Jenis Media: Metropolitan

  • Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai Megapolitan 4 Oktober 2025

    Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Kecelakaan antara mobil boks berlogo Badan Gizi Nasional (BGN) dan sepeda motor di Jalan Kemakmuran Raya, Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok pada Jumat (3/10/2025), diselesaikan secara damai.
    “Sudah diselesaikan secara musyawarah dengan cara pihak SPPG menanggung biaya pengobatan dan kerusakan sepeda motor,” ujar Kanit Laka Gakkum Satlantas Polres Metro Depok AKP Burhan kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (4/10/2025).
    Biaya pengobatan korban dan perbaikan sepeda motor ditanggung oleh pihak pemilik mobil boks, yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah Yayasan Mitra Gizi Nusantara.
    Korban, berinisial A (46), mengalami luka lecet di kaki bagian kiri dan telah menjalani perawatan di Klinik Jalan Tole Iskandar.
    Sementara itu, sepeda motornya mengalami kerusakan ringan dan diperbaiki di bengkel dekat MI Al Jihad, Kelurahan Kalibaru.
    Burhan menjelaskan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
    Mobil boks bernomor polisi B 9767 ECC itu baru saja mengantarkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) ke salah satu sekolah di Jalan Merdeka Raya.
    Mobil tersebut dikemudikan oleh M (30) bersama pendamping MF (29), berasal dari SPPG Yayasan Mitra Gizi Nusantara yang telah beroperasi sejak Juni 2025.
    Saat hendak berbelok ke Jalan Kemakmuran Raya, mobil tersebut menyerempet sepeda motor yang datang dari arah berlawanan dan melawan arus.
    “Mobil tersebut menyerempet pengendara motor yang melawan arah,” kata Burhan.
    Akibat insiden itu, pengendara motor terjatuh dan mengalami luka ringan.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Tolak Pemindahan Patung Jenderal Sudirman, Lokasinya Sudah Tepat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Warga Tolak Pemindahan Patung Jenderal Sudirman, Lokasinya Sudah Tepat Megapolitan 4 Oktober 2025

    Warga Tolak Pemindahan Patung Jenderal Sudirman, Lokasinya Sudah Tepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Erfanto (27), warga Jakarta Selatan, menolak rencana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman karena menilai keberadaannya sudah tepat sebagai simbol penghormatan bagi sang pahlawan.
    “Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” ujarnya saat berbincang dengan
    Kompas.com
    , Sabtu (4/10/2025).
    Menurut Erfanto, keberadaan patung di Jalan Jenderal Sudirman sudah menjadi ikon yang tidak bisa dipisahkan dari identitas kawasan tersebut.
    Ia menyarankan agar Gubernur Jakarta Pramono Anung membangun patung pahlawan lain di Terminal Dukuh Atas, bukan memindahkan patung yang sudah ada.
    “Selain untuk mengingat jasa pahlawan, bisa juga sebagai edukasi. Rasanya budget pemindahan dan membuat kembali patung tidak berbeda jauh,” jelasnya.
    Ia menilai posisi patung saat ini sudah merepresentasikan penghormatan atas jasa Jenderal Besar Sudirman.
    “Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” ujarnya.
    “Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” tambahnya.
    Sementara itu, warga Jakarta Selatan lainnya, Rizky Widiyanto (30), justru mendukung wacana pemindahan Patung Sudirman.
    “Demi efektivitas pembangunan, saya setuju Patung Sudirman direlokasi ke tempat yang lebih baik,” kata Rizky.
    Ia menyadari sejumlah pihak menolak pemindahan karena khawatir nama Jalan Jenderal Sudirman akan kehilangan makna simboliknya.
    “Sedangkan banyak nama jalan di mana-mana pakai nama pahlawan tapi enggak ada patungnya oke saja kok,” ucapnya.
    Rizky, yang mengaku lahir dan besar di Jakarta, bahkan menyebut dirinya tidak terlalu memperhatikan keberadaan Patung Sudirman saat melintas di kawasan tersebut.
    “Jujur, saya enggak pernah engeh Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” katanya.
    Karena itu, ia menilai posisi patung saat ini kurang strategis.
    “Setuju sama Pak Gub, patung harus ditempatkan di tempat yang memang banyak orang lihat,” jelas Rizky.
    “Kalau di depan Terminal Dukuh Atas, itu akan menjadi pusat integrasi transportasi umum. Pengguna transportasi dari Jakarta atau luar Jakarta pasti bisa menikmati. Bisa jadi daya tarik turis juga,” tambahnya.
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dipindahkan ke lokasi baru yang dinilai lebih representatif seiring pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, patung pahlawan nasional itu harus lebih menonjol agar mudah dilihat masyarakat.
    “Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar, sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/10/2025).
    Rencananya, patung yang kini berdiri di kawasan Jalan Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
    “Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet karena akan nampak menjadi lebih baik dan tentunya itu yang kita atur lebih baik. Prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” tambah Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (3/10/2025).
    Menurut Pramono, penataan ini akan membuat masyarakat yang melintas dari arah Jalan Thamrin dapat melihat patung dengan lebih jelas.
    “Malah ketika kita sebelum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Masih Hitung Keuntungan Bjorka: Sekali Jual Data Puluhan Juta

    Polisi Masih Hitung Keuntungan Bjorka: Sekali Jual Data Puluhan Juta

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya masih menghitung keuntungan WFT (22) pria yang diduga peretas atau hacker Bjorka dalam perkara jual beli data ilegal di dark web.

    Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus mengatakan pihaknya masih perlu waktu untuk menghitung keuntungan dari perbuatan WFT tersebut.

    “Iya masih kita hitung, kan butuh waktu untuk membuka harta kekayaan. Butuh waktu belum kita dapatkan, butuh waktu,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).

    Fian mengemukakan bahwa keuntungan Bjorka dalam memperjualbelikan data yang diperolehnya itu bisa sampai puluhan juta dalam satu kali transaksi.

    Transaksi transaksi tersebut menggunakan metode pembayaran mata uang kripto alias cryptocurrency.

    “Pengakuannya sekali dia menjual data itu kurang lebih nilainya puluhan juta. Jadi tergantung orang-orang yang membeli data yang dia jual, melalui dark forum,” imbuhnya.

    Pada intinya, Fian menekankan bahwa keuntungan pria yang mengaku Bjorka ini sudah terdata. Namun, masih perlu dilakukan penelusuran untuk angka pastinya.

    “Sudah ada di kita. Lagi di-tracing, cuma butuh waktu,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, WFT ditangkap setelah kepolisian menerima laporan dari bank swasta terkait dengan akun X yang @bjorkanesiaaa yang diduga melakukan pemerasan.

    Akun tersebut dilaporkan karena telah mengunggah data nasabah bank swasta serta mengklaim telah meretas 4,9 juta akun tersebut.

    “Mengklaim bahwa sudah melakukan hack kepada 4,9 juta akun database nasabah. Niat daripada pelaku adalah sebenarnya untuk melakukan pemerasan terhadap bank swasta tersebut,” ujar Kasubdit IV Ditsiber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco pada Kamis (2/10/2025).

  • Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri Megapolitan 4 Oktober 2025

    Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Rizky Widiyanto (30), warga Jakarta Selatan, mengaku tidak terlalu menyadari keberadaan Patung Jenderal Sudirman setiap kali melintas di Jalan Jenderal Sudirman.
    Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi wacana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman ke lokasi baru yang dinilai lebih representatif seiring pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    “Jujur, saya enggak pernah engeh Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” kata Rizky saat berbincang dengan
    Kompas.com
    di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).
    Menurut Rizky, posisi Patung Sudirman saat ini kurang terlihat jelas dari jalur utama.
    “Setuju sama Pak Gub, patung harus ditempatkan di tempat yang memang banyak orang lihat,” ujarnya.
    Ia menyadari adanya penolakan terhadap rencana pemindahan tersebut.
    Sebagian pihak menilai, jika patung itu dipindahkan, maka nama Jalan Jenderal Sudirman seolah kehilangan simbolnya.
    “Sedangkan banyak nama jalan di mana-mana pakai nama pahlawan tapi enggak ada patungnya, oke saja kok,” tambahnya.
    Sementara itu, Ernanto (27), warga Jakarta Selatan lainnya, justru tidak sepakat dengan wacana pemindahan itu.
    Menurutnya, Patung Jenderal Besar Sudirman sudah menjadi ikon di Jalan Jenderal Sudirman.
    “Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” tegasnya pada kesempatan berbeda, Sabtu.
    Ertanto menyarankan agar Gubernur Jakarta Pramono Anung membuat patung pahlawan lain di kawasan Dukuh Atas, bukan memindahkan yang sudah ada.
    “Selain untuk mengingat jasa pahlawan, bisa juga sebagai edukasi. Rasanya budget pemindahan dan membuat kembali patung tidak berbeda jauh,” jelasnya.
    Menurut dia, keberadaan patung tersebut sudah merepresentasikan penghormatan atas jasa sang jenderal.
    “Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” ujar Ertanto.
    “Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” imbuhnya.
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dipindahkan ke lokasi baru yang lebih representatif seiring dengan penataan kawasan TOD Dukuh Atas.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, patung pahlawan nasional itu perlu ditempatkan di posisi yang lebih menonjol agar mudah dilihat masyarakat.
    “Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar, sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/10/2025).
    Rencananya, patung yang kini berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
    “Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet karena akan nampak menjadi lebih baik. Prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” kata Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (3/10/2025).
    Ia menambahkan, penataan baru ini akan membuat masyarakat yang melintas dari arah Jalan Thamrin lebih mudah melihat sosok Jenderal Sudirman.
    “Malah ketika kita sebelum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada 183 Kecelakaan Kereta di Jalur Daop 1 Jakarta hingga September 2025 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Ada 183 Kecelakaan Kereta di Jalur Daop 1 Jakarta hingga September 2025 Megapolitan 4 Oktober 2025

    Ada 183 Kecelakaan Kereta di Jalur Daop 1 Jakarta hingga September 2025
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 183 kejadian kecelakaan kereta api yang melibatkan objek di jalur kereta di wilayah Daop 1 Jakarta sepanjang Januari hingga September 2025.
    Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menyebut, dari jumlah tersebut, 132 kasus melibatkan orang, 47 kasus melibatkan kendaraan, dan empat kasus lainnya melibatkan hewan.
    Kasus tabrakan bahkan terjadi hari ini, yakni KA 1920 (CL Duri-Tangerang) dan melibatkan mobil di km 0+3/5 Jalur Hulu Duri-Rawabuaya, tepatnya di pelintasan liar.
    Selanjutnya, KA 131 (Parahyangan Bandung-Gambir) di km 13+9/8, Jalur Hilir DDT Bekasi (BKS)-Jatinegara (JNG).
    “Laporan dari ASP KA 131 bahwa kereta tertemper (tertabrak) orang di lintasan tersebut,” ujar Ixfan dikutip dari
    Antara,
    Sabtu  (4/10/2025).
    Ixfan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di jalur kereta api, termasuk berjalan kaki maupun berjualan di sekitar rel.
    “Jalur kereta api merupakan ruang yang berbahaya dan hanya diperuntukkan bagi perjalanan kereta sehingga segala bentuk aktivitas di area tersebut berpotensi mengancam keselamatan jiwa,” kata dia.
    Merujuk Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian bahwa jalur kereta api beserta ruang manfaatnya tidak boleh digunakan selain untuk kepentingan perkeretaapian.
    Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut dapat dikenakan sanksi pidana maupun denda.
    Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar tidak membangun perlintasan sebidang secara ilegal (liar) karena merupakan salah satu faktor pemicu tingginya angka kecelakaan di perlintasan kereta api.
    Ixfan menyampaikan, pembangunan perlintasan ilegal tidak hanya membahayakan keselamatan pengguna jalan, tetapi juga dapat mengganggu kelancaran operasional kereta api.
    “Apabila ditemukan perlintasan liar, KAI bersama pemerintah daerah dan pihak terkait akan melakukan penertiban sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Stasiun Ini Berpotensi Padat Saat HUT ke-80 TNI di Monas Besok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    2 Stasiun Ini Berpotensi Padat Saat HUT ke-80 TNI di Monas Besok Megapolitan 4 Oktober 2025

    2 Stasiun Ini Berpotensi Padat Saat HUT ke-80 TNI di Monas Besok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – KAI Commuter memprediksi jumlah penumpang di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia akan meningkat pada Minggu (5/10/2025).
    Hal ini karena banyak warga yang akan menghadiri puncak peringatan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat.
    Kedua stasiun tersebut merupakan pemberhentian terdekat menuju kawasan Monas.
    “Lonjakan pengguna di stasiun-stasiun yang berada di sekitar pusat kegiatan mencakup Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia,” kata Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, dalam keterangannya, Sabtu (4/10/2025).
    Oleh karena itu, KAI Commuter menyarankan warga yang hendak menghadiri puncak acara HUT ke-80 TNI menggunakan alternatif stasiun lain.
    “Salah satunya adalah Stasiun Sawah Besar yang berlokasi sekitar kilometer dari Kawasan Monas dan Stasiun Tanah Abang yang berjarak hanya 2,2 kilometer,” ungkap Leza.
    Leza menyampaikan, jumlah pengguna Commuter Line Jabodetabek diperkirakan akan meningkat sekitar 33 persen dibandingkan dengan rata-rata volume penumpang pada akhir pekan biasanya.
    Terlebih, menyimak tren setiap tahun, animo masyarakat saat peringatan HUT TNI cenderung tinggi.
    “Kami perkirakan akan ada sekitar 942.000 orang akan menggunakan Commuter Line pada peringatan HUT TNI besok,” jelas Leza.
    “Ini juga tak lepas dari keberadaan beberapa stasiun Commuter Line yang memang berada di dekat lokasi perayaan,” tambah dia.
    Dengan begitu, KAI Commuter akan mengoperasikan layanan perjalanan Commuter Line Jabodetabek mengacu pada jadwal hari kerja.
    Pengelola Commuter Line akan mengoperasikan 1.063 perjalanan di Jabodetabek, untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat.
    “Sedangkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna, secara total KAI Commuter akan menyiagakan lebih dari 190 petugas posko, 269 personel pengamanan, dan lebih dari 350 petugas layanan di seluruh area stasiun,” ungkap dia.
    KAI Commuter juga akan menyiagakan dua ambulans dan 29 tenaga medis untuk layanan kesehatan.
    KAI Commuter mengimbau pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan, mengikuti arahan petugas di stasiun, dan siap mematuhi sistem buka-tutup antrean yang akan diberlakukan jika area peron sudah mulai padat.
    HUT ke-80 TNI mengangkat tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”.
    “TNI Prima” menggambarkan visi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar institusi pertahanan ini senantiasa profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
    Sementara itu, “TNI Rakyat” merujuk pada jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesional, sekaligus tentara nasional.
    Adapun “Indonesia Maju” berarti TNI tidak hanya memperkuat kemampuan tempur, tetapi juga mendukung program nasional melalui operasi militer selain perang (OMSP).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Mobil Boks BGN Tabrakan dengan Motor Lawan Arah di Depok Megapolitan 4 Oktober 2025

    Mobil Boks BGN Tabrakan dengan Motor Lawan Arah di Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Seorang pengendara motor terserempet mobil boks berlogo Badan Gizi Nasional (BGN) di Jalan Kemakmuran Raya, Sukmajaya, Depok, Jumat (3/10/2025).
    Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Joko Sembodo mengatakan, peristiwa itu terjadi karena pengendara motor melaju melawan arah di lokasi tersebut.
    “Ada motor lawan arah,” ujar Joko Sembodo kepada
    Kompas.com,
    Sabtu (4/10/2025).
    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
    Kanit Laka Gakkum Satlantas Polres Metro Depok AKP Burhan, menjelaskan, mobil boks bernomor polisi B 9767 ECC yang dikemudikan oleh M (30) bersama pendamping MF (29), baru saja selesai mengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) di sebuah sekolah di Jalan Merdeka Raya.
    Mobil boks tersebut berasal dari SPPG Yayasan Mitra Gizi Nusantara yang beroperasi sejak Juni 2025.
    Saat hendak berbelok ke Jalan Kemakmuran Raya, mobil menyerempet motor yang melaju dari arah berlawanan dan hendak masuk ke Jalan Merdeka Raya.
    Akibatnya, pengendara motor terjatuh dan mengalami luka ringan.
    “Korban A (46) mengalami luka lecet di bagian kaki kiri,” kata Burhan.
    Usai kejadian, korban langsung dibawa ke sebuah klinik di Jalan Tole Iskandar untuk mendapatkan perawatan. Biaya pengobatan ditanggung oleh pihak SPPG.
    “Sepeda motor korban juga sudah diperbaiki di bengkel sekitar Kalibaru, dan semua biaya ditanggung SPPG,” ucap dia.
    Peristiwa kecelakaan ini diselesaikan secara musyawarah antara kedua belah pihak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejagung Siap Telisik Potensi Kebocoran Dana Haji Rp 5 Triliun

    Kejagung Siap Telisik Potensi Kebocoran Dana Haji Rp 5 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) angkat bicara terkait permintaan Kementerian Haji yang meminta aparat penegak hukum soal dugaan kebocoran dana haji Rp5 triliun per tahun.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna memastikan bakal menindaklanjuti informasi dari Kementerian Haji potensi kebocoran dana haji tersebut.

    “Kalau memang dari wakil menteri atau wamen haji ada permintaan untuk melaporkan, kita pasti kita terima nanti, kita tidak lanjuti,” ujar Anang di Kejagung, dikutip Sabtu (4/10/2025).

    Dia menambahkan sampai saat ini belum ada laporan secara resmi terkait dengan persoalan tersebut. 

    Oleh sebab itu, untuk saat ini pihaknya akan menunggu laporan terlebih dahulu dari Kementerian Haji dan Umrah atas dugaan kebocoran dana tersebut.

    “Sampai saat ini kita nunggu aja,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, Menteri Haji Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan mengatakan dugaan kebocoran dana itu masih bersifat prediksi.

    Namun demikian, dia tetap mengambil langkah serius agar kebocoran tidak terjadi. Dia menjelaskan nilai kebocoran itu diperoleh dari perputaran uang Haji sekitar Rp17-20 triliun.

    Para peneliti, kata Gus Irfan telah memprediksi kebocoran anggaran di Indonesia sebesar 20-30%. “Nah kita kalau menggunakan angka itu kemungkinan akan terjadi sekitar Rp5 triliun, itu ketemunya,” ujar Gus Irfan, Jumat (3/10/2025).

  • Rano Karno: Septic Tank Bisa Meledak jika Tak Rutin Disedot
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Rano Karno: Septic Tank Bisa Meledak jika Tak Rutin Disedot Megapolitan 4 Oktober 2025

    Rano Karno: Septic Tank Bisa Meledak jika Tak Rutin Disedot
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengingatkan warga untuk rutin membersihkan
    septic tank
    .
    Ia menegaskan,
    septic tank
    yang tidak pernah disedot minimal tiga tahun sekali berpotensi meledak dan membahayakan keselamatan.
    “Saya kemarin ke Paljaya, ternyata ‘
    Mak aye ingetin minimal septic tank kita, tempat tinja kita tiga tahun sekali harus disedot’.
    Kalau enggak disedot bisa meledak,” ucap Rano dihadapan warga dalam acara bazar hemat tebus murah sembako PAM Jaya di Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/10/2025).
    Menurut Rano, kesadaran masyarakat Jakarta untuk merawat
    septic tank
    masih rendah.
    Baru sekitar 70 persen limbah di Jakarta yang diolah dengan baik.
    Oleh karena itu, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan.
    “Hampir rata-rata di Jakarta ini masyarakat belum sadar betapa penting
    septic tank
    untuk dijaga,” kata dia.
    Meski menganjurkan penyedotan rutin setiap tiga tahun sekali, Rano mengingatkan agar
    septic tank
    tidak dikosongkan sepenuhnya.
    “Ternyata kalaupun sedot septic tank gak boleh sampai kering harus disisakan karena disitu ada bakteri,” lanjut dia.
    Untuk membersihkan
    septic tank
    , Rano menyarankan, warga bisa memanggil jasa swasta atau memanfaatkan layanan Perumda Paljaya milik Pemprov DKI Jakarta.
    “Enggak mahal, murah, daripada meledak,” imbuh Rano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Beragam Reaksi Warga Soal Pemindahan Patung Jenderal Sudirman Jakarta Megapolitan 4 Oktober 2025

    Beragam Reaksi Warga Soal Pemindahan Patung Jenderal Sudirman Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rizky Widiyanto (30), warga Jakarta Selatan, mendukung rencana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman ke lokasi baru yang dinilai lebih representatif.
    Diketahui, patung tersebut akan dipindahkan seiring pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    “Demi efektifitas pembangunan, saya setuju Patung Sudirman direlokasi ke tempat yang lebih baik,” kata Rizky saat berbincang dengan
    Kompas.com
    di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).
    Dia menyadari bahwa tidak sedikit orang mengkritik wacana pemindahan tersebut.
    Salah satu alasannya, jika patung itu dipindahkan, maka nama Jalan Jenderal Sudirman seolah kehilangan sosok Sudirman yang menjadi simbolnya.
    “Sedangkan banyak nama jalan di mana-mana pakai nama pahlawan, tapi enggak ada patungnya, oke saja kok,” ucap dia.
    Sejak lahir tinggal di Jakarta dan hingga kini memiliki satu anak, Rizky mengaku tidak terlalu menyadari keberadaan Patung Jenderal Sudirman setiap kali melintas di Jalan Jenderal Sudirman.
    “Jujur, saya enggak pernah
    ngeh
    Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” kata dia.
    Oleh karena itu, ia sependapat dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung yang menganggap posisi Patung Sudirman di Jalan Jenderal Sudirman kurang terlihat dengan jelas.
    “Setuju sama Pak Gub, patung harus ditempatkan di tempat yang memang banyak orang lihat,” jelas dia.
    “Yang pasti, kalau di depan Terminal Dukuh Atas, itu akan menjadi pusat integrasi transportasi umum. Pengguna transportasi dari Jakarta atau luar Jakarta pasti bisa menikmati. Bisa jadi daya tarik turis yang datang,” tambah dia.
    Berbeda dengan Rizky, warga Jakarta Selatan bernama Eranto (27) mengaku tidak sepakat dengan wacana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman karena sudah menjadi ikon di Jalan Jenderal Sudirman.
    “Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” tegas dia dalam kesempatan berbeda, Sabtu.
    Menurut Ertanto, keberadaan Patung Jenderal Besar Sudirman di Jalan Jenderal Sudirman sudah tepat karena lokasi tersebut dinilai merepresentasikan bentuk penghormatan atas jasa sang jenderal.
    “Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” ujar dia.
    “Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” tambah dia.
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dipindahkan ke lokasi baru yang lebih representatif seiring pembangunan kawasan
    Transit Oriented Development
    (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    Pramono Anung menegaskan, penempatan patung pahlawan nasional itu harus lebih menonjol agar dapat dengan mudah dilihat masyarakat.
    “Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar, sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/10/2025).
    Rencananya, patung yang saat ini berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
    “Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet karena akan nampak menjadi lebih baik dan tentunya itu yang kita atur lebih baik, prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” tambah Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (3/10/2025).
    Menurut Pramono, penataan baru ini akan membuat masyarakat yang melintas dari arah Jalan Thamrin lebih jelas melihat sosok Jenderal Sudirman.
    “Malah ketika kita sebelum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.