YVE Habitat Janji Tuntaskan Pembangunan Rumah di Depok Usai Terkendala Kontraktor
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Manajemen YVE Habitat berjanji akan menyelesaikan pembangunan puluhan unit rumah yang sempat diduga molor di Jalan Pendowo, Grogol, Limo, Kota Depok.
“Kami memahami munculnya kekhawatiran dari konsumen dan masyarakat. Sebagai pengembang, kami bertanggung jawab penuh untuk memberikan yang terbaik,” ucap Direktur PT YVE Habitat Limo, Aji Bayuaji Gunardi dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).
Aji memaparkan, proyek pembangunan sempat mengalami kendala dari kontraktor yang tidak memenuhi standar pekerjaan.
Hal ini berdampak pada beberapa unit yang harus diperbaiki kembali hingga memenuhi standar manajemen dan konsumen.
“Beberapa unit terdampak akibat pekerjaan kontraktor sebelumnya yang tidak sesuai standar. Alih-alih berjalan terburu-buru, perusahaan memilih untuk memperbaiki terlebih dahulu,” ujar Aji.
Manajemen YVE Habitat menyelesaikan persoalan ini dengan memprioritaskan kualitas maksimal di setiap detail unitnya.
Oleh karena itu, terdapat keterbatasan petugas konstruksi di lapangan dan akibatnya memengaruhi pembangunan di unit-unit lain yang belum rampung.
“Sedangkan jumlah tenaga ahli terbatas, maka kami terpaksa menunda beberapa pekerjaan di sektor-sektor berikutnya,” jelas Aji.
Sebelumnya, pembangunan sebanyak 83 unit rumah di Perumahan YH molor hingga dua tahun dari jadwal yang dijanjikan, Grogol, Limo, Kota Depok, Kamis (11/9/2025).
Kondisi ini memicu protes para pembeli karena manajemen dianggap melanggar usai melewati tanggal serah terima kunci yang tercantum dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
“Untuk kompleks di 7 dan 8 itu sekitar 83 unit,” kata salah seorang pembeli berinisial Y kepada Kompas.com, Kamis.
Y bercerita, dirinya pertama kali melihat iklan unit rumah di perumahan dari media sosial di awal tahun 2024.
Rumah dengan luas tanah 80 meter persegi langsung menarik perhatiannya, meski harga jual mencapai Rp 1,4 miliar.
Setelah membayar booking fee dan uang muka, Y meneken PPJB yang menjanjikan serah kunci pada Maret 2025 atau setahun setelah tanda tangan kontrak.
Namun, pembangunan rumahnya justru tidak berbeda jauh ketika membandingkan kondisi bangunan di awal kontrak dan sekarang.
“Seingat saya bedanya cuma ada instalasi pipa, maksudnya kayak yang pipa air panas dan air dingin, itu kayaknya baru dibanding pas saya (pertama kali) datang,” ujar Y.
Hal serupa juga dialami salah seorang pembeli lainnya berinisial A yang meneken PPJB pada Oktober 2022 dan dijanjikan tanggal serah kunci di Oktober 2023.
Saat ini, progres rumah impian A masih berkisar 70 persen.
Padahal, dalam kurun waktu Oktober 2022-Juli 2023, progres pembangunan sempat berlangsung cepat sebelum akhirnya molor hingga hari ini.
“Rumah saya tuh dibangun (awal dari tanah). Jadi progresnya sudah sekitar 50-70 persen, sebenarnya lumayan cepat tapi itu cuma sampai Juli 2023,” jelas A.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/07/22/687f3c0f518de.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
MRT Jakarta – Tangsel: Proyek Masih Dikaji, Tapi Jalur Sudah Terlihat Megapolitan 29 September 2025
MRT Jakarta – Tangsel: Proyek Masih Dikaji, Tapi Jalur Sudah Terlihat
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Proyek MRT Jakarta hingga Tangerang Selatan saat ini masih dalam tahap kajian, namun rute potensial sudah mulai terlihat.
Pemerintah memastikan pembangunan tetap berjalan meski waktunya belum bisa dipastikan.
“Jadi kalau ke Tangsel, kemarin baru pembahasan dengan swasta, karena memang di Tangsel itu pilihannya dengan swasta,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).
Pramono menegaskan, proyek MRT ini tidak bisa ditanggung Pemprov Jakarta sendirian.
Dukungan dari Pemprov Banten dan Pemerintah Kota Tangsel juga sangat dibutuhkan.
“Dan tentunya juga melibatkan pemerintah daerah di Tangsel,” kata Pramono.
Meskipun belum ada kepastian soal waktu pembangunan, Pramono memastikan hasil kajian akan diumumkan ke publik setelah fase perhitungan selesai.
“Sekarang dalam fase perhitungan, nanti kalau sudah selesai kami sampaikan,” jelasnya.
Beberapa rute yang dinilai paling potensial adalah Pondok Aren – Serpong dan Ciputat – Pondok Cabe.
Kedua rute itu dipertimbangkan karena menghubungkan kawasan permukiman padat, pusat aktivitas masyarakat Tangsel, serta kawasan pendidikan.
Jalur ini diprediksi memiliki trafik harian tinggi, mengingat banyak warga Tangsel yang bekerja di Jakarta.
Kedua jalur nantinya akan terkoneksi langsung dengan Stasiun MRT Lebak Bulus, yang menjadi titik sentral MRT Jakarta di wilayah selatan, sehingga mempermudah mobilitas warga Tangsel menuju pusat kota.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

KI DKI sebut kampus perlu kawal keterbukaan informasi publik
Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta mengatakan kampus adalah ruang tumbuhnya pemikiran kritis, objektif, dan ilmiah sehingga pengajar, staf, termasuk mahasiswa perlu terlibat aktif dalam mengawal keterbukaan informasi publik.
“Komisi Informasi dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mempercayakan kampus sebagai tempat yang objektif kader-kader bangsa ke depan menjadi agen perubahan, menjadi yang lebih baik,” kata Ketua KI DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat di Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin.
Dia berpendapat keterlibatan generasi muda dalam memahami Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) merupakan langkah maju.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin juga menyebut peran penting peran mahasiswa dalam membangun budaya transparansi.
Bertepatan dengan peringatan Hari Hak Untuk Tahu Sedunia (Right to Know Day/RKTD), Budi menilai RTKD harus menjadi momentum refleksi bagi generasi muda.
Menurut dia, dengan literasi informasi yang baik, mahasiswa bisa menjadi motor penggerak terciptanya budaya transparansi di masyarakat.
“Jadikan keterbukaan informasi sebagai gaya hidup akademik maupun sosial, dan jadilah agen perubahan yang mendorong transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengapresiasi peran aktif KI DKI Jakarta yang secara konsisten melakukan sosialisasi keterbukaan informasi ke berbagai badan publik hingga kepada masyarakat.
“Kinerjanya luar biasa, bahkan hampir seluruh badan publik di Jakarta sudah mereka kunjungi dalam rangka sosialisasi. Kampus-kampus juga mereka kunjungi. Ini sangat penting karena menjadi indikator dalam menciptakan Jakarta kota global,” kata Budi.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UI, Teguh Kurniawan menyebut transparansi merupakan kunci tata kelola pemerintahan yang baik.
Oleh karena itu, Teguh menegaskan komitmen UI untuk terus mendukung keterbukaan informasi publik melalui penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/05/07/681b2ce2471a1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hujan Deras, 8 Pohon Tumbang Timpa Mobil hingga Truk di Tangerang Megapolitan 29 September 2025
Hujan Deras, 8 Pohon Tumbang Timpa Mobil hingga Truk di Tangerang
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com –
Delapan pohon tumbang di Kota Tangerang usai hujan deras disertai angin kencang pada Senin (29/9/2025) siang. Pohon tumbang tersebut menimpa sejumlah kendaraan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia S Rahman, mengatakan pohon tumbang paling banyak dilaporkan di Kecamatan Karawaci.
Ada tiga titik pohon tumbang di Kecamatan Karawaci, yakni kawasan Ruko Victoria Park, Taman Cisadane Rivers Promenade, dan depan Sugih Jaya.
“Pohon tumbang di kawasan tersebut menutup akses jalan warga dan menimpa kendaraan, termasuk satu unit truk dan satu mobil Brio,” ujar Andia saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin.
Sementara itu, pohon tumbang terjadi di halaman Kantor Kecamatan Cibodas, Jalan Prambanan Raya, sekitar pukul 14.36 WIB, yang menimpa area parkir serta kendaraan roda dua.
Pohon tumbang juga dilaporkan di Jalan Perak Raya, pukul 14.51 WIB dan Perum Aster RW 13, pukul 15.04 WIB, yang sempat menutup akses jalan serta mengenai kabel listrik.
Peristiwa serupa juga dilaporkan di Kecamatan Tangerang. Pohon tumbang terjadi di Jalan Daan Mogot, tepatnya depan Lapas Anak dan Wanita, Kelurahan Tanah Tinggi, pukul 15.00 WIB, serta di kawasan Tugu Adipura, Jalan Veteran, Kelurahan Sukasari, pukul 15.52 WIB.
“Semua lokasi sudah ditangani bersama UPT pemadam kebakaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta tim BPBD. Saat ini sebagian besar akses jalan sudah kembali normal,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/29/68da816c53e1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Kebakaran Taman Sari Butuh Bantuan Susu dan Popok Bayi Megapolitan 29 September 2025
Korban Kebakaran Taman Sari Butuh Bantuan Susu dan Popok Bayi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Korban kebakaran rumah di Gang Langgar, Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat membutuhkan bantuan susu dan popok bayi di posko pengungsian.
Intan (40), seorang ibu dengan bayi berusia 1 tahun, menjadi korban yang harus mengungsi ke tenda milik Dinas Sosial Jakarta Barat.
“Sebenarnya kalau buat saya aman, enggak ribet lah kita mah. Tapi, buat bayi ini, kayak susu, popok, gitu belum ada,” kata Intan di Posko Pengungsian, Senin (29/9/2025).
Dia merasa kebingungan karena kesulitan membeli kebutuhan tersebut akibat barang berharga, termasuk sejumlah uang simpanannya, ikut terbakar di dalam rumah.
“Mau beli juga kan gimana ya susah, kemarin semuanya habis kebakar. Kalaupun ada, mau beli juga susah kan kita ini mau ke mana-mana,” ucapnya.
Lebih lanjut, Intan meminta agar kebutuhan bagi bayi dan anak-anak menjadi prioritas dari pemerintah dan instansi yang bertugas.
Termasuk, salah satunya bantuan untuk menyediakan perlengkapan dan seragam sekolah setelah masa tanggap darurat selesai.
“Anak saya yang gede kan usianya 14 tahun, perlengkapan sekolah, buku, seragam semua enggak ada yang selamat. Ya semoga nanti setelah semua beres bisa dibantu, karena kita juga bingung ya sekarang harus gimana,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, berjanji memenuhi seluruh kebutuhan warga korban kebakaran di Taman Sari.
Dia pun menyebut saat ini pihaknya masih melakukan pendataan mengenai kebutuhan yang belum terpenuhi.
“Tadi dari jajaran Dinas Sosial sudah terus mendata apa yang menjadi kebutuhan dari warga masyarakat. Insya Allah apa yang menjadi kebutuhan warga masyarakat bisa kita penuhi, tidak akan terlalu lama,” ucap Uus kepada wartawan di lokasi, Senin.
Lebih lanjut, Uus menjanjikan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal sementara, toilet, hingga air bersih selama masa tanggap darurat 7 hari ke depan.
“Kebutuhan sehari-hari juga kita terus evaluasi, jangan sampai ada warga yang tidak mendapatkan makan, jangan sampai kebutuhan air bersihnya juga terabaikan, dan lokasi kebakaran tidak lagi menimbulkan bahaya bagi warga,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran rumah terjadi di Gang Langgar 1, Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat pada Minggu (28/9/2025) pagi.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan sepenuhnya setelah melakukan operasi selama 18 jam, tepatnya pada Senin (29/9/2025) dini hari pukul 04.00 WIB.
Insiden tersebut melahap habis permukiman warga seluas 10.406 meter persegi dan berdampak pada setidaknya 1.256 jiwa dari 321 KK.
Adapun, hingga Senin siang, warga di Gang Langgar terlihat masih sibuk memadamkan titik-titik yang masih mengepulkan asap putih.
Mereka terus melakukan pendinginan terhadap sisa-sisa kebakaran agar tak menyulut api saat terik matahari datang.
Mereka membawa air di dalam ember untuk menyiram sisa-sisa kebakaran yang masih berpotensi menyulut nyala api.
Pasalnya, masih terlihat kepulan asap putih dari bagian dalam sejumlah rumah, terutama dari sisa reruntuhan yang berupa kayu dan papan.
Hawa panas dan bau hangus yang menyengat pun masih terasa saat memasuki gang sempit permukiman warga.
Sejumlah warga juga mencoba merobohkan dinding-dinding rumah yang lapuk termakan api untuk menghindari bahaya bagi warga yang mencoba mengecek kondisi rumahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/10/03/651bcd00d46e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wawalkot Tangsel: 4.000 Warga Terinfeksi TBC Megapolitan 29 September 2025
Wawalkot Tangsel: 4.000 Warga Terinfeksi TBC
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Sebanyak 4.000 warga Tangerang Selatan (Tangsel) teridentifikasi positif tuberkulosis (TBC) dan saat ini tengah menjalani pengobatan rutin.
“Di Tangrang Selatan ada sekitar 4.000 orang yang sedang berobat, teridentifikasi TB,” ujar Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, saat ditemui di Gedung Wali Kota, Serua, Ciputat, Senin (29/9/2025).
Melihat jumlah itu, Pilar meminta agar warga yang tengah menjalani pengobatan dapat disiplin minum obat. Hal itu penting agar angka kasus TBC dapat ditekan.
“Inilah yang kita sedang dorong, bahwa orang-orang yang teridentifikasi ini untuk bisa rutin minum obat,” kata Pilar.
Pilar mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel juga berupaya menekan angka TBC melalui program skrining kesehatan yang dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan gratis.
Dari program itu, salah satu bentuk pemeriksaan yang dilakukan adalah skrining TBC.
“Screening ini penting dilakukan. Takutnya ada kemunculan-kemunculan baru di masyarakat,” kata dia.
Menurut Pilar, capaian skrining TBC di Banten saat ini sudah mencapai 79 persen dan menjadi yang tercepat di tingkat nasional. Hal ini turut membantu upaya deteksi dini kasus TBC.
Oleh sebab itu, Pilar berharap upaya pengobatan rutin dan skrining kesehatan yang masif dapat membantu menekan angka TBC di Tangsel.
“Seperti yang saya sampaikan, angka ini terus kita tekan supaya angka TB di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, bisa terus diminimalisir,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2022/04/28/626a6324e1d56.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
500 Kasus DBD Tangsel, Wali Kota Genjot Program Pemantauan Jentik Megapolitan 29 September 2025
500 Kasus DBD Tangsel, Wali Kota Genjot Program Pemantauan Jentik
Penulis
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tangerang Selatan sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai sekitar 500 orang.
Untuk menekan angka tersebut, Wali Kota Benyamin Davnie menggenjot program Jumantik (Juru Pemantau Jentik) sebagai langkah pencegahan utama.
“Dengan satu rumah satu orang memantau, kita bisa menekan angka DBD serendah mungkin,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin (29/9/2025).
Menurut Benyamin, pentingnya peran warga dalam memeriksa jentik nyamuk Aedes aegypti di rumah masing-masing.
Dengan demikian, ia meminta seluruh kecamatan sudah melakukan silent surveillance.
“Seluruh kecamatan sudah melakukan silent surveillance, diam-diam diperiksa. Biasanya jentik nyamuk ada di air bersih, di bawah kulkas, di bawah dispenser, di tempat makanan binatang, bahkan di bak mandi,” jelas Benyamin.
Ia menekankan, masyarakat sering mengandalkan fogging saat ada kasus DBD, padahal fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentiknya tetap ada.
Pemantauan jentik secara rutin di tiap rumah diharapkan memutus rantai penyebaran nyamuk sejak tahap awal.
Selain itu, Benyamin menegaskan bahwa angka kasus DBD di Tangsel menunjukkan tren penurunan, meski pihaknya ingin menekannya lebih rendah agar kesehatan masyarakat tetap terjaga.
“Sampai dengan hari ini jumlah penderita DBD kita 500-an. 500-an angkanya. Memang terus menurun ya. Terus angkanya sementara itu trennya menurun,” ujar Benyamin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/29/68da7a1994015.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran di Taman Sari Hanguskan 180 Rumah, Hanya Tersisa Puing-puing Megapolitan 29 September 2025
Kebakaran di Taman Sari Hanguskan 180 Rumah, Hanya Tersisa Puing-puing
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat 180 rumah hangus terbakar di Taman Sari, Jakarta Barat pada Minggu (28/9/2025). Kebakaran tersebut menyisakan puing-puing bangunan.
Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan menyebut angka tersebut berdasarkan hasil pendataan terbaru pada Senin(29/9/2025) pukul 17.30 WIB oleh tim BPBD Jakarta di lokasi.
“Saat ini, hasil kaji cepat didapat angka 180 rumah yang terdampak kebakaran,” ucap Yohan saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin.
Yohan menyampaikan angka tersebut adalah data terbaru yang mengonfirmasi perkiraan awal sejumlah 400 rumah hangus terbakar disampaikan pada Minggu.
“Kemarin itu situasi masih sulit. Hari ini baru bisa pencatatan kembali secara detail,” kata Yohan.
Adapun, 180 rumah tinggal terdampak itu meliputi 9 RT dan 2 RW di Kelurahan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat.
Kebakaran dilaporkan melahap area seluas 10.046 meter persegi permukiman warga.
Akibat kebakaran itu, 1.256 warga yang terdiri dari 321 KK terpaksa kehilangan tempat tinggalnya dan harus mengungsi.
“176 jiwa mengungsi di Kantor Kelurahan Tangki. 50 jiwa mengungsi di Masjid Al-Muhajirin di dekat lokasi kebakaran,” jelas Yohan.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran hebat tersebut. Namun, hitungan BPBD mendapati kerugian yang dialami korban kebakaran mencapai Rp 28,4 miliar.
Hingga Senin sore, warga terlihat masih sibuk memadamkan titik-titik yang masih mengepulkan asap putih.
Mereka terus melakukan pendinginan terhadap sisa-sisa kebakaran agar tak menyulut api saat terik matahari datang.
Mereka membawa air di dalam ember untuk menyiram sisa-sisa kebakaran yang masih berpotensi menyulut nyala api.
Pasalnya, masih terlihat kepulan asap putih dari bagian dalam sejumlah rumah, terutama dari sisa reruntuhan yang berupa kayu dan papan.
Hawa panas dan bau hangus yang menyengat pun masih terasa saat memasuki gang sempit permukiman warga.
Sejumlah warga juga mencoba merobohkan dinding-dinding rumah yang lapuk termakan api untuk menghindari bahaya bagi warga yang mencoba mengecek kondisi rumahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/09/12/68c3a0b26572f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/09/25/68d4c6ef2998a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/09/03/68b7568c164c5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)