Penerangan Minim Jadi Evaluasi Night at The Ragunan Zoo, Pengelola Minta Pengunjung Maklum
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Penerangan bagi pengunjung menjadi salah satu aspek yang akan dievaluasi pengelola dalam program perdana “Night at The Ragunan Zoo” di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/10/2025) malam.
Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan evaluasi tersebut akan menjadi prioritas dalam pelaksanaan berikutnya karena pencahayaan menjadi faktor penting untuk kenyamanan pengunjung sekaligus kesejahteraan satwa.
“Sudah pasti (kami evaluasi), dari beberapa kali kami lakukan simulasi, penerangan pun jadi satu hal prioritas ya,” ujar Bambang kepada wartawan, Sabtu.
Menurut Bambang, penambahan cahaya hanya dimungkinkan di area publik seperti lapangan, taman, dan area piknik.
Namun, pengaturan penerangan tetap harus memperhatikan kenyamanan satwa, terutama agar tidak terlalu banyak menerima paparan cahaya yang dapat mengganggu aktivitas mereka.
“Kembali lagi kepada pengunjung harus dipahami bahwa tidak boleh ini terlalu terang karena bisa mengganggu satwa ya,” jelasnya.
Ia menuturkan, intensitas cahaya di sekitar area pengunjung saat ini sudah diukur dan berada dalam batas aman bagi satwa di kandang terdekat.
Karena itu, pengelola berharap pengunjung memahami bahwa suasana wisata malam di Ragunan memang berbeda dengan kunjungan siang hari.
“Jadi ini segini cukup dan sudah kami ukur pencahayaan ini hanya untuk jalur pedestrian saja, bukan untuk menerangi seperti siang hari,” tutur Bambang.
Selain mengatur penerangan, pengelola juga membatasi akses pengunjung untuk melihat satwa.
Hanya pengunjung yang menyewa
buggy car
dengan tarif Rp 250.000 untuk lima orang yang dapat melihat satwa nokturnal, yaitu hewan yang aktif di malam hari.
Biaya tersebut sudah mencakup pemandu yang akan menemani tur sekaligus memastikan keamanan pengunjung dan kenyamanan satwa.
“Jadi ada
guidance
, pemandunya, jadi memang benar-benar
safety
untuk satwa juga,” lanjutnya.
Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan wisata malam perdana di Ragunan terbilang tinggi. Data pengelola mencatat, jumlah pengunjung mencapai 3.635 orang pada Sabtu malam.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri, menyampaikan bahwa evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh agar pelaksanaan berikutnya bisa lebih baik.
“Evaluasi dalam waktu cepat setelah malam ini. Besok kita data, kita evaluasi, dan ke depan kita akan buka lagi,” ujar Fajar.
Rencananya, “Night at The Ragunan Zoo” akan kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (18/10/2025) mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/10/12/68eaf7455ba65.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penerangan Minim Jadi Evaluasi Night at The Ragunan Zoo, Pengelola Minta Pengunjung Maklum Megapolitan 12 Oktober 2025
-
/data/photo/2025/10/11/68ea604a9ae57.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Melihat Satwa Saat Night at The Ragunan Zoo Harus Naik Buggy Car, Ini Alasannya Megapolitan 12 Oktober 2025
Melihat Satwa Saat Night at The Ragunan Zoo Harus Naik Buggy Car, Ini Alasannya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Pengunjung “Night at The Ragunan Zoo” hanya dapat melihat satwa dengan menggunakan
buggy ca
r yang disediakan pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/10/2025) malam.
Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, menjelaskan pengunjung yang berjalan kaki tidak diperkenankan mengamati satwa dan hanya diperbolehkan beraktivitas ringan seperti piknik atau olahraga.
“Pengunjung yang berjalan kaki tidak direkomendasikan untuk melihat satwa. Mereka hanya boleh duduk dan piknik, atau olahraga. Sedangkan untuk melihat satwa harus menggunakan
buggy car,
” kata Bambang kepada wartawan, Sabtu.
Menurut Bambang, aturan tersebut diterapkan untuk menjaga kesejahteraan satwa, karena kunjungan malam hari bukanlah hal yang biasa bagi sebagian besar hewan di kebun binatang.
“Pemahaman pengunjung datang ke kebun binatang untuk lihat binatang, tapi itu kalau siang, itu enggak masalah. Kalau ini malam dan ini yang dibedakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pencahayaan juga menjadi faktor penting dalam kegiatan wisata malam tersebut.
Pengelola harus menyesuaikan intensitas cahaya agar tidak mengganggu aktivitas satwa, terutama satwa nokturnal, yakni hewan yang aktif pada malam hari.
Pengelola tetap harus menyesuaikan pencahayaan dengan aktivitas satwa nokturnal atau yang dapat dikunjungi pengunjung.
Untuk menjaga keamanan pengunjung dan kenyamanan satwa, penyewaan
buggy car
dibanderol Rp 250.000 per unit dengan kapasitas lima orang. Fasilitas ini sudah termasuk pemandu yang akan menemani selama perjalanan.
“Jadi ada guidance, pemandunya, jadi memang benar-benar
safety
untuk satwa juga,” lanjut dia.
Antusias pengunjung pada hari perdana wisata malam tersebut terbilang tinggi. Data pengelola mencatat, jumlah pengunjung mencapai 3.635 orang hingga pukul 21.00 WIB.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Fajar Sauri mengatakan pihaknya akan segera melakukan evaluasi agar pelaksanaan berikutnya berjalan lebih baik.
“Evaluasi dalam waktu cepat setelah malam ini. Besok kita data, kita evaluasi, dan ke depan kita akan buka lagi,” ujar Fajar.
Rencananya, program “Night at The Ragunan Zoo” akan kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (18/10/2025) mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/21/68cfbf30e51fc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kabur ke Kali Saat Dikejar Warga Usai Tawuran, Pelajar di Cengkareng Tewas Tenggelam Megapolitan 12 Oktober 2025
Kabur ke Kali Saat Dikejar Warga Usai Tawuran, Pelajar di Cengkareng Tewas Tenggelam
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com —
Seorang pelajar berinisial MAM (17) tewas tenggelam di Kali Green Court, kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, pada Jumat (10/10/2025).
Korban diketahui tenggelam saat berusaha melarikan diri dari kejaran warga usai terlibat tawuran di sekitar lokasi.
“Jadi mereka ini tawuran di sekitar lokasi. Warga yang kesal itu mengejar mereka. Nah, korban sama temannya ini kabur, panik, cebur ke kali,” kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom, dilansir dari
Antara
, Sabtu (11/10/2025).
Parman menjelaskan, korban bersama seorang temannya melompat ke kali untuk menghindari kejaran warga. Namun, hanya satu dari keduanya yang berhasil diselamatkan.
“Satu pelajar berhasil diselamatkan, namun pelajar lain tidak terselamatkan. Kalau dari kesaksian pelajar yang selamat, korban ini tidak bisa berenang. Warga sudah berusaha selamatkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi kali yang berlumpur tebal diduga membuat korban semakin kesulitan untuk berenang.
Tim SAR kemudian diterjunkan untuk mencari korban. Tidak lama setelah tenggelam, jenazah korban berhasil ditemukan oleh petugas di sekitar lokasi kejadian.
“Kemudian, tidak lama setelah tenggelam itu, korban berhasil ditemukan,” kata Parman.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk pelajar yang berhasil selamat.
“Kami sudah periksa beberapa saksi. Di CCTV juga ada video para pelajar dengan korban ini berlarian. Intinya kita masih lidik lah motifnya,” ujar Parman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/11/68ea74dd0a385.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengunjung Keluhkan Minimnya Penerangan di Night at The Ragunan Zoo, Ini Respons Pemprov DKI Megapolitan 12 Oktober 2025
Pengunjung Keluhkan Minimnya Penerangan di Night at The Ragunan Zoo, Ini Respons Pemprov DKI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah pengunjung mengeluhkan minimnya cahaya penerangan pada hari perdana penyelenggaraan “Night at The Ragunan Zoo” di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025) malam.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Fajar Sauri bakal mengevalusias penerangan di sejumlah area kegiatan wisata malam tersebut.
Namun, pengaturan cahaya dilakukan dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kondisi satwa, terutama yang tidak aktif di malam hari.
“Memang ada beberapa area yang tidak boleh diterangkan karena menyangkut lingkungan area satwa yang tidak aktif di malam hari. Kita takut mengganggu,” jelas Fajar, Sabtu.
Keluhan itu datang dari salah satu pengunjung asal Jatipadang, Kiki (27). Ia biasanya rutin berolahraga lari di Ragunan. Kali ini, ia penasaran ingin merasakan pengalaman berolahraga di malam hari.
Namun, pencahayaan yang minim membuat kegiatan malam itu tidak berjalan nyaman.
“Pas ditutup juga sedikit kecewa sih, pencahayaannya kurang banget. Tadi merasa masih gelap, hampir ketabrak anak-anak juga,” ucap Kiki kepada
Kompas.com,
Sabtu.
Menurut Kiki, tingkat pencahayaan di kawasan Ragunan pada malam itu hanya sekitar 10 persen dari ekspektasinya.
Ia juga menyayangkan rute lari yang harus bercampur dengan pejalan kaki karena jalur
jogging
ditutup selama program wisata malam berlangsung.
“Sekarang kan terbatas (rute larinya). Disayangin banget sih, ya. Soalnya
track
larinya itu kan benar-benar enak buat lari,” tutur Kiki.
KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Suasana Night at The Ragunan Zoo, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).
Senada, pengunjung lainnya bernama Mia (32) juga menilai pencahayaan di area Ragunan masih terlalu minim, bahkan di bagian tempat dirinya bersantai bersama keluarga.
“Tadi cahaya ada dari yang lampu jalan sama yang di area pejalan kaki, sisanya tuh dari
booth
yang jual makanan. Jadi masih terlalu gelap sih,” ujar Mia.
Mia berharap pencahayaan di area khusus pengunjung dapat ditingkatkan agar aktivitas rekreasi keluarga lebih nyaman.
“Di sini kan luas jadi biar enggak rabun melihat ke jarak yang jauh,” tuturnya.
Berdasarkan pengamatan
Kompas.com
di lokasi, area pintu masuk pengunjung di Pintu Utara mendapat penerangan dari loket dan lampu penerangan jalan umum (PJU).
Sepanjang jalur menuju area utama, cahaya sesekali berasal dari lampu
buggy car
yang melintas membawa pengunjung menuju zona satwa nokturnal.
Setibanya di persimpangan pertama, penerangan tambahan terlihat di area trotoar yang mengarahkan pengunjung ke dua jalur berbeda.
Secara umum, kondisi pencahayaan di kawasan Ragunan pada malam itu masih tergolong minim, terutama di area menuju satwa nokturnal.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

SIM Keliling hanya tersedia di dua lokasi
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya hanya membuka dua gerai layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Keliling bagi masyarakat Jakarta pada Minggu.
Layanan SIM keliling yang disediakan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya merupakan upaya untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus atau melengkapi salah satu keperluan saat berkendara.
Melalui akun X @tmcpoldametro, diinformasikan, layanan ini buka pukul 07.00-12.00 WIB.
Jakarta Timur : Jalan Raden Inten, samping McDonalds, Duren Sawit
Jakarta Barat : Jalan Panjang, samping Indomaret, Kebon Jeruk
Persiapkan berkas persyaratan untuk bisa mengakses layanan tersebut, yakni foto kopi KTP yang masih berlaku, kemudian SIM lama fisik dan foto kopi, bukti cek kesehatan serta bukti tes psikologi.
Layanan mobil SIM Keliling ini, hanya dapat memperpanjang SIM yang masih berlaku saja untuk golongan tertentu, yakni SIM A dan SIM C.
Layanan ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan SIM C yang masih berlaku. Sedangkan bagi pemegang SIM yang masa berlakunya telah habis wajib mengajukan permohonan SIM baru di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.
Masa berlaku SIM kini dihitung lima tahun sejak tanggal penerbitan dan tidak lagi menyesuaikan dengan tanggal lahir pemilik. Kebijakan ini memastikan bahwa tanggal kedaluwarsa SIM ditentukan berdasarkan waktu penerbitannya, bukan tanggal lahir pemohon.
Untuk biaya perpanjangan, sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku untuk Polri adalah Rp80.000 untuk perpanjangan SIM A dan Rp75.000 untuk perpanjangan SIM C.
Selain biaya tersebut, pemohon juga perlu membayar biaya tambahan lainnya. Mencakup biaya tes psikologi sebesar Rp60.000 dan tes kesehatan sebesar Rp35.000.
Pengendara yang tidak dapat memperlihatkan SIM yang masih berlaku, akan dikenakan sanksi sesuai dengan Pasal 288 ayat 2 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Sanksi maksimal yang bisa dikenakan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/10/11/68ea74dd0a385.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Buggy Car Terbatas Jadi Kendala di Hari Perdana Night at The Ragunan Zoo Megapolitan 12 Oktober 2025
Buggy Car Terbatas Jadi Kendala di Hari Perdana Night at The Ragunan Zoo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Keterbatasan jumlah
buggy car
menjadi salah satu catatan utama pada pelaksanaan perdana wisata malam “Night at The Ragunan Zoo” di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Fajar Sauri mengatakan, Pemprov segera mengevaluasi terkait kekurangan tersebut.
“Kekurangan kami (evaluasi hari pertama) adalah
buggy car
-nya,” kata Fajar kepada wartawan, Sabtu malam.
Menurut Fajar, jumlah
buggy car
yang tersedia belum sebanding dengan antusiasme pengunjung yang ingin menikmati pengalaman melihat satwa di malam hari.
Apalagi, buggy car menjadi keharusan bagi pengunjung yang ingin melihat satwa.
“Memang
buggy car-
nya itu terbatas, karena untuk melihat satwa harus pakai
buggy car
. Kalau kita jalan kaki terlalu jauh,” ujarnya.
Selain keterbatasan
buggy car
, Fajar juga menyebutkan penerangan di sejumlah area menjadi perhatian dalam evaluasi kegiatan wisata malam tersebut.
Namun, pengaturan cahaya dilakukan dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kondisi satwa, terutama yang tidak aktif di malam hari.
“Memang ada beberapa area yang tidak boleh diterangkan karena menyangkut lingkungan area satwa yang tidak aktif di malam hari. Kita takut mengganggu,” jelas Fajar.
Fajar mengaku, jumlah pengunjung pada malam perdana kegiatan itu melampaui ekspektasi pihak pengelola maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Jadi pada pukul 21.00 WIB itu jumlahnya sampai 3.635 orang,” ungkapnya.
Antusiasme tersebut menunjukkan tingginya minat warga Jakarta terhadap wisata malam di kebun binatang Ibu Kota itu.
Fajar menambahkan, Pemprov DKI segera melakukan evaluasi menyeluruh setelah pelaksanaan perdana ini agar kegiatan serupa dapat berjalan lebih baik ke depannya.
“Evaluasi dalam waktu cepat setelah malam ini. Besok kami data, kami evaluasi, dan ke depan kami akan buka lagi,” kata Fajar.
Rencananya, “Night at The Ragunan Zoo” akan kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (18/10/2025) mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

DKI sepekan, konseling lewat JakeCare hingga Ragunan buka malam hari
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan pemerintah menghiasi Jakarta yang terjadi sepekan terakhir, di antaranya warga Jakarta bisa mencurahkan isi hati dengan mengakses layanan konseling “Jakarta Counseling and Assistance for Resilience and Empowerment” (JakCare).
Selain itu masyarakat bisa berwisata hingga berolahraga pada uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) malam hari.
Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.
Warga Jakarta bisa curhat lewat JakCare
Warga Jakarta yang merasa cemas terus-menerus atau menghadapi masalah psikologi bisa mencurahkan isi hati dengan mengakses layanan konseling “Jakarta Counseling and Assistance for Resilience and Empowerment” (JakCare).
“Bisa akses JakCare sementara untuk melegakan saja. Curhat dulu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Berita selengkapnya klik di sini
Investasi Jakarta capai Rp140 triliun di semester pertama tahun 2025
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat total realisasi investasi Jakarta mencapai Rp140 triliun pada semester pertama tahun 2025 atau tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yakni sebesar Rp133,35 triliun.
“Untuk di kuartal I sampai II ini mencapai Rp140 triliun dan akan bertambah lagi. Target kami sekitar Rp160-an triliun sampai akhir tahun,” kata Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto di Jakarta, Kamis.
Berita selengkapnya klik di sini
Pramono sebut tarif transportasi umum di Jakarta termurah
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan sebagian besar tarif transportasi umum di Jakarta merupakan yang paling murah dibandingkan dengan daerah lainnya.
“Tarif di Jakarta ini hampir semua angkutan, dibandingkan dengan kota-kota di tetangga, kita jauh lebih murah,” ujar Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Jumat.
Berita selengkapnya klik di sini
Ilustrasi – Aplikasi JAKI milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yang di dalamnya terdapat layanan konseling JakCare. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Pramono tekankan “good governance” dalam pembangunan Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menekankan prinsip “good governance” (pemerintahan yang baik) dan mendukung kemandirian fiskal daerah dalam pembangunan Jakarta.
“Peran tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan audit integritas terhadap proyek strategis daerah, serta pengembangan berbagai alternatif creative financing guna memperkuat pembangunan daerah,” kata Pramono dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Pembinaan dan Pengawasan (Binwas) Inspektorat Daerah Tahun 2025, di Jakarta Barat, Kamis.
Berita selengkapnya klik di sini
Pramono sebut masyarakat bisa berwisata di Ragunan pada malam hari
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan masyarakat bisa berwisata hingga berolahraga pada uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) malam hari, yang mulai dilakukan pada Sabtu (11/10) ini.
“Saya meminta untuk diuji coba, diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan malam hari. Tetapi juga dibuka untuk orang bisa berolahraga di Ragunan. Karena fasilitas olahraga di Ragunan itu kan termasuk yang paling lengkap,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Berita selengkapnya klik di sini
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/10/11/68ea437fa740f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Terakhir Seorang Ojol Lansia yang Meninggal Sebatang Kara di Kemanggisan Megapolitan 12 Oktober 2025
Cerita Terakhir Seorang Ojol Lansia yang Meninggal Sebatang Kara di Kemanggisan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang sopir ojek
online
(ojol) berusia 63 tahun ditemukan meninggal seorang diri di rumahnya di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (11/10/2025).
Korban diketahui meninggal setelah warga mencium aroma tak sedap dari dalam rumahnya. Temuan tersebut membuat warga melapor kepada Ketua RT setempat, Jamil (42).
Mendapat laporan itu, Jamil langsung mendatangi rumah lansia tersebut.
“Saya ke rumahnya dan keadaan sudah ada mayat,” jelas Jamil saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Sabtu.
Jamil menjelaskan, korban dikenal sebagai sopir ojek
online
yang sudah berusia lanjut dan hidup sebatang kara.
“Ojek
online
, sudah tua juga, umurnya udah 64 tahun dan tinggal sendiri,” ujar Jamil.
Menurut warga, korban terakhir kali terlihat beraktivitas pada Kamis (9/10/2025). Sementara Jamil sendiri terakhir melihat korban dalam keadaan sehat pada Rabu (8/10/2025).
Sejak saat itu, korban tak lagi terlihat keluar rumah hingga akhirnya ditemukan meninggal dalam kondisi sudah berbau.
Jamil menduga, korban meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
Kapolsek Palmerah Komisaris Gamos mengatakan, polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban.
“Masih didalami (penyebab kematiannya),” ujar Gamos.
Polisi telah membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, rumah korban juga telah dipasangi garis polisi guna kepentingan penyelidikan.
Menurut Jamil, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah terhadap warga sekitar.
“Ya, baik dan ramah (orangnya),” kata Jamil.
Namun, belakangan korban jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar karena sibuk bekerja sebagai sopir ojek
online
.
Di usia senjanya, korban masih harus menafkahi dirinya sendiri.
(Tim Redaksi: Omarali Dharmakrisna Soedirman, Mohamad Bintang Pamungkas)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
