Jenis Media: Kesehatan

  • Kenapa Fans K-pop ‘Galak-galak’? Psikolog Singgung Dampak Celebrity Worship

    Kenapa Fans K-pop ‘Galak-galak’? Psikolog Singgung Dampak Celebrity Worship

    Jakarta

    Belakangan, media sosial X atau yang dulu Twitter sedang ramai membahas tentang banyaknya fans K-pop yang dianggap terlalu terobsesi dengan idolanya. Saat idolanya diserang, maka serangan balik akan dilancarkan dengan ‘membabi-buta’ oleh para fans yang kelewat fanatik.

    Fenomena penggemar yang sangat terobsesi atau pemujaan berlebihan kepada idola mereka, sering disebut sebagai celebrity worship. Tanpa disadari kondisi obsesif ini dapat berdampak buruk pada fans itu sendiri.

    Psikolog Joice Manurung mengatakan celebrity worship atau rasa sayang berlebihan ini akan membuat fungsi rasional seseorang menjadi berkurang.

    “Karena dia menekan emosi. Ketika ada hal-hal yang ‘menyerang’ misalnya idolanya, karena itu orang yang dia kagumi, dia panuti, seakan-akan (serangan itu) menyerang dirinya,” kata Joice saat ditemui di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

    “Sehingga dia juga perlu membela diri. Seakan-akan itu juga menjadi bagian dari dirinya,” sambungnya.

    Joice melanjutkan bahwa model pembelaan diri ini bisa bermacam-macam bentuknya.

    “Dia bisa menyerang orang yang menyerang idolanya atau dia bisa melakukan barikade, perlindungan untuk orang yang dia puja,” katanya.

    “Bisa mengajak orang lain untuk tidak melakukan sesuatu, demi melindungi idolanya. Karena dengan demikin (itu dirasa) juga melindungi dirinya,” sambungnya.

    Batasan Dalam Mengidolai

    Dikutip dari Verywell Mind, demi sebuah kesehatan mental seseorang, sebaiknya memang diperlukan batasan dalam konteks mendukung idola.

    Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pemujaan berlebihan terhadap selebriti berkorelasi dengan kesehatan mental yang buruk dan perilaku maladaptif.

    Untuk mendukung hal ini, pemujaan selebritas berlebihan dikaitkan dengan kesehatan psikologis yang buruk, termasuk kecemasan dan depresi, serta kecemasan dalam hubungan intim.

    Sementara itu, tingkat pemujaan selebritas yang intens-personal dan ambang patologis ditemukan berkaitan dengan perilaku obsesif-kompulsif (OCD) yakni gangguan mental yang ditandai oleh pikiran yang mengganggu dan tidak diinginkan (obsesi) yang memicu dorongan untuk melakukan tindakan berulang (kompulsi) guna meredakan kecemasan.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • Punya IQ Tinggi? Buktikan dengan Pindahkan Batang Korek di Teka-teki Ini!

    Punya IQ Tinggi? Buktikan dengan Pindahkan Batang Korek di Teka-teki Ini!

    Asah Otak

    Aida Adha Siregar – detikHealth

    Selasa, 11 Nov 2025 11:03 WIB

    Jakarta – Lagi penat? Coba segarkan otakmu dengan tantangan ini! Cukup memindahkan satu batang korek supaya operasi bilangannya jadi benar!

  • Ada Faktor Emosi, Mungkinkah Game Online PUBG Pengaruhi Perilaku Ekstrem Anak?

    Ada Faktor Emosi, Mungkinkah Game Online PUBG Pengaruhi Perilaku Ekstrem Anak?

    Jakarta

    Prabowo Subianto belakangan mewacanakan pembatasan game online atau permainan daring yang kuat dengan unsur kekerasan, buntut ledakan di SMAN 72 Jakarta. Pembatasan semacam ini diharapkan bisa menekan kemungkinan dampak yang memengaruhi psikologi dan perilaku sosial anak juga remaja.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi juga menyebut arahan Prabowo spesifik pada game yang misalnya bertema pertempuran seperti PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG). Saat game menampilkan berbagai jenis senjata dan adegan kekerasan.

    “Misalnya PUBG, di situ banyak jenis senjata yang mudah sekali dipelajari. Ini berbahaya karena bisa menumbuhkan kebiasaan melihat kekerasan sebagai hal yang wajar,” tutur Prasetyo.

    Di luar kasus tersebut, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menilai game online memang bisa dipandang sebagai hiburan semata. Ia menyebut hal itu bahkan sudah menjadi bagian dari lingkungan sosial anak, saat interaksi digital juga bisa membawa pengaruh besar, termasuk dari orang tak dikenal.

    “Game online termasuk lingkungan, karena anak bisa kenal banyak orang di luar sana secara daring dan kita tidak tahu asal-usul atau latar belakang mereka seperti apa. Bisa jadi ada pengaruh dari saran-saran yang menyesatkan,” beber Sari, kepada detikcom Senin (10/11/2025).

    Ia menekankan pentingnya pembatasan dan pengawasan terhadap tontonan maupun permainan yang mengandung unsur kekerasan.

    “Game sadis sekarang tampilan-nya sangat detail. Kalau anak sering terpapar, lama-lama hal seperti itu jadi terasa biasa. Ini yang berbahaya,” jelasnya.

    Sari juga menyarankan agar orang tua dan sekolah menyeimbangkan eksposur digital anak dengan kegiatan yang lebih humanis.

    “Tambahkan kegiatan yang mengenalkan berbagai jenis emosi, nilai sosial, toleransi, dan empati. Anak remaja sering kali hanya dibekali norma agama, tapi tidak tahu cara berinteraksi sosial atau memahami konflik. Ini bisa membuat mereka buntu dan melampiaskan emosi dengan cara ekstrem,” lanjutnya.

    Dihubungi terpisah, psikolog anak dan remaja Sani Budiantini Hermawan menyebut, budaya bermain game kekerasan memang sulit dihindari, tetapi tetap perlu diimbangi dengan kontrol dan alternatif yang sehat.

    “Sering kali game berdarah-darah bagi anak bukan hal mengerikan, tapi hal biasa. Ini yang mengkhawatirkan. Orang tua perlu mencari cara agar anak bisa mengerem di situ, misalnya dengan memberi alternatif permainan yang positif,” tutur Sani.

    Ia menambahkan, orang tua perlu memperhatikan perilaku nyata anak di dunia sehari-hari. Apakah permainan tersebut memengaruhi cara bicara, sikap agresif, atau empati anak.

    “Kalau sudah terlihat perubahan perilaku, artinya ada efek yang perlu diwaspadai,” ujarnya.

    @detikhealth_official Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Apa yang Terjadi? Dari perspektif psikolog, perilaku kekerasan seperti ini seringkali merupakan puncak dari gunung es masalah yang lebih dalam. Mari kita buka diskusi tentang kesehatan mental remaja dan pentingnya dukungan. #SMAN72 #KesehatanMental #Psikologi #ledakan ♬ suara asli – detikHealth

    Sani juga menyinggung bahaya lain yang sering tidak disadari, yakni paparan ideologi ekstrem di internet, yang bisa menarik rasa ingin tahu remaja.

    “Anak bisa saja mencari tahu soal terorisme, ideologi ekstrem, atau melihat pelaku kekerasan sebagai role model. Mereka merasa tindakan ekstrem itu bisa menyalurkan emosi atau bahkan menjadikan mereka diperhatikan,” jelasnya.

    Menurut Sani, dalam beberapa kasus, perilaku ekstrem bisa muncul dari akumulasi penderitaan yang tidak tersalurkan.

    “Kadang anak merasa tidak ada yang menolong, lalu mencari cara agar orang tahu dia sedang terluka, salah satunya lewat perilaku ekstrem yang berujung viral,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Dampak Psikis Game Online

    4 Konten

    Game online bertema kekerasan tengah jadi sorotan, dituding mempengaruhi perilaku agresif anak dan remaja. Muncul wacana pembatasan berdasarkan usia.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Makin Sering Diidap Usia Muda, Ini Jenis Penyakit Jantung Terbanyak di Indonesia

    Makin Sering Diidap Usia Muda, Ini Jenis Penyakit Jantung Terbanyak di Indonesia

    Jakarta

    Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini tak hanya dialami oleh lanjut usia, tetapi mereka yang berusia muda juga bisa mengalaminya.

    Spesialis bedah toraks dan kardiovaskular BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo, dr Sugisman, SpBTKV(K), menjelaskan anggapan penyakit jantung hanya menyerang usia lanjut kini sudah tidak berlaku lagi.

    Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak kasus penyakit jantung ditemukan pada kelompok usia muda, bahkan mulai dari usia 30 hingga 40 tahun. Fenomena ini menandakan bahwa komponen usia pada penyakit jantung telah bergeser signifikan ke arah yang lebih muda.

    “Mungkin dalam 5-10 tahun terakhir itu sudah mulai. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini, dalam 5 tahun terakhir, usia muda mendominasi orang dengan penyakit jantung. Jadi itu sudah menjadi lampu merah bagi kita untuk menjadi warning agar menjaga kesehatan jauh lebih baik,” ucapnya dalam tayangan detikSore, Senin (10/11/2025).

    “Penyakit jantung itu adalah pembunuh nomor 1 (di Indonesia). Mortalitasnya itu bisa sampai 45 persen. Dan jumlah kasus baru yang kita baca dari sensus itu bisa sampai 300 ribu per tahun,” lanjutnya lagi.

    Lebih lanjut, dr Sugisman menjelaskan jenis penyakit jantung paling umum ditemukan adalah penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi akibat sumbatan pada pembuluh arteri koroner pembuluh darah yang berfungsi menyalurkan oksigen dan nutrisi ke otot jantung.

    Ketika aliran darah terhambat, otot jantung kekurangan asupan, sehingga kemampuan jantung untuk memompa darah menurun drastis. Selain jantung koroner, ada pula jenis penyakit lain seperti kelainan katup jantung, yang juga banyak dialami usia muda.

    “Termasuk di Indonesia. Negara-negara berkembang itu didominasi oleh kalangan muda. Penyakit-penyakit kelainan katup jantung,” kata dr Sugisman.

    “Selain itu juga ada kelainan pembuluh darah besar. Pembuluh darah besar berupa aneurisma atau robekan pembuluh darah besar. Dan tentu saja penyakit jantung bawaan yang dibawa dari lahir, itu biasanya pasien-pasien keturunan penyakit dibawa dari waktu lahir,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Video: Waspada! Radang Tenggorokan pada Anak Bisa Picu Penyakit Jantung

    Video: Waspada! Radang Tenggorokan pada Anak Bisa Picu Penyakit Jantung

    Video: Waspada! Radang Tenggorokan pada Anak Bisa Picu Penyakit Jantung

  • Tubuh Cepat Drop? Ini Tips Penuhi Kebutuhan Mineral Harian Secara Alami

    Tubuh Cepat Drop? Ini Tips Penuhi Kebutuhan Mineral Harian Secara Alami

    Jakarta

    Menjaga keseimbangan cairan dan mineral tubuh sangat penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang aktif bekerja. Kekurangan cairan dan mineral dapat menyebabkan tubuh cepat lelah yang sering kali tidak disadari.

    Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, dr. Fani Syafani, M.KK, Sp.OK, AIFO-K, mengatakan untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya membiasakan minum air mineral dengan kandungan mineral alami yang cukup setiap hari. Kebiasaan ini sangat dibutuhkan saat bekerja atau beraktivitas berat agar tubuh tetap sehat, segar, dan terhindar dari kekurangan cairan dan mineral alami.

    “Jangan lupa biasakan minum air mineral yang cukup dan tepat. Terutama saat bekerja atau beraktivitas berat, supaya tubuh tetap sehat, segar,” ujar dr. Fani dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

    Tak hanya itu, ia menjelaskan pentingnya memilih jenis air mineral yang tepat untuk yang memiliki kandungan mineral alami , seperti kalsium, magnesium, dan kalium yang berperan menjaga keseimbangan cairan dan mineral agar tubuh tetap bugar dan berfungsi optimal.

    “Pilih air mineral yang tepat, yaitu yang mengandung mineral alami seperti kalsium, magnesium, dan kalium, karena mineral-mineral ini bantu menjaga keseimbangan cairan,” jelasnya.

    Ia menambahkan untuk pekerja aktif, penting untuk memperhatikan jenis air mineral alami yang dikonsumsi karena tubuh tidak hanya kehilangan cairan, tetapi juga mineral penting saat berkeringat.

    “Pekerja yang aktif memang perlu memperhatikan jenis air mineral yang dikonsumsi. Tubuh kehilangan cairan sekaligus mineral penting seperti natrium, magnesium, dan kalium melalui keringat,” katanya.

    “Jika mineral ini tidak diganti dengan baik, bisa menyebabkan kelelahan, kram otot, dan gangguan elektrolit. Jadi, memilih air mineral yang mengandung mineral alami membantu menjaga stamina dan fungsi tubuh selama kita bekerja,” sambungnya.

    Agar mineral alami dalam tubuh tetap bugar dan terhindar dari kekurangan cairan, berikut beberapa tips sederhana, sebagai berikut:

    Tidur cukup 6-8 jam tiap malam agar tubuh bisa memulihkan energi.Perbanyak minum air mineral dengan kandungan mineral alami seperti Le Minerale yang memiliki kandungan mineral alami seperti kalium, magnesium, kalsium, klorida, dan bikarbonat yang tercantum pada label kemasannya.Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk mencukupi cairan dan nutrisi tubuh.Periksa darah jika sering mengalami kelelahan, bisa jadi tanda anemia atau kurang elektrolit.Lakukan peregangan ringan setiap 1 jam duduk agar sirkulasi darah tetap lancar.

    Lebih lanjut, dr. Fani mengingatkan pentingnya menjaga asupan air mineral untuk membantu tubuh tetap segar, menyimak, dan terhindar dari rasa lelah saat beraktivitas.

    “Minum air mineral itu penting, apalagi kalau kamu sering ngantuk saat kerja. Tubuh butuh cairan dan mineral supaya tetap segar dan nggak mudah lelah. Jadi, jangan lupa jaga asupan air mineral dan pola hidup sehat ya,” kata dr Fani.

    Dengan langkah sederhana seperti cukup minum air mineral dengan kandungan mineral alami dan beristirahat cukup, kamu sudah membantu tubuh tetap bugar dan berenergi. Mulailah kebiasaan sehat ini dari sekarang agar stamina dan ketahanan tetap terjaga sepanjang hari.

    (prf/ega)

  • DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan. DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

    Imbauan BMKG

    Pada wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    BMKG meminta masyarakat menghindari aktivitas saat hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang. Sebaiknya juga menjauhi area berikut:

    area terbukapohonbangunan yang rapuh.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Ada beberapa wilayah yang diperkirakan masuk status Siaga atau kondisi hujan lebat dan sangat lebat, yakni:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    (naf/up)

  • Kata Psikolog soal Dugaan Pemicu Anak Bisa Jadi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Kata Psikolog soal Dugaan Pemicu Anak Bisa Jadi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Jakarta

    Kasus ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta menyisakan tanda tanya besar terkait motif di balik pelaku yang masih berstatus pelajar.

    Psikolog Joice Manurung menilai peristiwa ini tidak bisa dilihat semata-mata sebagai tindakan kriminal remaja, melainkan gejala dari masalah psikologis yang kompleks.

    “Kasus seperti ini sangat kompleks. Tidak pernah ada satu penyebab tunggal yang bisa menjelaskan perilaku anak,” ujar Joice saat ditemui detikcom, Senin (10/11/2025).

    Menurutnya, perlu dilakukan asesmen psikologis menyeluruh terhadap pelaku untuk mengetahui kondisi mental dan faktor-faktor yang memengaruhi tindakannya.

    “Pertama, kita pasti cek dulu kondisi mental anak, apakah memang sehat betul-betul, dalam kondisi stabil atau tidak,” jelasnya.

    Selain kondisi mental, Joice menekankan pentingnya menelaah lingkungan keluarga, terutama keseimbangan peran orang tua dan keberadaan figur pendamping yang memberi rasa aman bagi anak.

    “Kita lihat juga bagaimana kondisi rumah, apakah fungsi ayah dan ibu seimbang, apakah ada rasa aman di rumah, atau justru tidak ada figur yang bisa menjadi tempat anak berkeluh kesah. Kalau itu tidak ada, berarti ada situasi yang bolong,” beber dia.

    Menurut Joice, anak yang tumbuh dalam lingkungan tanpa dukungan emosional sering kali kesulitan mengelola stres dan emosi negatif. Dalam beberapa kasus, hal itu dapat memicu perilaku impulsif atau agresif, terutama jika tidak ada ruang aman untuk menyalurkan perasaan.

    Joice juga menyoroti peran penting sekolah dalam membentuk karakter dan empati siswa. Ia menilai, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga ruang pembelajaran moral dan sosial.

    “Di sekolah itu seharusnya ada sistem, tidak hanya sistem pembelajaran, tapi juga sistem pembentukan empati dan moral,” ujarnya.

    @detikhealth_official Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Apa yang Terjadi? Dari perspektif psikolog, perilaku kekerasan seperti ini seringkali merupakan puncak dari gunung es masalah yang lebih dalam. Mari kita buka diskusi tentang kesehatan mental remaja dan pentingnya dukungan. #SMAN72 #KesehatanMental #Psikologi #ledakan ♬ suara asli – detikHealth

    Namun, menurut Joice, masih banyak sekolah yang belum secara konsisten menerapkan sistem tersebut dalam praktik sehari-hari.

    “Seyogianya sudah ada, tapi kadang sistem itu hanya tertulis di atas kertas, tidak diterapkan dalam perilaku,” lanjut dia.

    Ia menekankan empati bukan sifat bawaan, melainkan hasil proses belajar dan pembiasaan. Karenanya, pendidikan karakter perlu diwujudkan dalam bentuk nyata, termasuk penerapan sanksi moral bagi pelaku kekerasan atau perundungan di sekolah.

    “Anak-anak yang melakukan perundungan perlu diberi sanksi, bukan hanya administratif, tapi juga sanksi perilaku dan moral. Dari situ mereka belajar bahwa tindakannya salah dan berdampak pada orang lain,” tegas Joice.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

    Dampak Psikis Game Online

    4 Konten

    Game online bertema kekerasan tengah jadi sorotan, dituding mempengaruhi perilaku agresif anak dan remaja. Muncul wacana pembatasan berdasarkan usia.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto melaporkan peningkatan intensitas hujan kali ini dipengaruhi beragam faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi tersebut, kata dia, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG yang saat ini terpantau di Laut Filipina timur disebutnya bergerak ke arah barat laut menuju Luzon. Walhasil, memberikan dampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini dijelaskan Guswanto, memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Selain itu, kombinasi antara MJO fase 5 (Maritime Continent) dan gelombang Rossby Ekuator serta Kelvin turut memperkuat pembentukan awan konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Pada periode 10 hingga 12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan melanda:

    sebagian besar SumatraKalimantanSulawesiPapuaDKI JakartaDIYBaliNusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status Siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri.

    Peringatan Berlanjut hingga Pertengahan November

    Pada periode 13 hingga 16 November 2025, BMKG memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah daerah.

    Wilayah dengan status Siaga mencakup Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pramono Bakal Gandeng BMKG-BNPB Modifikasi Cuaca”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Kabut Asap Tebal Selimuti New Delhi, Indeks Udara Tembus Level Bahaya

    Kabut Asap Tebal Selimuti New Delhi, Indeks Udara Tembus Level Bahaya

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Selasa, 11 Nov 2025 07:30 WIB

    New Delhi – Kabut asap pekat kembali menyelimuti langit New Delhi dengan kualitas udara level berbahaya. Warga mengeluhkan batuk dan iritasi mata akibat polusi ekstrem.