Jenis Media: Metropolitan

  • KPU DKI Sebut Jumlah Kursi DPRD Berpotensi Dipangkas Jadi 100 karena Aturan UU DKJ
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Oktober 2025

    KPU DKI Sebut Jumlah Kursi DPRD Berpotensi Dipangkas Jadi 100 karena Aturan UU DKJ Megapolitan 8 Oktober 2025

    KPU DKI Sebut Jumlah Kursi DPRD Berpotensi Dipangkas Jadi 100 karena Aturan UU DKJ
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyebutkan, jumlah kursi anggota DPRD DKI Jakarta berpotensi berkurang dari 106 menjadi 100 kursi seiring perubahan aturan dalam Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ).
    Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata mengatakan, perubahan itu terjadi karena aturan baru dalam UU DKJ tidak lagi memuat pengecualian penambahan kursi sebesar 125 persen sebagaimana diatur sebelumnya.
    Wahyu menjelaskan bahwa permasalahan muncul pada alokasi kursi dan daerah pemilihan (dapil) di DKI Jakarta. Menurut dia, KPU DKI berkolaborasi dengan DPRD DKI untuk menyesuaikan hal tersebut.
    “Kalau kembali ke undang-undang lama, ada klausul 125 persen dari kursi yang disediakan. Tapi di UU DKJ klausul itu tidak muncul,” ujar Wahyu dalam diskusi publik ‘Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi DPRD DKI Jakarta’ di ruang paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (8/10/2025).
    Wahyu menjelaskan, berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu serta Data Agregat Kependudukan (DAK) 2 yang digunakan pada Pemilu 2024, jumlah penduduk DKI Jakarta sekitar 11 juta jiwa.
    Dengan perhitungan tersebut, jumlah kursi DPRD DKI seharusnya hanya 100 kursi.
    “Kalau baca dari DAK 2, jumlah penduduk DKI sekitar 11 juta jiwa. Artinya kursi DPRD DKI seharusnya menjadi 100, bukan 106,” jelas Wahyu.
    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Wibi Andrino, menilai jumlah kursi dewan tidak seharusnya dihitung hanya berdasarkan jumlah penduduk. Ia menekankan perlunya memperhatikan indikator kesejahteraan dan kebutuhan wilayah.
    “Soal jumlah kursi DPRD, kita harus melihat indikator kesejahteraan. Jangan sampai politik ini malah menjadi beban baru di tengah sinisme publik terhadap proses politik,” ujar Wibi.
    Wibi juga menyoroti turunnya kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif. Ia mengingatkan agar para anggota dewan menunjukkan kinerja nyata untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
    “Kepercayaan publik harus dikembalikan lewat kerja nyata,” tegasnya.
    Wibi berharap pembahasan revisi UU Pemilu ke depan tidak hanya fokus pada hitungan jumlah penduduk, tetapi juga memperhatikan manfaat yang lebih besar bagi warga Jakarta.
    “Harapan kita, pembahasan revisi UU Pemilu tidak hanya menghitung jumlah jiwa saja, tapi juga proporsi wilayah terhadap penyelesaian masalah masyarakat,” kata Wibi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Duga Biro Travel Tahu Praktik Jual-Beli Kuota Petugas Haji Khusus

    KPK Duga Biro Travel Tahu Praktik Jual-Beli Kuota Petugas Haji Khusus

    Bisnis.com, JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya praktik jual-beli kuota haji petugas haji khusus. Alhasil, terjadi pengurangan pendamping jemaah haji 2024 yang mempengaruhi pelayanan penyelanggaraan haji.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo menduga praktik tersebut diduga diketahui oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) atau biro-biro travel yang melayani jemaah haji khusus. Sebab, menurutnya terdapat ketentuan pembagian petugas pendamping terhadap para jemaah

    “Seharusnya tahu. Karena memang ada ketentuan atau batasan-batasannya. Misalnya dengan jumlah 40 jamaah harus didampingi oleh petugas pendamping, kemudian petugas kesehatan, kemudian ada petugas layanan lainnya,” kata Budi kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

    Budi menyampaikan kuota haji khusus milik petugas dijual kepada calon jemaah yang bertujuan untuk meraup keuntungan lebih. Selain itu, KPK juga melebarkan radar pencarian guna menemukan indikasi jual-beli kuota haji reguler.

    “Ini masih terus ditelusuri karena memang saat ini penyelidik juga masih terus mendalami PIHK-PIHK lainnya,” jelas Budi

    KPK sudah mendeteksi praktik jual-beli kepada jemaah. Namun belakangan ini diketahui bahwa kuota bagi petugas haji juga diperjualbelikan.

    Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan KPK menemukan kuota haji khusus dijual sekitar Rp300 juta dan kuota haji furoda dijual dengan harga mencapai Rp1 miliar.

    “informasi yang kami terima itu, yang [kuota haji] khusus itu di atas Rp100 jutaan, bahkan Rp200-Rp300 gitu ya. Bahkan ada yang furoda itu hampir menyentuh angka Rp1 M per kuotanya, per orang,” kata Asep, Rabu
     (27/8/2025).

    Asep mengatakan selisih dari tarif tersebut kemudian disetorkan travel untuk oknum di Kementerian Agama mencapai US$2.600 sampai US$7.000 per kuota atau sekitar Rp40,3 juta sampai Rp108 juta.

    “Jadi kalau yang besaran US$2.600 sampai US$7.000 itu untuk kelebihannya yang disetorkan ke oknum di Kementerian Agama,” tutur Asep.

    Sampai saat ini KPK belum menetapkan tersangka dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp1 triliun. Walaupun lembaga antirasuah itu tengah menggelar maraton pemeriksaan terhadap para biro travel haji yang diduga mengetahui peran era Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

  • Pemilik ruko di Jakut mendapat teror usai sidang di PTUN

    Pemilik ruko di Jakut mendapat teror usai sidang di PTUN

  • Gulkarmat cari korban tertimpa bangunan runtuh di Jakarta Utara

    Gulkarmat cari korban tertimpa bangunan runtuh di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) –

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mencari korban hilang karena tertimpa bangunan runtuh di Jalan Budi Mulia Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Kota Jakarta Utara pada Rabu sore.

    “Ada dua orang yang tertimpa bangunan dan satu orang berinisial AD (55) berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat,” kata Kasiops Gulkarmat Gatot Sulaeman di Jakarta, Rabu.

    Sementara itu, petugas masih melakukan pencarian terhadap korban lain berinisial NH (62) yang masih tertimpa bangunan tersebut.

    “Saat ini sedang dalam penanganan petugas,” katanya.

    Ia mengatakan Gulkarrmat mendapatkan informasi bangunan runtuh di kawasan Pademangan pada Rabu sore sekitar pukul 17.20 WIB dan petugas langsung menuju lokasi melakukan evakuasi,

    Pihaknya mengerahkan tiga unit mobil penyelamat dengan 15 personel Gulkarmat untuk menyelamatkan korban yang tertimpa bangunan.

    “Petugas sampai di lokasi pukul 17.26 WIB dan mulai melakukan evakuasi pukul 17.28 WIB. Saat ini evakuasi masih berlangsung,” kata dia saat dihubungi sekitar pukul 18.00 WIB.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi bentuk tim untuk ungkap teror bom di sekolah internasional

    Polisi bentuk tim untuk ungkap teror bom di sekolah internasional

    Jakarta (ANTARA) –

    Polres Jakarta Utara bersama Polres Tangerang serta Direktorat Siber Polda Metro Jaya (PMJ) membentuk tim untuk mengungkap penebar teror bom di sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading, pada Rabu dini hari.

    “Kami akan bentuk tim yang harapannya dapat mengungkap kasus ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, pihaknya masih bekerja untuk mengetahui siapa pelaku dan berasal dari mana nomor tersebut dan apakah ada kaitannya dengan ancaman serupa yang diterima sekolah internasional di Tangerang atau tidak.

    “Kami masih melakukan penyelidikan, semoga ini segera terungkap,” kata dia.

    Ia mengatakan ancaman teror bom ini terjadi di sekolah internasional yang ada di Kelapa Gading pada Rabu dini hari.

    Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Brimob Polda Metro Jaya khususnya tim Gegana untuk mengirimkan personel tim penjinak bom (jibom) ke sekolah tersebut.

    “Langsung dilakukan sterilisasi dan hasilnya tidak ditemukan bom. Kami minta agar masyarakat tidak panik,” kata dia.

    Menurut dia, hingga saat ini proses belajar mengajar di sekolah internasional tersebut berjalan dengan baik, aman dan lancar.

    Sebelumnya sekolah internasional NJIS mendapatkan teror bom melalui pesan yang menyatakan bom telah diset pada lokasi sekolah tersebut dan akan aktif dalam waktu 45 menit.

    Mereka meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat melalui akun bitcoin.

    “Ancaman itu ada tapi tidak terjadi ledakan. Kami tetap antisipasi dengan melakukan penempatan personel dan pengamanan di sejumlah sekolah internasional di Jakarta Utara,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gub DKI minta maaf soal kemungkinan tak ada lowongan PJLP tahun depan

    Gub DKI minta maaf soal kemungkinan tak ada lowongan PJLP tahun depan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo minta maaf soal kemungkinan tak dibukanya peluang lowongan kerja bagi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) untuk tahun depan karena adanya pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah ini sehingga mempengaruhi jumlah anggaran.

    “Kita lihat, tentunya nanti ruang fiskal kita pasti akan semakin berkurang. Kalau ruang fiskalnya nggak ada, mohon maaf, pasti juga nggak bisa membuka untuk PJLP yang baru. Ya, itu kondisi yang harus ditanggung,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Sekarang ini, lanjutnya, pihaknya sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan perekrutan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pemadam Kebakaran (Damkar).

    “Dan saya sudah memutuskan. Untuk PPSU saya sudah meminta tanggal 10 Oktober ini untuk ditandatangani. Kemudian yang nanti untuk Damkar, segera ditandatangani. Sehingga semuanya harus selesai di tahun ini, termasuk pasukan putih dan sebagainya,” kata Pramono.

    Dengan demikian, Pramono menjelaskan perekrutan PJLP tahun 2025 dipastikan akan segera diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Namun untuk tahun depan, Pramono menekankan Jakarta belum bisa memastikan apakah akan kembali dibuka lowongan atau tidak.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berjanji akan melakukan evaluasi dana transfer dari pemerintah pusat ke Jakarta jika perekonomian sudah membaik pada triwulan kedua 2026.

    “Ke depan ketika ekonomi sudah berbalik, ketika pendapatan saya dari pajak dan kegiatan yang lain meningkat, menjelang pertengahan triwulan kedua tahun 2026, saya akan evaluasi pendapatan saya seperti apa. Nanti kalau perkiraannya lebih, saya akan balikkan lagi ke daerah,” kata Purbaya di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10).

    Purbaya menjelaskan, pengurangan dana bagi hasil (DBH) ke Jakarta itu dilakukan karena adanya keterbatasan dari sisi fiskal.

    Sehingga dengan adanya pengurangan ini, anggaran DKI Jakarta yang sebelumnya sebesar Rp95,3 triliun akan menurun hingga sekitar Rp79 triliun.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8
                    
                        Gara-gara Tunggakan Rp 41 Miliar, BPJS Putus Layanan Kesehatan Gratis untuk 50.000 Warga Pamekasan
                        Surabaya

    8 Gara-gara Tunggakan Rp 41 Miliar, BPJS Putus Layanan Kesehatan Gratis untuk 50.000 Warga Pamekasan Surabaya

    Gara-gara Tunggakan Rp 41 Miliar, BPJS Putus Layanan Kesehatan Gratis untuk 50.000 Warga Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) memutus layanan kesehatan gratis untuk 50.000 peserta BPJS di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
    Pemutusan itu dilakukan dengan alasan tunggakan pembayaran iuran BPJS oleh pemerintah daerah sebanyak Rp 41 miliar selama 7 bulan.
    Selain itu, penghapusan data penerima berdasarkan pembaharuan data penerima bantuan iuran (PBI) nasional sesuai Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DT SEN).
    Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Saifudin, membenarkan bahwa ada 50.000 layanan kesehatan dari BPJS yang diputus.
    “Poisisi kita saat ini
    cut off
    . Karena ada tunggakan kurang lebih Rp 41 miliar,” katanya, Rabu (8/10/2025).
    Menurutnya, pelayanan kesehatan dihentikan sementara selama tunggakan belum dilunasi.
    Sementara, pihak BPJS meminta pembayaran yang tertunggak selama 7 bulan, minimal dilunasi selama 6 bulan.
    “BPJS memberikan syarat, minimal 6 bulan terbayar. Tunggalan 1 bulan bisa dibayarkan tahun depan,” ucapnya.
    Setelah tunggakan dibayar, baru penghentian layanan akan dicabut.
    “Kami masih menunggu kebijakan dari Bapak Bupati. Semoga beliau ada terobosan soal ini,” ucapnya lagi.
    Pihaknya menjelaskan, saat ini masyarakat belum bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di Pamekasan.
    “Kalau sakit sekarang belum bisa mendapatkan layanan BPJS. Harus layanan umum,” katanya.
    Anggota DPRD Pamekasan Abd. Rosyid Fansori mengungkapkan, kurang lebih 50.000 layanan kesehatan masyarakat diputus oleh BPJS.
    “Belum ada konfirmasi ke pemerintah daerah, kepesertaan BPJS masyarakat mendadak diputus dengan alasan mereka sudah berobat mandiri,” katanya.
    Pihaknya berharap ada evaluasi dari verifikasi pemutusan PBI nasional berdasarkan DT SEN.
    “Dari 50.000 layanan kesehatan yang diputus tidak semuanya valid. Masih ada masyarakat miskin dan membutuhkan layanan gratis,” katanya.
    Humas BPJS Kesehatan Pamekasan Ary Udiyanto saat dikonfirmasi menolak memberikan keterangan penghentian layanan 50.000 peserta BPJS di Pamekasan.
    “Kami belum menggelar rapat. Belum bisa menjawab sekarang,” katanya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman bom, Polisi minta para pihak tak panik

    Ancaman bom, Polisi minta para pihak tak panik

    Jakarta (ANTARA) – Polisi meminta para pihak mulai dari siswa, orang tua hingga sekolah internasional di Jakarta Utara untuk tidak panik dengan adanya ancaman bom ke sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    “Kami minta semua tidak panik karena kami sudah melakukan sejumlah langkah bersama untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan di Jakarta Utara terdapat enam sekolah internasional dan petugas telah melakukan pengamanan di sekolah-sekolah tersebut.

    “Kami melakukan pengamanan terbuka dan tertutup serta sudah menempatkan personel dan patroli di sekolah tersebut,” kata dia.

    Dirinya berharap jika masyarakat menerima ancaman segera melapor kepada petugas baik Bhabinkamtibmas yang tersebar di seluruh daerah atau menghubungi langsung nomor 110.

    “Kami akan memberikan respon cepat atas setiap laporan yang ada,” katanya.

    Sementara untuk sekolah NJIS, setelah menerima ancaman pada Rabu dini hari, Polres Metro Jakarta Utara langsung berkoordinasi dengan Gegana Polda Metro Jaya untuk mengirimkan personel penjinak bom (jibom) untuk melakukan penyisiran dan sterilisasi di sekolah tersebut.

    Ia mengatakan pada Rabu pagi, hasil dari penyisiran di lokasi tidak ditemukan barang mencurigakan terkait ancaman tersebut.

    “Ancaman ada tapi tidak terjadi ledakan sesuai ancaman yang diberikan, kami tetap lakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.

    Sebelumnya sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading, Jakarta Utara mendapatkan teror bom melalui pesan yang menyatakan bom telah diset pada lokasi sekolah tersebut dan akan aktif dalam waktu 45 menit.

    Mereka meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat melalui alamat bitcoin mereka.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini alasan Pramono tak ikut APPSI ke Kemenkeu bahas TKD dan DBH

    Ini alasan Pramono tak ikut APPSI ke Kemenkeu bahas TKD dan DBH

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan DKI Jakarta sudah menerima keputusan pengurangan anggaran transfer ke daerah (TKD) dan dana bagi hasil (DBH) oleh pemerintah pusat sehingga dirinya tak ikut Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) untuk menyambangi kantor Kementerian Keuangan guna membahas hal itu lagi.

    “Seperti yang saya sampaikan di depan Pak Menteri Purbaya bahwa kalau sudah menjadi keputusan. Apalagi ini sudah diputuskan di dalam undang-undang APBN. Disahkan di DPR. Sebenarnya tidak ada ruang untuk berargumen,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Selain itu, menurut Pramono Jakarta merupakan panutan bagi daerah lain terkait anggaran.

    Apalagi, lanjut Pramono, Jakarta selama ini sangat terbuka terhadap anggaran.

    Karena itu, lanjut dia, Jakarta menerima keputusan dari pemerintah pusat karena pasti sudah memperhitungkan secara matang sebelum memutuskan kebijakan itu.

    “Saya tidak menyalahkan siapa pun termasuk para Gubernur. Menurut saya memang berat dan juga untuk Jakarta sendiri juga pasti berat. Tetapi saya akan menggunakan momentum ini untuk melakukan pembiayaan kreatif,” ujar Pramono.

    Salah satu upaya Jakarta melakukan pembiayaan kreatif (creative financing) adalah dengan meminta izin Kementerian Keuangan untuk menjalankan Jakarta Collaboration Fund.

    Saat kedatangan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadera ke Balai Kota pada Rabu (7/10), ia langsung memberikan dukungan kepada Jakarta untuk menjalankan Jakarta Fund.

    “Tapi yang jelas semangat saya, tak berubah untuk membangun Jakarta. Dan yang tidak boleh dikurangi sesen pun adalah yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Karena ini untuk kebutuhan masyarakat yang tidak mampu, termasuk untuk pemutihan ijazah,” kata Pramono.

    Sebelumnya, pada Selasa (7/10), beberapa pemimpin daerah menyambangi kantor Kementerian Keuangan untuk membicarakan pengurangan TKD dan DBH dengan Purbaya.

    Pemimpin daerah yang hadir di antaranya adalah Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution hingga Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jakbar ancam cabut KJP Plus pelajar terlibat pembacokan

    Pemkot Jakbar ancam cabut KJP Plus pelajar terlibat pembacokan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengancam akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi pelajar yang terlibat pembacokan beruntun di Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    “Jika terlibat dalam aksi kekerasan itu dan penerima KJP Plus maka sanksi seperti pencabutan, bisa diterapkan,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Penegasan tersebut disampaikan menanggapi dua kasus pembacokan beruntun oleh pelajar di Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Rabu (17/9) dan Jumat (3/10).

    “Biasanya kalau siswa atau siapa pun yang terlibat tawuran (aksi kekerasan), sanksinya di antaranya seperti itu,” kata Uus.

    Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya kini mendalami kasus pembacokan beruntun itu.

    “Dari kita, Sudindik (Suku Dinas Pendidikan) sedang mendalami ke sekolah-sekolah bersangkutan. Entah nanti pelajar itu bagaimana keterlibatan dan apakah dia penerima KJP Plus, itu sedang didalami,” kata Uus.

    Menurutnya, pendalaman perlu dilakukan agar tindakan yang diambil tepat sasaran.

    “Sudindik yang mendalami, apakah dia menjadi korban atau pelaku agar penerapan sanksinya bisa tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah baru,” kata Uus.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Ali Mukodas menambahkan, kini pihaknya sedang berkoordinasi dengan sekolah dan kepolisian.

    “Jadi, kita tidak bisa ujuk-ujuk merekomendasikan pencabutan KJP. Harus didalami dulu apa dan sejauh mana keterlibatan pelajar-pelajar itu sehingga nanti tindakannya tepat sasaran, tidak merugikan pihak-pihak lain,” ujar Ali.

    Sebelumnya, dua kasus pembacokan beruntun oleh pelajar terjadi di Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Rabu (17/9) dan Jumat (3/10).

    Akibat dua aksi kekerasan itu telah memakan korban luka dan menghasilkan anak berhadapan hukum (pelaku). Para pelaku telah diamankan dan masih diperiksa oleh Polsek Grogol Petamburan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.