Mengenang Ervan Hardoko, Canda Tawa dan Warna di Perjalanan 30 Tahun Kompas.com
Penulis
SERATUS
tiga puluh tahun berlalu sejak HG Wells memperkenalkan mesin waktu lewat novelnya,
The Time Machine
(1895). Namun, hingga detik ini tidak ada satu pun manusia yang mampu melintasi waktu, pun sekadar lintang pukang tanpa kurun tertentu.
Meski begitu, mengutip Wells, tiap kita menyimpan mesin waktunya masing-masing. Memori dan kenangan bisa membawa kita ke masa lalu, serta impian yang mengarung ke masa depan.
Sebuah posting di Facebook pun bisa berubah jadi mesin waktu. Ini terjadi saat saya melihat foto anak laki-laki yang terakhir bertemu beberapa tahun lalu, berpose dalam jas dan dasi saat mengikuti pelepasan atau wisuda SMK.
Saya pun menghitung, ternyata sudah enam tahun berlalu sejak kami kehilangan rekan dan teman baik di ruang redaksi
Kompas.com.
Enam tahun sudah Ervan Hardoko, bapak dari anak laki-laki yang wisuda SMK itu, tutup usia.
Ervan Hardoko, yang biasa saya panggil Mas Koko, meninggal dunia 8 Agustus 2019 saat berusia 45 tahun. Dia meninggalkan istri dan seorang anak yang saat itu baru masuk SMP. Empat puluh lima tahun, usia yang terbilang muda bagi manusia.
Mas Koko meninggal setelah berjuang melawan penyakit ginjal yang baru disadari delapan bulan terakhir dalam hidupnya.
Setelah libur Natal dan Tahun Baru, dia dirawat di rumah sakit. Dia tidak berpikir sakitnya serius karena masih berpikir bisa mengubah jadwal kereta dan segera berkantor di Solo seperti biasa.
Kabar buruk pun datang. Dokter mengindikasikan ginjalnya bermasalah dan perlu pemeriksaan laboratorium.
Saya agak lupa seperti apa hasilnya, tetapi fungsi ginjalnya tidak baik. Kalau enggak salah ingat, fungsi ginjal Mas Koko di bawah 10 persen. Ini berarti Mas Koko harus rutin cuci darah, membatasi makan dan minum karena ginjalnya tidak lagi bisa bekerja keras seperti biasa.
Pada masa-masa awal menjalani cuci darah, Mas Koko belum bisa balik ke Solo. Saat
Kompas.com
membentuk tim redaksi yang berkantor di Solo, dia memang ditunjuk sebagai kepala kantor.
Mas Koko cukup antusias menerima penugasan itu karena orangtuanya tinggal di Salatiga. Jarak Solo ke Salatiga yang bisa ditempuh dengan perjalanan 1 jam bermotor salah satu alasan dia menerima penugasan ini.
Dia bahkan berpikir untuk memindahkan anak dan istrinya ke Solo. Namun, rencana ini ditunda hingga Avinko, anak laki-lakinya, lulus SD. Banyak sekolah bagus di Solo yang biayanya terjangkau, apalagi jika dibandingkan sekolah-sekolah di Kelapa Gading, tempat dia tinggal di Jakarta.
Dalam banyak obrolan tentang masa depan, Avinko memang selalu dalam perencanaannya.
He was a true family man.
Kami yang berkantor di Solo sudah paham kalau
handphone-
nya berdering saat sore atau malam, itu adalah waktu bagi Mas Koko membantu Avinko mengerjakan PR.
Urusan sekolah merupakan hal penting, dan Mas Koko tidak ingin absen mendampingi anaknya, meskipun terpaut jarak lebih dari 500 kilometer.
Mas Koko juga seorang suami penyayang. Ada kejadian yang saya ingat dalam suatu rapat kerja redaksi
Kompas.com,
setelah jadwal
meeting
yang panjang kami melepas penat dengan bernyanyi dan bermain gitar layaknya di tongkrongan.
Setelah tiga atau empat lagu The Beatles kami nyanyikan, celetuknya membuat kami terdiam: “Duh, gue kangen bini gue nih”.
Saat dunia rumah tangga penuh drama perselingkuhan, orang-orang seperti Mas Koko yang akan membuat kita sadar bahwa kesetiaan itu masih ada.
Setelah dinyatakan ginjalnya bermasalah, yang dia pikirkan juga soal keluarga.
Saya masih ingat, semangatnya muncul untuk terus bertahan hidup termasuk bergabung dengan grup WhatsApp para penyintas cuci darah.
“Di situ (grup WhatsApp) ada juga yang sudah belasan tahun masih bertahan. Meskipun tetap rutin cuci darah ya. Kalau belasan tahun gue masih hidup, berarti gue masih bisa lihat anak gue lulus kuliah,” kata Mas Koko, sewaktu saya menjenguknya di rumah Kelapa Gading.
Masa awal bekerja di
Kompas.com,
meja kerja saya berhadap-hadapan dengan Mas Koko. Karakternya yang
easy going
memang membuat dia gampang berteman dengan siapa saja.
Meski usia terpaut lebih dari lima tahun, mungkin karena
joke-joke
lawas dan perbincangan bergaya “mati ketawa ala Orba”-lah yang membuat kami akrab.
Entah dari mana munculnya inspirasi itu, tetapi selalu terselip nama-nama pejabat Orde Baru dalam guyonan kami. Nama-nama seperti Radius Prawiro, Syarwan Hamid, juga Joop Ave kerap terselip dalam perbincangan, yang tentunya tidak pernah terlalu serius.
Nama Ervan Hardoko juga dikenal sebagai jurnalis yang bergelut di berbagai bidang, terutama isu internasional. Pengalamannya bekerja di
BBC Indonesia
membuatnya mumpuni saat ditunjuk menjadi pengampu desk internasional.
Akan tetapi, tentu saja karakter Mas Koko yang menganut paham
“why so serious?”
ala Joker membuat desk internasional di
Kompas.com
penuh warna.
Dari sekian banyak peristiwa yang terjadi di dunia, selalu ada saja artikel yang membuat kita tersenyum saat membaca.
Atau hal menarik lain, entah mengapa dia sangat tertarik dengan Zimbabwe atau mantan presidennya, Robert Mugabe. Ada saja berita Robert Mugabe yang dia temukan, lalu ditulisnya, dan membuat kita yang membaca jadi tersenyum.
Saking tertariknya dengan Zimbabwe, dia bahkan menyimpan uang kertas Zimbabwe senilai 20 milliar dollar. Uang kertas itu memang ada karena Zimbabwe mengalami hiperinflasi yang membuat nilai mata uangnya sangat jatuh.
Satu lagi yang menjadi karakter desk internasional saat diampu Mas Koko adalah “Hari Ini dalam Sejarah”. Dia selalu konsisten menulis peristiwa menarik yang ada dalam sejarah dunia.
Karakternya memang menyenangkan dan membuat kita yang berada di dekatnya tertawa. Saat saya kemudian diminta untuk menenami Mas Koko bertugas di Solo untuk memegang rubrik viral di media sosial dan cek fakta, kami sepakat untuk membuat suasana kantor menyenangkan.
“Kami” di sini tidak hanya saya dan Mas Koko, tetapi juga Inggried yang juga ditunjuk kantor untuk mengembangkan tim
Kompas.com
di Solo.
Dalam hal pekerjaan, kami meminta para reporter untuk serius dan teguh dalam memegang prinsip dan kode etik jurnalistik. Kami tegas dalam hal verifikasi, serta menerapkan disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan.
Meski begitu, kami tidak berupaya membatasi obrolan atau aktivitas kami di kantor sekadar urusan pekerjaan.
Sebab, ide-ide tulisan atau program kerja yang berbasis kreativitas tidak akan bisa hadir dari rutinitas. Kreativitas tidak akan muncul dari suasana pekerjaan yang tidak menyenangkan, apalagi jika hanya dipaksa untuk memburu angka.
Mas Koko mengingatkan kami bahwa kreativitas di ruang redaksi bisa muncul dari obrolan guyon di meja panjang kantin atau bangku bundar di taman, bukan cuma dari ruang rapat.
Ide segar akan hadir dalam suasana menyenangkan, dan tidak akan pernah lahir dalam keadaan tertekan.
Selamat beristirahat, Mas Koko. Terima kasih telah menjadi bagian dari 30 tahun perjalanan
Kompas.com.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-

Kejagung Klarifikasi Anak Jusuf Hamka soal Dugaan Korupsi Tol CMNP
Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah meminta klarifikasi terhadap anak dari bos Emiten Jalan Tol Jusuf Hamka, Fitria Yusuf. Klarifikasi dilakukan seiring dengan dilakukannya penyelidikan kasus dugaan korupsi tol PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan pemeriksaan itu berkaitan dengan penyelidikan kasus perpanjangan konsesi Tol Cawang-Pluit oleh PT CMNP.
“Benar yang bersangkutan [Fitria Yusuf] diminta keterangan. Sifatnya klarifikasi,” ujar Anang saat dikonfirmasi, Minggu (14/9/2025).
Anang mengemukakan bahwa Fitria dimintai keterangan pada Jumat (14/9/2025). Menurutnya, permintaan klarifikasi terhadap anak bos CMNP Jusuf Hamka itu baru dilakukan pertama kali. “Baru kali ini,” imbuhnya.
Di samping itu, Anang menyatakan bahwa dirinya masih belum bisa mengungkap berapa jumlah pihak yang telah dimintai keterangan dalam kasus ini, termasuk duduk perkara kasusnya secara detail.
Pasalnya, pengusutan terkait proyek jalan tol oleh CMNP oleh penyidik Jampidsus Kejagung RI ini masih penyelidikan dan tertutup. Oleh karena itu, pengusutan bersifat klarifikasi.
“Masih tertutup sifatnya klarifikasi,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, anak Jusuf Hamka, Fitria Yusuf sempat mendatangi Gedung Bundar Kejagung RI pada Jumat (12/9/2025). Namun, sejauh ini belum diketahui alasan Fitria Yusuf menyambangi markas penyidik Jampidsus Kejagung RI itu.
-

Kejagung Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Tol CMNP Milik Jusuf Hamka
Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai menyelidiki kasus dugaan korupsi terkait dengan perpanjangan konsesi Tol Cawang-Pluit oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan saat ini proses pengusutannya masih tahap penyelidikan.
“Masih klarifikasi dalam tahap penyelidikan,” ujar Anang kepada wartawan, dikutip Minggu (14/9/2025).
Dia menambahkan penyelidikan terkait dengan perkara dengan emiten jalan tol milik Jusuf Hamka itu juga saat ini masih bersifat tertutup.
“Masih tertutup, kalau sifatnya penyelidikan masih tertutup,” imbuhnya.
Lebih jauh, Anang menekankan bahwa korps Adhyaksa juga telah melakukan klarifikasi terhadap pihak terkait. Meskipun begitu, dia tidak menjelaskan secara rinci terkait dengan pihak yang dimintai keterangan itu.
“Kalau klarifikasi pasti ada yang diminta keterangan, tapi sifatnya ini kan klarifikasi. Belum ada penetapan, belum naik ke penyidikan,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, anak Jusuf Hamka, Fitria Yusuf sempat mendatangi Gedung Bundar Kejagung RI pada Jumat (12/9/2025). Namun, sejauh ini belum diketahui alasan Fitria Yusuf menyambangi markas penyidik Jampidsus Kejagung RI itu.
Dalam hal ini, Bisnis telah mencoba mengonfirmasi Kapuspenkum Kejagung RI Anang terkait hal tersebut. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, Anang belum menjawab pertanyaan Bisnis.
-
/data/photo/2025/02/05/67a32266eefbe.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 KPK Endus Persekongkolan Para Tersangka Korupsi Lahan Sekitar Jalan Tol Trans Sumatera Nasional
KPK Endus Persekongkolan Para Tersangka Korupsi Lahan Sekitar Jalan Tol Trans Sumatera
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami percakapan-percakapan melalui pesan singkat WhatsApp yang diduga mengindikasikan adanya persekongkolan para tersangka terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan sekitar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Materi tersebut didalami KPK saat memeriksa saksi bernama Slamet Budi Hartadji selaku pihak swasta dalam perkara tersebut pada Kamis (11/9/2025).
“Penyidik mendalami percakapan-percakapan melalui WhatsApp yang diduga mengindikasikan adanya persekongkolan para tersangka, sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum pengadaan lahan dilakukan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).
Dalam perkara ini, KPK telah menahan dua tersangka dalam kasus korupsi pengadaan lahan sekitar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dilaksanakan PT Hutama Karya (Persero) tahun anggaran 2018-2020 pada Rabu (5/8/2025).
Keduanya adalah Bintang Perbowo (BP) selaku mantan Direktur Utama PT Hutama Karya dan M Rizal Sutjipto (RS) selaku Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi PT Hutama Karya.
“KPK selanjutnya melakukan penahanan kepada kedua tersangka untuk 20 hari pertama terhitung mulai tanggal 6 sampai dengan 25 Agustus 2025 di Rumah Tahanan (Rutan) Cabang KPK Gedung Merah Putih,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
KPK sebelumnya juga menetapkan tersangka lainnya, yaitu PT Sanitarindo Tangsel Jaya (PT STJ) selaku tersangka korporasi dan pemilik PT STJ Iskandar Zulkarnaen (IZ). “Namun penyidikannya dihentikan karena tersangka IZ meninggal dunia pada 8 Agustus 2024,” ujarnya.
KPK mengatakan, pembelian lahan yang tidak sesuai aturan itu mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 205,14 miliar.
“Kerugian negara yang timbul dari pengadaan lahan ini mencapai Rp 205,14 miliar, dengan rincian, Rp 133,73 miliar dari pembayaran PT HK/HKR ke PT STJ (tidak termasuk PPN) atas lahan di Bakauheni dan Rp 71,41 miliar dibayarkan oleh PT HK/HKR ke PT STJ (tidak termasuk PPN) di Kalianda,” kata dia.
Akibat kejahatannya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Minggu, SIM Keliling hanya melayani lokasi di Jaktim dan Jakbar
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya hanya menyediakan layanan surat izin mengemudi (SIM Keliling) di Jakarta Timur (Jaktim) dan Jakarta Barat (Jakbar), untuk membantu warga dalam memperpanjang masa berlaku syarat legal berkendara itu, Minggu.
Melalui akun Twitter resmi TMC Polda Metro Jaya, layanan tersebut berada di Jakarta Timur: di Jalan Raden Mas Intan samping MCD Duren Sawit dan Jakarta Barat: di Jalan Panjang samping Indomaret Kebon Jeruk.
Gerai SIM itu dibuka mulai dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB.
Untuk dapat mengakses dan terlayani dalam fasilitas SIM Keliling ini, masyarakat harus mempersiapkan dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dan biaya administrasi sebelum mendatangi lokasi perpanjangan dokumen SIM.
Adapun persyaratan tersebut yakni, foto kopi KTP yang masih berlaku, kemudian foto kopi SIM lama dan SIM aslinya, bukti cek kesehatan, serta bukti tes psikologi.
Layanan mobil SIM Keliling ini, hanya dapat memperpanjang SIM yang masih berlaku saja untuk golongan tertentu, yakni SIM A dan SIM C.
Bagi SIM yang telah habis masa berlakunya, pemilik SIM harus membuat permohonan SIM baru di tempat yang telah ditentukan oleh kepolisian.
Untuk biaya perpanjangan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah Rp80.000 untuk perpanjangan SIM A dan Rp75.000 untuk perpanjangan SIM C.
Adapun untuk jenis SIM B, tidak bisa dilakukan perpanjangan masa berlaku pada layanan SIM Keliling, tapi harus diperpanjang di kantor Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) karena adanya perbedaan peruntukan dokumen.
Dokumen SIM B itu sendiri diperuntukkan bagi kendaraan yang memiliki berat lebih dari 3,5 ton.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

DKI sepekan, soal tarif parkir hingga target layanan air bersih
Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama sepekan terakhir mulai dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo membantah isu yang beredar terkait rencana kenaikan tarif parkir hingga layanan air bersih di Jakarta sebesar 80 persen tercapai pada akhir tahun ini.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.
1. Rano ingatkan pentingnya pendidikan berbasis budaya untuk bangun DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengingatkan pentingnya pendidikan yang berakar pada budaya sebagai fondasi dalam membangun Jakarta sebagai kota global.
“Dunia pendidikan di Jakarta harus terpanggil untuk mengangkat budaya dalam pendidikan itu sendiri,” kata Rano saat membuka “Canisius Expo (CaniExpo) 2025” di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Pramono pastikan lokasi baru Pasar Burung Barito lebih strategis
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan lokasi baru untuk pedagang Pasar Burung Barito lebih strategis karena berada dekat stasiun kereta sehingga diharapkan membuat pasar lebih ramai.
“Saya meminta untuk dipersiapkan terlebih dahulu tempat untuk pindah. Sekarang sudah hampir selesai,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Sudinsos Jaktim pastikan RT/RW teliti soal data penerima bansos
Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur (Jaktim) memastikan seluruh ketua RT, RW, dan kader Dasawisma teliti dalam mendata warga penerima bantuan sosial (bansos).
“Kepada ketua RT, RW dan kader Dasawisma untuk perhatian terhadap data. Mengecek kembali warga yang benar-benar perlu mendapatkan bantuan sosial dari Dinas Sosial atau Kementerian Sosial,” kata Kepala Satuan Pelaksana Sudinsos Kecamatan Kramat Jati Dorman di Jakarta, Jumat.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Pemkot Jakbar luncurkan Pos Gizi dan Stunting Balita di Tamansari
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat (Jakbar) meluncurkan Pos Gizi Tamansari Ceria yang berlokasi di halaman Kantor Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, untuk peningkatan status gizi balita dan pencegahan stunting pada Kamis (11/9).
“Pos itu menyediakan layanan kesehatan dan gizi yang komprehensif, sekaligus pemantau tumbuh kembang balita, edukasi gizi, pemberian suplemen dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan kesadaran dan kepedulian dalam pencegahan stunting,” ujar Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Taman Sari Eti Juhariah di Jakarta, Kamis.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Pramono bantah isu soal kenaikan tarif parkir di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo membantah ada isu yang beredar, terkait rencana kenaikan tarif parkir di Ibu Kota.
“Jadi, sampai hari ini, belum ada rencana kenaikan tarif parkir. Sehingga apa yang disampaikan, saya nggak tahu siapa yang menyampaikan itu, itu tidak benar,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Berita selengkapnya klik di sini
6. Pram targetkan 80 persen layanan air bersih tercapai pada akhir 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan layanan air bersih di Jakarta sebesar 80 persen tercapai pada akhir tahun ini.
“Sampai hari ini, layanan air bersih di Jakarta sudah 74,24 persen. Ini adalah hal yang menggembirakan dan mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun bisa adalah 80 persen,” kata Pramono saat dijumpai di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa.
Berita selengkapnya klik di sini
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kriminal sepekan, peran TNI pembunuhan kacab bank hingga soal judol
Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta selama sepekan mulai dari peran oknum prajurit TNI dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang sebuah bank di Jakarta berinisial MIP (37), hingga dua orang pencuri sepeda motor ditangkap di sebuah rumah di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (8/9), tepatnya saat pelaku tengah asik bermain judi online (judol).
1. Ini peran oknum TNI dalam kasus pembunuhan kacab bank di Jakarta
Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) membeberkan peran oknum prajurit TNI dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap kepala cabang (kacab) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP (37).
“Terhadap yang bersangkutan (Kopda FH) sudah dilakukan penahanan di Pomdam Jaya (karena ada perannya),” kata Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
2. Polisi tangkap buronan nomor satu Sri Lanka di Kebon Jeruk Jakbar
Tim gabungan Jatanras Polda Metro Jaya, Hubinter (Interpol) Mabes Polri dan Kepolisian Khusus Srilanka menangkap lima orang buronan kriminal nomor satu Sri Lanka, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar).
“Mereka ditangkap di salah satu apartemen di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu.
3. Dua orang residivis kasus pencurian motor ditangkap saat main judol
Kepolisian menangkap dua orang pencuri sepeda motor ditangkap di sebuah rumah di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (8/9), tepatnya saat pelaku tengah asik bermain judi online (judol).
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander menyebutkan kedua pencuri itu ditangkap oleh petugas tanpa perlawanan.
4. Fariz RM terima dengan lapang dada vonis 10 bulan penjara
Fariz Roestam Munaf (Fariz RM) menerima dengan lapang dada vonis selama 10 bulan oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (narkoba) jenis sabu
“Saya menerima putusan ini dengan lapangan dada. Inshaallah menjadi putusan yang terbaik,” kata Fariz dalam sidang pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis.
5. Pria penodong pistol ke ojol di Kebayoran Lama diselidiki polisi
Kepolisian menyelidiki kasus seorang pria penodong pistol kepada pengemudi ojek daring (online/ojol) di ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
“Masih kita selidiki,” kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Harnas Prihandito saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Beksi Kong Noer Jaksel ikut Pencak Malioboro Festival 8 di Yogyakarta
Jakarta (ANTARA) – Perguruan Silat Tradisional Beksi Muhammad Noer atau Beksi Kong Noer Jakarta Selatan mengambil bagian dalam Pencak Malioboro Festival 8 yang merupakan misi kebudayaan serta mengenalkan kembali Beksi sebagai warisan budaya dari Betawi.
“Beksi itu identitas kami. Jurusnya sederhana, tapi punya pukulan dan tangkisan yang kuat. Kami ingin menunjukkannya langsung di hadapan masyarakat luas,” kata Ketua Perguruan Silat Tradisional Beksi Muhammad Noer, Herdi Noverdi, dalam keterangannya, Sabtu.
Dalam festival yang berlangsung 12-14 September 2025 itu, Beksi Kong Noer membawa 18 pesilat tangguh. Mereka tampil memukau dalam 6 Jam Pencak Silat di Kota Yogyakarta. Acara ini menghadirkan sekitar 80 perguruan dan komunitas pencak silat dari berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara.
Panggung utama ini menjadi ajang unjuk kebolehan para pesilat dalam menampilkan kekhasan aliran dan perguruan masing-masing.
Herdi menambahkan, keikutsertaan mereka dalam festival ini bukan sekadar unjuk kebolehan. Ada misi kebudayaan yang diusung.
“Kami ingin anak-anak muda melihat Beksi bukan hanya sebagai bela diri, tapi juga sebagai jembatan budaya,” ujarnya.
Herdi mengatakan, keikutsertaan silat Beksi Kong Noer dilakukan untuk memajukan dan mengenalkan tradisi Betawi di kancah nasional dan internasional.
Meski tanpa bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Herdi memastikan kebudayaan Betawi harus tetap hidup hingga akhir zaman.
“Semangatnya bukan soal besar-kecilnya biaya, tapi bagaimana kami bisa hadir di Yogyakarta, ikut meramaikan Malioboro,” kata dia menambahkan.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/09/14/68c65a2f50524.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/09/14/68c644f8415a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
