Penjelasan Pemkot Tangsel soal Anggaran Makan Minum Rp 60 Miliar
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan penjelasan terkait anggaran makan dan minum sebesar Rp 60 miliar yang sempat menjadi sorotan publik setelah dikritik mantan penyanyi cilik Leony Vitria Hartanti melalui media sosial.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan anggaran tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi rapat internal pejabat, tetapi tersebar di 37 perangkat daerah dan mencakup berbagai kegiatan pemerintahan.
“Belanja makan minum yang di-
upload
itu tersebar di 37 perangkat daerah, termasuk di dalamnya enam TK negeri, 157 SD negeri, 24 SMP negeri, tiga RSUD, dan 35 puskesmas. Jadi ini makan minum secara keseluruhan,” ujar Benyamin di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel, Serpong, Selasa (23/9/2025).
Benyamin mencontohkan, di RSUD Tangsel, anggaran makan dan minum digunakan untuk para tenaga kesehatan.
Di Dinas Kesehatan, pos anggaran tersebut dipakai saat kegiatan sosialisasi penyakit menular yang melibatkan masyarakat.
Begitu pula saat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) digelar, biaya konsumsi ditanggung sesuai tingkat kegiatan, mulai dari kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota.
Selain itu, sebagian dana juga diarahkan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, pendidikan, hingga pelatihan guru.
Menurut Benyamin, kegiatan seperti ini membutuhkan anggaran makan dan minum yang jika dijumlahkan mencapai Rp 60 miliar.
“Yang harus dicatat, makan minum ini dilaksanakan dengan melibatkan UMKM yang ada di sekitar wilayah kegiatan, jadi uangnya berputar di masyarakat,” jelasnya.
Benyamin menambahkan, kegiatan berskala besar seperti musrenbang tingkat kota maupun rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memang kerap dilakukan di hotel karena fasilitas di kantor Pemkot Tangsel tidak memadai.
Kebutuhan konsumsi dalam kegiatan tersebut tercatat dalam pos makan dan minum.
“Selama satu tahun kegiatan itu berlangsung, di OPD yang tadi sudah saya sebutkan, makan minumnya terbiayai dan dijumlahkan secara keseluruhan menjadi Rp 60 miliar,” ucap Benyamin.
Berdasarkan penelusuran
Kompas.com
pada laporan keuangan Pemkot Tangsel (halaman 353), dijelaskan terdapat anggaran beban makanan dan minuman pada fasilitas pelayanan lainnya.
Anggaran ini berbeda dengan Beban Makanan dan Minuman Rapat yang sebesar Rp 60.288.892.800.
Rinciannya, antara lain:
Meski begitu, dalam LKPD tidak dijelaskan secara rinci maksud dari anggaran beban makanan dan minuman tersebut.
Kompas.com
telah meminta rincian anggaran, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari Pemkot Tangsel.
Sebelumnya, Leony Vitria Hartanti mempertanyakan alokasi anggaran Pemkot Tangsel tahun 2024, khususnya biaya konsumsi rapat yang mencapai Rp 60 miliar.
Dalam unggahan di
Instagram Story
, Leony menilai jumlah tersebut fantastis dan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/09/23/68d26117c93b5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penjelasan Pemkot Tangsel soal Anggaran Makan Minum Rp 60 Miliar Megapolitan 23 September 2025
-

Kiat gaet turis tinggal lebih lama di DKI mencontoh Filipina dan Turki
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa belajar dari Filipina dan Turki untuk menggaet wisatawan agar mau tinggal lebih lama di Jakarta, salah satunya karena potensi sebagai pusat transit ke wilayah lain di dalam negeri.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024 mencatat rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara hanya dua hari sementara wisatawan nusantara hanya 1,53 hari di Jakarta, dan ini dinilai rendah.
“Contoh Filipina, tiga tahun terakhir mengeluarkan tiket pesawat murah tujuannya ke Tokyo, naik Philippine Airlines hanya Rp3 juta pulang pergi (PP),” kata kreator konten pariwisata (travel blogger), Kadek Arini di Jakarta, Selasa.
Tiket pesawat yang ditawarkan bukan berasal dari maskapai yang berbiaya rendah melainkan layanan penuh (full service). Harganya bisa murah karena mengharuskan penumpang transit yang panjang, yakni selama 30 jam di Kota Manila.
Dengan begitu, penumpang mau tidak mau akan keluar bandara dan mengunjungi kota Manila. Di sanalah perputaran ekonomi terjadi.
“Pasti keluar uang, dia pasti menginap setidaknya satu malam,” kata Kadek.
Kadek mengakui wisatawan umumnya tidak bisa tinggal di satu kota dalam waku yang lama, namun cukup 3-4 hari saja lalu berpindah ke kota lain.
Namun, menurut dia, DKI Jakarta harus punya strategi agar kunjungan wisatawan ke kota ini bisa maksimal dan berkesan sehingga membuat mereka kembali lagi untuk depannya.
“Menurut aku programnya Filipina bagus, menawarkan tiket pesawat yang murah untuk ke Tokyo dan orang Indonesia banyak yang beli,” katanya.
Mereka tidak peduli transit panjang di Manila. “Tapi itu juga jadi satu poin bisa berkunjung ke Manila dan Tokyo,” kata Kadek.
Serupa dengan Filipina, Turki juga menyediakan fasilitas jalan-jalan gratis bagi penumpang penerbangan dengan durasi transit yang panjang.
“Turki menawarkan ‘free day trip’ untuk yang transit. Tujuan akhirnya mungkin Amsterdam atau lainnya,” katanya.
Kalau sampainya pagi (di Turki), bisa ikut “day trip” yang gratis dengan bus dan dapat makan siang. “Itu penerbangannya (ke lokasi tujuan) harus yang sore,” kata Kadek.
Fasilitas tersebut memungkinkan wisatawan yang semula hanya transit berbelanja semisal souvenir khas Turki atau dari pengalaman berwisata gratis di Turki membuat mereka ingin menjelajahi negara dalam waktu lebih panjang.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Camat dan lurah di Jaktim diminta kawal penertiban di Sutoyo Cawang
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur meminta jajaran camat dan lurah setempat untuk mengawal dan menjaga ketertiban di sekitar Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang.
“Siap nanti diminta dari jajaran kecamatan dan kelurahan untuk mengawasi Jalan Mayjen Sutoyo,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim) Kusmanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Penempatan personel petugas di lokasi tersebut untuk memantau kondisi jalan yang kerap semrawut, terutama pada akhir pekan akibat parkir kendaraan dan meja usaha yang dipasang hingga ke badan jalan.
Kusmanto memastikan, langkah pengawasan di lapangan akan terus dijalankan tanpa batas waktu. Selanjutnya monitoring akan dilakukan berkelanjutan demi mencegah kejadian serupa.
“Nanti kami minta untuk dimonitor terus pengawasannya,” tegas Kusmanto.
Sebelumnya, pada Minggu (21/9) petugas gabungan menertibkan aktivitas parkir liar dan pemasangan meja pedagang di sepanjang bahu Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Kramat Jati, Jaktim.
Kondisi jalan kerap semrawut, terutama pada akhir pekan. Parkir kendaraan dan meja pedagang yang dipasang hingga ke badan jalan membuat arus lalu lintas hanya bisa dilalui satu hingga dua lajur.
Dalam operasi tersebut, petugas lebih mengedepankan pendekatan persuasif dengan memberikan edukasi agar pedagang bisa mengatur area usaha mereka tanpa merugikan pengguna jalan lain.
Penjagaan kembali dilakukan Senin (22/9). Sebanyak 100 petugas gabungan dikerahkan ke lokasi untuk menertibkan kendaraan yang parkir liar.
Petugas berjaga di lokasi dengan membawa mobil derek. Arus lalu lintas dari arah Cililitan terpantau lancar dengan kecepatan sekitar 30 hingga 40 kilometer (km) per jam.
Sebelumnya, viral video di media sosial yang memperlihatkan dugaan parkir liar dan pedagang menggunakan empat lajur Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (20/9).
Video yang diunggah akun Instagram @ijoeel menunjukkan deretan kendaraan parkir dan pedagang yang menggelar meja hingga menyisakan hanya satu lajur dari empat lajur jalan.
Peristiwa tersebut terjadi setiap malam sejak pukul 20.00 WIB hingga tengah malam. Terlihat pengguna jalan menjadi terhambat untuk melewati lajur jalan tersebut karena ruas jalan tertutup parkiran motor dan meja pedagang.
“Parkir makan empat jalur jalan umum, ini terjadi sudah lama infonya dan terjadi setiap malam sektiar pukul 20.00 WIB, sampai tengah malem,” tulis keterangan dari akun Instagram @ijoeel.
“Apalagi pas malem minggu bisa-bisanya tinggal sisa sejalur dimana? Ini di sektiaran Primjasa Cililitan atau Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara,” jelas keterangan akun Instagram ijoeel.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Limbah MBG SPPG Palmerah dimanfaatkan untuk dua hal ini
Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengelola limbah produk Makan Bergizi Gratis (MBG) atau “food waste” di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, menjadi pakan maggot dan pupuk alami.
“Yang pertama itu ada, mereka berikan ‘food waste’ ini ke maggot. Kemudian juga ada yang dijadikan pupuk,” kata Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat, Yudha Permana di SPPG Palmerah, Selasa.
Yudha mengatakan, pihaknya secara berkala mendatangi SPPG Palmerah untuk mengangkut limbah MBG.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup setiap pukul 12.00 WIB datang. “Jadi, sebelum tadi tim masak itu bertugas, sampah itu sudah diambil semua oleh DLH. Nah ini sifatnya gratis, karena kita membuat surat ke DLH,” ujar Yudha.
Yudha mengungkapkan bahwa SPPG Palmerah dapat menghasilkan 20-30 kilogram (kg) limbah MBG setiap harinya.
“Sekitar 20 sampai 30. Itu udah turun sekali. Ada hari-hari food waste-nya kosong. Benar-benar habis anak-anak itu makan,” kata Yudha.
Sebelumnya diberitakan, SPPG di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, memiliki cara tersendiri agar anak-anak tidak mudah merasa bosan dengan menu MBG.
Salah satunya, yaitu dengan menanyakan secara berkala kepada para pelajar terkait menu MBG yang ingin mereka santap sehingga tidak cepat bosan.
“Kita secara berkala mendengarkan request (permintaan) dari siswa. Contoh yang terakhir itu, mereka ingin burger, kita coba fasilitasi, begitu,” kata Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat Yudha Permana di SPPG Palmerah, Selasa.
Menurut dia, penyediaan menu MBG yang sesuai dengan permintaan pelajar itu tetap memerhatikan angka kecukupan gizi (AKG) sehingga dapat meningkatkan nafsu makan mereka.
“Hal-hal ini yang membuat anak-anak itu menjadi lebih nafsu makan, karena mereka juga merasa bahwa apa yang mereka inginkan itu bisa tersalurkan, begitu,” ujar Yudha.
Sampai saat ini, SPPG Palmerah memiliki 40 menu berbeda untuk Program MBG.
“Setiap Kamis, kami akan ada rapat rutin. Itu menunya untuk minggu depan, setiap minggu itu selalu berbeda-beda. Jadi, kita bisa bilang kita punya empat puluh menu,” tutur Yudha.
Dia mengatakan, cara tersebut efektif sehingga gizi MBG dapat tersalurkan kepada para pelajar dan limbah sisa makanan yang tidak dihabiskan berkurang.
“Awalnya, itu sampai dengan hampir 30 persen food waste (sampah sisa makanan), sekitar minggu-minggu awal. Namun setelah dilakukan evaluasi, kita tahu makanan yang favorit dan enggak,” katanya.
Setelah itu dilakukan evaluasi. “Satu bulan setelah itu, kita sudah bisa mencapai di bawah 15-10 persen,” ungkap Yudha.
Bahkan, kata dia, limbah makanan bisa nihil jika menu yang disediakan merupakan favorit para pelajar.
“Ada hari-hari juga di mana food waste-nya itu nol, karena sudah favorit sekali menunya. Seperti contoh, ada spageti begitu itu, pasti food waste-nya nol,” katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Wanita tewas dibunuh suami di Jakbar, ini kesaksian warga
Jakarta (ANTARA) – Tewasnya seorang wanita berinisial S (49) akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.
Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.
“Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.
Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.
Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.
Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.
“Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda mengatakan korban memiliki luka jeratan tali pada lehernya saat ditemukan.
“Kita cek itu, kita ke TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.
Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya sepulang kerja lantaran dihubungi oleh teman ibunya yang mengatakan sang ibu tidak dapat dihubungi.
Saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu diketahui masih tertidur.
“(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan, ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” ungkap Ganda.
Setelah melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.
“Pelaku itu menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Baru kita jemput, karena itu kan perbatasan,” tutur Ganda.
Saat ini, sambung dia, jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Terkait motif pembunuhan, diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.
“Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan, tapi kami masih dalami lagi, benar gak informasi itu. Kita kroscek informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuh Ganda.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

DKI izinkan parkir “on street” di Jalan Mayjen Sutoyo
Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta tetap memperbolehkan pengaturan parkir di bahu jalan (on street) untuk kendaraan roda dua dan roda empat di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur.
Lokasi ini sebelumnya telah ditertibkan karena mengganggu kelancaran lalu lintas di jalan tersebut. Hal itu karena keberadaan pedagang dan area parkir kendaraan pengunjung bisa sampai menggunakan tiga ruas jalan.
“Rekan-rekan pedagang juga sudah sepakat bahwa di lokasi tersebut, nantinya ada parkir satu paralel dan serong. Sehingga tidak mengooptasi sampai dengan tiga lajur lalu lintas kemudian menutup, tinggal satu lajur,” kata Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Syafrin menjelaskan, pengaturan baru ini telah berjalan sejak hari Minggu, 21 September setelah adanya penertiban.
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) juga akan berjaga dan mengatur lalu lintas tiap sore dan malam hari di titik tersebut.
“Biasanya kan sore ya, sore hari itu jam 17 baru mulai buka. Dan oleh sebab itu kami mulai jam 16 sudah ada tim melakukan pengaturan, tiap hari dilakukan,” kata Syafrin.
Sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan dugaan parkir liar dan pedagang menggunakan empat lajur Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu, 20 September.
Video yang diunggah akun Instagram @ijoeel menunjukkan deretan kendaraan parkir dan pedagang yang menggelar meja hingga menyisakan hanya satu lajur dari empat lajur jalan.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Pergerakan turis di DKI capai belasan juta tapi durasi tinggal rendah
Jakarta (ANTARA) – Pergerakan wisatawan di dalam Kota Jakarta tahun 2024 menunjukkan jumlah yang signifikan, yakni mencapai belasan juta namun durasi mereka tinggal masih tergolong rendah.
“Pada tahun 2024 data BPS menyebutkan rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara hanya dua hari dan wisatawan nusantara hanya 1,53 hari,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Andhika Permata.
Hal itu dia disampaikan dalam “JEF Dialogue: Unlocking Jakarta’s Potential Through Tourism and Creative Economy” di Jakarta, Selasa.
Adapun pergerakan data wisatawan dengan durasi enam jam dihitung menggunakan “Mobile Positioning Data” (MPD) di Jakarta Selatan mencapai 25.136.516 perjalanan, diikuti Jakarta Pusat sebanyak 17.573.137 perjalanan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Separuh ekonomi Jakarta ditopang sektor jasa
Jakarta (ANTARA) – Sebesar 56,4 persen dari total perekonomian Jakarta ditopang oleh sektor jasa seperti perdagangan, transportasi, akomodasi, makan minum serta jasa-jasa lainnya termasuk kesenian dan rekreasi.
“Sektor jasa semakin berperan penting bagi Jakarta,” kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Sakti Arif Wicaksono di Jakarta, Selasa.
Sebagai motor perekonomian Jakarta, pangsa sektor jasa mencapai 56,4 persen dari total perekonomian Jakarta.
Dia dalam “JEF Dialogue: Unlocking Jakarta’s Potential Through Tourism and Creative Economy” menyampaikan adapun sebagian besar lapangan usaha tersebut tercakup dalam dua sektor utama.
Yaitu pariwisata dan ekonomi kreatif yang apabila keduanya digerakkan akan memunculkan “multiplier effect” (efek berganda) yang besar.
Sakti mencontohkan kegiatan pada Juni lalu, yakni “BTN Jakarta International Marathon” (JAKIM) memberikan nilai tambah ekonomi dengan kisaran sebesar Rp55,72 miliar dan melibatkan kurang lebih 1.081 tenaga kerja.
“Mungkin kalau kita dalami efek multiplier itu lebih besar jadi sifatnya masih assessment (penilaian) yang belum terlalu mendalam,” kata Sakti.
Dia mengatakan, potensi Jakarta secara khusus di bidang pariwisata antara lain ditopang budaya Betawi yang berakulturasi dengan kemajemukan masyarakat Jakarta. Kemudian keindahan alam baik di daratan maupun di Kepulauan Seribu.
Selain itu, adapula serta kekayaan bangunan warisan (heritage) yang beragam berpadu infrastruktur modern yang terus berkembang.
Sementara dari sisi industri kreatif, seperti film, musik dan fesyen menjadikan Jakarta berpotensi setara dengan negara tetangga. Misalnya Singapura sebagai pusat lahirnya tren baru di kawasan.
Tak kalah pentingnya, Jakarta berada di garda terdepan untuk implementasi digitalisasi pariwisata dan ekonomi kreatif di dunia.
“Penerapan yang kami coba terus hadirkan dengan QRIS dan BI Fast dapat terintegrasi di berbagai merchant dalam rangka meningkatkan kenyamanan para wisatawan,” ujar Sakti.
Dia menambahkan, ekosistem kreatif juga ditopang oleh perkembangan “start-up” digital, platform “e-commerce” serta promosi pariwisata berbasis media sosial yang semakin masif.
Menurut dia, faktor-faktor tersebut diyakini dapat menjadikan Jakarta sebagai kota global yang mampu bersaing dengan kota-kota global lainnya.
Namun demikian, Sakti mengakui masih banyak area yang perlu didorong untuk diperbaiki sehingga kontribusinya ke depan akan semakin besar bagi perekonomian Jakarta.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

