Jenis Media: Metropolitan

  • Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menegaskan pria pembunuh istri di Jalan Puri Kembangan, Gang Pandan, RT 011/005, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk pada Selasa (23/9), diancam maksimal 15 tahun penjara.

    “Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia mengungkapkan pelaku berinisial W (55) itu membunuh istrinya S (49) akibat pertengkaran rumah tangga yang memuncak.

    Menurut dia, pelaku dan korban itu telah menikah selama 29 tahun, namun diketahui hubungan keduanya kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Aqsha.

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” ujar Aqsha.

    Setelah kejadian itu, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun karena pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Tak lama setelah pelaku menyerahkan diri, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi tangkap wanita yang curi dan jual motor Rp300 ribu di Jakut

    Polisi tangkap wanita yang curi dan jual motor Rp300 ribu di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Pademangan menangkap wanita berinisial A (23) yang mencuri sepeda motor di Jalan Lodan Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara (Jakut), dan menjual barang hasil curian tersebut dengan harga Rp300 ribu.

    “Pelaku ini kami tangkap pada Selasa (23/9) di kawasan Tanjung Priok setelah dilakukan penyelidikan terkait aksi pencurian ini,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pademangan AKP Muhaiyin Ikhsan di Jakarta, Rabu.

    Pengungkapan kasus tersebut, menurut dia, berawal dari penyelidikan yang dilakukan berdasarkan sejumlah informasi yang didapatkan petugas.

    Dari rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian, diketahui pelaku tersebut perempuan dan kerap beraktivitas di kawasan Tanjung Priok.

    “Dia ini pelaku tunggal dan tidak memiliki jaringan,” ujar Muhaiyin.

    Awalnya, dia menyebutkan pelaku tersebut datang ke lokasi pencurian dan mengawasi kondisi di lokasi tersebut.

    Setelah dirasa aman, dia langsung menjalankan aksi pencuriannya dengan menggunakan kunci palsu yang sudah disiapkan.

    Di sisi lain, korban juga mengakui rumah kunci motor miliknya sudah agak rusak atau dol sehingga mesin dapat dinyalakan dengan menggunakan kunci lain.

    Muhaiyin menambahkan motor yang dicuri oleh pelaku itu kemudian langsung dijual dengan harga Rp300 ribu, dan uang hasil pencurian tersebut digunakan oleh pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan pelaku dijerat pasal 363 ayat 5 Kitab Hukum Undang-Undang Pidana terkait pencurian dengan pemberatan dengan ancaman maksimal tujuh tahun.

    Dia pun mengimbau masyarakat, khususnya warga Pademangan, agar lebih waspada terkait pencurian sepeda motor yang marak terjadi di wilayah DKI Jakarta.

    “Kami mengimbau warga selalu menggunakan kunci ganda agar pencuri tidak berani melakukan aksinya, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mencuri,” tegas Muhaiyin.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkapkan seorang pria berinisial W (55) membunuh istrinya S (49) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9), akibat pertengkaran rumah tangga yang memuncak.

    Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto menyebutkan pelaku dan korban itu telah menikah selama 29 tahun, namun diketahui hubungan keduanya kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Aqsha saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” ujar Aqsha.

    Setelah kejadian itu, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun karena pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Tak lama setelah pelaku menyerahkan diri, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Sebelumnya, seorang wanita berinisial S (49) tewas akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9).

    Peristiwa itu pun memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.

    Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.

    “Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.

    Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.

    Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.

    “Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transformasi pasar dinilai jadi strategi Jakarta menuju kota global

    Transformasi pasar dinilai jadi strategi Jakarta menuju kota global

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menegaskan transformasi pasar merupakan langkah strategis dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    Dia pun memaparkan sejak menjabat pada Agustus 2023, Pasar Jaya mendorong program revitalisasi dan modernisasi sebanyak 153 pasar.

    “Perubahan signifikan terlihat pada perbaikan fisik, peningkatan fasilitas, hingga penguatan tata kelola,” kata Agus dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global” di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

    Berdasarkan data Perumda Pasar Jaya, hingga September 2025, sebanyak 67 pasar telah dicat ulang dengan warna korporasi baru, disertai dengan perbaikan toilet, area parkir, taman, dan eskalator.

    Revitalisasi tersebut dilakukan melalui tiga skema, yakni dana internal, Penyertaan Modal Daerah (PMD), serta kemitraan dengan swasta di Pasar Pramuka, Jembatan Besi, Senen Blok 6, dan Pasar Minggu.

    Selain itu, kata dia, Pasar Jaya tengah membangun pusat pengolahan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, bekerja sama dengan PT LAPI ITB.

    “Fasilitas ini ditargetkan rampung Mei 2026 dan mampu mengolah 95 persen sampah organik langsung di lokasi,” ujar Agus.

    Lebih lanjut, dia mengatakan transformasi pasar digital juga dikebut. Sistem pembayaran nontunai saat ini sudah berlaku di 57 pasar dan pengelolaan digital di 30 pasar.

    “Tahun ini, tambahan 30 pasar lagi masuk program digitalisasi. Pasar rakyat harus hadir sebagai ruang ekonomi sekaligus simbol kota modern, berdaya saing, dan ramah lingkungan,” ungkap Agus.

    Dia menuturkan Pasar Jaya juga mengembangkan konsep hunian di atas pasar melalui Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) 60 tahun, dengan proyek pertama yang berlokasi di Rusun Pasar Rumput yang kini terisi 85 persen, mayoritas dihuni oleh milenial, aparatur sipil negara (ASN), dan pekerja swasta.

    “Lima lokasi strategis lain, seperti Pasar Minggu dan Pasar Senen, disiapkan untuk pengembangan serupa,” tutur Agus.

    Dalam kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan pasar memiliki peran vital dalam perekonomian ibu kota.

    “Pasar adalah nadi perekonomian Jakarta. Modernisasi tidak boleh menghapus nilai kerakyatan, justru harus memperkuatnya,” tegas Eli.

    Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggarap pasar tematik, termasuk menjadikan Pasar Baru sebagai destinasi wisata budaya yang terintegrasi dengan kawasan heritage Jakarta Pusat.

    Menurut dia, tantangan terbesar yang dihadapi pasar saat ini, yaitu persaingan dengan perdagangan daring.

    “Revitalisasi harus diikuti tarif wajar dan kenyamanan konsumen, agar pasar tidak hanya megah tapi juga hidup,” pungkas Eli.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Kepulauan Seribu gelar Lomba Seni Nuansa Religi 2025

    Pemkab Kepulauan Seribu gelar Lomba Seni Nuansa Religi 2025

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu menyelenggarakan Apresiasi dan Lomba Seni Nuansa Religi 2025 di Plaza Kabupaten Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara, pada Rabu, sebagai upaya memperkuat kecintaan pada seni budaya tersebut.

    “Ajang seni religi menjadi sarana positif untuk menumbuhkan rasa cinta sekaligus kepedulian terhadap kesenian religi,” kata Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan saat membuka lomba tersebut di Jakarta, Rabu.

    Dia mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, terlebih pada 2024, tim qasidah Kepulauan Seribu menjadi juara di tingkat provinsi.

    “Semoga tahun ini bisa lebih semangat dan memberikan yang terbaik sehingga bisa membawa harum nama Pemkab Kepulauan Seribu,” ujar Fadjar.

    Dia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk tampil maksimal, kreatif, serta tidak mudah menyerah.

    Dia pun berharap para peserta yang keluar sebagai juara dapat mempertahankan prestasi mereka dan bersaing di tingkat provinsi.

    “Sementara bagi yang belum juara, jangan putus asa. Teruslah berlatih agar di tahun mendatang bisa meraih hasil yang lebih baik,” tutur Fadjar.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu Harry Dwirendra mengatakan kegiatan itu merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan menyalurkan bakat dan minat, sekaligus meningkatkan semangat berkesenian masyarakat, khususnya generasi muda.

    Dia menyebutkan pada 2025, terdapat sebanyak 243 peserta dari 23 grup perwakilan dari enam kelurahan, dengan tiga kategori yang dilombakan, yaitu hadroh, marawis, dan qasidah.

    Hadroh diikuti oleh delapan grup, marawis enam grup, sedangkan qasidah sembilan grup. Seluruh grup tersebut berasal dari 16 sanggar seni di Kepulauan Seribu.

    “Pemenang 1 sampai 3 akan mendapat uang pembinaan, trofi, sekaligus kesempatan tampil di tingkat provinsi DKI Jakarta,” ungkap Harry.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akibat ngantuk, sopir truk barang alami kecelakaan di Duren Sawit

    Akibat ngantuk, sopir truk barang alami kecelakaan di Duren Sawit

    Jakarta (ANTARA) – Seorang sopir truk pengiriman barang bernama Anang mengalami kecelakaan tunggal akibat mengantuk saat melintas di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

    “Pokoknya ini ngantuk, sudah tidur saya, karena kan kalau ini jalan sempit, tidak mungkin saya langsung berhenti di pinggir. Pikir mau nyari tempat aman, maju pelan-pelan, tidak taunya bangun-bangun udah kayak gini,” kata Anang di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.

    Anang menceritakan peristiwa itu terjadi ketika ia baru saja menurunkan barang kiriman dari Pasar Kemis, Tangerang, ke sebuah toko roti di kawasan Duren Sawit.

    “Saya dari Lampung, ini mobil sendiri. Barangnya dari Pasar Kemis, saya mau balik ke gudang habis nganter ke toko roti di Duren Sawit, mau balik ke Pasar Kemis,” ucap Anang.

    Saat hendak kembali ke gudang, Anang tak kuasa menahan rasa kantuk sehingga mobil yang ia kendarai masuk ke selokan di pinggir jalan.

    Menurut dia, truk tersebut dalam keadaan kosong karena barang sudah diturunkan di tempat tujuan. Ia juga memastikan tidak mengalami luka apapun.

    “Saya sendiri, Alhamdulillah, tidak ada luka, aman. Mobil aja yang kena,” ujar Anang.

    Kecelakaan itu sekaligus menjadi peringatan bagi para pengemudi kendaraan besar agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bunda Literasi Jaksel tingkatkan budaya membaca lewat “Koper Baca”

    Bunda Literasi Jaksel tingkatkan budaya membaca lewat “Koper Baca”

    Jakarta (ANTARA) – Bunda Literasi Jakarta Selatan Diah Anwar berkomitmen meningkatkan budaya membaca di kalangan masyarakat, salah satunya melalui inovasi program “Koper Baca” yang kini sedang digalakkan di 10 kecamatan di Jakarta Selatan (Jaksel).

    “Kami juga menghadirkan inovasi berupa “Koper Baca” yang diharapkan mampu mendorong anak-anak dan remaja untuk terbiasa membaca,” kata Diah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan program tersebut ditujukan bagi anak-anak maupun remaja agar terbiasa mengisi waktu luang mereka dengan membaca.

    Nantinya, program itu juga didukung dengan kehadiran jajanan maupun minuman di dalam koper tersebut sehingga anak-anak maupun remaja dapat saling berbagi.

    “Ketika anak-anak berkumpul atau bermain, mereka bisa diajak membuka koper baca yang berisi buku, bahkan ada kegiatan menarik, seperti berbagi minuman atau es krim agar lebih interaktif,” ujar Diah.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan program itu juga disinergikan dengan kegiatan lomba literasi yang akan digelar pada Oktober 2025 dengan melibatkan seluruh kecamatan dan kelurahan di Jakarta Selatan.

    “Para camat dan lurah sudah berkomitmen untuk mendukung “Koper Baca” serta menyosialisasikannya kepada masyarakat,” ucap Diah.

    Dia pun menegaskan salah satu peran Bunda Literasi dan Duta Baca Kota Administrasi Jakarta Selatan, yaitu mengajak masyarakat agar gemar membaca melalui kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), perusahaan, hingga komunitas.

    Oleh karena itu, dia mengajak jajaran PKK mulai dari tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan untuk membuka jendela komunikasi dan koordinasi sehingga program literasi dapat menyentuh hingga ke tingkat RT, RW, bahkan rumah tangga.

    “Dengan kerja sama semua pihak, saya yakin budaya membaca bisa semakin mengakar di tengah masyarakat Jakarta Selatan,” tegas Diah.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengukuhkan Diah Anwar sebagai Bunda Literasi Jakarta Selatan pada Jumat (19/9). Kehadiran Bunda Literasi itu diharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bamus Betawi ajak warga hadapi transformasi Jakarta jadi kota global

    Bamus Betawi ajak warga hadapi transformasi Jakarta jadi kota global

    Jakarta (ANTARA) – Badan Musyawarah (Bamus) Betawi mengajak warga Jakarta untuk bersiap menghadapi era baru setelah Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Negara, dan tampil sebagai kota global dan berbudaya.

    “Kami mengajak warga Jakarta untuk bersiap memasuki era baru setelah Jakarta yang tidak lagi menjadi ibu kota. Masyarakat Betawi harus lebih siap dalam menghadapi Jakarta sebagai kota global,” kata Ketua Umum Bamus Betawi Riano P Ahmad di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, transformasi itu menuntut kesiapan dari seluruh pihak agar Jakarta mampu tampil sebagai kota global dan berbudaya.

    Hal tersebut disampaikan Riano dalam dialog interaktif Jakarta pascapemindahan ibu kota bertema “Transformasi Jakarta dari Ibu Kota Negara Menuju Kota Global dan Berbudaya yang Berkelanjutan”.

    Dia mengatakan perubahan status kota Jakarta yang tidak lagi sebagai ibu kota akan berdampak terhadap perubahan regulasi, di antaranya revisi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.

    “Untuk itu, diharapkan dari kajian diskusi hari ini, bisa menjadi wadah menampung masukan untuk ke depan. Tentu kami butuh partisifasi aktif dari seluruh komponen masyarakat Betawi,” ujar Riano.

    Salah satu tokoh Betawi, Beky Mardani menilai majunya kebudayaan Betawi di Jakarta juga akan memiliki peluang sekaligus tantangan, terutama terkait pentingnya menjaga solidaritas internal masyarakat Betawi.

    “Pembangunan kebudayaan sejauh ini belum cukup mengangkat ekonomi masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari indeks kebudayaan yang menurun, khususnya di bidang ekspresi kebudayaan dan ekonomi kebudayaan,” tutur Beky.

    Sementara itu, perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Ahmad Ansory Wahdy menegaskan meskipun saat ini Jakarta masih berstatus ibu kota, Pemprov DKI sudah menyiapkan sejumlah langkah menuju kota global dan berbudaya.

    “Pak Gubernur DKI (Pramono Anung) sangat concern menjadikan Jakarta sebagai kota global sekaligus kota yang berbudaya,” ucap Ansory.

    Di sisi lain, Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen hadir untuk mengisi ruang kebudayaan dan memastikan kebudayaan mendapat porsi besar dalam pembangunan Jakarta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi tangkap dua pencuri “speedometer” truk di Jakarta Utara

    Polisi tangkap dua pencuri “speedometer” truk di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Sunda Kelapa Jakarta Utara menangkap dua pria berinial I-N (46) dan M (46) yang mencuri dua unit speedometer mobil truk tangki milik PT Kapedepe Jaya Abadi di parkiran kantor Syahbandar Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (26/7) pagi sekitar pukul 06.10 WIB.

    “Kami berhasil menangkap pelaku berinisial M pada Minggu (14/9) setelah dilakukan serangkaian penyelidikan. Pelaku ditangkap di kediamannya di kawasan Muara Baru, Penjaringan,” kata Kapolsek Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu di Jakarta, Rabu.

    Setelah dilakukan interogasi kepada pelaku M, sambung dia, petugas langsung bergerak menangkap tersangka pelaku I-N.

    “Pelaku I-N ini ditangkap beserta barang bukti dan alat yang digunakan dalam mencuri,” ujar Hitler.

    Saat ini, para pelaku tersebut diamankan di Polsek Kawasan Sunda Kelapa dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP ayat (1) ke-3, ke-4, dan ke-5 dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

    “Kedua pelaku ini juga pernah melakukan aksi pencurian di sejumlah lokasi,” ungkap Hitler.

    Dalam pencurian alat pengukur laju kendaraan (speedometer) itu, dia menyebutkan pelaku I-N bertindak sebagai eksekutor yang masuk dengan cara melompati pagar dan merusak pintu mobil dengan menggunakan gunting dan obeng.

    Sementara itu, tersangka M menunggu di atas sepeda motor dan bertugas mengawasi situasi sekitar.

    “Setelah korban melaporkan kejadian beserta rekaman CCTV (kamera pengawas) pada Senin (8/9), polisi melakukan penyelidikan intensif hingga kami lakukan penangkapan,” terang Hitler.

    Dia pun mengapresiasi jajaran yang telah mengungkap kedua kasus tersebut dengan cepat dan profesional.

    Menurut dia, penegakan hukum itu diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku kejahatan lainnya bahwa setiap tindakan kriminal pasti ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

    “Kami akan terus berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum kami, serta menindak tegas setiap bentuk kejahatan,” tegas Hitler.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono koordinasi lintas instansi dukung Jakarta Running Festival

    Pramono koordinasi lintas instansi dukung Jakarta Running Festival

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan telah melakukan koordinasi dengan sejumlah perangkat daerah terkait, seperti Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya untuk mendukung pengaturan lalu lintas saat berlangsungnya ajang lari Jakarta Running Festival 2025.

    Dia pun optimistis acara tersebut dapat meningkatkan kesadaran publik sekaligus memperkuat branding Kota Jakarta sebagai destinasi olahraga serta pariwisata yang menarik, aman, dan nyaman.

    ”Jakarta akan memperoleh banyak manfaat, dan yang paling utama adalah Jakarta akan dilihat sebagai destinasi yang aman dan nyaman, ini termasuk paling utama adalah olahraganya,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, event lari mengelilingi ibu kota seperti Jakarta Running Festival dapat menarik wisatawan sehingga menggerakkan ekonomi lokal.

    ”Yang membawa uang, tolong belanja di Jakarta, karena belanja di Jakarta memiliki harga yang kompetitif, sehingga perputaran ekonomi akan bergerak dengan baik. Dan ini membawa manfaat, bukan hanya pada penyelenggara dan peserta, tapi juga warga Jakarta, terutama Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM),” ujar Pramono.

    Bahkan, dia pun menginginkan agar pada 2027, tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-500 Kota Jakarta, penyelenggaraan event Jakarta Running Festival atau lainnya sudah setara dengan major marathon yang ada di beberapa negara.

    Jika itu terwujud, pria yang akrab disapa Pram itu pun meyakini perayaan lima abad Kota Jakarta akan semakin meriah.

    Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Luhut Binsar Pandjdjaitan menyatakan pihaknya telah menyiapkan penyelenggaraan Jakarta Running Festival 2025 dengan cermat, terukur, dan berstandar Internasional.

    Persiapan itu juga selaras dengan keinginan Pramono untuk memperbanyak event internasional jelang lima abad Kota Jakarta.

    Lebih lanjut, menurut Luhut, Jakarta sangat diuntungkan karena jumlah wisatawan akan banyak datang ke Jakarta berkat event tersebut.

    “Karena menurut saya turis itu sangat penting dan juga akan membawa cerita-cerita ke kampung mereka masing-masing terhadap penyelenggaraan ini,” ungkap Luhut.

    Seperti diketahui, Jakarta Running Festival 2025 akan digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada 23-26 Oktober.

    Ajang lari tersebut menghadirkan standar keselamatan yang lebih tinggi dan berkelas internasional dengan predikat World Athletics Label Road Race.

    Puluhan ribu peserta telah mendaftar dalam berbagai kategori, mulai dari marathon, half marathon, 10K, 5K, hingga junior dash.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.