun, Widodo juga akan mendiskusikan lebih lanjut dengan Pemprov Jakarta terkait solusi terbaik untuk nelayan.
    “Kami akan mencari formula apa yang bisa membantu,” ucap Widodo.
    Namun, Widodo memastikan solusi yang akan diberikan akan membuat nelayan bisa terus berpenghasilan ke depannya.
    Diberitakan sebelumnya, Kompas.com sudah mengamati kemunculan pagar beton laut tersebut sejak bulan Mei 2025.
    Pagar beton laut yang terlihat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing ketika itu masih dalam tahap pembangunan dan belum beroperasi sebagai tempat penampungan batu bara curah.
    Kini, panjang beton yang menjorok dari daratan ke tengah laut tersebut kurang lebih sudah mencapai tiga kilometer.
    Kemudian, sudah terdapat tiga pagar beton laut dengan panjang yang sama dan sudah beroperasi sebagai tempat penampungan batu bara curah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 160 Santri yang Diduga Keracunan Makanan di Depok Sudah Sembuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    160 Santri yang Diduga Keracunan Makanan di Depok Sudah Sembuh Megapolitan 12 September 2025

    160 Santri yang Diduga Keracunan Makanan di Depok Sudah Sembuh
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Dinas Kesehatan Kota Depok memastikan 160 santri yang diduga keracunan sudah dinyatakan pulih.
    “Sejak pekan lalu, Minggu (7/9/2025) sudah tidak ada yang dirawat (di rumah sakit), sudah pulang,” kata Kepala Dinkes Depok Mary Liziawati saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Jumat (12/9/2025).
    Sebanyak 160 santri itu mengalami gejala pusing hingga muntah. Sebagian dari mereka dirawat di RS Bhayangkara Brimob.
    “Dari 160 orang, yang berobat ke RS Bhayangkara Brimob sekitar 90 dan sisanya pengobatan oleh puskesmas,” ujar Mary.
    “Yang rawat inap di RS Brimob 43 santri dan sisanya rawat jalan,” tambah dia.
    Sementara itu, Dinkes juga melakukan investigasi dengan mengambil sampel muntahan dan makanan terakhir yang dikonsumsi para santri.
    “Kita belum bisa memastikan apakah ini dari makanan atau dari air, atau dari mana saja,” jelas Mary.
    Terhitung sejak pengambilan sampel pada Rabu (3/9/2025) hingga sekarang, hasil pemeriksaan laboratorium belum keluar.
    Sebelumnya, para santri dari pesantren daerah Tugu, Cimanggis, Kota Depok, itu mengeluhkan beberapa gejala sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob.
    Mereka diduga mengalami keracunan makanan dari santapan malam pada Jumat (29/8/2025).
    “Mengalami hampir sama gejalanya, yaitu dengan keluhan pusing, lemas, mual dan muntah, BAB dengan jumlah yang sangat sering,” ujar Kepala RS Bhayangkara Brimob AKBP Arinando Pratama dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).
    Tercatat, pasien mulai berdatangan ke RS Brimob sejak Senin (1/9/2025) yang semula 57 santri dengan gejala serupa.
    Setelah melalui proses penindakan di rumah sakit, sekitar 31 di antaranya diharuskan rawat inap dan sisanya diperkenankan pulang atau rawat jalan.
    Namun, pasien baru kembali datang ke rumah sakit hingga akumulasi santri yang masuk ke RS Brimob saat itu mencapai 72 orang.
    Sekitar 42 dari 72 pasien diharuskan menjalani rawat inap lantaran mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.