Jenis Media: Metropolitan

  • DLH DKI kembangkan sistem peringatan dini polusi udara

    DLH DKI kembangkan sistem peringatan dini polusi udara

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengembangkan sistem peringatan dini (early warning system/EWS) untuk polusi udara sebagai bagian dari langkah antisipasi dan responsif dalam mengatasi pencemaran udara di Ibu Kota.

    “Sistem ini akan memberikan informasi kualitas udara secara ‘real-time’ (terkini) hingga tiga hari ke depan, termasuk rekomendasi langkah mitigasi yang dapat dilakukan masyarakat, seperti mengenakan masker atau membatasi aktivitas di luar ruangan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa sistem ini dirancang tidak hanya sebagai dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan warga dari dampak buruk polusi udara.

    Asep menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap isu polusi udara.

    Menurut dia, perubahan perilaku individu dapat menjadi bagian penting dalam upaya pengendalian emisi di Ibu Kota, agar langit Jakarta kembali biru.

    “Kami mendorong warga untuk mulai beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda atau berjalan kaki. Dengan partisipasi semua pihak, kita dapat menciptakan kualitas udara Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Clean Air Asia Indonesia Ririn Radiawati Kusuma menegaskan bahwa keberhasilan sistem peringatan dini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat.

    “Faktor terbesar yang menentukan efektivitas EWS adalah perilaku manusia. Misalnya, saat transportasi umum digratiskan pada hari dengan tingkat polusi tinggi, apakah masyarakat bersedia meninggalkan kendaraan pribadinya? Ini tantangan bersama yang harus dihadapi,” katanya.

    Ririn juga mengimbau masyarakat untuk turut berkontribusi dalam menekan pencemaran udara dengan mengurangi mobilitas saat kualitas udara memburuk, bekerja dari rumah jika memungkinkan, serta mengenakan masker.

    Ia menambahkan, institusi pendidikan dan dunia usaha juga diharapkan mengambil peran, seperti dengan menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh atau work from home (WFH) pada kondisi tertentu.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran Hanguskan 10 Rumah di Karet Kuningan Jumat Petang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Kebakaran Hanguskan 10 Rumah di Karet Kuningan Jumat Petang Megapolitan 26 September 2025

    Kebakaran Hanguskan 10 Rumah di Karet Kuningan Jumat Petang
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kebakaran melanda permukiman warga di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat petang (26/9/2025).
    Perwira Piket Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Selatan, Imbang Satriana mengatakan bahwa peristiwa kebakaran ini diduga dipicu oleh arus pendek listrik.
    “Sementara dugaan penyebabnya patut diduga karena listrik, dari peralatan listrik,” kata Imbang, saat ditemui di lokasi.
    Api cepat membesar hingga menghanguskan sekitar 10 rumah. Awalnya, lima unit kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan.
    Namun, kondisi di lapangan yang semakin parah membuat petugas menambah armada dua kali hingga total 20 unit, terdiri atas 12 unit pompa dan 8 unit pendukung.
    “Ternyata dari TKP dilaporkan bahwa situasinya merah, kalau di Damkar itu merah, artinya memang membesar. Kami tambah sampai kepada tahap ketiga. Kita kerahkan 20 unit,” jelas Imbang.
    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun, tiga warga mengalami luka bakar dan langsung mendapat perawatan dari petugas medis di lokasi.
    “Ya, korban jiwa tidak ada, tapi yang luka-luka memang ada yang dari warga. Luka-luka terbakar ada tiga orang tadi,” ujarnya.
    Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.50 WIB. Sementara itu, kerugian materi akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp 562,4 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Ahmad Ali Minta Kader PSI Bela Jokowi dari Isu Ijazah Palsu: Selama Ini Diam Membeo
                        Nasional

    6 Ahmad Ali Minta Kader PSI Bela Jokowi dari Isu Ijazah Palsu: Selama Ini Diam Membeo Nasional

    Ahmad Ali Minta Kader PSI Bela Jokowi dari Isu Ijazah Palsu: Selama Ini Diam Membeo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali meminta kader partai membela Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang kerap mendapatkan serangan politik, termasuk rumor ijazah palsu.
    Sebab selama ini, banyak pihak yang masih takut bersuara dan diam membeo. Hal ini dikatakannya usai dilantik menjadi Ketua Harian PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
    “Semua kader PSI harus berani berdiri di barisan terdepan untuk menjaga kehormatan Pak Jokowi. Selama ini Pak Jokowi
    dikuyuh-kuyuh
    , tidak ada kader PSI yang berani berbicara. Semua takut, semua diam membeo,” kata Ahmad Ali, Jumat.
    Terlebih dalam isu ijazah palsu, kata dia, kejadian yang sama juga menimpa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang ramai di media sosial beberapa waktu lalu.
    Menurut Ali, hal ini membuktikan bahwa situasi bangsa sedang tidak baik-baik saja.
    “Terjadi kegaduhan yang luar biasa yang sedang menimpa yang ditujukan kepada orang tua kita, inspiratif kita, panutan kita Pak Jokowi. Ya kita berharap tentunya Bapak Presiden dengan segala kewenangannya bisa menyegerakan, mengakhiri kegaduhan yang terjadi tentang ijazah palsu,” ucap dia.
    “Dan yang terakhir hari ini sedang dimunculkan lagi tentang Mas Wapres. Nah kita berharap, kita berharap semua dari keluarga besar PSI ini untuk segera memberikan ketegasan terhadap keabsahan ijazah yang sedang dipermasalahkan oleh oknum-oknum yang sengaja mencari-cari atau sedang membuat kegaduhan,” imbuhnya.
    Menurut Ali, ke depan kejadian serupa tidak boleh terulang. PSI harus menjaga dua tokoh bangsa itu, mengingat PSI membutuhkan dua tokoh tersebut.
    “Kalau kita mengaku sebagai kader, kita mengaku Pak Jokowi sebagai panutan kita, maka kita harus berdiri di depan untuk menjaga kehormatan beliau,” tuturnya.
    Menurut Ali, dua tokoh itu merupakan modal besar yang dimiliki PSI, sekaligus menjadi modal utama partai.
    Termasuk kata dia, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang juga merupakan putra bungsu Jokowi.
    “Maka menjadi kewajiban kita adalah menjaga dua tokoh ini, menjaga image kedua tokoh ini, sehingga diharapkan masyarakat selalu tetap kelihatan baik. Dan saya berharap sekali lagi, Pak Jokowi, saya berpesan, Pak Jokowi tidak membutuhkan kita, tapi PSI membutuhkan Pak Jokowi,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi selidiki kematian sekuriti bank di Cikarang Bekasi

    Polisi selidiki kematian sekuriti bank di Cikarang Bekasi

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Polisi menyelidiki kasus kematian seorang sekuriti berinisial HB yang bekerja pada salah satu bank negara di Jalan Tarum Barat II nomor 1-2 Blok E2, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Pusat Ajun Komisaris Pol. Elia Umboh di Cikarang, Jumat, menyatakan berdasarkan dugaan sementara, korban berinisial HB sengaja nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

    Petugas masih menunggu hasil autopsi jenazah untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban. “Gantung diri. Untuk lebih pastinya lagi sambil menunggu autopsi,” katanya.

    HB ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung dengan kondisi leher terikat pada tangga lantai dua ruko tempatnya bekerja, Jumat (26/9) pagi. Petugas kebersihan setempat berinisial AS yang mengetahui peristiwa ini pertama kali kemudian melaporkan kepada pihak berwajib.

    Tak lama berselang, anggota kepolisian dari Polsek Cikarang Pusat dan Polres Metro Bekasi langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian, petugas tidak menemukan ada tanda-tanda kerusakan pada area rolling door tempat korban bekerja.

    Penemuan jasad ini sontak menggegerkan warga sekitar, terlebih lokasi kejadian perkara berada di lingkungan padat permukiman penduduk dan kawasan pertokoan ramai pengunjung.

    “Iya, ada korban gantung diri. Sekuriti, usianya sudah bapak-bapak,” kata warga setempat, Febriyan, di lokasi kejadian.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gerai “Rakyat Mart” dukung program pangan murah 

    Gerai “Rakyat Mart” dukung program pangan murah 

    Jakarta (ANTARA) – Gerai “Rakyat Mart” sebagai salah satu bentuk usaha kolektif dari komunitas ojek daring (online/ojol), mendukung program untuk kebutuhan pangan murah, sekaligus memberdayakan mereka secara ekonomi.

    “Juanda ini adalah salah satu titik aktivitas ojol yang sangat padat. Maka dari itu, kami ingin menjadikan tempat ini sebagai pusat kegiatan positif bagi rekan-rekan ojol,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di Jakarta, Jumat, saat meresmikan gerai itu.

    Gerai “Rakyat Mart” didirikan untuk melayani para ojol secara khusus di kawasan Juanda tersebut, baik itu makanan, minuman dan makanan ringan.

    Semua barang yang berada di gerai terdekat dipastikan gratis, untuk dinikmati oleh pengemudi ojol.

    Ia mengungkapkan bahwa gerai “Rakyat Mart” tidak hanya diadakan di Juanda, namun sejumlah wilayah lain pun akan dibangun hal yang sama.

    Bahkan kata dia, ke depan, konsep serupa akan dikembangkan di kecamatan-kecamatan lain, termasuk pembentukan “Rakyat Auto” yang akan fokus pada layanan perawatan kendaraan ojol.

    Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Dekananto Eko Purwono menegaskan bahwa komunitas ojol kini menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

    “Pos polisi adalah rumah bagi rakyat. Kami ingin teman-teman ojol menjadikan tempat ini sebagai posko,” kata dia.

    Ketua Presidium Ojol Kamtibmas, Edi Hidayat mewakili komunitas pengemudi ojol di Juanda, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh polisi.

    “Kami sangat bangga dan berterima kasih karena telah diberikan ruang untuk berkembang. Semoga makin banyak kegiatan seperti ini, karena ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal rasa aman dan solidaritas di jalan,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang Megapolitan 26 September 2025

    Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Warga meminta Gubernur Banten Andra Soni turun tangan atasi gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
    Pasalnya kondisi TPA Cipeucang memprihatinkan karena sampah sudah menggunung dan melebihi kapasitas.
    “Ya dipaksa-paksain soalnya sudah banyak banget (sampah). Kalau bisa tuh gubernur (Banten) turun lihat langsung ke sini,” ujar warga Bayu (bukan nama sebenarnya) saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat (26/9/2025).
    Ia mengatakan saat ini sampah sudah tidak lagi tertampung. Bahkan, jalan aspal yang sebelumnya ada di dalam area sudah tertutup oleh tumpukan akibat longsor sampah.
    “Dulu di sini ada jalan aspal, sekarang mah sudah ketutup,” kata dia.
    Lebih lanjut, Bayu mengatakan, hingga kini belum ada sistem pengolahan sampah yang memadai di TPA Cipeucang.
    Hal itu menyebabkan sampah terus menggunung karena truk pengangkut yang datang hanya ditumpuk tanpa adanya proses.
    “Kalau di Bekasi kan sampahnya dipress, itu bagus. Satu mobil dipress, satu mobil dipress. Kalau di sini ya langsung dibuang aja. Paling nanti di-transit, dilempar lagi,” kata dia.
    Bayu menambahkan, lahan TPA Cipeucang seluas sekitar 2,5 hektarE persegi, kini sudah penuh terisi sampah.
    Jika kapasitas sudah tidak memungkinkan, sebagian sampah biasanya dikirim ke daerah lain, seperti Pandeglang atau Serang.
    “Yang udah-udah sih ada 30 truk, tapi dikirimnya malam,” kata dia.
    Dengan kondisi itu, Bayu berharap Gubernur Banten segera meninjau langsung agar ada kebijakan konkret dalam penanganan sampah.
    “Masalah sampah ini mah enggak bisa dianggap enteng, biayanya besar. Lihat aja ada empat beko. Kalau 1 beko aja itu berapa duit coba,” ucap dia.
    Warga lain, Wiwin (35) mengaku semakin mudah terserang penyakit, khusunya batuk.
    Pasalnya, bau yang semakin menyengat membuat saluran pernapasan, yakni tenggorokan menjadi serak dan mudah terkena batuk.
    “Kalau sesak nafas banget enggak tapi jadi mudah batuk cumanya pas batuk itu kadang suka sesak,” ujar Wiwin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stok BBM SPBU Swasta di Jakbar Masih Langka hingga Hari Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Stok BBM SPBU Swasta di Jakbar Masih Langka hingga Hari Ini Megapolitan 26 September 2025

    Stok BBM SPBU Swasta di Jakbar Masih Langka hingga Hari Ini
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta di Jakarta Barat masih langka hingga Jumat (26/9/2025).
    Hasil penelusuran
    Kompas.com
    di sepanjang Jalan Letjen S Parman, Jalan Daan Mogot, hingga Jalan Panjang menunjukkan ketersediaan bensin sangat jarang ditemui, terutama di SPBU Shell dan BP.
    Para petugas di lokasi hanya mengatupkan tangan dan memberikan tanda silang sebagai isyarat tidak ada stok BBM bensin yang bisa dijual.
    Berdasarkan pengecekan di situs resmi Shell, BBM RON92 hanya tersedia di tiga titik di Jakarta, yakni satu di kawasan Jakarta Barat dan dua di kawasan Jakarta Utara.
    Sementara itu, mayoritas gerai SPBU BP-AKR masih belum memiliki pasokan bensin dan hanya menjual diesel.
    “Sudah satu bulan ini enggak ada kalau di sini. Belum ada info restock juga,” kata Juwita (bukan nama asli), salah satu petugas di SPBU BP Jalan Daan Mogot, Jumat.
    Kondisi berbeda terlihat di SPBU Vivo di kawasan Jalan Daan Mogot hingga Jalan Panjang. Di lokasi ini, BBM RON92 sudah kembali tersedia.
    Namun, antrean panjang kendaraan roda dua terlihat di tiga stasiun yang masih memiliki stok.
    “Baru diisi pagi tadi. Tapi kayaknya ini mah besok udah abis lagi. Apalagi ramai gini,” ujar Irfan (bukan nama asli), petugas Vivo di Jalan Daan Mogot, Jumat.
    “Ntar kalau udah abis, ya nunggu lagi aja. Enggak pasti soalnya, pengisian itu infonya tiba-tiba, jadi kita enggak tau,” imbuhnya.
    Kelangkaan BBM di SPBU swasta memicu keluhan warga Jakarta.
    Padahal, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyatakan pasokan BBM di SPBU swasta akan kembali normal mulai Jumat (26/9/2025).
    “Mulai hari ini sudah dibicarakan dan akan dilanjutkan dengan rapat teknis, stoknya. Paling lambat tujuh hari barang sudah bisa masuk di Indonesia,” ucap Bahlil pada Jumat (19/9/2025) lalu.
    Kesepakatan pembelian bahan bakar mentah oleh SPBU swasta melalui Pertamina disebut menjadi langkah utama untuk mengatasi kelangkaan ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kuningan

    Puluhan personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kuningan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 66 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan kebakaran rumah kontrakan di Jalan Pedurenan Mesjid 1 No 10, RT 05/RW 04, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi.

    “66 personel diterjunkan untuk padamkan rumah kontrakan di kawasan Kuningan City,” kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda di Jakarta, Jumat.

    Kronologis peristiwa itu kata Syamsul, bermula saat saksi A berkumpul bersama keluarga mendengar teriakan dari tetangga ada api pukul 18.00 WIB di pusat perbelanjaan Kuningan City.

    Lalu, saksi mencoba memadamkan api dengan ember berisi air, namun dikarenakan api sudah membesar sehingga dia beserta keluarga lari keluar dari rumah.

    “Saksi I mengatakan sempat terjadi ledakan kecil dengan indikasi kelistrikan dan saksi lainnya mengatakan terjadi korsleting listrik dari belakang kulkas,” ucapnya.

    Hingga akhirnya Gulkarmat Jakarta Selatan menerima laporan dan berhasil memadamkan api pukul 19.50 WIB.

    “Penyebab kebakaran diduga korsleting listrik,” ucapnya.

    Adapun luas area rumah yang terbakar 400 meter persegi (M2) dengan dihuni 36 jiwa yang dinyatakan selamat. Taksiran kerugian kebakaran mencapai Rp500 juta lebih.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga Megapolitan 26 September 2025

    Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – 
    Warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan, mengeluhkan kondisi sampah yang semakin parah.
    Selain menimbulkan bau menyengat, tumpukan sampah juga memicu munculnya lalat dalam jumlah banyak hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
    Siti (bukan nama sebenarnya), salah satu warga setempat, mengatakan bau dari TPA Cipeucang yang tercium setiap hari membuat lalat semakin banyak.
    Kondisi itu, menurutnya, kerap memburuk ketika musim hujan.
    “Kalau musim panas mending, lalatnya enggak terlalu, paling baunya saja. Tapi kalau musim hujan, udah banyak banget lalernya,” ujar Siti saat ditemui di lokasi, Jumat (26/9/2025).
    Sebagai pedagang makanan, Siti mengaku harus mencari cara agar dagangannya tetap aman dari gangguan lalat.
    Salah satunya dengan membeli etalase untuk melindungi makanan yang dijual.
    “Makanya saya sampai beli etalase buat dagangan saya. Kalau lagi banyak lalat, untungnya ada etalase jadi nggak ganggu,” katanya.
    Selain bau dan lalat, Siti juga mengaku sering mengalami batuk akibat tinggal dekat dengan TPA tersebut.
    “Kalau batuk mah pasti, emang udah resiko juga tinggal disini. Kalau sesak napas sih enggak tapi kalau batuk iya cukup sering,” ujarnya.
    Keluhan serupa disampaikan Wiwin (35), warga lainnya. Ia menyebut bau yang semakin menyengat membuat saluran pernapasan terganggu.
    “Kalau sesak nafas banget enggak tapi jadi mudah batuk cumanya pas batuk itu kadang suka sesak,” ucapnya.
    Dengan kondisi ini, warga berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi agar permasalahan di TPA Cipeucang tidak terus berulang dan menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KI DKI Jakarta sebut publik adalah pemilik informasi

    KI DKI Jakarta sebut publik adalah pemilik informasi

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta menyatakan bahwa publik merupakan pemilik informasi sehingga pemerintah atau badan publik wajib memberikan informasi baik berkala, serta-merta seperti bencana, maupun informasi setiap saat.

    “Dengan semangat partisipasi dan dukungan teknologi, Jakarta diharapkan unggul bukan hanya dalam infrastruktur, tetapi juga transparansi dan akuntabilitas,” kata Komisioner KI DKI Jakarta Ferid Nugroho dalam seminar Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta bersama Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif (FKDK) Universitas Budi Luhur di Jakarta, Jumat.

    Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah, akademisi dan mahasiswa dalam mengawal transparansi informasi di Jakarta.

    Ia juga turut mengingatkan pentingnya klasifikasi informasi yang wajib diumumkan badan publik, baik informasi berkala, serta-merta seperti bencana, maupun informasi setiap saat yang harus tersedia.

    Sementara itu, dosen FKDK Universitas Budi Luhur Denik Iswardani Witarti menekankan peran mahasiswa sebagai garda terdepan pengawasan keterbukaan informasi.

    “Mahasiswa adalah ‘digital native’ dengan kanal luas untuk menyuarakan perubahan. Kritik bukan sesuatu yang negatif, melainkan kontribusi nyata untuk membangun,” katanya.

    Digital native adalah generasi yang tumbuh di era internet, komputer, telepon pintar, media sosial dan lain lain sehingga interaksi mereka dengan teknologi bersifat alami, intuitif dan sehari-hari.

    Staf Khusus Gubernur, Chico Hakim menekankan bahwa keterbukaan informasi bukan sekadar amanat undang-undang, tetapi jantung demokrasi modern.

    Chico menilai menutup informasi di era digital hampir mustahil dilakukan karena tantangan ke depan adalah bagaimana publik terutama generasi muda mampu mengajukan pertanyaan kritis dan memanfaatkan data secara bijak.

    Ia juga menekankan transparansi sebagai investasi jangka panjang untuk membangun kepercayaan publik dan memperkuat legitimasi pemerintah.

    “Pemilik informasi sesungguhnya adalah publik. Pemerintah hanyalah pengelola yang berkewajiban memastikan setiap data bisa diakses dengan mudah,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.