Pramono Anung Janji Tak Akan Gusur PKL jika Terpilih Jadi Gubernur Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Calon gubernur Jakarta nomor urut 3,
Pramono Anung
, menegaskan komitmennya untuk tidak menggusur pedagang kaki lima (PKL) jika terpilih pada
Pilkada Jakarta
2024.
Pernyataan ini disampaikan Pramono saat berkampanye di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/11/2024).
“Nanti kalau saya jadi gubernur Jakarta bagi warga, saya akan menerapkan prinsip begini yang penting tertib, tidak ada penggusuran terutama untuk PKL,” kata Pramono dalam sambutannya.
Pramono menyatakan, fokus utamanya adalah pada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta memastikan para PKL mau diatur dan tertib.
Ia berjanji akan memberikan fasilitas bagi PKL agar dapat berdagang dengan baik dan teratur.
“Buat kaki lima yang penting pemberdayaan dan mau diatur dengan baik sehingga mereka kita fasilitasi dan mereka kita beri ruang untuk bisa bekerja dengan baik,” tambahnya.
Pramono juga menanggapi adanya kekhawatiran bahwa ia akan menyingkirkan PKL jika menjadi gubernur.
“Saya mendengar bahwa seakan-akan kalau kita memimpin (Jakarta), PKL akan dipinggirkan, itu enggak. Saya sudah menyampaikan secara terbuka,” tegas Pramono.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2024/11/10/673032be16342.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Anung Janji Tak Akan Gusur PKL jika Terpilih Jadi Gubernur Jakarta Megapolitan 10 November 2024
-
/data/photo/2024/11/10/67302f5cb4459.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ormas Islam Gelar Aksi Peringatan 400 Hari Genosida Israel di Palestina Megapolitan 10 November 2024
Ormas Islam Gelar Aksi Peringatan 400 Hari Genosida Israel di Palestina
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Majelis Ormas Islam (
MOI
) bersama Front Persaudaraan Islam (
FPI
) menggelar aksi peringatan 400 hari
genosida
Israel di Palestina, di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2024).
Aksi dimulai sekitar pukul 06.00 WIB dengan zikir, doa, pembacaan ayat suci Al-Quran, dan lantunan selawat.
Pengamatan di lokasi menunjukkan ratusan peserta aksi kompak mengenakan pakaian muslim putih untuk pria dan hitam untuk wanita.
Mereka juga memakai selendang bermotif bendera Palestina di leher, sementara sebagian lainnya mengenakan sorban bermotif.
Polisi turut bersiaga di sekitar lokasi, dan sejumlah beton pengaman telah dipasang di belakang lokasi aksi. Salah seorang peserta yang berdiri di atas mobil pikap menyampaikan seruan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
“Menuntut Indonesia serius dalam dukungan kemerdekaan Palestina dengan ikut berperan aktif secara internasional menekan zionis Israel serta para sekutunya, untuk segera hentikan genosida khususnya di wilayah Gaza Utara pada saat ini dan merdekakan Palestina, bukan sekedar ‘
lips services
’ belaka,” ujarnya.
Setidaknya ada enam poin tuntutan yang dibacakan oleh para orator atas nama rakyat Indonesia. Selain itu, mereka juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Malaysia yang berencana mengajukan resolusi untuk mengusir Israel dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Setelah orasi, salah satu peserta mengingatkan massa untuk tak segan mengusir warga Israel yang ditemui di Indonesia.
“Jangan lupa, kalau jalan
ketemu
orang Israel, diusir. Setuju? Di Bali sudah ada orang Israel, kacau tidak?” ujarnya di depan massa.
Aksi diakhiri sekitar pukul 10.00 WIB dengan iringan nyanyian dari grup penampil.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Penggemar K-Pop ke Pramono : `Annyeong Haseo` Om Pram
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com
Pilkada DKI Jakarta 2024
Penggemar K-Pop ke Pramono : `Annyeong Haseo` Om Pram
Dalam Negeri
Sigit Kurniawan
Minggu, 10 November 2024 – 11:24 WIBElshinta.com – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung melakukan dialog dengan para penggemar K-pop alias KPopers di SCBD Park, Jakarta, Sabtu (9/11/2024).
Kehadiran Pramono, yang ditemani putrinya Hanifa Fadhila, disambut para KPopers. Mereka pun menyambut Pramono dengan salam khas Korea.
“Annyeong haseyo Om Pram,”sapa para KPopers saat Pramono dan putrinya masuk ke tempat acara.
Dihadapan para KPopers, Pramono mengaku bukanlah seorang penggila K-pop. Meski begitu, ia telah beberapa kali menonton konser boyband dan bandgirl asal Negeri Gingseng itu.
“Saya diajak sama dia, jadi sudah nonton BTS langsung maupun Blackpink,” ujar Pramono menunjuk sang putri.
Pengakuan Pramono itu langsung disambut riuh oleh para KPopers.
Hal lain yang membuat para KPopers memberikan reaksi yang sama adalah saat Pramono mengaku bahwa lagu-lagu K-pop kerap menemaninya saat bersepeda.
“Om kalau sepeda, lagu wajibnya terus terang aja Blackpink, BTS, Peggy Gou. Kalau BTS ya Dynamite lah. Kalau Blackpink ya How You Like That gitu kan,” aku Pramono.
“Ya lagu-lagu wajib bagi K-pop-K-pop ini. Jadi terus terang Om cukup tahu itu,” tukas Pramono yang disambut riuh para KPopers.
Sumber : Radio Elshinta
-

KPK Geledah Kantor Setda Papua, Usut Dugaan Korupsi Dana Operasional Gubernur
Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi terkait dengan penyalahgunaan dana penunjang operasional dan program peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Teranyar, penyidik KPK melakukan penggeledahan untuk mencari bukti-bukti terkait dengan dugaan korupsi itu di Kantor Setda Papua, Senin (4/11/2024).
“Dari kegiatan tersebut, ditemukan atau dilakukan proses penyitaan dalam bentuk dokumen dan barang bukti elektronik. Dan selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan saksi-saksi,” jelas Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, dikutip Minggu (10/11/2024).
Bukti-bukti yang didapatkan oleh penyidik saat penggeledahan, lanjut Tessa, lalu dikonfirmasi ke sejumlah saksi. Mereka diperiksa di Polda Papua, Jumat (8/11/2024).
Terdapat delapan saksi yang hadir dalam pemeriksaan yaitu di antaranya Staf Bendahara Pemprov Papua Muhajir Suronoto serta Direktur CV Walibhu Irianti YY Telenggen Yoman. Kemudian, ada tiga orang swasta masing-masing yaitu Frederik Banne, Astract Bona dan Yulce Wenda.
Selain itu, terdapat empat PNS yang ikut diperiksa yakni Jhon Kennedy Thesia, Sahar, Anies Liando serta Magdalena Widayati.
“[Saksi] didalami terkait dengan dana operasional kepala daerah dan wakil provinsi Papua 2020-2022,” ujar Tessa pada keterangan terpisah.
KPK masing belum mengungkap secara terperinci kasus tersebut. Namun, diduga terjadi kerugian keuangan negara pada dugaan korupsi dana operasional kepala daerah di Papua yang berasal dari anggaran negara itu.
Berdasarkan catatan Bisnis, KPK sempat menyampaikan tengah mendalami dugaan korupsi itu pada 2023 lalu. Pada saat itu, lembaga antirasuah juga tengah mengusut kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat gubernur saat itu, Lukas Enembe.
Pada Juni 2023, KPK menyampaikan bahwa dana operasional yang dialokasikan untuk Lukas yakni mencapai Rp1 triliun. Terdapat dugaan bahwa dana operasional yang berasal dari APBD Papua itu turut dipakai olehnya untuk berjudi di luar negeri.
“Dari sisi aliran dana itu yang mungkin bisa kita lihat sebagian besar dana yang digunakan oleh yang bersangkutan untuk berjudi. Dari mana dana-dana itu diperoleh sejauh ini memang sebagian besar berasal dari penyalahgunaan APBD,” terang Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada konferensi pers, Senin (26/6/2023).
Meski demikian, Lukas meninggal dunia saat masih mengajukan upaya hukum lanjutan terhadap putusan pengadilan terhadapnya. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto pada Desember 2023.
Pada saat itu, Lukas dijatuhi vonis delapan tahun penjara pada pengadilan tingkat pertama. Hukuman itu lalu diperberat oleh Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta di tingkat banding menjadi 10 tahun. Di sisi lain, dia juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang.
-
/data/photo/2024/11/10/67302ab24a2e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Kolong Jembatan Pakin Siap Direlokasi ke Rusun asal Gratis Megapolitan 10 November 2024
Warga Kolong Jembatan Pakin Siap Direlokasi ke Rusun asal Gratis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah warga yang tinggal di bawah
Jembatan Pakin
, Pademangan, Jakarta Utara, menyatakan kesiapan mereka untuk direlokasi ke rumah susun (rusun) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, asalkan tidak dikenakan biaya.
“Ya, kita sih mau-mau aja, biar ada tempat tinggal yang layak lah,” ujar Jumiati (49) saat ditemui di lokasi pada Jumat sore, (8/11/2024).
Jumiati berharap agar relokasi tersebut tidak membebani biaya, mengingat kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
“Saya sih maunya gratis, kan pendapatannya enggak sesuai dengan pengeluarannya,” tambahnya.
Jumiati menceritakan bahwa suaminya hanya bekerja sebagai tukang ojek
online
dengan penghasilan sekitar Rp 100.000 sehari, yang hanya cukup untuk kebutuhan makan dan ongkos sekolah anak mereka.
Kondisi ini membuat keluarga mereka kesulitan untuk menyewa tempat tinggal yang lebih layak di Jakarta.
Senada dengan Jumiati, Miah (60) juga berharap rusun yang disediakan Pemprov Jakarta tidak memerlukan biaya sewa.
“Saya penginnya gratis lah enggak ada duit bayarnya,” ungkap Miah, Jumat.
Miah tinggal bersama suaminya, seorang lansia yang bekerja sebagai tukang parkir dengan penghasilan harian sekitar Rp 30.000-Rp 40.000, yang cukup untuk kebutuhan makan dan air bersih.
Selama puluhan tahun, pasangan ini terpaksa tinggal di kolong jembatan karena kesulitan ekonomi.
Pemprov Jakarta memang berencana merelokasi warga kolong Jembatan Pakin ke Rumah Susun Petak Habitat Ancol, Jakarta Utara.
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa rusun ini diprioritaskan bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal layak.
“Setelah berbincang dengan warga yang tinggal di bawah jembatan, mereka ingin mempunyai hunian yang layak. Kalau tinggal di dalam kolong jembatan tentunya penyakit sangat rentan sekali menyerang mereka,” ujar Teguh dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).
Rusun Petak Habitat Ancol, yang terletak di Jalan Tongkol 10, Jakarta Utara, direncanakan memiliki sembilan tower, dengan dua tower yang telah berdiri.
Teguh juga meminta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara untuk mendata warga yang tinggal di hunian tak layak, termasuk di kolong Jembatan Pakin.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/10/673026c33588f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Kehilangan Ponsel Saat Pramono Anung Kampanye di Danau Sunter Megapolitan 10 November 2024
Warga Kehilangan Ponsel Saat Pramono Anung Kampanye di Danau Sunter
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang warga kehilangan ponsel atau
handphone
saat menghadiri kampanye calon gubernur (cagub) nomor urut 3,
Pramono Anung
, di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/11/2024).
Peristiwa tersebut terjadi tak lama setelah Pramono meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, ia sempat memberikan sambutan singkat dan menyapa warga yang hadir. Namun, karena jadwal yang padat, Pramono hanya berada di lokasi kampanye kurang dari satu jam.
Sekitar 10 menit setelah Pramono meninggalkan area, panitia kampanye mengumumkan adanya handphone yang hilang.
“Mohon perhatian, ada kawan kita yang kehilangan HP OPPO A11,” ujar panitia dari atas panggung.
Mendengar pengumuman itu, warga yang hadir spontan merespons dengan teriakan, ”
Wuuuu ilang
,” kata mereka serempak.
Panitia meminta agar barang tersebut dikembalikan jika ditemukan.
“Yang berbaik hati tolong diserahkan ke panggung,” imbau panitia.
Selain itu, panitia juga mengingatkan para pengunjung agar menjaga barang berharga mereka masing-masing.
“Dijaga dengan baik-baik, tolong dijaga dompet dan
handphone
,” tambah panitia.
Diketahui,
kampanye Pramono Anung
di Danau Sunter pagi ini ramai dihadiri warga yang ingin bertemu dan berinteraksi langsung dengannya.
Acara tersebut juga menghadirkan berbagai
stand
UMKM dan kuliner.
Tak hanya itu, Pramono menyiapkan tiga ton ikan mas dan lele untuk ditebar di danau, yang bebas dipancing warga secara gratis. Selain itu, ada panggung hiburan untuk warga yang ingin bernyanyi dan berjoget bersama.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

KPK Beberkan Alasan Soal Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih Belum Ditetapkan Sebagai DPO
Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut belum akan menetapkan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor masuk ke daftar pencarian orang (DPO), kendati diduga melarikan diri dalam status tersangka.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menjelaskan, pihaknya saat ini sudah mengajukan pencegahan ke luar negeri terhadap Sahbirin. Hal itu lantaran kepala daerah itu diduga masih berada di dalam negeri.
Oleh sebab itu, terangnya, penyidik masih melakukan pencarian dan belum menetapkan Sahbirin sebagai DPO atau buron.
“Yang kedua, informasi yang saya dapat, penyidik masih memiliki opsi-opsi informasi lokasi di mana yang bersangkutan ini bisa ditemukan. Jadi masih dilakukan proses pencarian yang bersangkutan,” ujar Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, dikutip Minggu (10/11/2024).
Adapun menurut Tessa, seseorang dimasukkan ke dalam DPO ketika semua opsi sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil. Salah satunya yakni tidak ada lagi informasi yang didapatkan terkait dengan keberadaan seorang tersangka.
Namun, dalam kasus Sahbirin, keberadaan paman dari pengusahaa Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam itu masih dijajaki oleh penyidik.
Pada keterangan sebelumnya, KPK memastikan pria yang akrab disapa Paman Birin itu sudah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP). Lembaga antirasuah juga telah menggeledah sejumlah lokasi yang diduga tempat perbuatannya seperti kantor, rumah dinas maupun rumah pribadinya.
KPK lalu menyoroti bahwa Sahbirin juga tidak melakukan aktivitas kesehariannya di Kantor Gubernur kendati belum ditahan. Oleh sebab itu, KPK berkesimpulan bahwa Sahbirin kabur.
Untuk itu, kini KPK telah menerbitkan surat perintah penangkapan dan larangan bepergian ke luar negeri terhadap Sahbirin. Lembaga itu juga menilai Majelis Hakim di PN Jakarat Selatan seharusnya menolak praperadilan yang diajukan tersangka.
Berdasarkan catatan Bisnis, lembaga tersebut telah menetapkan total tujuh orang tersangka termasuk Sahbirin pada Oktober 2024 lalu. Namun, hanya enam orang yang sudah ditahan setelah digelarnya OTT.
/data/photo/2024/11/10/6730333762110.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

