Jenis Media: Metropolitan

  • 2
                    
                        Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi
                        Megapolitan

    2 Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi Megapolitan

    Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi
    Penulis

    BEKASI, KOMPAS.com –
    Perjalanan dua pusat perbelanjaan legendaris di Kota Bekasi, yakni Borobudur Plaza Bekasi dan Grand Mall Bekasi, kini berakhir.
    Kedua mal yang pernah menjadi destinasi utama warga pada masanya itu kini tak lagi beroperasi karena berbagai faktor, mulai dari menurunnya daya beli hingga persaingan ketat dengan toko daring.
    Borobudur Plaza di Jalan Insinyur H. Juanda, Bekasi Timur, resmi berhenti beroperasi setelah puluhan tahun menjadi salah satu ikon pusat perbelanjaan di kota ini.
    Mal yang berdiri sejak 1993 itu sempat menjadi primadona pada era 1990–2000-an, terutama menjelang Lebaran saat masyarakat memadati tempat tersebut untuk berbelanja pakaian.
    Salah satu warga sekitar, Safrizal (50), mengatakan bahwa Borobudur Plaza kini tutup dan hanya sesekali buka menjelang Hari Raya Idul Fitri.
    “Kalau buka setiap hari sih udah enggak ya, tutup. Dia paling kalau jelang Idul Fitri, Lebaran, nah itu buka,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/10/2025).
    Menurutnya, penutupan Borobudur Plaza dipicu oleh persaingan usaha yang semakin ketat, terutama dengan hadirnya platform belanja daring.
    “Mungkin karena persaingan usaha sudah ketat. Online kan lebih murah,” tutur Safrizal.
    Hal senada disampaikan Ruli (46), warga lain di sekitar lokasi. Ia mengatakan, mal itu hanya beroperasi saat menjelang Lebaran untuk menjual pakaian di area depan.
    “Kalau beroperasi tiap hari sudah enggak, tapi kalau jelang Lebaran biasanya buka, ya paling jualan baju di bagian depan situ,” kata Ruli.
    Pantauan di lokasi menunjukkan, Borobudur Plaza kini sepi tanpa aktivitas.
    Seluruh ruko di area depan tak beroperasi, pintu mal terkunci rapat, dan area parkir dipenuhi rerumputan liar serta sampah berserakan.
    Gedung berwarna oranye-merah itu tampak pudar, dinding mulai retak, sementara area yang dulu menjadi ATM Center kini kosong.
    Di bagian belakang gedung terlihat tumpukan karung dan sampah, dengan beberapa orang tampak tidur di sekitar area bongkar muat barang.
    Hingga kini, pihak pengelola Borobudur Plaza belum memberikan keterangan resmi mengenai status penutupan mal tersebut.
    Nasib serupa dialami Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, yang juga telah resmi tutup sejak awal 2025.
    Pusat perbelanjaan yang berdiri sejak 1998 ini dulunya menjadi salah satu mal terbesar di wilayah Bekasi.
    Pantauan di lokasi, Jumat (10/10/2025), menunjukkan suasana sepi tanpa aktivitas. Pintu utama dan seluruh akses masuk mal terkunci, bagian dalam gelap tanpa penerangan, serta toko-toko tidak lagi beroperasi.
    Beberapa ruko di bagian luar masih buka, namun hanya untuk usaha kecil seperti perbankan, lembaga pembiayaan, dan warung kopi.
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa pengunjung sudah lama tidak datang ke Grand Mall.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya.
    Penjaga toko lainnya, Vina (18), menambahkan bahwa keramaian di area tersebut kini hanya berasal dari orang-orang yang bekerja di sekitar ruko.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, menjelaskan bahwa penutupan Grand Mall bersifat sementara dan sudah berlaku sejak 1 Januari 2025.
    “Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi bagian mal atau ritel itu kita tutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025. Kalau untuk mal, toko yang buka sudah tidak ada,” kata Sufala.
    Ia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena banyak tenant juga menutup operasional akibat tekanan ekonomi dan tingginya biaya operasional di tengah turunnya daya beli masyarakat.
    “Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan segala macam. Jadi dari manajemen dengan pertimbangan cost, keputusan itu diambil untuk sementara waktu,” ujarnya.
    Sufala menambahkan bahwa pandemi Covid-19 turut memperparah kondisi sektor ritel dan efeknya masih terasa hingga kini.
    “Kalau efek pandemi pasti ada. Sampai sekarang pun kita masih merasakan efek pandemi (daya beli turun), apalagi sektor ritel. Kami terus berbenah, tapi memang kondisinya belum pulih maksimal,” jelasnya.
    Menurutnya, pihak manajemen tengah menyiapkan terobosan baru untuk menghidupkan kembali kegiatan bisnis di Grand Mall Bekasi, meski rencana tersebut masih dalam pembahasan internal.
    Tutupnya Borobudur Plaza dan Grand Mall Bekasi mencerminkan pergeseran perilaku belanja masyarakat perkotaan yang kini lebih memilih platform digital.
    Fenomena ini juga menandakan tekanan besar yang dihadapi sektor ritel konvensional di daerah penyangga Jakarta, di tengah perubahan lanskap ekonomi pascapandemi dan tren belanja daring yang semakin dominan.
    (Reporter: Ardhi Ridwansyah | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga temukan mayat pria pengemudi ojol di Kemanggisan Jakbar

    Warga temukan mayat pria pengemudi ojol di Kemanggisan Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Warga menemukan mayat seorang pria pengemudi ojek daring (online/ojol) bernama Ibad (63) dalam sebuah kamar pada salah satu rumah di RT 04 RW 04 Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar), Sabtu.

    Ketua Rukun Tetangga 04, Jamil, di Jakarta, menyebut bahwa awalnya warga sekitar curiga dengan adanya bau menyengat dari lokasi di sekitar rumah itu.

    “Sekitar pukul 09.30 WIB, ada warga yang datang ke rumah melaporkan ada bau di rumahnya. Ketika didatangi, sudah ada mayat,” kata Jamil.

    Menurut Jamil, warga sekitar masih melihatnya hingga Kamis (9/10).

    “Saya terakhir lihat malam Rabu (8/10) di depan masjid. Kalau warga, masih lihat Kamis (9/10) ,” kata Jamil.

    Jamal menerangkan, berdasarkan keterangan polisi di lokasi, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh Ibad.

    Ia pun menyimpulkan bahwa Ibad meregang nyawa karena sakit.

    “Kayaknya enggak (tanda kekerasan), tapi karena sakit. Ada bercak darah karena pembuluh darahnya pecah. Tapi menurut polisi di TKP, tak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Jamil.

    Jenazah pun dievakuasi kepolisian pada pukul 13.00 WIB, setelah mendapat informasi dari warga.

    Sementara itu, Kapolsek Palmerah, Kompol Gamos Simamora menyebutkan bahwa jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.

    “(Penyebab kematian) Masih didalami. Sudah dibawa ke RSCM,” kata Gamos.

    Sesuai foto yang diterima ANTARA, almarhum mengenakan baju kaos putih dan celana jeans, saat ditemukan di kamarnya.

    Tubuh dan kepalanya sudah membengkak dengan cairan tubuh yang tercecer di sekitar kasur tempat tidur.

    Tepat di samping kanan kepala, terdapat dua unit ponsel yang masih diisi daya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari kepolisian, terutama terkait penyebab pasti kematian Ibad.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10
                    
                        Surat Cinta dalam Ompreng, Cerita Hangat dari Dapur MBG di SPPG Lanud Suryadarma Subang
                        Nasional

    10 Surat Cinta dalam Ompreng, Cerita Hangat dari Dapur MBG di SPPG Lanud Suryadarma Subang Nasional

    Surat Cinta dalam Ompreng, Cerita Hangat dari Dapur MBG di SPPG Lanud Suryadarma Subang
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Suryadarma, Subang, aroma masakan mulai tercium sejak tengah malam. Sementara sebagian besar warga masih terlelap, beberapa orang sudah bersiap mengenakan celemek dan penutup kepala, mencuci tangan, lalu mulai bekerja di antara suara gemericik air dan denting alat masak.
    Namun, bukan hanya uap panas dan suara penggorengan yang menemani mereka. Sesekali, para petugas menemukan secarik kertas kecil di antara tumpukan ompreng kosong berisi tulisan tangan sederhana dari anak-anak sekolah. Ada yang menulis permintaan menu esok hari, atau sekadar ucapan terima kasih dan doa.
    Bagi mereka yang bekerja di dapur itu, surat-surat kecil tersebut adalah penyemangat di sela lelah. Bukti bahwa setiap sendok makanan yang mereka siapkan dini hari membawa kebahagiaan nyata bagi ribuan anak di Subang.
    Di balik setiap ompreng yang dikirim ke sekolah-sekolah, tersimpan kerja keras yang dimulai bahkan sebelum fajar.
    Setiap hari, aktivitas di SPPG Lanud Suryadarma dimulai sekitar pukul 11 malam. Petugas mulai mencuci food tray, menyiapkan bahan, hingga memotong dan membersihkan sayuran segar. Semua proses dilakukan dengan disiplin tinggi dan standar kebersihan ketat.
    “(Secara SOP, kami awali dengan) penerimaan bahan baku yang perlu seleksi dulu. Kalau sudah sesuai, baru masuk ke gudang, dibedakan antara gudang kering dan basah. Setelah itu, bahan dipotong, dicuci, baru diolah,” jelas Kepala SPPG Lanud Suryadarma Subang, Gilang Satria.
    Setiap harinya, tim ini menyiapkan 3.953 paket Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan ke 11 sekolah dan 1 posyandu di wilayah Kalijati, Subang.
    Proses memasak dibagi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 03.00 pagi untuk siswa sekolah dasar (SD), dengan distribusi pada pukul 07.00 pagi. Sementara sesi kedua dimulai pukul 06.00 pagi untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), dikirim sekitar pukul 10.00 pagi.
    “Jarak antara waktu masak dan konsumsi tidak boleh terlalu lama, karena kami tidak pakai pengawet. Makanan harus sampai ke anak-anak dalam kondisi segar dan aman,” jelas Gilang.
    Di balik rutinitas itu, tim SPPG juga memastikan kualitas makanan selalu terjaga. Mereka hanya bekerja sama dengan pemasok bahan baku tepercaya, dan seluruh menu disusun oleh ahli gizi.

    Quality control
    kami sangat ketat. Kami tidak sekadar memasak, tapi memastikan makanan yang sampai di tangan anak-anak benar-benar layak dan bergizi,” ujar Gilang.
    Namun, bukan berarti tanpa tantangan. Pada awal pelaksanaan program pada Januari 2025, anak-anak di Subang sempat kesulitan menyesuaikan diri dengan menu yang disediakan, terutama olahan ikan.
    “Banyak anak-anak yang awalnya tidak suka ikan, tapi setelah kami evaluasi dan ubah cara penyajian, sekarang mereka mulai suka,” jelasnya.
    Di tengah rutinitas yang padat, ada momen kecil yang tak pernah gagal membuat para petugas tersenyum, yakni surat dari anak-anak penerima MBG.
    “Banyak anak yang mengirim surat di dalam ompreng, isinya minta menu tertentu atau sekadar bilang terima kasih,” kenang Gilang.
    Permintaan menu yang sesuai rekomendasi ahli gizi biasanya bisa dipenuhi. Namun jika yang diminta
    junk food
    , tim menjelaskan dengan sabar bahwa menu MBG disusun untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, bukan sekadar memanjakan lidah.
    Program MBG tak hanya membawa manfaat bagi anak-anak penerima, tapi juga bagi para petugas dan keluarga mereka.
    Salah satu petugas SPPG Endang Ahmad, mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini.
    “Program ini sangat membantu ekonomi keluarga saya, tapi yang paling membahagiakan adalah bisa berkontribusi untuk anak-anak Indonesia agar tumbuh sehat dan cerdas,” ujarnya.
    Dari sisi sekolah, dampaknya pun terasa nyata. Salah satu Guru SDN Angkasa 1 Kalijati Subang menuturkan, anak-anak kini lebih semangat datang ke sekolah karena selalu menantikan menu harian MBG.
    “Anak-anak jadi hemat, tidak jajan sembarangan. Kalau menunya bervariasi, mereka tambah semangat makan. Biasanya makanan di omprengnya habis semua,” katanya.
    Hal itu diamini salah satu siswa kelas 6 SDN Angkasa 1 Kalijati, Muhammad Medistra Dirgantara.
    Ia merasa senang sebagai penerima MBG di sekolahnya. Diakui olehnya, menu variatif yang disajikan dalam ompreng menjadi salah satu penyemangatnya dating ke sekolah.
    “Mudah-mudahan ke depan, buah pendampingnya juga lebih variatif,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Gugat Pajak Pensiun dan Pesangon, Karyawan Swasta Cemaskan Hari Tua
                        Nasional

    5 Gugat Pajak Pensiun dan Pesangon, Karyawan Swasta Cemaskan Hari Tua Nasional

    Gugat Pajak Pensiun dan Pesangon, Karyawan Swasta Cemaskan Hari Tua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Para penggugat Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) juncto Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang menyangkut pajak untuk pensiun dan pesangon memberikan catatan penutup dalam gugatan mereka.
    Gugatan yang dilayangkan oleh sembilan orang karyawan swasta dengan nomor perkara 186/PUU-XXIII/2025 itu memberikan catatan penutup dalam permohonannya.
    Salah satunya adalah efek psikologis yang akan mereka alami jika aturan ini tidak dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.
    Para pemohon mengatakan, pesangon, pensiun, dan jaminan hari tua (JHT) bukan sekadar angka fiskal, melainkan wujud nyata dari jerih payah, keringat, air mata, dan sisa tenaga para pekerja.
    “Kini, di usia senja, ketika tubuh semakin renta, tulang rapuh, penghasilan meredup, daya ingat melemah, dan tenaga tak lagi tersisa untuk menafkahi diri maupun keluarga, mereka hanya menggenggam tabungan terakhir itu sebagai penopang hidup,” tulis permohonan yang diregistrasi, Jumat (10/10/2025).
    Mereka mengatakan, apabila hak yang sudah dikumpulkan hingga menjelang hari tua itu dipajaki lagi, negara seperti menarik remah kehidupan dari tangan rakyat kecil yang sudah gemetar.
    “Menjadikan hari tua mereka bukan sebagai masa istirahat yang damai, melainkan masa penuh cemas, takut, dan kekurangan,” tulis para pemohon.
    Sebab itu, para pemohon menggugat beleid tersebut ke MK dan berharap Majelis Hakim MK bisa mengabulkan permohonan mereka.
    Para pemohon mengatakan, uji materi UU PPh juncto UU HPP itu tidak hanya untuk kepentingan mereka, melainkan untuk menegakkan konstitusi negara.
    Mereka meminta agar Mahkamah Konstitusi membatalkan Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang PPh yang telah direvisi lewat UU HPP yang mengambil pajak dari uang pensiun dan pesangon.
    Berikut bunyi pasalnya:
    Pasal 4
    (1) Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:
    a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan

    lain dalam Undang-undang ini;
    b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;
    c. laba usaha;
    d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:

    1. keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;

    2. keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya;

    3. keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,

    pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun;

    4. keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak

    ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihakpihak yang bersangkutan; dan

    5. keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan;
    e. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak;
    f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang;
    g. dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
    h. royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
    i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
    j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
    k. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
    l. keuntungan selisih kurs mata uang asing;
    m. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
    n. premi asuransi;
    o. iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
    p. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak;
    q. penghasilan dari usaha berbasis syariah;
    r. imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan; dan
    s. surplus Bank Indonesia.
    Mereka juga meminta MK memerintahkan Pemerintah untuk tidak mengenakan pajak atas pensiun/pesangon/THT/JHT bagi seluruh rakyat Indonesia, baik pegawai pemerintah maupun pegawai swasta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa akan gelar aksi akbar “Indonesia Lawan Genosida” di Patung Kuda

    Massa akan gelar aksi akbar “Indonesia Lawan Genosida” di Patung Kuda

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah organisasi kemasyarakatan, kepemudaan dan mahasiswa akan menggelar aksi akbar bertajuk “Indonesia Melawan Genosida” di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Ahad (12/10) pagi terkait adanya kabar mengenai gencatan senjata di Gaza, Palestina.

    Panitia aksi “Indonesia Lawan Genosida”, Syauki Hafiz dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menyambut baik kabar gencatan senjata itu, namun potensi genosida terulang masih ada.

    Karena itu, konsolidasi dilakukan untuk merancang kerangka gerakan baru, yang lebih berdampak.

    “Sebelumnya kita sudah kumpul untuk menyiapkan bahwa genosida mau masuk tahun ketiga. Tapi Alhamdulillah setidaknya ada arah gencatan senjata,” katanya.

    Ia menyatakan, kabar gencatan senjata itu membawa kelegaan, namun hal tersebut tidak berarti perjuangan telah usai.

    “Kami ingin Indonesia terlibat aktif, memastikan genosida tidak terulang lagi, pelanggaran gencatan senjata tidak terulang lagi, tidak terjadi lagi perang di Gaza,” katanya.

    Dalam rencana aksi tersebut, salah satu fokus utama tuntutan yang akan diserukan adalah menagih janji Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan kesiapan mengirim 20 ribu pasukan perdamaian ke Gaza.

    Momentum pengiriman pasukan tersebut harus dilakukan sekarang tanpa ditunda lagi. “Dikhawatirkan jeda waktu akan dimanfaatkan Israel untuk kembali melancarkan operasi militer,” ujarnya.

    Dia berharap pengiriman 20 ribu pasukan perdamaian Indonesia dapat segera direalisasikan untuk mengawal proses gencatan senjata dan menjamin masuknya bantuan kemanusiaan.

    Selain menuntut peran aktif pemerintah Indonesia, Syauki juga menyoroti tanggung jawab masyarakat internasional untuk mengawal perdamaian abadi di Palestina.

    “Kami ada juga tuntutan yang ditujukan untuk masyarakat internasional bahwa dunia bertanggung jawab untuk menjaga gencatan senjata tetap bertahan dan genosida berakhir dan membangun kembali Gaza,” katanya.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Jakpus tingkatkan peran warga dalam menjaga kamtibmas

    Polres Jakpus tingkatkan peran warga dalam menjaga kamtibmas

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat meningkatkan peran warga dalam menjaga kamtibmas melalui Program “Jaga Jakarta” sekaligus menempatkan warga sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan wilayah setempat.

    “Melalui kegiatan ‘Jaga Jakarta’ ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadi garda depan dalam menjaga keamanan. Keamanan adalah milik bersama,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro.

    Hal itu disampaikan dalam apel potensi masyarakat dalam rangka Harkamtibmas di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu.

    Susatyo menyebutkan, pihaknya akan terus berupaya memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan elemen masyarakat. Salah satunya mengajak warga terlibat aktif menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya masing-masing.

    Menurut dia, keamanan bukan hanya menjadi tugas aparat, melainkan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. “Kita harus bergandengan tangan, saling peduli, dan tanggap terhadap lingkungan,” ujar Susatyo.

    Karena itu, Susatyo menegaskan, masyarakat memiliki peran penting dalam deteksi dini terhadap potensi gangguan kamtibmas.

    Dia mengajak seluruh potensi termasuk dari organisasi kemasyarakatan (ormas), komunitas, relawan hingga warga sekitar untuk menjadi mata dan telinga aparat keamanan. “Jadilah bagian dari solusi. Jakarta akan kuat jika warganya bersatu dan peduli,” katanya.

    Susatyo juga menekankan bahwa “Jaga Jakarta” bukan sekadar slogan, melainkan harus menjadi gerakan nyata yang tumbuh dari empati dan kepedulian sosial.

    “Mari jadikan ‘Jaga Jakarta’ sebagai gerakan bersama yang tumbuh dari rasa tanggung jawab, gotong-royong dan solidaritas,” katanya.

    Susatyo berharap sinergi antara masyarakat dan aparat, mampu menjadikan Jakarta tetap aman, damai dan menjadi kota yang membanggakan.

    Apel yang dipimpin oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro tersebut mengusung tema “Jaga Jakarta”.

    Sebanyak 460 peserta dari berbagai unsur mengikuti apel tersebut. Hadir dalam kegiatan ini personel gabungan dari unsur Polri seperti Satuan Samapta Polres Jakarta Pusat dan BKO Satuan Brimob masing-masing 30 personel.

    Tak hanya aparat, apel juga diikuti oleh elemen masyarakat seperti Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pokdar Kamtibmas, masing-masing dengan 25 personel.

    Partisipasi masyarakat sangat terasa dengan kehadiran ratusan warga dari lingkungan RW 03 dan RW 04 Kebon Kosong serta RW 08 Kemayoran, yang masing-masing mengirimkan lebih dari 100 warga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan “Jaga Jakarta”.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mobil tangki BBM terbakar di SPBU Kemanggisan Jakarta Barat

    Mobil tangki BBM terbakar di SPBU Kemanggisan Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) terbakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu dinihari.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi sekira pukul 03.58 WIB itu dipicu percikan api dari dinamo pengisian BBM.

    “Peristiwa tersebut bermula ketika mobil pengisian BBM (tanki BBM) mengalami percikan api dari dinamo pengisian ketika sedang melakukan pengisian (loading BBM ) dari tanki mobil ke tanki SPBU,” kata Syarifudin saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Syarifudin menyebutkan, kebakaran diduga karena mobil tangki BBM berisi 24.000 liter terbakar. “Dinamo alat pengisian terjadi loncatan api,” katanya.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp2,5 miliar. “Ada korban luka ringan, 1 orang yaitu Ramdani umur 40 tahun jabatan pengawas,” katanya.

    Seorang warga sekitar, Niman (61) mengungkapkan bahwa insiden kebakaran itu dimulai dengan adanya ledakan yang terdengar hingga ke area rumahnya. Padahal rumah Niman berada jauh di seberang SPBU Kemanggisan.

    “Awal mula, bangun sudah kejadian. Kata anak, ‘Pak itu apa mbledak’, ya langsung keluar, ngelihat,” kata Niman di lokasi.

    Saat Niman keluar terlihat tangki mobil BBM sudah terbakar dan api berkobar hebat.

    Seketika warga panik dan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Mereka khawatir kebakaran tersebut berdampak terhadap bangunan di sekitarnya.

    “Khawatir lah kalau yang dekat banget sih, kalau saya sih anak saya bilang ‘sudah pak enggak usah panik, tenang aja’,” kata Niman.

    “Paling itu bengkel di pinggir pada ngeluarin mobilnya, yang ketakutan mah yang di sana (kontrakan semi permanen) pada ketakutan semua,” kata dia.

    Menurut dia, warga tak ada yang berani mendekat atau membantu proses pemadaman. Mereka hanya menyaksikan dari jauh dan menunggu pemadam kebakaran datang.

    “Takutlah mendekat, jadi pada ngeliatin aja, pas 1 mobil pemadam datang sudah padam kok,” katanya.

    Di lokasi, nampak sisa kebakaran masih menyelimuti mobil tersebut. Petugas berwenang pun telah menutupi kendaraan itu dengan terpal berwarna jingga.

    Garis polisi juga terpasang di sekeliling mobil tangki tersebut hingga mengundang perhatian pengendara yang melintas.

    SPBU Kemanggisan juga menutup operasionalnya sehingga tidak ada pengendara yang mengisi BBM.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mereka yang ‘Untung’ dari Korupsi Tata Kelola Minyak Rp285 Triliun

    Mereka yang ‘Untung’ dari Korupsi Tata Kelola Minyak Rp285 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Jaksa penuntut umum mengungkapkan bahwa Riza Chalid dan 15 perusahaan telah meraup keuntungan dari korupsi tata Kelola minyak yang merugikan negara hingga Rp285 triliun.

    Jaksa penuntut umum (JPU) menuturkan bahwa negara telah mencatatkan kerugian Rp2,9 triliun atas pemenuhan permintaan Riza Chalid. Ini terungkap dalam dakwaan eks Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan pada Kamis (9/10/2025).

    Permintaan Riza Chalid itu berkaitan dengan penyewaan terminal bahan bakar minyak (BBM) untuk penyimpanan stok minyak. Padahal, Pertamina tidak memerlukan terminal BBM tersebut.

    “Pihak PT Pertamina periode April 2012 – November 2014 telah memenuhi permintaan pihak Mohamad Riza Chalid agar PT Pertamina menyewa Terminal BBM yang akan dibeli oleh PT Tangki Merak dari PT Oiltanking Merak, meskipun PT Pertamina tidak membutuhkan Terminal BBM tersebut,” dalam dakwaan jaksa.

    Jaksa mengemukakan bahwa perbuatan itu telah membebani perusahaan maupun negara karena harus membayar sewa yang seharusnya tidak dikeluarkan. Adapun, pembayaran sewa atau pekerjaan tambahan itu dikeluarkan dari perusahaan plat merah otu di kepada perusahaan PT Orbit Terminal Merak.

    “Pembayaran sewa terminal BBM tersebut telah mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara selama periode Tahun 2014-2024 sebesar Rp2,9 triliun,” tutur jaksa.

    Sekadar informasi, Riza Chalid telah ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (11/7/2025). Dia ditetapkan sebagai tersangka atas statusnya sebagai beneficiary owner PT Orbit Terminal Merak.

    Dalam kasus ini, Riza diduga telah melakukan intervensi kebijakan terhadap tata kelola minyak Pertamina dengan memberikan rencana kerja sama penyewaan terminal BBM di Merak.

    15 Perusahaan Untung dari Kasus Korupsi

    JPU mengatakan bahwa dalam perkara korupsi dugaan tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023 telah menguntungkan sejumlah pihak korporasi.

    Jaksa menjelaskan setidaknya ada dua perusahaan luar dan 13 perusahaan lokal yang telah diuntungkan dalam dua kategori. Pertama, dalam impor produk kilang atau BBM.

    2 Perusahaan asing yang diuntungkan yakni:

    1. BP Singapore Pte. Ltd dalam pengadaan Ron 90 pada 2023 sebesar US$3,6 juta dan diuntungkan dalam pengadaan BBM dengan Ron 92 sebesar US$745.493.
    2. Perusahaan Singapura lainnya yakni Sinochem International Oil Pte. Ltd dalam pengadaan BBM Ron 90 pada 2023 sebesar US$ 1,39 juta.

    13 Perusahaan lokal yang diuntungkan dalam penjualan non-subsidi:

    PT Berau Coal
    PT Adaro Indonesia
    PT Merah Putih Petroleum
    PT Buma
    PT Pama Persada Nusantara
    PT Ganda Alam Makmur
    PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
    PT Aneka Tambang Tbk.
    PT Maritim Barito Perkasa
    PT Vale Indonesia Tbk
    PT Nusa Halmahera Minerals
    PT Indo Tambangraya Megah
    PT Purinusa Eka Persada

    Jaksa mengatakan bahwa total keuntungan yang diperoleh belasan korporasi ini mencapai Rp2,5 triliun.

    Adapun, total baru ada empat tersangka yang telah didakwa dalam perkara ini. Mereka yakni Eks Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Maya Kusmaya (MK) selaku eks Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.

    Selanjutnya, Edward Corne (EC) selaku eks VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga dan Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku eks Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.

    Mereka telah didakwa merugikan keuangan negara Rp285,18 triliun dengan rincian kerugian dalam pengadaan impor produk kilang/ BBM US$5,7 juta; dalam penjualan solar non subsidi selama periode tahun 2021-2023 yaitu sebesar Rp2,5 triliun.

    Dua kerugian itu masuk dalam total kerugian keuangan sebesar US$2,7 miliar dan Rp25,4 triliun. Sementara itu, kerugian perekonomian negara dalam perkara ini mencapai Rp171,9 triliun.

    Selain itu, jaksa penuntut umum juga turut memasukkan kerugian negara yang diperoleh dari perhitungan keuntungan ilegal dari selisih antara harga perolehan impor BBM yang melebihi kuota dengan harga perolehan minyak mentah dan BBM dari pembelian yang bersumber di dalam negeri sebesar US$2,6 miliar.

  • Polisi buru pelaku penjualan kucing kuwuk

    Polisi buru pelaku penjualan kucing kuwuk

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Kawasan Muara Baru masih memburu pelaku kedua pada kasus penjualan satwa langka berupa seekor anak kucing hutan (Prionailurus Bengalensis) atau kucing kuwuk.

    “Pelaku berinisial FAM yang bertempat tinggal di Ciamis yang menjadi pemasok kucing kuwuk ini,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kawasan Muara Baru Ipda Fauzy Widi di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan, pelaku ASM (27) yang sudah ditangkap Polsek Kawasan Muara Baru mengaku membeli satwa langka tersebut dari FAM di Ciamis.

    Ia mengaku sudah membeli tiga ekor kucingyang berusia dua bulan tersebut ke pelaku FAM. Kucing tersebut dijual pelaku FAM ke AMS sebesar Rp250 ribu per ekor.

    “Pelaku ASM mengaku dua ekor kucing yang sudah dibeli berhasil kabur dari rumahnya di kawasan Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur,” kata dia.

    Dia mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini untuk menangkap pelaku FAM yang masih menjadi buronan.

    Dia juga menjelaskan pelaku ASM ini diketahui sudah tidak bekerja dan memang kerap memperjualbelikan hewan langka. “Saat ditanya apakah tahu melanggar aturan, pelaku mengetahuinya,” katanya.

    Uang hasil penjualan hewan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Kawasan Muara Baru menangkap seorang pria berinisial ASM (27) yang diduga memperjualbelikan satwa langka seekor anak kucing hutan (Prionailurus Bengalensis) atau kucing kuwuk berusia dua bulan yang dijual secara daring.

    “Pelaku ditangkap di di Jalan Pasar Ikan Modern Muara Baru Kecamatan Penjaringan pada Selasa (7/10),” kata Kapolsek Kawasan Muara Baru AKP Kurniawan didampingi Kanit Reskrim Ipda Fauzy Widi di Jakarta, Jumat (10/10).

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Jakarta yang Butuh Curhat Bisa Akses JakCare
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Oktober 2025

    Warga Jakarta yang Butuh Curhat Bisa Akses JakCare Megapolitan 11 Oktober 2025

    Warga Jakarta yang Butuh Curhat Bisa Akses JakCare
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sri Puji Wahyuni, mengatakan, warga Jakarta yang merasa cemas terus-menerus atau menghadapi masalah psikologis bisa mencurahkan isi hatinya melalui layanan konseling “Jakarta Counseling and Assistance for Resilience and Empowerment” (JakCare).
    “Bisa akses JakCare sementara untuk melegakan saja. Curhat dulu,” kata Sri dilansir dari
    Antara
    , Sabtu (11/10/2025).
    Puji menjelaskan, JakCare dapat diakses melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) atau dengan menghubungi 0800-1500-119 tanpa biaya konsultasi.
    Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, layanan ini telah diakses oleh 1.279 penelepon sejak Mei hingga 7 Oktober 2025. Nomor panggilan JakCare ditangani oleh tenaga profesional yang bekerja secara bergantian dalam tiga
    shift
    setiap hari.
    Puji mengatakan, JakCare menjadi alternatif bagi warga yang belum sempat mengunjungi Puskesmas atau Posyandu dengan layanan kesehatan jiwa.
    Pada Maret 2025, 28 dari 44 Puskesmas Kecamatan di Jakarta sudah menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog.
    Layanan ini merupakan bagian dari upaya promotif dan preventif, yaitu untuk mendeteksi atau mengenali masalah kesehatan mental dan, bila diperlukan, menindaklanjutinya ke fasilitas kesehatan (faskes).
    “Semua keluhan dengan mental itu kami skrining, nanti ketemu gangguan mental emosional. Baru dari situ kami dalami lagi, nanti dirujuk ke fasilitas kesehatan, didalami lagi jenisnya (gangguan kesehatan mental) apa,” ujar Puji.
    Layanan JakCare juga dirancang untuk menangani kasus darurat, termasuk indikasi bunuh diri. Hingga Mei 2025, JakCare telah menyelamatkan dua orang yang berniat bunuh diri.
    Keluhan yang biasanya ditemukan meliputi gangguan cemas, gangguan panik, dan depresi.
    Setelah pengguna menghubungi layanan, dilakukan asesmen awal menggunakan instrumen “JakCare Skrining” (JCS). Tindak lanjut JCS ditetapkan berdasarkan empat kriteria warna, yakni:
    Pemeriksaan kesehatan jiwa dilakukan secara berkala dan mandiri menggunakan instrumen SRQ-29 (
    Self Reporting Questionnaire
    ) pada aplikasi e-Jiwa, dengan periode pemeriksaan setiap tiga bulan hingga satu tahun.
    Layanan ini juga menghubungkan pengguna ke fasilitas pelayanan kesehatan serta instansi atau unit pelayanan terkait.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.