Jenis Media: Metropolitan

  • Indonesia bisa ciptakan aplikasi ojek sendiri untuk sejahterakan warga

    Indonesia bisa ciptakan aplikasi ojek sendiri untuk sejahterakan warga

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno berpendapat Indonesia bisa membuat aplikasi ojek sendiri untuk menyejahterakan warganya.

    “Jika negara mengakui pengemudi ojek online (ojol) sebagai lapangan pekerjaan baru, maka idealnya negara membuat aplikasi sendiri untuk menyejahterakan warganya,” kata Djoko dalam pesan elektroniknya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Dia mencontohkan negara seperti China, Korea Selatan, Jepang, Vietnam, India mempunyai aplikasi milik negara.

    Dengan memiliki aplikasi sendiri, kata dia, maka potongan biaya yang dikenakan kepada pengemudi dapat diatur tidak lebih dari 10 persen.

    “Hal ini berbeda dengan kondisi saat ini, meskipun dianggap sebagai lapangan pekerjaan, pengemudi merasa terbebani dengan potongan biaya yang mencapai lebih dari 20 persen,” kata dia.

    Selanjutnya, kata Djoko, aplikasi ojek daring (online/ojol) tersebut dapat diserahkan ke pemda untuk digunakan sesuai kebutuhan daerah masing-masing.

    Sebelumnya, para pengemudi ojek ojol menolak potongan tarif aplikasi sebesar 10 persen karena akan merugikan mereka.

    Penolakan tersebut diwujudkan dalam aksi unjuk rasa di beberapa titik kawasan Jakarta termasuk gedung DPR/MPR RI, beberapa waktu lalu.

    Pemerhati transportasi, Muhammad Akbar berpendapat posisi ojek online masih lemah apabila merujuk kerangka hukum transportasi.

    Menurut dia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara tegas menyebut bahwa angkutan umum hanya boleh menggunakan mobil penumpang, bus, atau mobil barang.

    “Sepeda motor tidak termasuk di dalamnya. Artinya, secara hukum ojol tidak diakui sebagai angkutan umum,” katanya.

    Selama ini operasionalnya berjalan dengan sandaran pada aturan teknis, yakni Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 12 Tahun 2019 yang mengatur soal tarif, perlengkapan keselamatan, dan kewajiban aplikasi.

    Regulasi tersebut, kata Akbar, sifatnya sementara, lebih sebagai jembatan kebijakan, bukan pengakuan penuh setingkat undang-undang.

    Dengan begitu, selama ojek online tidak diakui dalam undang-undang dan posisi pengemudi serta penumpang akan tetap rapuh ditinjau dari aspek perlindungan hukum.

    Jika terjadi insiden di jalan, mulai dari kecelakaan, sengketa tarif, hingga persoalan klaim asuransi, mereka tidak memiliki dasar kuat untuk menuntut ganti rugi sebagaimana pengguna angkutan umum resmi.

    Aturan teknis yang ada saat ini sebatas mengatur operasional, bukan memberikan jaminan hak dan kewajiban.

    Sementara itu, dari standar keselamatan, sepeda motor hanya mengandalkan helm sebagai pelindung utama, yang hanya melindungi kepala. Ini berbeda dengan bus, kereta atau taksi yang dilengkapi seperti karoseri, sabuk pengaman, dan sistem peredam benturan.

    Begitu kecelakaan terjadi, pengendara sepeda motor maupun penumpang langsung berhadapan dengan aspal tanpa perlindungan lain yang memadai.

    Karena itu, menurut Akbar, menempatkan ojol dalam kategori yang sama dengan bus atau kereta justru mengabaikan prinsip dasar keselamatan transportasi.

    “Negara berada dalam posisi dilematis yakni tetap konsisten membangun transportasi massal yang modern dan efisien, atau mengikuti tekanan politik dan popularitas ojol di masyarakat, demi jutaan pengemudi yang menggantungkan hidupnya di jalan,” kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5
                    
                        Cerita Fristo: Kerja PP Cipanas–Jakarta, Sambil Raup Cuan Jastip Makanan Khas Puncak
                        Megapolitan

    5 Cerita Fristo: Kerja PP Cipanas–Jakarta, Sambil Raup Cuan Jastip Makanan Khas Puncak Megapolitan

    Cerita Fristo: Kerja PP Cipanas–Jakarta, Sambil Raup Cuan Jastip Makanan Khas Puncak
    Tim Redaksi

    KOMPAS.com –
    Fristo Linanggeng (30), warga Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, sehari-hari menempuh perjalanan 85 kilometer pergi-pulang ke kantornya di Tebet, Jakarta Selatan.
    Di sela rutinitas panjang itu, ia justru menemukan peluang usaha baru, yakni jasa titip (jastip) makanan khas Puncak yang kini menjadi sumber penghasilan tambahan.
    Berawal dari sebuah konten media sosialnya yang viral hingga ditonton jutaan orang, Fristo mulai menerima permintaan warga yang menitipkan makanan khas Puncak, dari sate hingga camilan populer.
    Dari iseng melayani tiga pesanan, kini ia bisa mencatat hingga 17 order dalam sehari.
    “Awal mulanya kan dari salah satu konten aku yg FYP 2,1 juta. Lalu ada beberapa orang yang komen dan DM nanyain bisa jastip atau enggak? Tadinya iseng aja, aku terima tiga orang, tapi ternyata beberapa hari kemudian yang minat banyak banget,” kata Fristo kepada Kompas.com, Jumat (12/9/2025).
    Fristo mengaku awalnya tidak pernah terpikir akan menjalani usaha ini. Semuanya bermula dari sebuah konten di TikTok yang mendadak FYP hingga 2,1 juta tayangan.
    Dari sana, banyak warganet yang menanyakan apakah ia bisa membantu membelikan makanan khas Puncak untuk dititipkan.
    “Awal mulanya kan dari salah satu konten aku yang FYP 2,1 juta. Lalu ada beberapa orang yang komen dan DM nanyain bisa jastip atau enggak? Tadinya iseng aja, kuterima tiga orang, tapi ternyata beberapa hari kemudian yang minat banyak banget,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
    Meski tidak memiliki pengalaman berjualan, Fristo mulai belajar dari setiap pesanan yang masuk.
    Ia juga menjalin relasi dengan sejumlah penjual makanan khas Puncak agar bisa mengakomodasi pesanan dalam jumlah besar.
    “Jadi ya udah, aku mulai belajar jadi jastiper, mulai kenalan sama semua vendor oleh-oleh atau makanan yang paling sering dipesan agar mudah ketika melakukan pemesanan banyak ke depannya,” jelasnya.
    Kini, Fristo bisa menerima hingga 17 pesanan dalam sehari. Semua pesanan yang masuk hampir selalu berupa makanan khas Puncak, mulai dari sate hingga camilan populer.
    “Full makanan semua, mulai dari Sate Maranggi Sari Asih, Sate Kambing Hanjawar, Okeke, Gemblong Bu Juju, Duren Goreng Pasundan sampai Chocomory,” ungkapnya.
    Uniknya, pelanggan Fristo bukan berasal dari lingkaran terdekat, melainkan orang asing yang mengenalnya lewat TikTok dan Instagram.
    “Dari awal, pelanggan aku stranger semua. Mereka tau aku dari konten-konten aku di TikTok & IG,” katanya.
    Di awal perjalanan, Fristo mengaku sering kewalahan karena harus menangani semua sendiri, mulai dari membalas pesan pelanggan, membeli pesanan, hingga mengirimkan ke tujuan.
    Tak jarang, ia mengalami masalah, seperti pesanan tertukar, ketinggalan, atau bahkan ada yang lupa dibeli.
    “Pernah banget, pas awal-awal tuh aku kan ngerjain semuanya sendiri. Mulai dari chat, ngangkut, ngirim. Nah, itu sering keteteran. Pernah pesanannya ketukerlah, ketinggalan di Puncak, ketinggalan di kereta, bahkan ada yang lupa dibeli juga,” tuturnya.
    Meski begitu, Fristo tetap menekankan pentingnya mendengarkan keluhan pelanggan.
    “Ada komplain, tapi ya kita harus akui dan terima juga, kan kita usahanya di bidang pelayanan ya. Jadi ya harus banget mendengarkan keluhan dari customer, sepahit apapun,” tambahnya.
    Usaha jastip ini memang tidak dijalankan setiap hari, hanya di waktu tertentu. Namun, hasilnya cukup menjanjikan.
    “Aku enggak buka setiap hari sih, hanya di hari-hari tertentu aja. Dan untuk penghasilannya per minggu alhamdulillah banget deh, sangat di luar ekspektasi,” ujar Fristo.
    “Keluarga juga seneng dan mendukung aja, apalagi pas tahu nominal yang kita dapat. Ya asal tetap jaga kesehatan dan keselamatan karena jaraknya tuh jauh banget dan harus PP,” lanjutnya.
    Ke depan, Fristo berharap usaha jastip yang dijalankannya bisa berkembang lebih besar. Ia bahkan memiliki mimpi untuk membuka lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya.
    “Mimpiku sih saat ini aku berharap nantinya dengan usaha ini aku bisa membuka lowongan pekerjaan buat orang-orang di sekitar aku dan membantu banyak orang,” ungkapnya.
    Bagi Fristo, usaha jastip bukan sekadar cara menambah penghasilan, melainkan juga proses pembelajaran yang ia nikmati.
    “Aku sangat menikmati semua prosesnya, gagal dan berhasilnya aku sangat menikmati. Untuk ke depannya aku bakalan belajar lagi buat mempromosikan di sosmed agar lingkup orang yang tahu jasa ini lebih banyak. Syukur-syukur bisa menjadi top of mind warga Jabodetabek nantinya,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rekomendasi akhir pekan di Jakarta, planetarium dan tur perpustakaan

    Rekomendasi akhir pekan di Jakarta, planetarium dan tur perpustakaan

    Jakarta (ANTARA) – Kota Metropolitan Jakarta menyajikan beragam fasilitas lengkap dan terbaru untuk menarik wisatawan terus berdatangan. Maka, tak salah jika memilih Jakarta untuk menghabiskan waktu akhir pekan.

    Masyarakat yang menghabiskan waktu libur akhir pekan di Jakarta tentu ingin menemukan kegiatan dan lokasi yang menarik dan berkesan dikunjungi.

    ANTARA telah merangkum sejumlah pilihan kegiatan yang bisa jadi rekomendasi liburan sebagai berikut:

    1. Planetarium mini di Setu Babakan

    Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jakarta Selatan mengadakan kegiatan planetarium mini pada Sabtu (13/9) pukul 10.00 WIB di Kampung MH. Thamrin secara gratis.

    Untuk yang tertarik, peserta bisa datang ke lokasi dengan mendaftar mulai pukul 09.30 WIB. Adapun kuota terdiri empat sesi yang per sesinya terdiri dari 25 orang.

    2. Pameran Karya Raya 2025

    Pameran buku yang berlangsung hingga 25 September 2025 di Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

    Pameran tersebut menampilkan 1800 buku terbitan anak-anak usia 5 sampai 14 tahun sebagai ajang mengembangkan kreativitas dan keterampilan peserta.

    3. Read Aloud Buku Karya Raya

    Perpusforia 2025 merupakan rangkaian acara lokakarya, pameran dan kegiatan menarik lainnya untuk anak-anak Indonesia yang digelar di di lantai 4 area baca anak Perpustakaan Jakarta pukul 13.00-15.00 WIB.

    Pendaftaran bisa melalui tautan karya-raya-links.bookabook.id bagi yang tertarik.

    4. Tur sekitar Perpustakaan Jakarta

    Bersama komunitas tur pejalan kaki (walking tour) Jakarta Good Guide @jktgoodgouide menjelajah dan mengenal setiap sudut sejarah di perpustakaan.

    Kegiatan ini dilaksanakan di Perpustakaan Jakarta pukul 09.00-12.00 WIB dengan melakukan pendaftaran melalui bit.ly/perpusforia2025

    5. Jalan-jalan di rute nostalgia

    Komunitas tur pejalan kaki (walking tour) Jakarta Good Guide menyelenggarakan tur rute nostalgia (rendezvous tur) pada 13-14 September 2025.

    Rute itu mencakup Chinatown, Pasar Baru, Cikini, City Center 1 dan 2, Kota Tua di malam hari (Old Town at Night), Bogor, Jatinegara, Menteng, Blok M, dan pencakar langit di malam hari (Skycrapers at Night).

    Kamu bisa mendaftar melalui tautan di bit.ly/JGGRendezvous dan jika terdaftar akan langsung dikirim email konfirmasi.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KAI kurangi 5.502 rol kertas tiket karena teknologi pengenal wajah 

    KAI kurangi 5.502 rol kertas tiket karena teknologi pengenal wajah 

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta mengurangi penggunaan 5.502 rol kertas tiket sepanjang Januari hingga Agustus 2025 karena telah memanfaatkan teknologi pengenal wajah untuk mempermudah masuknya penumpang ke kereta api.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu menyampaikan adapun teknologi pengenal wajah untuk mempermudah masuknya penumpang ke kereta api atau face recognition boarding gate diterapkan di Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Bekasi.

    “Penghematan 5.502 rol kertas tiket tersebut setara dengan biaya Rp81.234.298. Dengan fasilitas ini, pelanggan cukup dengan memindai wajah pada alat pemindai wajah untuk melakukan proses boarding tanpa perlu mencetak tiket fisik,” katanya.

    Ixfan mengatakan seluruh stasiun keberangkatan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) juga telah menyediakan fasilitas scan barcode boarding pass.

    Fitur ini memungkinkan penumpang melakukan boarding hanya dengan memindai e-boarding pass yang dapat diperoleh setelah melakukan pembelian tiket melalui aplikasi Access by KAI di handphone atau gawai masing-masing.

    Selain efisiensi biaya operasional, pemanfaatan teknologi yang mengurangi penggunaan kertas juga berkontribusi dalam mengurangi limbah kertas serta menurunkan jejak karbon dari proses produksi maupun distribusi tiket fisik.

    KAI Jakarta mencatat rata-rata 275.100 penumpang per bulan telah memanfaatkan layanan digital boarding ini.

    “Ke depan, KAI akan terus memperluas penerapan teknologi hijau demi menghadirkan transportasi publik yang semakin aman, nyaman, dan berkelanjutan,” ujar Ixfan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sebagian Jakarta diprakirakan berawan pada Sabtu pagi

    Sebagian Jakarta diprakirakan berawan pada Sabtu pagi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah DKI Jakarta berawan pada Sabtu pagi.

    Kemudian pada siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu akan cerah berawan.

    Namun, beranjak pada malam hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara akan kembali berawan.

    Sementara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, lalu Kepulauan Seribu akan cerah berawan.

    Adapun suhu udara di Jakarta berkisar antara 23 sampai dengan 31 derajat Celsius dengan kecepatan angin berkisar 1 hingga 11 kilometer per jam.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI terus perkuat ekosistem literasi di Jakarta

    Pemprov DKI terus perkuat ekosistem literasi di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat ekosistem literasi dengan memperluas program residensi penulis, mendorong diplomasi buku dengan kota-kota sahabat, merancang model penghargaan sastra yang kredibel dan inklusif, serta menguatkan diplomasi budaya.

    Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu, mengingatkan Jakarta telah mendapat pengakuan dari UNESCO pada 2021 sebagai City of Literature yang tergabung dalam Jaringan Kota Kreatif Dunia.

    Menurut dia, pencapaian ini bukan sekadar predikat, melainkan dorongan agar Jakarta terus memperkuat ekosistem literasi dan seni.

    “Keberagaman budaya di Jakarta adalah kekuatan besar yang memperkaya pengalaman kultural. Hal ini menjadi salah satu parameter penting dalam Global City Index, sekaligus modal untuk membangun identitas Jakarta sebagai kota global,” jelasnya.

    Adapun salah satu yang dilakukan Pemprov DKI untuk memperkuat identitas Jakarta sebagai kota literasi dunia yakni dengan menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) ke-13 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Jumat (12/9).

    Rano mengatakan acara yang diikuti oleh penyair dan sastrawan dari berbagai negara di kawasan Asia ini menjadi momen penting untuk menyukseskan transformasi Jakarta sebagai kota global dan berbudaya.

    Menurut dia, PPN ke-13 diselenggarakan untuk merayakan sekaligus merawat khazanah sastra dan budaya.

    “Saya berharap forum ini menjadi ruang dialog kebudayaan sekaligus wadah untuk mempererat kerja sama di kawasan ASEAN, khususnya melalui diplomasi budaya dan pergelaran sastra,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3
                    
                        Polemik Ijazah Gibran, Jokowi: Kalau Nggak Ada yang Backup, Nggak Mungkin
                        Regional

    3 Polemik Ijazah Gibran, Jokowi: Kalau Nggak Ada yang Backup, Nggak Mungkin Regional

    Polemik Ijazah Gibran, Jokowi: Kalau Nggak Ada yang Backup, Nggak Mungkin
    Penulis
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Mantan Presiden Joko Widodo angkat bicara soal polemik ijazah miliknya dan putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Jokowi menduga ada sosok “orang besar” yang berada di balik polemik tersebut.
    Ia menyebutkan, isu ini telah bergulir selama bertahun-tahun dan diyakini tidak mungkin bertahan lama tanpa adanya dukungan atau backup dari pihak kuat.
    “Ya ini kan tidak hanya sehari dua hari. Empat tahun yang lalu. Kalau napasnya panjang, kalau enggak ada yang mem-backup enggak mungkin. Gampang-gampangan aja,” ujar Jokowi saat ditemui pada Jumat (12/9/2025).
    Pernyataan Jokowi tersebut menanggapi gugatan perdata yang diajukan oleh Subhan Palal ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait keabsahan ijazah Gibran saat mendaftar sebagai calon wakil presiden.
    Gugatan itu menyoroti riwayat pendidikan Gibran, yang disebut menempuh pendidikan menengah di Orchid Park Secondary School, Singapura, bukan di Indonesia.
    “Ijazah Jokowi dimasalahkan. Ijazah Gibran dimasalahkan. Nanti sampai ijazah Jan Ethes dimasalahkan,” tutur Jokowi.
    Terlepas dari itu, Jokowi menegaskan akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku dan siap menghadapi gugatan yang ada.
    “Tapi kita ikuti proses hukum yang ada. Semua kita layani,” jelasnya.
    Jokowi juga mengakui bahwa keputusan menyekolahkan Gibran di luar negeri adalah atas inisiatifnya sendiri, dengan tujuan agar anaknya menjadi lebih mandiri.
    “Iya. Di Orchid Park Secondary School. Yang nyarikan saya. Yang nyariin. Biar mandiri aja (sekolah di luar negeri),” ujar Jokowi.
    Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI, digugat secara perdata atas dugaan penggunaan ijazah SMA yang tidak sah saat mendaftar sebagai calon wakil presiden.
    Gugatan yang diajukan oleh Subhan Palal pada Jumat (29/8/2025) itu tercatat dengan nomor perkara 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
    Dalam petitumnya, Subhan meminta agar Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU):
    Ia berpendapat bahwa Gibran tidak memenuhi syarat pendidikan setingkat SMA sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemilu.
    Subhan juga merinci bahwa Gibran tercatat hanya menempuh pendidikan di Orchid Park Secondary School (2002–2004) di Singapura, lalu melanjutkan ke UTS Insearch, Sydney (2004–2007).
    Di tengah polemik ini, Roy Suryo (ahli telematika) dan dr. Tifauzia Tyassuma juga meminta audiensi atau rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan DPR RI, untuk membahas keabsahan ijazah Presiden ke-7 Jokowi dan ijazah SMA Gibran.
    Roy Suryo menyoroti kejanggalan pendidikan Gibran yang menurutnya hanya dua tahun di Orchard Park Secondary School sebelum melanjutkan ke MDIS Singapura. Padahal ada kesaksian lain yang menyebut Gibran pernah sekolah di Solo.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekan depan, Sherina serahkan lima kucing milik Uya Kuya

    Pekan depan, Sherina serahkan lima kucing milik Uya Kuya

    Jakarta (ANTARA) – Artis Sherina Munaf berencana untuk menyerahkan lima kucing milik anggota DPR (nonaktif) Surya Utama (Uya Kuya) pekan depan, menyusul kesepakatan keduanya menyelesaikan polemik binatang itu secara kekeluargaan.

    “Sudah dibicarakan dan ada kesepakatan bahwa minggu depan ada penyerahan terhadap kucing-kucing tersebut,” kata kuasa hukum Sherina Munaf, Adit di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat malam.

    Adit menyebutkan, saat ini kucing-kucing tersebut masih berada di klinik dengan perawatan yang layak.

    “Jadi, saat ini kucing-kucing tersebut berada di klinik. Di klinik yang ‘proper’ dan dirawat dengan baik dan layak,” ucap Adit.

    Adit menjelaskan, proses penyerahan tetap harus melibatkan Sherina secara langsung karena kucing-kucing tersebut berada di klinik hewan atas nama Sherina.

    “Memang karena daftar ke kliniknya itu kepemilikan atas nama Sherina, maka pengambilannya nanti harus bersama Sherina juga,” jelas Adit.

    Saat ditanya mengenai asal-usul lima ekor kucing itu, Adit menyebut informasi awal diperoleh dari media dan bantuan komunitas pecinta hewan.

    “Informasi diperoleh dari media, kemudian dibantu juga oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang memang penyayang hewan. Dari situ kucing-kucing itu ditemukan,” ujar Adit.

    Sementara itu, Uya Kuya menyebut pihaknya masih menunggu proses penyerahan bersama Sherina Munaf.

    “Ya, nanti akan dibicarakan, karena harus ketemu juga dengan Sherina langsung, karena yang pemilik kliniknya Sherina,” kata Uya.

    Bagi Uya Kuya, kucing bukan sekadar hewan peliharaan, tetapi hewan berbulu itu sudah seperti bagian dari keluarga sejak lama.

    “Kucing buat saya sudah kayak keluarga. Dari saya kecil sampai sekarang, kucing sudah jadi bagian hidup saya,” kata Uya.

    Sebelumnya, Sherina Munaf sempat diperiksa untuk klarifikasi terkait unggahan di media sosial mengenai penyelamatan kucing milik Uya Kuya di Polres Metro Jakarta Timur berlangsung selama 12 jam.

    Sherina tiba di Mapolres Jakarta Timur sejak Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB didampingi kuasa hukumnya, Adit. Sementara kedatangan Uya Kuya bersama sang istri Astrid sekitar pukul 20.00 WIB.

    Sherina dan Uya Kuya baru selesai diperiksa dan melakukan mediasi bersama penyidik Satreskrim Polres Jaktim sekitar pukul 22.00 WIB.

    Hasil mediasi, keduanya sepakat menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.

    Sherina Munaf pernah membagikan kabar terbaru soal penyelamatan kucing milik Uya Kuya bernama Lili yang sudah ditemukan.

    “Salah satu kucing dari rumah Uya Kuya ada yang rescue dan semalaman saya dan @indiradiandra sudah koordinasi langsung dengan rescuer. Pagi ini dijemput dan sekarang kucing posisi aman, sedang saya foster. Ini hanya satu ekor dari kemungkinan 16-20an ekor kucing yang dibreeding di lokasi tersebut,” tulis Sherina.

    Sherina juga mendeskripsikan kondisi kucing yang diduga milik Uya Kuya tersebut.

    “Kondisi: sangat kurus, tulang-tulangnya berasa banget kalau lagi dipet badannya. Untuk para pet owners, please sebisa mungkin ADOPT don’t SHOP, steril kucingnya, kl tak mampu rawat tak usah pelihara,” lanjut unggahan Sherina.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terkait kucing, Uya-Sherina sepakat selesaikan secara kekeluargaan

    Terkait kucing, Uya-Sherina sepakat selesaikan secara kekeluargaan

    Jakarta (ANTARA) – Presenter Uya Kuya atau Surya Utama dan artis Sherina Munaf sepakat untuk menyelesaikan polemik kepemilikan sejumlah kucing korban penjarahan rumah pesohor yang juga anggota DPR nonaktif itu, secara kekeluargaan.

    “Alhamdulillah, setelah klarifikasi. Tentunya juga punya rasa kemanusiaan yang tinggi. Ini yang tentunya kami berniat untuk mediator. Setelah kita mediasi dari niat yang baik ini, mereka sepakat dengan musyawarah kekeluargaan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal usai pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat malam.

    Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan klarifikasi terkait kepemilikan kucing terhadap Sherina Munaf dan Surya Utama (Uya Kuya).

    Alfian juga memberikan apresiasi kepada kedua belah pihak yang bisa memutuskan hasil permasalahan ini secara damai dan saling menghormati.

    Sementara itu, kuasa hukum Sherina Munaf, Adit menegaskan, kliennya tidak memiliki niat buruk terkait keberadaan kucing-kucing tersebut.

    Menurutnya, Sherina hanya menolong berdasarkan rasa kemanusiaan.

    “Tidak ada niatan apa pun dari Sherina maupun Indira, hanya murni kemanusiaan,” kata Adit.

    Pada kesempatan yang sama, Uya Kuya menjelaskan sejak awal dirinya hanya ingin memastikan keberadaan kucing-kucingnya yang hilang.

    Uya menyebut masih ada tiga ekor kucing yang belum ditemukan, yakni Miss America, Ken dan Sora.

    “Memang tadi, cuma memastikan saja, ada berapa kucing yang di Mbak Sherina, ada berapa kucing yang saya pegang. Sampai sekarang masih ada tiga ekor yang belum kembali,” kata Uya.

    Uya menyebut, dirinya yang baru saja pulang dari Jember, Jawa Timur langsung diminta tim penyidik hadir ke Mapolres Metro Jakarta Timur.

    “Jadi, setelah turun bandara, langsung ditelepon, bisa datang tidak untuk ke sini, saya langsung hadir dan diminta klarifikasi lagi jumlah kucingnya berapa,” ujar Uya.

    Lebih lanjut, Uya mengaku baru mengetahui ternyata kucing yang berada di Sherina Munaf sebanyak lima ekor.

    “Saya sendiri belum tahu pastinya, karena saya bilang kalau tidak salah tiga, empat atau berapa. Ternyata ada lima di Sherina. Intinya saya tidak ada masalah dengan Sherina,” ucap Uya.

    Dengan adanya kesepakatan damai ini, Polres Metro Jakarta Timur berharap polemik kucing Uya Kuya dan Sherina Munaf dapat diselesaikan secara tuntas tanpa memperpanjang konflik.

    Pemeriksaan Sherina Munaf untuk klarifikasi terkait unggahan di media sosial mengenai penyelamatan kucing milik Uya Kuya di Polres Metro Jakarta Timur berlangsung selama 12 jam.

    Sherina tiba di Mapolres Jakarta Timur sejak Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB didampingi kuasa hukumnya, Adit.

    Sherina baru selesai diperiksa penyidik Satreskrim Polres Jaktim sekitar pukul 22.00 WIB dan tidak banyak bicara terkait proses pemeriksaannya sejak Jumat pagi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terkait kucing Uya Kuya, Sherina Munaf diperiksa polisi 12 jam

    Terkait kucing Uya Kuya, Sherina Munaf diperiksa polisi 12 jam

    Hanya murni kemanusiaan saja

    Jakarta (ANTARA) – Pemeriksaan artis Sherina Munaf untuk klarifikasi terkait unggahan di media sosial mengenai penyelamatan kucing milik anggota DPR (nonaktif) Surya Utama atau Uya Kuya di Polres Metro Jakarta Timur berlangsung selama 12 jam.

    Sherina tiba di Mapolres Jakarta Timur sejak Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB didampingi kuasa hukumnya, Adit.

    Sherina baru selesai diperiksa penyidik Satreskrim Polres Jaktim sekitar pukul 22.00 WIB dan tidak banyak bicara terkait proses pemeriksaannya sejak pagi.

    “Sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Polres Metro Jakarta Timur karena telah mengakomodir semuanya,” kata Kuasa Hukum Sherina Munaf, Adit usai pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Timur.

    Dalam pemeriksaan itu, Sherina diberikan beberapa pertanyaan terkait keberadaan kucing milik presenter Uya Kuya yang sempat dilaporkan hilang usia peristiwa penjarahan beberapa waktu lalu.

    “Sebenarnya tidak ada niatan apa pun dari Sherina dan Indira Diandra. Hanya murni kemanusiaan saja,” ucap Adit.

    Klarifikasi tersebut penting lantaran informasi yang beredar menyebut kucing tersebut merupakan milik Uya Kuya, yang diduga dijarah saat peristiwa penjarahan rumah artis tersebut.

    Apalagi, kepastian mengenai kebenaran informasi tersebut hanya bisa diperoleh melalui keterangan langsung dari Sherina.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan mengatakan, penyidik juga memeriksa seorang saksi lain yang dianggap mengetahui peristiwa tersebut.

    “Memang berdua yang kami undang, sama ada satu saksi terkait,” kata Dicky.

    Sebelumnnya, Sherina Munaf membagikan kabar terbaru soal penyelamatan kucing milik Uya Kuya bernama Lili yang sudah ditemukan.

    “Salah satu kucing dari rumah Uya Kuya ada yang rescue dan semalaman saya dan @indiradiandra sudah koordinasi langsung dengan rescuer. Pagi ini dijemput dan sekarang kucing posisi aman, sedang saya foster. Ini hanya satu ekor dari kemungkinan 16-20an ekor kucing yang dibreeding di lokasi tersebut,” tulis Sherina.

    Sherina juga mendeskripsikan kondisi kucing yang diduga milik Uya Kuya tersebut.

    “Kondisi: sangat kurus, tulang-tulangnya berasa banget kalau lagi dipet badannya. Untuk para pet owners, please sebisa mungkin ADOPT don’t SHOP, steril kucingnya, kl tak mampu rawat tak usah pelihara,” lanjut unggahan Sherina.

    Polres Metro Jakarta Timur telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus penjarahan rumah Anggota Komisi IX DPR (nonaktif) Surya Utama atau Uya Kuya di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 30 Agustus 2025.

    Para tersangka tersebut memiliki peran masing-masing dalam melakukan aksi mereka, yakni sebagai provokator, pelaku penjarahan dan penyerangan kepada petugas.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.