Kebakaran Terra Drone: Bos Jadi Tersangka, Terancam Bui Seumur Hidup
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, ditangkap polisi, Kamis (11/12/2025) dini hari, terkait kebakaran di kantornya yang menewaskan 22 orang pada Selasa (9/12/2025).
Penangkapan Wisnu terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 07 detik yang beredar pada Kamis kemarin.
Dalam video, petugas yang mengamankan Michael sempat menyinggung soal status tersangka yang langsung ditetapkan atas dirinya.
Michael pun mempertanyakan apakah penetapan tersangka dilakukan tanpa klarifikasi terlebih dahulu.
Namun, petugas menyatakan sudah ditemukan alat bukti yang menguatkan status tersangka Michael.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, mengatakan, penangkapan dilakukan di apartemen Michael di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Dalam perkembangannya penyidik sudah cukup yakin dan bukti sudah cukup untuk melakukan peningkatan status menjadi tersangka,” ujar Roby usai melakukan olah TKP di halaman gedung PT
Terra Drone
Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis.
Roby lantas membeberkan sejumlah bukti yang menguatkan penetapan Michael sebagai tersangka dalam kasus kebakaran kantor perusahaan.
“Ada barang bukti yang kami gunakan itu ya, pertama adalah keterangan saksi. Yang kedua adalah bukti petunjuk dari dokumen-dokumen yang tidak saya sebutkan di sini karena kepentingan penyidikan,” kata dia.
Barang-barang yang ditemukan di lokasi kebakaran juga telah diuji laboratorium forensik.
“Nanti kita tunggu hasilnya, itu untuk penguatan keyakinan penyidik terhadap perkara ini,” ujar Roby.
Michael Wishnu sebelumnya dipanggil sebagai saksi pada Rabu (10/12/2025).
Namun, dalam perkembangan penyidikan, bukti yang ada dinilai cukup untuk meningkatkan statusnya.
“Sehingga tadi pagi dini hari kami ambil untuk kami amankan dan kita mintai keterangannya sebagai saksi dan tersangka,” ujar Roby.
Michael telah menjalani pemeriksaan pada Kamis. Namun, pemeriksaan lanjutan disebut masih mungkin berkembang.
“Sudah diperiksa dan selesai atau tidaknya nanti akan berkembang dengan situasi dan bukti-bukti baru yang kami temukan,” ucap Roby.
Michael Wishnu sendiri disangkakan pasal berlapis, yakni Pasal 187, Pasal 188, dan Pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Adapun Pasal 187 KUHP terkait dengan perbuatan yang mengakibatkan kebakaran, lalu Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian menyebabkan orang lain meninggal dunia.
Ancaman ketiga pasal ini adalah penjara seumur hidup, sebagaimana diatur Pasal 187 KUHP, Pasal 188 KUHP, dan Pasal 359 KUHP sebagai berikut:
Barang siapa dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan atau banjir, diancam:
Pertama, dengan pidana penjara paling lama 12 tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya umum bagi barang.
Kedua, dengan pidana penjara paling lama 15 tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang lain.
Ketiga, dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang lain dan mengakibatkan orang mati.
Polisi pun membuka kemungkinan munculnya tersangka baru dalam kebakaran kantor PT Terra Drone Indonesia di Kemayoran.
Meski demikian, penyidik masih memerlukan tambahan alat bukti untuk menindaklanjutinya.
Polisi akan memanggil pemilik gedung yang menjadi lokasi kantor PT Terra Drone Indonesia untuk pemeriksaan dalam waktu dekat.
Hal ini dalam rangka penyidikan untuk mengungkap penyebab lengkap kebakaran.
“Untuk pemilik gedung sudah kami pastikan akan menjadi saksi dalam perkara ini nanti penyidikannya kita lihat ke depannya ya,” kata Roby.
Pada Kamis, polisi menyita dua sisa baterai dari titik yang diduga menjadi sumber awal kebakaran di kantor PT Terra Drone Indonesia, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kedua baterai tersebut kini dijadikan barang bukti untuk proses penyidikan atas peristiwa kebakaran yang menewaskan 22 orang.
“Hari ini kami kembali melakukan kegiatan olah TKP. Dan kami mengumpulkan kembali barang bukti. Di antaranya ada sisa baterai tipe 4 cell dan 6 cell dari sisa kebakaran yang berada diduga di titik awal api terjadi,” ujar Plt. Kabid Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri, Kombes Pol Romylus Tamtelahitu, di halaman kantor PT Terra Drone, Kamis.
“Yaitu tepatnya di lantai 1 di gudang, ada yang menyebutnya Gudang 2, ada yang menyebutnya tempat
inventory,”
sambung dia.
Sebelumnya polisi telah menyita sejumlah barang bukti saat olah TKP pertama pada Selasa (9/12/2025) lalu, yakni abu arang sisa kebakaran serta sisa baterai drone tipe 4 cell.
Seluruh barang bukti tersebut selanjutnya akan diperiksa secara forensik.
“Kemudian nanti setelah selesai (pemeriksaan laboratorium) kami akan menyerahkan hasilnya kepada penyidik untuk dapat membantu mengungkap peristiwa yang terjadi,” tutur Romylus.
Selain itu, olah TKP pada Kamis juga menghadirkan tiga orang saksi serta tim kuasa hukum PT Terra Drone Indonesia.
Ke depannya tidak menutup kemungkinan akan ada olah TKP lanjutan.
Polisi hanya akan mengambil barang bukti untuk uji forensik guna mendukung dua pertanyaan penting, yaitu di mana titik awal api dan apa penyebab munculnya api.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai penyebab baterai terbakar, polisi masih butuh waktu untuk memastikan.
“Untuk menjawab itu, nanti kami dari tim Puslabfor Bareskrim Polri mohon kepada masyarakat dan juga teman-teman media untuk bersabar. Nanti pada saatnya nanti akan diungkap, tentu saja atas izin dari penyidik,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/12/12/693afe1ebd84d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran Kios Dekat TKP Pengeroyokan Mata Elang di Pancoran Padam Megapolitan 12 Desember 2025
Kebakaran Kios Dekat TKP Pengeroyokan Mata Elang di Pancoran Padam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Petugas pemadam kebakaran (damkar) selesai memadamkan kebakaran kios-kios di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yang dibakar oleh kelompok orang tak dikenal (OTK), Jumat (12/12/2025) pukul 00.23 WIB.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, proses pemadaman menjadi tontonan warga sekitar. Beberapa di antara mereka merekam peristiwa itu dari dekat.
Saat petugas menyemprot salah satu kios di ujung menuju Jalan Dewi Sartika, terlihat percikan api. Petugas segera menegur warga yang berada di sekitar untuk menjauh.
Lampu di sepanjang jalan sudah padam, sehingga petugas menggunakan senter untuk mencari titik api yang masih menyala.
Setidaknya ada lima kendaraan damkar dikerahkan untuk menangani kejadian ini.
Jalan Raya Kalibata masih ditutup untuk akses keluar-masuk kendaraan.
Sebelumnya diberitakan, satu unit mobil dan sejumlah kios yang berada tak jauh dari lokasi pengeroyokan dua mata elang di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (11/12/2025) malam.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi sekitar pukul 23.30 WIB, kepulan asap terlihat dari sekitar pos polisi di ujung area Taman Makam Pahlawan Kalibata. Saat dipantau lebih dekat, kobaran api tampak semakin jelas.
Satu unit mobil dan beberapa kios pedagang kaki lima (PKL) habis terbakar. Pohon-pohon di sekitar lokasi juga ikut tersulut api.
Warga yang menyaksikan kejadian mengaku khawatir kobaran api merambat hingga ke permukiman.
Sebagai informasi, dua pria diduga
debt collector
atau mata elang dianiaya hingga satu di antaranya tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Peristiwa bermula ketika kedua pria tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor.
Melihat hal itu, lima orang dari sebuah mobil yang berada di belakangnya turun untuk membantu pemotor tersebut.
“Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
Berdasarkan kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
Menurut Mansur, satu dari dua mata elang itu meninggal dunia, sementara rekannya dilarikan ke rumah sakit.
“Satu meninggal, satu lagi dalam keadaan koma,” ujar Mansur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/11/693af7085dc02.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran Kios di Jalan Raya Kalibata Membesar, Damkar Padamkan Api Megapolitan 12 Desember 2025
Kebakaran Kios di Jalan Raya Kalibata Membesar, Damkar Padamkan Api
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah kios pedagang di dekat tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan dua mata elang di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, terbakar pada Kamis (11/12/2025) malam. Api cepat merambat ke kios lainnya.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, kobaran api semakin besar sehingga bangunan kios perlahan runtuh.
Dari salah satu warung makan dekat kios yang terbakar terdengar letupan akibat kebocoran gas. Karena api menyebar dengan cepat, polisi yang berjaga di lokasi tidak sempat mengevakuasi gas dari kios tersebut seperti di kios lainnya.
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berlarian menarik selang air untuk menyiram dua kios yang terbakar paling parah.
Mobil pemadam kebakaran pertama tiba pukul 23.38 WIB dari arah Jalan Dewi Sartika.
Menurut polisi di lokasi, masih ada mobil damkar tambahan yang akan datang untuk menangani peristiwa ini.
Mobil damkar kedua tiba dari arah berlawanan pukul 23.51 WIB. Beberapa warga menyaksikan aksi pemadaman sambil merekam video dan mengambil foto.
Kapolres Jakarta Selatan Nicolas Ary Lilipaly masih memantau langsung penanganan kejadian ini di lokasi.
Sebelumnya diberitakan, dua pria diduga
debt collector
atau mata elang dianiaya hingga satu di antaranya tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Peristiwa bermula ketika kedua pria tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor.
Melihat hal itu, lima orang dari sebuah mobil yang berada di belakangnya turun untuk membantu pemotor tersebut.
“Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
Berdasarkan kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
Menurut Mansur, satu dari dua mata elang itu meninggal dunia, sementara rekannya dilarikan ke rumah sakit.
“Satu meninggal, satu lagi dalam keadaan koma,” ujar Mansur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/11/693af2b184b9e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Mobil dan Kios Dekat TKP Pengeroyokan Mata Elang di Pancoran Dibakar Kelompok OTK Megapolitan 11 Desember 2025
1 Mobil dan Kios Dekat TKP Pengeroyokan Mata Elang di Pancoran Dibakar Kelompok OTK
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Satu unit mobil dan sejumlah kios yang berada tak jauh dari lokasi pengeroyokan dua mata elang di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (11/12/2025) malam.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi sekitar pukul 23.30 WIB, kepulan asap terlihat dari sekitar pos polisi di ujung area Taman Makam Pahlawan Kalibata. Saat dipantau lebih dekat, kobaran api tampak semakin jelas.
Satu unit mobil dan beberapa kios pedagang kaki lima (PKL) habis terbakar. Pohon-pohon di sekitar lokasi juga ikut tersulut api.
Warga yang menyaksikan kejadian mengaku khawatir kobaran api merambat hingga ke permukiman.
“Takutnya rembet ke rumah warga aja,” kata seorang warga bernama Anto (bukan nama sebenarnya), ditemui di lokasi, Kamis.
Polisi kemudian mendatangkan sejumlah alat pemadam api ringan (APAR) untuk menanggulangi objek yang terbakar.
Jalan Raya Kalibata masih ditutup. Hingga saat ini, suara yang terdengar hanya kobaran api dan jalan hanya dibuka untuk personel kepolisian yang melakukan penyisiran lokasi.
Sebelumnya diberitakan, dua pria diduga
debt collector
atau mata elang dianiaya hingga satu di antaranya tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Peristiwa bermula ketika kedua pria tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor.
Melihat hal itu, lima orang dari sebuah mobil yang berada di belakangnya turun untuk membantu pemotor tersebut.
“Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
Berdasarkan kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
Menurut Mansur, satu dari dua mata elang itu meninggal dunia, sementara rekannya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi koma.
“Satu meninggal, satu lagi dalam keadaan koma,” ujar Mansur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/11/693aab6015da0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Meriahnya Christmas Carol Colossal di Bundaran HI, Ada Warna-warni Kostum hingga Boneka Santa Megapolitan 11 Desember 2025
Meriahnya Christmas Carol Colossal di Bundaran HI, Ada Warna-warni Kostum hingga Boneka Santa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Suasana Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat, berubah menjadi lautan keceriaan pada perayaan Christmas Carol Colossal yang digelar pada Kamis (11/12/2025).
Pantauan
Kompas.com
, meski hujan sempat turun, peserta dan pengunjung tetap antusias menikmati pertunjukan yang menghadirkan nuansa Natal kental di jantung Jakarta.
Para penyanyi tampak mengenakan kostum bernuansa merah dan hijau, warna yang identik dengan perayaan Natal.
Mereka berdiri rapi sambil membawakan lagu-lagu Natal, lengkap dengan payung warna-warni yang menambah semarak acara.
Kemeriahan semakin terasa dengan hadirnya boneka Santa Claus dan karakter Suaitepit yang mondar-mandir, menyapa warga, berfoto, serta membagikan hadiah kepada siapa pun yang melintas.
Nyanyian Natal menggema di antara gedung-gedung tinggi kawasan Sudirman-Thamrin, menciptakan suasana hangat di tengah cuaca mendung.
Gubernur DKI Jakarta
Pramono Anung
yang hadir di lokasi menyatakan bahwa kegiatan ini adalah tradisi baru Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk merayakan kebersamaan dan menandakan kerukukan antar-umat beragama di ruang publik.
“Kita memulai tradisi baru. Jakarta akan mengadakan apa yang disebut dengan
Christmas Carol
Colossal yang dimulai dari
Bundaran HI
ini. Mudah-mudahan ini menandakan kerukunan umat beragama di Jakarta selalu terjaga dengan baik,” ungkap Pramono.
Ketua Umum Panitia Natal Pemprov DKI Jakarta Michael memastikan
Christmas Carol Colossal
akan digelar setiap hari pukul 16.00–17.30 hingga 23 Desember, dengan total 100 penampil dari berbagai gereja, panti asuhan, serta komunitas masyarakat.
Mereka akan tampil di beberapa titik lokasi, yakni Bundaran HI, Sarinah, Terowongan Kendal, Taman Literasi Blok M, Taman Ismail Marzuki, hingga tersebar di lima wilayah kota administratif DKI Jakarta.
“Untuk puncak acara nanti di 9 Januari. Natalan Pemprov DKI bersama dengan masyarakat DKI Jakarta, 14.000 orang di JIExpo,” ungkap Michael.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/11/693aecbf37488.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jalan Raya Kalibata Ditutup Pasca-pengeroyokan 2 Mata Elang, Brimob Berjaga Megapolitan 11 Desember 2025
Jalan Raya Kalibata Ditutup Pasca-pengeroyokan 2 Mata Elang, Brimob Berjaga
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan dua mata elang ditutup oleh polisi.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, penutupan berlaku untuk arah dari Jalan Raya Kalibata menuju Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur.
Sementara itu, arus lalu lintas dari arah sebaliknya masih dibuka. Akibatnya, sejumlah pengendara dari arah Jalan Raya Pasar Minggu yang hendak menuju Jalan Dewi Sartika memutar balik kendaraannya.
Selain itu, tiga truk Brimob tampak memasuki area depan Jalan Raya Kalibata. Sejumlah petugas bersiaga dengan perlengkapan lengkap, termasuk rompi anti peluru dan gas air mata.
Beberapa warga setempat yang duduk di pinggir jalan diminta polisi untuk masuk ke area aman.
Sebelumnya, dua pria diduga
debt collector
atau mata elang dianiaya hingga satu di antaranya tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Peristiwa bermula ketika kedua pria tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor.
Melihat hal itu, lima orang dari sebuah mobil yang berada di belakangnya turun untuk membantu pemotor tersebut.
“Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
Berdasarkan kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
Menurut Mansur, satu dari dua mata elang itu meninggal dunia, sementara rekannya dilarikan ke rumah sakit.
“Satu meninggal, satu lagi dalam keadaan koma,” ujar Mansur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2017/07/30/1603774678.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Curi Pipa Tembaga AC dari Gudang, Pria di Tangerang Ditangkap Polisi Megapolitan 11 Desember 2025
Curi Pipa Tembaga AC dari Gudang, Pria di Tangerang Ditangkap Polisi
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com –
Seorang pria berinisial RJT (28) ditangkap polisi setelah kedapatan mencuri pipa tembaga AC dari sebuah gudang di area Pergudangan Bandara Mas, Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Rabu (10/12/2025) pukul 21.33 WIB.
Penangkapan bermula saat polisi menerima laporan warga mengenai aktivitas mencurigakan di salah satu blok pergudangan.
“Anggota memperoleh laporan bahwa terdapat aksi
pencurian
di gudang Blok A9 Nomor 15-16,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/12/2025).
Usai menerima laporan tersebut, pihaknya langsung mengecek lokasi yang dilaporkan dan menemukan pelaku sudah berada di dalam area gudang.
Kemudian, polisi langsung menangkap pelaku di lokasi kejadian. Dari keterangan awal, RJT mengaku tengah mencuri.
“Reza mengakui telah mengambil sejumlah barang berupa komponen pipa tembaga AC dari dalam gudang tersebut,” jelas dia.
Dalam aksinya, pelaku menggunakan sejumlah peralatan berupa gunting, tang, dan kunci ring pas untuk membongkar dan mengambil pipa tembaga dari dalam gudang.
Kemudian, alat yang digunakan untuk kejahatan itu disita polisi sebagai barang bukti sekaligus untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Pelaku beserta seluruh barang bukti diamankan ke Polsek Neglasari guna kepentingan penyidikan lebih lanjut,” jelas dia.
Tidak hanya itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti lainnya, yakni satu gulung pipa tembaga AC, 21 potong pipa ukuran besar, 18 potong pipa ukuran kecil, 18 busa pembungkus pipa, dua gunting, dua tang, satu kunci ring pas, tas gendong, serta dua sarung.
Peristiwa pencurian itu membuat korban mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
“Total kerugian yang dialami pelapor diperkirakan mencapai Rp 4.000.000,” imbuh dia.
Atas peristiwa itu, polisi mengimbau warga untuk tidak ragu melapor jika mengalami gangguan kamtibmas.
“Apabila ada gangguan kamtibmas dan membutuhkan kehadiran Polisi secara cepat untuk segera menelepon di layanan bebas pulsa 110,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/11/693a83d92a83d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693a4e52a8deb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/09/69378233851aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693a827ff2aa4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)