Projo Ungkap Arahan Jokowi buat Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Fredy Damanik berbicara mengenai arahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kepada para relawan untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selama dua periode.
Fredy menyampaikan, dukungan para pendukung Jokowi kepada pasangan Prabowo-Gibran sebenarnya sudah dilakukan sejak Pilpres 2024.
“Ini komitmen untuk menjaga kesinambungan pemerintahan agar program pembangunan berjalan lancar. Salah satu tema kampanye waktu itu adalah keberlanjutan. Projo dan sejumlah organ relawan sebelumnya sudah menginisiasi Musyawarah Rakyat untuk mencari pelanjut Jokowi. Pak Prabowo lah pelanjut Pak Jokowi,” ujar Fredy kepada Kompas.com, Minggu (21/9/2025).
Fredy memaparkan, dukungan terhadap Prabowo-Gibran selama dua periode bertujuan untuk memastikan program-program pemerintah dapat dilaksanakan dengan baik dan berdampak positif terhadap rakyat banyak.
Menurutnya, waktu lima tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran.
“Dalam setiap pertemuan dengan relawan maupun tokoh-tokoh relawan pasca Pilpres, Presiden Jokowi kerap kali menyatakan, relawan harus mengawal dan memastikan serta mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran agar berhasil menjalankan program-programnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) mengakui secara terbuka bahwa dirinya telah memberikan arahan kepada para relawannya untuk mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selama dua periode.
“Sejak awal saya sampaikan kepada seluruh relawan untuk itu,” kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2025).
Saat ditanya apakah instruksi tersebut merupakan keinginan pribadinya, Jokowi enggan menjawab secara gamblang.
Namun, ia kembali menegaskan arahan tersebut.
“Ya memang sejak awal saya menyatakan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Pak Presiden Prabowo Subianto dua periode. Itu saya sampaikan ke relawan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/09/19/68ccf74717ba4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Projo Ungkap Arahan Jokowi buat Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode Nasional
-
/data/photo/2009/12/23/1107303780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anggaran Belanja Peralatan dan Mesin Pemprov DKI 2024 Capai Rp 2,96 Triliun Megapolitan 21 September 2025
Anggaran Belanja Peralatan dan Mesin Pemprov DKI 2024 Capai Rp 2,96 Triliun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan penggunaan anggaran belanja modal untuk peralatan dan mesin pada tahun 2024 mencapai Rp2,96 triliun atau 93,45 persen dari total anggaran Rp3,16 triliun.
Capaian ini naik Rp138,7 miliar atau 4,91 persen dibandingkan tahun 2023, yang realisasinya sebesar Rp2,82 triliun.
Laporan tersebut tertuang dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2024 yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan dipublikasikan melalui laman resmi PPID Jakarta.
Dalam laporan dijelaskan, tidak tercapainya 100 persen realisasi karena adanya efisiensi pengadaan.
“Kurang optimalnya realisasi belanja modal peralatan dan mesin disebabkan oleh adanya efisiensi pengadaan,” tulis keterangan tersebut.
Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) tercatat menggunakan anggaran tertinggi, di antaranya:
Belanja alat angkutan, alat-alat besar, alat kantor dan rumah tangga serta peralatan dan mesin lainnya dianggarkan Rp345,56 miliar, terealisasi Rp336,74 miliar (97,45 persen).
Belanja modal peralatan dan mesin – BOS serta peralatan dan mesin lainnya dianggarkan Rp297,95 miliar, terealisasi Rp291,83 miliar (97,94 persen).
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, dianggarkan Rp144,75 miliar, terealisasi Rp141,20 miliar (97,55 persen).
“Belanja modal alat angkutan, alat-alat besar, alat kantor dan rumah tangga serta peralatan dan mesin lainnya,” tulis keterangan tersebut.
Belanja Modal komputer, alat studio serta peralatan dan mesin lainnya dianggarkan Rp154,14 miliar, terealisasi Rp135,57 miliar (87,95 persen).
Belanja modal alat angkutan, alat-alat besar, alat kantor dan ruman tangga serta peralatan dan mesin lainnya dianggarkan Rp119,81 miliar, terealisasi Rp109,91 miliar (91,74 persen).
Dari total realisasi Rp2,96 triliun, sebanyak Rp2,74 triliun menghasilkan aset tetap berupa peralatan dan mesin.
Sementara Rp213,11 miliar tercatat tidak menghasilkan aset tetap, dengan rincian sebagai berikut:
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/21/68cf8b96d3a21.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kejari Tangerang Geledah Kantor PT ASM Terkait Dugaan Korupsi Megapolitan 21 September 2025
Kejari Tangerang Geledah Kantor PT ASM Terkait Dugaan Korupsi
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang melakukan penggeledahan di kantor PT ASM usai menemukan indikasi adanya dugaan tindak pidana korupsi.
Penggeledahan berlangsung di kantor PT ASM yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Penggeledahan ini dilakukan guna mengumpulkan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan praktik korupsi yang berpotensi menimbulkan kerugian negara.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Tangerang, Agung Teja Made Suwarna menjelaskan, awal mula kasus ini terungkap berasal dari temuan di lapangan.
Dari situ, muncul dugaan adanya praktik curang yang dilakukan PT ASM dalam kegiatan usaha impor maupun ekspor.
“Dari segi importir maupun eksportirnya. Nah, dari segi apa ini yang dicurigai? Dari segi pajak yang seharusnya dibayarkan juga tidak dibayarkan. Kemudian memanipulatif dari jumlah nilai. Misalnya, barang yang harus masuk dibayarkan pajak 100 ribu itu lumayan banyak. Tetapi, tercatatnya hanya 10 ribu, atau mungkin 20 ribu, seperti itu,” ujar Agung kepada Kompas.com.
Agung Teja mengatakan, PT ASM merupakan perusahaan di bawah naungan PT APK yang merupakan perusahaan BUMN bergerak di bidang kargo dan jasa pengiriman barang.
Ia menjelaskan PT APK seakan-akan memperoleh pekerjaan pengiriman barang dari PT HK, padahal kenyataannya tidak pernah ada pekerjaan yang diberikan.
Selanjutnya, atas dasar pekerjaan fiktif itu, PT APK menunjuk dua vendor, yakni PT LBU dan PT ASM, untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Namun faktanya, pekerjaan yang dimaksud sama sekali tidak pernah dilakukan.
Ia menyebut indikasi praktik curang itu terjadi sejak tahun 2024, tepatnya pada bulan Agustus hingga September.
Saat ini, tim penyidik juga sudah memeriksa sejumlah pihak yang terkait dengan PT ASM.
“Ada beberapa dilakukan BAP, beberapa juga dari direktur juga. Sudah dimintakan keterangan awal, kemudian para staf, kemudian beberapa juga dari pihak-pihak PH yang lainnya yang memang berkaitan dengan PT ASM, beberapa dilakukan pemanggilan, tetapi belum seluruhnya,” kata Agung.
Dalam penggeledahan yang dilakukan, tim penyidik menyita sejumlah dokumen penting dan perangkat yang digunakan perusahaan.
Barang-barang tersebut akan diperiksa lebih lanjut untuk memperkuat bukti adanya tindak pidana korupsi.
“Pertama dokumen, kemudian beberapa perangkat seperti komputer. Ada juga kita proses, kemudian jurnal-jurnal atau agenda-agenda mereka. Kemudian ada beberapa nota-nota juga kita amankan,” kata dia.
Kendati demikian, ia mengatakan belum ada penetapan tersangka dalam perkara tersebut. Saat ini, kata dia, proses yang sedang berjalan masih dalam tahap awal penyelidikan.
“Belum ada penetapan tersangka. Tetapi ini masih dalam tahap penyelidikan. Nah mungkin ini kita mengawali dari PT ASM ini, dan ini akan bisa berkembang dengan beberapa PT lagi yang akan kita temui dari hasil penyelidikan di awal ini,” ujar Agung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2012/01/14/0007539780x390.JPG?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anggaran Belanja Pegawai Pemprov DKI 2024 Capai Rp 19,19 Triliun Megapolitan 21 September 2025
Anggaran Belanja Pegawai Pemprov DKI 2024 Capai Rp 19,19 Triliun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp19,19 triliun atau 95,80 persen dari total anggaran Rp20,03 triliun.
Laporan ini tertuang dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebagaimana dipublikasikan melalui laman PPID Jakarta.
“Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada aparatur sipil negara yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” tulis keterangan di laman PPID Jakarta dikutip Minggu (21/9/2025).
Belanja pegawai terdiri dari beberapa pos utama, yakni gaji, tunjangan, tambahan penghasilan, hingga belanja pegawai di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Berikut rincian realisasi Belanja Pegawai 2024:
Pemprov DKI Jakarta menjelaskan, sisa anggaran sebesar Rp841,22 miliar atau 4,2 persen tidak terserap karena adanya perhitungan accres anggaran belanja pegawai, kekosongan jabatan struktural, serta CPNS yang belum masuk.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, realisasi belanja pegawai 2024 naik Rp1,21 triliun atau 6,75 persen dari Rp17,97 triliun pada 2023.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2019/05/13/4204185411.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kesal dengan Bunyi “Tot Tot Wuk Wuk”, Warga: Kalau Mendesak, Berangkat Lebih Pagi Megapolitan 21 September 2025
Kesal dengan Bunyi “Tot Tot Wuk Wuk”, Warga: Kalau Mendesak, Berangkat Lebih Pagi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Para pejabat diminta untuk dapat berangkat kerja lebih pagi, jika memang khawatir terlambat mengikuti rapat, alih-alih memakai sirene dan strobo untuk memecah kemacetan.
Fenomena pemakaian sirene dan strobo di jalan raya belakangan dikritik masyarakat karena suaranya yang mengganggu. Terlebih, bila keduanya dipakai bukan dalam kondisi darurat.
Tami (39), seorang karyawan swasta, mengaku heran dengan pejabat atau pengendara berpelat tertentu yang kerap menggunakan patwal dan sirene hanya untuk mengejar waktu rapat atau kegiatan rutin.
Menurutnya, hal itu seharusnya bisa diantisipasi dengan berangkat lebih pagi.
“Kan bisa berangkat lebih pagi, kalau mereka rapat jam 09.00 WIB di gedung A, ya harusnya bisa prediksi jarak tempuh. Kita yang masuk kerja jam 09.00 WIB saja berangkat dari rumah jam 06.00 WIB,” ujar Tami kepada
Kompas.com
, Minggu (21/9/2025).
“Kenapa mereka tidak begitu, enggak perlu pakai ‘tot tot’,” lanjutnya.
Menurut Tami, fasilitas negara yang digunakan untuk kepentingan pribadi justru menambah kekecewaan masyarakat.
“Harusnya lebih bijak. Kecuali ada event besar seperti KTT ASEAN, masih bisa dimaklumi. Tapi kalau cuma mau meeting di Senayan lalu menutup jalan, itu berlebihan,” tuturnya.
Sementara itu, Dwi (40), juga karyawan swasta, menilai penggunaan sirene oleh pejabat maupun kendaraan pengawalan berbayar sudah melampaui batas.
“Kadang mereka maksa minta jalan padahal kita sama-sama pekerja. Mereka buru-buru, kita juga. Di luar negeri, biasanya cuma presiden atau wakil yang boleh pakai begituan. Kita bisa mencontoh yang bagus,” kata Dwi.
Menurut dia, sirene tidak hanya mengganggu karena bunyinya, tetapi juga karena dipakai tidak sesuai konteks.
“Kalau ambulans itu beda cerita, semua pasti kasih jalan. Tapi kalau cuma pejabat atau bahkan acara pernikahan pakai patwal, itu bikin kesal. Rasanya pengen kempesin saja bannya,” ucap Dwi dengan nada kesal.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penggunaan strobo dan sirene hanya diperbolehkan untuk kendaraan prioritas.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, menyebut kendaraan pribadi tidak termasuk dalam daftar itu.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 135, hanya kendaraan tertentu yang mendapat hak prioritas. Kendaraan pribadi tidak termasuk,” kata Ojo, Jumat (19/9/2025).
Pelaku penyalahgunaan bisa dikenakan sanksi Pasal 287 Ayat 4 dengan ancaman kurungan satu bulan atau denda Rp 250.000.
Gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” pun ramai di media sosial.
Warganet menyuarakan keresahan dengan poster, meme, hingga stiker sindiran.
Salah satunya berbunyi: “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!”
Masyarakat berharap aparat lebih tegas menindak pelanggar aturan, sekaligus mendorong pejabat maupun pemilik kendaraan agar lebih bijak menggunakan fasilitas negara maupun jasa pengawalan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/21/68cf4a7168695.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Bakal Pidato di Sidang PBB Seperti Soekarno, Prabowo Berpotensi Jadi "Memory of the World" Nasional
Bakal Pidato di Sidang PBB Seperti Soekarno, Prabowo Berpotensi Jadi “Memory of the World”
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah berpandangan, pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) berpotensi menjadi ‘Memory of the World’.
Reza meyakini, pidato Prabowo juga akan dikenang seperti itu, layaknya pidato Presiden Soekarno di masa lampau.
“Pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum PBB tahun 2025 ini berpotensi menjadi kenangan dunia, atau ‘Memory of the World’, sebagaimana halnya pidato Presiden Soekarno tanggal 30 September 1960 silam, yang dikenal sebagai ‘Memory of the World’,” ujar Reza kepada
Kompas.com
, Minggu (21/9/2025).
Reza menjelaskan, pidato Prabowo ini akan memuat filosofi, konstitusi, tradisi diplomatik, dan tantangan yang sedang dihadapi.
Selain itu, kata dia, juga mengenai optimisme dengan perkembangan terkini di dunia yang menyimpan banyak harapan mulia, di tengah banyaknya krisis yang tidak terselesaikan.
Maka dari itu, Reza menyampaikan sejumlah saripati yang dapat Presiden Prabowo sampaikan dalam Sidang Umum PBB.
Pertama, perlunya kerja sama berkelanjutan antar peradaban secara lintas generasi, terlepas dari perbedaan peradaban itu sendiri.
Sebab, dunia sedang menghadapi tantangan yang sama, seperti kesenjangan dalam pertumbuhan ekonomi, meluasnya kerusakan di muka bumi, krisis keamanan yang tidak kunjung terselesaikan, terus bertambahnya jumlah penduduk bumi tanpa mengedepankan perbaikan kualitas hidup, serta adanya potensi kepunahan umat manusia karena penggunaan nuklir secara tidak semestinya.
“Kedua, PBB yang telah berusia 80 tahun ini hendaknya terus diperkuat, dengan mengambil hikmah dari kenyataan dalam hubungan antar bangsa, yang sangat berbeda dengan saat PBB itu berdiri. Dalam hal ini, PBB diharapkan mampu dengan cepat menjawab tantangan global yang mendesak, pada tingkatan geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi,” paparnya.
“Untuk itu, perlu dilakukan reformasi PBB, dengan memperkuat kedudukan Sekretaris Jenderal PBB, sehingga mampu memberdayakan Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB, tanpa perlu tersandera oleh negara besar tertentu,” sambung Reza.
Yang ketiga, masih dalam konteks reformasi PBB, Reza menyampaikan, perlu dilakukan pengubahan dalam komposisi anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, dengan mengambil hikmah dari peran serta para anggota tidak tetap DK PBB selama ini, yang lazim dikenal sebagai Elected 10, yang bertugas masing-masing hanya 2 tahun.
Menurutnya, dalam kenyataannya, idealisme 10 negara tersebut selalu kandas dalam Resolusi DK PBB, akibat Hak Veto yang digunakan secara serampangan.
Dia berharap, ke depannya, DK PBB perlu diperkuat dengan penambahan 10 anggota baru.
Kriterianya seperti perwakilan Peradaban Hindu dan Islam. Mengingat, China sudah mewakili peradaban Mandarin.
Lalu, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis juga memiliki peradaban Greco-Judeo-Roman.
Perwakilan selanjutnya adalah Benua Asia dan Afrika, yang merupakan bekas negara terjajah yang sekarang mulai mampu berkinerja secara modern.
Kemudian, kata Reza, perwakilan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, perwakilan negara pendukung perdamaian dunia lewat misi perdamaian PBB, hingga perwakilan negara yang mampu membangun secara berkelanjutan dan menjadi penyumbang bagi pertumbuhan dan perdamaian dunia.
Sementara itu, terkait absennya Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Umum PBB selama ini, Reza meyakini pasti ada penyebabnya.
“Perihal absennya Presiden Joko Widodo, saya pikir disebabkan oleh beratnya masalah di dalam negeri, sehingga menuntut keberadaan beliau untuk secara langsung mengendalikan berbagai penyelesaian atas permasalahan tersebut,” kata Reza.
“Karakter Presiden Prabowo adalah intermestik. Baginya, penyelesaian masalah di dalam negeri adalah mendesak dan harus selalu diprioritaskan. Namun, hendaknya diselesaikan berbarengan dengan penyelesaian atas masalah-masalah mendasar di luar negeri, sepanjang keduanya saling mempengaruhi, dan Indonesia mampu menanganinya sekaligus,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2019/05/13/4204185411.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kesal Bunyi Strobo di Jalan, Warga: Kalau Lewat, Pengin Kempesin Bannya Megapolitan 21 September 2025
Kesal Bunyi Strobo di Jalan, Warga: Kalau Lewat, Pengin Kempesin Bannya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah warga Jakarta mengungkap kekesalannya atas bunyi strobo dan sirene yang berasal dari kendaraan yang melintas ketika jalan raya macet.
Naufal (31), misalnya, yang mengaku bahwa raungan bunyi sirene justru membuat suasana panas.
“Kalau ada bunyi-bunyi gitu langsung tembak aja lah, matiin aja. Kalau bisa sih kempesin aja bannya,” ujar Naufal kepada
Kompas.com
, Minggu (21/9/2025).
Hal serupa datang dari Dwi (40), karyawan swasta yang mengaku sering terganggu oleh kendaraan berpelat merah maupun hitam yang berjalan dengan pengawalan.
“Kalau lihat yang maksa minta jalan itu pengin aku kempesin bannya. Karena kita sama-sama pekerja, sama-sama bayar pajak. Mereka buru-buru, kita juga buru-buru,” kata Dwi.
Keluhan lain datang dari Tami (39), karyawan swasta yang juga kerap bersinggungan dengan iring-iringan kendaraan pejabat di Jakarta.
Menurutnya, alasan “buru-buru rapat” tidak bisa dijadikan pembenaran untuk penggunaan kendaraan dinas yang dilengkapi strobo memaksa meminta jalan.
“Kalau rapat jam 9, ya berangkat lebih pagi dong. Kita pekerja juga begitu. Kalau mereka pakai sirene padahal cuma mau meeting di Senayan, itu mengganggu banget,” ujar Tami.
Ia berharap pejabat lebih bijak menggunakan fasilitas negara yang dibiayai oleh rakyat.
“Kecuali kalau ada event besar seperti KTT ASEAN, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kalau hanya aktivitas harian, jangan,” tambahnya.
Fenomena ini bukan pertama kali dikeluhkan warga. Sebelumnya, gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” ramai di media sosial sebagai bentuk protes terhadap penyalahgunaan strobo dan sirene.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menyebut, hanya kendaraan prioritas seperti ambulans, pemadam kebakaran, mobil jenazah, tamu negara, dan konvoi tertentu yang boleh menggunakan strobo dan sirene.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 135, kendaraan pribadi tidak termasuk dalam kategori itu,” kata Ojo.
Pelanggar, lanjutnya, bisa dijerat Pasal 287 Ayat 4 dengan ancaman kurungan satu bulan atau denda Rp250.000.
Naufal menilai, aturan yang sudah ada seharusnya ditegakkan lebih tegas.
“Kalau ASN atau pejabat biasa, ngapain juga dikasih jalan. Kita ini sama-sama bayar pajak,” ujarnya.
Sementara Dwi mengingatkan, justru pejabat yang membuat aturan harus memberi contoh.
“Bukan malah menyalahgunakan. Kalau semua orang bisa beli jalan dengan uang, ya lalu lintas kita makin semrawut,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2019/05/13/4204185411.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Keluhkan Bunyi Sirene "Tot Tot Wuk Wuk": Bikin Puyeng, Emosi! Megapolitan 21 September 2025
Warga Keluhkan Bunyi Sirene “Tot Tot Wuk Wuk”: Bikin Puyeng, Emosi!
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Keluhan warga terhadap penggunaan strobo dan sirene di jalan raya makin ramai terdengar.
Banyak pengendara menilai bunyi bising dari kendaraan pengawalan itu bukan hanya mengganggu, tetapi juga memicu emosi dan stres di tengah kemacetan.
Naufal (31), seorang pengusaha asal Jakarta Barat, mengaku kerap merasa jengkel setiap kali mendengar suara sirene di jalan.
“Kalau lagi panas-panas, macet, terus bunyi-bunyian itu kedengerannya puyeng banget, bikin emosi aja. Kita sama-sama bayar pajak, masa iya harus minggir buat pejabat yang cuma mau rapat atau urusan biasa?” ujarnya kepada
Kompas.com
, Minggu (21/9/2025).
Hal serupa disampaikan Dwi (40), karyawan swasta yang hampir setiap hari menggunakan transportasi umum di Jakarta.
Ia menilai pejabat seharusnya bisa menahan diri dan hanya menggunakan pengawalan jika benar-benar penting.
“Kalau ambulans atau pemadam kebakaran itu beda cerita, kita paham itu darurat. Tapi kalau cuma rapat atau pulang kantor, ya jangan pakai sirene lah. Kita juga pekerja, sama-sama buru-buru. Masa haknya beda?” kata Dwi.
Menurutnya, praktik semacam itu kontras dengan aturan di negara lain yang hanya memperbolehkan kepala negara atau wakilnya menggunakan pengawalan khusus.
“Kalau di luar negeri, ya paling presiden dan wakilnya saja. Harusnya kita bisa meniru hal yang baik,” tuturnya.
Tami (39), warga lain, berharap aparat lebih tegas menindak penyalahgunaan strobo dan sirene, baik oleh pejabat maupun masyarakat umum.
“Kadang ada juga yang pakai buat acara nikahan, bahkan mobil pribadi pakai sirene. Itu kan jelas melanggar aturan. Harusnya polisi langsung tindak, jangan dibiarkan,” ujar Tami.
Ia menegaskan, fasilitas negara yang digunakan pejabat seharusnya dipakai secara bijak karena pembiayaannya berasal dari masyarakat.
“Kita kerja jungkir balik untuk membayar pajak dan gaji mereka. Jadi jangan semena-mena pakai fasilitas negara hanya buat meeting di Senayan atau main padel,” katanya.
Sebelumnya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah mengingatkan bahwa strobo dan sirene hanya boleh digunakan untuk kendaraan prioritas, seperti ambulans, pemadam kebakaran, mobil jenazah, dan tamu negara.
“Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 135, hanya ada kendaraan tertentu yang mendapat hak prioritas. Kendaraan pribadi tidak termasuk,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, Jumat (19/9/2025).
Ojo menambahkan, pelanggar bisa dijerat Pasal 287 Ayat 4 dengan ancaman kurungan satu bulan atau denda Rp250.000.
Masyarakat juga diminta melapor jika menemukan penyalahgunaan rotator maupun sirene di jalan raya.
Belakangan, muncul gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di media sosial sebagai bentuk protes masyarakat.
Istilah itu merujuk pada suara sirene yang kerap muncul dari kendaraan pejabat maupun sipil.
Poster digital hingga stiker sindiran bermunculan, salah satunya bertuliskan: “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!”
Desakan warga makin kuat agar aparat bertindak tegas. Sebab, jika dibiarkan, penggunaan strobo dan sirene di luar kondisi darurat hanya akan menambah keresahan, sekaligus menciptakan ketidakadilan di jalan raya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/21/68cf6191ad2b1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Massa Aksi Simpatik Palestina Kumpulkan Tanda Tangan Warga di CFD Jakarta Megapolitan 21 September 2025
Massa Aksi Simpatik Palestina Kumpulkan Tanda Tangan Warga di CFD Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Aksi simpatik Palestina yang digelar Free Palestine Network (FPN) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025), tak hanya diwarnai orasi dan pengibaran bendera Palestina.
Massa juga mengajak warga yang melintas di Car Free Day (CFD) untuk turut menorehkan tanda tangan di spanduk dukungan yang disediakan.
Pengamatan
Kompas.com
, dua spanduk besar warna putih dengan tulisan “Pak Prabowo, Ayo Pimpin Dunia Hentikan Genosida di Palestina!” serta “Palestine Network” dibentangkan massa aksi di area Bundaran HI.
Sejumlah relawan membagikan spidol kepada warga yang sedang berolahraga, bersepeda, maupun berjalan santai.
Mereka dipersilakan menulis nama dan membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar Presiden Prabowo Subianto menyuarakan penghentian genosida Palestina dalam Sidang Umum PBB.
Warga yang melintas tampak antusias.
Ada yang berhenti sejenak setelah jogging untuk membubuhkan tanda tangan, ada pula keluarga yang datang bersama anak-anak ikut menuliskan pesan dukungan.
“Ini aksi kecil tapi penting. Lewat tanda tangan, kita ingin suara rakyat Indonesia terdengar sampai ke PBB,” kata Lina (34), salah satu warga Gambir yang ikut menandatangani spanduk, kepada
Kompas.com
.
Di sela keramaian CFD, massa aksi juga mengangkat poster bertuliskan “Free Palestine” dan “Stop Genocide”, sementara pengeras suara mengumandangkan seruan solidaritas.
Suasana semakin hidup ketika beberapa peserta aksi mengibarkan bendera Palestina besar di tengah jalan, menarik perhatian pengunjung CFD yang lain.
Sekjen FPN, Furqon, menyebut penggalangan tanda tangan ini sebagai cara agar masyarakat luas bisa terlibat langsung.
“Car Free Day dipilih karena banyak warga hadir. Kami ingin pesan solidaritas Palestina menjadi suara bersama, bukan hanya suara massa aksi,” ujarnya.
Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung di Jalan Thamrin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
