Jenis Media: Kesehatan

  • Waspadai Tanda-tanda Kanker Paru yang Jarang Disadari

    Waspadai Tanda-tanda Kanker Paru yang Jarang Disadari

    Jakarta

    Sejumlah gejala yang mungkin tampak biasa atau sepele bisa jadi tanda peringatan dari kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti kanker paru-paru.

    Sayangnya, gejala ini sering kali diabaikan sebagai penyakit lain, padahal deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

    Berikut ini adalah beberapa tanda peringatan kanker paru-paru yang perlu diperhatikan dan tidak boleh diabaikan, seperti dikutip dari Active Beat.

    1. Napas Terasa Berat

    Napas yang terasa berat setelah melakukan aktivitas, seperti naik tangga atau olahraga ringan mungkin sering diabaikan. Terlebih, kondisi seperti ini sering dianggap akibat kurang berolahraga.

    Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Jika tiba-tiba mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak membuat terengah-engah, hal tersebut bisa menjadi sinyal adanya gangguan dalam tubuh.

    Sesak napas memang dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun jika berisiko tinggi terhadap kanker paru-paru, pemeriksaan medis sebaiknya segera dilakukan.

    Deteksi dini kanker terbukti dapat meningkatkan harapan hidup, terutama jika penyakit ini ditangani sejak awal dengan pendekatan yang agresif.

    2. Batuk Terus-menerus

    Batuk terus-menerus yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi indikasi adanya masalah serius pada paru-paru.

    Sayangnya, batuk jenis ini sering kali dianggap sebagai gejala pilek atau alergi dan tidak segera diperiksakan. Batuk yang terkait dengan kanker paru-paru biasanya bersifat kering, dengan durasi lebih dari delapan minggu tanpa sebab yang jelas.

    Batuk ini umumnya terjadi sepanjang hari, namun banyak pengidap melaporkan bahwa batuk memburuk pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur, menyebabkan kelelahan, dan menurunkan produktivitas.

    Selain itu, perhatikan juga karakteristik suara batuk, terutama jika berstatus perokok.

    3. Berat Badan Turun Drastis

    Penurunan berat badan sering dianggap sebagai hal positif. Namun jika terjadi tanpa perubahan pola makan atau peningkatan aktivitas fisik, hal tersebut perlu dicermati.

    Hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba serta kehadiran tumor dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

    Meskipun masalah ini mungkin tidak terasa, tubuh mendeteksi adanya gangguan dan bekerja lebih keras, membakar lebih banyak kalori untuk mengatasi pertumbuhan tumor.

    Penurunan berat badan yang disebabkan oleh kanker biasanya terjadi tanpa alasan yang jelas, bahkan tanpa perubahan signifikan pada pola makan atau olahraga.

    Kondisi ini dikenal sebagai cachexia, yang dalam kasus ekstrem dapat membuat tubuh tampak sangat kurus karena otot dan lemak digunakan untuk energi.

    4. Nyeri Dada

    Nyeri pada bagian dada yang terasa jauh di dalam paru-paru saat mengangkat sesuatu, batuk, atau tertawa bisa menjadi gejala utama kanker paru.

    Nyeri yang terus-menerus pada dada dan tidak kunjung reda perlu diwaspadai. Rasa sakit ini muncul karena tumor yang berkembang menekan jaringan serta ujung saraf di sekitarnya.

    Jika kanker paru telah menyebar ke bagian tubuh lain, nyeri juga dapat dirasakan di area tersebut.

    Metastasis kanker paru sering terjadi pada tulang, terutama di area punggung atau pinggul. Jika nyeri ini dirasakan bersama nyeri dada, pemeriksaan medis segera sangat dianjurkan.

    5. Nyeri pada Tangan dan Jari

    Nyeri dan kelelahan pada jari tangan dapat menjadi tanda awal kanker paru yang sering diabaikan.

    Pada beberapa kasus, kulit telapak tangan yang menebal dan berwarna putih dengan lipatan jelas disebut sebagai “telapak tangan babat,” dan sering dikaitkan dengan kanker lambung (35 persen kasus) serta kanker paru-paru (11 persen kasus).

    Kondisi ini disebabkan oleh perubahan yang dipicu oleh kanker pada proses tubuh yang normal, menyebabkan sel-sel kulit telapak tangan berkembang berlebihan hingga menumpuk menjadi kulit putih bersisik yang tebal.

    6. Dahak Berdarah

    Ada darah dalam dahak meskipun sedikit, bukanlah kondisi yang sehat.

    Meskipun tidak selalu menunjukkan kanker paru, hal ini bisa menandakan adanya kondisi medis serius lainnya dan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

    Biasanya, batuk darah disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas, demam yang berkelanjutan, atau nyeri dada. Sebagai aturan umum, segera buat janji dengan dokter jika terdapat darah dalam dahak, terutama jika darah keluar dalam jumlah besar atau perdarahan tidak berhenti.

    (suc/suc)

  • Video: Kemenkes Sebut Stroke Penyebab Kematian dan Disabilitas Terbanyak di RI

    Video: Kemenkes Sebut Stroke Penyebab Kematian dan Disabilitas Terbanyak di RI

    Video: Kemenkes Sebut Stroke Penyebab Kematian dan Disabilitas Terbanyak di RI

  • Respons Kepala BPOM RI Terkait Temuan Residu Pestisida di Anggur Muscat

    Respons Kepala BPOM RI Terkait Temuan Residu Pestisida di Anggur Muscat

    Jakarta

    Kabar anggur shine muscat di Thailand mengandung kontaminasi sekitar 50 zat kimia berbahaya menjadi sorotan. Tidak sedikit yang meminta agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI turut mengambil langkah strategis untuk mengawasi peredaran buah tersebut.

    “Di toko buah dan swalayan banyak yang menjual anggur jenis ini, tolong BPOM ikut turun tangan jangan diam saja,” tulis komentar warganet terkait peredaran anggur muscat.

    “Indo gimana nih BPOM?” tulis lainnya.

    Mengenai hal tersebut, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah residu dari anggur tersebut juga ditemukan di pasar Indonesia.

    Hingga saat ini, Taruna mengatakan belum ada temuan atau laporan terkait temuan residu pestisida pada anggur shine muscat di pasar Indonesia.

    “Tetapi kita akan berkoordinasi secara ketat badan karantina di departemen pertanian karena kan masuknya ke negara kita lewat situ. Sekaligus Badan POM akan menjalankan tahapan berikutnya yaitu melakukan sampling ke beberapa toko-toko atau pasar yang bisa berdampak kepada masyarakat,” kata Taruna ketika ditemui awak media di Gedung DRR-RI, Selasa (29/10/2024).

    Taruna menjelaskan jenis residu pestisida bisa bermacam-macam. Apabila dikonsumsi masyarakat, dapat meningkatkan risiko kanker, kerusakan hati, hingga penyakit lainnya.

    “Bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, bisa berbagai macam penyakit tambahan dan itu tentu akan menjadi concern kami. Kami setelah dari ini akan bertindak. Mulai hari ini akan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) mengeluarkan peringatan mengenai kontaminasi anggur ‘Shine Muscat’ setelah menemukan bahwa sebagian besar sampel yang dikumpulkan diyakini mengandung residu kimia berbahaya yang melebihi tingkat maksimum yang diizinkan.

    Tes laboratorium menemukan residu dari 14 bahan kimia berbahaya pada konsentrasi di atas batas keamanan 0,01 mg/kg. Secara total, tes tersebut juga mendeteksi 50 residu kimia, 22 di antaranya tidak diatur di bawah hukum Thailand saat ini, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole dan fludioxonil.

    (avk/up)

  • Komisi IX DPR Cecar BPOM soal Heboh Temuan Anggur Muscat Mengandung Zat Berbahaya

    Komisi IX DPR Cecar BPOM soal Heboh Temuan Anggur Muscat Mengandung Zat Berbahaya

    Jakarta

    Anggota Komisi IX DPR RI Irma Chaniago menyoroti temuan anggur shine muscat yang disebut tercemar zat kimia berbahaya. Dia mempertanyakan gerak cepat Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menyusul temuan tersebut.

    Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama BPOM, Irma menyayangkan tidak adanya respons cepat yang diambil BPOM untuk mengecek kandungan zat kimia di anggur shine muscat yang beredar di Indonesia.

    “Saya tanya Rizkal (Deputi Bidang Penindakan BPOM), kenapa kok BPOM gak bergerak? Rizkal, itu bukan wilayah BPOM, itu wilayahnya dari karantina,” ungkapnya.

    Kepada Irma, Rizkal mengatakan bahwa peredaran anggur Muscat bukan lah wewenang BPOM, namun Badan Karantina Indonesia. Irma pun menyampaikan kritikannya terhadap kepala BPOM Taruna Ikrar yang hadir di agenda tersebut.

    Seharusnya, menurut Irma, BPOM bekerja sama dengan Badan Karantina mengenai peredaran anggur muscat. Irma pun mempertanyakan kinerja BPOM dalam mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan.

    “Jangan cuma ngomong, ini menurut Thailand, menurut Malaysia, begini, begini. Itu bukan kerja kamu, namanya itu. Kamu nggak kerja itu. Koordinasi dengan mereka, dengan Badan Karantina. Katanya itu sangat berbahaya lho anggur itu,” ujarnya.

    (avk/up)

  • Pedagang Buah di Thailand Buang Stok Anggur Muscat Imbas Temuan Residu Kimia

    Pedagang Buah di Thailand Buang Stok Anggur Muscat Imbas Temuan Residu Kimia

    Jakarta

    Sejumlah pedagang buah di Bangkok, Thailand, terpaksa membuang stok anggur shine muscat mereka setelah adanya temuan residu kimia berbahaya dan kadar pestisida tak aman di buah tersebut.

    Diberitakan The Nation, beberapa pedagang di Pasar Kota Muang Satun menyebut bahwa mereka tidak dapat menjual anggur Shine Muscat meskipun mereka memotong harga dari 300 baht (Rp 140 ribu) menjadi 80 baht (Rp 27 ribu) per kilogram.

    Para pedagang terpaksa membuang anggur untuk melindungi citra toko mereka dan memastikan keselamatan konsumen. Namun, mereka mempertanyakan mengapa lembaga terkait tidak memeriksa produk sebelum impor.

    Seorang pedagang buah Pranee Tantrakarnsakul sangat khawatir temuan residu beracun pada anggur Shine Muscat berdampak kepada penjualannya. Dia meminta lembaga terkait untuk memeriksa produk sebelum impor, dengan mengatakan bahwa bukan tugas pedagang untuk mencari uji residu kimia.

    “Kita bisa mengetahui sumber buah jika dibudidayakan di dalam negeri,” kata dia.

    Pedagang lain, Charas Piwlueang, mengatakan dia telah memesan sejumlah besar anggur shine muscat karena mengira akan laku keras, terlebih buah ini viral di mana-mana.

    Dia juga meminta lembaga terkait untuk menangani buah yang terkontaminasi untuk menjaga keadilan antara pedagang dan konsumen.

    “Negara-negara asing telah melakukan inspeksi untuk mencegah masuknya produk-produk berkualitas rendah ke negara mereka,” curhatnya.

    Sebelumnya, Thai-PAN (Pesticide Alert Network) mengumumkan uji residu kimia pada 24 sampel anggur yang dikumpulkan dari 15 lokasi penjualan berbeda di Bangkok Raya.

    Uji tersebut menunjukkan bahwa setiap sampel anggur Shine Muscat mengandung antara tujuh dan 18 jenis residu beracun, dan 23 dari 24 sampel melebihi batas legal untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun.

    (kna/kna)

  • Inggris Bakal Luncurkan Mesin AI untuk Prediksi Waktu Kematian Pasien

    Inggris Bakal Luncurkan Mesin AI untuk Prediksi Waktu Kematian Pasien

    Jakarta

    Inggris bakal meluncurkan alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu dokter mengidentifikasi pasien jantung berisiko tinggi.

    Hal ini menyusul setelah sebuah penelitian menemukan bahwa mesin AI tersebut dapat secara akurat memprediksi risiko kematian seseorang beberapa tahun setelah pemindaian jantung.

    Tim peneliti global yang dipimpin Imperial College London telah menguji model AI mereka, estimasi risiko AI-ECG atau AIRE terhadap jutaan hasil elektrokardiogram (EKG) atau alat untuk mendiagnosis serangan jantung dan ketidakteraturan lainnya.

    Hasilnya, model tersebut ternyata mampu memprediksi potensi kematian seseorang dalam waktu dekade setelah EKG dan hasilnya 78 persen akurat. Selain itu, alat ini juga dapat dapat memprediksi serangan jantung, gagal jantung, dan masalah irama jantung.

    Para peneliti mengatakan sistem ini dapat diluncurkan di seluruh Layanan Kesehatan Nasional atau National Health Service UK (NHS) dalam lima tahun ke depan. Uji coba dengan pasien manusia telah direncanakan di beberapa lokasi London, diharapkan dimulai pada pertengahan 2025.

    Peneliti juga nantinya akan mengevaluasi manfaat model tersebut menggunakan pasien dari klinik rawat jalan dan bangsal medis rumah sakit.

    “Kami yakin ini bisa memberikan manfaat besar bagi NHS, dan secara global,” kata Dr Fu Siong Ng, seorang peneliti elektrofisiologi jantung di Imperial College London yang mengerjakan proyek tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Euronews.

    Potensi AI untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Sebagaimana diketahui, EKG bertenaga AI telah digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung. Akan tetapi, belum menjadi bagian dari perawatan medis rutin dan belum digunakan untuk mengidentifikasi tingkat risiko pasien tertentu.

    “Hal ini dapat membawa penggunaan EKG melampaui apa yang sebelumnya memungkinkan, dengan membantu menilai risiko masalah jantung dan kesehatan di masa mendatang, serta risiko kematian,” kata Bryan Williams, kepala bidang ilmiah dan medis di British Heart Foundation, yang mendanai penelitian tersebut.

    Para peneliti, yang menerbitkan hasil mereka di jurnal Lancet Digital Health, mengatakan prediksi AI yang salah bisa jadi disebabkan oleh faktor lain yang tidak diketahui, seperti apakah pasien mendapat perawatan tambahan atau meninggal secara tiba-tiba.

    Namun mereka menekankan bahwa model tersebut secara umum masih dapat menangkap perubahan halus dalam struktur jantung, yang dapat berfungsi sebagai tanda peringatan penyakit atau kematian tetapi mungkin terlewatkan oleh dokter.

    “Kami para ahli jantung menggunakan pengalaman dan pedoman standar kami saat mengamati EKG, memilahnya menjadi pola ‘normal’ dan ‘abnormal’ untuk membantu kami mendiagnosis penyakit,” kata dr Arunashis Sau, seorang dokter akademis di Imperial College London yang memimpin penelitian baru tersebut.

    “Namun, model AI mendeteksi detail yang jauh lebih halus, sehingga dapat ‘menemukan’ masalah pada EKG yang tampak normal bagi kita, dan berpotensi terjadi jauh sebelum penyakit berkembang sepenuhnya,” kata Sau.

    Sau mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan di rumah sakit dan tempat perawatan kesehatan lainnya untuk menentukan peran model di masa depan dalam diagnosis dan perawatan.

    “Hal ini dapat berdampak positif terhadap cara pasien dirawat dan pada akhirnya meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien,” kata Ng.

    (suc/kna)

  • Psikolog Ungkap 4 Aktivitas yang Bisa Cegah Demensia, Anti Pikun di Usia Tua

    Psikolog Ungkap 4 Aktivitas yang Bisa Cegah Demensia, Anti Pikun di Usia Tua

    Jakarta

    Demensia dan penurunan fungsi kognitif kerap mengintai seiring bertambahnya usia. Namun, bukan berarti demensia tidak bisa dicegah. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko demensia ketika memasuki usia lanjut.

    Salah satunya adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Psikolog dari NHS, Kimberly Wilson, mengatakan ada sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko demensia di kemudian hari.

    “Anda dapat memulainya lebih awal dengan kebiasaan praktis, mudah, dan sehari-hari yang dapat membuat perbedaan yang cukup signifikan,” ujarnya dikutip dari Newsweek, Senin (28/10/2024).

    Berikut beberapa kebiasaan yang bisa membantu menurunkan risiko demensia menurut Wilson:

    1.⁠ ⁠Lakukan Aktivitas yang Menantang Otak

    Seperti halnya otot, otak juga perlu dilatih agar tetap bisa berfungsi dengan baik. Misalnya, dengan melakukan aktivitas yang menantang otak.

    Wilson menjelaskan aktivitas yang menantang otak tidak cukup hanya dengan mengisi teka-teki silang atau bermain sudoku saja. Namun, hal-hal yang dapat membangun koneksi baru dan meningkatkan fungsi otak.

    “Untuk membangun koneksi tersebut, Anda perlu menantang otak Anda,” ucapnya.

    “Entah itu belajar bahasa, alat musik, belajar menari, atau terlibat dalam aktivitas baru lainnya di mana Anda harus benar-benar terlibat dalam jalur yang sama sekali baru. Itulah jenis tantangan yang Anda butuhkan,” sambung Wilson.

    2.⁠ ⁠Mengonsumsi Makanan yang Baik untuk Otak

    Makanan yang dikonsumsi sehari-hari memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan otak. Wilson mengungkapkan salah satu makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga fungsi otak adalah sayuran berdaun hijau.

    “Saya makan sayur-sayuran berdaun hijau setiap hari, dan itu berdasarkan data yang menemukan bahwa orang tua yang makan sayur-sayuran berdaun hijau setiap hari memiliki otak yang 11 tahun lebih muda daripada rekan-rekan mereka,” terangnya.

    Wilson mengatakan efek ini kemungkinan berasal dari lutein dan zexanthin yang terkandnung dalam sayuran tersebut. Selain melindungi dari neurodegenerasi, nutrisi tersebut juga diperlukan untuk menjaga kesehatan mata yang cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

    3.⁠ ⁠Rutin Berolahraga

    Siapa bilang olahraga hanya baik untuk fisik? Wilson mengatakan olahraga seperti kardio dan latihan ketahanan dapat membantu menjaga pembuluh darah di otak tetap sehat dan fleksibel.

    “Pada wanita yang lebih tua, mereka yang melakukan latihan ketahanan memiliki lebih sedikit lesi di otak mereka. Dengan kata lain, lebih sedikit area kerusakan otak karena faktor pertumbuhan yang sama yang membantu mendukung pertumbuhan otot Anda sebenarnya melakukan hal yang sama untuk sel-sel otak Anda,” paparnya.

    4.⁠ ⁠Istirahat yang Cukup

    Beberapa orang masih meremehkan manfaat tidur terhadap kesehatan. Padahal, istirahat yang cukup dan berkualitas sangat penting dalam mendukung kesehatan otak, mental, dan fisik secara umum.

    Sebuah studi terbaru juga menemukan kurang tidur di usia paruh baya dapat mempercepat proses penuaan otak. Selain memastikan tidur yang cukup, penting pula untuk mempraktekkan sleep hygiene yang baik.

    “Saya akan menggunakan penyumbat telinga, penutup mata, ruangan gelap, dan telepon di luar kamar tidur,” tandas Wilson.

    (ath/kna)

  • Kemenkes Malaysia Pastikan Anggur Shine Muscat Aman dari Residu Beracun

    Kemenkes Malaysia Pastikan Anggur Shine Muscat Aman dari Residu Beracun

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Malaysia memastikan anggur shine muscat aman dari residu beracun. Pihaknya mengungkapkan tidak ada sampel anggur shine muscat yang mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.

    Itu merupakan hasil dari Program Keamanan dan Mutu Pangan yang dilakukan di tahun 2020 hingga September 2024, di mana total 5.561 sampel sayuran dan buah impor dianalisis untuk residu pestisida.

    “Dari 234 sampel anggur yang dianalisis selama ini, empat (1,71 persen) ditemukan tidak mematuhi batas residu maksimum (MRL), tidak ada yang melibatkan anggur shine muscat,” beber Kemenkes Malaysia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Malay Mail.

    Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa inspeksi berdasarkan protokol Hold, Test, dan Release akan diberlakukan pada impor berikutnya. Peraturan tersebut mengharuskan pengiriman makanan ditahan untuk pengambilan sampel.

    Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand mengklaim bahwa anggur shine muscat mengandung residu pestisida di atas MRL.

    Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa izin masuk hanya akan diberikan jika hasil analisis sesuai dengan BMR yang ditetapkan.

    Mereka mengklarifikasi bahwa larangan impor akan diberlakukan jika terjadi pelanggaran berulang.

    “Sebagai pedoman bagi konsumen, setiap makanan yang diimpor dan dikemas harus mencantumkan informasi dasar, termasuk negara asal produk,” kata Kemenkes.

    Terkait ini, konsumen diimbau untuk selalu membaca label sebagai pedoman.

    “Kemenkes menyadari dan prihatin dengan kekhawatiran konsumen terkait masalah ini, dan kami terus memantau titik masuk dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan terjamin,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Boleh Saja Ibu Menyusui Makan Daun Katuk, Tapi Dokter Herbal Beri Catatan soal Ini

    Boleh Saja Ibu Menyusui Makan Daun Katuk, Tapi Dokter Herbal Beri Catatan soal Ini

    Jakarta

    Daun katuk sempat ramai disorot setelah disinggung di debat Pilkada DKI Jakarta oleh Calon Gubernur (cagub) nomor urut 2, Dharma Pongrekun. Menurut cagub nomor urut 2 itu, para ibu perlu mengonsumsi daun katuk agar air susu ibu (ASI) lancar.

    “Perlu dipersiapkan, seorang ibu agar air susunya lancar itu dengan banyak makan daun katuk sehingga tidak perlu lagi harus memaksakan disedot ASI-nya,” ujarnya, Minggu (27/10/2024).

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan pada penelitian terhadap hewan coba, daun katuk terbukti dapat meningkatkan produksi susu dari tikus menyusui. Hal ini dikarenakan daun katuk mengandung provitamin A, karotenoid, vitamin C, vitamin E, dan sejumlah mineral.

    Tanaman ini juga mengandung senyawa papaverin, polifenol, dan flavonoid, yang memiliki mekanisme aksi dengan cara meningkatkan ekspresi gen dari hormon prolaktin dan oksitosin.

    Dua hormon ini, lanjut dr Inggrid, memiliki tanggung jawab dalam produksi ASI maupun pengeluaran ASI. Meski demikian, uji klinik pada manusia masih sangat sederhana atau sedikit.

    “Dan terbukti produksi susu dari tikus yang menyusui ini meningkat karena ekspresi gen dari hormon prolaktin dan oksitosin itu meningkat,” imbuhnya saat dihubungi detikcom, Senin (28/10/2024).

    Menurut dr Inggrid, mengonsumsi daun katuk boleh saja dilakukan, termasuk pada ibu menyusui. Tanaman ini bisa diolah menjadi sayur, sehingga bisa dikonsumsi sehari-hari dalam jumlah wajar.

    “Misalnya makan tiga kali sehari sayur katuk, sebanyak sekali makan itu satu mangkok, jadi sehari tiga mangkok itu nggak masalah,” katanya.

    Meski begitu, ia mewanti-wanti pada daun katuk yang dijadikan dalam bentuk ekstrak. Hal ini dikarenakan daun katuk yang dijadikan ekstrak memiliki konsentrasi yang tinggi, sehingga ibu menyusui harus berhati-hati dalam mengonsumsinya, khususnya yang memiliki kondisi tertentu.

    “Jadi kalau dia ada gangguan fungsi liver itu tidak disarankan mengonsumsi katuk dalam bentuk ekstrak, tapi konsumsinya katuk segar dalam bentuk sayur ya. Artinya dimakan sehari-hari,” katanya.

    “Adapun kalau ibu menyusui itu sehat, tidak ada gangguan fungsi liver, tidak ada gangguan fungsi ginjal, maka boleh mengkonsumsi katuk yang dalam bentuk ekstrak, sesuai petunjuk yang ada pada kemasan produk,” imbuhnya lagi.

    (suc/kna)

  • Temuan Peneliti Harvard soal Makanan yang Bikin Mati Muda, Picu Kanker-Sakit Jantung

    Temuan Peneliti Harvard soal Makanan yang Bikin Mati Muda, Picu Kanker-Sakit Jantung

    Jakarta

    Sebuah penelitian oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health yang belum lama ini dirilis mengungkapkan jenis makanan yang bisa meningkatkan risiko mati muda, yaitu makanan ultra proses. Makanan ultra proses rupanya dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.

    Studi tersebut melibatkan data sebanyak 200 ribu orang dalam waktu 30 tahun. Hasil tersebut juga digabungkan dengan 19 studi lain untuk analisis tambahan sekitar 1,25 juta orang dewasa.

    Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet pada September 2024, peneliti mencoba melihat keterkaitan konsumsi ultra proses pada status kesehatan responden. Mereka menemukan adanya hubungan konsumsi makanan ultra proses lebih banyak dengan risiko terkena penyakit kardiovaskular, jantung koroner, dan stroke lebih tinggi.

    Makanan ultra proses umumnya mengandung banyak garam, lemak tidak sehat, dan juga gula. Makanan jenis ini juga melalui proses produksi yang panjang dengan penambahan zat-zat yang dapat meningkatkan risiko tersebut.

    Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya meliputi sereal tinggi gula, soda, minuman berenergi, sup kemasan, dan daging olahan tinggi garam.

    Sebuah studi yang mirip juga sempat dilakukan oleh peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health. Dipublikasikan melalui jurnal BMJ pada Mei 2024, mereka mengungkapkan peningkatan risiko kematian dini pada orang yang secara rutin mengonsumsi makanan ultra proses.

    Mereka melakukan pemantauan pada 100 ribu lebih ahli kesehatan di Amerika Serikat yang tidak memiliki riwayat kanker, penyakit kardiovaskular, atau diabetes. Pemantauan dilakukan pada 1986-2018 melalui sebuah kuesioner yang diberikan.

    Kuesioner berisi tentang kesehatan dan kebiasaan gaya hidup sebanyak diisi dua tahun sekali oleh responden dan kuesioner soal makanan yang dikonsumsi diisi sebanyak empat tahun sekali.

    Ditemukan orang yang secara teratur mengonsumsi mengonsumsi daging ultra proses memiliki risiko kematian dini sebesar 13 persen lebih tinggi selama periode penelitian. Selain itu, mereka yang mengonsumsi banyak minuman manis dan pemanis buatan memiliki risiko kematian dini 9 persen.

    Secara keseluruhan, pola makan yang kaya akan makanan ultra proses memiliki risiko kematian 4 persen lebih tinggi.

    Selama periode tindak lanjut selama 34 tahun, peneliti mengidentifikasi 48.193 kematian. Termasuk 13.577 akibat kanker, 11.416 akibat penyakit jantung, 3.962 akibat penyakit pernapasan, dan 6.343 akibat penyakit neurodegeneratif.

    “Temuan ini memberikan dukungan untuk membatasi konsumsi jenis makanan olahan tertentu demi kesehatan jangka panjang. Penelitian di masa mendatang diperlukan untuk meningkatkan klasifikasi makanan olahan dan mengonfirmasi temuan kami pada populasi lain,” kata peneliti.

    (avk/kna)