APBD Depok 2026 Turun Rp 342 Miliar Dibanding 2025, Perjalanan Dinas Dipangkas
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
DPRD Kota Depok mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok Tahun 2026 sebesar Rp 4,39 triliun, turun Rp 342 miliar dibandingkan APBD 2025 Rp 4,64 triliun.
Ketua
DPRD Depok
Ade Supriyatna menyampaikan, penurunan ini terjadi akibat dampak
pemangkasan transfer
ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
“Ini (APBD 2026) saja perubahan dari mulanya Rp 4,6 triliun, persis seperti penurunan TKD kan, itu turun Rp 342 miliar dari pusat,” kata Ade saat ditemui
Kompas.com
, Kamis (27/11/2025) sore.
Pemangkasan ini telah melalui proses diskusi panjang terutama di rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Depok, yang mengupayakan tak ada dampak besar pada pelayanan publik.
Hasil pemangkasan mencatat adanya pengurangan makan dan minum setiap rapat, ATK, penyelenggaraan Bimtek, hingga
perjalanan dinas
anggota.
“(Perjalanan dinas) dipangkas 50 persen kita itu, sekitar belasan miliar (sekarang),” ujarnya.
Meski demikian, kebijakan fiskal ini berdampak pada program Universal Health Coverage (UHC) di Depok yang semulanya mempunyai skema non cut-off.
Diperkirakan, kebutuhan anggaran baru terpenuhi sekitar Rp 102 miliar dari total Rp 152 miliar.
“Nah, ketika berkurang yang harusnya Rp 152 miliar, baru menganggarkan Rp 102 miliar itu untuk penerima bantuan iuran (PBI) sehingga level UHC masih cut off,” ujar Ade.
“Kita masih harus intervensi bantuan kesehatan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT) nanti,” sambungnya.
Perlu diketahui, UHC adalah program untuk warga yang tidak mempunyai atau status BPJS Kesehatan mati karena jatuh miskin, lalu Pemkot Depok akan otomatis mengaktifkannya dengan anggaran tersedia.
Untuk diketahui, komposisi rincian APBD 2026 sebagai berikut:
– Pendapatan Daerah: Rp 4,16 triliun
– Belanja Daerah: Rp 4,39 triliun
– Defisit: Rp 230,7 miliar
– Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun sebelumnya: Rp 160,7 miliar
– Penerimaan Pembiayaan Utang Daerah Rp 82,5 miliar
– Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo Rp 2,475 miliar
– Penyertaan Modal Daerah (PT TIRTA ASASTA) Rp 10 miliar
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Metropolitan
-
/data/photo/2025/11/27/692824e61c472.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenag DKI Ungkap Alasan Tutup Jalan DI Panjaitan untuk Parkir Mobil Megapolitan 27 November 2025
Kemenag DKI Ungkap Alasan Tutup Jalan DI Panjaitan untuk Parkir Mobil
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta mengungkap alasan jalan di depan kantor mereka ditutup pada malam hari.
Kepala Kanwil
Kemenag DKI Jakarta
Adib mengatakan, penutupan jalan dilakukan untuk menjaga keamanan aset selama proses pembangunan berlangsung.
“Iya sebenarnya kalau buka-tutup malam ya memang karena masih ada kendaraan-kendaraan kita di luar, untuk menjaga aset-aset kita juga sebenarnya, keamanan kita tutup,” jelas Adib kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).
“Karena itu keamanan tadi. Karena banyak mobil kita yang disimpan di luar gitu, untuk keamanan itu kita tutup gitu. Seperti itu. Nah, tapi kalau sekarang karena sudah bisa masuk semua ke dalam, jadi sudah bisa semuanya,” sambungnya.
Adib menjelaskan, penutupan jalan tersebut berawal dari adanya proyek pembangunan di lingkungan kantor yang masih berjalan.
Proyek yang dimaksud adalah pembangunan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) oleh Kementerian PUPR.
Sebagai kompensasi terdampaknya area kantor oleh pelebaran jalan, Kanwil Kemenag DKI memperoleh fasilitas pengganti.
“Karena memang lahan itu sebelumnya adalah memang lahan kita, lahan parkir Kementerian Agama, yang terkena perluasan Tol Becakayu,” ucap Adib.
“Karena kena perluasan Tol Becakayu itu, maka kemudian kita dengan PUPR menyiapkan untuk bangunan sebagai lahan parkir pengganti itu,” jelas Adib.
Adib menambahkan, pembangunan fasilitas pengganti tersebut masih berlangsung. Namun, area parkir baru yang berada di belakang kantor sudah dapat digunakan sejak akhir Oktober 2025.
“Karena lahan parkir di belakang sudah siap, parkir yang sebelumnya berada di depan sudah kami pindahkan seluruhnya. Itu sebabnya akses jalan sekarang bisa dibuka kembali,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan ruas Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, tepatnya di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DKI Jakarta ditutup pada malam hari viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram
@
ijooel, terlihat
Jalan DI Panjaitan ditutup
menggunakan seng meski tidak ada pekerjaan proyek. Penutupan tersebut bahkan diduga dimanfaatkan sebagai area parkir mobil milik Kanwil Kemenag DKI Jakarta.
Selain itu, jalan tersebut juga dipasangi barrier beton sehingga mobil tidak bisa melintas. Hanya sepeda motor yang dapat melewati jalur itu pada pagi hari.
Dalam video tersebut, beberapa mobil tampak terparkir di sisi jalan yang ditutup.
Namun, berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, Kamis (27/11/2025), petugas Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) terlihat membongkar barrier beton menggunakan mobil crane untuk mengangkat dan memindahkannya ke truk.
Sejumlah pekerja proyek juga tampak melepas penutup seng dan membersihkan puing-puing sisa pekerjaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/27/69281ac31b499.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Penjaga Makam TPU Rorotan, Standby 24 Jam untuk Gali Kubur Megapolitan 27 November 2025
Cerita Penjaga Makam TPU Rorotan, Standby 24 Jam untuk Gali Kubur
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Di siang yang teduh di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, suasana pemakaman tampak sepi.
Sejumlah petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) berbaju warna hijau muda menjalankan tugas sehari-hari di antara barisan nisan yang berjajar rapi.
Cuaca saat itu tidak terik, matahari tertutup awan, dan angin beberapa kali bertiup kencang membuat udara terasa adem.
Di tengah suasana tenang itu, Kholil (25) duduk sejenak menikmati waktu istirahat.
Sesekali ia memainkan topi hitam yang ia letakkan di pangkuannya.
Kholil merupakan anggota PJLP yang bekerja di bidang pemakaman di bawah naungan Dinas Pertamanan dan Kehutanan (Distamhut) DKI Jakarta.
Saat ditemui Kompas.com pada Kamis (27/11/2025), Kholil sedang menikmati istirahat siangnya setelah menggali dua liang makam baru di TPU Rorotan.
Menurut Kholil, penggali makam adalah pekerjaan yang tidak pernah berhenti.
Hampir setiap hari ada yang dimakamkan, baik dari jalur umum maupun rujukan dari rumah sakit dan dinas sosial.
“Kita kerja pakai tim, satu tim 6–7 orang. Totalnya ada lima grup, semuanya masuk tiap hari,” jelasnya.
Tidak ada sistem piket. Lima tim masuk bersama-sama setiap hari.
Galian dikerjakan bergiliran dari grup ke grup berikutnya.
Kholil mengungkapkan, pekerjaan penggali makam merupakan pekerjaan yang dituntut untuk selalu siap 24 jam.
“Kalau untuk absen kita jam 07.00 WIB itu sudah absen. Absen pulang ya jam 16.00 gitu kan. Tapi kalau untuk kerjanya kita 24 jam harus siap. Kalau misalkan ada galian malam nih, ya kita harus siap malam-malam,” ujar dia.
Jika pemakaman dilakukan malam hari, biasanya karena dua hal, yakni harus menunggu kedatangan keluarga dari jauh atau untuk menangani korban kecelakaan.
“Harus segera dikubur, bau kan,” kata dia.
Sering kali laporan masuk lebih dulu sebelum keluarga tiba, sehingga Kholil dan tim memilih langsung menggali liang kubur meski jenazah baru dijadwalkan datang sore atau malam hari.
Setelah galian selesai, mereka tetap berjaga di TPU hingga keluarga tiba dan prosesi pemakaman tuntas.
Cuaca sejuk saat malam hari di TPU Rorotan ditambah fasilitas pencahayaan yang cukup baik membuat Kholil tidak keberatan melakukan hal itu.
“Kalau untuk malam sih enggak ngaruh (penerangan). Malam enak, sejuk kalau malam. Enggak panas ya, aman kerjanya,” ujar Kholil.
Di tengah cuaca yang tidak menentu, kondisi lapangan tidak selalu mudah.
Saat hujan, tanah menjadi sangat licin dan pacul sulit dikendalikan karena lumpur menempel tebal di mata alat.
Menurut Kholil, situasi itu membuat proses penggalian lebih lambat dan menuntut tenaga ekstra agar tetap aman bekerja di area galian yang mudah ambles.
Di beberapa titik, para penggali kuburan juga sering berhadapan dengan akar pohon yang melintang di bawah tanah maupun batu-batu keras yang menyulitkan proses penggalian.
“Kalau akar kan susah. Kadang melintang gini akarnya. Kalau sudah melintang gini, panjang ya, kita harus pakai mesin potong,” ucap Kholil.
Untuk kasus seperti ini, tim biasanya menggunakan alat berat manual seperti palu besar atau gergaji agar liang kubur tetap bisa dikerjakan sesuai kedalaman yang ditentukan.
Ada pula lokasi-lokasi tertentu yang cepat mengeluarkan air tanah, sehingga kedalaman galian harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Hal ini pun harus dijelaskan kepada pihak keluarga sebelum pemakaman berlangsung.
Sebagai PJLP, para pekerja di makam mendapatkan perlengkapan kerja standar yang disediakan oleh Dinas Pertamanan dan Kehutanan.
Setiap orang memegang satu pacul pribadi, sementara alat lain seperti garpu tanah, linggis galian, atau mesin gergaji dibagikan per tim.
Dengan perlengkapan yang relatif lengkap, mereka dapat mengerjakan penggalian dari awal hingga merapikan makam setelah jenazah dimakamkan.
“Kalau emang buat alat gali sih emang lengkap fasilitasnya ada semua. Masing-masing dikasih, kayak pacul juga dikasih,” kata Kholil.
Selain itu, mereka juga terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sehingga terlindungi bila terjadi kecelakaan saat bekerja.
Untuk luka ringan mereka memilih menangani sendiri, tetapi jika terjadi cedera yang lebih serius, penanganan dilakukan melalui puskesmas sesuai prosedur.
“Kalau parah langsung pastiin bawa ke puskesmas. Kalau enggak
mah
, ya kita obatin biasa aja,” imbuh dia.
Statusnya sebagai PJLP diperbarui setiap tahun melalui kontrak kerja tahunan.
Pembaruan biasanya dilakukan pada akhir tahun, bersamaan dengan pengecekan administratif.
Kholil mengaku tak banyak menuntut soal pekerjaannya.
Ia hanya berharap kontraknya terus diperpanjang, apalagi fasilitas yang ia terima selama ini sudah cukup membantunya bekerja sehari-hari.
Soal gaji, ia menerima apa adanya.
Jika upah minimum provinsi (UMP) Jakarta naik, ia bersyukur.
Jika tidak, ia tetap melanjutkan tugasnya. Baginya, yang paling penting adalah kepastian bekerja.
“Kalau untuk diperpanjang, ya paling semoga diperpanjang teruslah kontraknya. Itu aja sih,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tangani kekerasan terhadap perempuan dan anak, Kemen PPPA hadirkan 138 RBI
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menghadirkan 138 titik Ruang Bersama Indonesia (RBI) untuk menangani masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Pilot project” (percobaan awal) ada di tujuh RBI di kabupaten-kabupaten yang mewakili zona di Indonesia.
“Tahun ini sudah menjadi 138,” kata Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi usai kampanye “Kita Punya Andil, Kembalikan Ruang Aman” di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis.
RBI merupakan ruang koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam penanganan masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Berbagai kementerian/lembaga dan yang paling penting adalah partisipasi masyarakat, bagaimana persoalan kekerasan ini kita selesaikan bersama-sama,” kata dia.
Setiap lembaga terkait, kata Arifatul, banyak memiliki peran dalam RBI sehingga pemecahan persoalan menjadi lebih komprehensif.
“Dari Komnas Perempuan di hal apanya, dari Dinas Kesehatan, Dinas PPAPP, kemudian dari Dinas Pendidikan serta masyarakat juga,” kata Arifatul.
Menurut dia, RBI dapat membantu sebuah desa atau kelurahan dalam membangun ekosistem yang aman bagi perempuan dan anak. “Sehingga desa itu menjadi desa yang inklusif, desa yang mandiri, sejahtera,” katanya.
Adapun angka kekerasan terhadap perempuan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2024, Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mencatat 330.097 kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlah itu meningkat 14,17 persen dari tahun sebelumnya.
Selain menggalakkan kampanye anti kekerasan, kegiatan itu juga diisi dengan simbolis penanaman 10.000 bibit mangrove, penebaran 1.000 benih ikan serta pengibaran bendera merah putih berukuran 10×20 meter di laut.
Selain itu, Tarian Anugerah Biru yang berisi gerakan-gerakan bertema bahari, marching band dari SMKN 61 Jakarta serta kehadiran ratusan ibu rumah tangga dari wilayah setempat juga turut memeriahkan kampanye tersebut.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Menteri PPPA kampanyekan 16 hari anti kekerasan perempuan
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama Komisi Nasional Perempuan serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta mengampanyekan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Kamis.
“Kampanye ini merupakan gerakan bersama, karena kita semua punya tanggung jawab untuk mengembalikan ruang yang aman, baik bagi perempuan maupun anak,” kata Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi usai kampanye “Kita Punya Andil, Kembalikan Ruang Aman” di lokasi tersebut.
Dalam kampanye tersebut, Arifatul menekankan pentingnya kerja sama atau kolaborasi lintas sektor untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hal itu, kata Arifatul, menyusul angka kekerasan terhadap perempuan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya pada 2024, Komnas Perempuan mencatat 330.097 kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlah itu meningkat 14,17 persen dari tahun sebelumnya.
“Akhir-akhir ini, kekerasan terhadap perempuan dan anak angkanya cukup tinggi dan ini harus diselesaikan bersama-sama dari kolaborasi dan sinergi,” ujar dia.
Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, Maria Ulfah juga menekankan pentingnya tanggung jawab semua pihak dalam menciptakan ruang aman bagi perempuan.
“Itu bukan hanya tanggung jawab negara atau lembaga tertentu, melainkan merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat,” kata Maria.
Selain menggalakkan anti kekerasan, kampanye itu juga diisi dengan simbolis penanaman 10.000 bibit mangrove, penebaran 1.000 benih ikan, pengibaran bendera merah putih berukuran 10×20 meter di laut.
Selain itu, Tarian Anugerah Biru yang berisi gerakan-gerakan bertema bahari, marching band dari SMKN 61 Jakarta serta kehadiran ratusan ibu rumah tangga dari wilayah setempat juga turut memeriahkan kampanye.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/11/27/692821bdcfae4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/27/692820d71837e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/27/6927f7d7a4caf.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

