Jenis Media: Metropolitan

  • KPK Lakukan Penggeledahan terkait Korupsi Pengolahan Karet Kementan

    KPK Lakukan Penggeledahan terkait Korupsi Pengolahan Karet Kementan

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah lokasi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan fasilitas pengolahan karet pada Kementerian Pertanian (Kementan) 2021-2023.

    Kasus yang bermula dari pengaduan masyarakat (dumas) itu kini sudah masuk ke tahap penyidikan. Proses penggeledahan oleh tim penyidik juga masih berjalan. 

    “Terkait lokasi geledah, karena masih berproses, belum bisa diumumkan. Jumlahnya baru satu lokasi,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan saat dimintai konfirmasi, Senin (2/12/2024).

    Tessa menyebut sejauh ini tim penyidik telah menemukan dan menyita barang bukti berupa elektronik, uang dan catatan berkaitan dengan perkara tersebut. 

    Lembaga antirasuah menduga kasus dugaan korupsi itu turut menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp75 miliar. “Kerugian negara Rp75 miliar,” ungkap Tessa.

    Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur menjelaskan bahwa pengadaan yang tengah diusut lembaganya itu berupa produk asam untuk mengentalkan karet. Produk itu merupakan produk sampingan dari pembuatan pupuk.

    Produk asam itu, kata Asep, sudah dihasilkan di pabrik yang berlokasi di Jawa Barat. Kementan melakukan pengadaan produk tersebut untuk nantinya disalurkan kepada petani karet. 

    “Cuman yg terjadi adalah terjadi penggelembungan harga di situ, jadi harganya tadinya yang dijual misalnya Rp10.000 per sekian liter, menjadi Rp50.000 per sekian liter,” ungkap Asep pada konferensi pers beberapa waktu lalu. 

  • Jumlah penumpang LRT dan Transjakarta naik pada Oktober 2024

    Jumlah penumpang LRT dan Transjakarta naik pada Oktober 2024

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang layanan MRT Jakarta, LRT Jakarta dan Transjakarta naik lebih dari lima persen pada Oktober 2024 dibandingkan September lalu.

    Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin, menyebutkan jumlah penumpang MRT Jakarta mencapai 3.861.153 orang pada Oktober 2024 atau naik 8,57 persen secara bulanan (month to month) dibandingkan September 2024.

    Sementara apabila dilihat secara tahunan (yoy), jumlah penumpang MRT Jakarta Oktober 2024 naik 22,95 persen, dari 3.140.481 orang (Oktober 2023) menjadi 3.861.153 orang (Oktober 2024).

    “Ini patut kita syukuri sebagai bentuk mobilitas, layanan dan juga terkait bagaimana transportasi publik itu bisa dimanfaatkan lebih banyak untuk masyarakat,” kata Nurul.

    Lalu, dilihat secara kumulatif, jumlah penumpang MRT Jakarta Januari-Oktober 2024 mencapai 32.804.413 orang. Jumlah ini secara kumulatif relatif meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2023 (c-to-c/cumulative to cumulative) yang mencapai 27.294.252 orang atau naik sebesar 20,19 persen.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Psikolog Forensik: Faktor Fantasi Kekerasan Perlu Diperiksa

    Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Psikolog Forensik: Faktor Fantasi Kekerasan Perlu Diperiksa

    Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Psikolog Forensik: Faktor Fantasi Kekerasan Perlu Diperiksa
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang perlu ditelaah untuk memahami motif di balik perbuatan MAS (14).
    Remaja tersebut tega membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), di rumah mereka di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024).
    “Saya juga mencari tahu tentang fantasi-fantasi kekerasan yang ada pada dia. Bicara fantasi kekerasan, berarti relevan bagi kita untuk mencoba,” ujar Reza, dikutip dari
    Kompas TV
    , Senin (2/12/2024).
    Selain itu, analisis lainnya juga harus dimulai dari sistem mikro atau kondisi mental individu. Salah satunya kemungkinan MAS memiliki kondisi mental khusus.
    “Lalu, mencoba mengidentifikasi apa saja yang dia baca, situs apa saja yang dia kunjungi,” ucap Reza.
    Reza juga menyoroti pentingnya untuk menganalisis pola ekspresi amarah MAS selama beraktivitas di lingkungan rumah.
    “Saya akan mencoba menganalisis pola ekspresi amarah, mengecek stabilitas dia di lingkungan pendidikan, juga coba saya cari tahu tentang relasi sosialnya,” ucap Reza.
    Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase, berujar bahwa MAS membunuh ayah dan neneknya, APW dan RM, di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
    “Hari ini ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya,” ujar Febriman.
    Pelaku diduga membunuh ayah dan neneknya menggunakan senjata tajam jenis pisau.
    Keduanya meninggal akibat menerima beberapa tusukan di tubuh. Saat petugas tiba di TKP, kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di lantai dasar rumah.
    “Dua-duanya ada di lantai dasar,” ujar Febriman.
    Pelaku juga menusuk ibunya, AP (40). Namun, sang ibu selamat dalam kondisi luka berat.
    “Untuk ibu sementara sudah kita bawa ke Rumah Sakit Fatmawati dalam keadaan luka berat,” kata Febriman.
    Kini, MAS disebut terus menangis dan menyesali perbuatannya. Saat ini, ia juga menanyakan kondisi ibunya yang sebelumnya turut ditikam.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratusan siswa SD ikuti sosialisasi mitigasi bencana

    Ratusan siswa SD ikuti sosialisasi mitigasi bencana

    Jakarta (ANTARA) – Ratusan siswa Sekolah Dasar Swasta (SDS) Angkasa 1 Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, mengikuti Sosialisasi Mitigasi Bencana yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur, Senin.

    Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) BPBD Kota Administrasi Jakarta Timur, Sukendar mengatakan, kegiatan sosialisasi mitigasi bencana itu diikuti oleh 337 peserta yang terdiri atas siswa-siswi dan tenaga pendidik.

    Dalam kegiatan itu, ratusan siswa dan guru diberikan edukasi tentang bencana gempa bumi, teknik evakuasi mandiri gempa bumi dan teknik evakuasi menggunakan tandu.

    Lalu pengenalan alat pertolongan di permukaan air, simulasi gempa bumi dan sosialisasi nomor Darurat Siaga 112 dan media sosial BPBD DKI Jakarta.

    “Dengan kegiatan ini para siswa dan guru SDS Angkasa 1 mendapatkan pengetahuan tentang kebencanaan khususnya bencana gempa bumi,” katanya.

    Selain itu, kata Sukendar, dengan sosialisasi ini diharapkan para guru mempunyai dasar tentang teknik berlindung dan evakuasi menggunakan peralatan.

    Dengan pengetahuan itu, kata dia, diharapkan ketika terjadi bencana, semua peserta tidak panik. Saat terjadi bencana para guru tidak panik dan apa yang terlebih dahulu dilakukan atau saat evakuasi peserta didik.

    “Semoga ilmu yang didapat bisa diketoktularkan kepada keluarga dan kerabat terdekatnya sehingga mengurangi terjadi risiko kecelakaan saat terjadi bencana,” ujarnya.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polda Metro Jaya periksa anggota yang diduga bunuh ibunya di Bogor

    Polda Metro Jaya periksa anggota yang diduga bunuh ibunya di Bogor

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap salah satu anggotanya berinisial NP (41) yang diduga melakukan pembunuhan terhadap ibunya berinisial HS (61) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

    “Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik dan pemeriksaan para saksi-saksi saat ini sedang berjalan,” kata Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Bambang Satriawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Bambang menambahkan, tersangka NP

    merupakan Anggota Polres Metro Bekasi dan berpangkat Aipda.

    Namun untuk lebih detail informasi kasus tersebut, dia menjelaskan akan disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Polisi Ade Ary Syam Indradi. “Nanti data lengkap akan disampaikan melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya,” katanya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (1/12) sekitar pukul 21.30 WIB di warung milik korban di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

    Saat kejadian, saksi melihat pelaku, yang merupakan anak kandung korban, mendorong ibunya hingga jatuh.

    “Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian mengambil tabung gas elpiji 3 kg dan memukulkannya ke kepala korban sebanyak tiga kali, dari saksi mata yang melihat langsung,” kata Kapolres Bogor AKBP AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam keterangannya yang diterima Senin.

    Rio menjelaskan, korban sempat dibawa ke RS Kenari oleh warga yang melaporkan kejadian tersebut. Namun, nyawanya tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia.

    Setelah kejadian, pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan mobil pikap. “Namun, beberapa jam kemudian, pelaku ditemukan di sekitar jalan raya depan RS Hermina Cileungsi dan berhasil diamankan Polres Bogor,” katanya.

    Rio menambahkan barang bukti berupa tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) telah diamankan oleh polisi. Sedangkan jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mendukung penyelidikan lebih lanjut.

    Pihaknya terus berkoordinasi dengan Propam Polda Metro Jaya untuk terkait kode etik. Terkait tindak pidananya akan diproses lebih lanjut di Polres Bogor.

    “Kami pastikan penanganan kasus ini dilakukan sesuai prosedur karena berkaitan dengan tega membunuh ibu kandungnya sendiri,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Dikenal Sosok yang Pendiam dan Pintar

    Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Dikenal Sosok yang Pendiam dan Pintar

    Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Dikenal Sosok yang Pendiam dan Pintar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – MAS (14), remaja yang membunuh ayahnya APW (40) dan neneknya, RM (69) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dikenal memiliki sifat pendiam dan berprestasi di dunia akademik.
    Salah satu kerabatnya, AR (37), mengatakan, MAS juga dikenal sosok yang mudah berbaur dengan keluarga lainnya.
    “Kalau sosok anak ini sebenarnya pendiam ya, cuma dia berbaur dengan sepupunya, main bareng itu akrab. Terus akademisnya juga pintar. Kayak anak-anak pada umumnya lah,” kata AR saat ditemui di Cilandak, Senin (2/11/2024).
    Selain itu, AR juga menyoroti soal pola asuh kedua orangtua pelaku, APW (40) dan AP (40) terhadap MAS yang dinilai tanpa kekerasan.
    Bahkan, AR menilai keluarga MAS adalah keluarga yang hangat dan ceria. 
    “Kalau itu (pola pengasuhan yang keras) saya berani bilang enggak ada sama sekali. di sini keluarganya lembut semua, ramah, ceria, ya gimana keluarga yang hangat. Enggak ada konflik atau apa,” kata AR.
    Maka dari itu, AR terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh MAS dengan menikam ayah, ibu, dan neneknya.
    “Terus prestasi juga, ibu korban pernah cerita bagus juga. Saya enggak tahu kenapa bisa kayak gini,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
     
    Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah. Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
    Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
    Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.
    Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan. Seorang petugas keamanan memanggil MAS.
    Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah. Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Oknum Polisi Hantam Ibu Kandungnya dengan Gas 3kg Hingga Meninggal di Bogor

    Kronologi Oknum Polisi Hantam Ibu Kandungnya dengan Gas 3kg Hingga Meninggal di Bogor

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi mengungkap kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota terhadap ibunya menggunakan gas 3kg hingga meninggal dunia.

    Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan kejadian itu Minggu (1/12/2024) sekitar pukul 21.30 WIB di warung milik korban Herlina Sianipar (61).

    “Saat kejadian, saksi melihat pelaku, yang merupakan anak kandung korban, mendorong ibunya hingga jatuh,” ujar Rio dalam keterangan tertulis, Senin (2/12/2024).

    Selain mendorong ibunya, oknum polisi Nickson Pangaribuan atau NS (41) itu juga diduga telah menghantamkan gas LPG 3kg sebanyak tiga kali.

    “Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian mengambil tabung gas LPG 3 kg dan memukulkannya ke kepala korban sebanyak tiga kali, dari saksi mata yang melihat langsung,” tambahnya.

    Kemudian, kata Rio, korban sempat dibawa ke RS Kenari oleh warga yang melaporkan kejadian tersebut. Namun, nyawanya tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia.

    Di sisi lain, NS sempat melarikan diri dengan menggunakan mobil pikap. Selang beberapa jam kemudian, pelarian oknum anggota Polda Metro Jaya itu diamankan di Jalan Raya sekitar RS Hermina.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Propam Polda Metro Jaya untuk terkait Kode Etik nya, terkait Tindak Pidana nya akan diproses lebih lanjut di Polres Bogor, Kami pastikan penanganan kasus ini dilakukan sesuai prosedur karena berkaitan dengan tega membunuh Ibu Kandungnya sendiri ,” pungkas Rio.

  • Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Dikenal Sosok yang Pendiam dan Pintar

    Keluarga Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dikenal Sangat Hangat

    Keluarga Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dikenal Sangat Hangat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – AR (37), kerabat keluarga APW (40) dan RM (69), ayah dan nenek korban pembunuhan anak berinisial MAS (14) di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengaku terkejut dengan insiden ini.
    Pasalnya, AR yang merupakan sepupu APW itu menilai, keluarga korban terbilang hangat.
    “Saya enggak percaya sih sebenarnya karena keluarga ini kan keluarga yang super hangat ya ibaratnya. Terus juga enggak ada perilaku yang negatif, sama sekali enggak ada. Di sini tuh rumah yang hangat gitu ibaratnya,” kata AR saat ditemui di Cilandak, Senin (2/12/2024).
    AR juga menyebut, MAS tidak pernah menunjukkan sikap negatif terhadap anggota keluarga.
    Menurut dia, pelaku hidup seperti remaja pada umumnya yang berbaur dengan keluarga, walaupun sifatnya pendiam.
    “Sekitar dua minggu lalu, waktu itu kita ada acara kumpul keluarga besar di Puncak ya kita main, kita guyub, kita bercanda-bercanda sama pelaku juga,” tambah AR.
    AR pun meyakini orangtua MAS tidak menerapkan pola asuh yang keras terhadap sang anak. Bahkan, AR bilang, orangtua MAS adalah sosok yang lembut, ramah, dan jauh dari konflik.
    “Kalau itu (pola pengasuhan yang keras) saya berani bilang enggak ada sama sekali. Di sini keluarganya lembut semua, ramah, ceria, ya gimana keluarga yang hangat. Enggak ada konflik atau apa,” kata AR.
    Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
    “Hari ini ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya,” ujar Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase saat dikonfirmasi.
    Pelaku diduga membunuh ayah dan nenek menggunakan senjata tajam jenis pisau. Keduanya meninggal akibat menerima beberapa tusukan di tubuhnya.
    Saat petugas tiba di TKP, kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di lantai dasar rumah.
    “Dua-duanya ada di lantai dasar,” ujar Febriman.
    Pelaku juga menusuk ibunya, AP (40). Namun, sang ibu selamat dalam kondisi luka berat.
    “Untuk ibu sementara sudah kita bawa ke Rumah Sakit Fatmawati dalam keadaan luka berat,” ujar dia.
    Pelaku saat ini sudah ditangkap dan tengah diperiksa di Polsek Cilandak.
    “Untuk data-data sedang kita susun oleh anggota. Untuk pelaku atau tersangka sudah diamankan di Polsek Cilandak,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pohon tumbang di Kemayoran saat hujan, 2 korban dilarikan ke RS

    Pohon tumbang di Kemayoran saat hujan, 2 korban dilarikan ke RS

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pohon di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, tumbang saat hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan dua orang tertimpa rumah dan dilarikan ke rumah sakit (RS).

    “Kejadian pohon tumbang menimpa rumah di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran, terdapat dua orang korban,” kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Subadi saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Saat ini petugas masih melakukan upaya penyelamatan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi adanya korban lainnya.

    Selain menutup ruas jalan, batang pohon yang tumbang juga merusak rumah warga yang tertimpa pohon.

    Dua korban tersebut, yakni William (32) dan Kardi (70). Setelah dievakuasi di tempat kejadian perkara (TKP) langsung dilarikan ke rumah sakit.

    Namun, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut lokasi rumah sakit yang menangani korban tersebut. Korban dibawa oleh Pusat Krisis Dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) dan ditangani bersama Dinas Kesehatan Jakarta.

    “Korbannya ada dua tertimpa, mereka luka. Sudah dalam penanganan di TKP terus dibawa ke rumah sakit. Cuma kita belum terinfo lagi karena dibawa oleh petugas kesehatan,” ujar Subadi.

    Hingga saat ini, Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat bersama jajaran dari Sudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) serta petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) setempat.

    “Saat ini, kita masih upaya penyelamatan di TKP. Kita masih penanganan bersama jajaran samping,” kata Subadi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Biskita Transpakuan Bogor Hanya Akan Beroperasi di 2 Koridor pada 2025

    Biskita Transpakuan Bogor Hanya Akan Beroperasi di 2 Koridor pada 2025

    Biskita Transpakuan Bogor Hanya Akan Beroperasi di 2 Koridor pada 2025
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com 
    – Transportasi massal
    Biskita Transpakuan
    Bogor dipastikan tetap beroperasi pada 2025, tetapi hanya melayani dua koridor prioritas.
    Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari menyatakan, dua dari empat koridor yang paling menguntungkan akan beroperasi.
    Hal ini dilakukan karena pada 2025, Biskita Transpakuan tidak lagi disubsidi oleh Pemerintah Pusat dan menggunakan APBD Kota Bogor.
    “Mungkin koridor kita akan membiaya dua dulu, yang mana dari empat dan dua ini adalah yang paling tinggi dan juga paling secara ekonomi paling masuk. Sudah dihitung dan dikaji,” ucap Hery kepada
    Kompas.com,
    Senin (2/12/2024).
    Berdasarkan data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan pada September 2024,
    load factor
    (rasio keterisian penumpang) menunjukkan Koridor 1 memiliki
    load factor
    sebesar 65,23 persen, sementara Koridor 2 melampaui target dengan angka 111,89 persen.
    Sebaliknya, dua koridor lainnya, yakni Koridor 5 (49,67 persen) dan Koridor 6 (23,65 persen), menunjukkan tingkat keterisian yang jauh lebih rendah.
    Dari data tersebut, Koridor 1 (Terminal Bubulak-Cidangiang) dan Koridor 2 (Terminal Bubulak-Baranangsiang-Ciawi) menjadi pilihan utama untuk dilanjutkan operasionalnya pada 2025.
    Untuk mendukung operasional dua koridor tersebut, DPRD Kota Bogor telah mengalokasikan anggaran Rp 10 miliar dalam APBD 2025.
    Dana ini akan digunakan dengan skema pembelian layanan atau buy the service (BTS) seperti tahun-tahun sebelumnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.