Jenis Media: Kesehatan

  • Viral Cerita Psikolog Dapat Klien Stres Bukan karena Pribadi tapi Masalah Negara

    Viral Cerita Psikolog Dapat Klien Stres Bukan karena Pribadi tapi Masalah Negara

    Jakarta

    Curhatan seorang psikolog klinis mendadak viral di media sosial. Psikolog Lya Fahmi mengaku terkejut setelah dua klien datang berturut-turut ke ruang konseling bukan karena persoalan personal, melainkan karena tekanan psikologis akibat situasi negara.

    Dalam unggahannya, Lya menyebut pengalaman ini sebagai hal yang belum pernah ia alami selama 7,5 tahun berkarier sebagai psikolog.

    “Baru kali ini terjadi selama 7,5 tahun karirku sebagai psikolog, dua klien berturut-turut datang bukan karena masalah pribadi, tapi distress karena negara,” tulis Lya, dalam unggahan yang direspons lebih dari 100 ribu pengguna Instagram, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan Rabu (17/12/2025).

    Ia mengakui dalam kajian kesehatan mental, isu struktural dan kebijakan negara memang memiliki keterkaitan erat dengan kondisi psikologis individu. Namun, biasanya klien datang tanpa menyadari langsung sumber tekanan tersebut.

    “Biasanya klien nggak menyadari itu,” ujarnya.

    Kali ini menurutnya berbeda. Lya menyebut klien datang dalam kondisi emosional sejak awal sesi. Salah satunya langsung menangis dan mengungkapkan rasa putus asa sebagai warga negara indonesia.

    “Kalo ngeliat cara pemerintah menangani korban bencana Sumatera, aku merasa seolah rakyat ini nggak ada harganya. Nggak didengarkan, diabaikan pula. Putus asa banget rasanya jadi WNI,” kata klien tersebut, seperti ditirukan Lya.

    Pengakuan itu membuat Lya tersadar narasi semacam ini tidak hanya ramai di media sosial, tetapi nyata sampai ke ruang konseling.

    “Aku kira narasi menderita sebagai WNI itu cuma di dunia maya, tapi ternyata sampai ke ruang konselingku juga,” tulisnya.

    Kata dia, yang lebih mengena, usai sesi konseling, klien tersebut memberikan cokelat kepada Lya. Alasannya sederhana, untuk memperbaiki suasana hati psikolog yang dinilai ikut terdampak setelah mendengar curahan kemarahan terhadap pemerintah.

    Curhatan ini menuai beragam respons dari warganet. Banyak yang mengaku mengalami perasaan serupa, marah, lelah, dan putus asa melihat berbagai persoalan negara, mulai dari penanganan bencana, kebijakan publik, hingga rasa tidak didengar sebagai warga.

    Fenomena ini ditegaskan Lya menjadi tanda kesehatan mental tidak berdiri sendiri sebagai persoalan individu, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan rasa keadilan yang dirasakan masyarakat.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Psikolog Ini Kaget Kliennya Lelah Jadi WNI Karena Kondisi Negara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • Wamenkes Janjikan Insentif Rp 30 Juta buat Dokter Spesialis yang Praktik di Pangkep

    Wamenkes Janjikan Insentif Rp 30 Juta buat Dokter Spesialis yang Praktik di Pangkep

    Jakarta

    Wakil Menteri Kesehatan RI I Dante Saksono Harbuwono menjanjikan insentif Rp 30 juta bagi dokter spesialis yang mau mengabdi di wilayah terpencil, termasuk di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Hal tersebut menurutnya sejalan dengan pemenuhan dokter spesialis di daerah 3T.

    “Insentifnya Rp 30 juta buat mereka (dokter spesialis) yang mau datang ke Pangkep dan Rp 10 juta dari daerah,” kata Dante di Desa Mattiro Kanja, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa (16/12/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengapresiasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep yang berhasil melaksanakan program cek kesehatan gratis (CKG) dengan tingkat kehadiran tertinggi di Regional II.

    Menurut Dante, strategi jemput bola yang dilakukan Dinkes Pangkep menjadi salah satu alasan program CKG berhasil diikuti 84 persen warganya, meskipun tenaga kesehatan harus menempuh perjalanan darat dan laut mengunjungi masyarakat yang berada di pulau.

    “Mereka tidak menunggu warga CKG ke puskesmas, mereka datang ke pulau-pulau dan datang ke desa. Meski sulit daerahnya, tapi mereka membuktikan atas kerja keras, mereka bisa maksimal sehingga bisa datang ke masyarakat untuk CKG,” beber Dante.

    Dukungan Anggaran Rp 44,9 Miliar

    Atas capaian tersebut, Wamenkes mengatakan Kemenkes akan memberikan dukungan besar berupa bantuan alat kesehatan (alkes) dan anggaran untuk Pangkep sebesar Rp 44,9 miliar. Kemenkes akan membantu pengadaan alkes senilai Rp 31,9 Miliar untuk melengkapi rumah sakit di Pangkep. Alat-alat tersebut mencakup kateterisasi, USG, mammografi dan CT scan.

    Di samping itu Kemenkes disebut akan memberikan dana Rp 12 miliar untuk 23 Puskesmas guna melengkapi alkes yang masih kurang, termasuk USG portable. Selain itu, ada tambahan dana impuls Rp 1 Miliar.

    “Akan saya prioritaskan alat mammografi karena salah satu penyebab kematian tertinggi perempuan di Indonesia itu kanker payudara,” tutur Dante.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: IDAI Kasih Catatan soal Kebijakan Tunjangan Dokter di Daerah 3T”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/naf)

  • BPOM Pastikan Rempah RI Bebas Kontaminasi Radioaktif, Bisa Tembus Pasar AS

    BPOM Pastikan Rempah RI Bebas Kontaminasi Radioaktif, Bisa Tembus Pasar AS

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar melepas ekspor rempah Indonesia ke Amerika Serikat. Ia memastikan semua rempah tersebut bebas dari kontaminasi radionuklida Cesium-137.

    Upacara pelepasan digelar di PT Terminal Petikemas Surabaya, Tanjung Perak, Surabaya, pada Senin (15/12/2025). Kegiatan ini menandai langkah strategis pemerintah dalam menjaga akses pasar global, sekaligus menegaskan komitmen Indonesia dalam memenuhi standar keamanan pangan internasional.

    Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu pasar utama rempah Indonesia, meski belakangan memperketat pengawasan menyusul temuan kontaminasi Cesium-137 pada sejumlah produk ekspor.

    Melalui skema Import Alert 99-51 dan 99-52, US Food and Drug Administration (US FDA) menerapkan Detention Without Physical Examination (DWPE) pada komoditas tertentu, termasuk rempah. Menyikapi hal itu, FDA menunjuk BPOM sebagai Certifying Entity (CE) untuk produk rempah Indonesia yang diekspor ke AS.

    Penunjukan tersebut memberi mandat kepada BPOM untuk melakukan pemeriksaan sarana produksi, verifikasi, sampling, pengujian cemaran radionuklida, hingga penerbitan Shipment-Specific Certificate (SSC). Sertifikat ini menjadi jaminan bahwa rempah yang diekspor bebas Cesium-137, sesuai Import Alert 99-52.

    Taruna menekankan BPOM telah memperkuat regulasi, sistem, dan teknis di lapangan. Upaya itu mencakup pemeriksaan fasilitas eksportir, pemindaian cemaran Cesium-137 menggunakan Radioisotope Identification Device (RIID) bersama BAPETEN, serta pengujian lanjutan laboratorium oleh BRIN.

    “Sebagai bukti pemenuhan persyaratan keamanan, BPOM menerbitkan Shipment-Specific Certificate. Ini menjadi jaminan bahwa rempah yang diekspor benar-benar aman dan sesuai dengan ketentuan FDA,” terang Taruna dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (16/12).

    Pada periode November-Desember 2025, tercatat 125 shipment rempah siap diekspor ke AS. Sebanyak 82 persen telah melalui proses scanning dan sampling, dengan 37 SSC diterbitkan hingga 12 Desember 2025.

    Dalam seremoni ini, BPOM melepas delapan kontainer berisi cengkeh dan kayu manis dengan total volume 174 ton dan nilai ekonomi sekitar Rp 14 miliar. Menurut Taruna. pengiriman ini sekaligus menjawab kekhawatiran pelaku usaha atas kebijakan import alert US FDA.

    “Ini hasil kerja keras dan sinergi pemerintah, pelaku usaha, dan keseluruhan pemangku kepentingan,” katanya.

    Dari sisi regulasi, BPOM juga menerbitkan sejumlah pedoman, mulai dari Pedoman Pemeriksaan Fasilitas Eksportir Rempah, Protokol Pemindaian Produk Rempah, hingga Protokol Pengambilan Contoh dan Pengujian. Bagi pelaku usaha, disiapkan Skema Sertifikasi dan Panduan Praktis Ekspor Rempah ke AS.

    Apresiasi juga disampaikan Ketua Bidang Komunikasi dan Diplomasi Satgas Penanganan Kontaminasi Cesium-137, Bara Krishna Hasibuan. Ia menilai langkah cepat dan terukur BPOM menjadi kunci pemulihan ekspor rempah ke pasar AS.

    “Pemerintah Amerika Serikat tidak memberlakukan larangan total, melainkan pengetahuan melalui skema red list dan yellow list. Produk yang dilepas hari ini berasal dari perusahaan kategori yellow list, dan BPOM bekerja cepat serta profesional sebagai Certifying Entity,” ujar Bara.

    Bara menambahkan bahwa proses sertifikasi dan pengujian bersama BRIN dan lembaga terkait bertujuan untuk memastikan rempah Indonesia bebas Cesium-137.

    “Ini sinyal kuat bahwa sistem pengawasan pangan Indonesia dapat dipercaya,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • BPOM RI Tarik 13 Kosmetik dengan Klaim Bikin Mr P ‘Perkasa’, Ini Daftarnya

    BPOM RI Tarik 13 Kosmetik dengan Klaim Bikin Mr P ‘Perkasa’, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menemukan 13 kosmetik ilegal dan berbahaya dengan klaim yang menyesatkan dan melanggar norma kesusilaan. BPOM menegaskan kosmetik tidak diperuntukkan sebagai produk yang dapat memberi efek pengobatan maupun meningkatkan fungsi fisiologis tubuh.

    Adapun penggunaan klaim, seperti memperbaiki kualitas sperma, mengatasi impotensi, menjaga tegang tahan lama, serta memperbesar pembuluh cavernous.

    “Tidak sesuai dengan definisi kosmetik,” tutur BPOM, dikutip dari Instagram resminya, Selasa (16/12/2025).

    Berikut daftar 13 kosmetik ilegal dengan klaim yang menyesatkan.

    GENTLETALITY Men intimate Gel Fresh – NA18211600071- nomor izin edar telah dicabutGENTLETALITY Energi Oil Men Skin – NA18220101317- nomor izin edar telah dicabutGENTLETALITYMen Intimate Gel Brightening Wash – NA18241600173 – nomor izin edar telah dicabutVERBAGEL Tantra Intimate Gel For Men – NA18221600211 – nomor izin edar telah dicabutVERBAGEL Tantra Intimate Gold Gel For Men – NA18231600124 – nomor izin edar telah dicabutVerba Arvos Herba Oil NA1824103755- nomor izin edar telah dicabutKERIS FOR MAN Hygiene For Man – NA18251600113 – nomor izin edar telah dicabutDOHWA KING Hygiene For Men – NA18181600033 – nomor izin edar telah dicabutHEKTOR FILL SPRAY Hygiene For Men – NA18231600074 – nomor izin edar telah dicabutQUWLESS Liquide Hygiene for Man – NA18181600074 – nomor izin edar telah dicabutHANZA Minyak Bulus Massage Oil – NA18180101761 – nomor izin edar telah dicabutDER BEAULE ILLUMINER LA MAGIE Men’s Refreshing Great Optimized for Enhancement Daily Hygiene Essentials – NA18241600284 – nomor izin edar telah dicabutVITGO Hygiene Intimate For Men (Gel) – NA18221600022- nomor izin edar tidak berlaku

    “Produk ini tidak seharusnya didaftarkan sebagai kosmetik karena mempunyai klaim yang dapat menyembuhkan dan lainnya. Produk seperti ini tidak hanya menipu konsumen, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan karena tidak melalui evaluasi keamanan.” kata BPOM.

    Sebagai tindak lanjut, BPOM memberikan peringatan keras kepada pelaku usaha dan memerintahkan pelaku usaha untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk dari peredaran.

    Selain itu, BPOM juga memerintahkan pelaku usaha untuk menghentikan iklan dan seluruh bentuk promosi di berbagai platform digital, serta mencabut izin edar produk kosmetik.

    (suc/naf)

  • Jangan Terkecoh! Pola Angka Ini Sekilas Mudah tapi Menjebak

    Jangan Terkecoh! Pola Angka Ini Sekilas Mudah tapi Menjebak

    Jangan Terkecoh! Pola Angka Ini Sekilas Mudah tapi Menjebak

  • Seribuan Anak Sekolah Pangkep Idap Hipertensi, Ketahuan Lewat CKG

    Seribuan Anak Sekolah Pangkep Idap Hipertensi, Ketahuan Lewat CKG

    Jakarta

    Program cek kesehatan gratis (CKG) Pemerintah Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, mengungkap penyakit darah tinggi atau hipertensi yang biasanya menyerang usia dewasa, kini mulai mengintai kelompok anak sekolah.

    Hasil skrining CKG anak sekolah per Agustus 2025 oleh Dinas Kesehatan Pangkep menunjukkan masalah karies gigi mendominasi dengan 6.946 kasus. Namun, temuan yang juga menjadi sorotan adalah munculnya penyakit tidak menular (PTM), terkait gaya hidup.

    Data CKG mencatat total 1.547 kasus hipertensi di lingkungan anak sekolah. Rinciannya terdiri dari:

    Hipertensi tingkat 1: 1.404 kasusHipertensi tingkat 2: 143 kasus

    “Melihat anak sekolah sudah ada yang terdeteksi hipertensi adalah alarm bahwa pencegahan harus dimulai jauh lebih awal,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Herlina, SKep, MKes saat dijumpai detikcom di Makassar, Senin (15/12/2025).

    Data CKG yang membagi temuan menjadi Tingkat 1 dan Tingkat 2 mengacu pada klasifikasi tekanan darah yang diadopsi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan pedoman medis internasional. Klasifikasi ini bertujuan untuk menentukan tingkat risiko dan intervensi yang dibutuhkan.

    Hipertensi tingkat 1 (Stage 1) adalah kondisi tekanan darah sistolik 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg, sedangkan Hipertensi tingkat 2 (Stage 2) adalah tekanan darah sistolik 160-179 mmHg atau diastolik 100-109 mmHg.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/naf)

  • Dampak Gray Divorce yang Tak Terlihat: Lansia Kesepian-Risiko Depresi Meningkat

    Dampak Gray Divorce yang Tak Terlihat: Lansia Kesepian-Risiko Depresi Meningkat

    Jakarta

    Fenomena perceraian di usia lanjut atau gray divorce kian menjadi sorotan, terutama ketika perpisahan terjadi saat anak-anak telah dewasa dan mandiri. Di balik keputusan yang kerap dianggap sebagai ‘hak pribadi’, gray divorce menyimpan berbagai dampak jangka panjang bagi keberlangsungan hidup para lansia, baik secara psikologis, sosial, maupun ekonomi.

    Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan RI, dr Imran Pambudi, MPHM, menegaskan dampak gray divorce tidak bisa dilihat semata-mata dari sisi kesehatan fisik.

    “Dampak gray divorce ini harus dilihat secara komprehensif, tidak bisa hanya dilihat dari sisi kesehatan saja,” beber Imran saat dihubungi detikcom Selasa (16/12/2025).

    Kehilangan Identitas hingga Risiko Depresi

    Secara psikologis, Imran menjelaskan, perceraian setelah puluhan tahun menikah dapat memicu kehilangan identitas diri, terutama pada pasangan yang selama ini mendefinisikan hidupnya melalui peran dalam pernikahan.

    “Banyak pasangan lansia yang sudah lama melekatkan identitas dirinya sebagai suami atau istri. Ketika pernikahan berakhir, muncul kekosongan peran yang tidak sederhana,” kata Imran.

    Selain itu, gray divorce juga berpotensi menimbulkan kesepian dan duka yang kompleks, karena bukan hanya kehilangan pasangan, tetapi juga kehilangan rutinitas, kebiasaan, dan rasa kebersamaan yang dibangun selama puluhan tahun.

    “Risiko depresi dan kecemasan juga meningkat. Walaupun memang ada sebagian kecil orang yang merasa lega atau terbebas setelah bercerai, saya tidak yakin jumlahnya besar,” ujarnya.

    Tekanan Sosial dan Masalah Ekonomi

    Dari sisi sosial dan ekonomi, Imran menyebut perceraian di usia tua kerap berujung pada penurunan stabilitas finansial. Pembagian aset, biaya hidup yang meningkat karena harus hidup terpisah, hingga keterbatasan kemampuan bekerja di usia lanjut menjadi tantangan tersendiri.

    “Bagi lansia, memulai ulang kehidupan ekonomi itu jauh lebih berat dibandingkan usia muda,” kata Imran.

    Relasi dengan anak-anak yang sudah dewasa juga dapat mengalami perubahan. Dalam beberapa kasus, dinamika keluarga menjadi lebih rumit, terutama jika anak harus berperan sebagai penopang emosional atau ekonomi bagi salah satu orang tua.

    Tak hanya itu, jaringan sosial pun berpotensi menyempit. Lingkar pertemanan yang sebelumnya dibangun sebagai pasangan sering kali ikut terputus setelah perceraian.

    “Teman-teman ‘pasangan’ bisa hilang. Ini memperbesar risiko isolasi sosial di usia tua,” tambahnya.

    Melihat kompleksitas dampak tersebut, Kemenkes memandang gray divorce perlu disikapi dengan pendekatan healthy aging yang menyeluruh.

    “Pendekatan healthy aging yang diterjemahkan secara komprehensif mungkin bisa menjawab masalah ini,” ujar Imran.

    Pendekatan tersebut tidak hanya menekankan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, dukungan sosial, kesiapan ekonomi, dan kebermaknaan hidup di usia lanjut. Dengan begitu, baik pasangan yang masih mempertahankan pernikahan maupun mereka yang telah bercerai dapat tetap menjalani masa tua dengan kualitas hidup yang lebih baik.

  • Kabar Baik dari Ilmuwan Harvard! Ada Cara Baru Atasi Diabetes-Obesitas

    Kabar Baik dari Ilmuwan Harvard! Ada Cara Baru Atasi Diabetes-Obesitas

    Jakarta

    Ilmuwan dari Harvard University membawa angin segar bagi mereka yang hidup dengan diabetes tipe 2 dan obesitas. Penelitian terbaru menemukan pendekatan alternatif yang berpotensi lebih efektif mengatasi dua kondisi tersebut.

    Dikutip dari Science Daily, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism ini menyelidiki hubungan antara mikrobioma usus, yakni molekul yang dihasilkan bakteri dalam usus, dengan fungsi hati yang memainkan peran besar dalam metabolisme tubuh dan sensitivitas insulin.

    Para peneliti menemukan bahwa molekul-molekul kecil yang diproduksi oleh bakteri usus bergerak melalui pembuluh darah ke hati dan kemudian ke seluruh tubuh, memengaruhi cara tubuh mengolah energi, menyimpan lemak, dan merespons insulin.

    Hasil Temuan Ilmuwan

    Selama ini, perawatan diabetes dikenal fokus pada pengendalian kadar gula darah melalui obat dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Namun, hasil penelitian Harvard menunjukkan bahwa saluran metabolik antara usus dan hati bisa menjadi alternatif lainnya.

    Penulis utama studi, Vitor Rosetto Muñoz menjelaskan bahwa vena porta hepatika merupakan jalur pertama yang menerima produk mikrobioma usus. Di hati, metabolit tersebut dapat diubah, diproses, atau dieliminasi sebelum akhirnya masuk ke sirkulasi sistemik.

    “Dengan menganalisis darah yang keluar dari usus dan darah perifer yang beredar ke seluruh tubuh, kami dapat melihat secara lebih jelas metabolit mana yang berasal dari mikrobioma usus dan bagaimana pengaruhnya terhadap metabolisme hati serta kesehatan metabolik,” ujar Muñoz, dikutip dari Science Daily, Selasa (16/12/2025).

    Mencoba Pada Hewan Tikus

    Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis metabolit pada tikus dengan tingkat kerentanan berbeda terhadap obesitas dan diabetes tipe 2.

    Hasilnya, tikus sehat memiliki 111 metabolit yang diperkaya di vena porta hepatika. Namun, jumlah tersebut turun drastis menjadi 48 ketika tikus yang secara genetik rentan diabetes diberi diet tinggi lemak.

    Temuan ini menunjukkan bahwa pola makan dan faktor lingkungan sangat memengaruhi distribusi metabolit dalam tubuh. Selain faktor lingkungan, latar belakang genetik juga terbukti memainkan peran penting.

    Profil metabolit pada tikus yang rentan terhadap sindrom metabolik berbeda signifikan dibandingkan tikus yang secara alami resisten, menegaskan bahwa interaksi antara genetik, mikrobioma usus, dan lingkungan sangat kompleks.

    Namun pandangan baru ini bukannya tanpa tantangan. Pertama, hasil saat ini berasal dari penelitian pada hewan. Uji coba pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi bahwa metabolit tertentu memiliki efek pada obesitas dan diabetes manusia.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/naf)

  • Investigasi KKI Ungkap Galon Lanjut Usia Masih Beredar Luas di Jabodetabek

    Investigasi KKI Ungkap Galon Lanjut Usia Masih Beredar Luas di Jabodetabek

    Jakarta

    Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) merilis hasil investigasi lapangan terbaru bertajuk ‘Investigasi Ganula Air Minum di Jabodetabek’. Investigasi ini dilakukan di 60 toko kelontong di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

    Hasil investigasi menunjukkan, secara keseluruhan 57% galon yang beredar diperkirakan berusia lebih dari dua tahun meskipun pakar menyarankan pemakaian maksimal hanya satu tahun untuk mencegah pelepasan zat kimia berbahaya dari plastik polikarbonat.

    Ketua KKI, David Tobing mengungkapkan Investigasi KKI menemukan galon yang sudah jauh melewati batas usia pemakaian wajar. Galon dengan kode produksi tahun 2012 ditemukan beredar di Bogor, sedangkan galon produksi 2016 masih dijual di Tangerang.

    “Ketika kami menemukan galon berumur 13 tahun, itu bukan lagi red flag, itu sirene bahaya,” ujar David melalui keterangan tertulis, Senin, (12/11/2025).

    “Galon-galon ini sudah termasuk kategori Galon Lanjut Usia atau Ganula. Produsen wajib menariknya dari pasar. Ini soal keselamatan manusia, bukan sekadar soal kemasan,” imbuhnya.

    Kelayakan fisik, usia pemakaian, dan keamanan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon juga menjadi sorotan dalam investigasi. Tim KKI menemukan kondisi galon yang jauh dari kata layak.

    Sebanyak 80% galon atau 8 dari 10 galon yang dicek tampak buram dan kusam, seolah telah melewati siklus pemakaian tanpa kontrol kualitas. Lebih dari itu, 55% galon ditemukan dalam kondisi lusuh dan berdebu, menunjukkan bahwa aspek kebersihan bukan lagi prioritas dalam distribusi.

    “Bayangkan, galon dalam kondisi kurang layak seperti kusam, lusuh, dan buram masih dijual bebas. Ini bukan kelalaian kecil, ini ancaman langsung pada kesehatan publik,” tegasnya.

    Investigasi KKI juga menyoroti nyaris tidak adanya edukasi dari produsen kepada pedagang. Sebanyak 95% pedagang mengaku tidak pernah mendapat penjelasan tentang cara membaca kode produksi atau menentukan usia galon, dan 91,7% tidak pernah diberi informasi mengenai keamanan bahan kemasan.

    David menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh tinggal diam, sebab masyarakat memiliki hak untuk mengonsumsi air minum yang aman untuk tubuh.

    “Jika Anda menerima galon yang buram, kusam, atau usianya lebih dari dua tahun, tolak! Jangan terima! Minta galon baru. Anda punya hak atas air minum yang aman,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan, produsen perlu mengambil tindakan dengan memutus mata rantai galon lanjut usia.

    “Produsen harus berhenti berpura-pura tidak tahu. Ketika 57% galon yang beredar sudah melebihi usia pakai yang dianjurkan, itu berarti produsen gagal menyediakan kemasan yang aman bagi masyarakat. Dan gagal dalam urusan air minum berarti mempertaruhkan kesehatan jutaan orang,” sambungnya.

    Investigasi ini merupakan kelanjutan dari temuan KKI tahun lalu yang juga mengungkap peredaran galon guna ulang bermasalah, namun masih belum ada perubahan yang berarti.

    Laporan investigasi ini disampaikan kembali kepada Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), dan dengan tegas KKI merekomendasikan agar BPKN meminta produsen menarik seluruh galon yang berusia di atas 2 tahun dari peredaran.

    Merespons temuan ini, KKI mengeluarkan rekomendasi kepada BPKN. KKI meminta BPKN mendesak produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk segera menarik galon yang sudah berusia di atas 2 tahun guna mencegah potensi bahaya BPA pada masyarakat.

    KKI juga mengimbau masyarakat untuk lebih kritis dan aktif melapor. Jika menemukan galon dengan usia lebih dari dua tahun, warga diminta segera menyampaikan laporan melalui kanal pengaduan resmi KKI di www.komunitaskonsumen.or.id.

    Dengan demikian, David mengungkapkan peredaran ganula perlu ditegaskan untuk menjaga keselamatan masyarakat.

    “Keselamatan konsumen bukan pilihan, itu kewajiban. Dan KKI akan terus mengawalnya,” tutup David.

    (ega/ega)

  • Sudah 65 Juta Orang Ikut CKG, Menkes Ungkap Masalah Kesehatan Terbanyak

    Sudah 65 Juta Orang Ikut CKG, Menkes Ungkap Masalah Kesehatan Terbanyak

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka-bukaan soal jumlah masyarakat yang sudah ikut program cek kesehatan gratis (CKG). Pada sidang paripurna di Istana Negara, Menkes mengungkapkan peserta cek kesehatan gratis sudah masuk di angka 65 juta orang.

    Sebagai informasi, program ini dimulai pertama kali pada bulan Februari 2025.

    “Untuk cek kesehatan gratis sekarang sudah menembus ke angka 65 juta pak. Diharapkan akhir tahun mungkin bisa menyentuh angka 70 juta,” ungkap Menkes pada Presiden Prabowo, dilihat detikcom dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (16/12/2025).

    Kondisi penyakit kronis seperti kolesterol, hipertensi, diabetes, lalu ditambah penyakit gigi menjadi masalah-masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan dalam program CKG. Misalnya, kolesterol dan hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu penyakit jantung hingga stroke di masa depan.

    “Nah, yang menyebabkan bisa meninggal itu adalah yang di kotak merah, kolesterol, hipertensi, dan diabetes,” ucap Menkes dalam presentasinya.

    Menkes menyebut pada 2026 pihaknya akan mulai fokus pada proses perbaikan kesehatan masyarakat yang terdampak. Kemenkes juga akan melakukan ekspansi CKG ke kantor-kantor untuk meningkatkan jumlah peserta.

    Sebelumnya, program CKG ini hanya dilakukan di puskesmas saja. Lalu, programnya berkembang ke sekolah hingga tempat-tempat umum, seperti pusat perbelanjaan.

    “Jadi di 2026 kita akan fokus ke tindakan perbaikannya, Pak. Dan juga ekspansi ke kantor-kantor, termasuk kementerian, lembaga, dan swasta. Jadi kami mohon arahan bapak presiden yang pertama, kalau boleh tahun depan dilombakan tahun depan menterinya siapa yang anak buahnya paling sehat, dikasih hadiah pak,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)