Jenis Media: Metropolitan

  • Polda Metro segera panggil DJ Panda terkait laporan Erika Carlina

    Polda Metro segera panggil DJ Panda terkait laporan Erika Carlina

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya segera memanggil seorang “disk jockey” (DJ) bernama Giovanni Surya atau akrab disapa DJ Panda terkait laporan polisi yang dilayangkan oleh artis Erika Carlina.

    Kepala Subdirektorat Remaja, Anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kompol Iskandarsyah menyebutkan, pihaknya akan memanggil DJ Panda pada minggu depan.

    “Minggu depan, hari Rabu (15/10),” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Iskandarsyah juga menyebutkan kasus pengancaman tersebut sudah naik dalam tahap penyidikan. Namun dia belum bisa menjabarkan secara detail kasus tersebut.

    Ia juga belum dapat memastikan apakah DJ Panda telah terkonfirmasi bakal hadir atau tidak.

    Aktris Erika Carlina Batlawa Soekri atau lebih dikenal dengan nama Erika Carlina menyebutkan alasannya menyambangi Subdirektorat Remaja, Anak dan Wanita (Subditbl Renakta) Ditreskrimum Polda Metro Jaya karena merasa diancam.

    “Aku cuma datang untuk melanjutkan proses hukum yang berjalan, kasih bukti bukti juga pengancaman yang berbahaya untuk janin aku,” katanya usai ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7).

    Kronologi pengancaman tersebut berawal dari dirinya yang menutupi kehamilannya sampai sembilan bulan kepada publik setelah munculnya ancaman dalam grup WhatsApp (WA) dari orang bernama DJ Panda.

    Di dalam grup “fanbase” tersebut ada 500 orang dan dirinya diancam dengan berbagai ancaman yang dilontarkan dalam grup tersebut, termasuk yang dilakukan DJ Panda.

    “Bentuk ancamannya seperti penggiringan opini, ujaran kebencian, pengancaman bentuk dari apa ya, data pribadi juga. Data pribadi juga disebarluaskan. Itu semua asalnya dari dia (DJ Panda),” katanya.

    Erika juga menyebutkan dirinya tidak pernah meminta pertanggungjawaban DJ Panda atas kehamilannya. Laporannya ke Polda Metro Jaya dibuat karena dirinya merasa terancam.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengenal Apa Itu Supermoon yang Bersinar di Langit Malam Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Mengenal Apa Itu Supermoon yang Bersinar di Langit Malam Ini Megapolitan 7 Oktober 2025

    Mengenal Apa Itu Supermoon yang Bersinar di Langit Malam Ini
    Penulis

    KOMPAS.com –
     Bulan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya pada malam ini, Selasa (7/10/2025).
    Fenomena ini dikenal sebagai Supermoon atau Purnama Perigee, yang menjadi salah satu momen langka dalam kalender astronomi tahun ini.
    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Supermoon terjadi ketika Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi, yang disebut perigee, tepat pada saat fase purnama berlangsung.

    Supermoon terjadi saat Bulan Purnama bertepatan dengan jarak terdekatnya dari Bumi (perigee), sehingga tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya
    ,” tulis BMKG melalui akun Instagram resminya, @
    infobmkg
    , Selasa (7/10/2025).
    Pada fase purnama kali ini, posisi Bulan berada sekitar 361.458 kilometer dari Bumi dan mencapai titik terdekatnya (perigee) pada 8 Oktober 2025 pukul 19.35 WIB dengan jarak 359.819 kilometer.
    Sebagai perbandingan, pada purnama 13 April 2025, Bulan justru berada di titik terjauhnya (apogee) dengan jarak mencapai 406.006 kilometer.
    Itu sebabnya, ukuran Bulan malam ini akan tampak sekitar 14 persen lebih besar dan hingga 30 persen lebih terang dibanding purnama biasa.
    Orbit Bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips. Akibatnya, jarak antara Bulan dan Bumi selalu berubah.
    Ketika Bulan mencapai perigee, jaraknya menjadi lebih dekat dari rata-rata. Sementara pada apogee, jaraknya berada di titik terjauh.
    Apabila fase purnama bertepatan dengan posisi perigee, muncullah fenomena Supermoon seperti yang terjadi malam ini.
    Fenomena ini pertama kali diperkenalkan dengan istilah “Supermoon” pada tahun 1979, dan mulai populer setelah tiga supermoon terjadi berturut-turut pada akhir 2016.
    Supermoon November 2016 bahkan tercatat sebagai yang terdekat dalam 69 tahun terakhir.
    Menurut NASA, istilah Supermoon digunakan untuk menggambarkan bulan purnama perigee, yaitu ketika purnama terjadi di dekat atau pada saat Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi.
    Fenomena serupa dengan jarak yang lebih dekat lagi diperkirakan akan terjadi kembali pada tahun 2030 mendatang.
    Selain memukau secara visual, Supermoon juga memiliki dampak geofisika kecil di Bumi.
    BMKG menjelaskan bahwa peningkatan gaya gravitasi Bulan dapat menyebabkan air laut pasang sedikit lebih tinggi dan air surut lebih rendah dari biasanya.
    Meski demikian, fenomena ini masih tergolong normal dan tidak berpotensi menimbulkan bencana.
    Untuk menikmati keindahannya, masyarakat cukup mengamati langit bagian timur setelah senja.
    Cuaca cerah menjadi faktor penting agar Bulan terlihat jelas tanpa bantuan teleskop.
    Supermoon bukan hanya sekadar tontonan langit, tetapi juga pengingat akan dinamika alam semesta yang terus bergerak harmonis di atas Bumi.

    Jadi, jangan lewatkan momen langka ini! Intip langit sore nanti dan nikmati pesona Supermoon 2025
    ,” tulis BMKG.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman Bom di Dua Sekolah Internasional Tangerang Dikirim di Waktu Berbeda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Ancaman Bom di Dua Sekolah Internasional Tangerang Dikirim di Waktu Berbeda Megapolitan 7 Oktober 2025

    Ancaman Bom di Dua Sekolah Internasional Tangerang Dikirim di Waktu Berbeda
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkapkan ancaman bom yang diterima dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Raya dikirim melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik (email).
    Dua sekolah yang menjadi sasaran ancaman adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    “Jadi pesannya disampaikan ke WhatsApp maupun email ke pihak manajemen sekolah,” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Ingkiriwang saat ditemui di Mentari Intercultural School, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (7/10/2025).
    Victor menjelaskan, pesan berisi ancaman itu dikirim dalam dua waktu berbeda. Untuk Jakarta Nanyang School, pesan diterima pada pagi hari, sementara ancaman terhadap Mentari Intercultural School dikirim pada siang hari.
    Begitu mendapat laporan, polisi langsung bergerak melakukan pengamanan dan penyisiran di lokasi bersama tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
    “Kami dari Polres Tangerang Selatan bersama tim Gegana Polda Metro Jaya sudah melakukan olah TKP di dua lokasi,” kata Victor.
    Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan bahan peledak ataupun benda mencurigakan di kedua sekolah tersebut.
    “Tidak ditemukan adanya bahan peledak atau bom sesuai informasi yang diterima,” imbuh dia.
    Victor menambahkan, penyisiran dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Tangerang Selatan, Polsek Pagedangan, Polsek Pondok Aren, serta Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
    Sebelumnya, sebanyak enam mobil Gegana dari Polda Metro Jaya sempat terpantau di area Mentari Intercultural School, Bintaro, Tangerang Selatan.
    Kehadiran tim penjinak bom itu diduga terkait laporan ancaman yang dikirim melalui pesan elektronik kepada pihak sekolah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bangunan gedung hijau bisa dimulai dari pemilihan material

    Bangunan gedung hijau bisa dimulai dari pemilihan material

    Jakarta (ANTARA) – Arsitek sekaligus Project Director Pandega Desain Weharima (PDW), M. Deni Desvianto berpendapat mewujudkan bangunan gedung hijau dapat dimulai dari penggunaan material-material yang mendukung program bangunan hijau.

    “Misalnya dari bahan daur ulang. Contoh ‘conblock’ (blok peton pracetak), dibuat dari sampah. Tetapi daya serapnya tinggi. Jadi air kalau di atas jatuh ke atas ‘conblock’ langsung meresap ke tanah,” ujar dia di Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan, banyak yang bisa dilakukan agar suatu bangunan memiliki nilai bangunan hijau, yakni dalam hal desain.

    Hal ini karena bangunan hijau tak harus melulu berupa tanaman hijau dan berwarna hijau, tetapi bisa dari aspek pengolahan di dalamnya misalnya dalam penggunaan material.

    “‘Green building’, ada indeks mengenai konsumsi air, material, indeks interior yang berpengaruh pada kenyamanan internal, bahkan termasuk pengelolaan manajemennya bangunan tersebut,” kata dia.

    Dalam hal ini, konsultan atau arsitek bisa bekerjasama dengan akademisi untuk menggunakan material-material baru yang bisa mengurangi dampak lingkungan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta perlu hijaukan bangunan untuk tutupi kekurangan RTH

    Jakarta perlu hijaukan bangunan untuk tutupi kekurangan RTH

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Bangunan Hijau di Indonesia (Green Building Council Indonesia/GBCI) mengemukakan DKI Jakarta perlu meningkatkan penghijauan bangunan yang ada (eksisting) untuk menutupi kekurangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekaligus mengurangi emisi karbon.

    “Jakarta memang RTH-nya tidak terlalu besar,” kata Chairman of GBCI, Ignesjz Kemalawarta dalam Bicara Kota Series ke-19 bertema “Peran Green Building dalam Reduksi Emisi Karbon” di Jakarta, Selasa.

    Dengan kekurangan tersebut, menurut dia, meningkatkan gedung eksisting dengan penghijauan lebih bisa menutupi kekurangan RTH di Jakarta.

    Merujuk data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, hingga 2023, luas RTH di Jakarta mencapai 33,34 juta meter persegi (m2) atau 5,2 persen dari total luas wilayah Jakarta.

    Angka ini masih jauh dari target ideal 30 persen sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

    Menurut Ignesjz , jumlah bangunan eksisting di Jakarta itu lebih banyak dibandingkan bangunan baru, lebih banyak memberikan kontribusi terhadap emisi karbon dan lebih sulit dikendalikan daripada bangunan baru.

    Namun, dia tak menyebutkan rinci jumlah bangunan eksisting di Jakarta dan yang potensial untuk diterapkan konsep bangunan hijau.

    “Karena itu, sebetulnya di Jakarta memang harus ditingkatkan porsi daripada ‘existing building’-nya ketimbang bangunan yang baru,” katanya.

    Dia mengatakan bahwa semua bangunan yang sudah disertifikasi (bangunan gedung hijau) itu setiap tiga tahun sekali harus resertifikasi. “Jadi terus dirawat,” kata Ignesjz.

    Bangunan gedung hijau merupakan sebuah praktik pembangunan gedung yang mempertimbangkan efisiensi dalam penggunaan sumber dayanya, seperti energi, air, dan material lainnya sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

    Bangunan ini, kata Ignesjz, juga punya aspek pengendalian banjir.

    Pada kesempatan itu, dosen dan peneliti bidang sains arsitektur dan teknologi bangunan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Ova Candra Dewi mengatakan, teknologi yang diterapkan pada bangunan gedung hijau beragam. Salah satunya terkait perhitungan lahan mampu menahan limpasan air.

    “Prinsipnya di-‘green building’ adalah sebanyak-banyaknya resapan dimasukkan ke dalam tanahnya kembali, karena itu adalah sumber daya. Istilahnya karakter tanahnya dibantu sehingga penyerapannya jauh lebih baik,” kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Pastikan Dua Sekolah Internasional di Tangerang Aman Usai Teror Bom
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Polisi Pastikan Dua Sekolah Internasional di Tangerang Aman Usai Teror Bom Megapolitan 7 Oktober 2025

    Polisi Pastikan Dua Sekolah Internasional di Tangerang Aman Usai Teror Bom
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Polisi memastikan kegiatan belajar mengajar di dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Raya tetap berjalan normal setelah sempat diteror ancaman bom pada Selasa (7/10/2025).
    Dua sekolah yang menerima ancaman tersebut adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro, Tangerang Selatan.
    “Kami menyampaikan bahwa kejadian ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar,” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Ingkiriwang saat ditemui di Mentari Intercultural School, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa.
    Ancaman bom itu dikirim kepada pihak sekolah melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik (email) di dua waktu berbeda.
    Untuk Jakarta Nanyang School, pesan diterima pada pagi hari, sedangkan ancaman terhadap Mentari Intercultural School muncul pada siang hari.
    Begitu mendapat laporan, polisi segera melakukan pengamanan dan penyisiran di lokasi bersama tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
    “Kami dari Polres Tangerang Selatan bersama tim Gegana Polda Metro Jaya sudah melakukan olah TKP di dua lokasi,” kata Victor.
    Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada bahan peledak atau benda mencurigakan yang ditemukan di kedua sekolah.
    “Tidak ditemukan adanya bahan peledak atau bom sesuai informasi yang diterima,” imbuh dia.
    Victor menjelaskan, proses sterilisasi dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Tangerang Selatan, Polsek Pagedangan, Polsek Pondok Aren, serta Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
    Setelah dipastikan aman, kegiatan belajar mengajar di kedua sekolah kembali berlangsung seperti biasa.
    “Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak. Proses sterilisasi berjalan dengan baik dan lancar. Kami menghimbau orangtua dan siswa untuk tidak panik,” ucap Victor.
    Sebelumnya, sebanyak enam mobil Gegana dari Polda Metro Jaya sempat terpantau berada di area Mentari Intercultural School, Bintaro, Tangerang Selatan.
    Kehadiran tim penjinak bom itu terkait laporan ancaman yang diterima pihak sekolah melalui pesan elektronik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "Out of The Box", Anak CIBI Kerap Pecahkan Masalah dengan Cara Tak Terduga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    "Out of The Box", Anak CIBI Kerap Pecahkan Masalah dengan Cara Tak Terduga Megapolitan 7 Oktober 2025

    “Out of The Box”, Anak CIBI Kerap Pecahkan Masalah dengan Cara Tak Terduga
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com —
    Di ruang kelas Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI) SD Al-Azhar Syifa Budi Cibubur, Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ide-ide luar biasa kerap lahir dari meja belajar para siswanya.
    Anak-anak di kelas ini bukan hanya cepat memahami pelajaran, tetapi juga memiliki cara berpikir yang melampaui anak seusianya.

    Out of the box
    . Dia selalu berpikir di luar dari orang kebanyakan orang memikirkan tentang itu,” kata Kepala Sekolah SD Al-Azhar Syifa Budi Cibubur, Eko Sri Wijiyanti, atau akrab disapa Wiwit, Selasa (7/10/2025).
    Menurut Wiwit, anak-anak dalam program CIBI sering kali menampilkan pola pikir yang sulit ditebak, bahkan oleh para guru.
    Mereka tak hanya menyerap ilmu, tetapi juga berani mengekspresikan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara kreatif.
    Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Wiwit terjadi saat ia memberi proyek sederhana kepada para siswa, yaitu mencari solusi atas masalah sehari-hari.
    Topik yang diangkat saat itu adalah “anak-anak yang sering terjatuh hingga patah tulang di lingkungan sekolah”.
    “Saya cuma kasih masalah, silakan kalian buat pemecahan permasalahannya,” ujarnya.
    Respons para siswa di luar dugaan. Alih-alih membuat laporan tertulis, mereka menciptakan miniatur manusia dari kertas seperti wayang-wayangan lengkap dengan poster edukatif.
    Tujuannya untuk mengampanyekan kepada adik-adik kelas tentang pentingnya bermain dengan hati-hati agar terhindar dari cedera.
    “Nanti istirahat, kami mau ke adik-adik kelas, mau kasih tahu bahwa bermain itu harus berhati-hati. Kalau tidak, kamu bisa patah tulang kayak begini,” ungkap Wiwit menirukan ucapan salah satu siswa program CIBI.
    Benar saja, saat jam istirahat tiba, anak-anak itu bergerak ke kantin sekolah. Mereka memperlihatkan miniatur dan poster kepada adik kelas sambil menjelaskan tentang tulang, jenis-jenis patah tulang, serta bahayanya jika tidak dirawat dengan benar.
    Yang membuat Wiwit semakin terkesan, semangat para siswa tidak berhenti setelah proyek berakhir. Beberapa anak tetap melanjutkan “kampanye kecil” itu secara mandiri.
    Mereka mencari informasi tambahan dari internet tentang berbagai tipe patah tulang dan mendiskusikannya kembali di kelas.
    Anak-anak CIBI yang duduk di kelas 4 hingga 6 itu tidak hanya memahami nama-nama tulang dalam tubuh manusia, tetapi juga mengenali berbagai kelainan dan cedera tulang.
    Bagi Wiwit, pengalaman itu menjadi bukti bahwa siswa-siswa CIBI bukan hanya cerdas secara akademis, melainkan juga memiliki empati sosial dan rasa ingin tahu yang tinggi.
    Mereka mampu mengubah pengetahuan menjadi aksi nyata — bukan sekadar hafalan, tetapi bentuk kepedulian yang tumbuh dari pemahaman mendalam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KI DKI tambah batas waktu SAQ E-Monev untuk tingkatkan kepatuhan

    KI DKI tambah batas waktu SAQ E-Monev untuk tingkatkan kepatuhan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta menambah batas waktu dalam menyelesaikan pengisian “Self Assessment Questionnaire” (SAQ) Elektronik Monitoring dan Evaluasi (E-Monev) hingga Jumat 10 Oktober 2025 untuk meningkatkan kepatuhan badan publik

    “Keputusan tersebut ditetapkan melalui rapat pleno komisioner KI DKI Jakarta dan disampaikan secara resmi melalui surat pemberitahuan kepada seluruh badan publik,” kata Ketua Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Harry menjelaskan, langkah ini menjadi bentuk respon terhadap kendala sistem dan data dukung yang dialami sebagian badan publik selama proses pengisian SAQ.

    “Perpanjangan waktu ini hanya diperuntukkan bagi badan publik yang telah melakukan registrasi dan/atau mengalami kendala sistem maupun data dukung saat proses pengisian SAQ,” katanya.

    Harry mengungkapkan bahwa perpanjangan tersebut merupakan kesempatan tambahan bagi badan publik yang telah terdaftar tetapi belum sempat melengkapi data dukung hingga batas waktu sebelumnya, yakni Jumat, 3 Oktober 2025, diperpanjang hingga Jumat (10/10).

    Ia juga menjelaskan, tahun ini terdapat 777 badan publik yang menjadi sasaran pelaksanaan E-Monev. Dengan adanya tambahan waktu, ia berharap semakin banyak badan publik yang dapat menyelesaikan pengisian SAQ secara lengkap dan tepat waktu.

    Dia optimistis seluruh badan publik sasaran E-Monev dapat mengirimkan SAQ sesuai jadwal. Tahun lalu terdapat 519 badan publik dengan tingkat kepatuhan sekitar 95 persen.

    Jumlah badan publik yang ikut E-Monev semakin banyak dan yang meraih predikat Informatif pun kian bertambah. “Tahun ini kami berharap angka kepatuhan meningkat signifikan,” kata dia.

    Harry menambahkan, waktu tambahan ini diharapkan dapat memberi ruang bagi badan publik untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik. Dengan demikian, jumlah badan publik yang lolos ke tahap presentasi dan meraih predikat Informatif juga akan meningkat.

    Harry menjelaskan bahwa pelaksanaan Monev terdiri atas beberapa tahapan, mulai dari pengisian SAQ hingga tahap presentasi dan wawancara.

    Selanjutnya, tim verifikasi KI DKI Jakarta akan melakukan pengecekan terhadap dokumen, situs laman (web) serta layanan informasi publik yang disampaikan oleh badan publik.

    “Kegiatan ini bukan sekadar penilaian rutin, tetapi merupakan upaya nyata untuk memastikan hak masyarakat atas informasi dapat terpenuhi dengan baik,” kata Harry.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akankah Ongkos Transjakarta Naik Usai Pemotongan DBH dari Pusat ke DKI Jakarta?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Akankah Ongkos Transjakarta Naik Usai Pemotongan DBH dari Pusat ke DKI Jakarta? Megapolitan 7 Oktober 2025

    Akankah Ongkos Transjakarta Naik Usai Pemotongan DBH dari Pusat ke DKI Jakarta?
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji ulang sejumlah pos anggaran setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas hampir Rp 15 triliun.
    Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah subsidi transportasi publik, termasuk Transjakarta.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, subsidi transportasi di Jakarta selama ini tergolong besar.
    Saat ini, masyarakat hanya membayar Rp 3.500 untuk tarif layanan transportasi umum seperti Transjakarta, padahal subsidi yang ditanggung pemerintah per penumpang mencapai hampir Rp 15.000.
    “Apakah subsidi transportasi? Karena subsidi transportasi kita itu per orang bisa hampir Rp 15.000, sedangkan dengan berbagai hal kami akan kaji kembali termasuk hal-hal lain,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin (6/10/2025).
    Namun, Pramono menegaskan belum ada keputusan untuk menaikkan tarif transportasi publik Jakarta.
    Kajian yang dilakukan masih sebatas upaya menyesuaikan kondisi keuangan daerah setelah pemangkasan DBH.
    “Ini belum tentu dinaikkan ya, saya hanya menyampaikan contohnya,” imbuhnya.
    Pemangkasan DBH membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI turun dari sekitar Rp 95 triliun menjadi Rp 79 triliun.
    Sebagai respons, Pemprov DKI kini melakukan efisiensi dan realokasi anggaran, termasuk memotong belanja perjalanan dinas, konsumsi, dan kegiatan nonprioritas di Balai Kota.
    “Yang jelas efisiensi dilakukan di berbagai pos yang bukan prioritas utama, termasuk perjalanan dinas dan anggaran makan-minum,” kata Pramono.
    Meski demikian, program yang langsung menyentuh masyarakat berpenghasilan rendah akan tetap dijaga.
    “Program-program yang menyasar warga kurang mampu tidak boleh diutak-atik,” tegasnya.
    Ia memastikan program seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tetap berjalan.
    Saat ini, KJP diberikan kepada 707.513 siswa, sedangkan KJMU menjangkau 16.979 penerima.
    Dari sisi pemerintah pusat, Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa pemotongan DBH dilakukan secara proporsional sesuai kontribusi daerah terhadap penerimaan negara.
    “Semakin besar kontribusi suatu daerah, semakin besar juga pemotongannya. Itu proporsional,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10/2025).
    Purbaya juga memastikan bahwa pemangkasan ini bersifat sementara. Jika penerimaan negara membaik, dana tersebut akan dikembalikan ke daerah.
    “Saya sudah janji dengan Pak Gubernur, kalau ekonomi membaik, dana akan dikembalikan. Tahun depan akan terlihat lebih cepat,” katanya.
    Langkah ini, kata Purbaya, dilakukan untuk menjaga keseimbangan APBN sambil memastikan daerah tetap bisa menjalankan layanan publik.
    “Kalau lebih, saya akan redistribusi lagi ke daerah. Tapi dengan syarat belanjanya jangan banyak yang melenceng,” ujarnya.
    Sejauh ini, subsidi transportasi publik menjadi bagian penting dalam kebijakan mobilitas warga yang beraktivitas di Jakarta.
    Selain menjaga keterjangkauan harga, subsidi ini juga berperan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
    Namun dengan kondisi fiskal yang lebih ketat, Pemprov DKI perlu menyeimbangkan antara kemampuan anggaran dan kualitas layanan publik.
    Pemerintah daerah berupaya mencari skema pembiayaan alternatif, termasuk melalui kemitraan strategis dan pembiayaan kreatif seperti KLB, SLF, dan SP3L.
    Meski masih dalam tahap kajian, isu potensi penyesuaian tarif transportasi ini menjadi perhatian masyarakat, khususnya para warga yang beraktivitas di Jakarta.
    Kebijakan yang diambil nantinya diharapkan tetap memperhatikan prinsip keadilan sosial, efisiensi fiskal, dan aksesibilitas layanan publik bagi seluruh warga.
    (Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Abdul Haris Maulana, Faieq Hidayat)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pajak karbon pada gedung boros energi masih dikaji

    Pajak karbon pada gedung boros energi masih dikaji

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah masih mengkaji terkait pengenaan pajak karbon pada bangunan yang boros energi atau disinsentif sebagai upaya mendorong pemilik bangunan gedung menerapkan konsep bangunan hijau.

    “Apakah akan mengenakan pajak karbon jika bangunan gedung ternyata boros energi, tidak diberikan insentif?,” ujar Ketua Tim Fasilitasi Sekretariat Pusat Pembinaan Bangunan Gedung Hijau (BGH), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Fajar Santoso di Jakarta, Selasa.

    Fajar dalam Bicara Kota Series ke-19 bertema “Peran Green Building dalam Reduksi Emisi Karbon” mengatakan, Kementerian PU bekerjasama dengan Lembaga Teknologi Universitas Indonesia (Lemtek UI) membuat kajian insentif dan disinsentif, namun sifatnya masih normatif.

    “Kuantitatif ini direncanakan di akhir 2025 sampai 2026 bisa disusun,” kata dia yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Teknis Sains Bangunan itu.

    Konsep bangunan hijau diketahui dapat menghemat penggunaan energi sekitar 42 persen dibanding bangunan biasa dengan ukuran yang sama. Konsep ini juga dapat mengoptimalkan penggunaan air bersih secara signifikan dan mengurangi limbah air yang dihasilkan.

    Lalu, karena penggunaan teknologi dan material terbarukan dan bahan bakunya tahan lama, gedung dengan konsep ini dapat juga melestarikan sumber daya alam dan meminimalisir limbah.

    Khusus di Jakarta, regulasi tentang bangunan gedung hijau yang termuat dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 38 Tahun 2012.

    Pada 2030, implementasi Pergub 38 ditargetkan mencapai 100 persen bangunan baru memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau, 60 persen bangunan eksisting persyaratan bangunan gedung hijau.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.