Jenis Media: Metropolitan

  • Wakil Wali Kota Bandung Jadi Tersangka, KDM: Hormati Proses Hukum

    Wakil Wali Kota Bandung Jadi Tersangka, KDM: Hormati Proses Hukum

    Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM menanggapi terkait penetapan tersangka Wakil Wali Kota Bandung, Erwin di kasus dugaan penyalahgunaan wewenang.

    KDM menyerahkan semua prosedur hukum kepada pihak yang berwenang untuk diproses lebih lanjut.

    “Kita ikuti proses-prosedur hukum. Semua orang harus mentaati dan kedudukannya sama di mata hukum,” katanya saat menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).

    KDM menjelaskan untuk tindak lanjut baik pergantian jabatan akan menunggu status hukum tetap yang diputuskan oleh pengadilan.

    “Kemudian biasanya kan menunggu putusan hukum yang tepat,” ujarnya.

    Dalam catatan Bisnis, Kejaksaan Negeri Bandung telah menetapkan Wakil Wali Kota Bandung Erwin sebagai tersangka kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung 2025.

    Selain Erwin, anggota DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga (RA) juga turut ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.

    “Telah meningkatkan status penyidikan umum ke tahap penyidikan khusus dengan menetapkan 2 orang tersangka, yaitu satu saudara E selaku wakil Kota Bandung,” ujar Irfan kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).

  • Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone Megapolitan 11 Desember 2025

    Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 22 korban tewas dalam kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat telah teridentifikasi, Rabu (10/12/2025).
    “Jadi tahap satu kemarin malam ada 3 jenazah, tahap dua tadi pagi ada 7 jenazah, dan untuk sore ini ada 12 jenazah, jadi totalnya 22 jenazah,” jelas Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Prima Heru, dalam konferensi pers hasil
    identifikasi korban
    kebakaran
    Terra Drone
    , Rabu.
    Seluruh korban sudah dipulangkan ke rumah keluarga masing-masing di hari yang sama.
    Kepala Biro Kedokteran dan Kesehatan (Karo Dokpol) RS Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan penyebab kematian seluruh korban karena menghirup gas beracun jenis monoksida (CO).
    “Untuk penyebab kematian berdasarkan dari pemeriksaan staf dan para personel spesialis forensik kami itu mengarah kepada terhirupnya asap dan kemudian
    gas karbon monoksida
    ,” jelas Nyoman dalam kesempatan yang sama.
    Ia menyebutkan, gas karbon monoksida dapat dikategorikan sebagai gas beracun yang berpacu dengan oksigen masuk ke dalam organ manusia.
    Menurut Nyoman, gas ini diduga dihasilkan oleh material yang terbakar di dalam gedung.
    Asapnya yang memenuhi ruangan mengalahkan oksigen.
    “Jadi gas ini bisa jadi karena pembakaran dalam berbagai kejadian kebakaran itu memang membuktikan bahwa dalam kondisi ini, kemudian terpicu kami tidak tahu apakah dia dari bahan itu ya tetapi bukti-bukti data-data menyimpulkan bahwa dalam kondisi luka atau terbakar seperti ini,” jelas Nyoman.
    Adapun gas beracun ini ditemukan juga pada darah korban berdasarkan pemeriksaan pada laboratorium.
    “Ada pemeriksaan laboratorium sederhana melalui darahnya tadi juga terbukti bahwa itu tinggi kandungan karbon monoksida,” kata dia.
    Lebih lanjut, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol dr. Martinus Ginting menjelaskan bahwa seharusnya darah mengandung oksigen dan hemoglobin (HB) untuk bisa berfungsi secara normal.
    Ketika gas karbon monoksida berkadar tinggi memasuki darah, gas tersebut akan mengikat hemoglobin berkisar 20 sampai 30 kali lebih kuat.
    “Jadi ketika kadar CO-CO2 tinggi, kemampuan berikatan antara hemoglobin dengan CO atau CO2 tadi lebih kuat mungkin 20-30 kali daripada ikatan hemoglobin dengan oksigen,” jelas dia.
    Gas yang dihasilkan material di dalam kantor itu melesak masuk ke dalam darah melalui indra penciuman dan kemudian menghambat pernapasan korban.
    “Jadi ketika terbakar itu kan tadi kadar keluar dia CO atau CO2 itu berikatan dengan darah. Sehingga orang tersebut tidak bisa bernafas,” tutur dia.
    Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebutkan bahwa gedung perkantoran itu difungsikan sebagai gudang sekaligus tempat servis drone berukuran besar.
    “Karena di toko ini, selain (jadi tempat) servis juga ada gudang, nanti hasil lengkapnya akan kami sampaikan,” ujar Susatyo dalam memberikan keterangan pers di halaman kantor PT Terra Drone, Rabu (10/12/2025).
    Maka dari itu, diduga ada banyak stok baterai litium yang tersimpan dalam kantor.
    Polisi masih mendata jumlah baterai yang disimpan di sana dalam penelusuran penyebab pasti kebakaran.
    “Berapa sebenarnya stok baterai yang mungkin baru datang atau dan sebagainya, nanti perkembangan akan kami sampaikan,” kata Susatyo.
    Saat kejadian, salah satu baterai diduga terbakar. Beberapa karyawan berusaha memadamkannya dengan APAR.
    Namun, api bergerak cepat menyebar ke seluruh ruangan yang difungsikan sebagai gudang.
    “Kemudian ternyata baterai terbakar ini menyebar karena di lantai satu ini adalah salah satu tempat gudangnya,” tutur Susatyo di lokasi kejadian pada Selasa.
    Berikut daftar seluruh 22 korban
    kebakaran Terra Drone
    yang sudah teridentifikasi:
    1. Siti Sa’addah Ningsih, perempuan, 24 tahun
    2. Emilia Salim Tan, perempuan, 23 tahun
    3. Ervina, perempuan, 25 tahun
    4. Chandra Faajriati, perempuan, 19 tahun
    5. Tahsya Larasati, perempuan, 25 tahun
    6. Sendy Wijaya, laki-laki, 27 tahun
    7. Rayhansyah Pinago, laki-laki, 24 tahun
    8. Chintia Leni, perempuan, 29 tahun
    9. Rosdiana, perempuan, 26 tahun
    10. Muh Ikhsanul Mirja, laki-laki, 22 tahun
    11. Syaiful Fajar, laki-laki, 38 tahun
    12. Assyifa Mulandar, perempuan, 25 tahun
    13. Pariyem, perempuan, 31 tahun
    14. Ninda Tan, perempuan, 32 tahun
    15. Muhammad Ariel Budiman, laki-laki, 24 tahun
    16. Mochamad Apriyana, laki-laki, 40 tahun
    17. Della Yohana Simanjuntak, perempuan, 22 tahun
    18. Nazaellya Tsabita Nurazisha, perempuan, 27 tahun
    19. Athiniyah Isnaini Rasyidah, perempuan, 18 tahun
    20. Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun
    21. Novia Nurwana, perempuan hamil, 28 tahun
    22. Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Tabrak Siswa di SD Negeri Cilincing, Lapangan Dipasang Garis Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Mobil Tabrak Siswa di SD Negeri Cilincing, Lapangan Dipasang Garis Polisi Megapolitan 11 Desember 2025

    Mobil Tabrak Siswa di SD Negeri Cilincing, Lapangan Dipasang Garis Polisi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah mobil menabrak siswa-siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Pagi di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2026) pagi.
    Berdasarkan pemantauan
    Kompas.com
    di lokasi, mobil berwarna putih yang menabrak sejumlah siswa terlihat masih berada di lapangan sekolah.
    Bagian lapangan tersebut sudah dibatasi dengan garis polisi dengan sejumlah petugas polisi menjaga sekolah.
    Selain petugas kepolisian, ada juga petugas PMI yang berada di dalam sekolah.
    Orangtua siswa bernama Syam (43) menyebut peristiwa itu terjadi sekitar 06.30 WIB.
    “Ke sini, sekolahan anak saya ditabrak mobil,” kata Syam kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (11/12/2025).
    Setelah mendapat kabar bahwa sekolah anaknya tertabrak mobil, Syam dan para orangtua murid lainnya mendatangi lokasi.
    Syam memperkirakan ada puluhan anak yang menjadi korban dari peristiwa kecelakaan itu.
    “Ada puluhan korban, sekarang saya masih di rumah sakit,” sambung dia.
    Tapi, ia belum bisa memastikan kronologi mengapa mobil itu bisa menabrak anak-anak di dalam sekolah.
    Dalam rekaman video yang Kompas.com terima, mobil tiba-tiba masuk ke lapangan sekolah.
    Kendaraan itu menabrak anak-anak dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di lapangan sekolah.
    Laju mobil itu terhenti ketika menabrak pagar besi pembatas sekolah. Imbasnya, beberapa siswa terlihat ikut terseret di bawah mobil, sementara sebagian tergeletak di lapangan.
    Para guru, orangtua murid, dan petugas sekolah langsung berusaha mengevakuasi siswa yang menjadi korban.
    Kini korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Jawa Barat Sambangi KPK Bahas soal Penyelamatan Aset Negara

    Gubernur Jawa Barat Sambangi KPK Bahas soal Penyelamatan Aset Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).

    Kedatangan Dedi Mulyadi untuk koordinasi dan supervisi terkait penyelamatan aset negara, salah satunya pencegahan korupsi pengadaan lahan.

    Pria dengan sapaan akrab KDM itu tiba di kantor KPK pukul 08.43 WIB. KDM menjelaskan pencegahan korupsi pengadaan lahan karena dirinya ingin melakukan penghijauan di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

    “Pencegahan, ngurusin normalisasi sungai, penyelamatan aset negara, dan upaya kita melakukan penghijauan di area-area tanah-tanah negara di Jawa Barat,” katanya kepada wartawan.

    Kedatangannya sekaligus mengetahui titik-titik rawan terjadinya tindak pidana korupsi sehingga dapat dimitigasi. Dia mengatakan tengah fokus mengembangkan konservasi dan penataan lingkungan yang selama proses tersebut bersinggungan dengan tanah negara.

    Oleh sebab itu, dia mengajak sejumlah perusahaan pelat merah di bidang perkebunan hingga Pekerjaan Umum (PU) untuk membahas pemanfaatan lahan tersebut.

    “Maka saya meminta jajaran BUMN seperti PJT, PTPN, kemudian BBWS, PU untuk bersama-sama ke sini agar seluruh aset-aset yang ada di Jawa Barat terjaga,” ucapnya.

    Melalui koordinasi dan supervisi, katanya, fungsi pemanfaatan sungai, hutan, dan perkebunan dapat dimaksimalkan. KDM juga tampak ditemani oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Zein.

  • Polisi Tetapkan Bos Terra Drone jadi Tersangka, Dijerat Pasal Kelalaian

    Polisi Tetapkan Bos Terra Drone jadi Tersangka, Dijerat Pasal Kelalaian

    Bisnis.com, JAKARTA — Bos Terra Drone Indonesia berinisial MW sebagai tersangka dalam insiden kebakaran di Gedung Terra Drone yang menewaskan 22 orang.

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra mengatakan penetapan tersangka Direktur Terra Drone Indonesia dilakukan pada Rabu (11/12/2025).

    “Benar [tersangka],” ujar Roby saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025).

    Dia menambahkan, MW dijerat dengan pasal Pasal 187, 188, dan 359 KUHP. Pasal tersebut mengatur tentang tindak pidana yang berkaitan dengan kebakaran, ledakan, banjir, serta kelalaian yang menyebabkan kematian.

    “[Pasal yang dipersangkakan ke MW] 187,188, 359 KUHP,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Polisi telah mencatat korban dalam peristiwa kebakaran mencapai 22 orang.

    Kebakaran gedung ruko tersebut terjadi pada Selasa (9/12/2025).

    Puluhan korban terdiri dari tujuh laki-laki dan 15 perempuan. Mereka diduga meninggal karena mati lemas lantaran kekurangan oksigen saat kejadian kebakaran.

    Berdasarkan kronologinya, sumber kebakaran terendus dari baterai litium yang berada di lantai 1.

    Karyawan di lokasi sempat berupaya memadamkan sumber api, namun api tetap menjalar hingga lantai atas.

  • Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Segera “Razia” SLF Seluruh Gedung di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Segera “Razia” SLF Seluruh Gedung di Jakarta Megapolitan 11 Desember 2025

    Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Segera “Razia” SLF Seluruh Gedung di Jakarta
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengambil langkah menyeluruh untuk memeriksa ulang Sertifikat Laik Fungsi (SLF) seluruh gedung di Jakarta setelah kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran yang menewaskan 22 orang.
    Kebijakan ini diambil Pemprov DKI untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak berulang.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah mengarahkan jajarannya untuk segera memulai pengecekan ulang SLF seluruh gedung di Jakarta.
    “Jadi saya sudah meminta dan dalam minggu-minggu ini kita akan segera mengecek kembali (SLF) semua gedung yang ada,” kata Pramono.
    Pramono menjelaskan bahwa sumber masalah umum yang kerap terjadi bukan berasal dari gedung besar yang dibangun dengan izin lengkap, melainkan bangunan kecil yang muncul tanpa pengawasan memadai.
    Ia menekankan bahwa gedung semacam itu sering berdiri berdampingan dengan bangunan lama dan tidak memenuhi standar keselamatan.
    “Karena memang yang seringkali jadi problem itu bukan gedung-gedung yang, mohon maaf, yang tinggi-tinggi, yang memang aturan dan syarat administrasinya lengkap, tetapi gedung-gedung yang tumbuh,” kata dia.
    Menurutnya, Gedung Terra Drone termasuk kategori tersebut.
    “Nah gedung kemarin itu, gedung yang tumbuh. Kiri-kanannya gedung lama, tumbuh satu-satunya gedung itu, sehingga pasti secara kelengkapan persyaratannya tidak terpenuhi,” kata dia.
    Pemprov DKI memastikan akan memberikan tindakan tegas bagi pengelola bangunan yang tidak memiliki SLF atau tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran.
    “Yang seperti itu yang kami akan lakukan (penindakan),” kata Pramono.
    Pramono menyoroti bahwa bangunan Terra Drone tidak disiapkan dengan sistem mitigasi kebakaran yang memadai, terutama untuk risiko penyimpanan baterai lithium.
    Meski terdapat hydrant dan alat pemadam, perlengkapan itu dianggap tidak cukup untuk karakter bahaya yang ada.
    “Memang ada pemadam, hydrantnya ada, tetapi yang tidak ada adalah bagaimana kemudian mereka kan menjual ataupun menyiapkan baterai litium untuk dronenya. Yang jadi problem kan kemarin itu,” ungkap dia.
    Rencana “razia” SLF seluruh gedung di Jakarta menandai upaya Pemprov DKI Jakarta menutup celah keselamatan pada bangunan yang tumbuh tanpa pengawasan.
    Penegakan standar keselamatan menjadi langkah penting untuk melindungi penghuni dan pekerja di gedung-gedung yang ada di Jakarta.
    (Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Faieq Hidayat)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Terra Drone Michael Wishnu Jadi Tersangka Usai 22 Orang Tewas Kebakaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Bos Terra Drone Michael Wishnu Jadi Tersangka Usai 22 Orang Tewas Kebakaran Megapolitan 11 Desember 2025

    Bos Terra Drone Michael Wishnu Jadi Tersangka Usai 22 Orang Tewas Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menetapkan Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, sebagai tersangka usai kebakaran yang menewaskan 22 karyawan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
    Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra mengatakan,
    Michael Wishnu Wardana
    ditangkap polisi pada Rabu (10/12/2025) malam.
    “Ya tersangka. Yang bersangkutan sudah kami tangkap,” kata AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (11/12/2025).
    Michael Wishnu dijadwalkan untuk diperiksa oleh Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu. Namun, Wishnu tidak hadir dalam pemeriksaan.
    “Dirut Terra Drone komunikasi dengan penyidik kami untuk klarifikasi (pada Rabu), tapi tidak hadir,” ujar Roby.
    Saat ditanya lanjut soal kronologi penangkapan MWW, Roby belum memberikan penjelasan lebih lanjut.
    Sementara itu, hingga Rabu malam, sudah ada 10 orang saksi diperiksa terkait
    kebakaran
    di gedung kantor PT
    Terra Drone Indonesia
    .
    Mereka yang diperiksa terdiri dari karyawan perusahaan, warga sekitar dan dinas terkait.
    Sementara pemilik gedung yang ditempati PT Terra Drone Indonesia juga akan diperiksa dalam waktu dekat.
    “Iya pasti (pemilik gedung diperiksa),” kata Roby.
    Sebelumnya, sebanyak 22 karyawan Terra Drone tewas dalam kebakaran di gedungnya, Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. Sedangkan 19 karyawan dilaporkan selamat.
    Kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB. Tim Damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB
    Lalu, sekitar pukul 14.10 WIB, tim Damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
    Dari semua korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke
    rooftop
    ,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa semua jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Datangi KPK, Ada Apa?
                        Nasional

    4 Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Datangi KPK, Ada Apa? Nasional

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Datangi KPK, Ada Apa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, pada Kamis (11/12/2025).
    Pantauan Kompas.com,
    Dedi Mulyadi
    tiba di Gedung Merah Putih pada pukul 08.43 WIB.
    Dia terlihat bersama beberapa jajaran Pemprov Jabar.
    Dedi mengatakan, akan menemui bidang
    pencegahan korupsi
    di
    KPK
    , khususnya terkait
    penyelamatan aset negara
    .
    “Saya bertemu ke bidang pencegahan normalisasi sungai, penyelamatan aset negara, dan upaya kita melakukan penghijauan di areal-areal tanah-tanah negara,” kata Dedi.
    Dedi juga menyampaikan bahwa Pemprov Jabar memiliki perhatian terhadap penataan lahan dan lingkungan, mengingat beberapa titik di Jawa Barat masuk dalam kategori rawan bencana.
    Dia mengatakan, lahan-lahan tersebut pasti bersinggungan dengan tanah milik negara.
    “Maka saya meminta jajaran BUMN seperti Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan kemudian PU untuk bersama ke sini agar seluruh aset di Jawa Barat terjaga dan fungsi sungai, hutan, serta perkebunan bisa berfungsi kembali, sehingga bencana terhindar,” ujar dia.
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, Dedi Mulyadi akan menemui KPK untuk membahas beberapa isu, seperti alih fungsi lahan dan aliran sungai.
    “Untuk isunya soal alih fungsi lahan, aliran sungai,” kata Budi, saat dikonfirmasi, Kamis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Parpol Musiman dan Hilangnya Kedekatan dengan Masyarakat
                        Nasional

    6 Parpol Musiman dan Hilangnya Kedekatan dengan Masyarakat Nasional

    Parpol Musiman dan Hilangnya Kedekatan dengan Masyarakat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai politik menjadi salah satu jembatan komunikasi antara rakyat dengan penguasa.
    Pada masanya,
    partai politik
    pernah menjadi jalur komunikasi yang baik, menjadi tempat memberikan aspirasi untuk didengar oleh penguasa.
    Namun, di
    era digital
    , jalur komunikasi tersebut sudah
    by-pass
    , langsung.
    Dengan menyebut akun Prabowo Subianto di media sosial, masyarakat sudah bisa menyalurkan satu aspirasi tertentu.
    Era internet ini mengubah cara partai politik berkomunikasi dan merayu suara rakyat.
    Partai berbasis massa semakin menipis, sedangkan basis elektoral semakin banyak, atau dikenal dengan partai musiman.
    Hal ini disampaikan Pengamat Politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, dalam acara diskusi yang diselenggarakan Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, di Novotel Cikini, Jakarta Pusat, Rabu.
    Dia mengatakan, teknologi yang hadir di abad 21, khususnya terkait dengan dunia digital, memberikan akses langsung masyarakat kepada penguasa.
    Peristiwa ini membuat fungsi partai politik yang sebelumnya sebagai penyalur aspirasi hilang.
    Partai berbasis massa kemudian mulai bergeser, beradaptasi dengan pola elektoral, muncul saat dibutuhkan, dan hadir musiman saat pemilu.
    “Maka ada kecenderungan partai untuk menjadi partai elektoral. Jadi, dia hadir ya karena memang dia perlu hadir di masyarakat waktu pemilu saja,” ucap dia.
    Lektor Kepala dan Ketua Program Doktoral Ilmu Politik di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) ini mengatakan, perubahan pola dari partai berbasis massa menjadi partai elektoral membuat suara partai politik tidak lagi relevan sebagai representasi masyarakat secara luas.
    Fenomena ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara seperti Amerika, Australia, dan Inggris.
    Djayadi menyebut, di negara-negara digdaya pusat peradaban demokrasi tersebut, sudah mulai mengalami defisit keanggotaan partai politik.
    Alasannya sama, yakni partai mulai mengubah pola komunikasi mereka dari yang berbasis massa, dekat dengan rakyat dan memperjuangkan aspirasi rakyat, menjadi partai musiman yang hanya turun ketika pemilu akan berlangsung.
    “Di era sekarang memang sudah sulit mengharapkan (ada parpol berbasis massa). Kita cek lah di seluruh dunia, di Australia, di Amerika, di Inggris, jumlah orang yang menjadi anggota partai itu makin berkurang jumlahnya,” imbuh dia.
    Peneliti senior Pusako Unand, Muhammad Ichsan Kabullah, memiliki pandangan yang mirip terkait dengan pergeseran tren parpol berbasis massa menjadi parpol berbasis elektoral.
    Namun, Ichsan menilai, peristiwa ini bukan sebagai pola komunikasi baru di perpolitikan Indonesia, melainkan fenomena yang disebabkan oleh pragmatisme partai politik.
    Menurut dia, pola komunikasi musiman ini terjadi karena tak ada lagi parpol yang memperjuangkan ideologi mereka secara jelas dan tegas.
    “Kita tidak bisa membedakan partai Islam A dengan partai Islam B. Semuanya sama saja jualannya sama. Atau partai nasionalis misalnya hari ini, karena kita miskin ideologi. Nah, itu problemnya. Sehingga ini yang membuat kita berjarak,” ucap dia.
    Dia memberikan contoh, saat peristiwa bencana banjir di Sumatera, tidak ada partai politik yang menyinggung penyebab bencana, sekalipun sudah diketahui penyebab utamanya adalah deforestasi kawasan hutan Sumatera.
    Sekalipun itu partai politik lokal yang berada di Aceh.
    Menurut Ichsan, keengganan partai politik untuk memberikan gagasan idealis tentang peristiwa saat ini memberikan bukti bahwa parpol sendirilah yang menjaga jarak dengan masyarakat.
    Ichsan kemudian mengutip salah satu tulisan seorang antropolog politik India, Akhil Gupta, dalam
    Blurred Boundaries
    .
    Dalam tulisan itu disebutkan, masyarakat India sering memberikan posisi partai politik sebagai perpanjangan komunikasi dengan pemerintah.
    Kantor parpol dan aktor parpol dianggap menjadi salah satu titik poin komunikasi, sehingga partai politik bisa menjalankan fungsi utama mereka, termasuk menjadi bagian untuk menyalurkan program pemerintah.
    Di Indonesia bukan tak pernah terjadi.
    Program pangan murah juga pernah dilakukan beberapa partai politik.
    “Tapi itu kan sifatnya sangat event, seremonial, dan sebagainya (sebagai pemikat elektoral semata),” tutur dia.
    Djayadi Hanan kemudian menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XXII/2024 yang memisahkan pemilihan umum nasional dengan pemilihan umum tingkat daerah sebagai jalan tengah untuk memaksa kembali partai politik hadir lebih intens di tengah masyarakat.
    Putusan MK tersebut mengamanatkan agar ada jeda 2-2,5 tahun untuk penyelenggaraan pemilu di tingkat nasional maupun lokal.
    Mengapa hal ini dianggap sebagai jalan tengah?
    Djayadi menyebut, partai politik dengan basis elektoral akan mencari simpati masyarakat pada saat pemilu.
    Dengan pola pemilu yang semakin banyak, partai politik akan semakin sering mendengar dan mendekatkan diri dengan masyarakat.
    Dia memberikan contoh Amerika Serikat yang secara formal memiliki pemilu 2 tahun sekali, khususnya untuk anggota DPR mereka.
    Pilpres berlangsung empat tahun sekali, sedangkan senat 1/3 kursi diperebutkan setiap 2 tahun sekali.
    “Jadi, anggota DPR di Amerika itu sibuk sekali menghubungi masyarakat, baru selesai pemilu harus menghubungi lagi karena dia dalam dua tahun harus (mencari dukungan untuk) terpilih lagi,” kata dia.
    Rutinitas pemilihan di Amerika ini memberikan ruang interaksi antara partai politik dan masyarakat yang akan disuarakan aspirasinya kepada eksekutif.
    Sebab itu, Djayadi berharap, lebih banyak pemilu lebih baik untuk mengembalikan kehadiran parpol di tengah masyarakat.
    Dia bahkan sempat mengusulkan agar pemilihan dipisah pada tiga tahap, yakni pemilihan nasional, tingkat provinsi, dan terakhir kabupaten/kota.
    Namun, menurut dia, putusan MK menjadi jalan tengah terbaik saat ini untuk diakomodir pembentuk undang-undang sebagai upaya perbaikan menghadirkan kembali partai politik di tengah masyarakat.
    “Maka moderatnya saya kira ya keputusan MK itu moderatnya. Ya 2,5 tahun ada pemilu,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Terra Drone Michael Wishnu Jadi Tersangka Usai 22 Orang Tewas Kebakaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Polisi Tangkap Bos Terra Drone Michael Wishnu Wardana Megapolitan 11 Desember 2025

    Polisi Tangkap Bos Terra Drone Michael Wishnu Wardana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, Rabu (10/12/2025).
    Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra mengatakan bahwa Michael Wishnu sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus
    kebakaran
    Gedung Terra Drone Indonesia.
    “Yang bersangkutan sudah kami tangkap,” kata AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (11/12/2025).
    Michael Wishnu dijadwalkan untuk diperiksa oleh Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu. Namun Wishnu tidak hadir dalam pemeriksaan.

    Dirut Terra Drone
    komunikasi dengan penyidik kami untuk klarifikasi (pada Rabu) tapi tidak hadir,” ujar Roby.
    Saat ditanya lanjut soal kronologi penangkapan MWW, Roby belum memberikan penjelasan lebih lanjut.
    Sementara itu, hingga Rabu malam sudah ada 10 orang saksi diperiksa terkait kebakaran di gedung kantor PT Terra Drone Indonesia.
    Mereka yang diperiksa terdiri dari karyawan perusahaan, warga sekitar dan dinas terkait.
    Sementara pemilik gedung yang ditempati PT Terra Drone Indonesia juga akan diperiksa dalam waktu dekat.
    “Iya pasti (pemilik gedung diperiksa),” kata Roby.
    Michael Wishnu disangkakan Pasal 187 KUHP tentang perbuatan yang mengakibatkan kebakaran, Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian menyebabkan orang lain mati.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di gedung Kantor Terra Drone di Jl Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, pada Selasa kemarin.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebutkan, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim Damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB
    Lalu, sekitar pukul 14.10 WIB, tim Damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
    Dari semua korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa semua jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.