Penyebab Ledakan Gedung Nucleus Farma di Pondok Aren Bukan akibat Bom
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Polisi memastikan ledakan di gedung Nucleus Farma di Jalan Jombang Raya, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Rabu (8/10/2025) malam, bukan disebabkan oleh bom.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Ingkiriwang mengatakan, hasil pemeriksaan tim penjinak bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Metro Jaya tidak menemukan adanya bom di lokasi kejadian.
“Alhamdulillah, tidak ditemukan adanya bom atau residu bahan peledak di tempat kejadian perkara,” ujar Victor saat ditemui di lokasi, Kamis (9/10/2025) dini hari.
Meski begitu, polisi akan tetap melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan yang menghancurkan bangunan empat lantai itu.
Victor menambahkan, Puslafor Bareskrim Polri turut dilibatkan dalam penyelidikan terkait ledakan itu.
“Untuk penyebab terjadinya ledakan, kami akan melakukan penyelidikan dan pendalaman bersama ahli dari Puslabfor Bareskrim Polri,” kata dia.
Adapun gedung Nucleus Farma yang bergerak di bidang farmasi mengalami kerusakan cukup parah, terutama di bagian depan dan sebagian samping bangunan empat setengah lantai tersebut.
Namun, polisi memastikan tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam peristiwa itu. Total ada sembilan saksi yang dimintai keterangan oleh polisi.
“Sampai saat ini sudah ada kurang lebih sembilan saksi yang kami periksa secara intensif, baik di Polsek maupun di Polres,” ucap dia.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, ledakan tersebut menghancurkan gedung farmasi empat lantai yang berada tepat di pinggir jalan raya.
Tembok bagian depan gedung tersebut roboh sehingga terlihat bagian dalam gedung yang berantakan dan gelap akibat ledakan.
Begitu pula dengan sisi samping, baik kanan maupun kiri dari gedung tersebut, tampak hancur di bagian jendelanya.
Kanopi yang terpasang di depan gedung juga tampak roboh dan tak berbentuk.
Rak yang dipakai untuk meletakkan obat-obatan pun tergeletak di halaman gedung karena terpental akibat ledakan.
Begitu pula dengan pecahan kaca akibat ledakan yang membuat serpihannya berserakan hingga ke tengah jalan raya.
Namun, serpihan kaca itu langsung dibersihkan polisi yang sudah tiba di lokasi.
Tidak hanya gedung Nucleus Farma, bangunan yang berada di sisi kanan gedung juga terdampak dari ledakan itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-

Kasus Ponpes Al-Khoziny Naik ke Tahap Penyidikan, Polda Jatim Temukan Unsur Pidana
Bisnis.com, SURABAYA – Aparat kepolisian menyatakan telah mengungkap unsur pidana dalam tragedi ambruknya bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan lebih dari 60 orang. Selain itu, tim khusus dari Polda Jatim juga telah dibentuk untuk mengusut kasus tersebut.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto menyebut, sebanyak empat pasal telah dijerat kepada sosok yang masih enggan untuk disebutkan identitasnya oleh aparat kepolisian tersebut.
Pertama adalah Pasal 359 KUHP mengatur tentang tindak pidana karena kealpaan (kelalaian) yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Kemudian, Pasal 360 KUHP mengatur mengenai pidana bagi orang yang karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain luka berat atau sakit sementara (halangan pekerjaan).
“Adapun pasal-pasal yang akan kami sangkakan di sini adalah Pasal 359 KUHP dan atau Pasal 360 KUHP kelalaian yang menyebabkan kematian dan atau luka berat,” ungkap Nanang saat jumpa pers di RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya, Rabu (8/10/2025) malam.
Selanjutnya, aparat kepolisian juga menjerat terduga pelaku dengan Pasal 46 ayat 3 dan atau Pasal 47 ayat 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang mengatur mengenai hukuman pidana atau denda terhadap pemilik dan atau pengguna gedung yang melanggar undang-undang.
“Kemudian kita juga menerapkan Pasal 46 ayat 3 dan atau Pasal 47 ayat 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung terkait dalam pemenuhan persyaratan teknis bangunan,” tambah Nanang.
Nanang juga membeberkan bahwa proses penyelidikan telah dilaksanakan oleh jajaran kepolisian sejak awal terjadinya kejadian nahas tersebut. Jajaran Polresta Sidoarjo telah memulai penyelidikan tersebut lewat keberadaan LP/A/4/IX/2025 SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR.
“Jadi rekan-rekan, pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa pada tanggal tersebut setelah kejadian kita pun sebenarnya sudah melakukan langkah-langkah dengan membuat laporan polisi yang dilakukan oleh Polresta Sidoarjo,” tegas Nanang.
Nanang menyatakan, dengan pertimbangan situasi kondisi di lokasi kejadian, di mana petugas SAR gabungan masih berfokus untuk mengevakuasi korban yang terjebak di bawah reruntuhan, maka aparat kepolisian lebih mengutamakan proses pertolongan dan pencarian terhadap korban.
“Yang ini terus berlanjut beberapa hari. Di samping itu juga memang kita melakukan langkah-langkah di dalam proses penyelidikan itu sendiri. Sambil berjalan dan semua itu paralel,” jelas Nanang.
Setelah operasi gabungan pencarian dan pertolongan terhadap korban bencana Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo dinyatakan resmi berakhir, Nanang menegaskan, pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan.
Tim tersebut terdiri atas anggota dari jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim.
“Dan ini pun kami tanganin langsung dari Polda, tim yang dari Polda. Di situ juga digabung biar meskipun dari Polresta Sidoarjo diikutkan, tapi kami ambil alih. Jadi, di sini kami libatkan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Krimsus untuk melakukan penanganan proses penyidikan ini,” pungkasnya.
-
/data/photo/2025/10/08/68e66332b9caa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sound Balap hingga Demo Sound System Pikat Warga Datang ke Buperta Cibubur Megapolitan 8 Oktober 2025
Sound Balap hingga Demo Sound System Pikat Warga Datang ke Buperta Cibubur
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pertunjukan sound balap dan demo sound system menjadi daya tarik utama masyarakat yang mendatangi acara Audio, Multimedia, dan Production Expo (AMPEX) di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Rabu (8/10/2025).
Salah satu pengunjung, Yuli (40), warga Lubang Buaya, datang bersama suami dan anaknya karena tertarik dengan sound balap yang disebutnya mirip dengan sound horeg.
“Iya tiap tahun nonton kayak gini, ini yang nyala sound baru pabrikan lagi demo gitu. Ini yang sound balap gitu yang kacang-kacangan lah. Sound balap sound horek sama sih,” ujar Yuli saat ditemui, Rabu.
Selain pertunjukan, AMPEX juga menghadirkan pameran alat musik dan perlengkapan audio dari berbagai merek ternama. Acara ini digelar selama dua hari, 8–9 Oktober 2025.
Yuli menambahkan, selain menonton, ia juga menemani suaminya mencari referensi sound system terbaru untuk koleksi di rumah.
“Iya bukan nonton aja tapi cari referensi sound terbaru, kebetulan ada sound di rumah tapi itu masih versi lama,” kata dia.
Sementara itu, Dani (37), warga Jakarta Utara, mengaku datang ke AMPEX untuk menyaksikan demo sound system dari sejumlah pabrikan.
“Kesini mau lihat demo sound system dari beberapa brand atau pabrikan dan ada juga sound balap, adu kencang-kencang,” ucap Dani.
“Kalau sound balap main keras-kerasan, bisa ada yang jebol itu sound balap mirip-mirip sound horek, kalau demo itu soundnya sudah ditentukan hitungannya,” kata dia.
Dani menambahkan, ia juga mencari referensi sound system keluaran terbaru di pameran tersebut.
“Selain melihat itu, saya juga cari referensi lah sound atau alat terbaru untuk di rumah juga,” ungkap Dani.
Sebelumnya, Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur dipadati masyarakat yang antusias menyaksikan pertunjukan sound balap dan demo sound dalam acara Audio, Multimedia, dan Production Expo (AMPEX).
Dari pantauan Kompas.com, sejak siang hingga sore hari, sejumlah operator dari berbagai merk sound system unjuk kebolehan menampilkan kualitas suara terbaik mereka.
Meski suara bising terdengar keras, hal itu tak menyurutkan antusiasme pengunjung yang ingin menyaksikan langsung aksi para operator mengatur tombol mixer di atas panggung.
Setiap pabrikan sound mendapatkan giliran untuk menampilkan demo sound unggulannya.
Sebelumnya, pada pagi hari juga digelar sound battle atau adu keras suara dengan memutar lagu-lagu pilihan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/08/68e664cf648f9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Halte JORR Transjakarta Punya Anak Tangga Terbanyak di Jalur Langit Megapolitan 8 Oktober 2025
Halte JORR Transjakarta Punya Anak Tangga Terbanyak di Jalur Langit
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Di antara sepuluh halte di jalur langit Transjakarta, Halte JORR di Jalan Ciledug Raya, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menjadi halte dengan jumlah anak tangga terbanyak.
Pantauan
Kompas.com
pada Rabu (8/10/2025) menunjukkan, tangga menuju halte tersebut tampak lebih lebar dibandingkan halte lain dan dapat dilalui banyak orang secara bersamaan.
Halte JORR melayani bus Transjakarta rute BRT koridor 13 (Ciledug–Tegal Mampang), 13B (Puri Beta–Pancoran), dan 13E (Puri Beta–Kuningan).
Karena letaknya berada di atas jembatan layang (
flyover
), posisi halte terlihat jauh lebih tinggi dari permukaan jalan.
Untuk mencapai halte, penumpang harus melewati dua jalur tangga terpisah dengan total 103 anak tangga. Tak ada lift ataupun eskalator di sana.
Tangga pertama terdiri dari 37 anak tangga yang menghubungkan jalan dengan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Di tengah JPO, terdapat dua pilihan tangga di sisi kiri dan kanan, masing-masing memiliki 20 anak tangga. Dari sana, penumpang masih harus menaiki 46 anak tangga lagi untuk tiba di area halte.
Permukaan tangga berbahan pelat besi bercat putih itu kini terlihat mulai berkarat dan terkelupas akibat usia pemakaian. Dari bawah, kemiringannya tampak cukup curam.
Salah seorang warga yang rutin menggunakan halte tersebut, Rahmat (49), mengatakan tidak pernah menghitung jumlah anak tangga secara pasti. Namun, ia memperkirakan tinggi halte setara dengan bangunan Madrasah Aliyah Annajah di sebelahnya.
“Itu kan gedung sekolah empat lantai. Ini lebih tinggi lagi, jadi kayaknya tingginya sampai lima lantai lah,” ujar Rahmat saat ditemui di lokasi.
Menurut Rahmat, tinggi halte dipengaruhi oleh posisinya yang berada di atas jembatan layang.
“Kayaknya ini paling tinggi karena kepotong sama flyover kan, jadinya ke atas lagi,” katanya.
Rahmat mengaku sudah terbiasa naik-turun tangga tersebut, meski berharap ada fasilitas tambahan untuk memudahkan penumpang lanjut usia.
“Bagus juga kalau ada eskalatornya biar yang tua-tua bisa pakai itu biar enggak capek,” ujarnya.
Sebagai pembanding, Halte Cipulir merupakan salah satu halte jalur langit yang dilengkapi eskalator. Namun, dua eskalator di halte itu sudah tidak beroperasi cukup lama.
Akibatnya, penumpang yang hendak ke halte dari arah Pasar Cipulir atau ITC Cipulir Mas harus menempuh sekitar 130 anak tangga, termasuk 40 tangga dari eskalator yang tak lagi berfungsi.
Sementara itu, halte jalur langit lainnya seperti Seskoal dan Swadarma ParagonCorp tercatat memiliki lebih dari 70 anak tangga.
Halte JORR Transjakarta Punya Anak Tangga Terbanyak di Jalur Langit
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/23/688054cb37836.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemkot Jakbar Mulai Sosialisasi Pembangunan Flyover Latumenten Megapolitan 8 Oktober 2025
Pemkot Jakbar Mulai Sosialisasi Pembangunan Flyover Latumenten
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pembangunan flyover Latumenten di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang direncanakan mulai dikerjakan pada Oktober 2025 kini tengah dalam proses sosialisasi kepada warga.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengatakan, pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi proyek pembangunan flyover kepada masyarakat sekitar sebagai langkah awal realisasi.
Menurut Uus, sosialisasi tersebut wajib dilakukan karena proyek tersebut berskala besar dan akan banyak masyarakat yang terdampak selama proses pembangunan berlangsung.
“Insya Allah, kami dari jajaran Pemerintah Kota tentu sangat mendukung dan mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar. Pasti ada dampaknya, paling tidak akses lalu lintas akan sedikit terganggu,” kata Uus kepada Kompas.com, Rabu (8/10/2025).
Meski begitu, Uus mengatakan, pembangunan tersebut akan mendatangkan manfaat besar bagi warga dalam jangka panjang.
Terutama, pembangunan flyover itu ditujukan untuk mengurai kemacetan parah yang terjadi setiap hari di kawasan Jalan Latumenten.
“Namun demikian, insyaallah ini untuk kebaikan bersama, untuk menangani masalah kemacetan di Jakarta Barat. Karena itu sejajar dengan jalur kereta api, jadi proyek ini sangat penting,” ujar Uus.
Setelah proses sosialisasi kepada masyarakat selesai dilakukan, Uus akan berkomunikasi secara intensif dengan Pemprov DKI Jakarta.
Tujuannya, agar rencana pembangunan flyover Latumenten bisa segera direalisasikan sesuai dengan target awal, yaitu mulai dieksekusi pada Oktober 2025 ini.
“Sosialisasinya sudah dilakukan. Nah, sekarang kami berharap program dari Pemprov DKI Jakarta ini bisa segera terlaksana dan menyelesaikan salah satu permasalahan di Jakarta Barat, terutama kemacetan di kawasan Grogol,” ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkap rencana pembangunan flyover di Jalan Latumenten, tepatnya di samping Stasiun Grogol, Jakarta Barat.
Kepala Sub Kelompok Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Mahendra, menyebut flyover itu akan dibangun sepanjang 380 meter dari sisi selatan hingga sisi utara Stasiun Grogol.
Nantinya, Jalan Latumenten hanya akan digunakan untuk akses kendaraan umum seperti Transjakarta, Jaklingko, hingga kereta Commuter Line.
Sementara, kendaraan pribadi seperti motor dan mobil akan dialihkan untuk melintas di atas flyover.
Adapun, Pemprov DKI juga akan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan konsep skywalk berbayar untuk akses pejalan kaki—serupa skywalk di Bundaran HI.
Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto pun menyebut flyover Latumenten akan mulai dibangun pada Oktober 2025 mendatang dengan target rampung pada tahun 2027.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Setelah Kemenkeu, DKI tunggu restu Kemendagri soal Jakarta Fund
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan pihaknya masih menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dapat menjalankan Jakarta Collaboration Fund.
Pramono menjelaskan, Jakarta Fund disiapkan guna menambah sumber pendapatan daerah setelah Dana Bagi Hasil (DBH) DKI Jakarta dari pemerintah pusat dipangkas hingga Rp15 triliun.
“Untuk itu kami memerlukan persetujuan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Kemendagri,” jelas Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Sebelumnya pada saat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyambangi Balai Kota pada Selasa (7/10), ia telah menyatakan dukungannya terhadap Jakarta Fund.
Menurut Pramono, Jakarta Collaboration Fund tidak hanya diperuntukkan bagi investasi di ibu kota, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk daerah lain.
Pramono menekankan, pemangkasan DBH harus dijadikan momentum untuk mencari sumber pembiayaan kreatif atau Alternative financing.
Selain Jakarta Fund, Pemprov juga menyiapkan skema lain seperti Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SP3L).
“Alternative financing itu akan menjadi salah satu kata kunci untuk membangun Jakarta. Banyak instrumen yang selama ini belum terkelola secara baik akan kita gunakan,” ujarnya.
Meski APBD Jakarta menurun, Pramono menegaskan program prioritas masyarakat seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), dan program pemutihan ijazah tidak akan dipangkas meski ruang fiskal semakin terbatas.
Sebelumnya, Jakarta Collaboration Fund merupakan program yang direncanakan oleh pasangan Pramo Anung-Rano Karno sejak kampanye Pilkada Jakarta 2024.
Pramono menjelaskan Jakarta Collaboration Fund adalah gagasan atau inisiatif pembiayaan inovatif yang dirancang oleh Pemprov DKI Jakarta agar kota bisa mengurangi ketergantungan pada sumber dana tradisional (pajak, retribusi, dividen, dana transfer pusat) untuk membiayai proyek-proyek pembangunan.
Itu artinya, berbagai pihak bisa turut serta mendanai pembangunan Jakarta. Pendekatan ini juga membuka ruang kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam pembiayaan proyek strategis di ibu kota.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/10/08/68e65462d9cb5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Akses Jalan Ditutup, 12 Keluarga di Ciputat Terisolasi Selama Dua Hari Megapolitan 8 Oktober 2025
Akses Jalan Ditutup, 12 Keluarga di Ciputat Terisolasi Selama Dua Hari
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Puluhan warga di Jalan Gelatik, RT 01, RW 03, Ciputat, Tangerang Selatan, mengeluhkan akses jalan utama menuju rumah mereka yang ditutup pagar beton sejak dua hari terakhir.
Akibatnya, sebanyak 12 kepala keluarga (KK) atau lebih dari 30 warga terisolasi dan kesulitan beraktivitas.
Salah satu warga, Deden (50), mengatakan, sebelum dibangun pagar beton, akses jalan sepanjang tiga meter itu ditutup menggunakan seng.
“Awal pakai seng, sekarang dipasang pakai batu berlin,” ujar Deden saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/10/2025).
Hal ini membuat akses keluar masuk dari permukiman mereka tidak bisa dilewati sama sekali.
Menurut Deden, warga tidak mengetahui alasan pasti penutupan jalan tersebut karena tidak ada sosialisasi resmi.
Akibatnya, warga yang sehari-hari bergantung pada akses itu kini kesulitan keluar dari lingkungan rumah.
Apalagi lingkungan di permukiman tersebut dipisahkan dengan selokan selebar 1,5 meter.
“Dampaknya banyak sekali. Ini kan semua kalau keluar kan lewat aksesnya cuman itu. Anak sekolah juga enggak bisa berangkat. Ibu hamil juga kalau lewat kesusahan,” kata dia.
Oleh sebab itu, mereka berinisiatif membuat akses jalan sendiri dengan menggunakan pagar rumah milik salah satu warga dan dialasi dengan triplek.
Panjang pagar bewarna hitam itu sekitar dua meter, agar warga bisa menyebrangi selokan itu. Walaupun hanya bisa dilalui motor ukuran kecil.
“Itu alternatif tanpa sepengetahuan mereka, yang penting kita bisa keluar,” ujar Deden.
Selain mengganggu aktivitas warga, penutupan jalan itu juga berdampak pada seorang ibu hamil yang tinggal di kawasan tersebut.
Menurut Deden, penutupan jalan dilakukan oleh pihak yang mengklaim kawasan tersebut sebagai milik pribadi.
Oleh sebab itu, ia berharap agar pemerintah atau pihak terkait segera turun tangan membuka kembali jalan tersebut agar aktivitas warga bisa kembali normal.
“Harapan kami cuma satu, jalan dibuka lagi seperti semula. Urusan tanahnya silakan diselesaikan, tapi jangan sampai warga jadi korban,” ucap Deden.
Sementara itu, kuasa hukum warga, sekaligus ahli waris pemilik tanah berdasarkan girik, Deddy Haryadi, mengatakan, penutupan jalan dilakukan oleh pihak yang mengklaim memiliki sertifikat atas lahan tersebut.
Ia menjelaskan, pihak yang mengklaim lahan seluas 1.500 meter per segi itu adalah ahli waris Chaidir Darmawan.
Padahal di lokasi terdapat plang bewarna putih dengan tulisan “Tanah Ini Milik Ahli Waris Dasim bin Sidah” dengan nomor girik C.990 NOP: 36.76.060.016.003.1030.0, yang artinya tanah non-sertifikat.
“Ini sengketa batas antara lahan bersertifikat dan lahan girik. Putusan pengadilan sebelumnya juga menyatakan niet ontvankelijke verklaard (NO), artinya tidak ada pihak yang dimenangkan. Sengketa ini belum selesai,” ujar Deddy.
Oleh karena itu, tindakan menutup akses jalan merupakan langkah ilegal karena dilakukan tanpa prosedur resmi dan tanpa keputusan pengadilan.
Ia juga menyebut warga sempat ditawari kompensasi Rp 10 juta per kepala keluarga agar bersedia mengosongkan lahan, namun tawaran itu ditolak.
“Saya menolak, karena ini belum ada putusan hukum. Mereka menutup akses jalan umum secara sepihak supaya warga menyerah. Padahal jalan itu hasil hibah almarhum pemilik lama dan sudah digunakan warga sejak lama,” kata dia.
Deddy menambahkan, pihaknya telah mengirimkan surat penolakan kepada Kelurahan setempat agar dilakukan mediasi.
Namun, pada Senin (6/10/2025), pihak yang mengklaim tanah tetap datang bersama sejumlah orang dan langsung menutup jalan tanpa surat resmi.
“Harusnya kalau memang mau menutup jalan, ada prosedur. Ini hanya omongan lisan, tidak ada surat apa pun. Kami anggap ini penutupan ilegal,” kata Deddy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/10/09/68e6b10fe44d2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/10/08/68e66f0c5ff1d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/10/08/68e637496e5f8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/10/08/68e65f7c8a434.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)