Jenis Media: Kesehatan

  • BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Kondisi ini diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    BMKG juga memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah wilayah hingga periode 13-16 November 2025

    Penyebab Cuaca Ekstrem

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan peningkatan intensitas hujan kali ini dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG kini terpantau di Laut Filipina timur dan bergerak ke arah barat laut menuju Luzon, yang bisa berdampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini mendorong peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Kombinasi antara Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator memperkuat pembentukan awan di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Wilayah yang Terdampak

    Di periode 10-12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatra Barat, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    Sementara di periode 13-16 November, wilayah dengan status Siaga mencakup:

    Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Imbauan BMKG untuk Masyarakat

    BMKG mengimbau agar masyarakat yang ada di wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Ini terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    Maka dari itu, BMKG meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas saat hujan lebat turun yang disertai petir dan angin kencang. Hindari beberapa area, seperti:

    Area terbuka.Pohon.Bangunan yang rapuh.

    Wanti-wanti Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem

    Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit selama menghadapi cuaca ekstrem tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, mengingatkan untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

    Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rutin melakukan aktivitas fisik, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.

    “Cuci tangan dengan air mengalir dan sabut atau hand sanitizer. Gunakan juga masker bagi orang yang sedang sakit atau jika di keramaian, dan terapkan etika batuk atau bersin,” beber Aji saat dihubungi detikcom, Selasa (11/11).

    “Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi. Misalnya seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis,” tambahnya.

    Aji mengungkapkan vaksin influenza tahunan memang belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia. Tetapi, vaksin tersebut tetap direkomendasikan bila dibutuhkan.

    “Jika sakit memberat, segera ke dokter atau fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Heboh HyunA Pingsan saat Manggung, Benarkah karena Diet Ketat?

    Heboh HyunA Pingsan saat Manggung, Benarkah karena Diet Ketat?

    Jakarta

    Kabar penyanyi Korea Selatan, HyunA, pingsan ketika tampil di acara Waterbomb 2025 Makau membuat banyak penggemar cemas. Dalam rekaman yang beredar, penyanyi berusia 33 tahun itu terjatuh ketika membawakan lagu Bubble Pop. Penari di belakangnya langsung menopang tubuhnya sebelum pihak keamanan membawanya turun dari panggung.

    Sebelumnya, pemilik nama asli Kim Hyun-ah tersebut mengaku pernah kehilangan hingga 10 kilogram dalam waktu singkat. Ia juga mengatakan bahwa tubuhnya akan melemah jika berat badan turun di bawah 45 kilogram.

    Ia juga memiliki riwayat sinkop vasovagal (vasovagal syncope), yaitu kondisi ketika aliran darah ke otak mendadak menurun sehingga menyebabkan pingsan. Ketika tubuh sedang lelah dan tekanan fisik meningkat, kondisi ini lebih mudah muncul.

    Benarkah Diet yang Bikin HyunA Pingsan?

    Penurunan berat badan yang terjadi dalam waktu sangat cepat biasanya berkaitan dengan pembatasan makan yang ketat. Tubuh membutuhkan kalori untuk menggerakkan otot, menjaga metabolisme, mengatur detak jantung, dan mempertahankan suhu tubuh. Ketika asupan kalori terlalu rendah, cadangan energi menipis sehingga tubuh lebih mudah lelah dan sulit mempertahankan kesadaran.

    Pada kebanyakan diet ekstrem, karbohidrat adalah sumber energi yang paling sering ditekan/dikurangi. Padahal, karbohidrat menjadi bahan bakar utama ketika tubuh melakukan aktivitas intens seperti menari sambil bernyanyi di panggung.

    Ketika karbohidrat sangat rendah, kadar gula darah juga dapat ikut turun. Gula darah adalah sumber energi utama bagi otak. Jika kadarnya menurun, otak kesulitan menjaga tekanan darah dan aliran oksigen. Akibatnya tubuh dapat terasa ringan, pandangan menjadi kabur, hingga terjadi pingsan dalam waktu singkat.

    Risiko ini semakin tinggi ketika tubuh bekerja keras di bawah suhu tinggi dan pencahayaan panggung yang kuat. Kondisi tersebut menuntut peredaran darah bergerak lebih cepat untuk mendistribusikan oksigen dan energi. Jika tubuh sedang kekurangan energi, kemampuan sistem peredaran darah untuk mempertahankan suplai oksigen ke otak menjadi terbatas.

    Pada individu yang memiliki riwayat sinkop vasovagal, respons tubuh terhadap tekanan fisik dan emosional dapat menjadi lebih sensitif. Pembuluh darah dapat melebar dan detak jantung melambat sehingga aliran darah ke otak menurun. Situasi ini dapat mempercepat terjadinya hilang kesadaran.

    Proses ini dapat berlangsung dalam hitungan detik. Karena itu, diet yang terlalu ketat tidak hanya membuat tubuh terasa lemas tetapi juga dapat mengganggu kemampuan tubuh menjaga keseimbangan energi dan kesadaran saat melakukan aktivitas fisik.

    Diet Seperti Apa Sih yang Sehat?

    Dalam konteks diet, banyak yang mengira bahwa cara paling cepat untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi porsi makanan hingga sangat sedikit. Pendekatan seperti ini sebenarnya dapat membuat tubuh kekurangan energi. Tubuh tetap membutuhkan bahan bakar agar dapat bergerak, berpikir, dan mempertahankan kekuatan otot. Hal ini menjadi sangat penting bagi mereka yang melakukan aktivitas fisik intens, seperti menari sambil bernyanyi di panggung.

    Sumber energi utama tubuh adalah karbohidrat. Jika karbohidrat ditekan terlalu rendah, tubuh akan mengambil energi dari jaringan lemak dan otot. Keadaan ini dapat menyebabkan tubuh terasa lemas, mudah gemetar, dan stamina menurun.

    Penelitian dari The Journal of Physiology tahun 2016 menunjukkan bahwa seorang dengan aktivitas tinggi cenderung mengalami penurunan daya tahan dan kesulitan mempertahankan fokus saat mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah sangat rendah.

    Karbohidrat yang baik untuk mendukung energi stabil terdiri dari nasi merah, kentang, ubi, oats, dan roti gandum. Makanan tersebut dicerna lebih perlahan sehingga tubuh menerima energi secara bertahap dan tidak cepat habis. Efeknya, tubuh dapat bergerak dengan lebih kuat dan ritme napas lebih mudah diatur ketika beraktivitas.

    Selain karbohidrat, tubuh memerlukan protein yang cukup. Protein membantu menjaga kekuatan otot serta memperbaiki jaringan yang bekerja keras setelah latihan atau pertunjukan. Jika protein kurang, tubuh cenderung terasa lebih cepat pegal dan proses pemulihan menjadi lebih lama. Ikan, telur, tempe, tahu, dada ayam, dan yogurt dapat menjadi pilihan yang ringan tetapi tetap mendukung kebutuhan tubuh.

    Lemak sehat juga memiliki peran penting. Lemak membantu tubuh memproduksi hormon yang mengatur energi, mood, dan pemulihan. Ketika konsumsi lemak menurun terlalu drastis, tubuh sering merasa mudah lelah dan suasana hati lebih mudah turun. Alpukat, kacang-kacangan, ikan berlemak, dan minyak zaitun dapat menjadi sumber lemak yang mendukung metabolisme tetap stabil.

    Hal lain yang sering terlupakan adalah kebutuhan elektrolit. Keringat tidak hanya melepaskan air, tetapi juga natrium dan kalium. Ketika jumlah dua mineral ini turun, tekanan darah dapat ikut menurun sehingga aliran darah ke otak menjadi lebih sedikit. Kondisi ini dapat mempermudah seseorang mengalami pingsan, terutama pada individu yang sudah memiliki riwayat sinkop vasovagal. Oleh karena itu, hidrasi dengan air dan sedikit mineral sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bertenaga.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Berat Badan Hanya 22 Kg, Wanita Ini Meninggal Usai Diet Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Gen Z Banget, Seperti Ini Jika ‘Avoidant Attachment’ Dijelaskan dengan Monyet

    Gen Z Banget, Seperti Ini Jika ‘Avoidant Attachment’ Dijelaskan dengan Monyet

    Jakarta

    Avoidant attachment sedang ramai dibahas di media sosial, khususnya di TikTok. Banyak generasi muda seperti Gen Z mulai mengklaim dirinya sebagai seorang avoidant. Tapi, apa sih avoidant attachment itu?

    Psikolog klinis, Maharani Octy Ningsih menjelaskan bahwa pada avoidant attachment gaya keterikatan di mana seseorang cenderung menjaga jarak emosional, tidak nyaman dengan kedekatan, dan lebih memilih untuk mandiri.

    “Hal ini biasanya memang berakar dari pengalaman traumatis dari hubungan sebelumnya atau juga pengalaman masa kecil mereka dimana kebutuhan emosinya tidak terpenuhi dengan baik,” kata Rani saat dihubungi detikcom, Rabu (5/11/2025).

    Rani melanjutkan, mereka yang tergolong sebagai seorang avoidant mungkin disebabkan kelelahan secara emosional atau mempunyai pengalaman buruk sebelumnya, sehingga takut untuk membuka diri lag, terkikisnya rasa percaya diri, atau bahkan trauma.

    Dalam banyak kasus, menghindar adalah bentuk mekanisme pertahanan diri di mana cara otak melindungi diri dari potensi stres sosial.

    “Namun, kalau penghindaran tersebut berlangsung lama, membuatnya sulit membangun, atau mempertahankan hubungan, dan disertai rasa malu atau takut ditolak yang kuat, maka bisa jadi itu indikasi Avoidant Personality Disorder (AVPD) atau bentuk kecemasan sosial yang lebih dalam,” katanya.

    Sederhananya, avoidant attachment bisa dijelaskan dengan analogi monyet sebagai berikut:

    @detikhealth_official Apa kamu pernah merasa sulit untuk dekat dengan orang lain? Kamu mungkin memiliki Avoidant Attachment! Tonton video ini untuk tahu lebih lanjut! #Psikologi #AvoidantAttachment #hubungan ♬ suara asli – detikHealth

    Apa yang Dirasakan Para Avoidant?

    Spesialis kedokteran jiwa dr Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan para avoidant seringkali menekan emosi sendiri karena percaya bahwa menampilkan perasaan adalah tanda kelemahan. Lalu, memiliki batasan ketat dalam hubungan, baik pertemanan maupun romantik.

    “Tampak kuat, mandiri, dan rasional, tapi dalamnya sebenarnya ada rasa takut ditolak atau kehilangan kendali,” kata dr Lahargo.

    “Saat orang lain mendekat terlalu dekat secara emosional, mereka bisa merasa tidak nyaman atau bahkan sesak,” sambungnya.

    Apa Dampak Positif dan Negatifnya?

    Fenomena ‘avoidant attachment’ yang sedang viral ini bisa jadi cara Gen Z mengekspresikan luka emosional mereka dengan bahasa yang bisa mereka pahami dan bagikan di media sosial.

    Berikut dampak positif dan negatifnya menurut dr Lahargo.

    Efek positifnya:

    Terlihat mandiri dan tegar,Mampu berpikir logis dan tidak mudah terbawa perasaan,Sering berhasil dalam bidang profesional karena fokus dan efisien.

    Namun efek negatifnya:

    Sulit menjalin hubungan yang intim dan terbuka,Cenderung kesepian meski tampak tidak butuh orang lain,Sulit mengekspresikan emosi, sehingga stres atau luka batin sering tidak tersalurkan dengan sehat,Bisa merasa “kosong” atau “datar” secara emosional dalam hubungan jangka panjang.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Gen Z Kira-kira Masih pada Suka Minum Jamu Nggak Ya?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Apa Itu ‘Memetic Violence’? Disinggung Densus 88 Terkait Ledakan SMAN 72

    Apa Itu ‘Memetic Violence’? Disinggung Densus 88 Terkait Ledakan SMAN 72

    Jakarta

    Aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta dipastikan tidak terkait aktivitas terorisme. Densus 88 Antiteror mengaitkannya dengan fenomena ‘memetic violence daring’.

    Hal itu disampaikan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

    Dalam penjelasannya, Mayndra juga menyinggung sejumlah nama tokoh dan ideologi yang ditulis pelaku di permukaan airsoft gun. Namun demikian, pelaku Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) ini disebutnya tidak memiliki kaitan dengan jaringan apapun.

    “Yang bersangkutan hanya melakukan copycat, atau peniruan saja, karena itu sebagai inspirasi yang bersangkutan melakukan tindakan,” jelasnya.

    Disebutkan, ada 6 nama tokoh yang tertulis di senjata mainan milik ABH pelaku, yakni:

    Alexandre Bissonnete, pelaku penembakan di Quebec City pada 29 Januari 2017Luca Traini pelaku penembakan enam migran asal Afrika di Kota Macerata pada Februari 2018Brenton Harrison Tarrant, pelaku penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.Eric Harris pelaku penembakan di SMA ColumbineDylan Klebold pelaku penembakan di SMA ColumbineDylann Roof, pelaku penembakan di salah satu gereja di Amerika Serikat.

    Dari hasil analisis, Densus 88 menyimpulkan kejadian di SMAN 72 belum termasuk tindak pidana terorisme.

    “Jadi murni tindakan yang dilakukan adalah tindakan kriminal umum, jadi kalau di komunitas kekerasan ini ada istilah memetic violence daring,” kata Mayndra.

    Psikolog dan grafolog Joice Manurung menjelaskan, perilaku kekerasan yang dilatarbelakangi keinginan meniru sosok lain dikenal dengan istilah ‘Mimetic Violence‘. Seringkali, pelaku bahkan tidak kenal atau tidak punya kepentingan dengan objek perilaku agresifnya.

    “Mimetic violance merupakan kekerasan yg dihasilkan oleh keinginan mengimitasi agresi dari sosok yg diidolakan terhadap objek tertentu,” terang Joice saat dihubungi detikcom, Selasa (11/11/2025).

    “Kalau dalam bidang seni, istilahnya mimesis,” lanjutnya, menjelaskan asal kata mimetik.

    Teori mimetika atau Mimetic Theory diperkenalkan oleh Rene Girard, seorang filsuf Prancis. Dalam teori tersebut, Girard menggambarkan bahwa kekerasan atau violence dapat lahir dari proses mimesis atau meniru yang kemudian memunculkan rivalitas.

    Berbeda dengan teori mimetika, teori memetika atau ‘Memetic Theory‘ digagas oleh ilmuwan biologi asal Inggris, Richard Dawkins. Istilah ‘meme‘ yang diperkenalkannya di buku The Selfish Gene juga berasal dari bahasa Yunani mimesis yang artinya meniru.

    Dalam teorinya, Dawkins menganalogikan meme seperti gen dalam dunia biologi sebagai unit yang direplikasi. Teori yang juga menjelaskan kekerasan ‘Memetic Violence‘ ini terus berkembang di era digital.

    @detikhealth_official Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Apa yang Terjadi? Dari perspektif psikolog, perilaku kekerasan seperti ini seringkali merupakan puncak dari gunung es masalah yang lebih dalam. Mari kita buka diskusi tentang kesehatan mental remaja dan pentingnya dukungan. #SMAN72 #KesehatanMental #Psikologi #ledakan ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kemenkes Bantu Pemulihan Trauma Korban Ledakan di SMAN 72”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Video Laporan WHO: RS Al-Khair di Gaza Kembali Beroperasi

    Video Laporan WHO: RS Al-Khair di Gaza Kembali Beroperasi

    Video Laporan WHO: RS Al-Khair di Gaza Kembali Beroperasi

  • Remaja 16 Tahun Ini Idap Penyakit Langka, Hidup Tanpa Kedua Ginjal

    Remaja 16 Tahun Ini Idap Penyakit Langka, Hidup Tanpa Kedua Ginjal

    Jakarta

    Seorang remaja laki-laki di Singapura mengidap penyakit langka, yang membuat kedua ginjalnya harus diangkat saat usianya baru 13 tahun. Penyakit itu muncul sejak ia masih kecil.

    Au Wan Rong yang kini berusia 16 tahun harus menjalani dialisis peritoneal setiap hari. Ini merupakan sebuah perawatan rumahan untuk kondisi gagal ginjal yang menggunakan lapisan perut sebagai filter alami untuk membuang limbah dan cairan dari darah.

    Prosedur tersebut dilakukan Wan Rong sendiri dengan keahlian yang luar biasa. Dialisis ini melibatkan pengeluaran cairan lama dari perutnya, mengisinya dengan larutan baru, lalu duduk dan menunggu sementara larutan baru tersebut mengumpulkan limbah dan kelebihan cairan.

    Proses ini memerlukan pendekatan steril yang ketat, termasuk mencuci tangan secara menyeluruh. Selain itu, membersihkan area sambungan dengan baik sebelum setiap pertukaran untuk mencegah terjadinya infeksi.

    “Dia adalah pasien termuda yang saya tangani yang melakukan ini sendiri dan melakukannya dengan bersih tanpa infeksi,” kata Associate Profesor Ng Kar Hui, konsultan senior di divisi nefrologi pediatrik, dialisis, dan transplantasi ginjal di Departemen Pediatri Khoo Teck Puat National University Children’s Medical Institute.

    Dikutip dari The Straits Times, kondisi gagal ginjal yang dialami Wan Rong disebabkan oleh mutasi TRPC6, yakni kondisi genetik yang sering dikaitkan dengan penyakit ginjal progresif. Protein TRPC6 merupakan bagian penting dari sel-sel di ginjal yang membantu menyaring limbah dari darah.

    Prof Ng mengatakan mutasi tersebut dapat menyebabkan efek peningkatan fungsi. Aktivitas berlebihan itu dapat menyebabkan unit penyaringan ginjal membocorkan protein, yang memicu terjadinya pembengkakan, kelelahan, dan gagal ginjal.

    Awal Mula Penyakit Muncul

    Tanda-tanda dari penyakit langka itu mulai terlihat saat Wang Rong berusia tujuh tahun. Orang tuanya memperhatikan urinenya terlihat berbusa dan wajahnya sangat bengkak.

    Melihat itu, orang tuanya membawa Wang Rong ke UGD Rumah Sakit Wanita dan Anak KK untuk menjalani pemeriksaan darurat. Wang Rong menjalani serangkaian pemeriksaan, sampai dokter mengatakan bahwa ia mengidap penyakit ginjal yang serius.

    Namun, saat itu penyebab pasti gagal ginjal Wang Rong masih belum diketahui. Para dokter mengira pasiennya itu mengalami penyakit ginjal biasa dan mengobatinya dengan steroid untuk mengurangi peradangan.

    Penyakit ginjal pada anak-anak dapat disebabkan oleh cacat dari lahir atau kelainan genetik, seperti penyakit polikistik, dan masalah saluran kemih seperti penyumbatan.

    Steroid yang diberikan dokter ternyata tidak mempan seiring perkembangan kondisi Wang Rong. Setahun kemudian, ia dipindahkan ke ke Rumah Sakit Universitas Nasional, yang memiliki satu-satunya layanan dialisis kronis khusus untuk anak-anak.

    “(Obat itu) menjadi toksik ketika tubuhnya tidak meresponsnya dan ginjalnya memburuk dengan cepat. Kami menjalankan program penelitian genetika, kemudian pada pasien yang tidak merespons pengobatan, dan menemukan bahwa antara 10 dan 15 persen pasien dengan kondisi ginjal adalah kasus genetik, dan itulah mengapa Wan Rong diuji,” jelas Prof Ng.

    Saat itulah diketahui Wang Rong memiliki mutasi TRPC6 yang langka. Mutasi TRPC6 itu baru ditemukan pada tahun 2005 dan prevalensi pastinya masih belum diketahui.

    Harus Bertahan Hidup Tanpa Ginjal

    Wang Rong mengatakan meski menjalani dialisis dan perawatan steroid untuk mengelola kondisinya, ia masih bosa bermain dengan temannya. Tetapi, saat ia berusia 13 tahun, kondisinya menjadi serius.

    “Kedua kaki saya terasa sakit luar biasa, dan saya dirawat di rumah sakit agar dokter dapat mencari tahu penyebabnya. Akhirnya, kedua ginjal saya diangkat karena penumpukan limbah dan infeksi,” ujarnya.

    Setelah kehilangan kedua ginjalnya, ia mengalami sakit kepala hebat dan dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama, bahkan tidak masuk sekolah. Sakit kepala itu disebabkan oleh tekanan darahnya yang fluktuatif, dan keduanya terkontrol dengan obat-obatan.

    Dengan pengangkatan kedua ginjalnya, pola makan Wan Rong harus sangat dibatasi untuk mengelola produk limbah dan cairan, dan ia harus benar-benar mematuhi rencana yang ramah ginjal untuk mengelola dialisisnya. Misalnya, seperti ia harus sangat membatasi asupan cairannya untuk mencegah kelebihan cairan yang parah, tekanan darah tinggi, dan gagal jantung.

    Wang Rong dan orang tuanya juga menunggu donor ginjal dari pasien yang sudah meninggal. Tetapi, selama delapan tahun terakhir mereka masih belum mendapatkannya.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/suc)

  • Pengakuan Pria Cirebon yang Jalani Transplantasi Ginjal, Punya Pantangan Ini

    Pengakuan Pria Cirebon yang Jalani Transplantasi Ginjal, Punya Pantangan Ini

    Jakarta

    Viral pria di Cirebon, Jawa Barat menceritakan pengalamannya menjalani transplantasi ginjal. Prosedur itu dijalani setelah mendapat donor ginjal dari salah satu anggota keluarganya yang ikhlas membantu.

    Fhares Audhenari Mutaqin (28) mengungkapkan prosedur itu dilakukan pada September 2025 atau 4 tahun pasca diagnosis gagal ginjal stadium 5. Setelah operasi, ia mengalami banyak sekali perubahan di hidupnya, salah satunya kini tidak perlu cuci darah lagi.

    “Jelas sangat jauh berbeda (kondisinya). Saat cuci darah saya sering lemas, pusing, gatal seluruh badan, bengkak bengkak dan dari segi fisik juga kulit menghitam, badan kurus kerempeng,” cerita Fhares pada detikcom, Selasa (11/11/2025).

    “Namun, sekarang tidak ada lagi gejala-gejala seperti itu, saya merasa sudah seperti orang normal. Bisa banyak beraktivitas, nggak gampang capek dan lelah. Lalu dari fisik juga kulit saya agak putihan, nggak kering, nggak ada bengkak lagi dan badan sudah mulai lebih berisi,” sambungnya.

    Meski kini sudah sembuh, ia masih harus mengonsumsi obat secara rutin. Ia mengonsumsi obat imunosupresan yang berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh agar tidak mengenali ginjal baru sebagai benda asing dan menyerangnya sebagai reaksi penolakan.

    Salah satu efek samping yang didapat dari obat ini adalah tubuhnya kini menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus. Oleh karena itu, kebersihan kini menjadi prioritas utamanya dalam keseharian.

    Pasca operasi transplantasi ginjal, ia juga memiliki beberapa pantangan soal makanan, misalnya menghindari makanan yang bersifat asam atau belum matang.

    “Pantangan makanan itu di jeruk-jerukan karena kontra dengan obat yg saya konsumsi. Lalu, makanan yang belum matang atau belum matang sempurna seperti sushi, sashimi, salad, steak, sate dan lain-lain karena ditakutkan masih ada bakteri yang menempel jika belum matang,” cerita Fharesh.

    “Dan untuk awal-awal bulan atau tahun sangat tidak disarankan makan pedas atau asam karena obatnya bikin lambungnya sensitif, takut lambungnya kenapa-kenapa,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • Perkuat Inovasi Bidang Farmasi, BPOM Gandeng CSPC di China

    Perkuat Inovasi Bidang Farmasi, BPOM Gandeng CSPC di China

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum lama melakukan kunjungan kerja ke China. Kepala BPOM Taruna Ikrar juga mendatangi China Shijiazhuang Pharmaceutical Company (CSPC) Pharmaceutical Co Ltd pada Kamis (6/10/2025).

    Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama inovasi farmasi dan memastikan keamanan, khasiat, serta mutu obat. Dalam kesempatan tersebut, Taruna menyampaikan apresiasi atas sambutan dan kesempatan yang diberikan CSPC untuk meninjau fasilitas produksi modern milik perusahaan.

    “Kunjungan ini menjadi langkah penting untuk memperkuat hubungan antara regulator dan industri. Kami berharap, ada pertukaran pengetahuan yang bisa menjamin mutu serta keamanan obat-obatan inovatif bagi pasien,” terang Taruna dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (11/11).

    Taruna menjelaskan hingga kini BPOM terus memperkuat kapasitas ilmu regulasi, khususnya di bidang bioteknologi, terapi gen, dan produk terapi lanjut (advanced therapy medicinal products/ ATMPs).

    Selain itu, ia menyebut Indonesia juga telah menerapkan sistem inspeksi berbasis risiko yang sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pharmaceutical Inspection Cooperation Scheme (PIC/S).

    “Melalui kunjungan ini, BPOM ingin belajar dari kemajuan teknologi CPSC untuk memperkuat kebijakan regulasi dan mendorong inovasi farmasi nasional,” tutur Taruna.

    “BPOM akan terus menjaga komunikasi dengan CSPC dan mitra lain untuk memperkuat perlindungan kesehatan masyarakat serta mendorong inovasi bagi kepentingan bersama,” tambahnya.

    Di kesempatan yang sama, Executive Director CSPC NBP Pharmaceutical Co Ltd Xuejun Zhang menyampaikan bahwa CSPC NBP Pharmaceutical dibangun sesuai standar Food and Drug Administration (FDA). Bahkan, seluruh laboratorium perusahaan telah menggunakan Laboratory Information Management System (LIMS) demi menjaga integritas data.

    Perlu diketahui, CSPC dikenal sebagai salah satu produsen kafein, vitamin C, dan vitamin B12 terbesar di China. Kini, perusahaan tengah memproduksi obat dengan kandungan n-butylphthalide (NBP) dalam bentuk tablet dan injeksi, yang digunakan untuk terapi stroke iskemik.

    “Kami sudah lulus inspeksi FDA secara berkala dan berhasil meluncurkan kapsul lunak benzonatate di pasar Amerika Serikat,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/up)

  • Video: New Delhi Dikepung Kabut Asap Tebal

    Video: New Delhi Dikepung Kabut Asap Tebal

    Jakarta

    Kabut asap tebal kembali menyelimuti langit New Delhi, India, dengan kualitas udara level berbahaya. Kabut asap tebal ini diakibatkan oleh debu, asap kendaraan dan sisa pembakaran lahan dari wilayah di sekitarnya.

    Warga pun mengeluh batuk dan iritasi mata akibat polusi ekstrem.

    “Saya mengalami banyak masalah kesehatan (akibat polusi) seperti rasa terbakar di mata, sakit tenggorokan dan kesulitan bernapas,” kata salah satu warga.

    Tonton video lainnya di sini!

    (/)

    kabut asap kabut asap new delhi kualitas udara new delhi asap kendaraan bermotor polusi ekstrem

  • Kenapa Fans K-pop ‘Galak-galak’? Psikolog Singgung Dampak Celebrity Worship

    Kenapa Fans K-pop ‘Galak-galak’? Psikolog Singgung Dampak Celebrity Worship

    Jakarta

    Belakangan, media sosial X atau yang dulu Twitter sedang ramai membahas tentang banyaknya fans K-pop yang dianggap terlalu terobsesi dengan idolanya. Saat idolanya diserang, maka serangan balik akan dilancarkan dengan ‘membabi-buta’ oleh para fans yang kelewat fanatik.

    Fenomena penggemar yang sangat terobsesi atau pemujaan berlebihan kepada idola mereka, sering disebut sebagai celebrity worship. Tanpa disadari kondisi obsesif ini dapat berdampak buruk pada fans itu sendiri.

    Psikolog Joice Manurung mengatakan celebrity worship atau rasa sayang berlebihan ini akan membuat fungsi rasional seseorang menjadi berkurang.

    “Karena dia menekan emosi. Ketika ada hal-hal yang ‘menyerang’ misalnya idolanya, karena itu orang yang dia kagumi, dia panuti, seakan-akan (serangan itu) menyerang dirinya,” kata Joice saat ditemui di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

    “Sehingga dia juga perlu membela diri. Seakan-akan itu juga menjadi bagian dari dirinya,” sambungnya.

    Joice melanjutkan bahwa model pembelaan diri ini bisa bermacam-macam bentuknya.

    “Dia bisa menyerang orang yang menyerang idolanya atau dia bisa melakukan barikade, perlindungan untuk orang yang dia puja,” katanya.

    “Bisa mengajak orang lain untuk tidak melakukan sesuatu, demi melindungi idolanya. Karena dengan demikin (itu dirasa) juga melindungi dirinya,” sambungnya.

    Batasan Dalam Mengidolai

    Dikutip dari Verywell Mind, demi sebuah kesehatan mental seseorang, sebaiknya memang diperlukan batasan dalam konteks mendukung idola.

    Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pemujaan berlebihan terhadap selebriti berkorelasi dengan kesehatan mental yang buruk dan perilaku maladaptif.

    Untuk mendukung hal ini, pemujaan selebritas berlebihan dikaitkan dengan kesehatan psikologis yang buruk, termasuk kecemasan dan depresi, serta kecemasan dalam hubungan intim.

    Sementara itu, tingkat pemujaan selebritas yang intens-personal dan ambang patologis ditemukan berkaitan dengan perilaku obsesif-kompulsif (OCD) yakni gangguan mental yang ditandai oleh pikiran yang mengganggu dan tidak diinginkan (obsesi) yang memicu dorongan untuk melakukan tindakan berulang (kompulsi) guna meredakan kecemasan.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)