Wamen Fajar: Kunjungan Paus ke Indonesia Cermin Kehidupan Beragama Penuh Keterbukaan
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan momentum meneguhkan iman, persaudaraan sejati, kasih sayang, serta bela rasa.
Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, kata Fajar, merupakan negara yang telah tiga kali dikunjungi oleh Paus.
Pertama terjadi pada 1970 oleh Paus Paulus VI (Giovanni Battista Enrico Antonio Maria Montini). Kemudian pada 1989, oleh Paus Yohanes Paulus II (Karol Józef Wojty?a). Terakhir pada 2024 oleh Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio).
“Ini hal unik di mata Vatikan. Indonesia negara mayoritas Muslim, tetapi bukan negara Timur Tengah. Kalau kita lihat sejarah perjalanan bangsa ini, sejak awal hubungan antaragama kita tumbuh dan lahirlah Pancasila sebagai kalimatun sawa atau “common platform” bagi bangsa ini,” ujar dalam peluncuran buku
Faith, Fraternity and Compassion: Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia 3–5 September 2024
yang digelar Kompas Gramedia di Kantor KWI, Jumat (3/10/2025).
“Kunjungan Paus di Indonesia menjadi cermin kehidupan beragama yang penuh keterbukaan,” sambung Fajar.
Fajar mengingatkan, Islam di Indonesia itu arus utamanya adalah mengedepankan kasih sayang, seperti yang digerakkan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Secara teologis, kata Fajar, hal ini sama dengan nilai-nilai kerahiman yang ada di umat Katolik.
“Bagi saya pribadi, kunjungan Paus ke Indonesia bukan di ruang kosong, adanya saling bela rasa yang sudah muncul dari masyarakat kita sendiri adalah keunikan bangsa ini,” ujar Fajar.
Ia mencontohkan, hal tersebut terjadi ketika Muktamar Muhammadiyah pada 2022, di mana umat Katolik ikut mendukung, menyediakan gereja sebagai tempat parkir, transit, dan menyumbang konsumsi bagi peserta.
“Isu konvergensi sudah selesai, tantangan kita kini adalah bagaimana agar bela rasa ini menguatkan gerakan bersama antar umat beragama untuk menjawab berbagai persoalan,” ujar Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Buku Kristen Muhammadiyah pun disinggung Fajar, yang merupakan risetnya bersama Mendikdasmen Abdul Mu’ti.
Isi buku itu mendokumentasikan interaksi historis dan praksis antara umat Kristen dan Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia, sebagai model dialog dan kerja sama lintas iman yang nyata.
“Saat ini, di bawah kepemimpinan Pak Menteri Abdul Mu’ti nilai-nilai itu kami bawa ke kebijakan pendidikan dasar dan menengah agar lahir generasi yang unggul secara kognitif dan sosial-emosional, peka pada keberagaman, dan mampu mengatasi kesenjangan pendidikan,” ujar Fajar.
Ia juga menekankan pesan Paus Fransiskus bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, menumbuhkan kesadaran ekologis, dan memperkuat keseimbangan antara aspek kognitif dan sosial-emosional.
“Di Kemendikdasmen kami ingin membangun generasi unggul bukan hanya dari sisi kognitif, tapi juga aspek sosial, emosional, menumbuhkan empati dan mengatasi kesenjangan. Pendidikan adalah alat untuk keadilan. Ini mandat yang akan kami tegakkan,” ujar Fajar.
Fajar pun mengajak semua pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat, untuk terus menghidupkan pesan positif kunjungan Paus.
Terutama pesan untuk menarasikan nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan bela rasa, terutama di ruang digital yang saat ini menjadi sumber informasi bagi generasi muda.
Dalam acara yang sama, Romo Kardinal Ignatius Suharyo menambahkan bahwa Paus Fransiskus merasa sangat senang berada di Indonesia karena selalu disambut wajah-wajah penuh senyum, bukan wajah muram atau marah.
Dalam perjalanan bersamanya, Paus Fransiskus sempat meminta sopir berhenti untuk memberi permen kepada anak-anak, menunjukkan perhatian sederhana yang menyentuh hati.
Adapun Fransisca Christy Rosana, jurnalis
Tempo
yang ikut dalam penerbangan bersama Paus Fransiskus, juga menceritakan pengalamannya.
Ia menuturkan bahwa Paus Fransiskus sangat ramah kepada jurnalis, membuka diri menjawab berbagai pertanyaan, dan menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial-ekonomi negara-negara berkembang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/10/03/68dfe99d52571.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Wamen Fajar: Kunjungan Paus ke Indonesia Cermin Kehidupan Beragama Penuh Keterbukaan Nasional
-

Hp istri dicabut saat isi daya, jukir di Jakbar tikam pemilik warung
Jakarta (ANTARA) – Seorang juru parkir (jukir) diduga menikam pemilik warung kelontong dengan sebuah pisau lipat di Jalan Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, lantaran korban mencabut telepon seluler (ponsel/handphone/Hp) istri pelaku saat sedang diisi daya.
“Bermula saat istri pelaku, isi daya ponsel, korban sempat mencabut pengisi daya itu, hingga istrinya marah-marah. Kemudian karena istrinya marah, maka pelaku langsung menyerang korban,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander saat menjelaskan motif tindakan pelaku, di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Jumat (19/9) dan tikaman pelaku yang berinisial BW ini mendarat tepat pada lengan kiri korban berinisial A, laki-laki, sehingga menyebabkan luka sayat.
“Kondisi korban, luka di area tangan kiri. Akibatnya ada beberapa jahitan,” kata Alexander.
Usai melancarkan aksinya, lanjutnya, pelaku langsung kabur untuk menghindari tangkapan polisi.
“Pelaku lari sekitar dua minggu,” katanya.
Dalam pelariannya, kata Alexander, pelaku berpindah-pindah tempat agar tidak terlacak oleh petugas.
“Kemarin, Kamis (2/10), kita berhasil menangkapnya di sebuah indekos daerah Kebon Jeruk, tempat dia bersembunyi,” kata Alexander.
Atas perbuatannya, pelaku disangkakan dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman maksimal lima tahun penjara.
Lebih lanjut, kata Alex, setelah diperiksa, pelaku BW ternyata merupakan residivis kasus yang sama, yakni penganiayaan.
“Pelaku ini residivis. Sebelumnya sudah pernah ditangkap dan divonis pada 2016,” kata Alex.
Alex menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku, termasuk tes urine.
“Kami kembangkan lagi. Apakah betul selain faktor dia gampang marah itu karena dia adalah seorang pecandu narkoba,” katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/09/24/68d3ac953915b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemkot Tangsel Klaim Sudah Sosialisasi Revitalisasi Trotoar Ciater Raya ke Warga Megapolitan 3 Oktober 2025
Pemkot Tangsel Klaim Sudah Sosialisasi Revitalisasi Trotoar Ciater Raya ke Warga
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengklaim sudah sosialisasi proyek revitalisasi trotoar di Jalan Ciater Raya, Serpong ke warga.
“Sosialisasi itu pasti kita lakukan,” ujar Kepala Bidang Drainase dan Pedestrian DSDABMBK Tangsel, Saflinawati kepada
Kompas.com
, Jumat (3/10/2025).
Saflinawati menjelaskan sosialisasi terkait revitalisasi trotoar di Jalan Ciater Raya, Serpong, sudah mereka lakukan sejak awal tahun sebanyak dua kali.
Sosialisasi pertama dilakukan lewat pihak kelurahan dan diteruskan ke warga.
“Surat undangannya ada. Surat edarannya juga ada lewat kelurahan. Dari kelurahan baru diteruskan ke warga, karena yang tahu tentang wilayahnya itu kan kelurahan,” kata dia.
Lalu yang kedua bersama kontraktor dan konsultan.
Saat itu, mereka juga didampingi oleh pihak kelurahan sekaligus meninjau lokasi.
Lebih lanjut, meski mengakui adanya dampak terhadap aktivitas usaha warga sekitar, Pemkot Tangsel menjelaskan revitalisasi trotoar tetap dilanjutkan demi kepentingan masyarakat luas.
“Kami memahami ada UMKM yang terdampak, tapi setelah rampung trotoar ini bisa meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan,” jelas dia.
Adapun proyek revitalisasi trotoar di Jalan Ciater Raya, Serpong, akan dilakukan sepanjang 2,1 kilometer dan ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Pengerjaannya dilakukan dengan dua tahap, yang mana tahap pertama dikerjakan dari arah Maruga menuju Serpong, mulai bengkel jip hingga lampu merah Rawa Mekar Jaya.
Sedangkan tahap kedua dari arah Serpong menuju Ciputat, mulai pom bensin lock and lock hingga sebelum jembatan kali Angke.
Pagu anggaran pada revitalisasi trotoar tersebut mencapai Rp 7,1 miliar.
Namun, dana tersebut tidak hanya digunakan untuk anggaran revitalisasi trotoar tapi dengan fasilitas lainnya.
Adapun fasilitas yang dimaksud, yakni pemasangan guiding block untuk disabilitas, bollard atau pembatas kendaraan, bangku, hingga lampu taman.
Selain itu, anggaran tersebut juga mencakup perbaikan saluran drainase, inlet, dan outlet untuk mencegah genangan air di kawasan tersebut.
“Jadi bukan hanya mengganti lapisan atas trotoar, tetapi juga memperbaiki fungsi saluran agar lebih optimal,” kata dia.
Namun, pihak dinas memastikan penggunaan anggaran akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Lintang (34), salah satu warga Serpong, menilai biaya yang dikeluarkan terlalu besar karena kondisi trotoar sebelumnya masih layak.
“Kemarin (trotoar) masih bagus, kalau untuk diganti sih sayang buang-buang anggaran karena cuma 1 km, Rp 7 miliar,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Kritik senada datang dari A’ang (45), pedagang yang sudah 25 tahun berusaha di kawasan itu.
Ia menilai dana sebaiknya dialihkan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
“Mungkin buat yang lain lah, kan bisa buat masyarakat juga. Kaya buat kesehatan karena itu kan memang penting juga,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/03/68df6908a3f0d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Minta Proyek Galian di Rawa Bebek Jakut Segera Rampung Megapolitan 3 Oktober 2025
Warga Minta Proyek Galian di Rawa Bebek Jakut Segera Rampung
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga meminta agar proyek galian di RW 11, Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, segera rampung.
Sebab, proyek tersebut sudah berjalan selama dua tahun dan belum juga selesai hingga kini.
“Saya enggak mengerti soal proyek, tapi masa sih dua tahun bolak-balik aja di sini, enggak kelar-kelar ngerjain apa,” jelas salah satu warga bernama Yani (50) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat (3/10/2025).
Warga lain bernama Katiyem (66), juga berharap agar proyek galian di depan rumahnya itu segera selesai.
“Pengin cepat kelar, cepat selesai proyeknya begitu aja,” tutur dia.
Sebab, Katiyem sudah lelah, rumah dan warungnya selalu terkena debu imbas dari proyek galian tersebut.
Ismadi (66) juga berharap agar proyek galian itu cepat selesai dan jalan di depan rumahnya kembali mulus.
“Harapannya biar cepat selesai aja. Biar kembali seperti semula semua, karena kan jalanannya mulus sebelumnya,” ucap Ismadi.
Untuk diketahui, proyek galian di Jalan Rawa Bebek 1 dan 2 sudah berlangsung selama dua tahun.
Galian yang dilakukan untuk mendukung proyek pengolahan air limbah menjadi air bersih yang digagas pemerintah pusat.
Proyek galian ini memang dilakukan hampir di seluruh wilayah Penjaringan.
Namun, di wilayah lain hanya beberapa RT yang terdampak. Sementara di RW 11, ada sekitar 21 RT yang terdampak galian.
Lamanya pengerjaan proyek tersebut membuat warga terganggu. Sebab, mendatangkan berbagai dampak mulai dari ekonomi hingga kesehatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/03/68dfb604d134a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Keluarga Minta Ekshumasi Diplomat Kemlu Libatkan Dokter Forensik Independen Megapolitan 3 Oktober 2025
Keluarga Minta Ekshumasi Diplomat Kemlu Libatkan Dokter Forensik Independen
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Keluarga meminta ekshumasi diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan melibatkan dokter forensik independen.
“Kami minta independen, saya pernah menangani beberapa kasus itu untuk ekshumasi harus independen,” ucap pengacara keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo di LPSK, Jumat (3/10/2025).
Nicholay menjelaskan, rencana ekshumasi merupakan permintaan keluarga untuk memberikan titik terang kasus Arya Daru.
“Kan keluarga yang minta, bukan dari polisi yang mengiyakan. Ekshumasi dari keluarga,” jelasnya.
Ia juga menyoroti polisi belum memberikan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) dan salinan hasil otopsi Arya Daru.
“Itu sangat lalai, kelalaian, Itu Perkap (Peraturan Kapolri) ada lho, dalam perkap itu wajib, Kata-kata wajib, bagaimana kita menilai sesuatu hal yang kamu sama sekali data tidak ada,” ucap Nicholay.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, sejauh ini penyidik belum menemukan unsur pidana.
“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujar Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Meski demikian, polisi menegaskan kasus ini belum ditutup dan masih terbuka terhadap informasi baru terkait kematian diplomat asal Yogyakarta tersebut.
Hasil pemeriksaan luar dari tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo menemukan sejumlah luka pada tubuh korban, antara lain: luka lecet di wajah dan leher, luka terbuka di bibir, memar pada wajah, bibir, dan lengan kanan, serta tanda-tanda perbendungan.
Pemeriksaan dalam menunjukkan adanya darah berwarna gelap dan encer, lendir serta busa halus pada batang tenggorok, paru-paru yang sembab, serta tanda perbendungan di seluruh organ dalam.
Tidak ditemukan penyakit maupun zat berbahaya yang dapat mengganggu pertukaran oksigen pada tubuh korban.
“Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas,” jelas dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.F.M., dokter forensik RSCM.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

DKI pantau kesehatan ikan dan rumput laut di Pulau Seribu
Jakarta (ANTARA) – Pusat Produksi Infeksi dan Sertifikasi Hasil Perikanan (PPISHP) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memantau kesehatan ikan dan budidaya rumput laut di Kepulauan Seribu.
“Kami lakukan pemantauan kesehatan ikan serta rumput laut yang dibudidayakan serta pengambilan sampel di sejumlah lokasi,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Nurliati di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan itu dilakukan di Pulau Pari, Pulau Tidung dan Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Ia menjelaskan tujuannya untuk memastikan kualitas lingkungan perairan tetap terjaga sehingga kesehatan lingkungan budidaya laut agar tetap terjaga dan nyaman bagi ikan.
“Upaya ini juga mendukung keberhasilan produksi budidaya perikanan di Kepulauan Seribu,” katanya.
Dirinya berharap pemantauan rutin ini seluruh potensi penyakit pada ikan maupun rumput laut dapat dicegah sejak dini sehingga hasil produksi budidaya tetap stabil dan mampu mendukung perekonomian masyarakat pesisir.
“Kami ingin masyarakat pulau merasakan langsung manfaatnya. Jika ikan dan rumput laut sehat, hasil panen akan lebih baik dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya lokal,” katanya.
Sebelumnya, Sudin KPKP mencatat ada 24 kelompok budidaya ikan di Pulau Seribu yang tersebar di lima pulau pada 2018. Dari 24 kelompok tersebut mampu memproduksi ikan mencapai 46.272,5 kilogram dengan hasil budidaya ikan kerapu lodi, kerapu macan, kerapu cantik dan kerapu.
Selanjutnya di Pulau Tidung pada 2022 tercatat ada 60 petani rumput laut di daerah setempat. Untuk Pulau Pari pada 2023 tercatat penanaman bibit rumput laut di tiga titik dengan hasil panen mencapai 150 kilogram.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/10/03/68df9939074c6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Buru Penipu Modus Minta Bantuan di Kebon Jeruk Megapolitan 3 Oktober 2025
Polisi Buru Penipu Modus Minta Bantuan di Kebon Jeruk
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.COM –
Polisi memburu pelaku penipuan modus minta bantuan di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Ganda Jaya Sibarani mengatakan petugas sudah memeriksa sejumlah rekaman kamera CCTV di lokasi.
“Setelah melakukan sisir TKP, kami mengambil CCTV-nya, kami akan melakukan penyelidikan untuk mencari pelakunya,” ucap AKP Ganda Jaya Sibarani saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/10/2025).
Ganda mengatakan, petugas sedang menunggu hasil analisis dari tim IT. Polisi juga sudah meminta keterangan langsung dari korban.
“Korban juga sudah kita tanyakan untuk perkembangan soal handphone-nya, belum nyala dan digunakan lagi. Kalau nyala mungkin kita kan masih bisa melacak,” ujar Ganda.
Sebelumnya, seorang pria menjadi korban penipuan modus minta bantuan di kawasan Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (28/9/2025).
Dalam rekaman CCTV yang diunggah di akun Instagram @warga.jakbar, terlihat seorang pemuda mengendarai sebuah motor vespa berwarna biru menepi setelah melihat seorang bapak paruh baya melambaikan tangan di pinggir jalan.
Selanjutnya, datang seorang pengemudi ojek online menghampiri keduanya untuk ikut berbincang.
Belakangan diketahui bahwa pengemudi ojol dan pria paruh baya yang berdiri di pinggir jalan adalah komplotan penipuan.
Perbincangan ketiga orang itu berlangsung cukup lama dan akhirnya korban yang memutuskan untuk mengantar bapak-bapak tersebut ke sebuah masjid.
Setibanya di masjid, korban memasuki masjid tersebut karena mengaku merasa seperti terkena “hipnotis” dan berjalan tidak dengan kesadaran penuh.
Saat korban kembali keluar dari masjid, barang-barang berharga yang dibawa mulai dari motor, laptop, tas, hingga handphone telah raib dua orang tersebut.
Korban yang mengalami kerugian hingga Rp 58 juta membuat laporan ke Polsek Kebon Jeruk pada Selasa (28/9/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/03/68df9b0d9b6c2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kabel Menjuntai ke Sungai Kapuk Jakbar Bikin Sampah Nyangkut Megapolitan 3 Oktober 2025
Kabel Menjuntai ke Sungai Kapuk Jakbar Bikin Sampah Nyangkut
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kabel-kabel utilitas yang semrawut di Jembatan Kapuk, Jakarta Barat, menjuntai sampai permukaan sungai, sehingga sampah yang terbawa aliran sungai kerap tersangkut.
Sarinah (40), warga yang sudah 15 tahun berjualan di sekitar jembatan, menyebut sampah yang menyangkut di kabel sampai menumpuk.
“Iya kalau nyentuh air sampai sampah-sampah penuh,” ujar Sarinah saat ditemui
Kompas.com
di warungnya, Jumat (3/10/2025).
Sarinah mengatakan, sampah-sampah tersebut sering dirapikan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Selain untuk membereskan sampah, petugas juga turun ke sungai untuk memperbaiki posisi kabel yang menjuntai hingga masuk ke dalam air.
Meski begitu, kabel tersebut masih terus jatuh, menyentuh aliran sungai.
Senada, warga bernama Yahya (42) menyebut, akibat posisi kabel yang rendah, kabel tersebut kerap terendam apabila terjadi banjir.
“Sampah memang sering nyangkut kalau banjir. Sering di sini air naik tetapi kalau banjir buat warga kampung sekitar doang,” ujar dia.
Yahya berharap kabel-kabel tersebut segera dirapikan untuk mencegah bahaya bagi warga sekitar.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, di Jalan Kapuk Raya Kelurahan menuju Jalan Peternakan Raya, kabel menjuntai setinggi 2,5 meter dari permukaan tanah. Kabel menjuntai hingga ke samping jembatan.
Beberapa rangkaian kabel yang menjuntai di samping jembatan tersebut ada yang menyentuh aliran sungai dan terlihat menahan sampah yang mengalir.
Sampah-sampah yang terbawa arus tersangkut di kabel meski kabel tersebut tidak mengenai air sungai.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/10/03/68df9e0e1ca17.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/10/03/68dfc746d0c85.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)